PEMBAHASAN
Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai
radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah cahaya matahari .Dalam interaksi materi dengan cahaya atau radiasi
elektromagnetik, radiasi elektromagnetik kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi
atau dihamburkan sehingga dikenal adanya spektroskopi hamburan, spektroskopi
absorbsi ataupun spektroskopi emisi.
Pengertian spektroskopi dan spektrofotometri pada dasarnya sama yaitu di
dasarkan pada interaksi antara materi dengan radiasi elektromagnetik. Namun
pengertian spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena
ditunjukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun tidak
terlihat). Sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun
medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik .
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi │2012
Radiasi elektromagnetik memiliki sifat ganda yang disebut sebagai sifat
dualistik cahaya yaitu:
1) Sebagai gelombang
Hubungan dari ketiga parameter di atas dirumuskan oleh Planck yang dikenal
dengan persamaanPlanck . Hubungan antara panjang gelombang frekuensi dirumuskan
sebagai :
E=h.v
E = h . c/ λ
dimana
E = energi tiap foton
h = tetapan Planck (6,626 x 10-34 J.s),
v = frekuensi sinar
c = kecepatan cahaya (3 x 108 m.s-1).
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi │2012
Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa energi dan frekuensi suatu foton
akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang tetapi energi yang dimiliki suatu
foton akan berbanding lurus dengan frekuensinya.Misalnya: energi yang dihasilkan
cahaya UV lebih besar dari pada energi yang dihasilkan sinar tampak . Hal ini
disebabkan UV memiliki panjang gelombang (λ) yang lebih pendek (100– 400 nm)
dibanding panjang gelombang yang dimiliki sinar tampak (400 – 800 nm).
Berbagai satuan energi beserta faktor konversinya dapat dilihat pada tabel:
Interaksi antara materi dengan cahaya disini adalah terjadi penyerapan cahaya,
baik cahaya Uv, Vis maupun IR oleh materi sehingga spektrofotometri disebut juga
sebagai spektroskopi absorbsi.
Dari 4 jenis spektrofotometri ini (UV, Vis, UV-Vis dan IR) memiliki prinsip
kerja yang sama yaitu “adanya interaksi antara materi dengan cahaya yang memiliki
panjang gelombang tertentu”. Perbedaannya terletak pada panjang gelombang yang
digunakan.Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut
spektrofotometer terdiri dari : sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor
– read out (pembaca).
Nurmawi ta (1001071)
3
InstrumenAnalisisFarmasi │2012
INSTRUMENTASI SPEKTROFOTOMETER UV VIS
Spektrofotometer UV VIS merupakan suatu sistem optik dengan kemampuan
menghasilkan sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm.
Fungsi masing-masing bagian:
1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis
dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer :
Jika digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya.
Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai
dengan warnya lensa yang dikenai cahaya.
Nurmawi ta (1001071)
4
InstrumenAnalisisFarmasi │2012
3. Kuvet ( sample container)
- Kuarsaatausilikat
4. Detector
• Fotolistrik
• Didesain untuk memecah sumber sinar sehingga sumber sinar
melewati 2 kompartemen (contoh double beam)
5. Pencatat
- Sigle beam
- Double beam
- Multi channel
Nurmawi ta (1001071)
5
InstrumenAnalisisFarmasi
Single beam
Doubl e beam
Nurmawi ta (1001071)
6
InstrumenAnalisisFarmasi
M ulti channel
• Tanpamonokromator
• Mahal
• Resolusiterbatas.
Nurmawi ta (1001071)
7
InstrumenAnalisisFarmasi
Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang
mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah
panjanggelombang 0,75 – 1.000 μm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1.
Radiasielektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell ,
yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik,
artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak
lurus dengan arah rambatan.
Gambaran berkas radiasi elektromagnetik diperlihatkan pada Gambar 1 berikut :
Nurmawi ta (1001071)
8
InstrumenAnalisisFarmasi
sebagai Kaiser .
