Anda di halaman 1dari 98

PETUNJUK PRAKTEK

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN


SEMESTER GENAP

19
Nama:
NIM :

DAFTAR ISI

 DAFTAR ISI................................................................................................................2
 PENULISAN LAPORAN...........................................................................................4
 TATA TERTIB……………………………………................................................... 5
 CONTOH COVER DAN LEMBAR KERJA...........................................................6
 NAMA KEPALA LAB, INSTRUKTUR, DAN ASISTEN …..……………………7
 MODUL I PENGENALAN BAHASA C &FLOWCHAR….…..……….............8
I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21
 MODUL II TIPE DATA DAN DEKLARASI ......................………...………….22
I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21

 MODUL III FUNGSI DAN OPERATOR ....................................…..……..…...29


I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 2


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

 MODUL IV PERCABANGAN……………………………………………….…....45
I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21

 MODUL V PERULANGAN……………………………………………………….58
I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21

 MODUL VI ARRAY DAN STRUCT…………………………………………….67


I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21
 MODUL VII OPERASI FILE DAN MANIPULASI BIT...……..……………..77
I. TUJUAN……………………………………………………………………....8
II. TEORI…………………………………………………………………………8
III. TUGAR RUMAH..……………………………………………………………8
IV. PERALATAN PRAKTEK…………………………………………..…….....13
V. LANGKAH PRAKTEK…………………………………………………...…13
VI. PROGRAM………………………………………………………………..…15
VII. TUGAS AKHIR..…………………………………………………………….21

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 3


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

PENULISAN LAPORAN

1) Laporan ditulis tangan dengan rapi dan menggunakan tinta warna biru pada kertas A4
putih 70 gram dengan margin : kiri 3 cm, kanan 1.5 cm, atas 2 cm, bawah 2 cm.
2) Acc laporan maksimal 3 hari setelah praktek terakhir.
3) Laporan dijilid SPIRAL PLASTIK dengan cover laporan menggunakan KERTAS
BUFFALO SESUAI WARNA MAP.
4) Laporan diserahkan pada saat presentasi sesuai jadwal yang telah diberikan oleh
instuktur lab.
5) Keterlambatan penyerahan laporan praktek, akan mengakibatkan nilai laporan anda
berkurang 1/7 untuk satu hari keterlambatan dari total nilai, terlambat satu minggu
berarti nilai laporan anda sama dengan NOL.
6) Laporan ditulis tangan sendiri, apabila melanggar nilai praktek dinyatakan NOL

Susunan Laporan
a) Cover
b) Isi Laporan per modul :
 Judul + Tujuan (1 halaman)
 Teori Tambahan (minimal 3 lembar & ditulis tangan)
 Teori Modul (dtulis tangan)
 Program (diprint & disusun permodul)
 Analisa (minimal 1 halaman, ditulis tangan & ditulis perprogram)
 Kesimpulan (ditulis tangan dan disusun permodul)
 Tugas Akhir(ditulis tangan dan disusun permodul)
 Tugas Program (diprint &dianalisa)

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 4


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

TATA TERTIB
LABORATORIUM APLIKASI KOMPUTER

1. Praktikan WAJIB memakai pakaian rapih (kemeja berkerah, sepatu) dan jas lab
(digunakan sebelum memasuki laboratorium) serta WAJIB membawa modul,
flashdisk, kartu praktek, tugas rumah, dan cicilan laporan (judul, tujuan dan teori
modul) pada modul yang akan kalian praktek.

2. Praktikan WAJIB berambut pendek (rapih) bagi laki laki.

3. Praktikan harus sudah ada di laboratorium 15 menit sebelum praktikum dimulai.

4. Praktikan harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum dan pada saat mengikuti
praktikum.

5. Sebelum praktikum dimulai, praktikan WAJIB mengikuti tes awal (pre-test). Nilai tes
awal minimal 50. Nilai tes awal <50 praktikan tidak bisa mengikuti praktikum.

6. Selama pelaksanaan praktikum sangat diharapkan untuk tidak melakukan kegiatan


yang mengganggu pelaksanaan praktikum.

7. Instruktur laboratorium tidak akan memberikan jadwal pengganti/susulan jika


praktikan tidak mengikuti praktikum kecuali sudah mendapatkan izin dari instruktur
lab. Jika berhalangan hadir, harus ada pemberitahuan maks. 2 hari sebelum praktek.

8. Praktikan diperbolehkan pindah jadwal praktek setelah diizinkan oleh instruktur


laboratorium yang bersangkutan, dengan ketentuan :

 Praktikan mengisi lembar izin pada jadwal yang disediakan instruktur


laboratorium yang bersangkutan dan mendapat persetujuan dari kepala
laboraturium.

 Setelah mendapat tanda tangan dari instruktur dan kepala laboratorium,


praktikan baru boleh mengikuti praktikum.

 Instruktur laboratorium berhak memberi sanksi jika ketentuan yang ada


tidak dipenuhi.

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 5


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

CONTOH COVER DAN LEMBAR KERJA

Gambar Cover Laporan dan Tugas Rumah

Gambar.Lembar Kerja

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 6


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Kepala Laboratorium : Tony Kurniawan ST, MT.


Instruktur Laboratorium : Novi Kurniasih, ST. MT.
Asisten : 1. Raxha Vijaya Ramadhan
2. Ahmad Zakky Burhan
3. Fajar Maulana Mariz
4. Fanda Lena Ayunda Muslimah
5. Uray Muhammad Devrifqi
6. Harpi Aulia
7. Lanina Milenise Fisabili
8. Slamet Efendy
9. Acnessya R. Manik
10. Dena Andika Rizka Firdaus

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 7


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

MODUL I
PENGENALAN BAHASA C & FLOWCHART

I. TUJUAN
a. Praktikan dapat menganalisa kesalahan sederhana pada program Bahasa C
b. Praktikan dapa meng-compile, me-running serta menyimpan program
c. Praktikan dapat membuat program Bahasa C beserta flowchartnya
II. TEORI
2.1 PENGENALAN BAHASA C
2.2.1 Sejarah Bahasa C
Bahasa C dikembangkanoleh Dennis Ritchie sekitartahun 1970-an di Bell Telephone
Laboratories Inc. (sekarangadalah AT&T Bell Laboratories).Disebutdengannama Bahasa
C dikarenakanuntukmenggantikan Bahasa pemrogramanterdahulu,beliaumenggunakan
Bahasa B.Bahasa C dibentukdengansatutujuan,yaitumenulis system pengoperasian,
Bahasa yang terlalusederhanadanfleksibeliniakansegeradigunakanuntukberbagaijenisdari
program. Bahasa C pertama kali digunakan di komputerDigital Equipment Corporation
PDP-11 yang menggunakan system operasi UNIX. Hingga saat inipenggunaan bahasa C
telah merata diseluruh dunia. Hampir semua perguruan tinggi di dunia menjadikan bahasa
C sebagai salah satu matakuliah wajib. Selain itu,banyak bahasa pemrograman popular
seperti PHP dan Java yang menggunakan sintaks dasar yang mirip bahasa C. Oleh karena
itu,kita juga sangat perlu mempelajarinya.

2.2 PENULISAN PROGRAM BAHASA C


Program Bahasa C tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu, jadi biasa
dimulai dari kolom manapun. Namun Demikian, untuk mempermudah pembacaan
program dan utuk keperluan dokumentasi, sebaiknya penulisan bahasa C daitur
sedemikian rupa sehingga mudah dan enak dibaca.Penulisan program diawalidengan
header, fungsiutama, kurungkurawalbuka({ )untukmengawali program, titikkoma(;)
untukmengakhiri statement, kurungkurawaltutup( }) yang berfungsiuntukmengakhiri
program.
Petunjuk dalam penulisan program :
1. Dalam 1 baris sebaiknya 1 perintah saja
2. Perintah/Percabangan yang merupakan bagian dari suatu fungsi dituliskan agak
menjorok kedalam.

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 8


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

3. Bila sebuah perintah tidak cukup dituliskan dalam suatubaris, anda dapat menuliskan
kebaris berikutnya dengan rapi.
4. Bila perlu gunakan spasi untuk memisahkan kelompok perintah dengan kelompok
perintah yang lain.
5. Diharapkan anda menggunakan komentar untuk memberikan keterangan program.
Sesuaipetunjukpenulisan program diatas, strukturdari program Bahasa C
dapatdiilustrasikansebagaiberikut :

//header file
main() // fungsiutama
{
// bagiandarideklarasi;
// Percabangan program;
}
// menggambarkanpenggunafungsi
function1()
{
……
}
function2()
……
}
..
..
..
function n()
{
…….
}

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 9


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

2.3 FLOWCHART
2.1.1 Pengertian dan Definisi Flowchart
Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di
dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan
terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
2.1.2 Jenis jenis Flowchart
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya yaitu :
a. System Flowchart
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem.
b. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir
(form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
c. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam
sistem.Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-
simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan
peralatan lainnya yang digunakan.Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah
untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-
simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami,
tetapi sulit dan lama menggambarnya.
d. Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan
secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari
derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program
(program logicflowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed
computer program flowchart). Bagan alirlogika program digunakan untuk
menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika.Bagan
alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.Gambar berikut

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 10


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci
(detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan
instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan
oleh pemrogram.
e. Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

2.1.3 Simbol dan Notasi Flowchart


Dipakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses di dalam program. Dan dibagi
menjadi tiga kelompok:
♦ Flow Direction Symbols ♦
dipakai untuk menggabungkan antara symbol yang satu dengan symbol lainnya

Symbol Off-Line Connector (Simbol untuk keluar/masuk procedure atau proses


dalam lembar/halaman yang lain)
Symbol Connector (Simbol untuk keluar/masuk prosedur atau proses dalam
lembar/halaman yang sama)

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 11


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

♦ Processing symbols ♦
Menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedur
Symbol Process (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang
dilakukan oleh komputer)
Symbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan pengolahan

yang tidakdilakukanoleh komputer)


Symbol Decision (Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan
beberapa kemungkinanjawaban/aksi)
Symbol Predefined Process (Simbol untuk mempersiapkan
penyimpanan yang akandigunakan sebagai tempat pengolahan di dalam
storage)
Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu
program
Symbol Off-line Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di
dalam symbol ini akandisimpan)
Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukan data secara manual
on-line keyboard)
Symbol Keying Operation (Simbol operasi dengan menggunakan
mesin yang mempunyaikeyboard)

♦ Input-output symbols ♦
Menyatakan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output

tanpa tergantungdengan jenis peralatannya)


Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita
magnetic atau outputdisimpan ke pita magnetic)
Symbol punched card (Symbol yang menyatakan input berasal dari
kartu atau output dituliske kartu)
Symbol disk and on-line storage (Symbol untuk menyatakan input
berasal dari disk atauoutput disimpan ke disk)
Symbol display (Symbol yang menyatakan peralatan output yang
digunakan yaitu layar,plotter, printer, dan sebagainya)

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 12


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Symbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen


dalam bentuk kertasatau output dicetak ke kertas)

2.4 MENG-COMPILE DAN ME-RUNNING PROGRAM


a. Meng-compile Program
Compile adalah sebuah proses memeriksa program sehingga kita dapat
mengetahui program tersebut dapat dijalankan atau tidak, lalu menerjemahkan bahasa
pemograman tersebut ke bahasa mesin.
Berikut ini langkah-langkah untuk meng-compile program :
 Pilih menu Compile atau menekan tombol Alt+F9

b. Me-running Program
Running adalah proses mengeksekusi program sehingga dapat mengetahui hasil
output program tersebut.
Berikut ini langkah-langkah untuk me-Running program :
 Pilih menu Run atau menekan tombolCtrl+F9

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 13


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

III. TUGAS RUMAH


1. Jelaskan pengertian algoritma dan pemrograman beserta contohnya dalam kehidupan
sehari-hari!
2. Apa yang disebut dengan source code dan executable pada algoritma ?
3. Jelaskan dengan benar petunjuk dalam penulisan program !
4. Jelaskan perbedaan mendasar antara compile dan running dalam program Bahasa C !
5. Apa yang dimaksud dengan flowchart dan sebutkan jenis jenis flowchart!
6. Jelaskan simbol simbol dari flowchart ! minimal 8 simbol!

