Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK


Semester III Tahun Akademik 2020 / 2021

Disusun Oleh :

Nama / NIM : Muhamad Husaini / 201020100047


Imron Muhammad Triaji / 201020100050
Rayhan Pratama Rosi / 201020100051
Kel / Gel : Kelompok 16 / Gelombang 4
Tgl. Praktikum : 19 Desember 2021 & 25 Desember 2021

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2021
2
3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan segala Rahmad serta Hidayah-Nya kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan Modul Percobaan Praktikum Pengukuran besaran listrik dengan
baik.
Kami berharap dengan adanya modul ini mahasiswa dapat lebih memahami
dan mengimplementasikan materi kuliah Pengukuran besaran listrik yang
dipadukan dengan kegiatan praktikum. Dan dapat menunjang dengan matakuliah
lainnya pada prodi S1 Teknik Elektro UMSIDA.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya modul ini berkat
dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Akhir kata kami berharap semoga
modul percobaan ini dapat diambil manfaatnya demi kemajuan bersama, dan juga
kami sebagai penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan modul percobaan ini.

Sidoarjo, 09 Januari 2022

Kelompok 16

ii
TATA TERTIB LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

A. Aturan Umum Laboratorium Teknik Elektro


1. Tidak boleh berbicara terlalu keras (membuat gaduh)
2. Dilarang bercanda pada saat pengoperasian alat-alat praktikum
3. Tidak boleh memakai baju oblong/kaos (harus beju berkera)
4. Tidak boleh memakai sandal (harus bersepatu)
5. Tidak boleh membawa makanan ke dalam ruangan
6. Tidak boleh mengoperasikan handphone, kecuali dengan izin
aslab/laboran, atau kondisi yang mengharuiskan untuk
mengoperasikan handphone (menghitung, browsing keperluan
percobaan/penelitian, serta izin keluar ruangan jika menelfon/ditelfon)

7. Selalu memakai ID-Card yang sudah di berikan di pra-praktikum

8. Mengisi form peminjaman ruangan dan alat sebelum melakukan prak-


tikum dan pengecekan kondisi alat, baik sebelum melakukan prak-
tikum ataupun sesudah melakukan praktikum.

9. Kerusakan peralatan yang dipinjam menjadi tanggung jawab penuh ke-


tua/koordinator peminjam yang bersangkutan (diperbaiki atau meng-
ganti baru).

B. Aturan Penggunaan Laboratorium Mikroprosesor, Sistem


Pengaturan, PLC Dan Dasar Sistem Komunikasi (Terdapat Kom-
puter Didalamnya)
1. Tidak menginstal apapun pada komputer yang digunakan
a. Tidak menginstal dan menghapus
b. Tidak membuat akun, direktori
c. Tidak menambah atau mengurangi data yang ada, kecuali yang
dibutuhkan
2. Pelanggaran atas aturan ini dikenakan sanksi tidak dapat mengikuti
praktikum berikutnya.
3. Asisten harus melaporkan terjadinya pelanggaran ke laboran dan
mencatat pelanggaran yang terjadi.

iii
4. Mematikan komputer, dan merapikan ruangan setelah selesai menggu-
nakan ruangan.

C. Aturan Penggunaan Laboratorium Sistem Digital, Rangkaian Listrik,


Elektronika Dasar, Pengukuran Besaran Listrik, Fisika, dan Teknik
Tenaga Listrik

1. Dilarang menggunakan peralatan kecuali dengan izin aslab/laboran

2. Pengoperasian alat apapun harus dengan dampingan aslab/laboran,


atau dosen pengampuh

3. Mengembalikan peralatan ke tempat semula, dan merapikan ruangan


setelah selesai menggunakan ruangan.

D. Peraturan Tambahan Praktikum dimasa Pandemi New Normal

1. Wajib memakai masker, dianjurkan untuk memakai face shield dan


sarung tangan medis.

2. Cuci tangan dahulu sebelum memasuki ruangan lab teknik elektro, dan
sering cuci tangan dengan sabun, atau selalu membawa handsanitizer

3. Check suhu tubuh sebelum masuk ke lab teknik elektro

4. Selalu jaga jarak pada saat melakukan kegiatan praktikum dan tidak
bergerombol dengan kelompok lain

5. Harus datang tepat waktu (sesuai jadwal praktikum), karena jam sudah
diatur agar tidak bergerombol dengan mahasiswa yang lain

6. Ketika selesai wajib langsung pulang ke rumah masing-masing, tidak


diperkenankan untuk kumpul di lab atau di area kampus.

7. Membawa alat tulis sendiri, seperti bolpoin, tipx (penghapus tinta),


pensil, penghapus, dan penggaris.

