Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

UNIT 4
PENGUKURAN ILUMINASI CAHAYA

Ridho Tri Putra Nanda Muhammad


3332190101
PL-15

LABORATORIUM DASAR ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
BAB I
METEDOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Prosedur Percobaan
Pada percobaan pengukuran iluminasi cahaya pada unit tiga ini berfokus pada
pengukuran lux sebagai parameter utama, berikut lahkah-langkah percobaanya
Dibawah ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum
dasar telekomunikasi unit ke tiga ini :
1. Dipasang lampu pertama pada fitting yang terletak ditengah ruangan.
2. Dinyalakan power supply dan atur power supply pada tegangan 220V.
3. Dipastikan cahaya dalam ruangan hanya berasal dari lampu tersebut.
4. Pengukuran akan dilakukan di 5 titik yang telah ditentukan.
5. Diatur letak luxmeter di titik pertama dengan jarak 1 meter dari lampu
percobaan.
6. Dipastikan cahaya yang ditangkap sensor luxmeter tidak tertutup
bayangan.
7. Dinyalakannya luxmeter, dibuka penutup sensornya dan dicatat nilai
yang tertera pada luxmeter tersebut.
8. Diulang langkah 5, 6, dan 7 hingga mencapai titik ke-5.
9. Dilakukan langkah 1- 8 untuk setiap jenis lampu yang berbeda.
10. Dikonversi satuan yang diperoleh dari Luxmeter ke satuan candela dan
lumen.

2
BAB II
TUGAS

2.1 Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan apa itu cahaya
Jawab :
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata
maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton
(source : https://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya )
2. Jelaskan prinsip kerja dari lux meter
Jawab :
Prinsip kerja dari luxmeter adalah ketika cahaya dari sumber cahaya menyinari sel
foton yang kemudian akan ditangkap oleh lux meter sebagai energi yang
diteruskan oleh lux meter dari sel foton menjadi arus listrik.
(sourcer:https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-dan-cara-kerja-lux-
meter.html#:~:text=Prinsip%20kerja%20Lux%20meter&text=Cahaya%20akan%
20menyinari%20sel%20foton,arus%20yang%20dihasilkan%20semakin%20besar.
)
3. Jelaskan perbedaan lux, lumen dan candela
Jawab :
 Lux adalah satuan turunan SI dari pencahayaan dan daya pancar cahaya,
yang mengukur fluks cahaya per satuan luas.
(source:https://id.wikipedia.org/wiki/Lux )
 Lumen adalah satuan fluks cahaya yang dipancarkan didalam satuan unit
sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam
bernilai 1 candela.
(source: https://id.wikipedia.org/wiki/Lumen_(satuan))
 Candela adalah satuan unit SI yang mengukur intensitas cahaya, yaitu
daya lumens per satuan sudut ruang yang dipancarkan satu titik sumber
cahaya dalam arah tertentu.

2
(source : https://id.wikipedia.org/wiki/Kandela)

2.2 Tugas Unit


1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pengukuran iluminasi !
Jawab :

 Lux adalah satuan turunan SI dari pencahayaan dan daya pancar cahaya,
yang mengukur fluks cahaya per satuan luas.

2
3

 Lumen adalah satuan fluks cahaya yang dipancarkan didalam satuan unit
sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam
bernilai 1 candela.
 Candela adalah satuan unit SI yang mengukur intensitas cahaya, yaitu
daya lumens per satuan sudut ruang yang dipancarkan satu titik sumber
cahaya dalam arah tertentu.
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis lampu berdasarkan metode yang digunakan
untuk mengeluarkan cahaya!
Jawab :
1. LED
Jenis lampu yang pertama dan saat ini sangat banyak digunakan adalah
lampu LED. Lampu LED atau disebut juga sebagai Light Emitting
Diode merupakan lampu yang sumber cahayanya berasal dari dioda.
2. Lampu Pijar
Lampu pijar adalah generasi awal dari lampu yang ada saat ini. Lampu ini
masih menggunakan tungsten yang dipanaskan agar bisa menghasilkan
keluaran cahaya. Pada bagian dalamnya, filamen tingsten tersebut
umumnya dicampurkan dengan gas nitrogen atau berada dalam ruangan
vakum. Semakin tinggi voltase dari lampu pijar maka akan mengeluarkan
panas yang berlebih ketika digunakan.
3. Lampu Neon
Salah satu lampu yang bisa dikreasikan agar memiliki warna-warna yang
menarik adalah lampu neon. Sesuai dengan namanya, lampu ini berisikan
gas argon atau neon yang bisa menghasilkan warna yang berbeda. Gas
yang terdapat di dalam lampu ini akan menyala ketika terdapat aliran
listrik yang melewati gas tersebut. Ketika lampu neon sudah menyala
maka daya listrik yang dibutuhkannya akan berkurang dan menjadikannya
lebih hemat daya. Lampu neon banyak diaplikasikan sebagai lampu hias
yang memiliki warna menarik.
4. Lampu HID
Lampu HID atau disebut juga sebagai high intensity discharge adalah
salah satu lampu yang banyak digunakan untuk daerah yang membutuhkan
10

penerangan lebih. Lampu ini bisa menghasilkan cahaya yang jauh lebih terang
jika dibandingkan dengan lampu pijar dan lampu pendar biasa. Kekurangan dari
lampu ini adalah membutuhkan daya yang lebih besar agar bisa menyala dan
perlu dipanaskan terlebih dahulu agar bisa menyala dengan terang. [2]
3. Hitung satuan lampu ini ke dalam satuan lux dan candela, jika nilai lumen yang terbaca
adalah 450 lm dan jari-jari 12 cm!
Jawab :
Lumens ke Lux

