Anda di halaman 1dari 43

InstrumenAnalisisFarmasi │2012

INSTRUMEN ANALISIS FARMASI

PEMBAHASAN

1.1 Spektroskopi UV-Visible

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang


digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang
digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer . Cahaya yang dimaksud
dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom
dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.

Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai
radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah cahaya matahari .Dalam interaksi materi dengan cahaya atau radiasi
elektromagnetik, radiasi elektromagnetik kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi
atau dihamburkan sehingga dikenal adanya spektroskopi hamburan, spektroskopi
absorbsi ataupun spektroskopi emisi.
Pengertian spektroskopi dan spektrofotometri pada dasarnya sama yaitu di
dasarkan pada interaksi antara materi dengan radiasi elektromagnetik. Namun
 pengertian spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena
ditunjukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun tidak  
terlihat). Sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun
medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik .
Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi │2012
Radiasi elektromagnetik memiliki sifat ganda yang disebut sebagai sifat
dualistik cahaya yaitu:
1) Sebagai gelombang

2) Sebagai partikel-partikel energi yang disebut foton.

Karena sifat tersebut maka beberapa parameter perlu diketahui misalnya


 panjang gelombang, frekuensi dan energi tiap foton. Panjang gelombang (l)
didefinisikan sebagai jarak antara dua puncak.

Hubungan dari ketiga parameter di atas dirumuskan oleh Planck yang dikenal
dengan persamaanPlanck . Hubungan antara panjang gelombang frekuensi dirumuskan
sebagai :

c = λ . v atau λ = c/v atau v = c/λ 

PersamaanPlanck: hubungan antara energi tiap foton dengan frekuensi

E=h.v

E = h . c/ λ 

dimana
E = energi tiap foton
h = tetapan Planck (6,626 x 10-34 J.s),
v = frekuensi sinar 
c = kecepatan cahaya (3 x 108 m.s-1).

Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi │2012
Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa energi dan frekuensi suatu foton
akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang tetapi energi yang dimiliki suatu
foton akan berbanding lurus dengan frekuensinya.Misalnya: energi yang dihasilkan
cahaya UV lebih besar dari pada energi yang dihasilkan sinar tampak . Hal ini
disebabkan UV memiliki panjang gelombang (λ) yang lebih pendek (100– 400 nm)
dibanding panjang gelombang yang dimiliki sinar tampak (400 – 800 nm).

Berbagai satuan energi beserta faktor konversinya dapat dilihat pada tabel:

Erg Joule Kalori l.atm E.volt


1 erg = 1 10-7 2,3901×10- 9,8687×10 6,2418×10
J joule = 10 1 2,3901×10- 9,8687×10- 6,2418×10
1 kalori 4,1849×10 4,1840 1 4,1291×10 - 2,6116×10
1 atm = 1,0133×10 1,0133×10 24,218 1 16,6248×10
1 E.volt = 1,6021×10- 1,6021x- 3,8291×10-20 1,5611×10- 1

Interaksi antara materi dengan cahaya disini adalah terjadi penyerapan cahaya,
 baik cahaya Uv, Vis maupun IR oleh materi sehingga spektrofotometri disebut juga
sebagai spektroskopi absorbsi.
Dari 4 jenis spektrofotometri ini (UV, Vis, UV-Vis dan IR) memiliki prinsip
kerja yang sama yaitu “adanya interaksi antara materi dengan cahaya yang memiliki
 panjang gelombang tertentu”. Perbedaannya terletak pada panjang gelombang yang
digunakan.Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut
spektrofotometer terdiri dari : sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor 
 – read out (pembaca).

Nurmawi ta (1001071)

3
InstrumenAnalisisFarmasi │2012
INSTRUMENTASI SPEKTROFOTOMETER UV VIS
Spektrofotometer UV VIS merupakan suatu sistem optik dengan kemampuan
menghasilkan sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm.
 Fungsi masing-masing bagian:
1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis
dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer :

• UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen

• VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram


• UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator.

• Infra merah, lampu pada panjang gelombang IR.


2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu
mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monaokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak digunakan adalan gratting
atau lensa prisma dan
filter optik.

Jika digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya.
Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai
dengan warnya lensa yang dikenai cahaya.

Nurmawi ta (1001071)

4
InstrumenAnalisisFarmasi │2012
3. Kuvet ( sample container)
- Kuarsaatausilikat

4. Detector 
• Fotolistrik 
• Didesain untuk memecah sumber sinar sehingga sumber sinar 
melewati 2 kompartemen (contoh double beam)

5. Pencatat

Menurut konfigurasi optiknya, spektroskopi UV-Visible terbagi atas :

- Sigle beam
- Double beam
- Multi channel

Nurmawi ta (1001071)

5
InstrumenAnalisisFarmasi

Single beam 

Doubl e beam 

Doubl e beam-in time 

Nurmawi ta (1001071)

6
InstrumenAnalisisFarmasi

M ulti channel 

• Tanpamonokromator 

• Mendispersikancahayadenganpanjanggelombang yang sama

• Mahal

• Resolusiterbatas.

Nurmawi ta (1001071)

7
InstrumenAnalisisFarmasi

1.2 Spektroskopi FT-IR 

Spektrofotometri Infra Merah

Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang
mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah
 panjanggelombang 0,75 – 1.000 μm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 –  10 cm-1.
Radiasielektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell ,
yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik,
artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak 
lurus dengan arah rambatan.
Gambaran berkas radiasi elektromagnetik diperlihatkan pada Gambar 1 berikut :

Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan


rentangpanjang gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan
spectrum dari berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang
gelombangpada Tabel 1 dan Gambar 2, sinar infra merah dibagi atas tiga daerah, yaitu:
a. Daerah Infra Merah dekat.
 b. Daerah Infra Merah pertengahan.
c. Daerah infra merah jauh..

