2/2021
Disusun Oleh:
Ir. Ri Munarto, M. Eng.
Asisten Laboratorium Dasar Elektro
Nama
NPM
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME, Modul Praktikum Teknik Digital ini
dapat diselesaikan sebelum masa praktikum dimulai. Dengan demikian, pelatihan
asisten sudah dapat menggunakan modul dalam bentuk yang sama dengan modul
yang akan digunakan praktikan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya pada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan petunjuk praktikum
ini.
Akhir kata, semoga semua usaha yang telah dilakukan berkontribusi pada
dihasilkannya lulusan Program Studi Teknik Elektro sebagai engineer dengan standar
internasional.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKTIKUM 1
PRAKTIKUM 2
PRAKTIKUM 3
ARITMATIKA .................................................................................................... 21
PRAKTIKUM 4
FLIP-FLOP.......................................................................................................... 29
PRAKTIKUM 5
COUNTER ........................................................................................................... 35
PRAKTIKUM 6
PRAKTIKUM 7
PRAKTIKUM 8
iii
STRUKTUR
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO
iv
PERATURAN PRAKTIKUM
v
Berisi analisis atau penjelasan praktikum yang dilakukan didasari teori yang
berasal dari sumber yang terpercaya minimal 3 lembar.
BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan dari percobaan yang dilakukan, merupakan jawaban dari
tujuan pada saat praktikum minimal 1 lembar.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar rujukan atau pustaka yang telah digunakanpada laporan
praktikum. Rujukan yang diperbolehkan meliputi jurnal ilmiah, prosiding
seminar, textbook, majalah ilmiah dan sumber lain yang dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun tata cara penulisan referensi pada style
penulisan sitasi yang digunakan, yaitu IEEE.
1. Buku
[1] Asisten Lab Dasar Elektro, “Gerbang Logika Dasar,” in Modul Praktikum Teknik
Digital, Cilegon, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Teknik, 2021, pp. 12-
15.
2. Jurnal/Paper
[2] A. Bathija and G. Shamra, "Visual Object Detection and Tracking using
YOLO and SORT," International Journal of Engineering Research &
Technology (IJERT), vol. 8, no. 11, 2019.
3. Website (Bukan blogspot/wordpress)
[3] Agfianto Eko, “Nyquist – Efek Aliasing,” in DSP and Embedded Electronics,
Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, 2008. Tersedia dari:
https://www/agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2008/11/nyquist-efek-
aliasing/ [URL dikunjungi pada 8 Maret 2020]
vi
[AS] untuk Andi Saputra
[AT] untuk Auvan Atthahara
[CB] untuk Chandra Bayu Pratama
[RF] untuk Rafli
[BW] untuk Risky Ari Wibowo
3. INHAL
Dilakukan apabila praktikan tidak dapat melaksanakan praktikum sesuai dengan
jadwal atau melanggar tata tertib praktikum, syarat dan ketentuan:
a. Maksimal INHAL 2 unit praktikum apabila lebih, maka nilai praktikum
maksimal D
b. Pelaksanaan INHAL pengganti dilakukan setelah praktikum selesai
atau dijadwalkan berikutnya oleh asisten.
vii
4. PRESENTASI TUGAS AKHIR
Merupakan ujian yang bersifat aplikatif dari materi yang telah dipraktikkan, setiap
kelompok mempresentasikan sebuah program dalam bentuk aplikasi serta
mendemonstrasikannya.
5. RESPONSI
Merupakan review dari awal sampai dengan akhir praktikum dalam bentuk tes
tertulis yang dilaksanakan setelah selesai praktikum. Bagi yang tidak mengikuti
responsi maka praktikan dianggap gugur atau tidak mengikuti praktikum tersebut
dan nilai maksimal yang diberikan D.
6. JADWAL PRAKTIKUM
a. Waktu yang diberikan (Senin - Sabtu)
b. Batas jam yang diberikan dari jam 8.00 sampai dengan 21.00 WIB.
c. Jadwal diberikan sesuai dengan kesepakatan antara asisten dan praktikan,
selama tidak mengganggu jam kuliah. (kondisional menunggu konfirmasi
jadwal resmi dari portal siakad).
viii
PRAKTIKUM 1
GERBANG LOGIKA DASAR
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menuliskan hubungan antara masukan dan keluaran pada piranti logika AND, OR,
NOT, XOR, NAND, NOR dan XNOR.
