Anda di halaman 1dari 17

UTS

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Nama : Ronny Astama Andriansyah

NIM : 1844290025

Program Studi : Teknik Industri

Mata Kuliah : Alat Bantu & Alat Ukur

Sifat Ujian : Take Home Exam ( Open Book/Resources )


Lux Meter sebagai Alat Bantu & Alat Ukur Industri

Lux Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya


intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu
untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan
penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini
maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap
cahaya.

Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka akan


semakin kecil nilai yang ditunjukkan lux meter. Ini membuktikan bahwa
semakin jauh jaraknya maka intensitas cahaya akan semakin berkurang.
Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan
format digital yang terdiri dari ra ngka, sebuah sensor. Sensor tersebut
diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya.

Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi. Hampir


semua lux meter terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto, dan
layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan
menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi
arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang
dihasilkan lebih besar.

Kunci untuk mengingat tentang cahaya adalah cahaya selalu


membuat beberapa jenis perbedaan warna pada panjang gelombang yang
berbeda. Oleh karena itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari
semua panjang gelombang.

Standar warna dapat dijadikan referensi sebagai suhu warna dan


dinyatakan dalam derajat Kelvin. Standar suhu warna untuk kalibrasi
dari hampir semua jenis cahaya adalah 2856 derajat Kelvin, yang lebih
kuning dari pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya lampu menyala
pada suhu warna yang berbeda.

Pembacaan lux meter akan berbeda, tergantung variasi sumber


cahaya yang berbeda dari intensitas yang sama. Hal ini menjadikan,
beberapa cahaya terlihat lebih tajam atau lebih lembut dari pada yang lain.

Cara Kerja Lux Meter:

Alat pengukur cahaya tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai


fitur yang dapat mendukung proses pengukuran dengan baik. Di dalam
alat ini juga dilengkapi dengan sel foto yang nantinya digunakan untuk
menangkap cahaya yang dibutuhkan oleh layar panel sensor cahaya. Jenis
sensor yang digunakan biasanya adalah photo diode, yang merupakan
salah satu bagian dari sensor optik. Yang terpenting adalah meletakkan
sensor cahaya pada area pusat yang ingin diketahui tingkat intensitas
cahayanya.

Respons alat ini tentunya akan berbeda apabila terkena cahaya


alami dan cahaya buatan, sebab memang biasanya cahaya alami memiliki
warna serta panjang gelombang yang sangat berbeda dengan cahaya
buatan.

Penggunaan luxmeter biasanya sangat dibutuhkan dalam dunia


bisnis maupun industri, akan tetapi bukan berarti jika dalam kehidupan
sehari-hari tidak penting menggunakan alat ukur tersebut. Setiap orang
tentunya ingin mendapatkan kapasitas cahaya yang cukup agar sensor
dalam otak bisa menggunakannya sesuai dengan porsi yang sudah
dibutuhkan. Oleh karena itu tidak ada salahnya untuk mengukur terlebih
dahulu tingkat cahaya yang ada dalam suatu tempat atau ruangan, agar
nantinya dapat mendapatkan jumlah cahaya yang maksimal.

Prosedur Penggunanaan Alat

Dalam mengoperasikan atau menjalankan lux meter amat sederhana.


Tidak serumit alat ukur lainnya, dalam penggunaannya yang harus benar-
benar diperhatikan adalah alat sensornya,karena sensornyalah yang kan
mengukur kekuatan penerangan suatu cahaya. Oleh karena itu sensor
harus ditempatkan pada daerah yang akan diukur tingkat kekuatan
cahayanya (iluminasi) secara tepat agar hasil yang ditampilkan pun
akuarat.

Adapun prosedur penggunaan alat ini adalah sebagai berikut :

 Geser tombol ”off/on” kearah On.


 Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux atau
50.000 lux) pada tombol Range.
 Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada
permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya.
 Lihat hasil pengukuran pada layar panel.

Hal- hal yang harus diperhatikan dalam perawatan alat ini adalah sensor
cahaya yang bersifat amat sensitif. Dalam perawatannya sensor ini harus
diamankan pada temapat yang aman sehingga sensor ini dapat terus
berfungsi dengan baik karena sensor ini merupakan komponen paling vital
pada alat ini.

