Anggota Kelompok :
2019
A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat :
1. Melakukan audit energi pada sistem pencahayaan
2. Mengetahui parameter audit energi sistem pencahayaan
3. Mengetahui standar dari sistem pencahayaan
4. Melakukan pengukuran, pengolahan data, dan analisa parameter sistem pencahayaan
5. Menganalisa efisiensi pada sistem pencahayaan
6. Melakukan perbaikan/ konservasi terhadap sistem pencahayaan
7. Memberikan rekomendasi (analisa teknik dan ekonomi) pada parameter yang kurang baik
8. Menyimpulkan hasil audit energi
B. DASAR TEORI
PENGERTIAN
Sistem penerangan adalah sistem yang mengatur pencahayaan sesuai dengan kebutuhan
visual yang dibutuhkan. Sistem penerangan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
memanfaatkan cahaya matahari sebagai cahaya sumber alami secara maksimal. Hal ini
dimaksudkan agar pemakaian energi listrik untuk pencahayaan bisa seminimal mungkin.
Persyaratan pencahayaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Sistem pencahayaan buatan
a. Tingkat pencahayaan minimalnya sesuai dengan standar.
b. Daya listrik untuk pencahayaan sesuai dengan standar yang diijinkan.
c. Memenuhi tingkat kenyamanan visual.
2. Sistem pencahayaan alami yang dirancang memanfaatkan semaksimal mungkin
pencahayaan siang hari.
Keterangan :
E : Intensitas penerangan (lux)
DAYA PENCAHAYAAN
Daya pencahayaan adalah daya listrik yang digunakan untuk pencahayaan dibagi dengan
luas ruangan. Perhitungan daya pencahayaan dipengaruhi oleh beberapa fakor yaitu; fungsi
ruang (untuk menentukan terang lampu), jenis lampu (berpengaruh terhadap kuantitas cahaya
yang dipancarkan), jumlah titik lampu (agar distribusi lampu merata dan sesuai kebutuhan).
Daya pencahayaan memiliki standar daya pencahayaan, acuan standar di Indonesia yaitu SNI
6197:2011. Daya listrik yang terpasang tidak boleh melebihi angka maksimum yang
ditentukan pada setiap ruangan. Metode perhitungan daya pencahayaan terdapat di persamaan
berikut :
𝑃𝑡
Pc = 𝐴
Keterangan :
Pc : Daya pencahayaan (W/m2)
Pt : Daya listrik yang dikonsumsi lampu (W)
A : Luas ruangan (m2)
EFIKASI
Adalah rentang angka perbandingan antara fluks cahaya (lumen) dengan daya listrik
suatu sumber cahaya (watt), dalam satuan lumen/watt. Efikasi juga disebut fluks cahaya
spesifik, biasanya nilai efikasi ini didapat pada katalog dari suatu produk lampu. Nilai efikasi
ini berbanding lurus dengan efisiensi lampu, sesuai persamaan berikut :
Untuk mengetahui daya pencahayaan (efikasi) didapatkan dari nilai tingkat pencahayaan
dari luxmeter dibagi dengan daya terukur yang ditunjukan oleh voltmeter dan amperemeter.
ANALISIS EKONOMI
1. NPV (Net Present Valuei)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan
menggunakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan
pada saat ini.
NPV = Pendapatan – Investasi
2. PBP (Payback Periode)
Payback periode pada suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan
agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seutuhnya.
Nilai Investasi
PBP = Saving
REKOMENDASI
Rekomendasi diberikan kepada perusahaan haruslah lolos analisis teknis dan analisis
ekonomi. Kedua hal harus terpenuhi agar rekomendasi yang kita berikan dapat memberikan
manfaat dari segi teknis maupun segi ekonomi bagi perusahaan.
C. Metode Pekerjaan
Berikut merupakan metode yang digunakan, antara lain :
3.1 Prosedur Kerja
Berikut merupakan skema rangkaian yang digunakan dalam praktikum sistem pencahayaan.
BK
TL
BE
mcb
C
A
CFL
L1
LED
L2
AC ~ V
HLG
L3
B. Titik Pengukuran
Skema simulasi titk pengukuran tingkat pencahayaan pada bidang kerja (1m2). Skema titik
pengukuran dibawah digunakan untuk jenis lampu yang lain seperti CFL, Halogen, LED.
Namun, sebagai referensi kelompok kami menggunakan tiga titik pengukuran yaitu di ujung
kanan,di ujung kiri, dan di tengah yang tegak lurus dengan lampu.
Lampu TLD
62cm
Luxmeter
Bidang kerja