Anda di halaman 1dari 4

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)

LABORATORIUM IPA SMP NEGERI 2 LANGSA

1. PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM

1. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk kegiatan penggunaan alat dalam kegiatan praktikum di
laboratorium SMP NEGERI 2 LANGSA.

2. RUANG LINGKUP
a. Prosedur ini berlaku untuk kegiatan praktikum siswa di laboratorium di
lingkungan sekolah.
b. Prosedur ini berlaku untuk kegiatan praktikum rutin, penggunaan alat untuk
penelitian siswa maupun guru dan pengguna dari pihak lain.

3. DEFINISI

Alat adalah kumpulan peralatan/perkakas yang digunakan dalam menunjang kegiatan


praktikum di laboratorium.

4. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB


a. Kepala Laboratorium bertanggung jawab terhadap pelaksanaan prosedur ini.
b. Teknisi/Laboran bertanggung jawab atas perawatan, penyimpanan,
pendistribusian alat, dan pemeriksaan alat.
c. Siswa bertanggung jawab terhadap penggunaan alat dalam kegiatan praktikum
dan guru pembimbing mengawasi dan mengontrol penggunaan alat dalam
kegiatan praktikum.

5. BAHAN ACUAN
a. UU Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. UU RI Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
c. PP Nomor: 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

6. PROSEDUR
A. Sebelum Praktik
a. Kepala laboratorium, teknisi dan analis/laboran mengadakan rapat
membahas kesiapan kegiatan praktik dua pekan sebelum kegiatan
praktikum untuk siswa dilakukan;
b. Kepala Laboratorium bersama dengan teknisi/laboran mengecek
kesiapan dan kelayakan alat yang akan digunakan satu pekan sebelum
kegiatan praktikum dimulai.
c. Kepala dan penanggung jawab laboratorium mengecek kesiapan LKS
yang akan digunakan untuk kegiatan praktikum;
d. Laboran menyerahkan daftar bon alat kepada siswa untuk diisi alat apa
yang akan dipinjam;
e. Laboran menyerahkan alat kepada ketua dan anggota kelompok siswa;
f. Siswa (ketua kelompok) bersama dengan teknisi/analis/laboran
bersama-sama mengecek kelayakan alat yang dipinjam. Jika terjadi
ketidaklayakan alat akan dikembalikan kepada laboran/teknisi dan
dicatat dalam buku kerusakan alat.
g. Guru praktikum diwajibkan mengisi Berita Acara Praktikum yang
diketahui oleh penanggungjawab laboratorium sebelum melakukan
praktikum.

6.2 Selama Praktik


a. Sebelum masuk praktik siswa harus menggunakan jas praktik sesuai
dengan ketentuan dan tidak membawa tas masuk ke laboratorium.
b. Guru menjelaskan cara penggunaan alat kepada siswa praktikan baik yang standart
maupun yang dipinjam sesuai dengan fungsinya;
c. Siswa menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan petunjuk praktik dan diamati oleh
guru pembimbing.
6.3 Selesai Praktik
a. Siswa membersihkan alat yang telah digunakan dan mengembalikannya kepada
teknisi/laboran;
b. Teknisi/Laboran memeriksa kelayakan alat jika rusak/hilang maka
teknisi/laboran mencatat sebagai alat yang ditinggalkan yang harus diganti oleh
peminjam.
6.4 Lain-Lain
a. Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, siswa harus memahami petunjuk
penggunaan alat itu, sesuai dengan petunjuk penggunaan yang diberikan
atau disampaikan oleh penanggungjawab praktikum;
b. Siswa harus memperhatikan dan mematuhi peringatan (warning) yang biasa tertera
pada badan alat;
c. Siswa harus memahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum
dan menggunakan alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi
atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau
peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya
keselamatan praktikan;
d. Siswa harus memahami spesifikasi dan jangkauan kerja alat-alat praktikum
dan menggunakan alat-alat tersebut sesuai spesifikasi dan jangkauan
kerjanya. Menggunakan alat praktikum di luar spesifikasi dan jangkauan kerjanya
dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan
praktikan;
e. Seluruh peralatan praktikum yang digunakan harus dipastikan aman dari benda/logam
tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat
tersebut;
f. Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan
atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang digunakan.
1. PANDUAN UMUM KESELAMATAN PENGGUNAAN PERALATAN
LABORATORIUM

1. KESELAMATAN

Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan partisipasi


seluruh praktikan dan penanggung jawab praktikum yang bersangkutan. Dengan
demikian, kepatuhan setiap praktikan terhadap uraian panduan pada bagian ini akan
sangat membantu mewujudkan praktikum yang aman.

2. BAHAYA LISTRIK

a. Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop-kontak dan circuit


breaker)dan cara menyala-matikannya. Jika melihat ada kerusakan yang
berpotensi menimbulkan bahaya, laporkan pada asisten/penanggung jawab
praktikum.
b. Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik
(sengatan listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang
terkelupas dll.
c. Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri
sendiri atau orang lain.
d. Keringkan bagian tubuh yang basah karena, misalnya, keringat atau sisa air
wudhu
e. Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum.
Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus
listrik. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika hal itu
terjadi:

 Jangan panik.
 Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-
masing dan di meja praktikan yang tersengat arus listrik.
 Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari
sumber listrik.
 Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar
anda tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya listrik

3. BAHAYA API ATAU PANAS BERLEBIH

a. Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam
ruang praktikum bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum.
b. Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau
panas yang berlebihan.
c. Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas
berlebih pada diri sendiri atau orang lain.
d. Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas
praktikum. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika
menghadapi bahaya api atau panas berlebih:
 Jangan panik.
 Beritahukan dan minta bantuan asisten/penanggungjawab praktikum,
praktikan lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau
panas berlebih.
 Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-
masing.
 Menjauh dari ruang praktikum.

4. BAHAYA BENDA TAJAM DAN LOGAM

a. Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke ruang


praktikum bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan percobaan.
b. Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang dll.
c. Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat
melukai.
d. Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau
orang lain.

5. LAIN- LAIN
a. Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang praktikum dan
sekitar area ruang praktikum.
b. Dilarang merokok di dalam ruang praktikum.

6. SANKSI

Pengabaian uraian panduan di atas dapat dikenakan sanksi tidak tuntas/lulus mata
pelajaran praktikum yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai