LAPORAN
Disusun Oleh:
Muhammad Iqbal Saputra
1408102010026
SHIFT: Satu
Asisten: Ayu Aprilia
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2016/2017
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................i
Daftar Tabel...........................................................................................................ii
Daftar Gambar.......................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
1.1..........................................................................................................................
Latar Belakang.................................................................................................1
1.2..........................................................................................................................
Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3..........................................................................................................................
Tujuan..............................................................................................................2
BAB II Tinjauan Pustaka.......................................................................................3
BAB III Metode Percobaan...................................................................................11
3.1. Alat dan Bahan...............................................................................................11
3.2. Prosedur Percobaan........................................................................................11
BAB IV Analisa Data dan Pembahasan................................................................13
4.1. Data Hasil Pengamatan...................................................................................13
4.2. Analisa Data....................................................................................................14
4.3. Pembahasan....................................................................................................16
BAB V Penutup.....................................................................................................18
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................18
5.2. Saran...............................................................................................................18
Daftar Pustaka.......................................................................................................19
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1................................................................................................................11
Tabel 4.1................................................................................................................13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1............................................................................................................4
Gambar 2.2............................................................................................................5
Gambar 2.3............................................................................................................8
Gambar 2.4............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Osiloskop sinar katoda (cathode ray oscilloscop, selanjutnya disebut CRO)
Rumusan Masalah
1. Apa yang dipelajari pada percobaan ini?
2. Apa yang dilakukan oleh praktikan pada praktikum ini?
1.3.
Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Osiloskop adalah salah satu alat ukur yang dapat menampilkan bentuk dari
sinyal listrik. Dalam bidang elektronika, osiloskop merupakan instrumen ukur
yang memiliki posisi yang sangat vital mengingat sifatnya yang mampu
menampilkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh rangkaian yang sedang
diamati. Dengan Osiloskop kita dapat mengetahui dan mengamati frekuensi,
periode dan tegangan AC atau DC, fasa dan berbagai bentuk gelombangdari
sinyal. Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol.
Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan
berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis
melintang secara vertikal dan horizontalyang membentuk kotak-kotak dan disebut
div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu
tegangan. Pada bagian panel kontrol osiloskop terdapat dua kanal yang bisa
digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu
untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.
Dewasa ini secara prinsip ada dua tipe osiloskop, yakni tipe analog (ART analog real time oscilloscope, ) dan tipe digital (DSO - digital storage
osciloscope), masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan. Para insinyur,
teknisi maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati karakter
masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya
digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik
yang sedang diperiksa atau diuji kinerjanya. Pada percobaan kali ini, kita akan
menggunakan osiloskop analog untuk menentukan beberapa permasalahan yang
berbeda pada setiap prosedur percobaan. Secara umum osiloskop memiliki
kegunaan yaitu;
screen
Base
Triode
Fokus deflection
Gambar 2.1. Tabung Sinar Katoda.
katoda
anoda
pertama
hea
ter
grid cap
anoda
longitudinal axes
cincin fokus
Gambar 2.2. CRT
Tutup ini bekerja sebagai grid kontrol (potensialnya negatif), karena
muatannya negatif, elektron ditolak dari dinding silinder, dan karena itu arus
melalui lubang dimana mereka bergerak ke medan listrik dari anoda terfokus.
Fokus lensa terdiri dari anoda pertama, cicncin fokus dan aperture
astigmatisma, atau anoda kedua. Fungsi dari bagian ini adalah untuk
mengumpulkan dan mengarahkan elektron pada garis lurus axis dari berkas berkas
sinar, untuk memperoleh ukuran minimum & titik terdefinisi oleh layar phosfor
dari CRT.Bagian dari CRT selain electron gun assembly adalah sistem
deflection.Betuk gelombang dapat diperlihatkan dari layar phospor CRT, hanya
jika disana ada arus elektron yang dibelokkan baik horizontal maupun vertikal,ini
adalah fungsi dari flat terdefleksi.
Arus dibelokkan yang dialami oleh elektron disebut defleksi (pembelokkan)
elektrostatis, yang berarti bahwa berkas- berkas sinar elektron itu dilenturkan oleh
gaya dikerjakan pada tiap elektron oleh medan listrik.Energi dicapai adalah
hubungan sederhana, melibatkan hanya voltase anode kedua dari fokus lensa&
muatan elektron diberikan seperti :
Ek = V2Q
Menyamakan energi kinetik dgn energi yang dicapai, diberikan oleh :
mv2 = V2Q
dimana :
m = massa elektron,
v = kecepatan elektron
v2 = mempercepat voltase melalui elektron gun assembly
Pada CRT yang menggunakan pembelokkan elektrostatis, 2 set flat defleksi
diposisikan tepat dengan sudut yang tepat dengan anode kedua, dengan defleksi
vertikal plat pertama, danplat untuk pembelokkan horizontal, mendekati layar
fosfor. Plat defleksi dapat berupa parallel, menyudut, atau bentuk kurva.:
(a)
Menyudut
(b)
(c)
plat singel
kurva
frekuensi lebih tinggi, sebagai sebuah elektron melewati antara plat defleksi,
mengalami pembelokkan terus menerus.