8. Membukan semua ventilasi udara (jendela) yang ada diruangan terse-


but, dan membatasi penggunaan AC di dalam ruangan

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
TATA TERTIB..................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
Lembar Asistensi Percobaan I.........................................................................vii
Percobaan I : Pengenalan Multitester Analoq Dan Digital..........................
1.1. Tujuan Percobaan................................................................................... 1
1.2. Alat dan Bahan Percobaan...................................................................... 1
1.3. Dasar Teori............................................................................................. 1
1.4. Langkah Langkah Percobaan ................................................................. 7
1.5. Data Hasil Percobaan.............................................................................. 7
1.6. Kesimpulan............................................................................................ 15
Lembar Asistensi Percobaan II.......................................................................viii
Percobaan II : Kesalahan Pada Data Percobaan..........................................
2.1 Tujuan Percobaan................................................................................... 16
2.2 Alat dan Bahan Percobaan...................................................................... 16
2.3 Dasar Teori............................................................................................. 16
2.4 Langkah Langkah Percobaan.................................................................. 18
2.5 Data Hasil Percobaan.............................................................................. 18
2.6 Kesimpulan ............................................................................................ 19
Lembar Asistensi Percobaan III.....................................................................ix
Percobaan III : Cara Menggunakan Voltmeter Elektronik.........................ix
3.1. Tujuan Percobaan................................................................................... 20
3.2. Alat dan Bahan Percobaan...................................................................... 20
3.3. Dasar Teori............................................................................................. 20
3.4. Langkah Langkah Percobaan.................................................................. 23

v
3.5. Data Hasil Percobaan.............................................................................. 25
3.6. Kesimpulan............................................................................................. 25

vi
Lembar Asistensi Percobaan IV......................................................................x
Percobaan IV : Oscilloscope............................................................................
4.1. Tujuan Percobaan...................................................................................33
4.2. Alat dan Bahan Percobaan...................................................................... 33
4.3. Dasar Teori............................................................................................. 33
4.4. Langkah Langkah Percobaan.................................................................. 36
4.5. Data Hasil Percobaan.............................................................................. 37
4.6. Kesimpulan............................................................................................. 37
Kartu Asistensi..................................................................................................xi

vii
1
PERCOBAAN I
PENGENALAN MULTITESTER ANALOG DAN DIGITAL

1.1. Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dilakukan percobaan pengenalan multitester analog dan
digital ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karateristik dari selektror setiap
multitester analog maupun digital,
2. Mengoperasikan peralatan multitester analog dan digital secara benar.

2.2. Alat dan Bahan Percobaan


Untuk merealisasikan percobaan praktikum tersebut memerlukan
beberapa peralatan penunjang adalah sebagai berikut :
1. Multitester analog 1 buah
2. Multitester digital 1 buah
3. Resistor bermacam ukuran secukupnya
4. Kabel jampur (jika dibutuhkan)

1.2. Dasar Teori


Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk
mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan
pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa
fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.
Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di
pasaran antara lain :
1. Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt
2. Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
3. Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
4. Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
5. Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz
6. Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
7. Pengukuran atau Pengujian Dioda
8. Pengukuran atau Pengujian Transistor

2
Gambar 1.1 Multitester Analog dan Digital
Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting
yaitu Display, Saklar Selektor, dan Probe. Adapun multimeter dibagi menjadi
2 jenis yaitu multimeter analog, dan multimeter digital. Berikut penjelasan
singkat mengenai jenis-jenis tersebut.

A. Multimeter Analog
Multimeter analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah
alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum
yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe. Multimeter
ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm,
tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan untuk mengukur
secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya
digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung
dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada. Untuk mengetahui
bagian-bagian pada multimeter analog dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

3
Gambar 1.2 Bagian-bagian Multitester Analog
Dari gambar multimeter analog diatas dapat dijelaskan fungsi dari
setiap bagian-bagian yang di tunjukkan berdasarkan gambar adalah
sebagai berikut :
1. Jarum penunjuk berfungsi sebagai penunjuk nilai atau batas ukur dari
suatu besaran yang diukur.
2. Skrup Pengatur Jarum berfungsi sebagai pengatur kedudukan jarum
penunjuk apabila tidak berposisi nol, dengan cara memutar sekrupnya
ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng.
3. Skala Jarum berfungsi sebagai batas ukur untuk pembacaan hasil
pengukuran.
4. Terminal/Probe berfungsi sebagai objek yang diletakkan pada
rangkaian atau benda yang akan diukur, terminal ini berbentuk
lancip/jarum yang terdiri 2 warna yaitu merah untuk (+), serta hitam
untuk (-).
5. Tombol Pengatur Ohm berfungsi sebagai pengatur jarum penunjuk
supaya tepat di posisi 0 (nol) pada saat saklar pemilih/selektor
diposisikan pada skala Ohm.
6. Saklar Pemilih/Selektor berfungsi sebagai pemilih posisi pengukuran
dan batas ukuran yang disesuaikan dengan komponen yang akan
diukur. Pada multimeter biasanya terdiri dari 4 skala pengukuran yaitu
sebagai berikut :

4
a. Skala Tegangan AC berfungsi sebagai pengukur tegangan AC,
pastikan skala lebih besar daripada tegangan yang akan diukur.
Skala yang ada untuk mengukur tegangan AC, terdiri dari 10; 50;
250; 750. Kemudian untuk mengukur tegangan AC pastikan
terminal/probe tersusun paralel dengan tegangan dan negatif pada
sumber, dan probe Merah sebagai Positif (+), serta probe Hitam
sebagai Negatif (-).