IV. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRAKTEK


a. PC(Personal Computer)
b. Softwere Borland C++

V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP  pilih Folder kelas  buat folder baru dengan format : nim_Nama
lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File  klik New  ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM

Setelah program selesai diketik  klik icon atau CTRL+F9  output program akan
keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:

Laman error akan menunjukkan baris yang terdapat kesalahan.

Jika program sudah dibetulkan klik kembali icon


5. MENYIMPAN PROGRAM
Klik File  Klik Save As  pilih folder tempat menyimpan program  ubah nama
program menjadi, exp: Prog01.cpp

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 14


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

6. SCREEN SHOOT PROGRAM


Tata letak program dan output  tekan tombol Prt sc sysrq (Print screen)  paste di Ms.
Word  crop gambar untuk merapihkan

VI. PROGRAM & FLOWCHART


 Contoh Program
 Menampilkan bilangan ganjil dan bilangan genap
Flowchart :

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 15


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Program :
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main();
{
int bilangan;
printf("Masukkan bilangan : ");
scanf("%d",&bilangan);
if(bilangan%2==0)
{
printf("Bilangan tersebut adalah Bilangan Genap");
}
else
printf("Bilangan tersebut adalah Bilangan Ganjil");
getch();
}

VII. TUGAS AKHIR


1. Apabila hasil “run” program ternyata salah atau “error”, bagaimana menenukan
tahapan penyebab kesalahan tersebut ? Jelaskan!
2. Secara garis besar terdapat 3 bagian utama dalam pembuatan flowchart, sebutkan
dan jelaskan bagian tersebut !

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 16


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

MODUL II
TIPE DATA DAN DEKLARASI

I. TUJUAN
a. Praktikan dapat mengenal dan memahami beberapa tipe data yang terdapat pada
bahasa C.
b. Praktikan dapat memahami variable, aturan penamaannya dan pendeklarasainnya.
c. Praktikan dapat memahami konstanta, aturan penamaanya dan
pendeklarasiannya.

II. TEORI
2.1.TIPE DATA
Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data
mempengaruhi setiap instruktur yang akan dilaksanakan oleh komputer. Misalnya saja
5 dibagi 2 bisa saja menghasilkan hasil yang berbeda tergantung tipe datanya. Jika 5
dan 2 bertipe integer maka akan menghasilkan nilai 2. Namun jika keduanya bertipe
float maka akan menghasilkan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe data yang tepat akan
membuat proses operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.
Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu :
Tipe
No Ukuran Range (Jangkauan) Format Keterangan
Data
1 Char 1 byte -128 s/d 127 %c Karakter/String
2 Int 2 byte -32768 s/d 32767 %i, %d Integer/Bilangan Bulat
float/Bilangan
3 Float 4 byte -3.4E-38 s/d 3.4E+38 %f
pecahan
4 Double 8 byte -1.7E-308 s/d1.7E+308 %lf Pecahan presisi ganda
5 Unsigned 2 byte 0 s/d 32767 %u BilanganPositif

Dan terdapat tiga tipe bilangan dasar,yaitu:


No Tipe Bilangan Format Keterangan
1 Hexadesimal %x Bilangan Hexadesimal
2 Oktadesimal %o Bilangan Oktadesimal

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 17


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

3 Desimal %d Bilangan Desimal

2.2.DEKLARASI
Sebelum sebuah variabel digunakan, variabel tersebut harus “diperkenalkan”
lebih dahulu kepada BORLAND C++. Deklarasi diperlukan bila kita akan
menggunakan pengenal (identifier) alam program. Identifier dapat berupa variabel ,
konstanta dan fungsi.
2.2.1 Deklarasi Variabel
 VARIABEL
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili
suatu nilai tertentu didalam proses program. Variabel digunakan bila Anda ingin
bekerja dengan data yang dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu dan data
tersebut ingin ditempatkan pada lokasi memori yang sama. Variabel dapat kita
andalkan sebagai sebuah tempat penampungan data atau konstanta pada
memori.Sedangkan nilai yang selalu tetap, variabel dapat berubah-ubah.Sebuah
variabel dapat mengandung data yang berbeda pada saat yang berbeda.
Contoh :

harga_satuan=112.50; lokasi memori


112.50
Harga satuan

Variabel KONSTANTA

 Nama Variabel
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk

mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Nama dari suatu variable

dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut :

• Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus

berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil

dianggap berbeda.

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 18


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

• Tidak boleh mengandung spasi.

• Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah

(underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan

antara lain : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb .

• Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.

 Jenis-jenis variabel
Seperti halnya konstanta, variabel juga terbagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a) Variabel Numerik :
1. Bilangan bulat (integer) menampng bilangn berkisar antara -
32768 hingga 32768.
2. Bilangan desimal berpresisi tunggal, dalam bentuk floating point
menampung data dari -3.4E-38 sampai 3.4E+38 sedangkan dalam
bentuk desimal dapat menampung hingga 6 desimal (6angka di
belakang koma ).
3. Bilangan desimal berpresisi ganda, dalam bentuk double
precision berkisar antara 10-308 sampai 10308, sedangkan dalam
bentuk decimal dapat menampung hingga 15 desimal (15 angka
dibelakang koma).
b) Variabel Teks:
1. Konstanta karakter misalnya ditulis dengan diawali dan diakhiri
dengan tanda petik tunggal,contohnya : ‘A’ dan ‘@’.
2. Konstanta integer ditulis dengan angka. Contohnya : –1, 2.5 dan
32767.
3. Konstanta real (float dan double) bias mengandung pecahan
(dengan tanda berupa titik) dan nilainya bias ditulis dalam bentuk
eksponensial (menggunakan tanda e), contohnya27.5f (untuk tipe
float) atau 27.5 (untuk tipe double) dan 2.1e+5 (maksudnya 2,1 x
105 ).
4. Konstanta string merupakan deretan karakter yang diawali dan
diakhiri dengan tanda petik ganda (“), contohnya:
“PemrogramanDasar C”.

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 19


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

 Pendeklarasian Variabel
Untuk mengenalkan suatu fungsi pada program maka diperlukan pemanggilan
variabel.
Bentuk umum pendeklarasian suatu variabel adalah:
Nama_tipe nama_variabel;
Contoh :
int x; //Deklarasi x bertipe integer
char y, huruf, nim[10]; // Deklarasi variabel bertipe char float nilai; //
Deklarasi variabel bertipe float
double beta; // Deklarasi variabel bertipe double
int array[5][4]; // Deklarasi array bertipe integer char
*p; //Deklarasi pointer p bertipe char
Keterangan : Pada contoh-contoh diatas kita mendeklarasikan sebuah variabel
dengan beberapa tipe data. Melalui cara ini, variabel tersebut sudah dapat
digunakan untuk menampung nilai-nilai sesuai dengan fungsi dari
pemanggilan tipe datanya.
Misalkan pada contoh pertama, int x; adalah mendeklarasikan sebuah
variabel bertipe data int dengan nama x. Maka, variabel x tersebut sudah
menampung nilai-nilai berupa bilangan bulat(fungsi tipe data int). Pada
pendeklarasian ini kita juga bisa mendeklarasikan lebih dari satu variabel
yang memiliki tipe data sama. Contoh : int bilangan1, bilangan2, bilangan3;

2.2.2 Deklarasi Konstanta


 Konstanta
Konstanta adalah suatu nilai yang sifatnya tetap, missal angka ‘1’ adalah
angka ‘1’ bukan angka ‘2’. Contoh lain adalah huruf ‘a’ adalah ‘a’ bukan ‘b’
atau yang lainnya. Sebagai ilustrasi, kita lihat a=2, ‘a’ disini bukan lagi
merupakan konstanta. Karena pada saat ini ‘a’ bernilai 2 dan pada kesempatan
lain bias saja ‘a’ bernilai 3 atau 100. Jadi ‘a’ disini terlepas dari hakekat
artinya (‘a’ adalah ‘a’) dalam hal ini ‘a’ bukan lagi konstanta, melainkan suatu
variable.
Secara garis besar konstanta dapat kita bagiatasduabagian :
1. Bilangan (numerik)

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 20


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

i. Bilangan bulat (integer)


ii. Bilangan decimal berpresisi tunggal (floating point), dengan 2
tampilan :
- Bentuk desimal, contoh : 1.23
- Bentuk eksponen, contoh : 1.234e2 artinya 1.234 x 102.
iii. Bilangan decimal berpresisi ganda, sama dengan point(ii) tapi
dengan ketelitian lebih tinggi.
2. Teks (string)
i. Data karakter
Data yang terdiri dari sebuah karakter (huruf), ditandai dengan
tanda kutip tunggal (‘), dapat berupa huruf kecil, huruf besar,
angka, dan notasilainnya.
contoh : ‘A’, ‘a’, ‘1’, ‘&’, ‘*’, dan lain-lain.
ii. Data string
Rangkaian dari beberapa karakter dan ditandai dengan tanda
kutip ganda (“). Contoh : “saya”, “17 tahun”, “081111111”
dan lain-lain.

 Pendeklarasian Konstanta
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses
program berlangsung. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu diawal
program. Dalam bahasa C konstanta dideklarasikan menggunakan
preprocessor #define.
Contoh :
#define PHI 3.14
#define nim “0111500382”
#define nama “Fanda”

2.2.3 Deklarasi Fungsi


DeklarasiFungsi
Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat diaktifkan
atau dipanggil dimanapun di dalam program. Fungsi dalam bahasa C ada yang
sudah disediakan sebagai fungsi pustaka seperti printf(), scanf(), getch() dan
untuk menggunakannya tidak perlu dideklerasikan. Fungsi yang perlu
dideklerasikan terlebih dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh programmer.

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 21


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi adalah :


Tipe_fungsinama_fungsi(parameter_fungsi);
Contohnya :
float luas_lingkaran(int jari);
void tampil();
int tambah(int x, int y);

2.3.Mengatur tampilan bilangan pecahan (float).


Bentuk umum :
printf(“%m.nf”, argument);
m : menyatakan panjang range
n : menyatakan jumlah digit dibelakang koma.
Argument : Nilai atau variabel yang akan ditampilkan
Contoh :
printf(“%5.2f”, nilai);
artinya variabel nilai akan ditampilkan sebanyak 5 digit dengan 2 digit dibelakang
koma.

III. TUGAS RUMAH


1. Jelaskan perbedaan deklarasi ,variable dan tipe data!
2. Sebutkan dan Jelaskan macam-macam tipe data!
3. Apa yang dimaksud dengan deklarasi variable dan deklarasi konstanta?
4. Jelaskan perbedaan antara karakter dan string!
5. Jelaskan cara pendeklarasian variabel dan pendeklarasian konstanta!

IV. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRAKTEK


c. PC(Personal Computer)
d. Softwere Borland C++

V. LANGKAH PRAKTEK

1) MEMBUAT FOLDER

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 22


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

a. klik folder Prak AP pilih Folder kelas  buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2) MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3) MEMBUAT FILE BARU
Klik File  klik New  ketik program yang tertera di modul
4) ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM

Setelah program selesai diketik  klik icon atau CTRL+F9  output program
akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:

Laman error akan menunjukkan baris yang terdapat kesalahan.