Sensitivitas defleksi
Merupakan voltase yang dibutuhkan per unit defleksi, atau voltase
minimum yang diperlukan untuk menyebabkan satu divisi dari defleksi vertikal.
Fosfor memiliki karakteristik yang diinginkan (fosforensi), artinya, fosfor
berkelanjutan untuk memancarkan cahaya untuk beberapa periode waktu, setelah
sumber eksitasi digerakkan kembali.
Gratikula (Graticule) adalah skala dalam material transparan yang cukup
pada muka dari CRT untuk tujuan pengukuran.
posi si
hori zont al
Fokus
asti gmati sma
posi si ver t i kal
Osiloskop terdiri dari tabung hampa udara (tabung katoda), dan layar
dilapisi zat Fluorescent, yang berarti jika permukaannya itu ditumbuk oleh
elektron umpannya, maka elektron dari, atau yang membangun molekul dimana
zat itu dibangun akan berpindah kulit , ke kulit yang lebih luar (tingkat energinya
lebih tinggi).Tetapi kemudian elektron atom cenderung akan kembali ke kulit
7
semula, setidaknya ke kulit yang lebih dalam dari kulit tempat yang baru tadi,
karena makin dalam kulit, maka tingkat energi menjadi lebih rendah sehingga
menjadi lebih stabil.Beda tingkat enegi antara kulit yang lebih luar dan yang
dalam menjelma sebagai foton yang tampak sebagai bintik terang (Larry & Chin,
1996).
Fungsi Osiloskop
Berikut ini adalah fungsi osiloskop sebagai berikut ;
1. Pengukuran Tegangan
Tegangan adalah besar beda potensial listrik, dinyatakan dalam Volt,
antara dua titik pada rangkaian. Biasanya salah satu titiknya adalah titik ground,
tapi tidak selalu. Tegangan juga diukur dari puncak ke puncak, yaitu dari titik
puncak maksimum ke titik muncak minimum. Dan kita harus hati-hati
menspesifikasikan tegangan apa yang dimaksud.
Pada dasarnya osiloskop adalah alat ukur tegangan. Sekali anda mengukur
tegangan, maka besaran lain bisa di ketahui melalui penghitungan. Sebagai contoh
pengukuran arus dengan menerapkan hukum Ohm arus dapat diketahui melalui
pengukuran tegangan dan membaginya dengan besar hambatan yang digunakan.
Penerapan penghitungan juga bisa dilakukan untuk arus AC tetapi
tentunya akan lebih rumit,tetapi pada intinya adalah bahwa dengan mengukur
tegangan sebagai langkah awal, maka besaran lain dapat diketahui melalui
penghitungan. Gambar 2 menunjukkan tgangan dari satu puncak ke puncak
lainnya yang disebut (the peak-to-peak voltage V[p-p]), biasanya adalah duakali
V[p]. Gunakan Vrms(root-mean-square) voltage untuk menghitung daya dari
sinyal AC.
X = A sin (1t)
Y = B sin (2t + )
Berlaku m2 = n1
n
2f 2
f
2
m 2f1
f1
n 2
m 1
sehingga
Sinar sudut fasa antara kedua sinyal sama dengan perbandingan antara titik
potong pada sumbu Y yang dinyatakan oleh b terhadap defleksi vertikal maksimal
yang dinyatakan oleh B. Sesuai dengan gambar elips maka berlaku : sin = b/B
10
Pada rangkaian RL, RC, RLC maka arus listrik bolak-balik yang masuk pada
rangkaian tersebut, maka output dari rangkaian itu akan mengalami pergeseran
sudut fase terhadap inputannya, untuk rangkaian RC beda fasa dapat dinyatakan :
Z=
xR2 xC 2
tg
Xc
1
Xc
Xr
c
tg
1
RC
xR2 xC 2
tg
XL
XL L
XR
tg
L
R
Dalam suatu rangkaian seri RLC dikatakan dalam keadaan resonansi bila
impendansi totalnya adalah real dicapai, bila:
1
LC
Beda sudut fasa antara arus yang melalui rangkaian dari sumber adalah nol.
d 2 q R dq
q
0
2
dt
L dt LC
(Weston, 1962).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
Tabel 3.1. Alat dan Bahan yang digunakan pada percobaan ini.
