19
Nama:
NIM :
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................2
PENULISAN LAPORAN...........................................................................................4
TATA TERTIB……………………………………................................................... 5
CONTOH COVER DAN LEMBAR KERJA...........................................................6
NAMA KEPALA LAB, INSTRUKTUR, DAN ASISTEN …..……………………7
MODUL I PENGENALAN BAHASA C &FLOWCHAR….…..……….............8
I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21
MODUL II TIPE DATA DAN DEKLARASI ......................………...………….22
I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21
MODUL IV PERCABANGAN……………………………………………….…....45
I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21
MODUL V PERULANGAN……………………………………………………….58
I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21
PENULISAN LAPORAN
1) Laporan ditulis tangan dengan rapi dan menggunakan tinta warna biru pada kertas A4
putih 70 gram dengan margin : kiri 3 cm, kanan 1.5 cm, atas 2 cm, bawah 2 cm.
2) Acc laporan maksimal 3 hari setelah praktek terakhir.
3) Laporan dijilid SPIRAL PLASTIK dengan cover laporan menggunakan KERTAS
BUFFALO SESUAI WARNA MAP.
4) Laporan diserahkan pada saat presentasi sesuai jadwal yang telah diberikan oleh
instuktur lab.
5) Keterlambatan penyerahan laporan praktek, akan mengakibatkan nilai laporan anda
berkurang 1/7 untuk satu hari keterlambatan dari total nilai, terlambat satu minggu
berarti nilai laporan anda sama dengan NOL.
6) Laporan ditulis tangan sendiri, apabila melanggar nilai praktek dinyatakan NOL
Susunan Laporan
a) Cover
b) Isi Laporan per modul :
Judul + Tujuan (1 halaman)
Teori Tambahan (minimal 3 lembar & ditulis tangan)
Teori Modul (dtulis tangan)
Program (diprint & disusun permodul)
Analisa (minimal 1 halaman, ditulis tangan & ditulis perprogram)
Kesimpulan (ditulis tangan dan disusun permodul)
Tugas Akhir(ditulis tangan dan disusun permodul)
Tugas Program (diprint &dianalisa)
TATA TERTIB
LABORATORIUM APLIKASI KOMPUTER
1. Praktikan WAJIB memakai pakaian rapih (kemeja berkerah, sepatu) dan jas lab
(digunakan sebelum memasuki laboratorium) serta WAJIB membawa modul,
flashdisk, kartu praktek, tugas rumah, dan cicilan laporan (judul, tujuan dan teori
modul) pada modul yang akan kalian praktek.
4. Praktikan harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum dan pada saat mengikuti
praktikum.
5. Sebelum praktikum dimulai, praktikan WAJIB mengikuti tes awal (pre-test). Nilai tes
awal minimal 50. Nilai tes awal <50 praktikan tidak bisa mengikuti praktikum.
Gambar.Lembar Kerja
MODUL I
PENGENALAN BAHASA C & FLOWCHART
I. TUJUAN
a. Praktikan dapat menganalisa kesalahan sederhana pada program Bahasa C
b. Praktikan dapa meng-compile, me-running serta menyimpan program
c. Praktikan dapat membuat program Bahasa C beserta flowchartnya
II. TEORI
2.1 PENGENALAN BAHASA C
2.2.1 Sejarah Bahasa C
Bahasa C dikembangkanoleh Dennis Ritchie sekitartahun 1970-an di Bell Telephone
Laboratories Inc. (sekarangadalah AT&T Bell Laboratories).Disebutdengannama Bahasa
C dikarenakanuntukmenggantikan Bahasa pemrogramanterdahulu,beliaumenggunakan
Bahasa B.Bahasa C dibentukdengansatutujuan,yaitumenulis system pengoperasian,
Bahasa yang terlalusederhanadanfleksibeliniakansegeradigunakanuntukberbagaijenisdari
program. Bahasa C pertama kali digunakan di komputerDigital Equipment Corporation
PDP-11 yang menggunakan system operasi UNIX. Hingga saat inipenggunaan bahasa C
telah merata diseluruh dunia. Hampir semua perguruan tinggi di dunia menjadikan bahasa
C sebagai salah satu matakuliah wajib. Selain itu,banyak bahasa pemrograman popular
seperti PHP dan Java yang menggunakan sintaks dasar yang mirip bahasa C. Oleh karena
itu,kita juga sangat perlu mempelajarinya.
3. Bila sebuah perintah tidak cukup dituliskan dalam suatubaris, anda dapat menuliskan
kebaris berikutnya dengan rapi.
4. Bila perlu gunakan spasi untuk memisahkan kelompok perintah dengan kelompok
perintah yang lain.
5. Diharapkan anda menggunakan komentar untuk memberikan keterangan program.
Sesuaipetunjukpenulisan program diatas, strukturdari program Bahasa C
dapatdiilustrasikansebagaiberikut :
//header file
main() // fungsiutama
{
// bagiandarideklarasi;
// Percabangan program;
}
// menggambarkanpenggunafungsi
function1()
{
……
}
function2()
……
}
..
..
..
function n()
{
…….
}
2.3 FLOWCHART
2.1.1 Pengertian dan Definisi Flowchart
Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di
dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan
terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
2.1.2 Jenis jenis Flowchart
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya yaitu :
a. System Flowchart
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem.
b. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir
(form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
c. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam
sistem.Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-
simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan
peralatan lainnya yang digunakan.Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah
untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-
simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami,
tetapi sulit dan lama menggambarnya.
d. Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan
secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari
derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program
(program logicflowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed
computer program flowchart). Bagan alirlogika program digunakan untuk
menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika.Bagan
alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.Gambar berikut
menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci
(detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan
instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan
oleh pemrogram.
e. Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
♦ Processing symbols ♦
Menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedur
Symbol Process (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang
dilakukan oleh komputer)
Symbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan pengolahan
♦ Input-output symbols ♦
Menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output
b. Me-running Program
Running adalah proses mengeksekusi program sehingga dapat mengetahui hasil
output program tersebut.
Berikut ini langkah-langkah untuk me-Running program :
Pilih menu Run atau menekan tombolCtrl+F9
V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas buat folder baru dengan format : nim_Nama
lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File klik New ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM
Setelah program selesai diketik klik icon atau CTRL+F9 output program akan
keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:
Program :
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main();
{
int bilangan;
printf("Masukkan bilangan : ");
scanf("%d",&bilangan);
if(bilangan%2==0)
{
printf("Bilangan tersebut adalah Bilangan Genap");
}
else
printf("Bilangan tersebut adalah Bilangan Ganjil");
getch();
}
MODUL II
TIPE DATA DAN DEKLARASI
I. TUJUAN
a. Praktikan dapat mengenal dan memahami beberapa tipe data yang terdapat pada
bahasa C.
b. Praktikan dapat memahami variable, aturan penamaannya dan pendeklarasainnya.
c. Praktikan dapat memahami konstanta, aturan penamaanya dan
pendeklarasiannya.