Nurmawi ta (1001071)

8
InstrumenAnalisisFarmasi

Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut diatas, daerah


 panjang gelombang yang digunakan pada alat spektrofotometer infra merah adalah
 pada daerahinfra merah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5  – 50 μm atau
 pada ilangangelombang 4.000  –  200 cm-1. Satuan yang sering digunakan dalam

spektrofotometri infra merah adalah Bilangan Gelombang ( ) atau disebut juga

sebagai Kaiser . 

Nurmawi ta (1001071)

9
InstrumenAnalisisFarmasi

Interaksi Sinar Infra Merah Dengan Molekul

Dasar Spektroskopi Infra Merah dikemukakan oleh Hooke dan didasarkan atas
senyawa yang terdiri atas dua atom atau diatom yang digambarkan dengan dua buah
 bola yang saling terikat oleh pegas seperti tampak pada gambar disamping ini. Jika
 pegas direntangkan atau ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka energi
 potensial dari sistim tersebut akan naik.Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah
mempunyai tiga macam gerak, yaitu :
1. Gerak Translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain.
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada porosnya, dan
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya.
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara terus menerus dan secara
 periodic berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaiknya. Jumlah energi
total adalah sebanding dengan frekwensi vibrasi dan tetapan gaya ( k ) dari pegas dan
massa ( m1 dan m2) dari dua atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra
merah hanya cukup kuat untuk mengadakan perubahan vibrasi.
Panjang gelombang atau bilangan gelombang dan kecepatan cahaya
dihubungkan dengan frekwensi melalui bersamaan berikut :

Energi yang timbul juga berbanding lurus dengan frekwesi dan digambarkan
denganpersamaan Max Plank :

Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

sehingga :

dimana :
E  = Energi, Joule

h  = Tetapan Plank ; 6,6262 x 10-34 J.s

c  = Kecepatan cahaya ; 3,0 x 1010 cm/detik 

n  = indeks bias (dalam keadaan vakum harga n = 1)

 = panjang gelombang ; cm
 = frekwensi ; Hertz

Dalam spektroskopi infra merah panjang gelombang dan bilangan gelombang


adalah nilai yang digunakan untuk menunjukkan posisi dalam spektrum serapan.
Panjang gelombang biasanya diukur dalam mikron atau mikro meter ( μm ).
Sedangkan bilangan gelombang ( ) adalah frekwensi dibagi dengan kecepatan
cahaya, yaitu kebalikan dari panjang gelombang dalam satuan cm-1. Persamaan dari
hubungan kedua hal tersebut diatas adalah :

Posisi pita serapan dapat diprediksi berdasarkan teori mekanikal tentang


osilator harmoni,yaitu diturunkan dari hukum Hooke tentang pegas sederhana yang
 bergetar, yaitu :

dimana :
Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

Keterangan :
c = kecepatan cahaya : 3,0 x 1010 cm/detik 

k = tetapan gaya atau kuat ikat, dyne/cm

 μ = massa tereduksi
m = massa atom, gram

Setiap molekul memiliki harga energi yang tertentu. Bila suatu senyawa
menyerap energy dari sinar infra merah, maka tingkatan energi di dalam molekul itu
akan tereksitasi ketingkatan energi yang lebih tinggi. Sesuai dengan tingkatan energi
yang diserap, maka bayangan akan terjadi pada molekul itu adalah perubahan energi
vibrasi yang diikuti denganperubahan energi rotasi.

Perubahan Energi Vibrasi


Atom-atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi
 peristiwavibrasi. Hal ini bergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan
yangmenghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu
danbiasanya disebut vibrasi finger print. Vibrasi molekul dapat digolongkan atas
duagolongan besar, yaitu :
1. Vibrasi Regangan (Streching) 
2. Vibrasi Bengkokan ( Bending )

Vibrasi Regangan ( Streching  )


Dalam vibrasi ini atom bergerak terus sepanjang ikatan yang
menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya, walaupun
sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua macam, yaitu:
1. ReganganSimetri, unit strukturbergerakbersamaandansearahdalamsatubidangdatar.
2. ReganganAsimetri, unit
strukturbergerakbersamaandantidaksearahtetapimasihdalamsatubidangdatar.

Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

Vibrasi Bengkokan (Bending) 


Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar,
makadapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang
mempengaruhi isolasiatom atau molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini
terbagi menjadi empatjenis, yaitu :
1. Vibrasi Goyangan ( Rocking ) ),

Unit struktur bergerak mengayun asimetri tetapimasih dalam bidang datar.


2. Vibrasi Guntingan (Scissoring ),

Unit struktur bergerak mengayun simetri danmasih dalam bidang datar.


3. Vibrasi Kibasan (Wagging ),

Unit struktur bergerak mengibas keluar dari bidangdatar.


4. Vibrasi Pelintiran (Twisting ),

Unit struktur berputar mengelilingi ikatan yangmenghubungkan dengan molekul


induk dan berada di dalam bidang datar.

Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

Daerah Spektrum Infra Merah


Para ahli kimia telah memetakan ribuan spektrum infra merah dan menentukan
 panjanggelombang absorbsi masing-masing gugus fungsi. Vibrasi suatu gugus fungsi
spesifikpada bilangan gelombang tertentu. Dari Tabel 2 diketahui bahwa vibrasi

 bengkokan C – Hdari metilena dalam cincin siklo pentana berada pada daerah bilangan
gelombang 1455cm-1. Artinya jika suatu senyawa spektrum senyawa X menunjukkan
 pita absorbsi padabilangan gelombang tersebut tersebut maka dapat disimpulkan
 bahwa senyawa X tersebutmengandung gugus siklo pentana.
Daerah Identifikasi
Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi bengkokan,
khususnyagoyangan (rocking ), yaitu yang berada di daerah bilangan gelombang 2000

 – 400 cm-1.Karena di daerah antara 4000 – 2000 cm-1 merupakan daerah yang khusus
yang bergunauntuk identifkasi gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi
yang disebabkanoleh vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000  –  400 cm-1
seringkali sangat rumit,karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan
absorbsi pada daerahtersebut.
Dalam daerah 2000 – 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai absorbsi yang
unik,sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai daerah sidik jari (fingerprint
region).Meskipun pada daerah 4000  –  2000 cm-1 menunjukkan absorbsi yang sama,

 pada daerah2000  – 400 cm-1 juga harus menunjukkan pola yang sama sehingga dapat
disimpulkanbahwa dua senyawa adalah sama.

Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

Spektrofotometer Infra Merah Transformasi Fourier


(Fourier Transform Infra Red (FT-IR) Spectrophotometer)

Pada dasarnya Spektrofotometer FTIR (Fourier 


Trasform Infra Red) adalah sama denganSpektrofotometer IR dispersi, yang
membedakannya adalah pengembangan pada sistimoptiknya sebelum berkas sinar 
infra merah melewati contoh. Dasar pemikiran dariSpektrofotometer FTIR adalah dari
 persamaan gelombang yang dirumuskan oleh Jean B aptiste Joseph F our ier
(1768-  1830)s eorang ahli matematika dari Perancis.

Fourier mengemukakan deret persamaan gelombang elektronik sebagai :

dimana :
- a dan b merupakan suatu tetapan;
- t adalah waktu;
- ω adalah frekwensi sudut (radian per detik);
( ω = 2 Π f dan f adalah frekwensi dalam Hertz);
Dari deret Fourier tersebut intensitas gelombang dapat digambarkan sebagai
daerah waktu atau daerah frekwensi. Perubahan gambaran intensitas gelobang radiasi
elektromagnetik dari daerah waktu ke daerah frekwensi atau sebaliknya disebut
Transformasi F ourier (F ourier Tr ansform).

Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

Selanjutnya pada sistim optik peralatan instrumen FTIR dipakai dasar daerah
waktu yangnon dispersif. Sebagai contoh aplikasi pemakaian gelombang radiasi
elektromagnetikyang berdasarkan daerah waktu adalah interferometer yang
dikemukakan oleh AlbertAbraham Michelson (Jerman, 1831). Perbedaan sistim optik 
Spektrofotometer IRdispersif ( Hadamard Transform) dan Interferometer Michelson
 pada SpektrofotometerFTIR ( Fourier Transform) tampak pada gambar berikut :

Cara Kerja Alat Spektrofotometer FT-IR 


Sistim optik Spektrofotometer FTIR seperti pada gambar dibawah ini
dilengkapi dengancermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan
demikian radiasi inframerah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh
menuju cermin yangbergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan
 jaraktempuh radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut sebagairetardasi ( δ ).
Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi
disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistimoptik dari Spektrofotometer IR yang
didasarkan atas bekerjanya interferometer disebutsebagai sistim optik   Fourier 
Transform Infra Red .

Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

Pada sistim optik FTIR digunakan radiasi LASER ( Light Amplification by


Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang
diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang
diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik. Detektor yang digunakan dalam
Spektrofotometer FTIR adalah TGS (Tetra Glycerine Sulphate) atau MCT ( Mercury
Cadmium Telluride). Detektor MCT lebih banyak digunakan karena memiliki
 beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih
 baik pada frekwensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh
temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra
merah.
Keunggulan Spektrofotometer FT-IR 
Secara keseluruhan, analisis menggunakan Spektrofotometer FTIR memiliki
duakelebihan utama dibandingkan metoda konvensional lainnya, yaitu :1. Dapat
digunakan pada semua frekwensi dari sumber cahaya secara simultansehingga analisis
dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan carasekuensial atau scanning.2.
Sensitifitas dari metoda spektrofotometri FTIR lebih besar daripada cara
dispersi,sebab radiasi yang masuk ke sistim detektor lebih banyak karena tanpa
harusmelalui celah ( slitless).

Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

1.3 Spektroskopi Massa (MS)

Spektrometer massa( MS) adalah suatu instrumen yang dapat

menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.


Teknik ini tidak  dapat dilakukan dengan spektroskopi, akan tetapi nama spektroskopi
dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spektrum garis optik.
Umumnya spektrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sampel
menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan
massa terhadap muatan.

Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana massa


terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk penentuan stuktur 
molekul, spektum massa dipakai untuk penentuan analisis kuantitatif.Jika didapat data
IR dan NMR yang cukup lengkap, maka MS ini dapat digunakan untuk konfirmasi
dengan memperhatika bobot molekul dan kemungkinan rumus strukturnya.
Pri nsip Spektr oskopi M assa 

Merupakan suatu instrumen yang menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji,
memilah ion tersebut menjadi spektum yang sesuai dengan perbandingan massa
terhadap muatan dan merekam kelimpahan relatif tiap jenis ion yang ada. Umumnya
hanya ion positif yang dipelajari karena ion negatif yang dihasilkan dari sumber 
tumbukan umumnya sedikit.

Nurmawi ta (1001071)

1
InstrumenAnalisisFarmasi

Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom
tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu). Karena partikel-partikel bermuatan
listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan
(netral) tidak dibelokkan.

Urutannya adalah sebagai berikut :


• Tahap pertama : Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan „mengambil‟ satu atau lebih elektron dari atom
tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang
 biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur 
yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon). Spektrometer 
massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.

• Tahap kedua : Percepatan


Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang
sama.

Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi

• Tahap ketiga : Pembelokan


Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan
yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan massanya, akan
semakin dibelokan. Besarnya pembelokannya juga tergantung pada besar muatan
 positif ion tersebut.Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang „diambil‟ pada
tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin
 besar.

Besarnya pembelokan yang dialami oleh sebuah ion tergantung pada:


- Massa ion tersebut.Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan > ion-ion
yangbermassa berat.
- Muatan ion.Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan >
ion-ion yang bermuatan +1.