EV =

EV = = 2488.05732

Lux ke Candela

Iv = 2488.05732 x
Iv = 7.812,5 x
Iv = 112,5
10

BAB III
ANALISIS
3.1 Landasan Teori
Pada percobaan unit emoat ini kita akan terlebih dahulu mengenal apa itu beda
Pengukukuran Iluminasi Cahaya beserta jenis-jenis satuan dalam pembentukan iluminasi
cahaya, Berikut pemaparan secara teoritis
3.1.1 Cahaya
Cahaya adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
mata dan memiliki panjang gelombang dengan jangkauan 0.4 x - ~ 0.75 x
cm. Dalam pengukuran cahaya, ada beberapa istilah yang digunakan, yaitu:
- Intensitas Cahaya =Adalah flux cahaya per satuan sudut ruang yang dipancarkan ke
suatu arah tertentu.
- Besarnya intensitas cahaya diukur dalam satuan candela (cd)
- Lumen =Disimbolkan dengan lm adalah unit satuan SI untuk mengukur keluaran cahaya
oleh suatu sumber cahay. Satu lumen setara dengan besarnya cahaya yang dipancarkan
sumbeer cahaya secara seragam sebesar 1 candela pada 1 streadian solid angle atau sudut
ruang. Sehingga dituliskan 1 lm = 1 cd sr
- Iluminasi Atau intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang mengenai suatu
permukaan. Iluminasi dihitung dalam satuan footcandles (fc) atau dalam bentuk lux. 1 lux
= 1 lumen/m2

3.2 Analisa
Dari Landasan Teori diatas dapat dilihat Teori secara mendasar mengenai
hal-hal yang akan kita pelajari pada unit ini. Sedangkan pada analisa dibawah kita
akan mengkomparasi keakuratan hubungan antara pemaparan teori dengan analisa
praktik. Pada percobaan ini akan disajikan pengamatan Lux,Lumen,dan Candela di
daua jenis lampu yang berbeda yaitu lampu Bohlam dan Lampu Essensial
3.2.1 Mengukur Lux
Pada percobaan pertama ini praktikan menganalisa prinsip kerja dari salah
satu besaran cahaya yaitu Lux. Pada percobaan pertama ini praktikan dibantu oleh
alat ukur satuan Lux yaitu Lux Meter. Didapat Data sebagai berikut,
Tabel 3.1 Data percobaan Lux
Titik ukur (m) Lux pada lampu Essensial Lux pada Lampu Bohlam
0-1 346 13
0-2 102 2
0-3 58 0
10

0-4 34 0
0-5 23 0

Pengukuran diatas dibantu menggunakan Luxmeter yang pengaplikasianya


pada ruang tanpa adanya sinar dan pencahayaan hanya ada pada target pencahayaan
berupa lampu Bohlam dan Lampu Essensial. Prinsip kerja lux meter sendiri
menurut praktikan sendiri berawal dari penangkapan cahaya oleh sel foto lalu foto
akan mengarahkan kpada sensor caya dimana didalam sensor tersebut terdapat
konversi dari sel foto menjadi arus listrik. Hasil dalam arus listrik inilah yang akan
dimunculkan pada LCD lux meter dalam satuan lux.
Dari data pada Tabel 3.1 dapat dilihat pada lampu bohlam maupun lampu
essensial semakin jauh titik ukur suatu lampu terhadap luxmeternya maka semakin
rendah juga besar lux yang dikur. Jika kita ingin menrepresentasikan kepada alat
maka semakin jauh titik ukurnya maka semakin sedikit selfoto yang tertangkap
pada luxmeter yang menyebabkan proses konversi dari sel foto menjadi arus listrik
pun sedikit. Jadi arus yang dihasillan kecil menyebabkan tabesaran secara lux yang
merupakan hasil konversi dari sensor cahaya menjadi lux yang ditampilkan pada
display LCD menjadi kecil juga.
3.2.2 Menghitung Candela
Pengukuran Candea ini didapat dari perhitungan dengan data yang didapat
berdasarkan persamaan dibawah dilanjutkan dengan data yang diperoleh
berdasarkan Parameter Titik Pengukuran serta Harga Lux,

----------(3.1)