Nurmawi ta (1001071)
9
InstrumenAnalisisFarmasi
Dasar Spektroskopi Infra Merah dikemukakan oleh Hooke dan didasarkan atas
senyawa yang terdiri atas dua atom atau diatom yang digambarkan dengan dua buah
bola yang saling terikat oleh pegas seperti tampak pada gambar disamping ini. Jika
pegas direntangkan atau ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka energi
potensial dari sistim tersebut akan naik.Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah
mempunyai tiga macam gerak, yaitu :
1. Gerak Translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain.
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada porosnya, dan
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya.
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara terus menerus dan secara
periodic berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaiknya. Jumlah energi
total adalah sebanding dengan frekwensi vibrasi dan tetapan gaya ( k ) dari pegas dan
massa ( m1 dan m2) dari dua atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra
merah hanya cukup kuat untuk mengadakan perubahan vibrasi.
Panjang gelombang atau bilangan gelombang dan kecepatan cahaya
dihubungkan dengan frekwensi melalui bersamaan berikut :
Energi yang timbul juga berbanding lurus dengan frekwesi dan digambarkan
denganpersamaan Max Plank :
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
sehingga :
dimana :
E = Energi, Joule
= panjang gelombang ; cm
= frekwensi ; Hertz
dimana :
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
Keterangan :
c = kecepatan cahaya : 3,0 x 1010 cm/detik
μ = massa tereduksi
m = massa atom, gram
Setiap molekul memiliki harga energi yang tertentu. Bila suatu senyawa
menyerap energy dari sinar infra merah, maka tingkatan energi di dalam molekul itu
akan tereksitasi ketingkatan energi yang lebih tinggi. Sesuai dengan tingkatan energi
yang diserap, maka bayangan akan terjadi pada molekul itu adalah perubahan energi
vibrasi yang diikuti denganperubahan energi rotasi.
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
bengkokan C – Hdari metilena dalam cincin siklo pentana berada pada daerah bilangan
gelombang 1455cm-1. Artinya jika suatu senyawa spektrum senyawa X menunjukkan
pita absorbsi padabilangan gelombang tersebut tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa senyawa X tersebutmengandung gugus siklo pentana.
Daerah Identifikasi
Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi bengkokan,
khususnyagoyangan (rocking ), yaitu yang berada di daerah bilangan gelombang 2000
– 400 cm-1.Karena di daerah antara 4000 – 2000 cm-1 merupakan daerah yang khusus
yang bergunauntuk identifkasi gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi
yang disebabkanoleh vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000 – 400 cm-1
seringkali sangat rumit,karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan
absorbsi pada daerahtersebut.
Dalam daerah 2000 – 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai absorbsi yang
unik,sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai daerah sidik jari (fingerprint
region).Meskipun pada daerah 4000 – 2000 cm-1 menunjukkan absorbsi yang sama,
pada daerah2000 – 400 cm-1 juga harus menunjukkan pola yang sama sehingga dapat
disimpulkanbahwa dua senyawa adalah sama.
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
dimana :
- a dan b merupakan suatu tetapan;
- t adalah waktu;
- ω adalah frekwensi sudut (radian per detik);
( ω = 2 Π f dan f adalah frekwensi dalam Hertz);
Dari deret Fourier tersebut intensitas gelombang dapat digambarkan sebagai
daerah waktu atau daerah frekwensi. Perubahan gambaran intensitas gelobang radiasi
elektromagnetik dari daerah waktu ke daerah frekwensi atau sebaliknya disebut
Transformasi F ourier (F ourier Tr ansform).
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
Selanjutnya pada sistim optik peralatan instrumen FTIR dipakai dasar daerah
waktu yangnon dispersif. Sebagai contoh aplikasi pemakaian gelombang radiasi
elektromagnetikyang berdasarkan daerah waktu adalah interferometer yang
dikemukakan oleh AlbertAbraham Michelson (Jerman, 1831). Perbedaan sistim optik
Spektrofotometer IRdispersif ( Hadamard Transform) dan Interferometer Michelson
pada SpektrofotometerFTIR ( Fourier Transform) tampak pada gambar berikut :
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
Merupakan suatu instrumen yang menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji,
memilah ion tersebut menjadi spektum yang sesuai dengan perbandingan massa
terhadap muatan dan merekam kelimpahan relatif tiap jenis ion yang ada. Umumnya
hanya ion positif yang dipelajari karena ion negatif yang dihasilkan dari sumber
tumbukan umumnya sedikit.
