UNIT 4
PENGUKURAN ILUMINASI CAHAYA
2
BAB II
TUGAS
2
(source : https://id.wikipedia.org/wiki/Kandela)
Lux adalah satuan turunan SI dari pencahayaan dan daya pancar cahaya,
yang mengukur fluks cahaya per satuan luas.
2
3
Lumen adalah satuan fluks cahaya yang dipancarkan didalam satuan unit
sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam
bernilai 1 candela.
Candela adalah satuan unit SI yang mengukur intensitas cahaya, yaitu
daya lumens per satuan sudut ruang yang dipancarkan satu titik sumber
cahaya dalam arah tertentu.
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis lampu berdasarkan metode yang digunakan
untuk mengeluarkan cahaya!
Jawab :
1. LED
Jenis lampu yang pertama dan saat ini sangat banyak digunakan adalah
lampu LED. Lampu LED atau disebut juga sebagai Light Emitting
Diode merupakan lampu yang sumber cahayanya berasal dari dioda.
2. Lampu Pijar
Lampu pijar adalah generasi awal dari lampu yang ada saat ini. Lampu ini
masih menggunakan tungsten yang dipanaskan agar bisa menghasilkan
keluaran cahaya. Pada bagian dalamnya, filamen tingsten tersebut
umumnya dicampurkan dengan gas nitrogen atau berada dalam ruangan
vakum. Semakin tinggi voltase dari lampu pijar maka akan mengeluarkan
panas yang berlebih ketika digunakan.
3. Lampu Neon
Salah satu lampu yang bisa dikreasikan agar memiliki warna-warna yang
menarik adalah lampu neon. Sesuai dengan namanya, lampu ini berisikan
gas argon atau neon yang bisa menghasilkan warna yang berbeda. Gas
yang terdapat di dalam lampu ini akan menyala ketika terdapat aliran
listrik yang melewati gas tersebut. Ketika lampu neon sudah menyala
maka daya listrik yang dibutuhkannya akan berkurang dan menjadikannya
lebih hemat daya. Lampu neon banyak diaplikasikan sebagai lampu hias
yang memiliki warna menarik.
4. Lampu HID
Lampu HID atau disebut juga sebagai high intensity discharge adalah
salah satu lampu yang banyak digunakan untuk daerah yang membutuhkan
10
penerangan lebih. Lampu ini bisa menghasilkan cahaya yang jauh lebih terang
jika dibandingkan dengan lampu pijar dan lampu pendar biasa. Kekurangan dari
lampu ini adalah membutuhkan daya yang lebih besar agar bisa menyala dan
perlu dipanaskan terlebih dahulu agar bisa menyala dengan terang. [2]
3. Hitung satuan lampu ini ke dalam satuan lux dan candela, jika nilai lumen yang terbaca
adalah 450 lm dan jari-jari 12 cm!
Jawab :
Lumens ke Lux
EV =
EV = = 2488.05732
Lux ke Candela
Iv = 2488.05732 x
Iv = 7.812,5 x
Iv = 112,5
10
BAB III
ANALISIS
3.1 Landasan Teori
Pada percobaan unit emoat ini kita akan terlebih dahulu mengenal apa itu beda
Pengukukuran Iluminasi Cahaya beserta jenis-jenis satuan dalam pembentukan iluminasi
cahaya, Berikut pemaparan secara teoritis
3.1.1 Cahaya
Cahaya adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
mata dan memiliki panjang gelombang dengan jangkauan 0.4 x - ~ 0.75 x
cm. Dalam pengukuran cahaya, ada beberapa istilah yang digunakan, yaitu:
- Intensitas Cahaya =Adalah flux cahaya per satuan sudut ruang yang dipancarkan ke
suatu arah tertentu.