II. TEORI
2.1.TIPE DATA
Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data
mempengaruhi setiap instruktur yang akan dilaksanakan oleh komputer. Misalnya saja
5 dibagi 2 bisa saja menghasilkan hasil yang berbeda tergantung tipe datanya. Jika 5
dan 2 bertipe integer maka akan menghasilkan nilai 2. Namun jika keduanya bertipe
float maka akan menghasilkan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe data yang tepat akan
membuat proses operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.
Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu :
Tipe
No Ukuran Range (Jangkauan) Format Keterangan
Data
1 Char 1 byte -128 s/d 127 %c Karakter/String
2 Int 2 byte -32768 s/d 32767 %i, %d Integer/Bilangan Bulat
float/Bilangan
3 Float 4 byte -3.4E-38 s/d 3.4E+38 %f
pecahan
4 Double 8 byte -1.7E-308 s/d1.7E+308 %lf Pecahan presisi ganda
5 Unsigned 2 byte 0 s/d 32767 %u BilanganPositif
2.2.DEKLARASI
Sebelum sebuah variabel digunakan, variabel tersebut harus “diperkenalkan”
lebih dahulu kepada BORLAND C++. Deklarasi diperlukan bila kita akan
menggunakan pengenal (identifier) alam program. Identifier dapat berupa variabel ,
konstanta dan fungsi.
2.2.1 Deklarasi Variabel
VARIABEL
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili
suatu nilai tertentu didalam proses program. Variabel digunakan bila Anda ingin
bekerja dengan data yang dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu dan data
tersebut ingin ditempatkan pada lokasi memori yang sama. Variabel dapat kita
andalkan sebagai sebuah tempat penampungan data atau konstanta pada
memori.Sedangkan nilai yang selalu tetap, variabel dapat berubah-ubah.Sebuah
variabel dapat mengandung data yang berbeda pada saat yang berbeda.
Contoh :
Variabel KONSTANTA
Nama Variabel
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk
mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Nama dari suatu variable
• Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus
berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil
dianggap berbeda.
Jenis-jenis variabel
Seperti halnya konstanta, variabel juga terbagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a) Variabel Numerik :
1. Bilangan bulat (integer) menampng bilangn berkisar antara -
32768 hingga 32768.
2. Bilangan desimal berpresisi tunggal, dalam bentuk floating point
menampung data dari -3.4E-38 sampai 3.4E+38 sedangkan dalam
bentuk desimal dapat menampung hingga 6 desimal (6angka di
belakang koma ).
3. Bilangan desimal berpresisi ganda, dalam bentuk double
precision berkisar antara 10-308 sampai 10308, sedangkan dalam
bentuk decimal dapat menampung hingga 15 desimal (15 angka
dibelakang koma).
b) Variabel Teks:
1. Konstanta karakter misalnya ditulis dengan diawali dan diakhiri
dengan tanda petik tunggal,contohnya : ‘A’ dan ‘@’.
2. Konstanta integer ditulis dengan angka. Contohnya : –1, 2.5 dan
32767.
3. Konstanta real (float dan double) bias mengandung pecahan
(dengan tanda berupa titik) dan nilainya bias ditulis dalam bentuk
eksponensial (menggunakan tanda e), contohnya27.5f (untuk tipe
float) atau 27.5 (untuk tipe double) dan 2.1e+5 (maksudnya 2,1 x
105 ).
4. Konstanta string merupakan deretan karakter yang diawali dan
diakhiri dengan tanda petik ganda (“), contohnya:
“PemrogramanDasar C”.
Pendeklarasian Variabel
Untuk mengenalkan suatu fungsi pada program maka diperlukan pemanggilan
variabel.
Bentuk umum pendeklarasian suatu variabel adalah:
Nama_tipe nama_variabel;
Contoh :
int x; //Deklarasi x bertipe integer
char y, huruf, nim[10]; // Deklarasi variabel bertipe char float nilai; //
Deklarasi variabel bertipe float
double beta; // Deklarasi variabel bertipe double
int array[5][4]; // Deklarasi array bertipe integer char
*p; //Deklarasi pointer p bertipe char
Keterangan : Pada contoh-contoh diatas kita mendeklarasikan sebuah variabel
dengan beberapa tipe data. Melalui cara ini, variabel tersebut sudah dapat
digunakan untuk menampung nilai-nilai sesuai dengan fungsi dari
pemanggilan tipe datanya.
Misalkan pada contoh pertama, int x; adalah mendeklarasikan sebuah
variabel bertipe data int dengan nama x. Maka, variabel x tersebut sudah
menampung nilai-nilai berupa bilangan bulat(fungsi tipe data int). Pada
pendeklarasian ini kita juga bisa mendeklarasikan lebih dari satu variabel
yang memiliki tipe data sama. Contoh : int bilangan1, bilangan2, bilangan3;
Pendeklarasian Konstanta
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses
program berlangsung. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu diawal
program. Dalam bahasa C konstanta dideklarasikan menggunakan
preprocessor #define.
Contoh :
#define PHI 3.14
#define nim “0111500382”
#define nama “Fanda”
V. LANGKAH PRAKTEK
1) MEMBUAT FOLDER
a. klik folder Prak AP pilih Folder kelas buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2) MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3) MEMBUAT FILE BARU
Klik File klik New ketik program yang tertera di modul
4) ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM
Setelah program selesai diketik klik icon atau CTRL+F9 output program
akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:
VI. PROGRAM
PROGRAM 01
Contoh A program menampilkan penggunaan tipe data
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int tegangan_1_fasa;
float phi;
char v_kali_i;
double phi_1;
clrscr();
printf("=====================================");
printf("\nProgram penggunaan tipe data");
printf("\n=====================================\n");
tegangan_1_fasa=220;
phi=3.14;
v_kali_i='p';
phi_1=3.14;
printf("Nilai dari tegangan_1_fasa adalah :%d\n",tegangan_1_fasa);
printf("Nilai dari phi adalah :%f\n",phi);
printf("Nilai dari v x i adalah :%c\n",v_kali_i);
printf("Nilai dari phi adalah :%lf\n",phi_1);
getch();
}
float nilai;
printf("Masukan Simbol arus:");
scanf("%c",&simbol);
printf("Nama alat pengukur arus:");
scanf("%s",&arus);
printf("Masukan nilai arus:");
scanf("%f",&nilai);
printf("\nNama-nama variabel yang ada masukan adalah:\n");
printf("simbol=%c",simbol);
printf("\nAlat ukur Arus=%s",arus);
printf("\nnilai arus=%f",nilai);
getch();
}
PROGRAM 02
Contoh A program operasi matematika
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
floatx,y;
printf("Menentukan lampu dengan factor daya yang paling bagus dan paling
buruk\n");
printf("lampu pijar= ");
scanf("%f",&x);
printf("lampu flourenscent ballas magnetik = ");
scanf("%f",&y);
printf("\nfaktor daya terbaik pada nilai : %f",max(x,y));
printf("\nfaktor daya terburuk pada nilai : %f",min(x,y)); getch();}
PROGRAM 03
Contoh A program pemakaian konstanta karakter
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
printf("\nProgram Yang Menampilkan Hasil Konstanta Karaktern\n");
putchar('E');
putchar('L');
putchar('E');
putchar('K');
putchar('T');
putchar('R');
putchar('O');
getch();
}
huruf1=getche();
printf("\nJawaban yang anda masukan adalah%c\n",huruf1);
printf("\nMasukan Simbol daya:");
huruf2=getch();
printf("\nJawaban yang anda masukan adalah:%c",huruf2);
getch();
}
Contoh C
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main(){
int x=7;
int tegangan;
tegangan=++x;
printf("\nTegangan v1 : %d ",tegangan);
tegangan=x++;
printf("\nTegangan v2 : %d ",tegangan);
getch();
}
MODUL III
FUNGSI DAN OPERATOR
I. TUJUAN
II. TEORI
2.1 FUNGSI
Fungsi merupakan suatu bagian dari program yang dimaksudkan untuk
mengerjakan suatu tugas tertentu dan letaknya terpisah dari program yang
memanggilnya. Fungsi merupakan elemen utama dalam bahasa C karena bahasa C
sendiri terbentuk dari kumpulan fungsi fungsi. Dalam setiap program bahasa C,
minimal terdapat saatu fungsi yaitu fungsi main(). Fungsi banyak diterapkan dalam
program-program C yang terstruktur. Keuntungan penggunaan fungsi dalam program
yaitu program akan memiliki struktur yang jelas( mempunyai readability yang tinggi)
dan juga akan menghindari penulisan bagian program yang sama. Dalam bahasa C
fungsi dapat dibagi menjadi dua,yaitu fungsi pustaka atau fungsi yang telah tersedia
dalam turbo C dan fungsi yang didefinisikan atau dibuat oleh programmer.