Nurmawi ta (1001071)
1
InstrumenAnalisisFarmasi
Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom
tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan
listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan
(netral) tidak dibelokkan.
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi
Pada gambar diatas, hanya sinar B yang bisa terus melaju sampai ke
pendetektor ion. Ion-ion lainnya bertubrukan dengan dinding dimana ion-ion akan
menerima elektron dan dinetralisasi.Padaakhirnya, ion-ion yang
telahmenjadinetraltersebutakandipisahkandarispektrometermassaolehpompavakum.
Aliran elektron di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat
dan dicatat. Semakin banyak ion yang datang, semakin besat arus listrik yang timbul.
Ketikasebuah ion menubrukkotaklogam, maka ion
tersebutakandinetralisasiolehelektron yang pindahdarilogamke ion. Hal
iniakanmenimbulkanruangantaraelektron-elektron yang adadalamlogamtersebut,
danelektron-elektron yang beradadalamkabelakanmengisiruangtersebut.
Typical Mass Spectrum
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi
Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan
melewati 3 celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada
di tengah mempunyai voltase menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat
sampai menjadi sinar yang sangat terfokus.
4. Pembelokkan
Ion yang berbeda-beda akan dibelokkan secara berbeda pula oleh medan
magnet. Besarnya pembelokan yang dialami oleh sebuah ion tergantung pada:
• Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik
yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
• Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
• Massa ion (partikel). Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih
daripada ion-ion yang bermassaberat. Makin besar massa partikel, makin kecil
pembelokan.
• Muatan ion. Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan
lebih daripada ion-ion yang bermuatan +1. Makin besar muatan, makin besar
pembelokan.
5. Pendeteksian
Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan dinetralisasi
oleh elektron yang pindah dari logam ke ion (gambar kanan). Hal ini akan
menimbulkan ruang antara elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut, dan
elektron-elektron yang berada dalam kabel akan mengisi ruang tersebut.
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi
Untuk membuat ion-ion yang mempunyai nilai m/z yang besar (ion yang berat
bila bermuatan +1) sampai ke detektor ion, maka anda perlu membelokkannya dengan
menggunakan medan magnet yang lebih besar.Dengan merubah besarnya medan
magnet yang digunakan, maka anda bisa membawa semua sinar yang ada secara
bergantian ke detektor ion, dimana disana ion-ion tersebut akan menimbulkan arus
listrik dimana besarnya berbanding lurus dengan jumlah ion yang datang.
Massa dari semua ion yang dideteksi itu tergantung pada besarnya medan
magnet yang digunakan untuk membawa sinar tersebut ke detektor ion. Mesin ini
dapat disesuaikan untuk mencatat arus listrik (yang merupakan jumlah ion-ion) dengan
m/z secara langsung.Massa tersebut diukur dengan menggunakan skala 12C.
SU M BER I ON
1. Gas/Phase Source
Molekul yang dianalisa diubah dalam bentuk gas (diuapkan) baru kemudian
diionkan. Sampel yang berupa padat/ cair harus dikonversi menjadi ion gas.
Biasanya untuk senyawa-senyawa yang stabil terhadap thermal dan senyawa
ini memiliki titik didih di bawah 5000C. Keterbatasan gas/phase Source hanya
untuk senyawa yang berat molekulnya rendah.
2. Desorption Source
Pada Desorption Source, senyawa tidak perlu diubah menjadi bentuk gas
sebelum diionkan. Molekul yang dianalisa akan menyerap energi sehingga
akan terionkan. Desorption Source digunakan untuk senyawa yang tidak stabil
terhadap thermal, senyawa non-volatil dan senyawa dengan berat molekul
tinggi.
Detektor
Spektromasa adalah alat yang di gunakan untuk menentukan mass atom atau
molekul, yang ditemukan oleh Franci William Aston pada tahun 1919. Prinsip kerja
alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi
Cara Kerja
Cara kerja spektrometer massa adalah sebagai berikut. Sampel dalam bentuk
gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi. Pelakuan ini
menyebabkan atom atau molekul sampel mengalami ionisasi (melepas elektron
sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda
potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan magnet melalui suatu celah sempit.
Dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan mengalami pembelokan yang
bergantung pada:
1. Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik
yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
2. Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
3. Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan. 4.
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi
kimia yang relatif tidak terlindungi oleh TMS, ditunjukkan sebagai nilai positif,
sedangkan bagian terlindungi terhadap TMS ditunjukkan sebagai nilai negatif (Crews,
1998).
2
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi
NMR dengan 13
C NMR sehingga dapat ditentukan keberadaan dan jenis atom
karbon.
2. HMBC ( Heteronuclear Multiple Bond Coherence) menentukan korelasi proton
Nurmawi ta (1001071)
2
InstrumenAnalisisFarmasi
Spektrum normal NMR adalah pengumpulan dari satu atau lebih puncak
resonansi pada frekwensi berbeda. Chemical shift atau pergeseran kimia menunjukkan
posisi frekwensi resonansi yang diamati pada inti spesifik lingkungan struktur tunggal
(Crews, 1998).
Spektrofotometer modern beroperasi pada bermacam-macam kekuatan medan
magnet tergantung inti spesifik yang diamati pada bermacam-macam frekwensi. Plot
NMR memiliki nilai Hz (unit frekwensi) dan delta ( δ). Nilai δ dihitung dengan
mengukur perbedaan pergeseran ( shift ) dalam Hz, antara suatu proton dan internal
standar. Nilai ini dibagi oleh frekwensi spektrofotometer yang selalu perkalian
1.000.000 Hz (MHz), jadi nilai δ adalah dalam satuan unit.
Eksperimen NMR meliputi NMR 1D dan 2D. NMR 1D yang didapat
menggunakan meliputi:
1. 1
H NMR, memberikan informasi mengenai jumlah serta jenis hidrogen serta
sifat lingkungan dari hidrogen tersebut.
2. 13
C-NMR, memberikan informasi struktur berdasarkan pergeseran kimia dari
bermacam-macam karbon pada suatu senyawa (Mohrig dkk, 2003).
13
C NMR yang dapat digunakan meliputi (Pavia et al ., 1996):
a. DEPT ( Distortionless Enhacement by Polarization Transfer) ) untuk
menetukan keberadaan atom karbon (C primer, C sekunder, C tersier, dan C
kuartener).
b. JMOD ( J Modulation) 13
C-NMR, berguna dalam menentukan jumlah atom
karbon serta jenis karbon tersebut (C primer, C sekunder, C tersier, dan C
kuartener)
Adapun NMR 2 D yang dapat digunakan meliputi (Breitmaier, 2002):
1. HSQC ( Heteronuclear Single Quantum Coherence) memperlihatkan korelasi
1
H NMR dengan 13
C NMR sehingga dapat ditentukan keberadaan dan jenis
atom karbon.
2. HMBC ( Heteronuclear Multiple Bond Coherence) menentukan korelasi proton
3
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)
3
InstrumenAnalisisFarmasi
• Pada suhu kamar terjadi pertukaran kimia yang cepat dengan runutan asam
sehingga puncak tidak terpisah oleh proton tetangga.
3
InstrumenAnalisisFarmasi
• Spektrum 13
C-NMR lebih sederhana dibanding H-NMR
1 karena pada C-
NMR tidak ada pemisahan spin 13C-13C.
Nurmawi ta (1001071)
3
InstrumenAnalisisFarmasi
SPEKTRA 13
C-NMR KOPLING DAN DEKOPLING
Nurmawi ta (1001071)
3
InstrumenAnalisisFarmasi
3
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)
3
InstrumenAnalisisFarmasi
Analisa Kuantitatif dari AES digunakan dengan melihat tinggi plot (kurva) dari
spektrum. Semakin tinggi berarti semakin besar konsentrasinya. Untuk perhitungan
dilakukan permbandingan terhadap suatu faktor pembanding dengan komposisi
diketahui.
AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). AAS adalah suatu teknik
spektroskopi yang memanfaatkan besarnya gelombang elektromagnetik yang
diserap pada frekuensi tertentu oleh zat tertentu untuk bereksitasi.
Gelombang elektromagnetik yang diserap dihasilkan oleh suatu sumber
cahaya.