b. Skala Tegangan DC berfungsi sebagai pengukur tegangan DC,


serta pastikan skala lebih besar daripada tegangan yang akan
diukur. Range skala untuk mengukur tegangan DC, terdiri dari 0.1;
0.25; 2.5; 10; 50; 250; 1000. Untuk pengukuran tegangan DC sama
dengan ppengukuran tegangan AC diatas.
c. Skala Arus DC berfungsi sebagai pengukur arus DC, dan pastikan
arus yang diukur benar-benar DC, serta range skala untuk
pengukuran arus DC terdiri dari 50uA; 2.5mA; 25mA; 0.25A. Dan
untuk mengukur amper yaitu disusun secara seri dengan sumber
tegangan dan beban, lebih jelasnya lihat pada gambar berikut :

5
d. Skala Pengukuran Tahanan (Ohm) berfungsi sebagai range
pengukur tahanan/hambatan, seperti digunakan untuk mengukur
nilai resistor. Range yang terdapat pada saklar pemilih/selektor
yaitu x1; x10; x100; x1k (1000). Adapun untuk mengukur
hambatan perhatikan gambar berikut.

B. Multimeter Digital
Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester
sama merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display
digital sebagai penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada
multitester digital merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak
perlu dilakukan lagi perhitungan antara hasil ukur dan batas ukur.

6
Gambar bagian-bagian multimeter digital
Pengoperasian multimeter digital ini lebih mudah dibandingkan
multimeter analog, yaitu pada tampilan hasil pembacaan lebih simpel
dikarenakan keluaran sudah berupa angka tanpa harus membaca jarum
penunjuk seperti pada multimeter analog. Cara pegukuran menggunakan
multimeter ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar pengukuran menggunakan multimeter digital


Dalam memahami penggunaan multitester analog dan digital secara
benar dan tepat, maka diperlukan pembacaan data pengukuran pada
multitester tersebut secara berulang-ulang. Dari data-data yang diperoleh,
dicarilah data yang mendekati benar. Untuk itu diperlukan rumus sebagai
berikut :

7
% Ketepatan= { 1|Yn−Xn|} ×100 %
atau

% p={1− |Yn−Xn
Xn |
}×100 %

Keterangan : Yn : Harga yang diharapkan


Xn : Harga yang diukur

1.3. Langkah-Langkah Percobaan


Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam percobaan kali ini
yaitu sebagai berikut :
1. Siapkan peralatan dan komponen yang sudah di tentukan diatas
2. Hitung dan catatlah secara manual nilai dari komponen yang sudah
diberikan
3. Kemudian ukur komponen tersebut dengan menggunakan multimeter
analog dan digital, dengan cara pasang probe merah pada jenis terminal
untuk pengukuran, sedangkan probe hitam pasang di terminal COM pada
multimeter dan atur selektor ke ohm jika digunakan untuk mengukur
resistor atau hambatan.
4. Catatlah hasil pengukuran tersebut dan masukkan hasilnya dalam tabel
5. Hitung persentase ketepatan secara manual
6. Berikan analisa anda pada setiap pengukuran resistor

1.4. Hasil dan Analisa Percobaan


A. Tabel Pengambilan Data
1. R = 100 Ω
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 110Ω 0%
2 x 10Ω 5,5Ω 1,94%
3 x 100Ω 0Ω 2%
4 x 1KΩ 0Ω 2%

8
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 0,099Ω 1,9%
2 20 KΩ 0,11Ω 1,99%
3 200 KΩ 0,01Ω 1,9%
4 20 MΩ 0Ω 2%

Hasil Peritungan :

9
10
2. R = 330 Ω
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 400Ω 0,79%
2 x 10Ω 25Ω 1,92%
3 x 100Ω 0Ω 2%
4 x 1KΩ 0Ω 2%

Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital


No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 0,32Ω 0,1%
2 20 KΩ 0,32Ω 0,1%
3 200 KΩ 0,4Ω 1,9%
4 20 MΩ 0Ω 0%

Hasil Perhitungan :

11
12
3. R = 680 Ω
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 1KΩ 0,53%
2 x 10Ω 55Ω 1,9%
3 x 100Ω 1,4Ω 1,9%
4 x 1KΩ 0Ω 0%
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 0,66Ω 1,9%
2 20 KΩ 0,66Ω 1,9%
3 200 KΩ 0,7Ω 1,9%
4 20 MΩ 0Ω 0%

Hasil Perhitungan :

13
4. R = 1 kΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 2KΩ 0%
2 x 10Ω 85Ω 1,9%
3 x 100Ω 4Ω 19%
4 x 1KΩ 0Ω 0%
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 0,99Ω 1,9%
2 20 KΩ 0,99Ω 1,9%
3 200 KΩ 1Ω 1,9%
4 20 MΩ 0Ω 0%

14
Hasil Perhitungan :

15
5. R = 2,2 kΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 0Ω 0%
2 x 100Ω 200Ω 1,9%
3 x 1 KΩ 14Ω 1,9%
4 x 10 KΩ 0Ω 0%
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 1Ω 1,9%
2 20 KΩ 2,16Ω 1,9%
3 200 KΩ 2,3Ω 1,9%
4 20 MΩ 0Ω 0%
Hasil Perhitungan :