Beberapa Fungsi pustaka dalam C :
Fungsi Opersai String(tersimpan dalam file string.h)
- strcpy():
berfungsi untuk menyalin suatu string asal ke variable string tujuan.
bentuk umum: strcpy(var_tujuan,string_asal);
- strlen():
berfungsi untuk memperoleh jumlah karakter dalam suatu string.
bentuk umum: strlen(string);
- strcat():
berfungsi untuk menambahkan string sumber ke bagian akhir dari string tujuan.
bentuk umum :strcat(tujuan,sumber);
- strupr();
digunakan untuk mengubah setap huruf dari suatu string menjadi huruf capital.
bentuk umum : strupr(string);
- strlwr():
digunakan untuk mengubah setuao huruf dari suatu string menjadi huruf kecil semua
bentuk umum :strlwr(string);
- strcmp();
digunakan untuk membandingkan dua buah string . hasil dari fungsi ini bertipe
integer dengan nilai:
1. Negative, jika string pertama kurang dari stirng kedua
2. Nol, jika string pertama sama dengan string kedua
3. Positif, jika string pertama lebih besar dari yang kedua.
bentuk umum: strcmp(string1,string2);
- pow();
digunakan dalam menghitung pemangkatan dari suatu bilangan bentuk umum :
pow(bilangan);
- sin(),cos(),tan():
masing masing digunakan untuk menghitung nilai sinus ,cosines dan tangens dari
suatu sudut. Bentuk umum:
1.sin(sudut);
2.cos(sudut);
3.tan(sudut);
- atof();
digunakan untuk mengkonversi nilai string menjadi bilangan bertipe double bentuk
umum :atof(char x);
- atoi();
digunakan untuk mengkonversi nilai string menjadi bilangan bertipe integer bentuk
umum : atoi(char x);
- div():
digunakan untuk menghitung hasil pembagian dan sisa pembagian Bentuk umum:
div_t div(int x,int y);
- max();
digunakan untuk menentukan nilai maksimal dua buah bilangan bentuk umum :
max(bilangan1,bilangan2);
- min():
digunakan untuk menentukan bilangan terkecil dari dua buah bilangan bentuk umum :
min(bilangan1,bilangan2);
2.2.2 gets()
Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data bertipe karakter dan tidak
dapat digunakan untuk memasukkan data numerik.Harus diakhiri dengan
penekan tombo enter Cursor secara otomatis akan pindah baris tidak
memerlukan penentu format.
2.2.3 getchar()
Fungsi getchar() digunakan untuk membaca data yang bertipe karakterHarus
diakhiri dengan penekanan tombol enter Karakter yang dimasukkan terlihat
pada layar Pergantian baris secara otomatis.
2.4 OPERATOR
Terhadap data sejenis dapat dilakukan pengolahan, misalnya sebuah integer dapat
ditambahkan dengan sebuah integer, sebuah float dapat dibagi oleh sebuah float.
Pengolahan ini deisebut operasi. Setiap jenis tipe data mempunyai jenis-jenis
operasinya masing-masing. Simbol untuk jenis operasi disebut operator sedangkan
data (variabel atau konstanta) yang dioperasikan disebut operan.
C memiliki banyak sekali operator, hal ini merupakan salah satu kekuatan bahasa
pemrograman ini untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Berdasarkan jenis
operasinya, operator dalam bahasa C dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Operator unary
2. Operator aritmatika
3. Operator relasi
4. Operator logika
Catatan : x++ dan ++x menyatakan dua operasi yang berbeda. Pada x++ variabel x
diproses (misalnya nilainya disalin kepada variabel lain) setelah itu nilai variabel x
ditambah satu. Pada ++x nilai x ditambah satu sebelum x diproses selanjutnya.
Catatan : Penggunaan tanda ‘=’ TIDAKLAH SAMA dengan tanda ‘==’. X+5 ==
y+10 mempunyai arti yang beda dengan X+5 = y+10. Nilai - nilai yang memenuhi
ekspresi relasional ini akan memberikan nilai BENAR pada ekspresi tersebut (sering
diwakili oleh bilangan 1). Sebaliknya nilai - nilai yang tidak memenuhi ekspresi
relasional, akan menghasilkan nilai SALAH (selalu diwakili oleh 0).
V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File klik New ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM
Setelah program selesai diketik klik icon atau CTRL+F9 output program
akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:
VI. PROGRAM
PROGRAM 04
Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
printf("SelamatDatang Di C!\n");
getch();
}
Contoh B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char nama[20];
printf("Siapanamaanda?\n");
gets(nama);
printf("\n HAAAIII %s ^__^",nama);
getch();
}
Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char nama[20];
char jurusan[20];
char nim[20];
printf("******BIODATA DIRI*****\n");
printf("Nama :");
scanf("%s",nama);
printf("\nJurusan :");
scanf("%s",jurusan);
printf("\nNIM :");
scanf("%s",nim);
getch();
}
PROGRAM 05
Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<string.h>
void main();
{
char nama[25]; strcpy(nama,“Arduino Uno”);
printf(“Nama komponen : %s”,nama);
printf(“Banyaknya huruf pada nama komponen adalah: %i”,strlen(nama));
getch();
}
Contoh B
#include<conio.h>
#include<string.h>
void main();
{
Char satu[30]=”Jurusan Teknik Elektro”;
char dua[30]=”Sekolah Tinggi Teknik-PLN”;
clrscr();
strcat(satu,dua);
printf(“Hasil Penggabungannya: %s\n”,satu);
printf(“Jika diubah huruf capital semua : \n”);
printf(“%s”,strupr(satu));
printf(“Jika diubah menjadi huruf kecil semua : \n”);
printf(“%s”,strlwr(dua));
getch();
}
Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<ctype.h> void main();
{
char karakter; clrscr();
printf(“Masukkan sebuah karakter : “ );
karakter=getche();
if(isupper(karakter))
{
puts(“adalah huruf besar”);
printf(“huruf kecilnya adalah : %c”,tolower(karakter));
}
else if(islower(karakter))
{
puts(“adalah huruf kecil”);
printf(“huruf besarnya adalah: %c”,toupper(karakter));
}
else if(ifdigit(karakter))
{
puts(“adalah karakter digit”); else
puts(“bukan huruf besar,huruf kecil atau digit); getch();
}
PROGRAM 06
int hasil1,hasil2;
clrscr();
hasil1=(20==10);
hasil2=(20>10);
printf("\n Nilai numerik untuk ekspresi relasional yang salah = %d",hasil1);
printf("\n Nilai numerik untuk ekspresi relasional yang benar = %d",hasil2);
getch();
}
Contoh C
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int z;
printf("Coba anda hitung impedansi(Z) jika:\n");
printf("1.Resistor\n");
printf("2.Kapasitor\n");
printf("3.Induktor\n");
printf("Mau beli yang mana?\n");
scanf("%i",&z);
if(z<2)
{
printf("Resistor\n");
}
else
if(z==2)
{
printf("Kapasitor\n");
}
else
if(z>2)
{
printf("Induktor");
}
getch();
}
getch();
}
}
getch();
}
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int v,i,r;
clrscr();
printf("\t\t\t\t------------------ HUKUM OHM-----------------\n\n");
printf("\t\t\t\tMasukkan nilai arus: ");
scanf("%d",&i);
printf("\t\t\t\tMasukkan nilai hambatan: ");
scanf("%d",&r);
v=i*r;
printf("\t\t\t\tJadi nilai Tegangan adalah: %d ",v);
getch();
}
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
printf("\nKost A: ");
printf("\n1 Kipas Angin = %d Watt ",60);
printf("\n2 Lampu = %d Watt ",2*18);
printf("\nKost B: ");
printf("\n1 AC = %d Watt ",820);
printf("\n2 Lampu = %d Watt ",2*18);
printf("\n\nTotal Daya Kost A : %d",60+(2*18));
printf("\nTotal Daya Kost B : %d",820+(2*18));
getch();
}
MODUL IV
PERCABANGAN
I. TUJUAN
a. Memahami konsep percabangan berdasarkan kondisi dengan operasi perbandingan
dan operasi logika.
b. Mampu mengaplikasikan konsep percabangan pada program C
c. Mampu membedakan masing – masing percabangan berdasarkan strukturnya.
II. TEORI
2.1 PERCABANGAN
Percabangan bersyarat memungkinkan anda untuk memilih suatu pilihan dari
beberapa pilihan yang disediakan berdasarkan kondisi yang sesuai. Kondisi dapat
diperoleh dengan operasi perbandingan maupun operasi logika.Berikut ini macam-
macam percabangan:
2.1.1 PERCABANGAN IF
Percabangan IF membagi suatu alur proses menjadi dua cabang , berdasarkan
persyaratan yang diberikan. Cabang pertama dijalankan bila persyaratan
terpenuhi,sedangkan cabang yang kedua akan dipilih bila persyaratan tidak dipenuhi.
Bentuk dasar Percabangan if adalah:
If (ekspresi kondisional)
Statemen ;
Penjelasan diatas jika hanya terdiri dari satu statement, Bagaimana Jika lebih dari 1 ?
Jika lebih dari satu makan statemennya harus berada dalam { }.
If (ekspresi kondisional)
{
Statemen 1
……..
Statemen_n
}
Penjelasannya jika ekspresi kondisional di dalam tanda kurung benar, maka statemen
atau grup statemen dibawahnya akan dieksekusi, sebaliknya jika ekspresi
kondisionalnya salah maka statemen/grup statemen di bawahnya tidak akan
dieksekusi (fungsi if tidak menghasilkan apa-apa). Ekpresi kondional adalah ekspresi
yang menjadi dasar bagi Percabangan yang berkondisi (selau dipakai pada fungsi if),
yang memberikan nilai benar atau salah.
…………………perintah;
…………………perintah;
}
else
{
……………perintah;
……………perintah;
}
if(syarat)
{
…..perintah;
}
else
if(syarat)
{
…..perintah;
}
else
{
….perintah;
}
case ini memiliki kegunaan sama seperti if else bertingkat, tetapi penggunaanya untuk
memeriksa data yang bertipe integer atau karakter.
Bentuk dari penyataan switch-case :
switch ( ekspresi integer atau karakter )
{
case konstanta-1:
...perintah;
break;
case konstanta-2:
...perintah;
break;
default:
...perintah;
break;
}
III.TUGAS RUMAH
1. Apa yang dimaksud dengan percabangan ?
2. Sebutkan dan jelaskan struktur percabangan?
3. Jelaskan perbedaan struktur percabangan If dan If Else ?
4. Jelaskan perbedaan antara Nested If dan Switch Case ? (Berdasarkan
Flowchartnya).