Jika program sudah dibetulkan klik kembali icon


5) MENYIMPAN PROGRAM
Klik File  Klik Save As  pilih folder tempat menyimpan program  ubah nama
program menjadi, exp: Prog01.cpp

6) SCREEN SHOOT PROGRAM


Tata letak program dan output  tekan tombol Prt sc sysrq (Print screen)  paste di
Ms. Word  crop gambar untuk merapihkan

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 23


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 24


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

VI. PROGRAM
 PROGRAM 01
 Contoh A program menampilkan penggunaan tipe data
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int tegangan_1_fasa;
float phi;
char v_kali_i;
double phi_1;
clrscr();
printf("=====================================");
printf("\nProgram penggunaan tipe data");
printf("\n=====================================\n");
tegangan_1_fasa=220;
phi=3.14;
v_kali_i='p';
phi_1=3.14;
printf("Nilai dari tegangan_1_fasa adalah :%d\n",tegangan_1_fasa);
printf("Nilai dari phi adalah :%f\n",phi);
printf("Nilai dari v x i adalah :%c\n",v_kali_i);
printf("Nilai dari phi adalah :%lf\n",phi_1);
getch();
}

 Contoh B program memasukkan inputan dengan beberapa tipe data


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char simbol,arus[20];

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 25


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

float nilai;
printf("Masukan Simbol arus:");
scanf("%c",&simbol);
printf("Nama alat pengukur arus:");
scanf("%s",&arus);
printf("Masukan nilai arus:");
scanf("%f",&nilai);
printf("\nNama-nama variabel yang ada masukan adalah:\n");
printf("simbol=%c",simbol);
printf("\nAlat ukur Arus=%s",arus);
printf("\nnilai arus=%f",nilai);
getch();
}

 Contoh C program tipe data char


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char huruf1,huruf2;
printf("Masukan simbol tegangan : ");
huruf1=getche();
printf("\njawaban yang anda masukan adalah %c\\n",huruf1);
printf("\nMasukan simbol daya : ");
huruf2= getch();
printf("\njawaban yang anda masukan adalah :%%c",huruf2);
getch();
}

 PROGRAM 02
 Contoh A program operasi matematika
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include <stdlib.h>

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 26


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

main()
{
floatx,y;
printf("Menentukan lampu dengan factor daya yang paling bagus dan paling
buruk\n");
printf("lampu pijar= ");
scanf("%f",&x);
printf("lampu flourenscent ballas magnetik = ");
scanf("%f",&y);
printf("\nfaktor daya terbaik pada nilai : %f",max(x,y));
printf("\nfaktor daya terburuk pada nilai : %f",min(x,y)); getch();}

 Contoh B Program untuk menampilkan data berupa bilangan pecahan


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
{
floatarus,tegangan,daya;
printf("=====================================");
printf("\nProgramUntukMenghitungDayaListrik");
printf("\n=====================================");
printf("\nMasukkan Tegangan : ");
scanf("%f",&tegangan);
printf("\nMasukkan Arus : ");
scanf("%f",&arus);
daya = tegangan * arus;
printf("Daya yang dihasilkan: %.2f",daya);
getch();
}

 Contoh C program fungsi operasi metematika


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
{
floatr,xl,xc,z,y;
int p=2;
printf("Menghitung nilai impedansi\n");

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 27


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

printf("Masukkan nilai R: ");


scanf("%f",&r);
printf("\nMasukkan nilai XL: ");
scanf("%f",&xl);
printf("\nMasukkan nilai XC: ");
scanf("%f",&xc);
y=(pow(r,p)+pow((xl-xc),p));
z=sqrt(y);
printf("\nNilai impedansi= %f Ohm",z);
getch();
}

 PROGRAM 03
 Contoh A program pemakaian konstanta karakter
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
printf("\nProgram Yang Menampilkan Hasil Konstanta Karaktern\n");
putchar('E');
putchar('L');
putchar('E');
putchar('K');
putchar('T');
putchar('R');
putchar('O');
getch();
}

 Contoh B program pemakaian kontanta string


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char huruf1,huruf2;
printf("Masukan simbol tegangan:");

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 28


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

huruf1=getche();
printf("\nJawaban yang anda masukan adalah%c\n",huruf1);
printf("\nMasukan Simbol daya:");
huruf2=getch();
printf("\nJawaban yang anda masukan adalah:%c",huruf2);
getch();
}

 Contoh C
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main(){
int x=7;
int tegangan;
tegangan=++x;
printf("\nTegangan v1 : %d ",tegangan);
tegangan=x++;
printf("\nTegangan v2 : %d ",tegangan);
getch();
}

VII. TUGAS AKHIR


1. Bagaimana cara mengatur banyaknya angka di belakang koma pada bilangan
decimal?
2. Bagaimana cara mengenalkan suatu variable kepada bahasa programing?
3. Apakah string merupakan tipe data? Jelaskan!

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 29


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

MODUL III
FUNGSI DAN OPERATOR
I. TUJUAN

a. Praktikan dapat memahami fungsi yang ada dalam header.


b. Praktikan dapat membuat fungsi sendiri dan menggunakan fungsi tersebut
dalam program.
c. Praktikan dapat memahami operator-operator yang ada dalam bahasa C.
d. Praktikan dapat mengaplikasikan operator tersebut dalam program.

II. TEORI
2.1 FUNGSI
Fungsi merupakan suatu bagian dari program yang dimaksudkan untuk
mengerjakan suatu tugas tertentu dan letaknya terpisah dari program yang
memanggilnya. Fungsi merupakan elemen utama dalam bahasa C karena bahasa C
sendiri terbentuk dari kumpulan fungsi fungsi. Dalam setiap program bahasa C,
minimal terdapat saatu fungsi yaitu fungsi main(). Fungsi banyak diterapkan dalam
program-program C yang terstruktur. Keuntungan penggunaan fungsi dalam program
yaitu program akan memiliki struktur yang jelas( mempunyai readability yang tinggi)
dan juga akan menghindari penulisan bagian program yang sama. Dalam bahasa C
fungsi dapat dibagi menjadi dua,yaitu fungsi pustaka atau fungsi yang telah tersedia
dalam turbo C dan fungsi yang didefinisikan atau dibuat oleh programmer.
Beberapa Fungsi pustaka dalam C :
 Fungsi Opersai String(tersimpan dalam file string.h)
- strcpy():
berfungsi untuk menyalin suatu string asal ke variable string tujuan.
bentuk umum: strcpy(var_tujuan,string_asal);
- strlen():
berfungsi untuk memperoleh jumlah karakter dalam suatu string.
bentuk umum: strlen(string);
- strcat():
berfungsi untuk menambahkan string sumber ke bagian akhir dari string tujuan.
bentuk umum :strcat(tujuan,sumber);

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 30


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

- strupr();
digunakan untuk mengubah setap huruf dari suatu string menjadi huruf capital.
bentuk umum : strupr(string);
- strlwr():
digunakan untuk mengubah setuao huruf dari suatu string menjadi huruf kecil semua
bentuk umum :strlwr(string);
- strcmp();
digunakan untuk membandingkan dua buah string . hasil dari fungsi ini bertipe
integer dengan nilai:
1. Negative, jika string pertama kurang dari stirng kedua
2. Nol, jika string pertama sama dengan string kedua
3. Positif, jika string pertama lebih besar dari yang kedua.
bentuk umum: strcmp(string1,string2);

 Fungsi Operasi Karakter(tersimpan dalam header “ctype.h”)


- islower():
Fungsi akan menghasilkan nilai benar( bukan nol) jika karakter merupakan huruf
kecil. Bentuk umum: islower(char);
- isupper():
Fungsi akan menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika karakter merupakan huruf
capital. Bentuk umum: isupper(char);
- isdigit():
Fungsi akan menghasilkan nilai benar(bukan nol) jika karakter merupakan sebuah
digit. Bentuk umum : isdigit(char);
- tolower():
Fungsi akan mengubah huruf kapital menjadi huruf kecil bentuk umum :
tolower(char);
- toupper():
Fungsi akan mengubah huruf kecil menjadi huruf capital.
bentuk umum: toupper(char);

 Fungsi Operasi Matematik (“tersimpan dalam header “math.h” dan “stdlib.h”)


- sqrt():
digunakan untuk menghitung akar dari sebuah bilangan bentuk umum : sqrt(bilangan);

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 31


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

- pow();
digunakan dalam menghitung pemangkatan dari suatu bilangan bentuk umum :
pow(bilangan);
- sin(),cos(),tan():
masing masing digunakan untuk menghitung nilai sinus ,cosines dan tangens dari
suatu sudut. Bentuk umum:
1.sin(sudut);
2.cos(sudut);
3.tan(sudut);
- atof();
digunakan untuk mengkonversi nilai string menjadi bilangan bertipe double bentuk
umum :atof(char x);
- atoi();
digunakan untuk mengkonversi nilai string menjadi bilangan bertipe integer bentuk
umum : atoi(char x);
- div():
digunakan untuk menghitung hasil pembagian dan sisa pembagian Bentuk umum:
div_t div(int x,int y);
- max();
digunakan untuk menentukan nilai maksimal dua buah bilangan bentuk umum :
max(bilangan1,bilangan2);
- min():
digunakan untuk menentukan bilangan terkecil dari dua buah bilangan bentuk umum :
min(bilangan1,bilangan2);

2.2 MEMASUKKAN DATA

Dalam bahasa C proses memasukkan suatu data bisa menggunakan beberapa :


2.2.1 scanf()
Fungsi pustaka scanf() digunakan untuk menginput data berupa data numeric,
karakter dan string secara terformat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakain fungsi scanf() :
Fungsi scanf() memakai penentu format.
Fungsi scanf() memberi pergantian baris secara otomatis.

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 32


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Fungsi scanf()tidak memerlukan penentu field.


Variabelnya harus menggunakan operator alamat &.

2.2.2 gets()
Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data bertipe karakter dan tidak
dapat digunakan untuk memasukkan data numerik.Harus diakhiri dengan
penekan tombo enter Cursor secara otomatis akan pindah baris tidak
memerlukan penentu format.

2.2.3 getchar()
Fungsi getchar() digunakan untuk membaca data yang bertipe karakterHarus
diakhiri dengan penekanan tombol enter Karakter yang dimasukkan terlihat
pada layar Pergantian baris secara otomatis.

2.2.4 getch() dan getche()


Fungsi getch() dan getche() digunakan membaca data karakterKarakter yang
dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan penekanan tombol enter Tidak
memberikan efek pergantian secara otomatisJika menggunakan fungsi getch()
karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan pada layar sehingga sering
digunakan untuk meminta input berupa password. Sedangkan pada getche()
karakter yang dimaksudkan akan ditampilkan pada layar.

2.3 MENAMPILAKAN DATA


Menampilkan data ke layar monitor dapat menggunakan fungsi printf(), puts(), dan
putchar().
 Fungsi printf()
digunakan untuk menampilkan semua jenis data (numeric dan karakter).
 Fungsi puts()
digunakan untuk menampilkan data string dan secara otomatis akan diakhiri dengan
perpindahan baris.
 Fungsi putchar()
digunakan untuk menampilkan sebuah karakter.

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 33


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

2.4 OPERATOR
Terhadap data sejenis dapat dilakukan pengolahan, misalnya sebuah integer dapat
ditambahkan dengan sebuah integer, sebuah float dapat dibagi oleh sebuah float.
Pengolahan ini deisebut operasi. Setiap jenis tipe data mempunyai jenis-jenis
operasinya masing-masing. Simbol untuk jenis operasi disebut operator sedangkan
data (variabel atau konstanta) yang dioperasikan disebut operan.
C memiliki banyak sekali operator, hal ini merupakan salah satu kekuatan bahasa
pemrograman ini untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Berdasarkan jenis
operasinya, operator dalam bahasa C dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Operator unary
2. Operator aritmatika
3. Operator relasi
4. Operator logika

2.4.1 OPERATOR UNARY


Dalam bahasa C terdapat beberapa operator unary, yaitu :
Operator Arti Letak Contoh Ekivalen

- Unary minus Sebelum Operator A=-B*C A=(- B)*C

++ Penambahan nilai 1 Sebelum dan sesudah A++ A=A+1

-- Pengurangan nilai 1 Sebelum dan Sesudah A-- A=A-1

size of Ukuran operand dalam byte Sebelum Sizeof(l) -

! Unary NOT Sebelum !A -

~ Birtwise NOT Sebelum ~A -

& Alamat Operand Sebelum &A -

* Nilai dari pointer Sebelum *A -

Catatan : x++ dan ++x menyatakan dua operasi yang berbeda. Pada x++ variabel x
diproses (misalnya nilainya disalin kepada variabel lain) setelah itu nilai variabel x
ditambah satu. Pada ++x nilai x ditambah satu sebelum x diproses selanjutnya.

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 34


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

2.4.2 OPERATOR ARITMATIKA


Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk operasi bilangan. Bahasa C
menyediakan lima operator aritmatika, yaitu :
* : Untuk perkalian
/ : Untuk pembagian
% : Untuk sisa pembagian (Modulo)
+ : Untuk pertambahan
- : Untuk pengurangan
Catatan : Modulo digunakan untuk mencari hasil dari sisa pembagian. Contoh
10%3 =1, karena 10 jika dibagi dengan 3 menghasilkan sisa 1

2.4.3 OPERATOR RELASI / HUBUNGAN


Operator relasi adalah operator yang digunakan untuk membandingkan dua nilai
sejenis. Kedua nilai tersebut dapat berupa konstanta atau variabel.