2. Menggunakan tabel kebenaran untuk menyatakan hubungan tersebut di atas.
3. Menggunakan ungkapan aljabar Boole dalam rangkaian logika.
4. Menyatakan rangkaian-rangkaian logika menggunakan notasi-notasi seperti yang
dipakai dalam aljabar Boole.
5. Membangun logika AND, OR atau NOT dengan mengkombinasikan sejumlah
gerbang NAND atau gerbang NOR.
6. Memanfaatkan gerbang NOT untuk membangun berbagai macam fungsi logika.
1
menggunakan tingkat tegangan yang paling tinggi. Untuk TTL tegangan ini berkisar
2,4 volt sampai dengan 5 volt. Gerbang logika digunakan untuk melakukan operasi-
operasi khusus, seperti: AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, dan XNOR. Hubungan
masukan dan keluaran untuk. Operasi – operasi tersebut biasanya dituliskan dalam
suatu tabel yang disebut tabel kebenaran.
Dari gerbang logika dasar tersebut, dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga
menghasilkan keluaran logika yang diinginkan. Hubungan antara keluaran dan
masukan satu atau kombinasi beberapa buah gerbang dapat dinyatakan dalam suatu
ungkapan logika yang disebut ungkapan Boole. Cara ini memanfaatkan aljabar Boole
dengan notasi – notasi khusus. Fungsi – fungsi AND, OR, NOT, dan XOR berturut –
turut dinyatakan dengan notasi titik (dot), plus (+), garis atas (over line) dan.
Membangun sistem digit seringkali dimulai dengan menggunakan gerbang-
gerbang AND, OR atau NOT. Tetapi di pasaran seringkaii yang tersedia adalah
gerbang-gerbang NAND dan NOR. Oleh karena itu, untuk membangun gerbang
AND, OR atau NOT kita harus mengkombinasikan gerbang-gerbang NAND atau
NOR. Kita juga dapat memanfaatkan gerbang NOT untuk membuat berbagai fungsi
logika dengan cara menambahkan gerbang NOT tersebut pada terminal masukan
ataupun keluaran gerbang yang kita gunakan. Sebagai contoh, gerbang AND berubah
menjadi NAND jika terminal keluaran AND kita beri gerbang NOT. Sebaliknya,
gerbang NAND berubah menjadi AND jika teminal keluaran NAND kita beri
gerbang NOT.
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 AND dan NAND
1. Buat rangkaian seperti di bawah ini.
3
Gambar 1.5. Gerbang XOR
4
Tabel 1.7. Gerbang AND 4 Masukan
A B C D F
0 0 0 0
0 0 0 1
0 0 1 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 0 1
1 1 1 0
1 1 1 1
6
Tabel 1.10. Hukum Idempotent
A F1 = A . A F2 = A + A
0
1
7
4.9 Hukum Distribusi
8
4.11 Fungsi AND dengan Kombinasi Gerbang NAND
9
Gambar 1.17. Fungsi NOR dengan Kombinasi Gerbang NAND
10
1 0
1 1
11
4.18 Fungsi NOR dengan Kombinasi Gerbang NOT dan AND
Gambar 1.22. Fungsi NOR dengan Kombinasi Gerbang NOT dan AND
Tabel 1.22. Tabel NOR dengan Kombinasi Gerbang NOT dan AND
A B F
0 0
0 1
1 0
1 1
12
4.20 Fungsi OR dengan Kombinasi Gerbang NOT dan NAND
Gambar 1.25. Fungsi AND dengan Kombinasi Gerbang NOT dan NOR
Tabel 1.25. Tabel AND dengan Kombinasi Gerbang NOT dan NOR
A B F
0 0
0 1
1 0
1 1
13
4.22 Hukum de Morgan I
14
V. PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Buatlah realisasi persamaan berikut: Z = A.B.C + A.B
2. Analisa jika gerbang EX-OR mempunyai input 8 buah? Bagaimana cara
kerjanya!
15
PRAKTIKUM 2
RANGKAIAN SOP DAN POS
I. TUJUAN
Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu
1. Membangun rangkaian logika dengan pertolongan tabel kebenaran.
2. Menyederhanakan fungsi logika.
3. Memilih bentuk fungsi logika yang cocok berdasarkan tabel kebenaran yang
digunakan.