5. Jelaskpan perbedaan antara IF ELSE dengan ELSE IF!
V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File klik New ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM
Setelah program selesai diketik klik icon atau CTRL+F9 output program
akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:
VI. PROGRAM
PROGRAM 11 Percabangan If
Contoh A program Menentukan tarif harga listrik per 1 Kwh
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int daya;
printf("menentukan tarif harga listrik per 1 Kwh");
printf("\nMasukkan Daya yag dipakai dirumah anda : ");
scanf("%d",&daya);
if(daya<=450)
{
printf("--------------------------------------\n");
printf("tarif listrik per Kwh anda : Rp. 1000");
}
getch();
}
Contoh B
#include "stdio.h"
#include <conio.h>
main()
{
float nilai;
printf("Masukannilai yang didapat : ");
scanf("%f", &nilai);
if(nilai> 65 &&nilai<=100){
printf("\n ANDA LULUS !!\n");
}
getch();
}
Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char saklar;
printf("apakah saklar dalam keadaan tertutup:");
saklar=getche();
if (saklar=='Y')saklar=='y';
{
printf("\n------------");
printf("\nrangkaian terutup");
printf("\narus dapat mengalir");
printf("\nlampu dalam keadaan menyala");
}
getch();
}
Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main();
{
int bilangan;
printf("Masukkan bilangan : ");
scanf("%d",&bilangan);
if(bilangan%2==0)
{
printf("Bilangan tersebut adalah Bilangan Genap");
}
else
PROGRAM 13 Nested If
Contoh A Program Menghitung Daya 1 fasa dan 3 fasa
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<math.h>>
main()
{
int fasa;
float tegangan1,arus1,daya1,tegangan3,arus3,daya3;
printf("Menghitung daya 3 fasa dan 1 fasa");
printf("\nPilih sistem fasa : ");
scanf("%d",&fasa);
if(fasa==1)
{
printf("----------------------------------\n");
printf("Menghitung daya 1 fasa");
printf("\nMasukkan tegangan : ");
scanf("%f",&tegangan1);
printf("Masukkan Arus : ");
scanf("%f",&arus1);
daya1=tegangan1*arus1;
printf("Nilai dayanya adalah : %.2f watt",daya1);
}
else
if(fasa==3)
{
printf("----------------------------------\n");
printf("Menghitung daya 3 fasa");
printf("\nMasukkan tegangan : ");
scanf("%f",&tegangan3);
printf("Masukkan Arus : ");
scanf("%f",&arus3);
daya3=tegangan3*arus3*sqrt(3);
printf("Nilai dayanya adalah : %.2f watt",daya3);
}
else
{
printf (“fasa yang anda masukan salah”);
}
getch();
}
getch();
}
Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<stdlib.h>
main()
{
int pilihan,v,i,r,r1,r2,r3,rs;
printf("MENU PILIHAN\n\n");
printf("1. Menghitung Tegangan\n");
printf("2. Menghitung Rangkaian Seri\n");
while(pilihan>=0)
{
case 2 :
printf("\nMenghitung Kuat Arus");
printf("\nMasukkan tegangan : ");
scanf("%f", &tegangan2);
printf("Masukkan Hambatan : ");
scanf("%f", &hambatan2);
arus2=tegangan2/hambatan2;
printf("\n Jumlah Arus yang berada pada rangkaian yaitu : %5.2f
ampere\n\n", arus2);
printf("=================================================
======================");
break;
default:
printf("\nPilihan Yang Dimasukkan Salah..!!!!");
}
getch();
}
Contoh B
#include <stdio.h>
#include "conio.h"
int main()
{
char nama_pelanggan[30],bln[10];
int harga,komponen, jml, total;
printf("|<<<SelamatDatang di TOKO ELEKTRONIK >>>|\n");
printf("|---------------------------------------|\n");
printf("|Daftar Menu Harga |\n");
printf("| 1. RESISTOR @250 |\n");
printf("| 2. KAPASITOR @2500 |\n");
printf("| 3. DIODA @5000 |\n");
printf("| 4. THRYSTOR @15000 |\n");
printf("| 5. PCB @25000 |\n");
printf("|---------------------------------------|\n\n");
printf("Nama Pelanggan = "); scanf("%s",&nama_pelanggan);
printf("SilahkanpilihKomponen = ");scanf("%d",&komponen);
switch(komponen)
{
case 1:
{
printf("Komponen Yang Di Pilih = RESISTOR\n");
printf("Masukkan JumlahKomponen RESISTOR\t: ");
scanf("%d",&jml);
harga=250;
total=harga*jml;
printf("==>Total Pembayaran\t: Rp. %d",total);
printf("\n==========================================\n");
}break;
case 2:
{
printf("Komponen Yang Di Pilih = KAPASITOR\n");
printf("Masukkan JumlahKomponen KAPASITOR\t: ");
scanf("%d",&jml);
harga=2500;
total=harga*jml;
printf("==>Total Pembayaran\t: Rp. %d",total);
printf("\n==========================================\n");
}break;
case 3:
{
printf("Komponen Yang Di Pilih = DIODA\n");
printf("Masukkan JumlahKomponen DIODA\t: ");
scanf("%d",&jml);
harga=5000;
total=harga*jml;
printf("==>Total Pembayaran\t: Rp. %d",total);
printf("\n==========================================\n");
}break;
case 4:
{
getch();
Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int pil;
printf("silahkan pilih jenis gangguan yang anda alami");
printf("\n1.kebakaran");
printf("\n2.listrik padam");
printf("\n3.kecelakaan");
printf("\nmasukkan pilihan anda:");
scanf("%d",&pil);
switch(pil)
{
case1 :
printf("\n pemadam kebakan akan segeera kami hubungun");
break;
case2 :
printf ("\n pelayanan teknik pln akan segera kami hubungin");
break;
case3:
printf("\n mobil ambulans akan segera kami hubungin");
break;
default:
printf("\n mohon maaf pilihan yang anda masukkan salah.!");
break;
}
getch();
}
MODUL V
PERULANGAN
I. TUJUAN
a. Praktikan dapat memahami konsep perulangan dengan :struktur while
,do…while,for.
b. Mampu mengaplikasikan konsep perulangan pada program C.
c. Mampu menganalisa kesalahan– kesalahan dalam penulisan program
perulangan.
II. TEORI
2.1 PERULANGAN
Dalam Bahasa C tersedia suatu fasilitas perulangan yaitu yang digunakan
untuk melakukan proses yang berulang ulang sebanyak keinginan kita. Misalnya
saja,bila kita menginginkan menginput dan mencetak bilangan satu sampai dengan
100 bahkan 1000 tentunya kita akan merasa kesulitan namun dengan struktur
perulangan proses kita tidak perlu menuliskan perintah sampai 100 atau 1000 kali
cukup dengan beberapa perintah saja.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kondisi while pengujian kondisi dilakukan
pada awal, sehingga apabila kondisi bernilai salah maka pernyataan tidak akan
dijalankan sama sekali.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa perulangan do while pengujian kondisi dilakukan
pada akhir perulangan sehingga secara otomatis Pernyataan masih akan dijalankan
satu kali meskipun kondisi perulangan bernilai salah.
Keterangan :
Inisialisasi : pernyataan yang untuk menyatakan keadaan awal dari variable control.
Syarat :ekspresi relasi yang menyatakan kondisi untuk keluar dari perulangan.
Penambahan: Pengatur perubahan nilai variable control.