11
No
1
2
3
4
5
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
Secukupnya
12
(TIME/DIV)
Ditentukan frekuensi gelombang dengan menggunakan persamaan :
FREKUENSI ( f = 1/T.
13
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.
No
Gambar
Vpp
T (s)
f (Hz)
1,2
0,0055
181,8
1,2
0,0055
181,8
(Volt)
1.
2.
14
3.
1,2
4.2.
0,0048
208,3
Analisa Data
Jawab :
a. Vpp = Difleksi Vertikal x VOLT/DIV
Vpp = 6 DIV x 0,2 VOLT/DIV
Vpp = 1,2 V
b. T = Defleksi Horizontal x TIME/DIV
T = 5,5 DIV x 1 ms/DIV
T = 5,5 ms
T = 0,0055 s
c. f = 1/T
f = 1/0,0055 s
15
f = 181,8 Hz
2. Dik : Difleksi Vertikal = 2,4 DIV
Difleksi Horizontal = 5,5 DIV
VOLT/DIV = 0,5 VOLT/DIV
TIME/DIV = 1 ms/DIV
Dit : a.Vpp
b. T
c. f
Jawab :
a. Vpp = Difleksi Vertikal x VOLT/DIV
Vpp = 2,4 DIV x 0,5 VOLT/DIV
Vpp = 1,2 V
b. T = Defleksi Horizontal x TIME/DIV
T = 5,5 DIV x 1 ms/DIV
T = 5,5 ms
T = 0,0055 s
c. f = 1/T
f = 1/0,0055 s
f = 181,8 Hz
3. Dik : Difleksi Vertikal = 2,4 DIV
Difleksi Horizontal = 2,4 DIV
VOLT/DIV = 0,5 VOLT/DIV
TIME/DIV = 2 ms/DIV
Dit : a.Vpp
b. T
c. f
Jawab :
a. Vpp = Difleksi Vertikal x VOLT/DIV
Vpp = 2,4 DIV x 0,2 VOLT/DIV
Vpp = 1,2 Volt
16
Pembahasan
Osiloskop merupakan serangkaian alat untuk mengamati sinyal-sinyal yang
masuk pada osiloskop, untuk kemudian diteliti hasil keluaran dari masukkan
sinyal tersebut. Amplitudo, frekuensi, tegangan dan periode dapat dicari dengan
menggunakan osiloskop. Osiloskop dapat menunujukkan sinyal dengan isyarat
sinusoida, persegi, atau dalam bentuk pola Lissajous. Amplitudo ditunjukkan pada
arah vertikal dan periode pada arah horizontal.
Osiloskop memiliki tabung panjang yang disebut tabung sinar katode yang
disusun oleh pemanas, katode, kisi pengatur, anode pemusat, anode pemercepat,
plat untuk simpangan horizontal, anoda untuk simpangan vertical, lapisan logam,
berkas sinar electron dan layer pliorosensi.
Praktikum kali ini menggunakan sebuah function generator dihubungkan
dengan sumber Arus AC yang berperan sebagai input dari osiloskop. Dari data
hasil pengamatan yang diperoleh dapat kita lihat hubungan antara difleksi vertikal,
difleksi horizontal, VOLT/DIV dan TIME/DIV yang ditunjukkan oleh layer pada
osiloskop dengan Amplitudo, tegangan, periode dan frekuensi.
Semakin besar VOLT/DIV yang digunakan maka amplitudo gelombang yang
tampak akan semakin kecil begitu juga sebaliknya semakin kecil VOLT/DIV yang
digunakan maka amplitudo gelombang yang tampak akan semakin besar, hal ini
dapat terlihat dari jumlah defleksi vertikal yang terbentuk pada layar osiloskop,
pada saat menggunakan 0,2 VOLT/DIV terlihat jelas bahwa amplitudo yang
terbentuk jauh lebih besar daripada amplitudo saat menggunakan 0,5 VOLT/DIV,
dan juga semakin besar TIME/DIV yang digunakan maka panjang gelombangnya
akan semakin kecil, begitu sebaliknya. Hal ini juga terlihat pada saat
17
horizontal)
yang
muncul
akan
dipengagruhi
oleh
jumlah
18
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Saran
Osiloskopnya harus diperbaiki atau beli osiloskop yang baru karena terdapat
tombol yang sudah rusak dan akan mengganggu kinerja dari praktikan sehingga
keakuratan pada saat pengukuran berkurang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, D. William .1999 . Instrumentasi Elektronik Dan Teknik Pengukuran
Erlangga: Jakarta
Jones, D. Larry & Chin A. Foster.1996 . Electronic Instruments & Measurement.
Wiley & Son: New York
Sears, F. Weston. 1962. Mekanika Panas Bunyi. Binacipta: Jakarta
20