UNIT 4
FREQUENCY SHIFT KEYING (FSK)
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
1
2
BAB I
METEDOLOGI PRAKTIKUM
BAB II
TUGAS
Phase Locked Loop (PLL) adalah suatu sistem kendali umpan balik negatif, PLL
secara otomatis akan menyesuaikan fasa dari suatu sinyal yang dibangkitkan di
sisi keluaran dengan suatu sinyal dari luar di sisi masukannya, dengan kata lain,
PLL akan menghasilkan sinyal keluaran dengan frekuensi yang sama dengan
sinyal masukan. Phase locked loop telah dikembangkan untuk melacak
pengangkut atau sinyal yang disinkronasi bit dalam sistem komunikasi digital.
1
BAB III
ANALISIS
3.1 Landasan Teori
Landasn teori ini akan membahas secara general mengenai Teknis modulasi
digital FSK secara teoritis dari beberapa referensi terpercaya.
3.1.1 FSK
Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran
frekuensi. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan
gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa.
Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa
berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi
digital. Dalam proses ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk
memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark.
Gambar dibawah ini merupakan blok diagram pemancar dan penerima dari FSK.[3]
1
3.2.1 Modulasi FSK
Percobaan diawali awali merangkai seperti Gambar 1.1 pada prosedur percobaan
dilanjutkan dengan mengkalibrasi Osiloskop digital pada Chanel 1 dan pada Chanel 2
berdasarkan pemasangan kabel antara modul atau ic kepada osisloskop seperti pada
prosedur percobaan. Dimana sinyal kalibrasi pada masing-masing chanel menghasilkan
sinyal persegi dengan spesifikasi diatur untuk tegangan sebesar 2 Volt dan Time/div
sebesar 5 ms, Berikut gambaran bentuk dan spesifikasi sinyal yang dihasilkan pada
proses kalibrasi di setiap chanel.
1
merupakan sinyal informasi membentuk sinyal kotak dengan karakter Active Hight
dimana sinyal akan berada pada posissi hght ketika nilai pada urutan input data bernilai 1
secara konstan selama belom ada perubahan nilai input data menjadi 0 sedangkan sinyal
akan berada pada posisi LOW ketika nilai pada urutan input data bernilai 0 danakan
konstan berada pada nilai 0 selama pengaturan pada input data belom berubah menjadi 1.
Ilustrasi dapat dibuktikan pada Gambar 3.4 sinyal berwarna kuning yang merupakan
sinyal informasi pada FSK [10110100]
Gambar 3.5 sinyal pada TP 1(kuning) sinyal pada TP 3(Hijai) saat input data
[10110100]
Dari bentuk sinyal pada Tp1 yang merupakan sinyal informasi dapat dilihat
walaupun sedikit kurang jelas yang intinya ketika sinyal berbrntuk garis secara kontstan
berada pada posisi dibawah atau low hal itu disebabkan oleh pengaruhi oleh nilai input
data bernilai 0 sedangkan pada saat posisi sinyal berada pada posisi diatas secara konstan
membentuk garis horizontal secara konstan hal itu disebabkan oleh pengaruh nilai input
data yang bernilai 1.
Selanjutnya jika kita komparasi dengan bentuk sinyal termodulasi atau bentuk
akhir dari proses modulasi ini. Dapat kita lihat saat kondisi ipnut data bernilai 0 sinyal
yang terbentuk sinusoidal yang disetiap frekuensi nya memiliki renggang yang melebar.
Sedangkan ketika input data bernilai 1 sinyal sinusoidal disetiap frekuensinya memiliki
renggang yang menyempit atau lebih dempet.Namun dapat dilihat tidak ada perubahan
titik puncak maupun titik dasar atau amplitude disetiap bentuk sinyal, Dan tidak ada
perubahan fase juga walaupun lebar dari renggang ketika input data bernilai 0 maupun 1
ini menyebabkan sedikit keambiguan mengenai sudut fasa. Namun hal tersebut bukan lah
disebabkan oleh perubahan fasa melainkan terdapat penambahan frekuensi dengan
jumlah yang sangat besar saat input data yang bernilai 1 yang menyebabkan tampilan
osiloskop terhadap sinyal tersebut memperlihatkan bentuk sinyal dengan fasa yang
berbeda padahal tidak.
1
Gambar 3.6 bentuk sinyal setelah melewati blok filter
Setelah sinyal difilter dengan LPF maka sinyal tersebut siap
dimodulasikann menjadi bahan modulasi atau sinyal input untuk
gambar dapat dilihat pada Gambar 3.7 dibawah,
1
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan pada unit 4 ini kita akan menjawab tujuan unit 4 ini
diantaranya,
1. Bentuk sinyal termoduasi pada FSK jika kita komparasi dengan bentuk sinyal
informasi. Dapat kita lihat saat kondisi ipnut data bernilai 0 sinyal yang terbentuk
sinusoidal yang disetiap frekuensi nya memiliki renggang yang melebar. Sedangkan
ketika input data bernilai 1 sinyal sinusoidal disetiap frekuensinya memiliki renggang
yang menyempit atau lebih dempet.
2. Proses Demodulasi terlebiha dahulu mencari Frekuensi running untuk membentuk
Running Frequency untuk diketahui agar proses demodulasiFSK dapat
direalisasikan dengan kriteria frekuensi FSK sama dengan besar frekuensi
running.
3. Proses demodulasi dibantu oleh filter Low Pas Filter yang berfungsi untuk
membentuk sinyal dengan frekuensi rendah agar siap untuk dimodulasikan
1
DAFTAR PUSTAKA
[1] Munarto Rim, Dina Estiningsih dan Asisten Laboratorium Telekomunikasi JTE
UNTIRTA.(2021). ”FSK”. In Modul Praktikum Sinyal dan Sistem Cilegon,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Teknik, 2021, pp. 38- 43
[2] Aplikasi ASK. https://pdfcoffee.com/komdig-aplikasi-ask-fsk-psk-pdf-free.html. [URL
diakses pada 30 Mei 2021]
[3] Yendi Esye dan Dian Haryanto “ASK”in Jurnal sains dan Teknologi Universitas
Darma Persada,Fakultas Teknik,Vol 5 no1.Maret.205,pp 3
1
BLANGKO
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNLOGI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI DAN KOMPUTER
Jl. Jenderal Sudirman KM 03, Cilegon 42435
Telp. (0254) 395502, 376712, Fax. (0254) (0254) 395502, 376712
Email: lab.telekomunikasi.jte@gmail.com
BLANGKO PERCOBAAN
MULTIPLEXING DAN DEMULTIPLEXING
DATA PRAKTIKAN
NAMA Ridho Tri Putra Nanda Muhammad
NIM 3332190101
KELOMPOK DASTEL - 21
TANGGAL PRAKTIKUM
A. MULTIPLEXING TDM
TP-4 F = 1362 hz
Volt = 2v
Time = 5ms
Pada keadaan input
Aktif nilai inputnya 1
1
TP-5 CH 1 sinyal
informasi
CH 2 dimodulasi
SFK. Dapat dilihat
modulasi ini. Pada
input 1 frekuensi
modulasi rapat, pada
input 0 renggang
10110100 Time/div 10ms
V=2v
V=5v
B. DEMULTIPLEXING
TP-4
Frekuensi = 1150
CH 1Volt/Div =2v
10110100 CH 1 Time/Div =10 ms
1
Setelah pemfilteran
lpf
SETELAh demulti