V. LANGKAH PRAKTER
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File klik New ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM
VI.PROGRAM
PROGRAM 15 perulangan while
Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int total,i,hambatan,jumlah;
i=1;
total= 0;
printf("Menginput nilai hambatan dalam satuan ohm\n");
printf("------------------------------------------------\n\n");
printf("masukkan jumlah resistor : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
while(i<=jumlah)
{
printf("Hambatan %d : ",i);
scanf("%d",&hambatan);
i+;
total=total+hambatan;
Contoh B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i,hambatan,jumlah;
i=1;
printf("masukkan banyaknya perulangan : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
while(i<=jumlah);
{
printf("%d, Sekolah Tinggi Teknik PLN\n",i);
i++;
}
getch();
}
Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int nilai;
nilai=1000000000;
while(nilai>=1)
{
printf("%d\n",nilai);
nilai=nilai/10;
}
getch();
}
while(i=jumlah);
printf("Nilai kapasitor pengganti parallelnya adalah : %d farad",total);
getch();
}
Contoh B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i,hambatan,jumlah;
i=1;
printf("masukkan banyaknya perulangan : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
do
{
printf("%d, Sekolah Tinggi Teknik PLN\n",i);
i-+;
}
while(i<=jumlah);
getch();
}
Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int nilai;
nilai=6000000000;
Do;
{
printf("%d\n",nilai);
nilai=nilai/10;
}
while(nilai>=1);
getch();
}
PROGRAM 17 perulangan For
Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i,hambatan,jumlah;
i=1;
printf("masukkan banyaknya perulangan : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
for(i=1,i<=jumlah;i++);
{
printf("%d, Sekolah Tinggi Teknik PLN\n",i);
}
getch();
}
Contoh B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i,induktor,jumlah,total;
total=0;
printf("Menginput nilai induktor dalam satuan hendry\n");
printf("------------------------------------------------\n\n");
printf("masukkan jumlah induktor : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
for(i=1;i<=jumlah;i++)
printf("induktor %d : ",i);
scanf("%d",&induktor);
total=total+induktor;
Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main();
{
int bil,n;
float hasil;
Printf("n=");
scanf("%d",&n);
hasil=1;
for(bil=n;bil>=1;bil--)
{
hasil=hasil*bil;
}
print("n!=%f",hasil);
getch();
}
MODUL VI
ARRAY DAN STRUCT
I. TUJUAN
a. Memahami struktur array dan struct.
b. Memahami penggunaan array dalam kehidupan sehari-hari.
II. TEORI
2.1.Array
Array merupakan kumpulan dari beberapa nilai data yang bertipe sama dalam urutan
tertentu yang menggunakan nama yang sama. Letak atau posisi dari elemen array
ditunjukkan oleh suatu index. Diilihat dari dimensinya array terbagi menjadi array
dimensi satu, array dimensi dua dan array multi dimensi.
Deklarasi array :
Tipe_array nama_array[ukuran];
Contoh :
int nilai[5];
Contoh:
int x[3][4];
Array multidimensi adalah array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk
pendeklarasiannya sama saja dengan array dimensi satu maupun array dimensi dua.
Bentuk umumnya yaitu :
tipe_array nama_array[ukuran1][ukuran2]&[ukuranN];
Contoh:
float x[2][3][4];
2.2.STRUCT
Struct adalah suatu struktur data yang menggabungkan beberapa data yang berbeda
tipe (heterogen) tetapi berkaitan. Misalnya data mengenai NIM, Nama, dan IPK
seorang mahasiswa. Ketiga data ini mempunyai tipe data yang berbeda tetapi masih
berhubungan yaitu data akademik seorang mahasiswa. Dengan menggunakan struct
maka data ini bisa diolah per elemen (per field) atau secara keseluruhan (per struct,
per record).
2.3.KODE ASCII
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American
Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional
dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat
universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh
komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII
sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 7 bit. Namun, ASCII
disimpan sebagai sandi 8 bit dengan menambakan satu angka 0 sebagai bit
significant paling tinggi. Bit tambahan ini sering digunakan untuk uji prioritas.
Karakter control pada ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok sesuai dengan
penggunaan yaitu berturut-turut meliputi logical communication, Device control,
Information separator, Code extention, dan physical communication. Code ASCII ini
banyak dijumpai pada papan ketik (keyboard) komputer atau instrument-instrument
digital.
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0…127 merupakan kode ASCII
untuk manipulasi teks sedangkan kode ASCII 128...255 merupakan kode ASCII
untuk manipulasi grafik. Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam
beberapa bagian:
Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage
Return), 8(Tab), 32(Space).
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter
khusus (~!@#$%^&*()_+?:”{}).
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini
umumnya untuk kode-kode grafik.
Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini kode ASCII
telah tergantikan oleh kode UNICODE (Universal Code). UNICODE dalam
pengkodeannya memanfaatkan 16 bit sehingga memungkinkan untuk menyimpan
kode-kode lainnya seperti kode bahasa Jepang, Cina, Thailand dan sebagainya.
Pada papan keyboard, aktifkan numlock, tekan tombol ALT secara bersamaan
dengan kode karakter maka akan dihasilkan karakter tertentu. Misalnya: ALT + 44
maka akan muncul karakter koma (,). Mengetahui kode-kode ASCII sangat
bermanfaat misalnya untuk membuat karakter-karakter tertentu yang tidak ada di
keyboard.
Tabel ASCII
a. PC(Personal Computer)
b. Softwere Borland C++
V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File klik New ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM
Setelah program selesai diketik klik icon atau CTRL+F9 output program
akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:
VI. PROGRAM
PROGRAM 18 ARRAY DIMENSI 1
Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
{
char Kelas[25],jenjang[10],nim[10],nama[20];
clrscr();
printf("KET : isidalam 1 kelas orang 10 mahasiswa :\n ");
printf("Masukkan namaanda: ");
gets(nama);
printf("Masukkan nimbelakanganda : ");
gets(nim);
switch(nim[7])
{
case '0':strcpy(Kelas,"KELAS A");break;
case '1':strcpy(Kelas,"KELAS B");break;
case '2':strcpy(Kelas,"KELAS C");break;
case '3':strcpy(Kelas,"KELAS D");break;
case '4':strcpy(Kelas,"KELAS E");break;
case '5':strcpy(Kelas,"KELAS F");break;
