Daftar Isi................................................................................................................i
Daftar Tabel...........................................................................................................ii
Daftar Gambar.......................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
1
2
3
Latar Belakang.................................................................................................1
Rumusan Masalah...........................................................................................1
Tujuan..............................................................................................................1
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1................................................................................................................10
Tabel 4.1................................................................................................................11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1............................................................................................................3
Gambar 2.2............................................................................................................4
Gambar 2.3............................................................................................................5
Gambar 2.4............................................................................................................5
Gambar 2.5............................................................................................................7
Gambar 2.6............................................................................................................8
Gambar 3.1............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Resistor adalah komponen yang disebut juga dengan hambatan listrik yang
berfungsi untuk mengendalikan arus litrik yang melewati rangkaian, resistor juga
dapat mengendalikan tegangan. Nilai resistor dapat dilihat dari cincin atau dengan
cara mngekur menggunakan Ohmmeter, namun terkadang nilai dari pengukuran
tidak sama dengan nilai pembacaan gelang. Resistor merupakan komponen yang
paling banyak dipakai dalam berbagai rangkaian dan perangkat elektronika
dengan berbagai susunanya. Karenanya pemahaman cara mengukur dan alat ukur
yang digunakan untuk pengukuran resistor sangat penting. Untuk mengetahui
lebih jelas tentang resistor, kita akan melakukan praktikum ini.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana memahami konsep pengukuran tahanan?
2. Bagaimana cara kerja dan kemampuan menggunakan alat ukur
tahanan/ohmmeter?
1.3.
Tujuan
1. Memahami konsep pengukuran tahanan.
2. Memahami cara kerja dan kemampuan menggunakan alat ukur
tahanan/ohmmeter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Resistor yang disebut juga dengan hambatan listrik berfungsi untuk
mengendalikan arus listrik yang melewati rangkaian, resistor juga dapat
mengendalikan tegangan listrik. Resistor merupakan komponen elektronika yang
selalu digunakan untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian
tertutup. Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negative, tapi memiliki
karakteristik utama yaitu resistansi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan
power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperature, kebisingan,
dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan symbol omega () merupakan
satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut:
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan
kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh rangkaian elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah
dengan bantuan transistor dan kondensator (kapasitor).
Resistor dibagi menjadi dua yaitu:
Resistor statis / tetap, resistor tetap adalah resistor yang nilainya tidak
berubah-ubah. Nilai dari resistor statis telah ditentukan pada waktu
pembuatannya dengan di wakili oleh cincin warna yang berjumlah 4 atau 5
buah. Cincin-cincin ini sebagai kode nilai resistansi/ hambatan, jadi warna
cincin-cincin resistor akan berbeda pada tiap ukurannya.
atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
2
arus
yang
mengalir
melaluinya.
Selain
nilai
resistansinya
(Ohm) resistorjuga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas
daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor
tersebut
penting
untuk
diketahui
dalam
perancangan
suatu
penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya
yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan
tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang
tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor
dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan
karakteristik
resistor
yang
terjadi
akibat
operasional
resistor
tersebut.
Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi
kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%),
resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi
10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan
kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5%
maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan
kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak
dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1% (Hugh D. Young dan
Roger A. Freedman, 2002).
Jenis-Jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan
menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal
film.
1. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film
merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki
karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai
tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip denganresistor
kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian
resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga
diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt.
Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat
industri dan perangkat militer.
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)
1. Resistor Tetap(Fixed Resistor)
Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat
diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika
sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita
temui dalam beberpa jenis, seperti :
2.
Economy Wirewound
S I P Resistor Network
langsung
karena
telah
dilengkapi
dengan
tuas
kontrol.
LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai
resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR
tersebut (Halliday dan Resnick, 1991).
1.
R, berarti x1 (Ohm)
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
Dalam menentukan suatu resistor dalam suatu rangkaian elektronika yang harus
diingat selain menentukan nilai resistansinya adalah menentukankan kapasitas
daya dan toleransinya (Mikrajuddin, 2008).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1.
No.
1.
2.
3.
Jumlah
1 Buah
Secukupnya
1 Buah
.
Gambar 3.1. Pengukuran Hambatan dengan Multimeter
4. Resistor-resistor tersebut dirangkai. Hambatan paralelnya diukur dengan
ohmmeter, hasilnya dicatat dan dibandingkan dengan hasil perhitungan.
5. Hasil pengukuran dan analisa datanya dilaporkan.
10
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Resistor
2,2 k
20 k
10 k
220 k
470
4,7 k
5 k
100
11
4.3.
Pembahasan
4.4.
4.5.
menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain
elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan
termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif.
Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan
simbol Omega (). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik
dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya.
4.6.
lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua
nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam
perancangan suatu rangkaian elektronika.
4.7. Percobaan yang berjudul pengukuran tahanan listrik dimana tujuan
dari percobaan ini yaitu memahami konsep pengukuran tahanan serta memahami
cara kerja dan kemampuan menggunakan alat ukur tahanan / ohmmeter. Pada
praktikum ini kita akan menggunakan alat ukur ohmmeter. Dimana ohmmeter
berfungsi untuk mengukur hambatan pada suatu rangkaian elektronika. Alat ini
memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format analog yakni harus
dilakukan pembacaan dari nilai jarum yang ditunjukkan dan juga bisa dalam
bentuk digital. Alat ini terdiri dari galvometer dan resistor. Galvometer bekerja
dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan pembawa arus.
penyimpangan jarum galvometer sebanding dengan arus yang melewatinya.
Prosedur penggunanaan ohmmeter sangat sederhana. Tidak serumit alat
ukur lainnya, dalam penggunaannya yang harus benar-benar
diperhatikan adalah pembacaan nilai yag ditunjukkan oleh jarum
pada ohmmeter. Dalam percobaan ini tahanan/resistor yang dipakai bernilai
2,2 k, 20 k, 10 k, 220 k, 470 , 4,7 k, 5 k, dan 100 . Cara mengukur
tahanan sangatlah mudah yakni jarum ohmmeter dihubungkan dengan kaki
resistor sehingga akan muncul hambatan dan jarum penunjuk pada ohmmeter
akan menyimpang. Setelah mengukur tahanan kita juga akan menentukan nilai
tahanan dengan cara menghitung nilai gelang yang ada pada resitor tersebut. Hasil
16
pengukuran resistansi pada setiap resistor ada yang berbeda dengan nilai resistor
yang tertera, hal ini disebabkan karena ketidak akuratan praktikan mengamati
penyimpangan jarum dari ohmeter. Dan hasil perhitungan nilai resistor dengan
melihat warna resistor sama dengan nilai-nilai yang tertera pada resistor yang
diamati.
4.8.
17
4.9.
4.10.
BAB V
PENUTUP
4.11.
5.1.
Kesimpulan
4.12.
18
4.15.
DAFTAR PUSTAKA
4.16.
4.17. Cooper, William D .1999 . Instrumentasi Elektronik Dan Teknik
Pengukuran
4.18.
4.19.
Jakarta: Erlangga.
4.22.
4.23.
Jakarta:
4.24.
Erlangga.
4.25.
19