16
17
6. R = 4,7 kΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 0Ω 0%
2 x 10Ω 500Ω 1,8%
3 x 100Ω 36Ω 1,9%
4 x 1KΩ 0Ω 0%

Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital


No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 1Ω 1,9%
2 20 KΩ 4,59Ω 1,9%
3 200 KΩ 4,7Ω 1,9%
4 20 MΩ 0Ω 0%

Hasil Peritungan :

18
7. R = 10 kΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 0Ω 0%
2 x 10Ω 2KΩ 1,8%
3 x 100Ω 85Ω 1,9%
4 x 10 KΩ 4,5Ω 1,9%
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 1Ω 1,9%
2 20 KΩ 9,96Ω 1,9%
3 200 KΩ 10Ω 1,9%
4 20 MΩ 0,01Ω 1,9%

19
Hasil Peritungan :

20
8. R = 22kΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 0Ω 0%
2 x 10Ω 0Ω 0%
3 x 100Ω 200Ω 1,9%
4 x 10 KΩ 15Ω 1,9%
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 1Ω 1,9%
2 20 KΩ 1Ω 1,9%
3 200 KΩ 21,9Ω 1,9%
4 20 MΩ 0,02Ω 1,9%

Hasil Perhitungan :

21
9. R = 56kΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 0Ω 0%
2 x 10Ω 0Ω 0%
3 x 100Ω 1KΩ 1,98%
4 x 10 KΩ 40,4Ω 1,9%
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 1Ω 1,9%
2 20 KΩ 1Ω 1,9%
3 200 KΩ 55,7Ω 1,9%
4 20 MΩ 0,05Ω 1,9%

22
Hasil Perhitungan :

23
24
10. R = 75kΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 0Ω 0%
2 x 10Ω 0Ω 0%
3 x 100Ω 2KΩ 1,97%
4 x 10 KΩ 60Ω 1,9%
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 1Ω 1,9%
2 20 KΩ 1Ω 1,9%
3 200 KΩ 74,3Ω 1,9%
4 20 MΩ 0,07Ω 1,9%

Hasil Peritungan :

25
26
11. R = 110kΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 0Ω 0%
2 x 10Ω 0Ω 0%
3 x 100Ω 0Ω 0%
4 x 10 KΩ 90,5Ω 1,9%

Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital


No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 1Ω 1,9%
2 20 KΩ 1Ω 1,9%
3 200 KΩ 09,6Ω 1,9%
4 20 MΩ 0,11Ω 1,9%

Hasil Perhitungan :

27
28
12. R = 1MΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 0Ω 0%
2 x 10Ω 0Ω 0%
3 x 100Ω 0Ω 0%
4 x 10 KΩ 2KΩ 0%
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 1Ω 1,9%
2 20 KΩ 1Ω 1,9%
3 200 KΩ 1Ω 1,9%
4 20 MΩ 0,99Ω 1,9%

Hasil Perhitungan :

29
30
13. R = 2MΩ
Data hasil pengukuran menggunakan multitester analog
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 x 1Ω 0Ω 0%
2 x 10Ω 0Ω 0%
3 x 100Ω 0Ω 0%
4 x 10 KΩ 2KΩ 0%
Data hasil pengukuran menggunakan multitester digital
No Range ( Ω ) Hasil Pengukuran % Ketepatan
1 2 KΩ 1Ω 1,9%
2 20 KΩ 1Ω 1,9%
3 200 KΩ 1Ω 1,9%
4 20 MΩ 0,99Ω 1,9%

Hasil Perhitungan :

31
32
B. Perhitungan

% Ketepatan= p=1− |Yn−XnXn|×100 %


Ket : Yn : Harga yang diharapkan
Xn : Harga yang diukur

1.6. Tugas dan Kesimpulan Percobaan


1. Jelaskan cara kalibrasi multitester analog
2. Jelaskan cara membaca jarum pembacaan multitester analog
3. Sebutkan kekurangan dan kelebihan multimeter analog dan digital
menurut pemahaman anda.
4. Sebutkan nilai toleransi setiap resistor yang anda ukur diatas dan buat
analisa dan kesimpulan dari pengukuran anda.

33
34
35
36
37
PERCOBAAN II
KESALAHAN PADA DATA PERCOBAAN

2.1. Tujuan Percobaan


1. Mahasiswa dapat memahami sumber kesalahan pada data pengukuran
2. Mahasiswa dapa melakukan analisa kesalahan dengan menerapkan
beberapa persamaan