• Tahap keempat : Pendeteksian

Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi

Pada gambar diatas, hanya sinar B yang bisa terus melaju sampai ke
 pendetektor ion. Ion-ion lainnya bertubrukan dengan dinding dimana ion-ion akan
menerima elektron dan dinetralisasi.Padaakhirnya, ion-ion yang
telahmenjadinetraltersebutakandipisahkandarispektrometermassaolehpompavakum.
Aliran elektron di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat
dan dicatat. Semakin banyak ion yang datang, semakin besat arus listrik yang timbul.
Ketikasebuah ion menubrukkotaklogam, maka ion
tersebutakandinetralisasiolehelektron yang pindahdarilogamke ion. Hal
iniakanmenimbulkanruangantaraelektron-elektron yang adadalamlogamtersebut,
danelektron-elektron yang beradadalamkabelakanmengisiruangtersebut.
Typical Mass Spectrum

Diagram lengkap dari spektrometer massa:


Penjelasan Tentang Yang Terjadi di Spektrometer Massa
1. Keadaan hampa udara
Penting bagi ion-ion yang telah dibuat dalam ruang ionisasi untuk dapat
 bergeraklurus dalam mesin tanpa bertabrakan dengan molekul-molekul udara.
2. Ionisasi

Sampel yang berbentuk gas (vaporised sample) masuk ke dalam ruang


ionisasi.Kumparan metal yang dipanaskan dengan menggunakan listrik 
„melepaskan‟ elektron-elektron yang ada pada sampel dan elektron-elektron
lepas itu menempel pada perangkap elektron (electron trap) yang mempunyai
muatan positif.

Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi

Partikel-partikel dalam sample tersebut (atom atau molekul) dihantam oleh


 banyak sekali elektron-elektron, dan beberapa dari tumbukan tersebut mempunyai
energi cukup untuk melepaskan satu atau lebih elektron dari sample tersebut sehingga
sample tersebut menjadi ion positif.
Kebanyakan ion-ion positif yang terbentuk itu mempunyai muatan +1 karena
akan jauh lebih sulit untuk memindahkan elektron lagi dari sample yang sudah
menjadi ion positif.Ion-ion positif yang terbentuk ini „diajak keluar‟ dan masuk ke
 bagian mesin yang merupakan sebuah lempengan metal yang bermuatan positif (Ion
repellel).
3. Percepatan

Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan
melewati 3 celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada
di tengah mempunyai voltase menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat
sampai menjadi sinar yang sangat terfokus.
4. Pembelokkan

Ion yang berbeda-beda akan dibelokkan secara berbeda pula oleh medan
magnet. Besarnya pembelokan yang dialami oleh sebuah ion tergantung pada:
• Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik 
yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
• Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
• Massa ion (partikel). Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih
daripada ion-ion yang bermassaberat. Makin besar massa partikel, makin kecil
 pembelokan.
• Muatan ion. Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan
lebih daripada ion-ion yang bermuatan +1. Makin besar muatan, makin besar 
 pembelokan.
5. Pendeteksian

Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan dinetralisasi
oleh elektron yang pindah dari logam ke ion (gambar kanan). Hal ini akan
menimbulkan ruang antara elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut, dan
elektron-elektron yang berada dalam kabel akan mengisi ruang tersebut.

Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi

Untuk membuat ion-ion yang mempunyai nilai m/z yang besar (ion yang berat
 bila bermuatan +1) sampai ke detektor ion, maka anda perlu membelokkannya dengan
menggunakan medan magnet yang lebih besar.Dengan merubah besarnya medan
magnet yang digunakan, maka anda bisa membawa semua sinar yang ada secara
 bergantian ke detektor ion, dimana disana ion-ion tersebut akan menimbulkan arus
listrik dimana besarnya berbanding lurus dengan jumlah ion yang datang.
Massa dari semua ion yang dideteksi itu tergantung pada besarnya medan
magnet yang digunakan untuk membawa sinar tersebut ke detektor ion. Mesin ini
dapat disesuaikan untuk mencatat arus listrik (yang merupakan jumlah ion-ion) dengan
m/z secara langsung.Massa tersebut diukur dengan menggunakan skala 12C.

SU M BER I ON  

1. Gas/Phase Source

Molekul yang dianalisa diubah dalam bentuk gas (diuapkan) baru kemudian
diionkan. Sampel yang berupa padat/ cair harus dikonversi menjadi ion gas.
Biasanya untuk senyawa-senyawa yang stabil terhadap thermal dan senyawa
ini memiliki titik didih di bawah 5000C. Keterbatasan gas/phase Source hanya
untuk senyawa yang berat molekulnya rendah.
2. Desorption Source

Pada Desorption Source, senyawa tidak perlu diubah menjadi bentuk gas
sebelum diionkan. Molekul yang dianalisa akan menyerap energi sehingga
akan terionkan. Desorption Source digunakan untuk senyawa yang tidak stabil
terhadap thermal, senyawa non-volatil dan senyawa dengan berat molekul
tinggi.

BAGIAN-BAGIAN SPEKTROMETER M ASSA

 Detektor 
Spektromasa adalah alat yang di gunakan untuk menentukan mass atom atau
molekul, yang ditemukan oleh Franci William Aston pada tahun 1919. Prinsip kerja
alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet.

Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi

Cara Kerja
Cara kerja spektrometer massa adalah sebagai berikut. Sampel dalam bentuk 
gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi. Pelakuan ini
menyebabkan atom atau molekul sampel mengalami ionisasi (melepas elektron
sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda
 potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan magnet melalui suatu celah sempit.
Dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan mengalami pembelokan yang
 bergantung pada:
1. Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik 

yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil pembelokan.
2. Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.

3. Massa partikel (ion). Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan. 4.

uatan partikel. Makin besar muatan, makin besar pembelokan.

Anali sis Kualitatif

Spektroskopi massa memungkinkan kita mengidentifikasi suatu senyawa yang


tidak diketahui, dengan mengkalibrasi terhadap senyawa yang telah diketahui seperti
uap merkuri atau perfloro kerosin.