Operator Arti Contoh Keterangan


== Sama dengan x==y Apakah x sama dengan y
!= Tidak sama dengan x!=y Apakah x tidak sama dengan y
< Kurang dari x<y Apakah x kurang dari y
> Lebih dari x>y Apakah x lebih dari y
<= Kurang dari sama dengan x<=y Apakah x kurang dari sama
dengan y
>= Lebih dari sama dengan x>=y Apakah x lebih dari sama dengan
y

Catatan : Penggunaan tanda ‘=’ TIDAKLAH SAMA dengan tanda ‘==’. X+5 ==
y+10 mempunyai arti yang beda dengan X+5 = y+10. Nilai - nilai yang memenuhi
ekspresi relasional ini akan memberikan nilai BENAR pada ekspresi tersebut (sering
diwakili oleh bilangan 1). Sebaliknya nilai - nilai yang tidak memenuhi ekspresi
relasional, akan menghasilkan nilai SALAH (selalu diwakili oleh 0).

2.4.4 OPERATOR LOGIKA


Operator logika adalah operator yang berkaitan dengan operasi logika, seperti:
negasi (ingkaran), konjungsi (dan), dan disjungsi (atau). Jika operator hubungan
membandingkan hubungan antara dua buah operan, maka operator logika digunakan
untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator hubungan. Operator logika
ada tiga macam:

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 35


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

1) && : Logika AND (DAN)


2) || : Logika OR (ATAU)
3) ! : Logika NOT (INGKARAN)

Tabel Kebenaran 2 variabel


A B !A A&&B A||B
True True False True True
True False False False True
False True True False True
False False True False False

III. TUGAS RUMAH


1. Sebutkan macam-macam operator dalam bahasa C beserta contohnya!
2. Apa yang dimaksud dengan fungsi dalam bahasa C?
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam fungsi dalam header conio.h dan math.h
dalam bahasa C!
4. Sebutkan macam-macam fungsi untuk memasukan data!
5. Sebutkan dan jelaskan macam macam operator aritmatika, operator hubung,
dan operator logika ?

IV. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRAKTEK


a. PC(Personal Computer)
b. Softwere Borland C++

V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas  buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File  klik New  ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM

Setelah program selesai diketik  klik icon atau CTRL+F9  output program
akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 36


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Laman error akan menunjukkan baris yang terdapat kesalahan.

Jika program sudah dibetulkan klik kembali icon


5. MENYIMPAN PROGRAM
Klik File  Klik Save As  pilih folder tempat menyimpan program  ubah nama
program menjadi, exp: Prog01.cpp

6. SCREEN SHOOT PROGRAM


Tata letak program dan output  tekan tombol Prt sc sysrq (Print screen)  paste di
Ms. Word  crop gambar untuk merapihkan

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 37


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

VI. PROGRAM
 PROGRAM 04
 Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
printf("SelamatDatang Di C!\n");
getch();
}
 Contoh B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char nama[20];
printf("Siapanamaanda?\n");
gets(nama);
printf("\n HAAAIII %s ^__^",nama);
getch();
}
 Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char nama[20];
char jurusan[20];
char nim[20];
printf("******BIODATA DIRI*****\n");
printf("Nama :");
scanf("%s",nama);
printf("\nJurusan :");
scanf("%s",jurusan);
printf("\nNIM :");
scanf("%s",nim);
getch();
}

 PROGRAM 05
 Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<string.h>

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 38


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

void main();
{
char nama[25]; strcpy(nama,“Arduino Uno”);
printf(“Nama komponen : %s”,nama);
printf(“Banyaknya huruf pada nama komponen adalah: %i”,strlen(nama));
getch();
}

 Contoh B
#include<conio.h>
#include<string.h>
void main();
{
Char satu[30]=”Jurusan Teknik Elektro”;
char dua[30]=”Sekolah Tinggi Teknik-PLN”;
clrscr();
strcat(satu,dua);
printf(“Hasil Penggabungannya: %s\n”,satu);
printf(“Jika diubah huruf capital semua : \n”);
printf(“%s”,strupr(satu));
printf(“Jika diubah menjadi huruf kecil semua : \n”);
printf(“%s”,strlwr(dua));
getch();
}
 Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<ctype.h> void main();
{
char karakter; clrscr();
printf(“Masukkan sebuah karakter : “ );
karakter=getche();
if(isupper(karakter))
{
puts(“adalah huruf besar”);
printf(“huruf kecilnya adalah : %c”,tolower(karakter));
}
else if(islower(karakter))
{
puts(“adalah huruf kecil”);
printf(“huruf besarnya adalah: %c”,toupper(karakter));
}
else if(ifdigit(karakter))

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 39


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

{
puts(“adalah karakter digit”); else
puts(“bukan huruf besar,huruf kecil atau digit); getch();
}

 PROGRAM 06

 PROGRAM 07 OPERASI UNARY


 Contoh A program unary
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main(){
int x= 5;
int Arus
Arus = ++x;
printf("\nArus v1 : %d ",Arus);
Arus=x++;
Printf("\nArus v2 : %d ",Arus);
getch();
}

 Contoh B program unary


#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main(){
int x= 5;
int tegangan;
tegangan = --x;
printf("\nTegangan v1 : %d ",tegangan);
tegangan=x--;
printf("\ntegangan v2 : %d ",tegangan);

 Contoh C program unary

 PROGRAM 08 operator relasi


 Contoh A program operator relasi
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 40


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

int hasil1,hasil2;
clrscr();
hasil1=(20==10);
hasil2=(20>10);
printf("\n Nilai numerik untuk ekspresi relasional yang salah = %d",hasil1);
printf("\n Nilai numerik untuk ekspresi relasional yang benar = %d",hasil2);
getch();
}

 Contoh B program operator relasi


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int tegangan,jawab;
printf("Berapakah Nilai Rata Rata Tegangan 1 Fasa ?\n");
printf("Jawab : ");
scanf("%d",&tegangan);
jawab=tegangan==220;
printf("\n\nBenar diwakilkan dengan angka 1\n");
printf("Salah diwakilkan dengan angka 0\n");
printf("Jawaban anda : %d\n",jawab);
getch();
}

 Contoh C
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()
{
int z;
printf("Coba anda hitung impedansi(Z) jika:\n");
printf("1.Resistor\n");
printf("2.Kapasitor\n");
printf("3.Induktor\n");
printf("Mau beli yang mana?\n");
scanf("%i",&z);

if(z<2)
{
printf("Resistor\n");
}
else
if(z==2)
{
printf("Kapasitor\n");

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 41


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

}
else
if(z>2)
{
printf("Induktor");
}

getch();
}

 PROGRAM 09 operator logika


 Contoh A program operator logika
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char saklar;
printf("Apakah saklar dalam keadaan tertutup : ");
saklar=getche();
if(saklar=='y'||saklar=='Y')
{
printf("\n-------------------------------------------");
printf("\nRangkaian tertutup");
printf("\nArus dapat mengalir");
printf("\nLampu dalam keadaan menyala");
}

getch();
}

 Contoh B program operator logika


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i,q,t;
printf("Program menentukan adanya arus dengan rumus I=Q/t\n");
printf("Masukkan Nilai Muatan : ");
scanf("%d",&q);
printf("Masukkan Nilai waktu : ");
scanf("%d",&t);
i=q/t;
if(q!=0 && t!=0)
{
printf("\n\nAda nilai arusnya sebesar : %d",i);
}
else
{
printf("\n\nTidak ada nilai arusnya karena nilai q atau t = 0");

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 42


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

}
getch();
}

 Contoh C operator logika


#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main ()
{
int x,y,z,terbesar;
printf("Daya Lampu x:");
scanf("%d",&x);
printf("Daya Lampu y:");
scanf("%d",&y);
printf("Daya Lampu z:");
scanf("%d",&z);
if(x>y && x>z)
{
terbesar=x;
}
else
if(y>x && y>z)
{
terbesar=y;
}
else
{
terbesar =z;
}
printf("Lampu menyala terang adalah lampu dengan daya %d
watt\n",terbesar);
getch();
}

 PROGRAM 10 operator aritmatika


 Contoh A program aritmatika
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
float r1,r2,rp;
printf("Menghitung Hambatan Pengganti Pada Rangkaian Seri");
printf("\nMasukan Nilai Hambatan 1 : ");
scanf("%f",&r1);
printf("Masukan Nilai Hambatan 2 : ");
scanf("%f",&r2);
rp=r1+r2;
printf("Nilai Hambatan Penggantinya Adalah : %f",rp);
}

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 43


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

 Contoh B program aritmatika

#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int v,i,r;
clrscr();
printf("\t\t\t\t------------------ HUKUM OHM-----------------\n\n");
printf("\t\t\t\tMasukkan nilai arus: ");
scanf("%d",&i);
printf("\t\t\t\tMasukkan nilai hambatan: ");
scanf("%d",&r);
v=i*r;
printf("\t\t\t\tJadi nilai Tegangan adalah: %d ",v);
getch();
}

 Contoh C program aritmatika

#include <stdio.h>

#include <conio.h>
main()
{
printf("\nKost A: ");
printf("\n1 Kipas Angin = %d Watt ",60);
printf("\n2 Lampu = %d Watt ",2*18);
printf("\nKost B: ");
printf("\n1 AC = %d Watt ",820);
printf("\n2 Lampu = %d Watt ",2*18);
printf("\n\nTotal Daya Kost A : %d",60+(2*18));
printf("\nTotal Daya Kost B : %d",820+(2*18));
getch();
}

VII. TUGAS AKHIR


1. Apa perbedaan penggunaan X++ dan ++X dalam operator unary?
2. Jelaskan perbedaan fungsi-fungsi di bawah ini!
a. Gets()
b. Scanf()
c. Puts()
d. Printf()

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 44


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

3. Apakah penggunaan operator aritmatika membutuhkan header math.h? Jelaskan?


4. Pada program operator relasi apa perbedaan ‘=’ dan ‘==’ ?

MODUL IV
PERCABANGAN

I. TUJUAN
a. Memahami konsep percabangan berdasarkan kondisi dengan operasi perbandingan
dan operasi logika.
b. Mampu mengaplikasikan konsep percabangan pada program C
c. Mampu membedakan masing – masing percabangan berdasarkan strukturnya.

II. TEORI
2.1 PERCABANGAN
Percabangan bersyarat memungkinkan anda untuk memilih suatu pilihan dari
beberapa pilihan yang disediakan berdasarkan kondisi yang sesuai. Kondisi dapat
diperoleh dengan operasi perbandingan maupun operasi logika.Berikut ini macam-
macam percabangan:

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 45


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

2.1.1 PERCABANGAN IF
Percabangan IF membagi suatu alur proses menjadi dua cabang , berdasarkan
persyaratan yang diberikan. Cabang pertama dijalankan bila persyaratan
terpenuhi,sedangkan cabang yang kedua akan dipilih bila persyaratan tidak dipenuhi.
Bentuk dasar Percabangan if adalah:
If (ekspresi kondisional)
Statemen ;

Penjelasan diatas jika hanya terdiri dari satu statement, Bagaimana Jika lebih dari 1 ?
Jika lebih dari satu makan statemennya harus berada dalam { }.
If (ekspresi kondisional)
{
Statemen 1
……..
Statemen_n
}

Penjelasannya jika ekspresi kondisional di dalam tanda kurung benar, maka statemen
atau grup statemen dibawahnya akan dieksekusi, sebaliknya jika ekspresi
kondisionalnya salah maka statemen/grup statemen di bawahnya tidak akan
dieksekusi (fungsi if tidak menghasilkan apa-apa). Ekpresi kondional adalah ekspresi
yang menjadi dasar bagi Percabangan yang berkondisi (selau dipakai pada fungsi if),
yang memberikan nilai benar atau salah.