2.3. Alat dan Bahan Percobaan


1. DC Power Supply 1
2. DC Voltmeter 1
3. Resistor 10 kΩ 1
4. Resistor 2,2 kΩ 1
5. Decade Resistor 2

2.4. Dasar Teori


Kesalahan didefinisikan sebagai penyimpangan (deviasi) hasil
pembacaan (atau sekelompok pembacaan) terhadap nilai yang diharapkan
(nilai benar) dari variabel yang diukur. Ketika melakukan pengukuran,
Beberapa kesalahan tidak dapat dihindarkan karena tidak ada pengukuran
yang dapat menghasilkan nilai yang tepat untuk setiap besaran.
Terdapat beberapa sumber kesalahan dalam suatu data percobaan. Hal
utamatetntang analisis data percobaan adalah sumber kesalahan dan setingkat
apa kesalahan telah mempengaruhi validasi data.
Percobaan ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berkaiatan dengan
yang dikenal sebagai toleransi komponen. Walaupun ada sumber-sumber
kesalahan lain dari data anda, seperti kesalahan alat ukur atau kesalahan
pengamatan, data percobaan akan ditangani, lebih dahulu hanya sumber
kesalahan yang berkenaan variasi nilai resistansi yang dimiliki dari toleransi
pabrik.
Bagian kedua, mengenai kesalahan pembacaan, yang diklasifikasi
sebagai gross error atau kesalahan observasi. Instruktur akan menyediakan
sebuah resistor yang nilainya tidak diketahui, Rx. Setiap mahasiswa, secara

38
bergiliran, mengukur dan mencatat pada selembar kertas nilai pengukuran
resistansinya. Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunkan
AVOmeter yang sama.

2.3.1. Persamaan – persamaan


Persamaan-persamaan dibawah ini yang digunakan dalam
percobaan :
R 1+R 2+.. . ..+Rn
1. R ave=
n
( R max −R ave )+( R ave −R min )
2. Range Kesalahan=
2
R ave −R x
3. % Kesalahan= x 100 %
Rx
R x=harga penunjukan resistor
R ave=harga rata−rata resistor
Eo
4. Rb=Ra ∗
Ein−Eo

2.3.2. Rangkaian Percobaan

Rangkaian diatas menggunakan sumber tegangan 10 v (untuk


percobaan 1 sd 3) dan 12 v (untuk percobaan 4 sd 6) dimana Ra =
2,2kΩ dan Rb= 10kΩ. Ra dan Rb dapat diubah nilai tahanannya
dengan memutar putensio.

39
2.4. Prosedur Kerja/Langkah Percobaan
Kesalahan yang disebabkan oleh toleransi komponen
1. Rangkaialah rangkaian percobaan seperti gambar diatas.
2. Nilai Ra bisa dirubah dengan cara memutar potensio Ra dan sama halnya
dengan Rb
3. Ubah nilai Ra (dengan cara mengubah potensio ke posisi yg berbeda) dan
Rb tetap 10k. (Percobaan 1 sd 3)
4. Hubungkanlah voltmeter pada resistor Rb dan Catat harga Eout pada tabel
5. Gantilah nilai Rb dengan memutar potensio dan catat harga Eo, pada tabel.
(Percobaan 4 sd 6)
6. Catat semua hasil pengukuran percobaan 1 sd 6 pada tabel
7. Analisalah hasil dari pengukuran percobaan 1 sd 6

2.5. Hasil dan Analisa Percobaan


Tabel Data Percobaan

Percobaan Ein Ra Rb Eout Ra

1 12v 2,2kΩ 10kΩ 12,03V

2 12v 2,2kΩ 10kΩ 2,49V

3 12v 2,2kΩ 10kΩ 1,33V

4 10v 2,2kΩ 10kΩ


10,04V

5 10v 2,2kΩ 10kΩ


2,10V

6 10v 2,2kΩ 10kΩ


1,11V

40
2.6. Tugas dan Kesimpulan Percobaan
1. Hitung harga rata-rata Rb pada no. 5 dan catat pada table.
2. Hitung range kesalahan pada harga Rb dan masukkan data pada table.
3. Hitung % kesalahan untuk harga rata-rata Rb pada no.6 terhadap harga
berdasarkan kode warna dan catat pada tabel.

Jawaban :

41
42
43
44
PERCOBAAN III
CARA MENGGUNAKAN VOLTMETER ELEKTRONIK

3.1. Tujuan Percobaan


Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengoperasikan voltmeter
elektronik dengan benar.

3.2. Alat dan Bahan Percobaan


1. Voltmeter elektronik 1
2. Resistor (R1=10 kΩ, R2=10 Ω) 2
3. Kabel penghubung 1
4. Papan rangkaian 1
5. Function generator 1

3.3. Dasar Teori


Multitester adalah alat untuk mengukur tegangan AC/DC, Arus DC dan
tahanan. Untuk mengukur tegangan, saklar pilih multitester dikembalikan
pada posisi ACV atau DCV dan alat ukur dipasang secara pararel dengan
beban (yang akan diukur). Bila yang diukur adalah arus DC maka saklar
pemilihan diatur pada posisi DC mA dan alat ukur di pasang seri dengan
beban.
Sedangkan untuk mengukur tahanan, saklar pemilih diatur pada posisi
ohm dan alat ukur dipasang secara pararel dengan beban(perlu diingat beban
dalam keadaan tidak berarus listrik). Hasil pengukuran dapat diketahui degan
membaca skala yang sesuai dengan penempatan posisi skala pemilih
Function Generator merupakan suatu alat yang menghasilkan
sinyal/gelombang sinus (ada juga gelombang segi empat, gelombang segi
tiga) dimana frekuensi serta amplitudenya dapat diubah‐ubah. Pada umumnya
dalam melakukan praktikum Rangkaian Elektronika (Rangkaian Listrik),
generator sinyal ini dipakai bersama‐sama dengan osiloskop.