Nurmawi ta (1001071)
3
InstrumenAnalisisFarmasi
AAS dapat menentukan lebih dari 67 jenis logam yang berbeda yang
terkandung dalam suatu larutan. AAS sangat sensitif dan akurat karena dapat
mengukur hingga bagian per milyar dari suatu berat (μg dm-3).
Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) adalah suatu tehnik analisis untuk
menetapkan konsentrasi suatu unsur (logam) dalam suatu sampel.
AAS pertama kali dikembangkan oleh Sir Alan Walsh pada tahun 1950
Merupakan metoda yang populer untuk analisa logam karena di samping relatif
sederhana ia juga selektif dan sangat sensitif.
Kelemahan AAS
Nurmawi ta (1001071)
3
InstrumenAnalisisFarmasi
Untuk Lingkungan
Nurmawi ta (1001071)
3
InstrumenAnalisisFarmasi
Jika radiasi elektromagnetik dikenakan kepada suatu atom, maka akan terjadi
eksitasi elektron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Maka setiap panjang
gelombang memiliki energi yang spesifik untuk dapat tereksitasi ke tingkat yang lebih
tingggi. Besarnya energi dari tiap panjang gelombang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :
E=h.C
Nurmawi ta (1001071)
4
InstrumenAnalisisFarmasi
A = ε . b . c atau A = a . b . c
Dimana :
A = Absorbansi
ε = Absorptivitas molar (mol/L)
a = Absorptivitas (gr/L)
b = Tebal nyala (nm)
c = Konsentrasi (ppm)
Absorpsivitas molar (ε) dan absorpsivitas (a) adalah suatu konstanta dan
nilainya spesifik untuk jenis zat dan panjang gelombang tertentu, sedangkan tebal
media (sel) dalam prakteknya tetap.
Nurmawi ta (1001071)
4
InstrumenAnalisisFarmasi
Dengan demikian absorbansi suatu spesies akan merupakan fungsi linier dari
konsentrasi, sehingga dengan mengukur absorbansi suatu spesies konsentrasinya dapat
ditentukan dengan membandingkannya dengan konsentrasi larutan standar.
Pada peralatan optimasi Spektrofotometri Serapan Atom agar memberikan
wacana dan sejauh mana sensitivitas dan batas deteksi alat terhadap sampel yang akan
dianalisis, optimasi pada peralatan SSA meliputi:
Gangguan ini dapat diakibatkan oleh reaksi antara analit dengan senyawa
kimia, biasanya anion, yang ada dalam larutan sampel sehingga terbentuk senyawa
yang tahan panas (refractory). Sebagai contoh fospat akan bereaksi dengan kalsium
dalam nyala menghasilkan pirofospat (Ca2P2O7). Hal ini menyebabkan absorpsi
ataupun emisi atom kalsium dalam nyala menjadi berkurang. Gangguan ini dapat
diatasi dengan menambahkan stronsium klorida atau lanthanum nitrat ke dalam
larutan.
Kedua logam ini mudah bereaksi dengan fospat dibanding dengan kalsium
sehingga reaksi antara kalsium dengan fospat dapat dicegah atau diminimalkan.
Gangguan ini dapat juga dihindari dengan menambahkan EDTA berlebih.
Nurmawi ta (1001071)
4
InstrumenAnalisisFarmasi
Gangguan ionisasi ini biasa terjadi pada unsur-unsur alkali tanah dan beberapa
unsur yang lain. Karena unsur-unsur tersebut mudah terionisasi dalam nyala. Dalam
analisis dengan SSA yang diukur adalah emisi dan serapan atom yang tak terionisasi.
Oleh sebab itu dengan adanya atom-atom yang terionisasi dalam nyala akan
mengakibatkan sinyal yang ditangkap detektor menjadi berkurang.
Namun demikian gangguan ini bukan gangguan yang sifatnya serius, karena
hanya sensitivitas dan linearitasnya saja yang terganggu.Gangguan ini dapat diatasi
dengan menambahkan unsur-unsur yang mudah terionisasi ke dalam sampel sehingga
akan menahan proses ionisasi dari unsur yang dianalisis
3. Gangguan fi sik alat
Nurmawi ta (1001071)