2.1.2 PERCABANGAN IF ELSE


Percabangan if else sebenarnya pengembangan dari Percabangan if .disini kedua
cabang, yaitu syarat dipenuhi dan syarat tidak dipenuhi , masing-masing memiliki
perintah yang harus dijalankan.
Seperti halnya Percabangan if , cara penulisan struktur if else juga dibedakan menjadi
dua bentuk yaitu alternative dengan satu perintah atau alternative dengan banyak
perintah.
Bentuk dasar Percabangan if else :
if(syarat)
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 46


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

…………………perintah;
…………………perintah;
}
else
{
……………perintah;
……………perintah;
}

2.1.3 Percabangan Nested IF


Untuk masalah-masalah yang memiliki lebih dari dua cabang.Nested if
merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan. Nested If sebenernya adlaah
suatu bentuk struktur if didalam if , if yang kedua ini merupakan bagian dari if else
yang pertama dibawah ini merupakan gambar diagram gambar diagram alir/ flowchart
dari sebuah proses nested if.
Bentuk dasar dari Percabangan if else :

if(syarat)
{
…..perintah;
}
else
if(syarat)
{
…..perintah;
}
else
{
….perintah;
}

2.1.4 Percabangan Switch-Case


Percabangan yang dirancang khusus untuk menangani pengambilan keputusan
yang melibatkan sejumlah atau banyak alternatif penyeleseian. Percabangan switch-

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 47


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

case ini memiliki kegunaan sama seperti if else bertingkat, tetapi penggunaanya untuk
memeriksa data yang bertipe integer atau karakter.
Bentuk dari penyataan switch-case :
switch ( ekspresi integer atau karakter )
{
case konstanta-1:
...perintah;
break;
case konstanta-2:
...perintah;
break;
default:
...perintah;
break;
}

III.TUGAS RUMAH
1. Apa yang dimaksud dengan percabangan ?
2. Sebutkan dan jelaskan struktur percabangan?
3. Jelaskan perbedaan struktur percabangan If dan If Else ?
4. Jelaskan perbedaan antara Nested If dan Switch Case ? (Berdasarkan
Flowchartnya).
5. Jelaskpan perbedaan antara IF ELSE dengan ELSE IF!

IV.PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRAKTEK


a. PC(Personal Computer)
b. Softwere Borland C++

V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 48


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

klik folder Prak AP pilih Folder kelas  buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File  klik New  ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM

Setelah program selesai diketik  klik icon atau CTRL+F9  output program
akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:

Laman error akan menunjukkan baris yang terdapat kesalahan.

Jika program sudah dibetulkan klik kembali icon


5. MENYIMPAN PROGRAM
Klik File  Klik Save As  pilih folder tempat menyimpan program  ubah nama
program menjadi, exp: Prog01.cpp

6. SCREEN SHOOT PROGRAM


Tata letak program dan output  tekan tombol Prt sc sysrq (Print screen)  paste di
Ms. Word  crop gambar untuk merapihkan

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 49


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

VI. PROGRAM
 PROGRAM 11 Percabangan If
 Contoh A program Menentukan tarif harga listrik per 1 Kwh
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int daya;
printf("menentukan tarif harga listrik per 1 Kwh");
printf("\nMasukkan Daya yag dipakai dirumah anda : ");
scanf("%d",&daya);
if(daya<=450)
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 50


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

printf("--------------------------------------\n");
printf("tarif listrik per Kwh anda : Rp. 1000");
}
getch();
}

 Contoh B
#include "stdio.h"
#include <conio.h>
main()
{
float nilai;
printf("Masukannilai yang didapat : ");
scanf("%f", &nilai);
if(nilai> 65 &&nilai<=100){
printf("\n ANDA LULUS !!\n");
}
getch();
}

 Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char saklar;
printf("apakah saklar dalam keadaan tertutup:");
saklar=getche();
if (saklar=='Y')saklar=='y';
{
printf("\n------------");
printf("\nrangkaian terutup");
printf("\narus dapat mengalir");
printf("\nlampu dalam keadaan menyala");
}
getch();
}

 PROGRAM 12 PERCABANGAN IF ELSE

 Contoh A Menentukan hambatan dari resistor dengan kode warna


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int jawab;

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 51


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

printf("Berapakah nilai hambatan dari resistor berikut?\n");


printf("Jika resistor memiliki gelang warna : merah, hijau, coklat\n");
printf("Jawab : ");
scanf("%d",&jawab);
if(jawab==250)
{
printf("jawaban anda benar");
}
else
{
printf("jawaban anda salah");
}
getch();
}

 Contoh B Menghitung 2 hambatan dipasang seri dan parallel


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int intensitas;
printf("masukkan nilai intensitas cahaya :");
scanf("%d",&intensitas);
if(intensitas<300)
{
printf("\n lampu sedang menyala pada intensitas %d",intensitas);
}
else;
{
printf("\nlampu sedang padam pada intensitas %d",intensitas);
}
getch();
}

 Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main();
{
int bilangan;
printf("Masukkan bilangan : ");
scanf("%d",&bilangan);
if(bilangan%2==0)
{
printf("Bilangan tersebut adalah Bilangan Genap");
}
else

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 52


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

printf("Bilangan tersebut adalah Bilangan Ganjil");


getch();
}

 PROGRAM 13 Nested If
 Contoh A Program Menghitung Daya 1 fasa dan 3 fasa
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<math.h>>
main()
{
int fasa;
float tegangan1,arus1,daya1,tegangan3,arus3,daya3;
printf("Menghitung daya 3 fasa dan 1 fasa");
printf("\nPilih sistem fasa : ");
scanf("%d",&fasa);
if(fasa==1)
{
printf("----------------------------------\n");
printf("Menghitung daya 1 fasa");
printf("\nMasukkan tegangan : ");
scanf("%f",&tegangan1);
printf("Masukkan Arus : ");
scanf("%f",&arus1);
daya1=tegangan1*arus1;
printf("Nilai dayanya adalah : %.2f watt",daya1);
}
else
if(fasa==3)
{
printf("----------------------------------\n");
printf("Menghitung daya 3 fasa");
printf("\nMasukkan tegangan : ");
scanf("%f",&tegangan3);
printf("Masukkan Arus : ");
scanf("%f",&arus3);
daya3=tegangan3*arus3*sqrt(3);
printf("Nilai dayanya adalah : %.2f watt",daya3);
}
else
{
printf (“fasa yang anda masukan salah”);

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 53


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

}
getch();
}

 Contoh B Menentukan tarif harga listrik per 1 Kwh


#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int daya;
printf("menentukan tarif harga listrik per 1 Kwh");
printf("\nMasukkan Daya yag dipakai dirumah anda : ");
scanf("%d",&daya);
if(daya<=450)
{
printf("--------------------------------------\n");
printf("tarif listrik per Kwh anda : Rp. 1000");
}
else
if(daya>450&&daya<=1300)
{
printf("--------------------------------------\n");
printf("tarif listrik per Kwh anda : Rp. 1500");
}
else
{
printf("--------------------------------------\n");
printf("tarif listrik per Kwh anda : Rp. 2000");
}

getch();
}

 Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<stdlib.h>
main()
{
int pilihan,v,i,r,r1,r2,r3,rs;
printf("MENU PILIHAN\n\n");
printf("1. Menghitung Tegangan\n");
printf("2. Menghitung Rangkaian Seri\n");
while(pilihan>=0)
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 54


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

printf("\npilihananda (1/2) : ");


scanf("%d",&pilihan);
if(pilihan==1)
{
printf("Menghitung Tegangan\n");
printf("Masukan Arus : ");
scanf("%d",&i);
printf("Masukan Hambatan : ");
scanf("%d",&r);
v=i*r;
printf("Jadi Tegangannya adalah %d ",v);
}
else
if (pilihan==2)
{
printf("Menghitung Rangkaian Seri\n");
printf("hambatan1 :");
scanf("%d",&r1);
printf("hambatan2 :");
scanf("%d",&r2);
printf("hambatan3 :");
scanf("%d",&r3);
rs=r1+r2+r3;
printf("Jadi Rnilai rangkaian seri tersebut adalah %d \n",rs);
}
else
if(pilihan==3)
{
printf(“pilihan yang andamasukan salah”);
}
}
Getch0;

 PROGRAM 14 Switch Case


 Contoh A Program Menghitung Hukum Ohm
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int main()
{
float arus,hambatan,tegangan,arus2,tegangan2,hambatan2;
int pilihan;
printf("=================================================
======================");
printf("\nSelamat Datang di Program Menghitung Hukum Ohm");
printf("\n================================================
=======================");
awal:

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 55


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

printf("\nPilih yang mau di hitung");


printf("\n1.Menghitung tegangan");
printf("\n2.Menghitung kuat arus");
printf("\n3.Menghitung hambatan");
printf("\npilih : ");
scanf("%i",&pilihan);
switch(pilihan)
{
case 1 :
printf("\nMenghitung Tegangan");
printf("\nMasukkan Kuat arus : ");
scanf("%f", &arus);
printf("Masukkan Hambatan : ");
scanf("%f", &hambatan);
tegangan=arus*hambatan;
printf("\n Jumlah Teganngan yang berada pada rangkaian yaitu : %5.2f
volt\n\n", tegangan);
printf("=================================================
======================");
break;

case 2 :
printf("\nMenghitung Kuat Arus");
printf("\nMasukkan tegangan : ");
scanf("%f", &tegangan2);
printf("Masukkan Hambatan : ");
scanf("%f", &hambatan2);
arus2=tegangan2/hambatan2;
printf("\n Jumlah Arus yang berada pada rangkaian yaitu : %5.2f
ampere\n\n", arus2);
printf("=================================================
======================");
break;
default:
printf("\nPilihan Yang Dimasukkan Salah..!!!!");
}
getch();
}

 Contoh B
#include <stdio.h>
#include "conio.h"

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 56


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

int main()
{
char nama_pelanggan[30],bln[10];
int harga,komponen, jml, total;
printf("|<<<SelamatDatang di TOKO ELEKTRONIK >>>|\n");
printf("|---------------------------------------|\n");
printf("|Daftar Menu Harga |\n");
printf("| 1. RESISTOR @250 |\n");
printf("| 2. KAPASITOR @2500 |\n");
printf("| 3. DIODA @5000 |\n");
printf("| 4. THRYSTOR @15000 |\n");
printf("| 5. PCB @25000 |\n");
printf("|---------------------------------------|\n\n");
printf("Nama Pelanggan = "); scanf("%s",&nama_pelanggan);
printf("SilahkanpilihKomponen = ");scanf("%d",&komponen);

switch(komponen)
{
case 1:
{
printf("Komponen Yang Di Pilih = RESISTOR\n");
printf("Masukkan JumlahKomponen RESISTOR\t: ");
scanf("%d",&jml);
harga=250;
total=harga*jml;
printf("==>Total Pembayaran\t: Rp. %d",total);
printf("\n==========================================\n");
}break;
case 2:
{
printf("Komponen Yang Di Pilih = KAPASITOR\n");
printf("Masukkan JumlahKomponen KAPASITOR\t: ");
scanf("%d",&jml);
harga=2500;
total=harga*jml;
printf("==>Total Pembayaran\t: Rp. %d",total);
printf("\n==========================================\n");
}break;
case 3:
{
printf("Komponen Yang Di Pilih = DIODA\n");
printf("Masukkan JumlahKomponen DIODA\t: ");
scanf("%d",&jml);
harga=5000;
total=harga*jml;
printf("==>Total Pembayaran\t: Rp. %d",total);
printf("\n==========================================\n");
}break;
case 4:
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 57


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

printf("Komponen Yang Di Pilih = THYRYSTOR\n");


printf("Masukkan JumlahKomponen THYRYSTOR\t: ");
scanf("%d",&jml);
harga=15000;
total=harga*jml;
printf("==>Total Pembayaran\t: Rp. %d",total);
printf("\n==========================================\n");
}break;
case 5:
{
printf("Komponen Yang Di Pilih = PCB\n");
printf("Masukkan JumlahKomponen PCB\t: ");
scanf("%d",&jml);
harga=25000;
total=harga*jml;
printf("==>Total Pembayaran\t: Rp. %d",total);
printf("\n==========================================\n");
}break;
default:
{
printf("Menu PilihanKamuTidak Ada !!!");
}
}

getch();

 Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int pil;
printf("silahkan pilih jenis gangguan yang anda alami");
printf("\n1.kebakaran");
printf("\n2.listrik padam");
printf("\n3.kecelakaan");
printf("\nmasukkan pilihan anda:");
scanf("%d",&pil);
switch(pil)
{
case1 :
printf("\n pemadam kebakan akan segeera kami hubungun");
break;
case2 :
printf ("\n pelayanan teknik pln akan segera kami hubungin");
break;
case3:
printf("\n mobil ambulans akan segera kami hubungin");
break;

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 58


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

default:
printf("\n mohon maaf pilihan yang anda masukkan salah.!");
break;
}
getch();
}

VII. TUGAS AKHIR

1. Apa kegunaan dari instruksi break dan case ?


2. Apakah intruksi NESTED IF dapat diganti dengan Switch Case ? Jelaskan !
3. Apa yang dicetak dari program dibawah ini ( SCREEN SHOT )
a. Betulkan dan jelaskan program ini serta apabila nilai akhir diisi dengan 40 ? 50 ?
60 ? 70 ? 80 ? 90 ? Mengapa jika nilai akhir diisi dengan nilai 50 grade tidak
muncul ? Jelaskan ?
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
char grade;
int na;
printf(“ Nilai akhir : “);
scanf(“%d”,&na);
if(na>84);grade=’A’;
{
printf(“ Grade = %c ,grade);
}
Else
if(na>74&&na<85);grade=’B’;
{
printf(“ Grade = %c ,grade);
}
else
if(na>64&&na<75);grade=’C’;
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 59


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

printf(“ Grade = %c ,grade);


}
else
if(na>54&&na<65);grade=’D’;
{
printf(“ Grade = %c ,grade);
}
else
if(na<50);grade=’E’;
{
printf(“ Grade = %c ,grade);
}
goto nilai;
getch();
}
b. Buat program grade nilai seperti diatas tetapi dengan grade nilai yang sesuai
dengan STT-PLN yaitu :
81-100=A
76-80=A-
72-75=B+
68-71=B
64-67=B-
60-63=C+
56-59=C
41-55=D
0-40=E

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 60


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

MODUL V
PERULANGAN

I. TUJUAN
a. Praktikan dapat memahami konsep perulangan dengan :struktur while
,do…while,for.
b. Mampu mengaplikasikan konsep perulangan pada program C.
c. Mampu menganalisa kesalahan– kesalahan dalam penulisan program
perulangan.

II. TEORI
2.1 PERULANGAN
Dalam Bahasa C tersedia suatu fasilitas perulangan yaitu yang digunakan
untuk melakukan proses yang berulang ulang sebanyak keinginan kita. Misalnya
saja,bila kita menginginkan menginput dan mencetak bilangan satu sampai dengan
100 bahkan 1000 tentunya kita akan merasa kesulitan namun dengan struktur
perulangan proses kita tidak perlu menuliskan perintah sampai 100 atau 1000 kali
cukup dengan beberapa perintah saja.

2.2.1 Perulangan WHILE


Perulangan while merupakan salah satu perulangan yang berguna untuk
memproses suatu pernyataan atau beberapa pernyataan beberapa kali. Perulangan
while memungkinkan statement-statement yang ada didalamnya tidak dilakukan sama
sekali. Perulangan while merupakan perulangan dengan pengecekan kondisi
dilakukan di awal perulanggan.
Bentuk umum dari struktur perulangan while adalah:
Inisialisasi;
while (kondisi)
{
Pernyataan;
Langkah;
}

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 61


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kondisi while pengujian kondisi dilakukan
pada awal, sehingga apabila kondisi bernilai salah maka pernyataan tidak akan
dijalankan sama sekali.

2.2.2 Perulangan DO…WHILE…


Perulangan do while mirip seperti perulangan while, hanya saja pada struktur
perulangan do while pengecekan kondisi perulangan dilakukan di akhir perulangan.
Bentuk umum dari perulangan do while :
Inisialisasi;
do {
Pernyataan;
langkah;
}
while (kondisi)

Seperti yang telah dijelaskan bahwa perulangan do while pengujian kondisi dilakukan
pada akhir perulangan sehingga secara otomatis Pernyataan masih akan dijalankan
satu kali meskipun kondisi perulangan bernilai salah.

2.2.3 Perulangan For


Struktur perulangan for biasa digunakan untuk mengulang suatu proses yang telah
diketahui jumlah perulangannya. Dari segi penulsannya, struktur perulangan for
tampaknya lebih efisien karena susunannya lebih simple dan sederhana.
Bentuk umum perulangan for adalah sebagai berikut :
for(inisialisasi;syarat;penambahan)
pernyataan;

Keterangan :
Inisialisasi : pernyataan yang untuk menyatakan keadaan awal dari variable control.
Syarat :ekspresi relasi yang menyatakan kondisi untuk keluar dari perulangan.
Penambahan: Pengatur perubahan nilai variable control.

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 62


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

III. TUGAS RUMAH


1. Apa yang dimaksud dengan Perulangan?
2. Sebutkan dan jelaskan Macam-macam Perulangan!
3. Jelaskan perbedaan struktur perulangan While dan Do while!
4. Bagaimanakah perbedaan dari While Do dan Do While?JELASKAN!

IV. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRAKTEK


a. PC(Personal Computer)
b. Softwere Borland C++

V. LANGKAH PRAKTER
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas  buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File  klik New  ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM

Setelah program selesai diketik  klik icon atau CTRL+F9  output


program akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error
seperti:

Laman error akan menunjukkan baris yang terdapat kesalahan.

Jika program sudah dibetulkan klik kembali icon


5. MENYIMPAN PROGRAM
Klik File  Klik Save As  pilih folder tempat menyimpan program  ubah
nama program menjadi, exp: Prog01.cpp

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 63


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

6. SCREEN SHOOT PROGRAM


Tata letak program dan output  tekan tombol Prt sc sysrq (Print screen)  paste
di Ms. Word  crop gambar untuk merapihkan

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 64


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

VI.PROGRAM
 PROGRAM 15 perulangan while
 Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int total,i,hambatan,jumlah;
i=1;
total= 0;
printf("Menginput nilai hambatan dalam satuan ohm\n");
printf("------------------------------------------------\n\n");
printf("masukkan jumlah resistor : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
while(i<=jumlah)
{
printf("Hambatan %d : ",i);
scanf("%d",&hambatan);
i+;
total=total+hambatan;

printf("nilai hambatan pengganti serinya adalah : %d ohm",total);


getch();
}

 Contoh B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i,hambatan,jumlah;
i=1;
printf("masukkan banyaknya perulangan : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
while(i<=jumlah);
{
printf("%d, Sekolah Tinggi Teknik PLN\n",i);
i++;
}

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 65


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

getch();
}

 Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int nilai;
nilai=1000000000;
while(nilai>=1)
{
printf("%d\n",nilai);
nilai=nilai/10;
}
getch();
}

 PROGRAM 16 perulangan Do While


 Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int total,i,kapasitor,jumlah;
i=1;
printf("Menginput nilai kapasitor dalam satuan farad\n");
printf("------------------------------------------------\n\n");
printf("masukkan jumlah kapasitor : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
do
{
printf("kapasitor %d : ",i);
scanf("%d",&kapasitor);
i++;
total=total+kapasitor;

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 66


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

while(i=jumlah);
printf("Nilai kapasitor pengganti parallelnya adalah : %d farad",total);
getch();
}

 Contoh B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i,hambatan,jumlah;
i=1;
printf("masukkan banyaknya perulangan : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
do
{
printf("%d, Sekolah Tinggi Teknik PLN\n",i);
i-+;
}
while(i<=jumlah);
getch();
}

 Contoh C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int nilai;
nilai=6000000000;
Do;
{
printf("%d\n",nilai);
nilai=nilai/10;
}
while(nilai>=1);
getch();

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 67


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

}
 PROGRAM 17 perulangan For
 Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i,hambatan,jumlah;
i=1;
printf("masukkan banyaknya perulangan : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
for(i=1,i<=jumlah;i++);
{
printf("%d, Sekolah Tinggi Teknik PLN\n",i);
}
getch();
}

 Contoh B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i,induktor,jumlah,total;
total=0;
printf("Menginput nilai induktor dalam satuan hendry\n");
printf("------------------------------------------------\n\n");
printf("masukkan jumlah induktor : ");
scanf("%d",&jumlah);
printf("\n");
for(i=1;i<=jumlah;i++)

printf("induktor %d : ",i);
scanf("%d",&induktor);
total=total+induktor;

printf("Nilai induktor pengganti serinya : %d henry",total);


getch();
}

 Contoh C

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 68


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main();
{
int bil,n;
float hasil;
Printf("n=");
scanf("%d",&n);
hasil=1;
for(bil=n;bil>=1;bil--)
{
hasil=hasil*bil;
}
print("n!=%f",hasil);
getch();
}

VII. TUGAS AKHIR


1. Apakah instruksi while dapat digantikan do while maupun for ? Jelaskan !

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 69


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

MODUL VI
ARRAY DAN STRUCT

I. TUJUAN
a. Memahami struktur array dan struct.
b. Memahami penggunaan array dalam kehidupan sehari-hari.

II. TEORI
2.1.Array
Array merupakan kumpulan dari beberapa nilai data yang bertipe sama dalam urutan
tertentu yang menggunakan nama yang sama. Letak atau posisi dari elemen array
ditunjukkan oleh suatu index. Diilihat dari dimensinya array terbagi menjadi array
dimensi satu, array dimensi dua dan array multi dimensi.

2.1.1 Array Dimensi Satu


Array dimensi satu adalah kumpulan-kumpulan elemen yang memiliki data yang
sama dan hanya memiliki satu indeks saja. Array dimensi satu dapat berupa sebuah
vector. Setiap elemen array dapat diakses melalui indeks. Indeks array secara default
dimulai dari 0.

Deklarasi array :
Tipe_array nama_array[ukuran];
Contoh :
int nilai[5];

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 70


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Nilai[0] Nilai[1] Nilai[2] Nilai[3] Nilai[4]


70 70 55 97 80

CATATAN : String juga sebenarnya merupakan array yang bertipe karakter.


Jumlah elemen array menyatakan jumlah string.

2.1.2 Array Dimensi Dua


Array dua dimensi merupakan sebuah variabel yang menyimpan sekumpulan data
yang memiliki tipe sama dan elemen yang akan diakses melalui 2 indeks atau
subskrip yaitu indeks baris dan indeks kolom. Bentuknya dapat berupa matriks atau
table.
Deklarasi array:
Tipe_arraynama_array[baris][kolom];

Contoh:

int x[3][4];

X[0][0] X[0][1] X[0][2] X[0][3]


X[1][0] X[1][1] X[1][2] X[1][3]
X[2][0] X[2][1] X[2][2] X[2][3]

Cara Mengakses array :


Untuk mengakses array,misalnya kita ingin mengisi elemen array baris 2 kolom 3
dengan 10 maka perintahnya adalah sebagai berikut :
X[1][2]=10;
Untuk mengisi dan menampilkan isi elemen array ada dua cara yaitu :
- Row Major Order(secara baris per baris)
- Column Major Order(secara kolom per kolom)

2.1.3 Array Multi Dimensi

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 71


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Array multidimensi adalah array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk
pendeklarasiannya sama saja dengan array dimensi satu maupun array dimensi dua.
Bentuk umumnya yaitu :
tipe_array nama_array[ukuran1][ukuran2]&[ukuranN];
Contoh:
float x[2][3][4];

X[0][0][0] X[0][0][1] X[0][0][2] X[0][0][3] X[1][0][0] X[1][0][1] X[1][0][2] X[1][0][3]


X[0][1][0] X[0][1][1] X[0][1][2] X[0][1][3] X[1][1][0] X[1][1][1] X[1][1][2] X[1][1][3]
X[0][2][0] X[0][2][1] X[0][2][2] X[0][2][3] X[1][2][0] X[1][2][1] X[1][2][2] X[1][2][3]

2.2.STRUCT
Struct adalah suatu struktur data yang menggabungkan beberapa data yang berbeda
tipe (heterogen) tetapi berkaitan. Misalnya data mengenai NIM, Nama, dan IPK
seorang mahasiswa. Ketiga data ini mempunyai tipe data yang berbeda tetapi masih
berhubungan yaitu data akademik seorang mahasiswa. Dengan menggunakan struct
maka data ini bisa diolah per elemen (per field) atau secara keseluruhan (per struct,
per record).