Anal isis Kuanti tatif 

Spektrometer massa dapat digunakan untuk analisis kuantitatif suatu campuran


senyawa-senyawa yang dekat hubungannya. Analisis ini dapat dipergunakan untuk 
analisis campuran, baik senyawa organik ataupun anorganik yang bertekanan uap
rendah. Karena pola fragmentasi senyawa campuran adalah aditif sifatnya, suatu
senyawa campuran dapat dianalisis jika berada dalam kondisi yang sama.
Persyaratan dasar analisisnya adalah setiap senyawa harus mempunyai paling
tidak 1 puncak yang spesifik, konstribusi puncak harus aditif dan sensitif harus
reproduksibel serta adanya senyawa referens yang sesuai. Dengan spektometer massa
 beresolusi tinggi, senyawa polimer dengan berat molekul tinggi juga dapat dianalisis.

Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi

Spectrometer massa dapat digunakan untuk analisis runutan organik terutama


dengan menggunakan sumber bunga api listrik, dan ia juga dapat digunakan
menganalisis unsur-unsur runutan dalam paduan atau dalam super konduktor. Tipe
 bunga api lstrik mmempunyai sensitivitas tinggi dan dapat menentukan sampai tingkat
 ppb.
Kekurangan spektrometer massa bunga api listrik adalah ketidak-beraturan dari
sumber dan kurang reproduksibel, tetapi kekurangan ini dapat diatasi dengan memakai
sistem deteksi fotografi. Analisis kuantitatif instrumen semacam ini didasarkan pada
garis-garis fotografi dengan standat yang sesuai.

Kegunaan Spektr oskopi M assa 

• Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui


 berat dan rumus molekulnya;
• Mengetahui unsure senyawa baik senyawa organic maupun anorganik;
• Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks;
• Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan;
• Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel.

Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi

1.4 MagnetikInti (NMR)-1danMagnetikInti (NMR)-2

Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (NMR) adalah salah satu metode


spektrometri yang penting untuk menguraikan atau menentukan struktur dari
senyawa yang tidak diketahui, termasuk stereokimia dari suatu senyawa. Metode ini
tidak hanya
 berguna dalam bidang senyawa organik, tetapi juga dapat digunakan dalam bidang
yang lain seperti: farmasi, analisis dan sintesis obat, organometalik, ilmu polimer dan
yang lainnya. Stuktur yang kompleks dan senyawa baru sangat sulit ditentukan dengan
menggunakan analisa spektrum UV, IR, dan MS, sehingga untuk itu dibutuhkan
metode NMR (Sastrohamidjojo, 1992).
Spektrum normal NMR adalah pengumpulan dari satu atau lebih puncak 
resonansi pada frekwensi berbeda. Chemical shift atau pergeseran kimia menunjukkan
 posisi frekwensi resonansi yang diamati pada inti spesifik lingkungan struktur tunggal
(Crews, 1998).
Spektrofotometer modern beroperasi pada bermacam-macam kekuatan medan
magnet tergantung inti spesifik yang diamati pada bermacam-macam frekwensi. Plot
 NMR memiliki nilai Hz (unit frekwensi) dan delta (δ). Nilai δdihitung dengan
mengukur perbedaan pergeseran ( shift ) dalam Hz, antara suatu proton dan internal
standar. Nilai ini dibagi oleh frekwensi spektrofotometer yang selalu perkalian
1.000.000 Hz (MHz), jadi nilai δ adalah dalam satuan unit  part per million (ppm)
seperti yang ditunjukkan dalam persamaan di bawah ini:

 pergeseran sampel (Hz) – pergeseran TMS (Hz)


δ= = ppm
frekwensi spektrofotometer 
Titik nol diatur berdasarkan frekwensi dari standar  tetramethylsilane (TMS),
TMS merupakan senyawa inert dan terkadang ditambahkan kepada sampel serta
memberikan referensi internal untuk menghitung pergeseran kimia. Standar TMS
digunakan untuk pergeseran kimia NMR  1H, C dan 2H. Kebanyakan pergeseran
13

kimia yang relatif tidak terlindungi oleh TMS, ditunjukkan sebagai nilai positif,
sedangkan bagian terlindungi terhadap TMS ditunjukkan sebagai nilai negatif  (Crews,
1998).

2
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi

Eksperimen NMR meliputi NMR 1D dan 2D. NMR 1D yang didapat


menggunakan meliputi:
1. 1
H NMR, memberikan informasi mengenai jumlah serta jenis hidrogen serta sifat
lingkungan dari hidrogen tersebut.
2. 13
C-NMR, memberikan informasi struktur berdasarkan pergeseran kimia dari
 bermacam-macam karbon pada suatu senyawa (Mohrig dkk, 2003).
13
C NMR yang dapat digunakan meliputi (Pavia et al. . , 1996):
a. DEPT ( Distortionless Enhacement by Polarization Transfer ) untuk menetukan
keberadaan atom karbon (C primer, C sekunder, C tersier, dan C kuartener).
 b. JMOD ( J Modulation) 13
C-NMR, berguna dalam menentukan jumlah atom
karbon serta jenis karbon tersebut (C primer, C sekunder, C tersier, dan C
kuartener).

Adapun NMR 2 D yang dapat digunakan meliputi (Breitmaier, 2002)


:
1. HSQC ( Heteronuclear Single Quantum Coherence) memperlihatkan korelasi 1H

 NMR dengan 13
C NMR sehingga dapat ditentukan keberadaan dan jenis atom
karbon.
2. HMBC ( Heteronuclear Multiple Bond Coherence) menentukan korelasi proton

dengan karbon degan jarak dua, tiga, hingga empat ikatan.


3. 1
H-1H COSY (Correlation Spectroscopy) menunjukkan korelasi proton-proton
visinal.
4. NOESY ( Nuclear Overhauser Effect Spectroscopy) menunjukkan interaksi proton

dengan proton atau proton dengan karbon secara stereokimia.


Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (NMR) adalah salah satu metode
spektrometri yang penting untuk menguraikan atau menentukan struktur dari senyawa
yang tidak diketahui, termasuk stereokimia dari suatu senyawa. Metode ini tidak hanya
 berguna dalam bidang senyawa organik, tetapi juga dapat digunakan dalam bidang
yang lain seperti: farmasi, analisis dan sintesis obat, organometalik, ilmu polimer dan
yang lainnya. Stuktur yang kompleks dan senyawa baru sangat sulit ditentukan dengan
menggunakan analisa spektrum UV, IR, dan MS, sehingga untuk itu dibutuhkan
metode NMR (Sastrohamidjojo, 1992).

Nurmawi ta (1001071)

2
InstrumenAnalisisFarmasi

Spektrum normal NMR adalah pengumpulan dari satu atau lebih puncak 
resonansi pada frekwensi berbeda. Chemical shift atau pergeseran kimia menunjukkan
 posisi frekwensi resonansi yang diamati pada inti spesifik lingkungan struktur tunggal
(Crews, 1998).
Spektrofotometer modern beroperasi pada bermacam-macam kekuatan medan
magnet tergantung inti spesifik yang diamati pada bermacam-macam frekwensi. Plot
 NMR memiliki nilai Hz (unit frekwensi) dan delta ( δ). Nilai δ dihitung dengan
mengukur perbedaan pergeseran ( shift ) dalam Hz, antara suatu proton dan internal
standar. Nilai ini dibagi oleh frekwensi spektrofotometer yang selalu perkalian
1.000.000 Hz (MHz), jadi nilai δ adalah dalam satuan unit.
Eksperimen NMR meliputi NMR 1D dan 2D. NMR 1D yang didapat
menggunakan meliputi:
1. 1
H NMR, memberikan informasi mengenai jumlah serta jenis hidrogen serta
sifat lingkungan dari hidrogen tersebut.
2. 13
C-NMR, memberikan informasi struktur berdasarkan pergeseran kimia dari
 bermacam-macam karbon pada suatu senyawa (Mohrig dkk, 2003).
13
C NMR yang dapat digunakan meliputi (Pavia et al ., 1996):
a. DEPT ( Distortionless Enhacement by Polarization Transfer) )  untuk
menetukan keberadaan atom karbon (C primer, C sekunder, C tersier, dan C
kuartener).
 b. JMOD ( J Modulation) 13
C-NMR, berguna dalam menentukan jumlah atom
karbon serta jenis karbon tersebut (C primer, C sekunder, C tersier, dan C
kuartener)
Adapun NMR 2 D yang dapat digunakan meliputi (Breitmaier, 2002):
1. HSQC ( Heteronuclear Single Quantum Coherence) memperlihatkan korelasi
1
H NMR dengan 13
C NMR sehingga dapat ditentukan keberadaan dan jenis
atom karbon.
2. HMBC ( Heteronuclear Multiple Bond Coherence) menentukan korelasi proton

dengan karbon degan jarak dua, tiga, hingga empat ikatan.


3. 1
H-1H COSY (Correlation Spectroscopy) menunjukkan korelasi proton-
 proton visinal.
4. NOESY ( Nuclear Overhauser Effect Spectroscopy) menunjukkan interaksi

 proton dengan proton atau proton dengan karbon secara stereokimia.

3
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)

3
InstrumenAnalisisFarmasi

Kerapatan elektron dan medan imbasan

• Besarnya medan imbasan tergantung pada kerapatan elektron (semakin rapat


semakin terperisai.

• Kerapatan elektron dipengaruhi oleh keelektronegatifan heteroatom (efek 


induksi).

• Pada suhu kamar terjadi pertukaran kimia yang cepat dengan runutan asam
sehingga puncak tidak terpisah oleh proton tetangga.

• Geseran kimia tergantung pelarut, suhu, konsentrasi (pengaruh ikatan


hidrogen)

Beberapa hal yang memperumit spectra

• Proton-proton tetangga tidak ekivalen.

Spektrometri NMR Karbon-13


• Geseran kimia proton-proton terkopling tidak berbeda jauh, terjadi pemiringan
(leaning) : puncak tengah membesar, puncak pinggir mengecil.

• Memberikan informasi mengenai karbon-karbon dalam suatu molekul organik.


Nurmawi ta (1001071)

3
InstrumenAnalisisFarmasi

• Spektrum 13
C-NMR lebih sederhana dibanding H-NMR
1 karena pada C-
 NMR tidak ada pemisahan spin 13C-13C.

• Pada spektrumnya tidak dicantumkan integrasi.


Sinyaldari atom C-13 dalamalat NMR 
dapatdideteksikarenaadanyasejumlahkecil atom karbon C-13 bersama-sama C-
12.momen magnet yang dihasilkanoleh C-13 lebihkecil,
 biladibandingkandenganmomen magnet proton, berartisinyalnyajauhlebihlemah.
Pelarut yang biasanyadigunakanserupadengan NMR proton,
tetapijangkaresonansi C jauhlebihbesar.Sehinggaspektum NMR-13C
 jauhlebihteresolusi,
umumnyasetiapkarbondalammolekuldapatditetapkansinyalnya.Samahalnyasepertipada
 NMR proton, atom
karbonpenyulihannyaberlainanakanmenunjukkangeserandalamjangka yang khas.
Spectrum NMR ¬13C padahakikatnyamerupakanpelengkap NMR proton.

GESERAN KIMIA BEBERAPA JENIS KARBON

Nurmawi ta (1001071)

3
InstrumenAnalisisFarmasi

SPEKTRA 13
C-NMR KOPLING DAN DEKOPLING

Pada spectrum C-NMR dalam elusidasi struktur perlu diperhatikan :

• Luas di bawahpuncak yang


 biasanyadinyatakandenganintergrasiuntukmelihatperbandinganjumlah carbon
yang ekuivalensecara magnetic padamasing-masingpuncak..

