LABORATORIUM ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
A. PRA PRAKTIKUM
1. Ka Laboratorium bersama Ketua Prodi menetapkan daftar Mata Praktikum yang
akan dilaksanakan pada semester berjalan
2. Laboran atau Staf mengumumkan daftar Mata Praktikum dan pengumuman
lainnya via web lab-elektro.umm.ac.id
3. Staf / Laboran menerima pendaftaran calon praktikan yang mengulang
4. Staf / Laboran mengumumkan daftar peserta Mata Praktikum berdasarkan data
peserta mata kuliah dan peserta mengulang di web lab-elektro.umm.ac.id
5. Kepala lab dan wakil kepala lab menetapkan daftar Instruktur dan Asisten Mata
Praktikum dan diusulkan untuk ditetapkan SK Dekan
6. Ka. Lab mengundang Peserta Mata Praktikum untuk mengikuti pertemuan
persiapan dan pembagian jadwal peserta mengikuti praktikum dan peraturan
serta prosedur praktikum dan K3
7. Instruktur dan Asisten mengundang peserta Mata Praktikum untuk mengikuti
Ujian Pra Praktikum (Memberikan Tugas Pra Praktikum)
D. PRAKTIKUM BERAKHIR
1. Praktikan meninggalkan ruangan dengan rapi dan teratur.
2. Asisten Mengkondisikan ruangan kembali,
a. Mengembalikan/mengatur kursi kembali.
b. Merapikan sampah yang ditemukan berserakan dalam ruangan.
c. Mengembalikan peralatan dan modul ke Lemari Alat dan Modul sesuai nama
jenis Mata Praktikum
d. Mengunci pintu
e. Mematikan lampu apabila tidak ada praktikum berikutnya.
3. Asisten menandatangani presensi kelompok dan memberikan daftar penilaian
kerja percobaan kelompok ke ruang administrasi (Laboran).
4. Instruktur dan atau asisten melakukan evaluasi reguler praktikum jika
diperlukan.
E. PASCA PRAKTIKUM
1. Praktikan menyusun laporan semua percobaan
2. Praktikan melakukan asistensi laporan ke Asisten Praktikum min 4 kali
3. Setelah laporan praktikum ditandatangani oleh Asisten, Tiap Praktikum
menghadap Instruktur sesuai jadwal yang ditetapkan Instruktur
4. Instruktur menguji praktikum mengenai proses pelaksanaan praktikum
5. Instruktur memberikan nilai akhir praktikan
6. Nilai akhir prakatikum diserahkan ke Lab untuk proses administrasi
F. SANKSI
1. Keterlambatan asistensi pertama kali sanksi point 1
2. Tidak memenuhi minimal 4 kali asistensi sanksi point 2
3. Datang terlambat 15 menit dari waktu yang telah ditentukan sanksi point 3
4. * Tidak mengikuti proses praktikum tanpa adanya konfirmasi sanksi point 4
5. * Tidak mengikuti ujian koordinator tanpa adanya konfirmasi sanksi point 5
6. Keterlambatan pengumpulan laporan resmi sanki point 6
7. * Tidak mengikuti ujian instruktur sesuai dengan jadwal yang ditentukan
instruktur sanksi point 7
8. Pemalsuan tanda tangan selama proses praktikum berlangsung sanksi point 8
9. Merusakkan perlatan Lab. Teknik Elektro sanksi point 9
* Maksimal konfirmasi 2 x 24 jam sejak jadwal resmi diumumkan untuk penggantian jadwal ujian
Saat membuka palikasi akan muncul tampilan sesuai gambar 1 dimana seperti aplikasi
pada umumnya terdapat menu dan kotak dialog yang berisi library untuk simulasi
seperti perangkat penggunaan penumatik KKA 2/2, KKA 3/2, KKA 4/2 KKA 5/2, dll.
Tidak hanya untuk melakukan simulasi pneumatic saja tetapi juga dapat digunakan
untuk mensimulasikan instalasi listrik. Terdapat gambar abu-abu berarti belum terdapat
lembar project yang digunakan, jika melanjutkan ke project dapat memiliki icon kertas
pada pojok kiri atas atau CTRL+N untuk memulai membuat lembar project sehingga
akan tampil pada gambar di bawah ini.
Gambar 2 Tampilan Project dibuat
Selanjutnya merupakan pembahasan dasar mengenai pemanfaatan perangkat dasar yang
digunakan pada system pneumatic seperti compressor yang digunakan untuk
menghasilkan udara bertekanan sesuai dengan kebutuhan pada system pneumatic. Pada
simulasi seperti gambar dibawah ini merupakan symbol dari unit kompresor.
(a) (b)
Gambar 13 Simulasi KKA 4/2 (a) Kondisi Awal (b) Kondisi Aktif
Pada penggunaan KKA 4/2 memiliki kesamaan dengan KKA yang sebelumnya tetapi
berbeda dari segi katub yang dipakai dimana terdapat katub yang menyilang. Pada
penggunaannya pada gambar 13 (a) kondisi awal yang belum terjadi aktifitas sehingga
dapat dilihat udara masuk ke lubang 1 dan diteruskan ke lubang 2 sehingga memberikan
tekanan masuk yang membuat actuator menarik silinder. Silinder yang digunakan
menggunakan silinder kerja ganda dengan menggunakan bantalan udara. Selanjutnya
proses saat silinder mendorong aliran udara akan masuk ke lubang 1 lalu diteruskan ke
lubang 4 sehingga saat silinder mendorong terdapat udara keluar melalui lubang 2 dan
diteruskan ke lubang 3 untuk dibuang. Selanjutnya menggunakan KKA 5/2
Gambar 14 Konfigurasi KKA 5/2
(a) (b)
Gambar 15 Simulasi KKA 5/2 (a) Kondisi Awal (b) Kondisi Aktif
Pada system ini memiliki kesamaan system dengan KKA 4/2 tetapi pembuangan pada
system pneumatic ada 2 yaitu lubang 3 dan lubang 5. Pada konsisi awal aliran udara
masuk melalui lubang 1 dan diteruskan ke lubang 2 sehingga masuk ke actuator yang
mengakibatkan silinder tertarik dan udara yang keluar mengalir ke lubang 4 diteruskan
ke lubang 5 untuk meneruskan ke pembuagan. Sedangkan pada kondisi aktif hanya
prosesnya yang terbalik. Secara keseluruhan dapat di rangkum pada materi di bawah ini
dengan mengetahui kegunaan symbol-simbol pada aplikasi Fluid-SIM.