4. Menyederhanakan fungsi logika dengan bantuan peta Karnaugh.
5. Menentukan fungsi logika suatu tabel kebenaran dengan menggunakan peta
Karnaugh.
A B F
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Ungkapan fungsi Boole yang paling ringkas biasanya juga membutuhkan
penggunaan jumlah gerbang yang paling sedikit bila diwujudkan secara
praktis. Oleh karena itu dalam merancang rangkaian logika selalu diusahakan
untuk menyederhanakan ungkapan fungsi tersebut. Penyederhanaan fungsi
logika dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan menerapkan
hukum-hukum aljabar Boole, melalui tabel kebenaran, dan lain-lain. Cara
yang paling banyak digunakan adalah penggunaan peta Karnaugh atau
diagram Karnaugh. Jumlah kotak pada diagram Karnaugh ditentukan oleh
jumlah kemungkinan kombinasi semua variabel masukan. Jika n variabel
masukan, maka jumlah kotaknya 2n. Peta Karnaugh dapat digunakan untuk
menyederhanakan suatu fungsi. Sebagai contoh, fungsi dengan variabel
berikut:
̅. ̅
F=𝑨 ̅.𝑩 + A . B . C
𝑩+𝑨
̅̅̅̅
𝑨𝑩 ̅
A𝑩 AB ̅B
𝑨
̅
𝑪 1 1
C 1 1 1
̅ + B.C
F=𝑨
Jika tabel kebenaran yang diberikan, peta Karnaugh juga dapat digunakan
untuk mencari fungsi logikanya.
17
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1. Bentuk Minor (minterm)
1. Buat bentuk minor untuk Tabel 2.3.
2. Buktikan bahwa bentuk minor tersebut dapat disederhanankan menjadi:
F = B(A’.C + A.C’)
3. Gambarkan rangkaian logikanya untuk fungsi tersebut di atas.
4. Uji rangkaian tersebut sehingga dapat menghasilkan keluaran seperti pada
Tabel 2.3.
18
4.3. Membandingkan Minterm dan Maxterm
1. Buat bentuk minor untuk Tabel 2.5.
2. Gambarkan rangkaian logika untuk bentuk tersebut.
3. Uji rangkaian tersebut sehingga dapat menghasilkan keluaran seperti pada
Tabel 2.5.
4. Ulangi percobaan di atas dengan mencari bentuk mayornya.
Untuk Minterm : F = A’.B’ + A.B’ + A.B
Untuk Maxterm : F = A + B’
Tabel 2.5. Membandingkan Minterm dan Maxterm
A B F
0 0 1
0 1 0
1 0 1
1 1 1
19
5. Buat peta Karnaugh berdasarkan Tabel 2.7. dan tentukan fungsi logikanya.
A B Ʃ Co
0 0
0 1
1 0
1 1
22
Tabel 3.3. Full Adder
A B Ci Ʃ Co
1 0 0
0 1 0
0 0 0
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 1
1 1 1
23
Gambar 3.5. Rangkaian Half Subtractor
4.4 Full Subtractor
1. Buat rangkaian full subtractor menggunakan panel XOR, AND dan NOT.
2. Uji rangkaian tersebut dengan masukan menggunakan tabel kebenaran di
bawah.
Tabel 3.5. Full Subtractor
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 0
1 1 1
1 0 1
0 1 1
0 0 1
24
4.5 4 Bit Full Adder
1. Buat rangkaian seperti gambar dibawah ini:
25
4.6 4 Bit ALU
1. Buat rangkaian seperti gambar dibawah ini:
26
Gambar 3.8. Rangkaian 4 Bit ALU
2. Lengkapi tabel berikut:
Tabel 3.7. 4 Bit ALU
27
V. PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Terangkan cara kerja rangkaian ADDER dan SUBTRACTOR dengan jelas
dan singkat, untuk tiap-tiap kasus (I, II, III) pada sub-percobaan 4.
2. Rancanglah rangkaian HALF ADDER dengan hanya menggunakan
gerbang NAND saja!