2.3.KODE ASCII
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American
Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional
dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat
universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh
komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII
sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 7 bit. Namun, ASCII
disimpan sebagai sandi 8 bit dengan menambakan satu angka 0 sebagai bit
significant paling tinggi. Bit tambahan ini sering digunakan untuk uji prioritas.
Karakter control pada ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok sesuai dengan
penggunaan yaitu berturut-turut meliputi logical communication, Device control,
Information separator, Code extention, dan physical communication. Code ASCII ini
banyak dijumpai pada papan ketik (keyboard) komputer atau instrument-instrument
digital.
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0…127 merupakan kode ASCII
untuk manipulasi teks sedangkan kode ASCII 128...255 merupakan kode ASCII

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 72


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

untuk manipulasi grafik. Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam
beberapa bagian:
 Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage
Return), 8(Tab), 32(Space).
 Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter
khusus (~!@#$%^&*()_+?:”{}).
 Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini
umumnya untuk kode-kode grafik.
Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini kode ASCII
telah tergantikan oleh kode UNICODE (Universal Code). UNICODE dalam
pengkodeannya memanfaatkan 16 bit sehingga memungkinkan untuk menyimpan
kode-kode lainnya seperti kode bahasa Jepang, Cina, Thailand dan sebagainya.
Pada papan keyboard, aktifkan numlock, tekan tombol ALT secara bersamaan
dengan kode karakter maka akan dihasilkan karakter tertentu. Misalnya: ALT + 44
maka akan muncul karakter koma (,). Mengetahui kode-kode ASCII sangat
bermanfaat misalnya untuk membuat karakter-karakter tertentu yang tidak ada di
keyboard.
Tabel ASCII

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 73


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

III. TUGAS RUMAH


1. Apa yang dimaksud dengan Array?
2. Apa yang dimaksud dengan struct?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis array beserta bentuk umumnya!
4. Sebutkan contoh array dalam kehidupan sehari – hari ?
5. Jelaskan tentang ASCII serta berikan beberapa contohnya minimal (10)?

IV. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRAKTEK

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 74


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

a. PC(Personal Computer)
b. Softwere Borland C++
V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas  buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++
klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop
3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File  klik New  ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM

Setelah program selesai diketik  klik icon atau CTRL+F9  output program
akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error seperti:

Laman error akan menunjukkan baris yang terdapat kesalahan.

Jika program sudah dibetulkan klik kembali icon


5. MENYIMPAN PROGRAM
Klik File  Klik Save As  pilih folder tempat menyimpan program  ubah nama
program menjadi, exp: Prog01.cpp

6. SCREEN SHOOT PROGRAM


Tata letak program dan output  tekan tombol Prt sc sysrq (Print screen)  paste di
Ms. Word  crop gambar untuk merapihkan

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 75


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

VI. PROGRAM
 PROGRAM 18 ARRAY DIMENSI 1
 Contoh A
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
{
char Kelas[25],jenjang[10],nim[10],nama[20];
clrscr();
printf("KET : isidalam 1 kelas orang 10 mahasiswa :\n ");
printf("Masukkan namaanda: ");

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 76


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

gets(nama);
printf("Masukkan nimbelakanganda : ");
gets(nim);
switch(nim[7])
{
case '0':strcpy(Kelas,"KELAS A");break;
case '1':strcpy(Kelas,"KELAS B");break;
case '2':strcpy(Kelas,"KELAS C");break;
case '3':strcpy(Kelas,"KELAS D");break;
case '4':strcpy(Kelas,"KELAS E");break;
case '5':strcpy(Kelas,"KELAS F");break;
case '6':strcpy(Kelas,"KELAS G");break;
case '7':strcpy(Kelas,"KELAS H");break;
default:printf("Anda salah memasukkanNIM.CobaPeriksaLagi!");break;
}
if(nim[5]=='1')
{
strcpy(jenjang,"Strata-1");
}
else
{
if(nim[5]=='7')
{
strcpy(jenjang,"Diploma-3");
}
else
printf("Anda salah memasukkanNIM.Cobaperiksalagi!");
}
printf("<< TERIMAKASIH>>");
printf("<< Data Mahasiswa STT-PLN>>");
printf("Nama : %s\n",nama);
printf("NIM : %s\n",nim);
printf("Kelas :%i\n",Kelas);
printf("Jenjang:%s\n",jenjang);

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 77


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

getch()
}

 CONTOH B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<string.h>
void main();
{
char jurusan[25],jenjang[10],nim[10],nama[20];
clrscr();
printf(“Masukkan nama anda: “);
gets(nama);
printf(“Masukkan Nim anda: “);
gets(nim);
switch(nim[5])
{
case ‘1’:strcpy(jurusan,”Teknik Elektro”);break;
case ‘2’:strcpy(jurusan,”Teknik Mesin”);break;
case ‘3’:strcpy(jurusan,”Teknik Informatika”);break;
case ‘4’:strcpy(jurusan,”Teknik Sipil”);break;
default:printf(“Anda salah memasukkan NIM.Coba Periksa Lagi!”);break;
}
if(nim[4]==’1’)
{
strcpy(jenjang,”Strata-1”);
}
else
{
if(nim[4]==’7’)
{
strcpy(jenjang,”Diploma-3”);
}
else
printf(“Anda salah memasukkan NIM.Coba periksa lagi!”);
}
printf(“<< BOLEH UGA NIH>>”);
printf(“<< Data Mahasiswa STT-PLN>>”);
printf(“Nama : %s”,nama);
printf(“NIM : %s”,nim);
printf(“Jurusan:%s”,jurusan);
printf(“Jenjang:%s”,jenjang);
getch();

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 78


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

}
}

 CONTOH C
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main();
{
int index,nilai[10];
clrscr()
printf("Input nilai 10 dayaLampu : " );
for(index=0;index<10;index++)
{
printf("Nilai %i : ",index+1);
scanf("%i",&nilai[index]);
}
printf("Nilai dayaLampu yang telahdiinput ");
for(index=0;index<10;index++);
{
printf("%5.0f",nilai[index]);
}
getch();

 PROGRAM 19 ARRAY DIMENSI 2


 Contoh A
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
//ini adalah baris dan kolom deklarasi array 2 dimensi
float entryA[3][3],entryB[3][3],varC[3][3];
int a,b,c;
void input()//fungsi input digunakan untuk menyimpan inputan program
{
int i,j;
printf("\n----Matriks A----\n");
//pengulangan untuk matrik A dengan jumlah perulangan < 3
for (i=0; i<3; i++)
{
for (j=0; j<3; j++)
{
printf("Input Matrix A[%d][%d] : ",i, j);
scanf("%f",&entryA[i][j]); //menyimpan inputan pengguna dari hasil pengulangan ke
dalam variabel
}}
printf("\n----Matriks B----\n");
for (i=0; i<3; i++)
{
for (j=0; j<3; j++)
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 79


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

printf("Input Matrix B[%d][%d] : ",i, j);


scanf("%f",&entryB[i][j]);
}}}
//menunjukkan jenis operasi dalam matriks misal menunjukkan operasi penjumlahan
void show(char opr)
{
for (a=0; a<3; a++)
{
for (b=0; b<3; b++)
{
printf("%2.0f ",entryA[a][b]); //menampilkan nilai matrik A yang tadi diinputkan
}
if(a==0) printf("\t%c\t",opr);
else printf("\t \t");
for (b=0; b<3; b++){
printf("%2.0f ",entryB[a][b]); //menampilkan nilai matriks B dari inputan user ke
variabel
}
printf("\n");
}}
void penjumlahan() //memanggil fungsi penjumlahan
{
input(); //memanggil fungsi input
show('+'); //memanggil fungsi show jenis operasi (+)/jumlah
printf("Hasil Penjumlahan:\n");
for (a=0; a<3; a++)
{
for (b=0; b<3; b++)
{
printf("%2.0f ",entryA[a][b]+entryB[a][b]);
}
printf("\n");
}}
int main(void)//fungsi utama dari main
{
printf("Penjumlahan Matriks Ordo 3\n\n");
penjumlahan();
getch();
return 0;
}

 CONTOH B
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
//ini adalah baris dan kolom deklarasi array 2 dimensi
float entryA[3][3],entryB[3][3],varC[3][3];
int a,b,c;
void input()//fungsi input digunakan untuk menyimpan inputan program
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 80


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

int i,j;
printf("\n----Matriks A----\n");
//pengulangan untuk matrik A dengan jumlah perulangan < 3
for (i=0; i<3; i++)
{
for (j=0; j<3; j++)
{
printf("Input Matrix A[%d][%d] : ",i, j);
scanf("%f",&entryA[i][j]); //menyimpan inputan pengguna dari hasil pengulangan ke
dalam variabel
}}
printf("\n----Matriks B----\n");
for (i=0; i<3; i++)
{
for (j=0; j<3; j++)
{
printf("Input Matrix B[%d][%d] : ",i, j);
scanf("%f",&entryB[i][j]);
}}}
//menunjukkan jenis operasi dalam matriks misal menunjukkan operasi penjumlahan
void show(char opr)
{
for (a=0; a<3; a++)
{
for (b=0; b<3; b++)
{
printf("%2.0f ",entryA[a][b]); //menampilkan nilai matrik A yang tadi diinputkan
}
if(a==0) printf("\t%c\t",opr);
else printf("\t \t");
for (b=0; b<3; b++){
printf("%2.0f ",entryB[a][b]); //menampilkan nilai matriks B dari inputan user ke
variabel
}
printf("\n");
}}
void pengurangan() //memanggil fungsi pengurangan
{
input(); //memaggil fungsi input
show('-'); //memanggil fungsi show jenis operasi (–)/kurang
printf("Hasil Pengurangan:\n");
for (a=0; a<3; a++)
{
for (b=0; b<3; b++)
{
printf("%2.0f ",entryA[a][b]-entryB[a][b]);
}
printf("\n");
}}
int main(void) //fungsi utama dari main

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 81


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

{
printf("Pengurangan Matriks Ordo 3\n\n");
pengurangan();
getch();
return 0;
}

 CONTOH C
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
int main()
{
int matriks[3][3];
int baris;
printf("Input Elemen Array: \n");
for(baris=0;baris<3;baris++)
{
for(kolom=0;kolom<3;kolom++)
{
printf("Masukkan angkauntuk [%d,%d]: ",baris+1,kolom+1);
scanf("%c",&matriks[baris][kolom]);
}
}
printf("\nIsi Array:\n");
for(baris=0;baris<3;baris++){
for(kolom=0;kolom<3;kolom++){
printf("%d",matriks[baris][kolom]);
printf(" ");
}
printf("\n");
}
getch ();
}

 PROGRAM 20 MULTIDIMENSI
 Contoh A program array dimensi 3
#include <stdio.h>
#include <conio.h>

main()
{
Char nama[3][3][15] =
{"UrayMD","Lanina","Dena","Slamet","Acnessya","Harpi","Raxha","Fanda","Zak}

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 82


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

int i,k,s;

printf("Pembagiantugaskelompok : \n\n");

for(i=0,i<3, i++)
{
printf("Kelompok %d \n", i);

for(s=0; s<3; s++)


{
printf("%d.%s \n", s+1, nama[i][s]);
}
printf("\n");
}
getch();
}

 CONTOH B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
int i,j,k;
static int data_huruf[2][8][8]=
{{
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1}
},
{
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,0,0,0,0,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,1,1,1,1,1,1},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0},
{1,1,0,0,0,0,0,0}
},
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 83


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

{0,0,0,0,0,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0},
{0,0,0,0,0,0,0,0},
{0,1,1,1,0,1,1,1},
{1,1,0,1,1,0,0,1},
{1,1,1,0,0,0,1,1},
{0,1,1,0,0,1,1,0},
{0,0,1,1,1,1,0,0}
}};
for(i=0;i<3;i++){
for(j=0;j<8;j++){
for(k=0;k<8;k++)
if(data_huruf[i][j][k])
putchar('\xDB');
else
putchar(“”);
puts("");}
puts("");}
getch();
}

 CONTOH C
#include<stdio.h>
Main()
{
Char data [2][3][6] = {“1”, “soto”, “5000”, “2”, “bakso”, “3500”};
Int i,j;
For(i=0; i<2; i++);
{
For(j=0; j<3; j++);
{
Printf(“\t%s”, data [i][j]);
}
Printf(“\n”);
}
Return 0;
}