45
Beberapa tombol/saklar pengatur yang biasanya terdapat pada generator ini
adalah:
1. Saklar daya (power switch): Untuk menyalakan generator sinyal,
sambungkan generator sinyal ke tegangan jala‐jala, lalu tekan saklar
daya ini.Pengatur Frekuensi: Tekan dan putar untuk mengatur
frekuensi keluaran dalam range frekuensi yang telah dipilih.Indikator
frekuensi: Menunjukkan nilai frekuensi sekarang.
2. Terminal output TTL/CMOS: terminal yang menghasilkan keluaran
yang kompatibel dengan TTL/CMOS
3. Duty function: Tarik dan putar tombol ini untuk mengatur duty cycle
gelombang.
4. Selektor TTL/CMOS: Ketika tombol ini ditekan, terminal output
TTL/CMOS akan mengeluarkan gelombang yang kompatibel dengan
TTL. Sedangkan jika tombol ini ditarik, maka besarnya tegangan
kompatibel output (yang akan keluar dari terminal output
TTL/CMOS) dapat diatur antara 5‐15Vpp, sesuai besarnya tegangan
yang kompatibel dengan CMOS.
5. DC Offset: Untuk memberikan offset (tegangan DC) pada sinyal +/‐
10V. Tarik dan putar searah jarum jam untuk mendapatkan level
tegangan DC positif, atau putar ke arah yang berlawanan untuk
mendapatkan level tegangan DC negatif. Jika tombol ini tidak ditarik,

46
keluaran dari generator sinyal adalah murni tegangan AC. Misalnya
jika tanpa offset, sinyal yang dikeluarkan adalah sinyal dengan
amplitude berkisar +2,5V dan ‐2,5V. Sedangkan jika tombol offset ini
ditarik, tegangan yang dikeluarkan dapat diatur (dengan cara memutar
tombol tersebut) sehingga sesuai tegangan yang diinginkan (misal
berkisar +5V dan 0V).
6. Amplitude output: Putar searah jarum jam untuk mendapatkan
tegangan output yang maksimal, dan kebalikannya untuk output ‐
20dB. Jika tombol ditarik, maka output akan diperlemah sebesar
20dB.
7. Selektor fungsi: Tekan salah satu dari ketiga tombol ini untuk memilih
bentuk gelombang output yang diinginkan
8. Terminal output utama: terminal yang mengelurakan sinyal output
utama
9. Tampilan pencacah (counter display): tampilan nilai frekuensi dalam
format 6×0,3″
10. Selektor range frekuensi: Tekan tombol yang relevan untuk memilih
range frekuensi yang dibutuhkan.
11. Pelemahan 20dB: tekan tombol untuk mendapat output tegangan yang
diperlemah sebesar 20dB

Cara Pemakaian Function Generator


1. Hidupkan power supply
2. Konekan cable BNC ke konektor sesuai dengan yang di inginkan.
misal ingin menghasilkan sinyal TTL output makan konektor di
hubungkan pada konektor TTL output dan jika untuk sinyal sinusolida
dan segitiga hubungkan pada Output 50 Ohm
3. Untuk menghasilkan frekuensi gelombang kotak pengaturan yang di
atur adalah selector TTL CMos untuk mengatur amlitudonya atau
besar tegangan yang diinginkan. dan untuk mengatur dutyCycle maka
putarlah selector DutyCycle. sebelum mengaturnya tarik stang
selector.

47
4. Untuk menghasilkan Frekuensi gelombang Sinusolida dan Geombang
Segitiga maka Maka pengaturan amplitudonya pada Sector Ampl dan
konektor BNC pada output 50 0hm. Untuk meningkatkan besar
tegangan atau amplitudonya maka tari stang selector dan aturlah
maximal tegangan 15V.
5. Untuk menghasilkan Frekuensi yang di inginkan maka pilihlah tombol
frekuensi yang diinginkan dan selector pengali yang sesuai. misal
diinginkan 2K Hz pada pilihlah tombol 1Kz dan atur selector pengali
pada 2.0

3.4. Prosedur Kerja/Langkah Percobaan


3.4.1 Voltmeter elektronik dalam persiapan pengukuran
1. Putar switch power disebelah kanan panel
2. Pastikan jarum meter menunjukkan pada titik nol
3. Hubungkan probe power ke output 220V; 60Hz
4. Ubahlah range ke titik 1000V
5. Tekan switch power
6. Peralatan sudah siap untuk diperasikan

3.4.2 Pengukuran tegangan


1. Set switch function ketitik RF
2. Set switch range ke posisi yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan
pada nilai sesungguhnya
3. Letakkan jepit ground ke bagian ground dari rangkaian yang akan
diukur. Letakkan ujung probe ketitik yang akan diukur pada
rangkaian
4. Set switch range ke arah maksimum
5. Pengukuran tegangan kecil menggunkan skala 0.1V atau 0.3V
untuk tegangan antara 1V-10V menggunkaj skala paling atas
6. Jika frekuensi lebih besar dan pada 1000 KHz lepaskan tutup
kepala probe dan sentuhkan ujungnya langsung ke titik test,
bagian luar probe ke ground sumber sinyal, sehingga induksi
probe dapat dikurangi sampai minimum.