SIMBOL – SIMBOL SISTEM PNEUMATIK
BAB I
PENGGUNAAN PERANGKAT PNEUMATIK PADA SOFTWARE SIMULASI
RANGKAIAN SISTEM MEKANIK
1.1. Tujuan
Memahami penggunaan perangkat pneumatik mekanik pada software simulasi
Dapat melakukan pengaturan pada perangkat pneumatik
2.1. Tujuan
Dapat menggunakan SAC dan DAC pada suatu rangkaian pneumatik elektrik
Dapat membuat simulasi rangkaian yang memiliki kerja sistem
3.1 TUJUAN
Praktikan mampu mengoperasikan dan memahami cara kerja aliran KKA 5/2 single
solenoid dengan menggunakan double acting cylinder
3.2 PENDAHULUAN
Pada praktikum kali ini membahas Katup Kontrol Arah 5/2 yang mana pada perangkat
terdapat 5 lubang yang merupakan, masukan, keluaran dan 2 pembuangan dimana memiliki
cara kerja berdasarkan kinerja dari solenoid. Perangkat menggunakana 24VDC sebagai
sumber yang menggerakkan KKA agar dapat bekerja dengan pemicu dari solenoid.
Berhubung hanya single solenoid maka jika solenoid tidak mendapatkan tegangan 24VDC
maka posisi katup akan kembali ke posisi semula dikarenakan terdapat pegas yang bekerja.
3.3 PERALATAN
Kompresor 0.75Hp
Modul Aktuator Kontrol
Selang
4.1. TUJUAN
Praktikan mampu mengoperasikan dan memahami cara kerja aliran KKA 5/2 Double
solenoid dengan menggunakan double acting cylinder
4.2. PENDAHULUAN
Pada praktikum kali ini membahas Katup Kontrol Arah 5/2 yang mana pada perangkat
terdapat 5 lubang yang merupakan, masukan, keluaran dan 2 pembuangan dimana memiliki
cara kerja berdasarkan kinerja dari solenoid namun menggunakan 2 selenoid untuk
mengalirkan udara bertekanan ke aktuator. Perangkat menggunakana 24VDC sebagai
sumber yang menggerakkan KKA agar dapat bekerja dengan pemicu dari solenoid. Sumber
tegangan yang dibutuhkan pada masing-masing selenoid 24VDC yang bekerja secara
bergantian agar aktuator bergerak maju ataupun mundur.
Pada tingkat lanjut merupakam pengontrollan dengan kontrol industri tambahan seperti
penggunaan PLC dan penambahan sensor. Kontrol PLC sangat dibutuhkan untuk
melakukan kontrol secara sistematis dimana pengontrollan dilakukan secara program
dengan catatan bahwa proses mekanik telah sesuai desain. PLC yang digunakan dari
vendor SIEMENS yang mana dalam pasar industri Indonesia sudah banyak pabrik yang
menggunakan perangkat ini sebagai kontrol dikarenakan memiliki banyak kelebihan dan
dapat diintegrasikan dengan perangkat simulator. Perangkat PLC juga memiliki
kemampuan sesuai dengan spesifik yang telah diterapkan dapat disesuaikan dengan tipe
PLC seperti dalam percobaan menggunakan jenis 1214 AC/DC/Relay yang merupakan
keluaran memakai perangkat relay sehingga dapat digunakan beban DC maupun beban AC.
Gambar 4.2 PLC Siemens S7-1200
4.3. PERALATAN
Kompresor 0.75Hp
Modul Aktuator Kontrol
Selang
PLC S7-1200
Sensor
5.1. TUJUAN
Praktikan mampu mengoperasikan dan memahami cara kerja aliran KKA 5/3 Double
solenoid dengan menggunakan double acting cylinder yang kecepatannya dapat di atur
dengan speed control.
Praktikan mampu mengoperasikan dan memahami cara kerja aliran KKA 5/2 Double
solenoid dengan menggunakan double acting cylinder
5.2. PENDAHULUAN
Pada praktikum ini membahas penggunaan KKA 5/3 yang mana memiliki kesamaan
dengan praktikum sebelumnya tetapi pada perangkat ini terdapat fungsi cut-off udara jika
tidak terjadi aktifitas. Penggunaan perangkat ini di gabungkan dengan kontrol kecepatan
udara yang masuk ke silinder yang digunakan sehingga mampu mengatur kecepatan saat
aktifitas mendorong maupung aktifitas menarik pada silinder.
5.3. PERALATAN
Kompresor 0.75Hp
Modul Aktuator Kontrol
Selang
PLC S7-1200
Sensor
Speed Control
Pneumatik
Speed Control
Pneumatik