Sebelum Praktek
1 Ketua kompetensi keahlian bersama dengan Kepala bengkel, teknisi (Toolman) mengadakan
rapat membahas kesiapan kegiatan praktikum pada tahun pelajaran mendatang sebelum
kegiatan praktek siswa/siswi dilakukan;
2 Kepala bengkel bersama dengan teknisi (toolman) mengecek kesiapan dan kelayakan alat
yang akan digunakan satu pekan sebelum kegiatan praktek dimulai.
3 Kepala bengkel dan teknisi (toolman) mengecek kesiapan job-sheet masing-masing Praktek
4 Teknisi (toolman) menyerahkan daftar bon alat kepada siswa / guru pengajar untuk diisi alat
apa yang akan dipinjam.
5 Teknisi (toolman) menyerahkan alat kepada ketua dan anggota kelompok siswa/ guru
pengajar
6 Siswa (ketua kelompok)/guru pengajar bersama dengan teknisi (toolman) bersama-sama
mengecek kelayakan alat yang dipinjam. Jika terjadi ketidaklayakan alat akan dikembalikan
kepada teknisi (toolman) dan dicatat dalam buku kerusakan alat.
Selama Praktek
1 Sebelum masuk praktikum siswa harus menggunakan seragam praktek sesuai dengan
ketentuan dan tidak membawa tas saat praktek
2 Guru pengajar menjelaskan prosedur penggunaan alat kepada siswa praktek baik yang
standart maupun yang dipinjam sesuai dengan fungsinya.
3 Siswa menggunakan alat sesuai dengan fungsi dan petunjuk praktek dan diamati oleh Guru
pengajar (job sheet).
Selesai Praktek
Siswa membersihkan alat yang telah digunakan dan mengembalikannya kepada teknisi
(toolman, Teknisi (toolman) memeriksa kelayakan alat jika rusak/hilang maka teknisi (toolman)
mencatat
Lain-Lain
1 Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, siswa harus memahami petunjuk penggunaan
alat itu, sesuai dengan petunjuk penggunaan yang diberikan atau disampaikan oleh
penanggung jawab praktek
2 Siswa harus memperhatikan dan mematuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada
badan alat
3 SIswa harus memahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktek dan menggunakan alat-
alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan
alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat
tersebut dan bahaya keselamatan praktek
4 Siswa harus memahami rating dan jangkauan kerja alat-alat praktek dan menggunakan alat-
alat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan alat praktek di
luar rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan
bahaya keselamatan praktek
5. Seluruh peralatan praktek yang digunakan harus dipastikan aman dari benda/ logam tajam,
api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut
6. Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnya
pada badan alat-alat praktek yang digunakan
KESELAMATAN
BAHAYA LISTRIK
1 Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam ruang
praktikum bila tidak disyaratkan dalam modul praktek
2 Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas
yang berlebihan
3 Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebih
pada diri sendiri atau orang lain
4 Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas
praktek Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi
bahaya api atau panas berlebih:
· Jangan panik
· Beritahukan dan minta bantuan asisten/penanggungjawab praktikum, praktek lain
dan orang di sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih
· Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-masing
· Menjauh dari ruang praktek
1 Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke ruang praktek
bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan percobaan
2 Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang dll.
3 Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai
4 Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang
lain
LAIN- LAIN
1 Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang praktek dan sekitar area
ruang praktek.
2 Dilarang merokok di dalam ruang praktek.
SANKSI
Pengabaian uraian panduan di atas dapat dikenakan sanksi tidak lulus mata pelajaran
praktikum yang bersangkutan