Tabel 3.2 Data Percobaan Candela


Titik ukur (m) Candela pada Essensial Candela pada Bohlam
0-1 346 13
0-2 408 8
0-3 522 0
0-4 544 0
0-5 575 0

Sebelum kita masuk ke proses perhitungan yang menyebabkan isi pada


tabel diatas. Terlebih dahulu kita liat dari persamaan 3.1 dan data yang diperoleh
pada data pada Tabel 3.2 bahwa nilai pada Lux berbanding terbalik dengan nilai
Candela sendiri. Jika kita ambil sample ketika lux berada pada titik 0-5 merupakan
nilai lux paling minimal dengan bukti pada Lampu bohlam lux bernilai 0 dan pada
lampu essensial lux bernilai 23, Sedangkan pada nilai candela pada titik 0-5
merupakan nilai lux paling maximal dibuktikan dengan nilai candela pada Lampu
Essensial bernilai 575 dan Lampu bohlam bernilai 0.
10

Kasus atau sample diatas membuktikan bukan nilai lux tidak menentukan
besar atau kecilnya nilai suatu Candela melainkan Titik ukur dari pengamatan atau
penempatan luxmeter itu sendirilah yang menentukan besar Candelanya. Dimana
semakin jauh titik ukur tesebut semakin besar nilai titik atau r yang akan
dikuadratkan akan membentuk hasil perkalian yang sangat besar dengan nilai lux.
Namun hal tersebut tidak akan terealisasi jika lux bernilai 0 karena berapapapun
besar nilai posisi pengukuran apabilan dikalikan dengan lux bernilai 0 akan
menghasilkan nilai 0 kembali hal ini dibuktikan dengan data candela pada bohlam.
Selanjutnya akan disajikan perhitungan pembentuk data Tabel 3.2 diatas,
Saat pengukuran 0-1 Saat pengukuran 0-1
Lux=346 Lux=13
Maka, Maka,

Saat pengukuran 0-2 Saat pengukuran 0-2


Lux=102 Lux=2
Maka, Maka,

Saat pengukuran 0-3 Saat pengukuran 0-3


Lux=58 Lux=0
Maka, Maka,

Saat pengukuran 0-4 Saat pengukuran 0-3


Lux=34 Lux=0
Maka, Maka,

Saat pengukuran 0-5 Saat pengukuran 0-5


Lux=23 Lux=0
Maka, Maka,
10

3.1.2 Menghitung Lumen


Pada percobaan ini praktikan mengambil keputusan dalam penentuan
Lumen dengan persamaan 3.2 dibawah dan didapat data seperti pada Tabel 3.3
dibawah,
-----------(3.2)

Tabel 3.3 Percobaan Lumen


Titik ukur (m) Lumen pada Essensial Lumen pada Bohlam
0-1

4347.96 4347.96
0-2

5127.079 5127.079
0-3

6559.64 6559.64
0-4

6836.10 6836.10
0-5

7225.66 7225.66

Dari analisa sendiri praktikan tidak berani mengambilkeputusan


dikarenakan rumus perhitungan lumen yang masih rancu. Dan disarankan oleh
asisten laboratorium yaitu bang candra untuk meletakan Data perhitungan
berbentuk tabel nya tanpa memaparkan analisanya.
10

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada kesimpulan kali ini menjawab tujuan dari percoban unit 3 ini menurut sudut
pandang praktikan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,
1. “Hanya Cahaya yang tidak memiliki bayangan”kata Rafaela hero mobile
legend.Hal tersebut dapat dikatakan benar karena Cahaya adalah suatu hal yang
bersinar dari sesuatu perangkat yang dapat dikatakan sebagi sumber cahaya.Pada
praktikum ini kita menggunakan cahaya dari dua jenis lampu yaitu Bohlam dan
Essensial
2. Nilai titik posisi pengukuran lux mengambil peran yang penting pada percobaan
ini. Dimana dalam pembentukan Candela akan berbanding lurus sedangkan pada
pembentukan lux berbanding terbalik.
3. Prinsip kerja lux meter sendiri menurut praktikan sendiri berawal dari penangkapan
cahaya oleh sel foto lalu foto akan mengarahkan kpada sensor caya dimana didalam
sensor tersebut terdapat konversi dari sel foto menjadi arus listrik. Hasil dalam arus
listrik inilah yang akan dimunculkan pada LCD lux meter dalam satuan lux.
10

DAFTAR PUSTAKA
[1] Munarto, Ri; Asisten Laboratorium Dasar Elektro, "Pengukuran Intnesitas Cahaya,"
in Modul Praktikum Pengukuran Listrik, CilegonUniversitas Sultang Ageng
Tirtayasa, 2021, pp. 11-13.
[2] Laboratorium Sumber tenaga.Universitas Muhamadyah Yogya “Pengukran Intensitas
Cahaya.”. [Online] (source : http://elektro.um.ac.id/wp-
content/uploads/2016/04/Pengukuran-Listrik-Jobsheet-4-Pengukuran-Intensitas-
Cahaya.pdf)

Anda mungkin juga menyukai