• Terjadinya spin-spin splinting yang mengikutisegitigapascal.


Interaksiantaraikatan electron yang mempunyaikencenderunganberpasangan
spin dari electron dengan electron lainnyapada proton yang diikat. Spin-spin
slintinginiseringdihilangkandengancara di deklopinggunamenghindaripuncak-
 puncak yang tumpangtindih.

• Geserankimia (chemical shift), yaitukedudukankarbondalamspektumtersebut.


Inijugamenggambarkanletakdankedudukankarbondalammolekul.

Nurmawi ta (1001071)

3
InstrumenAnalisisFarmasi

1.5 SpektroskopiEmisi Atom (SEA) dan Spektroskopi Serapan


Atom (AAS)

SpektroskopiEmisi Atom (SEA) . Jika elektron berpindah dari


tingkat energi tinggi ke tingkat energi rendah sehingga foton dipancarkan sebanding
dengan
 perbedaan tingkat energi tsb.Pada AES, eksitasi terhadap sampel tidak dilakukan
dengan melakukan penyorotan. Tetapi eksitasi atom dilakukan dengan memberikan
kalor atau tegangan listrik (arc).

3
InstrumenAnalisisFarmasi
Nurmawi ta (1001071)

3
InstrumenAnalisisFarmasi

AES (Atomic Emission Spectroscopy)


 Atomic Emission Spectroscopy (AES) adalah teknik spektroskopi yang
memanfaatkan panjang gelombang foton yang dipancarkan oleh atom selama
masa transisinya dari fase eksitasi menuju fase istirahat.
 Kurang akurat dan memiliki ketilitian rendah untuk perhitungan bersifat
kuantitatif. Karena tidak semua atom tereksitasi berelaksasi pada saat yang
 bersamaan.
OUTPUT DAN ANALISIS KUANTITATIF

Analisa Kuantitatif dari AES digunakan dengan melihat tinggi plot (kurva) dari
spektrum. Semakin tinggi berarti semakin besar konsentrasinya. Untuk perhitungan
dilakukan permbandingan terhadap suatu faktor pembanding dengan komposisi
diketahui.
 AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). AAS adalah suatu teknik 
spektroskopi yang memanfaatkan besarnya gelombang elektromagnetik yang
diserap pada frekuensi tertentu oleh zat tertentu untuk bereksitasi.
 Gelombang elektromagnetik yang diserap dihasilkan oleh suatu sumber 
cahaya.

Nurmawi ta (1001071)

3
InstrumenAnalisisFarmasi

 AAS dapat menentukan lebih dari 67 jenis logam yang berbeda yang
terkandung dalam suatu larutan. AAS sangat sensitif dan akurat karena dapat
mengukur hingga bagian per milyar dari suatu berat (μg dm-3).
 Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) adalah suatu tehnik analisis untuk 
menetapkan konsentrasi suatu unsur (logam) dalam suatu sampel.
 AAS pertama kali dikembangkan oleh Sir Alan Walsh pada tahun 1950
Merupakan metoda yang populer untuk analisa logam karena di samping relatif 
sederhana ia juga selektif dan sangat sensitif.

Kelemahan AAS

 Sumber cahaya kontinu tidak dapat digunakangaris-garis absorpsi lebih


sempit dari pita pada spektroskopi biasa.

 Untuk menyiasatinya digunakan lampu Hollow Cathode

Nurmawi ta (1001071)

3
InstrumenAnalisisFarmasi

Aplikasi Spektroskopi Atomik 

 Dalam Dunia Industri

 Spektroskopi Atomik sering digunakan untuk identifikasi kandungan unsur 


tertentu. Terutama dalam industri farmasi.

 Contoh: untuk mengetahui kandungan mineral tertentu dalam bahan makanan


atau obat-obatan. Seperti selenium yang berpotensi sebagai obat kanker.

Untuk Lingkungan

 Teknik Spektroskopi Atomik banyak digunakan untuk menentukan konsentrasi


 pencemar logam berat dalam lingkungan.
 Contohnya untuk mengukur kadar pencemaran logam berat pada suatu
ekosistem.

Nurmawi ta (1001071)

3
InstrumenAnalisisFarmasi

SpektroskopiSerapan Atom (AAS).


Prinsip dasar  Spektr ofotometri ser apan atom adalah interaksi antara
radiasi elektromagnetikdengan sampel. Spektrofotometri serapan atom merupakan
metode yang sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Teknik ini adalah
teknik  yang paling umum dipakai untuk analisis unsur. Teknik-teknik ini
didasarkan pada emisi dan absorbansi dari uap atom.
Komponen kunci pada metode spektrofotometri Serapan Atom adalah sistem
(alat) yangdipakai untuk menghasilkan uap atom dalam sampel.Cara kerja
Spektroskopi Serapan Atom ini adalah berdasarkan atas penguapan larutan sampel,
kemudian logam yang terkandung didalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom
tersebut mengapsorbsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda
(Hollow Cathode Lamp) yang mengandung unsur yang akan ditentukan. Banyaknya
 penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis
logamnya.