48
3.4.3 Rangkaian Percobaan
Pengukuran Tegangan AC

Percobaan Ein Ra Rb Eout Ra

1 3V 100KΩ 100KΩ
0v

3V 100KΩ 100KΩ
0v

3V 100KΩ 100KΩ
0v

2 5V 100KΩ 100KΩ
0v

5V 100KΩ 100KΩ
0,07v

5V 100KΩ 100KΩ
0,12v
3 7V 100KΩ 100KΩ 0,11v

7V 100KΩ 100KΩ 0,10v

7V 100KΩ 100KΩ 0,11v

49
3.5. Hasil Analisa
Tabel percobaan pengukuran tegangan A

3.6. Tugas dan Kesimpulan Percobaan


1. Harga rata-rata dan hasil pengukuran
2. Harga deviasi setiap pengukuran
3. Harga deviasi rata-rata
4. Harga standar deviasi
5. Berapa % ketelitian tiap hasil pengukuran
6. Kesimpulan dari percobaaa

50
Jawaban :

51
52
53
54
PERCOBAAN V
OSCILLOSCOPE

1.
2.
3.
4.
5.1 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dilakukan percobaan oscilloscope adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat memahami cara pengkalibrasian dengan benar.
2. Mahasiswa dapat mengerti bagian-bagian dan fungsi osiloskop, serta
mengetahui prinsip kerjanya.
3. Mahasiswa mampu mengoperasikan oscilloscope dengan benar.

5.2 Alat dan Bahan Percobaan


1. Osilloscope 1 buah
2. Function Generator 1 buah
3. Kabel penghubung 1 buah

5.3 Dasar Teori


Oscilloscope adalah alat ukur elektronik yang dapat memetakan atau
memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi grafik agar dapat dibaca
dan mudah dipelajari. Dengan menggunakan oscilloscope, kita dapat
mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau
frekuensi dalam suatu rangkkaian elektornika.

55
Gambar 4.1. Skema Oscilloscope

Bagian-bagian osiloskop :
1. Probe
Probe adalah kabel penghubung yang ujungnya diberi penjepit,
dengan penghantar kerkualitas, dapat meredam sinyal-sinyal gangguan,
seperti sinyal radio atau noise yang kuat. Ada dua terminal penghubung
pada probe, yaitu ujung probe dan kabel ground yang biasanya
dipasangi capit buaya. Pada prakteknya capit buaya tersebut
dihubungkan dengan bagian ground pada rangkaian, seperti chasis
logam, dan sentuhkan ujung probe pada titik yang dites pada rangkaian
2. Kalibrasi pada probe
Pada umumnya, tiap osiloskop sudah dilengkapi sumber sinyal
acuan untuk kalibrasi. Sebagai contoh, osiloskop GW tipe tertentu
mempunyai acuan gelombang persegi dengan amplitudo 2V peak to
peak dengan frekuensi 1 KHz. Misalkan kanal 1 yang akan dikalibrasi,
maka BNC probe dihubungkan ke terminal masukan kanal 1.
3. Pengendali intensitas digunakan untuk mengatur intensitas cahaya gam-
bar gelombang yang ditampilkan pada monitor osiloskop.
4. Pengendali fokus digunakan untuk mengatur ketajaman gam-
bar gelombang.
5. Pengendali vertikal digunakan untuk merubah posisi dan skala
gelombang secara vertikal. Osiloskop memiliki pula pengendali untuk

56
mengatur masukan coupling dan kondisi sinyal lainnya yang dibahas
pada bagian ini. Gambar 1 menunjukkan tampilan panel depan dan
menu on-screen untuk kontrol vertikal.
6. Pengendali vertikal (cont.)
Tombol posisi vertikal digunakan untuk menggerakkan gambar
gelombang pada layar ke arah atas atau ke bawah. Tombol Volts / div
mengatur skala tampilan pada arah vertikal. Pemilihan posisi. Misalkan
tombol Volts/Div diputarpada posisi 5 Volt/Div, dan layar monitor
terbagi atas 8 kotak (divisi) arah vertikal. Berarti, masing-masing divisi
(kotak) akan menggambarkan ukuran tegangan 5 volt dan seluruh layar
dapat menampilkan 40 volt dari dasar sampai atas. Jika tombol tersebut
berada pada posisi 0.5 Volts/dDiv, maka layar dapat menampilkan 4
volt dari bawah sampai atas, dan seterusnya. Tegangan maksimum yang
dapat ditampilkan pada layar adalah nilai skala yang ditunjukkan pada
tombol Volts/Div dikali dengan jumlah kotak vertikal. Jika probe yg
digunakan menggunakan faktor pelemahan 10x, maka tegangan yang
terbaca harus dikalikan 10.
7. Pengendali Horizontal
Gunakan pengendali horizontal untuk mengatur posisi dan skala
pada bagian horizontal gelombang.
- Tombol Posisi
Tombol posisi horizontal menggerakkan gambar gelombang
dari sisi kiri ke kanan atau sebaliknya sesuai keinginan kita pada
layar.
- Tombol Time / Div ( time base control)
Tombol kontrol Time/div memungkinkan untuk mengatur
skala horizontal. Sebagai contoh, jika skala dipilih 1 ms, berarti
tiap kotak(divisi) menunjukkan 1 ms dan total layer menunjukkan
10 ms(10 kotak horisontal). Jika satu gelombang terdiri dari 10
kotak, berarti periodanya adalah 10 ms atau frekuensi gelombang
tersebut adalah 100 Hz. Mengubah Time/div membuat kita bisa
melihat interval sinyal lebih besar atau lebih kecil dari semula,