Dalam penggunaannya luxmeter dikalibrasi untuk mengetahui


penyimpangannya. Kalibrasi luxmeter dapat dilakukan dengan metode
perbandingan atau hukum kebalikan kuadrat jarak pada bangku
fotometer. Luxmeter secara garis besar terdiri dari sensor dan penunjukan
dan luxmeter yang benar juga menginformasikan spesifikasinya (kelas L,
A, B atau C). Kelas kelas tersebut menyatakan kesalahan responsivitas
dari sensor terhadap V(λ) atau disebut f1’. Pada penelitian ini dilakukan
percobaan kalibrasi luxmeter bukan dan fungsi V(λ) filter. Kalibrasi
luxmeter bukan fungsi V(λ) filter koreksinya lebih besar dari pada lux
meter fungsi V(λ) filter. Koreksi luxmeter bukan fungsi V(λ) dalam %
adalah sebesar 16 % untuk luxmeter 1 sedangkan untuk luxmeter 2, 17 %
untuk rentang 2000, 37 % untuk rentang 200 dan 26% untuk rentang 20.
Sedangkan korelasi lux meter fungsi V(λ) kurang dari 1 % untuk setiap
rentang.
Cara Pembacaan

Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran.


Terdapat 3 kisaran pengukauran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux). Hal
tersebut menunjukan kisaran angka (batasan pengukuran) yang
digunakan pada pengukuran. Memilih 2000 lux, hanya dapat dilakukan
pengukuran pada kisaran cahaya kurang dari 2000 lux. Memilih 20.000
lux, berarti pengukuran hanya dapat dilakukan pada kisaran 2000 sampai
19990 (lux).

Memilih 50.000 lux, berarti pengukuran dapat dilakukan pada


kisaran 20.000 sampai dengan 50.000 lux. Jika Ingin mengukur tingkat
kekuatan cahaya alami lebih baik baik menggunakan pilihan 2000 lux agar
hasil pengukuran yang terbaca lebih akurat. Spesifikasi ini, tergantung
kecangihan alat.

Apabila dalam pengukuran menggunakan range 0-1999 maka dalam


pembacaan pada layar panel di kalikan 1 lux. Bila menggunakan range
2000-19990 dalam membaca hasil pada layar panel dikalikan 10 lux. Bila
menggunakan range 20.000 sampai 50.000 dalam membaca hasil dikalikan
100 lux.
Rumus:

ExLxW
𝑵=
ϕ x LLF x Cu x n

Keterangan:

N = Jumlah titik lampu

E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux – 250lux

L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter

W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter.

𝜙 = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN

LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa
nilainya antara 0,7–0,8

Cu = (Coeffesien of Utillization)

n = Jumlah Lampu dalam 1 titik


Soal Essay Lux Meter :

1. Andi ingin memasang 2 titik instalasi lampu di ruang makan yang


ukurannya 5 x 4 meter dengan pencahayaan 150 lux. Kira-kira, berapa
lumen yang Andi butuhkan ?

Dik : E = 150 lux (100-250 lux)


L=5m
W=4m
CU = 50% (50-65%)
LLF = 0.7 (0.7-0.8)
N=2
Maka,

E x L x W x CU x LLF
𝜙=
N
150 x 5 x 4 x 0,5 x 0,7
=
2

= 525 lumen

2. Suatu ruangan kamar tidur berukuran panjang 5 meter dan lebar 4


meter di dalam rumah tinggal, hendak dipasang lampu TL 40 Watt.
Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang dibutuhkan untuk memberikan
pencahayaan yang baik dalam ruangan kamar tidur tersebut deengan
kuat penerangan 210 lux ?

Dik : E = 210 lux (100-250 lux)


L=5m
W=4m
𝜙 = 40 watt × 75 lumen
= 3000 lumen
CU = 50 % (50-65%)
LLF = 0.7 (0.7-0.8)
n=1
Maka,

ExLxW
N=
ϕ x LLF x CU x n

210 x 5 x 4
=
3000 x 0.7 x 0.5 x 1

=4

Maka didapat bahwa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk


memberikan pencahayaan pada kamar tidur di rumah tinggal
adalah sebanyak 4 buah dengan lampu yang digunakan adalah TL
40 Watt.
3. Intensitas Cahaya sebuah lampu sorot sama dengan 2.000.000 cd.
Berkas Cahaya lampu ini menerangi suatu bidang dengan
intensiatas penerangan 2 lux. Berapakah jarak antara bidang itu
dan lampu sorot tersebut?

Dik : E = 2 lux
I = 2.000.000 cd
Maka,

𝐼
E=
𝑟2
2000000
2=
𝑟2

2 𝑟 2 = 2000000

𝑟 2= 1000000
𝑟 = √1000000
𝑟 = 1000 meter

4. Suatu sumber Cahaya memancarkan 500 Cd kearah layar yang


ditempatkan 5 m dari sumber Cahaya itu. Berapa derajat layar
tersebut harus diputar, supaya intensitas penerangan di atasnya
sama dengan 10 lux?
Dik : E = 10 lux
I = 500 cd
r=5m

Maka,

𝐼
E= cos 𝛼
𝑟2
500
10 = cos 𝛼
52

10 = 20 cos 𝛼
1
Cos 𝛼 =
2

𝛼= 600
Jadi layar harus diputar 600

5. Sebuah lampu pijar digantung 2 m diatas meja. Intensitas


cahayanya ke bawah sama dengan 480 cd. Tentukanlah intensitas
penerangannya di permukaan meja, tegak lurus di bawah lampu !

Dik : I = 480 cd
r=2m
Maka,

𝐼
E=
𝑟2
480
=
22
= 120 lux

6. Sebuah fiting yang dirancang untuk jendela toko memberikan


intensitas cahaya sebesar 1.000 cd ke arah bawah. Hitunglah :
a) Jarak agar menghasilkan iluminasi sebesar 10 lux pada sebuah
titik.
b) Jika jarak di dua kalikan, berapa besarnya Intensitas agar
menghasilkan iluminasi yang sama.

Dik : I = 1.000 cd

E = 10 lux

Maka,

𝐼
a) E =
𝑟2
1000
10 =
𝑟2

10 𝑟 2 = 1000
1000
𝑟2 =
10

𝑟 2 = 100
𝑟 = 10 meter
b) 𝑟 = 2.10 = 20 m
𝐼
E=
𝑟2
𝐼
10 =
202
𝐼 = 10 . 202
𝐼 = 4000 cd

7. Sebuah lampu (L) digantungkan dengan ketinggian 8 meter


tepat di atas titik A pada suatu bidang kerja. Lampu tersebut
memberikan flux cahaya sebesar 1200 lumen ke seluruh arah.
Berapa kuat penerangan pada titik A dan B bila jarak A dan B
sebesar 6 meter ?

Dik : 𝜙 = 1.200 lumen

Maka,
𝜙
I=
𝜔
1200
I=
4.𝜋
I = 95,5 cd

Panjang r adalah 𝛼:
r = √82 + 62
r = √64 + 36
r = √100
r = 10 m

8
cos 𝛼 =
10
= 0,8
Jadi kuat penerangan di titik A dan B
𝐼.𝐶𝑜𝑠 𝛼
E=
𝑟2
95,5.1
𝐸𝐴 = = 1,49 lux
82
95,5.0,8
𝐸𝐵 = = 0,764 lux
102

8. Sebuah lampu dari 200 watt memberi 3000 lumen. Berapakah flux
cahaya spesifiknya dan berapa watt cahaya diberikan oleh lampu
tersebut?

Dik : 𝜙 = 3.000 lumen

P = 200 watt

Maka,
𝜙
𝜙𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘 =
𝑃
3000
=
200
= 15 lumen/watt
1 watt cahaya = 680 lumen
3000
Jadi, = 4,41 watt cahaya
680
9. Di titik tengah sebuah bola dengan jari-jari 30 cm ditempatkan
sebuah sumber cahaya 150 watt. Jumlah flux cahayanya 2000 lumen
dan merata ke semua jurusan.
Tentukanlah :
a) Intensitas penerangan di permukaan bola
b) Flux cahaya spesifiknya
c) Intensitas cahayanya

Dik : 𝜙 = 2.000 lumen

P = 150 watt

r = 30 cm

Maka,

𝜙
a) I =
𝜔
2000
I=
4.𝜋
I = 159,2 cd
𝐼
b) 𝐸𝑝 =
𝑟2
159,2
𝐸𝑝 =
0,32

𝐸𝑝 = 1768,8 lux
𝜙
c) 𝜙𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘 =
𝑃
2000
=
150
= 13,33 lumen/watt
10. Sebuah lampu pijar dari 300 W dengan flux Cahaya spesifik 16
lm/W ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya
meneruskan 75% dari flux Cahaya lampu. Kalau luminansi bagian
luar bola tidak boleh melebihi 1000 cd/m2 , berapakah seharusnya
diameter minimum bola itu? Lampunya dapat dianggap sebagai
suatu sumber Cahaya seragam.

Dik : 𝜙 = 16 × 300 = 4.800 lumen, diteruskan 75% yaitu 3600 lumen.

Suber cahaya seragam ( bias dianggap berbentuk titik 0 yang

4𝜋2
ditempatkan dalam bola akan dilingkupi = 4𝜋
𝑟2

Maka,

𝜙 𝜙
I= −
𝜔 4𝜋

Luas permukaan semua bola 𝐴𝑠 = 𝜋𝑟 2

L <= 1000 𝑐𝑑/𝑚2

𝐼
L=
𝐴𝑠

𝜙
L= 4𝜋
𝜋𝑟2

3600
L= <=1000
4𝜋2 𝑟 2

900
L= <=1000
𝜋2 𝑟 2

L = 1000 𝜋 2 𝑟 2 <= 900


900×104
L = 𝑟 2 <= 𝑐𝑚2
1000×3,142

L = 𝑟 2 <= 912,78

L = 𝑟 <= 30,2 cm

Artinya diameter minimum adalah 2 × 30, 2 𝑐𝑚 = 60,4 𝑐𝑚

Anda mungkin juga menyukai