Jika radiasi elektromagnetik dikenakan kepada suatu atom, maka akan terjadi
eksitasi elektron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Maka setiap panjang
gelombang memiliki energi yang spesifik untuk dapat tereksitasi ke tingkat yang lebih
tingggi. Besarnya energi dari tiap panjang gelombang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :

E=h.C

Nurmawi ta (1001071)

4
InstrumenAnalisisFarmasi

Dimana E = Energi (Joule)


h = Tetapan Planck ( 6,63 . 10 -34 J.s)
C = Kecepatan Cahaya ( 3. 10 8 m/s), dan
= Panjang gelombang (nm)
Larutan sampel diaspirasikan ke suatu nyala dan unsur-unsur di dalam sampel
diubah menjadi uap atom sehingga nyala mengandung atom unsur-unsur yang
dianalisis. Beberapa diantara atom akan tereksitasi secara termal oleh nyala, tetapi
kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam keadaan dasar (ground
state).
Atom-atom ground state ini kemudian menyerap radiasi yang diberikan oleh
sumber radiasi yang terbuat oleh unsur-unsur yang bersangkutan. Panjang gelombang
yang dihasilkan oleh sumber radiasi adalah sama dengan panjang gelombang yang
diabsorpsi oleh atom dalam nyala.
Absorpsi ini mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu absorbansi berbanding
lurus dengan panjang nyala yang dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala.
Kedua variabel ini sulit untuk ditentukan tetapi panjang nyala dapat dibuat konstan
sehingga absorbansi hanya berbanding langsung dengan konsentrasi analit dalam
larutan sampel. Teknik-teknik analisisnya yaitu kurva kalibrasi, standar tunggal dan
kurva adisi standar.Aspek kuantitatif dari metode spektrofotometri diterangkan oleh
hukum Lambert-Beer, yaitu:

A = ε . b . c atau A = a . b . c

Dimana :
A = Absorbansi
ε = Absorptivitas molar (mol/L)
a = Absorptivitas (gr/L)
 b = Tebal nyala (nm)
c = Konsentrasi (ppm)
Absorpsivitas molar (ε) dan absorpsivitas (a) adalah suatu konstanta dan
nilainya spesifik untuk jenis zat dan panjang gelombang tertentu, sedangkan tebal
media (sel) dalam prakteknya tetap.

Nurmawi ta (1001071)

4
InstrumenAnalisisFarmasi

Dengan demikian absorbansi suatu spesies akan merupakan fungsi linier dari
konsentrasi, sehingga dengan mengukur absorbansi suatu spesies konsentrasinya dapat
ditentukan dengan membandingkannya dengan konsentrasi larutan standar.
Pada peralatan optimasi Spektrofotometri Serapan Atom agar memberikan
wacana dan sejauh mana sensitivitas dan batas deteksi alat terhadap sampel yang akan
dianalisis, optimasi pada peralatan SSA meliputi:

• Pemilihan persen (%) pada transmisi

• Lebar celah (slith width)

• Kedudukan lampu terhadap focus slit

• Kemampuan arus lampu Hallow Cathode

• Kedudukan panjang gelombang (λ)

• Set monokromator untuk memberikan sinyal maksimum

• Pemilihan nyala udara tekanan asetilen

• Kedudukan burner agar memberikan absorbansi maksimum

• Kedudukan atas kecepatan udara tekan

• Kedudukan atas kecepatan asetilen.

• Gangguan dalam Spektrofotometri Serapan Atom.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi pancaran nyala suatu unsur tertentu


danmenyebabkan gangguan pada penetapan konsentrasi unsur.
1. Gangguan aki bat pembentu kan senyawa refr aktor i 

Gangguan ini dapat diakibatkan oleh reaksi antara analit dengan senyawa
kimia, biasanya anion, yang ada dalam larutan sampel sehingga terbentuk senyawa
yang tahan panas (refractory). Sebagai contoh fospat akan bereaksi dengan kalsium
dalam nyala menghasilkan pirofospat (Ca2P2O7). Hal ini menyebabkan absorpsi
ataupun emisi atom kalsium dalam nyala menjadi berkurang. Gangguan ini dapat
diatasi dengan menambahkan stronsium klorida atau lanthanum nitrat ke dalam
larutan.
Kedua logam ini mudah bereaksi dengan fospat dibanding dengan kalsium
sehingga reaksi antara kalsium dengan fospat dapat dicegah atau diminimalkan.
Gangguan ini dapat juga dihindari dengan menambahkan EDTA berlebih.

Nurmawi ta (1001071)

4
InstrumenAnalisisFarmasi

EDTA akan membentuk kompleks kelat dengan kalsium, sehingga


 pembentukan senyawa refraktori dengan fospat dapat dihindarkan. Selanjutnya
kompleks Ca-EDTA akan terdisosiasi dalam nyala menjadi atom netral Ca yang
menyerap sinar.
Gangguan yang lebih serius terjadi apabila unsur-unsur seperti: Al, Ti, Mo, V
dan lain-lain bereaksi dengan O dan OH dalam nyala menghasilkan logam oksida dan
hidroksida yang tahan panas. Gangguan ini hanya dapat diatasi dengan menaikkan
temperatur nyala, sehingga nyala yang umum digunakan dalam kasus semacam ini
adalah nitrous oksida-asetilen.
2. Gangguan i oni sasi 

Gangguan ionisasi ini biasa terjadi pada unsur-unsur alkali tanah dan beberapa
unsur yang lain. Karena unsur-unsur tersebut mudah terionisasi dalam nyala. Dalam
analisis dengan SSA yang diukur adalah emisi dan serapan atom yang tak terionisasi.
Oleh sebab itu dengan adanya atom-atom yang terionisasi dalam nyala akan
mengakibatkan sinyal yang ditangkap detektor menjadi berkurang.
 Namun demikian gangguan ini bukan gangguan yang sifatnya serius, karena
hanya sensitivitas dan linearitasnya saja yang terganggu.Gangguan ini dapat diatasi
dengan menambahkan unsur-unsur yang mudah terionisasi ke dalam sampel sehingga
akan menahan proses ionisasi dari unsur yang dianalisis
3. Gangguan fi sik alat 

Gangguan fisik adalah semua parameter yang dapat mempengaruhi kecepatan


sampel sampai ke nyala dan sempurnanya atomisasi. Parameter-parameter tersebut
adalah kecepatan alir gas, berubahnya viskositas sampel akibat temperatur nyala.
Gangguan ini biasanya dikompensasi dengan lebih sering membuat kalibrasi atau
standarisasi.

Nurmawi ta (1001071)

Anda mungkin juga menyukai