57
pada layar osiloskop, gambar gelombang akan ditampilkan lebih
rapat atau renggang.
8. Pengendali Trigger
- Trigger digunakan untuk membuat tampilan gambar menjadi
tampak diam. Pengendali trigger membuat kita dapat menstabilkan
pengulangan sinyal/gelombang dan menangkap satu bagian
gelombang berjalan.
- Level tegangan trigger sebenarnya tidak bisa dilihat. Tombol
trigger digunakan untuk mengatur level tegangan tersebut, dalam
hal ini ditampilkan dengan scrollbar.
- Teknik pemicuan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pemicuan
tepi (edge triggering) adalah dasar dan jenis yang umum dilakukan
dalam tehnik pemicuan.
- Rangkaian trigger berperilaku seperti komparator. Saat sinyal
trigger cocok dengan setting yang dilakukan maka osiloskop
melakukan trigger

5.4 Prosedur Kerja/Langkah Percobaan


A. Kalibrasi
1. Nyalakan power ( ON ) pada oscilloscope
2. Pindahkan switch 17 ke posisi CH 1
3. Pindahkan switch 8 ke posisi GND
4. Atur tombol 10 ( CH 1 ), sehingga di dapat garis lurus sejajar lurus,
sejajar berhimpit dengan sumbu X pada layar.
5. Pindahkan switch 8 ke AC
6. Hubungkan switch probe oscilloscope dari terminal 7 ke pin 27 ( cal 0,3
V ) dan bagian jepit buaya pada terminal 28 ( ground )
7. Atur tombol 8 pada posisi 10 mV dan atur pula tombol 11 sehingga
didapat tepat 0,3 V ( dengan mengatur tombol 10 dapatkan posisi
gelombang tepat tiga kotak vertikal )
8. Atur tombol 18 pada posisi 0,5 ms dan atur pula tombol 20 sampai
didapat setengah periode dalam satu kotak horisontal (catat pada tabel
1)

58
9. Gambarkan gelombang yang terdapat dilayar oscilloscope pada tabel 1

B. Pembuatan gelombang sinus pada layar oscilloscope


1. Lakukan proses seperti pada no. 1 s/d 4 di atas
2. Nyalakan power ( ON ) pada function Generator
3. Kemudian hubungkan oscilloscope dengan function generator
4. Dapatkan frekuensi gelombang sinus pada function generator
5. Catat dan gambarkan hasil penelitian dilayar oscilloscope

5.5 Hasil dan Analisa Percobaan


A. Tabel Pengambilan Data
• Pengukuran Frekuensi
5V dan 100 Hz Gelombang Sinus

Time/Div Volt/Div Gambar Vpp F

100
1 ms 5V 5,80V
Hz

100
2 ms 2V 5,60V
Hz

59
99,97
5 ms 5V 5,60V
Hz

5V dan 1000 Hz Gelombang Sinus

Time/Div Volt/Div Gambar Vpp F

999,93
100 us 5V 6,00v
Hz

999,97
200 us 2V 5,22V
Hz

60
999,97
500 us 5V 5,60V
Hz

5V dan 100Hz Gelombang Square

Time/Div Volt/Div Gambar Vpp F

99,97
1 ms 5V 5,80V
Hz

61
99,97
2 ms 2V 5,80V
Hz

99,97
5 ms 5V 5,68V
Hz

5 V dan 1000 Hz Gelombang Square

Time/Div Volt/Div Gambar Vpp F

999,97
100 us 5V 6,20V
Hz

62
999,97
200 us 2V 5,60V
Hz

999,97
500 us 5V 5,80V
Hz

B. Perhitungan

• % Ketepatan= p=1− |Yn−XnXn|×100 %


Jumlah Data
• Rata-rata =
Banyaknya Data

• Deviasi frekuensi = %Ketepatan – Rata-rata

• %Ketelitian = |Yn−Xn
Xn |
×100 %

63
Ket : Yn : Harga yang diharapkan
Xn : Harga yang diukur

5.6 Tugas dan Kesimpulan Percobaan


1. Dapatkan % ketepatan frekuensi pada setiap range.
2. Dapatkan harga rata-rata frekuensi pada oscilloscope untuk tiap frekuensi
yang di set pada function generator.
3. Dapatkan deviasi frekuensi pada setiap range oscilloscope
4. Dapatkan harga % ketelitian tiap range frekuensi.
5. Analisa dan kesimpulan dari percobaan.

Jawaban :

64
65
66
67
68
69
70
Laporan Sementara :

71
72
73
74
75
76

Anda mungkin juga menyukai