28
PRAKTIKUM 4
FLIP-FLOP
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu
1. Mengenal jenis-jenis flip-flop.
2. Mengetahui sifat dan kegunaan masing-masing flip-flop.
3. Mengenali jenis-jenis multivibrator dan memahami cara kerjanya.
4. Merangkai rangkaian multivibrator.
29
3.2 Multivibrator
Multivibrator adalah salah satu komponen elektronika digital. Secara
umum fungsi multivibrator adalah membangkitkan pulsa. Ada beberapa jenis
multivibrator, antara lain: monostabil, bistabil dan astabil. Monostabil adalah
multivibrator yang mempunyai satu keadaan stabil, bistabil adalah
multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil atau lebih dikenal dengan
sebutan flip-flop T (Toggle), dan astabil adalah multivibrator yang keadaannya
selalu berubah (tak mempunyai keadaan stabil) atau biasa disebut osilator.
30
Gambar 4.2. Rangkaian RS Flip-Flop dengan Gerbang NOR
2. Lengkapi Tabel 4.2.
Tabel 4.2. RS Flip-Flop dengan Gerbang NOR
R S Q ̅
𝑸
0 1
0 0
1 1
1 0
3. Dari kedua percobaan di atas, ambil kesimpulan yang Anda peroleh.
Kondisi terlarang untuk RS Flip-Flop gerbang NAND adalah R =.... S = ....
Kondisi terlarang untuk RS Flip-Flop gerbang NOR adalah R = …. S = ….
Kondisi latch untuk RS Flip-Flop gerbang NAND adalah R = …. S = ….
Kondisi latch untuk RS Flip-Flop gerbang NOR adalah R = …. S = ….
Kondisi Q dan 𝑸̅ selalu berlawanan.
31
Gambar 4.3. Rangkaian JK Master Slave Flip-Flop
3. Lengkapi tabel berikut ini:
Tabel 4.3. JK Master Slave Flip-Flop
4.4 D Flip-Flop
1. Aturlah PULSE GENERATOR pada posisi MANUAL PULSE dan posisi
saklar pada posisi .
2. Buat rangkaian seperti Gambar 4.4.
32
4.5 T Flip-Flop
Rangkaian T (toggle) flip-flop dapat dibangun dengan D flip-flop.
1. Buat rangkaian seperti Gambar 4.5.
V. TUGAS
1. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan JKFF Master/Slave ?
2. Terangkan mengapa output RSFF menjadi tak tentu, jika kedua inputnya
HIGH ?
3. Jika beberapa TFF dihubungkan output yang satu menjadi input FF
berikutnya maka yang saudara dapatkan dari rangkaian terakhir ini ?
34
PRAKTIKUM 5
COUNTER
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat:
1. Memahami cara kerja pencacah, baik pencacah naik maupun pencacah
turun.
2. Membuat rangkaian pencacah dengan menggunakan flip-flop.
35
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1. Pencacah Naik
1. Buat rangkaian sesuai dengan Gambar 5.1.
36
Gambar 5.2. Pencacah Biner Tak Sinkron
Keterangan:
A1, A2 : terminal reset, aktif hanya jika keduanya 1 (High).
C1 : clock untuk pembagi 2 (DIV2).
C2 : clock untuk pembagi 5 (DIV5).
2. Uji rangkaian tersebut dengan memberikan masukan A1, A2, C1 dan C2 sesuai
dengan Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Pencacah Biner Tak Sinkron
37
Gambar 5.3. Pencacah Biner Mod 16
3. Uji rangkaian tersebut dengan memberikan masukan sesuai dengan Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Pencacah Biner Mod 16
38
Gambar 5.4. Pencacah Biner Mod 10
2. Uji rangkaian tersebut dengan memberikan masukan sesuai dengan Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Pencacah Biner Mod 10
39
Gambar 5.5. Pencacah BCD Tak Sinkron
2. Uji rangkaian tersebu dengan memberikan masukan sesuai dengan Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Pencacah BCD Tak Sinkron
40
PRAKTIKUM 6
SHIFT REGISTER
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menggunakan dan Memahami cara kerja register geser.
2. Merakit dan menggunakan register geser dari rangkaian flip-flop dan piranti
khusus.