case '6':strcpy(Kelas,"KELAS G");break;
case '7':strcpy(Kelas,"KELAS H");break;
default:printf("Anda salah memasukkanNIM.CobaPeriksaLagi!");break;
}
if(nim[5]=='1')
{
strcpy(jenjang,"Strata-1");
}
else
{
if(nim[5]=='7')
{
strcpy(jenjang,"Diploma-3");
}
else
printf("Anda salah memasukkanNIM.Cobaperiksalagi!");
}
printf("<< TERIMAKASIH>>");
printf("<< Data Mahasiswa STT-PLN>>");
printf("Nama : %s\n",nama);
printf("NIM : %s\n",nim);
printf("Kelas :%i\n",Kelas);
printf("Jenjang:%s\n",jenjang);
getch()
}
CONTOH B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<string.h>
void main();
{
char jurusan[25],jenjang[10],nim[10],nama[20];
clrscr();
printf(“Masukkan nama anda: “);
gets(nama);
printf(“Masukkan Nim anda: “);
gets(nim);
switch(nim[5])
{
case ‘1’:strcpy(jurusan,”Teknik Elektro”);break;
case ‘2’:strcpy(jurusan,”Teknik Mesin”);break;
case ‘3’:strcpy(jurusan,”Teknik Informatika”);break;
case ‘4’:strcpy(jurusan,”Teknik Sipil”);break;
default:printf(“Anda salah memasukkan NIM.Coba Periksa Lagi!”);break;
}
if(nim[4]==’1’)
{
strcpy(jenjang,”Strata-1”);
}
else
{
if(nim[4]==’7’)
{
strcpy(jenjang,”Diploma-3”);
}
else
printf(“Anda salah memasukkan NIM.Coba periksa lagi!”);
}
printf(“<< BOLEH UGA NIH>>”);
printf(“<< Data Mahasiswa STT-PLN>>”);
printf(“Nama : %s”,nama);
printf(“NIM : %s”,nim);
printf(“Jurusan:%s”,jurusan);
printf(“Jenjang:%s”,jenjang);
getch();
}
}
CONTOH C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main();
{
int index,nilai[10];
clrscr()
printf("Input nilai 10 dayaLampu : " );
for(index=0;index<10;index++)
{
printf("Nilai %i : ",index+1);
scanf("%i",&nilai[index]);
}
printf("Nilai dayaLampu yang telahdiinput ");
for(index=0;index<10;index++);
{
printf("%5.0f",nilai[index]);
}
getch();
CONTOH B
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
//ini adalah baris dan kolom deklarasi array 2 dimensi
float entryA[3][3],entryB[3][3],varC[3][3];
int a,b,c;
void input()//fungsi input digunakan untuk menyimpan inputan program
{
int i,j;
printf("\n----Matriks A----\n");
//pengulangan untuk matrik A dengan jumlah perulangan < 3
for (i=0; i<3; i++)
{
for (j=0; j<3; j++)
{
printf("Input Matrix A[%d][%d] : ",i, j);
scanf("%f",&entryA[i][j]); //menyimpan inputan pengguna dari hasil pengulangan ke
dalam variabel
}}
printf("\n----Matriks B----\n");
for (i=0; i<3; i++)
{
for (j=0; j<3; j++)
{
printf("Input Matrix B[%d][%d] : ",i, j);
scanf("%f",&entryB[i][j]);
}}}
//menunjukkan jenis operasi dalam matriks misal menunjukkan operasi penjumlahan
void show(char opr)
{
for (a=0; a<3; a++)
{
for (b=0; b<3; b++)
{
printf("%2.0f ",entryA[a][b]); //menampilkan nilai matrik A yang tadi diinputkan
}
if(a==0) printf("\t%c\t",opr);
else printf("\t \t");
for (b=0; b<3; b++){
printf("%2.0f ",entryB[a][b]); //menampilkan nilai matriks B dari inputan user ke
variabel
}
printf("\n");
}}
void pengurangan() //memanggil fungsi pengurangan
{
input(); //memaggil fungsi input
show('-'); //memanggil fungsi show jenis operasi (–)/kurang
printf("Hasil Pengurangan:\n");
for (a=0; a<3; a++)
{
for (b=0; b<3; b++)
{
printf("%2.0f ",entryA[a][b]-entryB[a][b]);
}
printf("\n");
}}
int main(void) //fungsi utama dari main
{
printf("Pengurangan Matriks Ordo 3\n\n");
pengurangan();
getch();
return 0;
}
CONTOH C
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
int main()
{
int matriks[3][3];
int baris;
printf("Input Elemen Array: \n");
for(baris=0;baris<3;baris++)
{
for(kolom=0;kolom<3;kolom++)
{
printf("Masukkan angkauntuk [%d,%d]: ",baris+1,kolom+1);
scanf("%c",&matriks[baris][kolom]);
}
}
printf("\nIsi Array:\n");
for(baris=0;baris<3;baris++){
for(kolom=0;kolom<3;kolom++){
printf("%d",matriks[baris][kolom]);
printf(" ");
}
printf("\n");
}
getch ();
}
PROGRAM 20 MULTIDIMENSI
Contoh A program array dimensi 3
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
Char nama[3][3][15] =
{"UrayMD","Lanina","Dena","Slamet","Acnessya","Harpi","Raxha","Fanda","Zak}
int i,k,s;
printf("Pembagiantugaskelompok : \n\n");
for(i=0,i<3, i++)
{
printf("Kelompok %d \n", i);
CONTOH B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
int i,j,k;
static int data_huruf[2][8][8]=
{{
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1}
},
{
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0}
},
{
{0,0,0,0,0,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0},
{0,1,1,1,0,1,1,1},
{1,1,0,1,1,0,0,1},
{1,1,1,0,0,0,1,1},
{0,1,1,0,0,1,1,0},
{0,0,1,1,1,1,0,0}
}};
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<8;j++){
for(k=0;k<8;k++)
if(data_huruf[i][j][k])
putchar('\xDB');
else
putchar(“”);
puts("");}
puts("");}
getch();
}
CONTOH C
#include<stdio.h>
Main()
{
Char data [2][3][6] = {“1”, “soto”, “5000”, “2”, “bakso”, “3500”};
Int i,j;
For(i=0; i<2; i++);
{
For(j=0; j<3; j++);
{
Printf(“\t%s”, data [i][j]);
}
Printf(“\n”);
}
Return 0;
}
PROGRAM 21
CONTOH A
#include <stdio.h>
#include<conio.h>
structmanusia {
char nama[100];
intumur;
};
struct mahasiswa {
char jurusan[20];
intnim;
structmanusia orang;
};
int main(void)
{
struct mahasiswa raxha = {"S1-TEKNIK ELEKTRO", 201611086, {"RaxhaVijaya",
21}};
printf("NamaSiswa : %s\n", raxha.orang.nama);
printf("Umur : %d\n", raxha.orang.umur);
printf("Jurusuan : %s\n", raxha.jurusan);
printf("NIM : %d\n", raxha.nim);
getch();
return 0;
}
CONTOH B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<math.h>
structt_koord {
int x, y;
};
main()
{
structt_koordtA, tB;
float dist;
printf("Titik A : \n");
printf("posisi x dan y? ");
scanf("%d %d", &tA.x, &tA.y);
printf("\n Titik B: \n");
printf ("posisi x dan y? ");
scanf("%d%d", &tB.x, &tB.y);
dist = sqrt(pow((tA.x-tB.x), 2) + pow ((tA.y-tB.y),2));
printf("\n Jarak A dan B = %.2f unit",dist);
}
CONTOH C
#include <stdio.h>
#include <string.h>
#include <conio.h>
structkoleksi {
charjudul[50];
charpengarang[50];
charjenis[100];
intbuku_id;
};
int main(void) {
structkoleksi buku1;
printf("Buku 1 \n");
printf("JudulBuku : ");
gets( buku1.judul);
printf("NamaPengarang : ");
gets( buku1.pengarang);
printf("JenisBuku : ");
gets( buku1.jenis);
buku1.buku_id = 6495407;
printf("\nDataBuku \n");
printf( "buku 1 judul : %s\n", buku1.judul);
printf( "buku 1 pengarang : %s\n", buku1.pengarang);
printf( "buku 1 jenis : %s\n", buku1.jenis);
printf( "buku 1 buku_id : %d\n", buku1.buku_id);
}
MODUL VII
OPERASI FILE DAN MANIPULASI BIT
I. TUJUAN
a. Memahami operasi file dan manipulasi bit.
b. Membuka dan menutup file.
c. Membaca dan menulis ke dalam file.
d. Mengaplikasikan operasi file dan manipulasi bit pada praktikum.