- Besarnya intensitas cahaya diukur dalam satuan candela (cd)
- Lumen =Disimbolkan dengan lm adalah unit satuan SI untuk mengukur keluaran cahaya
oleh suatu sumber cahay. Satu lumen setara dengan besarnya cahaya yang dipancarkan
sumbeer cahaya secara seragam sebesar 1 candela pada 1 streadian solid angle atau sudut
ruang. Sehingga dituliskan 1 lm = 1 cd sr
- Iluminasi Atau intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang mengenai suatu
permukaan. Iluminasi dihitung dalam satuan footcandles (fc) atau dalam bentuk lux. 1 lux
= 1 lumen/m2
3.2 Analisa
Dari Landasan Teori diatas dapat dilihat Teori secara mendasar mengenai
hal-hal yang akan kita pelajari pada unit ini. Sedangkan pada analisa dibawah kita
akan mengkomparasi keakuratan hubungan antara pemaparan teori dengan analisa
praktik. Pada percobaan ini akan disajikan pengamatan Lux,Lumen,dan Candela di
daua jenis lampu yang berbeda yaitu lampu Bohlam dan Lampu Essensial
3.2.1 Mengukur Lux
Pada percobaan pertama ini praktikan menganalisa prinsip kerja dari salah
satu besaran cahaya yaitu Lux. Pada percobaan pertama ini praktikan dibantu oleh
alat ukur satuan Lux yaitu Lux Meter. Didapat Data sebagai berikut,
Tabel 3.1 Data percobaan Lux
Titik ukur (m) Lux pada lampu Essensial Lux pada Lampu Bohlam
0-1 346 13
0-2 102 2
0-3 58 0
10
0-4 34 0
0-5 23 0
----------(3.1)
Kasus atau sample diatas membuktikan bukan nilai lux tidak menentukan
besar atau kecilnya nilai suatu Candela melainkan Titik ukur dari pengamatan atau
penempatan luxmeter itu sendirilah yang menentukan besar Candelanya. Dimana
semakin jauh titik ukur tesebut semakin besar nilai titik atau r yang akan
dikuadratkan akan membentuk hasil perkalian yang sangat besar dengan nilai lux.
Namun hal tersebut tidak akan terealisasi jika lux bernilai 0 karena berapapapun
besar nilai posisi pengukuran apabilan dikalikan dengan lux bernilai 0 akan
menghasilkan nilai 0 kembali hal ini dibuktikan dengan data candela pada bohlam.
Selanjutnya akan disajikan perhitungan pembentuk data Tabel 3.2 diatas,
Saat pengukuran 0-1 Saat pengukuran 0-1
Lux=346 Lux=13
Maka, Maka,
4347.96 4347.96
0-2
5127.079 5127.079
0-3
6559.64 6559.64
0-4
6836.10 6836.10
0-5
7225.66 7225.66
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada kesimpulan kali ini menjawab tujuan dari percoban unit 3 ini menurut sudut
pandang praktikan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,
1. “Hanya Cahaya yang tidak memiliki bayangan”kata Rafaela hero mobile
legend.Hal tersebut dapat dikatakan benar karena Cahaya adalah suatu hal yang
bersinar dari sesuatu perangkat yang dapat dikatakan sebagi sumber cahaya.Pada
praktikum ini kita menggunakan cahaya dari dua jenis lampu yaitu Bohlam dan
Essensial
2. Nilai titik posisi pengukuran lux mengambil peran yang penting pada percobaan
ini. Dimana dalam pembentukan Candela akan berbanding lurus sedangkan pada
pembentukan lux berbanding terbalik.
3. Prinsip kerja lux meter sendiri menurut praktikan sendiri berawal dari penangkapan
cahaya oleh sel foto lalu foto akan mengarahkan kpada sensor caya dimana didalam
sensor tersebut terdapat konversi dari sel foto menjadi arus listrik. Hasil dalam arus
listrik inilah yang akan dimunculkan pada LCD lux meter dalam satuan lux.
10
DAFTAR PUSTAKA
[1] Munarto, Ri; Asisten Laboratorium Dasar Elektro, "Pengukuran Intnesitas Cahaya,"
in Modul Praktikum Pengukuran Listrik, CilegonUniversitas Sultang Ageng
Tirtayasa, 2021, pp. 11-13.
[2] Laboratorium Sumber tenaga.Universitas Muhamadyah Yogya “Pengukran Intensitas
Cahaya.”. [Online] (source : http://elektro.um.ac.id/wp-
content/uploads/2016/04/Pengukuran-Listrik-Jobsheet-4-Pengukuran-Intensitas-
Cahaya.pdf)