41
Gambar 6.1. Rangkaian Register Geser Menggunakan D Flip-Flop dan JK
Flip-Flop
2. Uji kerja rangkaian tersebut dengan memberikan masukan clock C1
dan C2, data 1D, set S (aktif rendah) dan reset R (akrif rendah)
menggunakan Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Register Geser Menggunakan Flip-Flop Data dan Flip-Flop JK
42
Tabel 6.2. Register Geser Menggunakan Piranti Khusus
3. Buat kesimpulan dari hasil eksperimen yang ditunjukkan oleh Tabel 6.2.
43
PRAKTIKUM 7
MSI (MEDIUM SCALE INTEGRATION)
I. TUJUAN
Mempelajari dan memahami cara kerja kombinasi rangkaian gerbang logika
yang diintegrasikan menjadi sebuah piranti:
1. Mengenali piranti multiplekser dan demultiplekser.
2. Menggunakan piranti muitplekser dan demultiplekser untuk keperluan tertentu.
3. Mengenali beberapa rangkaian decoder dan encoder.
4. Membangun rangkaian dekoder untuk keperluan tertentu.
44
Pada piranti ini setiap saat hanya ada satu keluaran yang berhubungan
dengan satu masukan. Atau, suatu piranti yang mempunyai banyak keluaran,
yang pada setiap saat hanya ada satu keluaran yang aktif. Piranti seperti ini
dikenal dengan nama demultiplekser. Dalam eksperimen ini akan
diperkenalkan piranti multiplekser dan demultiplekser beserta sifat-sifatnya.
Keterangan :
A0, A1 : pin kontrol yang menentukan saluran masukan yang
berhubungan dengan keluaran
I0 - I1 : Masukan
E : Gerbang, 0 = Proses Dilakukan, 1 = Tidak diproses
2. Lakukan pengujian dengan memberikan masukan sesuai dengan table
dibawah ini
45
3. Buat kesimpulan dari hasil pengujian tersebut
4.2 Demultiplekser
1. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini
Keterangan :
A0, A1 : pin kontrol yang menentukan saluran keluaran yang
aktif
I0 - I1 : gerbang yang memungkinkan proses dilaksanakan
(terjadi hanya jika E0 = 0; E1 = 0; E2 = 1).
O0 – O7 : Keluaran (Aktif Rendah)
2. Lakukan pengujian dengan memberikan masukan sesuai dengan tabel di
46
bawah ini
Keterangan :
A0, A1 : pin kontrol yang menentukan saluran keluaran yang
aktif
I0 - I1 : gerbang yang memungkinkan proses dilaksanakan
(terjadi hanya jika E0 = 0; E1 = 0; E2 = 1).
O0 – O7 : Keluaran (Aktif Rendah)
2. Lakukan pengujian dengan memberikan masukan sesuai dengan table
dibawah ini
47
3. Buat kesimpulan dari hasil pengujian tersebu
48
V. PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Buatlah rangkaian NIBBLE MULTI PLEXER (seperti IC 74157), dengan
menggunkan komponen logika dasar (AND, OR, NOT, NAND, NOR, dll).
2. Sebutkan manfaat dari ENCODER dan DECODER
49
PRAKTIKUM 8
ADC / DAC
I. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat:
1. Memahami proses digitalisasi dan analogisasi.
2. Mengenali piranti pengubah analog ke digital (ADC) dan pengubah digital
ke analog (DAC).
50
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 Pengubah Analog ke Digital
1. Buat rangkaian pengubah analog ke digital sesuai dengan Gambar 8.1.
2. Uji rangkaian tersebut dengan memberi masukan sesuai dengan Tabel 8.1.
Tabel 8.1. Pengubah Analog ke Digital
51
Gambar 8.2. Pengubah Digital ke Analog
2. Uji rangkaian tersebut dengan memberikan masukan sesuai dengan Tabel 8.2.
Tabel 8.2. Pengubah Digital ke Analog
Masukan Keluaran
D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 A B C
(V) (V) (V)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1
Keterangan:
A = Hasil pengukuran.
B = Tegangan seharusnya.
C = Penyimpangan.
3. Buat kesimpulan dari hasil percobaan ini.
52
V. PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Buatlah laporan atas percobaan yang anda kerjakan
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ADC dan DAC
3. Sebutkan manfaat dari ADC dan DAC
4. Hitung nilai ADC 8 bit jika memiliki tegangan input sebesar 2.5 V dengan
tegangan referensi 5 V
53
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA FOTO (3X4)