II. TEORI
2.1. OPERASI FILE
File adalah sebuah organisasi dari sejumlah record. Masing-masing record bisa
terdiri dari satu atau beberapa field. Setiap field terdiri dari satu atau beberapa byte.
Untuk menutup file, fungsi yang digunakan adalah fclose(). Prototype fungsi fclose()
ada di header file stdio.h.
Bentuk umum :
int fclose(FILE *pf); atau int fcloseall(void);
Keterangan :
1. Operator Bitwise & (And)
Operator Bitwise & ( And ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand.
Akan bernilai benar (1) jika semua operand yang digabungkan bernilai benar (1).
Contoh :
11001001 = 201
01100100 = 100
-------------------------- AND
01000000 = 64
2. Operator Bitwise | ( OR )
Operator Bitwise | ( OR ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand.
Akan bernilai benar jika ada salah satu operand yang digabungkan ada yang bernilai
benar (1). Contoh :
11001001 = 201
01100100 = 100
------------------------OR
11101101 = 237
3. Operator Bitwise ^ ( eXclusive Or )
Operator Bitwise ^ ( XOr ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand.
Akan bernilai benar (1) jika dari dua bit yang dibandingkan hanya sebuah bernilai
benar (1). Contoh :
11001001 = 201
01100100 = 100
-----------------------XOR
10101101 = 137
4. Operator Bitwise << (Shift Left)
Operator Bitwise Shift Left digunakan untuk menggeser sejumlah bit kekiri.
Contoh :
0000000011001001 = 201
//digeser 1 bit ke kiri, Dibagian kanan disisipkan 0, sebanyak bit yang digeser
0000000110010010 = 400
5. Operator Bitwise >> (Shift Right)
Operator Bitwise Shift Right digunakan untuk menggeser sejumlah bit kanan.
Contoh :
0000000011001001 = 201
//geser ke kanan 1 bit dari operan pertama dengan bit yang ditentukan oleh operan
kedua,
0000000001100100 = 100
6. Operator Bitwise ~ ( Komponen Bitwise )
Operator Bitwise ~ ( Komponen Bitwise ) digunakan membalik nilai bit dari suatu
operand. Contoh:
00001000 = 8
Menjadi
11110111 = 247
2.3.5.KONSTANTA ENUMERASI
Enumerasi adalah sebuah kumpulan konstanta integer yang
direpresentasikan dengan simbol. Pendeklarasian enumerasi dimulai dengan kata
enum dan dilanjutkan dengan nama type. Nilai dari konstanta enumerasi dimulai dari
nol, kecuali jika ditentukan terlebih dahulu, dan akan selalu bertambah 1. Simbol-
simbol di dalam enum harus unik tetapi, beberapa konstanta dapat memiliki nilai
sama.
salah satu contoh enumerasi :
Enam bulan {JAN=1,FEB,MAR,APR,MEI,JUN,JUL,AGUS,SEP,OKT,NOV,DEC}
Pada contoh tersebut akan didefinisikan tipe bulan dengan konstanta enumerasi yang
menggambarkan bulan pada sebuah tahun. Nilai awal dari konstanta enumerasi
tersebut dimulai dari 1 , dan nilai-nilai selanjutnya akan ditambahkan dengan 1,
maka hasilnya 1 sampai 12 .
V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
VI. PROGRAM
Program 22 Menulis Karakter
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#Define CTRL_Z 26
main()
{
file *pf;
Char kar;
printf("masukan Rumus Listrik yang anda ketahui : \n")
IF((pf=fopen("rumus.TXT", "w"))==NULL)
{
puts(File tak dapt diciptakan !\r\n");
}
while((kar=getche()) !=CTRL_Z))
putc(kar, pf);
fclose(fp);
}
main();
{
FILE *pf ;
charkar;
printf("rumus yang anda masukan tadi adalah : ");
if((pf = fopen("rumus.TXT", "r"))==NULL)
{
put("File tak dapat dibuka !\r/n");
}
while((kar=getc(pf)) !=EOF)
putchar(“kar”);
fclose(pf);
getch();
}
Contoh A
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main ()
{
unsigned NILAI_1 = 5; Unsigned NILAI_2 = 4;
unsigned A, B, C,D
A = NILAI_1 | NILAI_2;
B = NILAI_1 & NILAI_2;
C = NILAI_1 ^ NILAI_2;
D = ~5;
printf ("A = %u, B = %d, C = &u, D=%d\n", A, B, C,D);
getch();
}
Contoh B 1
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main ()
{
unsigned x=8, x1 = 8;
printf ("NILAI x AWAL = %d\n",, x);
x = x << 2;
x1 = X1 >> 2;
printf ("NILAI x akhir = %d\n", x);
printf (‘NILAI x akhir = %d’, x1);
getch();
}}
Contoh B 2
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
Main()
{
unsigned int angka,x,y;
angka=50;
x=angka << 2;
y=angka >,> 2;
clrscr();
printf("Angka : %5u : %x\n",angka,angka);
printf("x=angka << 2 : %5u : %x\n",x,x);
printf("y=angka >> 2 : %5u : %x\n",y.y);
getch();
return0;
}}
Contoh C
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
khar c;
integer i;
float f;
f=65.9;
i=f;
c=I;
printf("F : %f\n",f);
printf("I : %d\n",i);
Printf("C : %c\n",c);
getch();
return 0;}
Program 25 konstanta
Contoh A
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#define PhI 3.14
main()
{
float radius=10,keliling,luas;
keliling=2*PI*radius;
luas=PI*radius*raduis;
printf("Perhitungan Lingkaran\n”);
printf("======================\n");
printf("Radius : %6.2f\n",radius);
printf("Keliling : %6,2f\n",keliling);
printf("Luas : %6.2f\n",luas);
getch(“ ”);
return 0;
}
Contoh B
#include <stdio.h>
main ()
{
int a,b c,d;
a = 100;
b = 040;
e = 0x10;
d= 0x2A;
printf (‘a = %o”,b = %x,c = %d, d= %f\n”,a,b,c,d);
getch();
}
Contoh C 1
#include<stdio.h>
main()
{
enam Nama Hari {senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu} hari1,
hari2;
hari1=senin;
hari2=jumat;
printf("selisih antara hari senin sampai hari jumat = %d hari",hari1-hari1);
getch();
Contoh C 2
#include <string.h>
#include <conio.h>
#include <stdio.h>
int main(){
char nama[50];
struct mahasiswa
{
Jurusan jurusan;
Jenjang Jenjang;
};
mahasiswa mahasiswa1; //mendeklarasikan variabel peg1 bertipe pegawai
printf("Masukkan nama anda :");
scanf("%s",&&nama);
mahasiswa1.jurusan=elektro;
mahasiswa1.jenjang=starta;
//Menampilkan nilai yang diisikan kelayar
printf("nama mahasiswa: %s\n",nama);
printf("jurusan: %d\n",mahasiswa1.jurusan);
printf("jenjang: %d\n",mahasiswa1.jenjang);
getch();
}