 PROGRAM 21
 CONTOH A
#include <stdio.h>
#include<conio.h>
structmanusia {
char nama[100];
intumur;
};

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 84


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

struct mahasiswa {
char jurusan[20];
intnim;
structmanusia orang;
};
int main(void)
{
struct mahasiswa raxha = {"S1-TEKNIK ELEKTRO", 201611086, {"RaxhaVijaya",
21}};
printf("NamaSiswa : %s\n", raxha.orang.nama);
printf("Umur : %d\n", raxha.orang.umur);
printf("Jurusuan : %s\n", raxha.jurusan);
printf("NIM : %d\n", raxha.nim);
getch();
return 0;
}

 CONTOH B
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include<math.h>
structt_koord {
int x, y;
};
main()
{
structt_koordtA, tB;
float dist;
printf("Titik A : \n");
printf("posisi x dan y? ");
scanf("%d %d", &tA.x, &tA.y);
printf("\n Titik B: \n");
printf ("posisi x dan y? ");
scanf("%d%d", &tB.x, &tB.y);
dist = sqrt(pow((tA.x-tB.x), 2) + pow ((tA.y-tB.y),2));
printf("\n Jarak A dan B = %.2f unit",dist);
}

 CONTOH C
#include <stdio.h>
#include <string.h>
#include <conio.h>

structkoleksi {
charjudul[50];
charpengarang[50];
charjenis[100];
intbuku_id;
};

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 85


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

int main(void) {

structkoleksi buku1;

printf("Buku 1 \n");
printf("JudulBuku : ");
gets( buku1.judul);
printf("NamaPengarang : ");
gets( buku1.pengarang);
printf("JenisBuku : ");
gets( buku1.jenis);
buku1.buku_id = 6495407;

printf("\nDataBuku \n");
printf( "buku 1 judul : %s\n", buku1.judul);
printf( "buku 1 pengarang : %s\n", buku1.pengarang);
printf( "buku 1 jenis : %s\n", buku1.jenis);
printf( "buku 1 buku_id : %d\n", buku1.buku_id);
}

VII. TUGAS AKHIR


1. Apa perbedaan dari array dimensi dua dan multi dimensi?
2. Apa yang dimaksud dari int x[3][4]?
3. Jelaskan tentang program struct yang mempunyai proses berikut :
Dist= sqrt(pow((tA.x-tB.x), 2) + pow ((tA.y-tB.y)

MODUL VII
OPERASI FILE DAN MANIPULASI BIT

I. TUJUAN
a. Memahami operasi file dan manipulasi bit.
b. Membuka dan menutup file.
c. Membaca dan menulis ke dalam file.
d. Mengaplikasikan operasi file dan manipulasi bit pada praktikum.

II. TEORI
2.1. OPERASI FILE

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 86


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

File adalah sebuah organisasi dari sejumlah record. Masing-masing record bisa
terdiri dari satu atau beberapa field. Setiap field terdiri dari satu atau beberapa byte.

2.1.4 MEMBUKA FILE


Untuk membuka atau mengaktifkan file, fungsi yang digunakan adalah fungsi
fopen(). File dapat berupa file biner atau file tesk. File biner adalah file pola
penyimpanan di dalam disk dalam bentuk biner, seperti bentuk pada memori (RAM)
computer . File tesk adalah file yang pola penyimpanan datanya dalam bentuk
karakter . Penambahan yang perlu dilakukan untuk menentukan mode teks atau biner
dalam bentuk karakter. Penambahan yang perlu dilakukan untuk menentukan mode
teks atau biner adalah t file teks dan b untuk biner. Prototype fungsi fopen() ada di
header fungsi stdio.h.
Bentuk umum :
file *fopen(char*namafile, char *mode)
Keterangan :
Namafile adalah nama dari file yang akan dibuka/diaktifkan.
Mode adalah jenis operasi file yang akan dilakukan terhadap file.

Jenis-jenis operasi file :


 r : menyatankan file hanya dapat dibaca (file harus sudah ada).
 w : menyatakan file baru akan dibuat/diciptakan (file yang sudah ada
akan dihapus).
 a : Untuk membuka file yang sudah ada dan akan dilakukan proses
penambahan data(Jika file belum ada maka otomatis akan dibuat).
 r+ : untuk membuka file yang sudah ada dan akan dilakukan proses
pembacaan dan penulisan.
 w+ : untuk membuka file dengan tujuan untuk pembacaan atau penulisan .
Jika file sudah ada, isinya akan dihapus.
 a+ : untuk membuka file, dengan operasi yang akan dilakukan berupa
perekaman maupun pembacaan. Jika file sudah ada, isinya akan dihapus.
Contoh : pf= fopen(“COBA.TXT”, “w”);

2.1.5 MENUTUP FILE

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 87


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Untuk menutup file, fungsi yang digunakan adalah fclose(). Prototype fungsi fclose()
ada di header file stdio.h.
Bentuk umum :
int fclose(FILE *pf); atau int fcloseall(void);

2.1.6 MELAKSANAKAN PROSES FILE


Menulis Karakter
Untuk menulis sebuah karakter, bentuk yang digunakan adalah :
putc(int_ch, file*fp).
Keterangan :
fp adalah pointer file yang dihasilkan oleh fopen()
ch adalah karakter yang akan ditulis

2.1.7 MEMBACA KARAKTER


Untuk membaca karakter dari file, fungsi yang digunakan adalah :
getc(file *fp);
fp adalah pointer file yang dihasilkan oleh fopen().
Fungsi feof() digunakan untuk mendeteksi akhir file pada saat membaca data.
Bentuk umum yang digunakan :
foef(file *fp)

2.2. MANIPULASI BIT


2.2.1 OPERATOR BITWISE
Bahasa C menyediakan kemampuan untuk memanipulasi bit (Binary Integer).
Seluruh data yang ditampilkan oleh komputer merupakan representasi dari
kumpulan bit. Setiap bit dapat diasumsikan dengan nilai 0 atau dengan nilai 1. Pada
kebanyakan sistem, gabungan dari 8 bit menggambarkan nilai byte yaitu standarisasi
untuk sebuah unit penyimpanan pada variable yang memiliki type data char. Tipe
data yang lainnya disimpan dengan jumlah byte yang lebih besar. Operator bitwise
digunakan untuk memanipulasi bit-bit dari operand integral (char,short,int,dan
long,termasuk signed dan unsigned).
Operator-operator Bitwise yaitu:

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 88


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

Keterangan :
1. Operator Bitwise & (And)
Operator Bitwise & ( And ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand.
Akan bernilai benar (1) jika semua operand yang digabungkan bernilai benar (1).
Contoh :
11001001 = 201
01100100 = 100
-------------------------- AND
01000000 = 64
2. Operator Bitwise | ( OR )
Operator Bitwise | ( OR ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand.
Akan bernilai benar jika ada salah satu operand yang digabungkan ada yang bernilai
benar (1). Contoh :
11001001 = 201
01100100 = 100
------------------------OR
11101101 = 237
3. Operator Bitwise ^ ( eXclusive Or )
Operator Bitwise ^ ( XOr ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand.
Akan bernilai benar (1) jika dari dua bit yang dibandingkan hanya sebuah bernilai
benar (1). Contoh :
11001001 = 201
01100100 = 100

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 89


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

-----------------------XOR
10101101 = 137
4. Operator Bitwise << (Shift Left)
Operator Bitwise Shift Left digunakan untuk menggeser sejumlah bit kekiri.
Contoh :
0000000011001001 = 201
//digeser 1 bit ke kiri, Dibagian kanan disisipkan 0, sebanyak bit yang digeser
0000000110010010 = 400
5. Operator Bitwise >> (Shift Right)
Operator Bitwise Shift Right digunakan untuk menggeser sejumlah bit kanan.
Contoh :
0000000011001001 = 201
//geser ke kanan 1 bit dari operan pertama dengan bit yang ditentukan oleh operan
kedua,
0000000001100100 = 100
6. Operator Bitwise ~ ( Komponen Bitwise )
Operator Bitwise ~ ( Komponen Bitwise ) digunakan membalik nilai bit dari suatu
operand. Contoh:
00001000 = 8
Menjadi
11110111 = 247

2.2.2 OKTAL DAN HEXADECIMAL

Selain dalam bentuk desimal (sistem bilangandengan basis 10), konstanta


integer dapat disajikan dalam bentuk sistem bilangan oktal (sistem bilangan berbasis
8) ataupun sistem bilangan hexadecimal (sistem bilangan berbasis 16). Dalam sistem
oktal, digit yang digunakan berkisar 0sampai dengan 7. Penulisan konstanta diawali
dengan 0 (nol). Sedangkan pada sistem hexadesimal, digit yang dapat dipakai berupa
salah satu diantara 16 simbol berikut :
0123456789ABCDEF
Simbol A, B, C, D, E dan F bisa juga dinyatakan dengan huruf kecil a, b, c, d, e dan
f. Penulisan konstanta diawali dengan 0x (nol dan x).
Contoh :

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 90


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

010 (10 Oktal atau 8 Desimal)


0x10 (10 Hexadisimal atau 16 desimal)

2.3.5.KONSTANTA ENUMERASI
Enumerasi adalah sebuah kumpulan konstanta integer yang
direpresentasikan dengan simbol. Pendeklarasian enumerasi dimulai dengan kata
enum dan dilanjutkan dengan nama type. Nilai dari konstanta enumerasi dimulai dari
nol, kecuali jika ditentukan terlebih dahulu, dan akan selalu bertambah 1. Simbol-
simbol di dalam enum harus unik tetapi, beberapa konstanta dapat memiliki nilai
sama.
salah satu contoh enumerasi :
Enam bulan {JAN=1,FEB,MAR,APR,MEI,JUN,JUL,AGUS,SEP,OKT,NOV,DEC}
Pada contoh tersebut akan didefinisikan tipe bulan dengan konstanta enumerasi yang
menggambarkan bulan pada sebuah tahun. Nilai awal dari konstanta enumerasi
tersebut dimulai dari 1 , dan nilai-nilai selanjutnya akan ditambahkan dengan 1,
maka hasilnya 1 sampai 12 .

III. TUGAS RUMAH


1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis operasi file!
2. Bagaimana bentuk umum untuk membuka dan menutup file?
3. Sebutkan dan jelaskan operator-operator bitwise!
4. Jelaskan pengertian dari Kode ASCII!

IV. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRAKTEK


a. PC(Personal Computer)
b. Softwere Borland C++

V. LANGKAH PRAKTEK
1. MEMBUAT FOLDER
klik folder Prak AP pilih Folder kelas  buat folder baru dengan format :
nim_Nama lengkap
2. MEMBUKA APLIKASI BORLAND C++

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 91


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

klik aplikasi BORLAND C++ yang tersedia pada desktop


3. MEMBUAT FILE BARU
Klik File  klik New  ketik program yang tertera di modul
4. ME-RUNNING DAN COMPILE PROGRAM

Setelah program selesai diketik  klik icon atau CTRL+F9  output


program akan keluar bila program sudah benar jika tidak akan tampil laman error
seperti:

Laman error akan menunjukkan baris yang terdapat kesalahan.

Jika program sudah dibetulkan klik kembali icon


5. MENYIMPAN PROGRAM
Klik File  Klik Save As  pilih folder tempat menyimpan program  ubah
nama program menjadi, exp: Prog01.cpp

6. SCREEN SHOOT PROGRAM


Tata letak program dan output  tekan tombol Prt sc sysrq (Print screen)  paste
di Ms. Word  crop gambar untuk merapihkan

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 92


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

VI. PROGRAM
 Program 22 Menulis Karakter
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#Define CTRL_Z 26
main()
{
file *pf;
Char kar;
printf("masukan Rumus Listrik yang anda ketahui : \n")
IF((pf=fopen("rumus.TXT", "w"))==NULL)
{
puts(File tak dapt diciptakan !\r\n");
}
while((kar=getche()) !=CTRL_Z))
putc(kar, pf);
fclose(fp);
}

 Program 23 Membaca Karakter


#include <stdio.h>
#include <conio.h>

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 93


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

main();
{
FILE *pf ;
charkar;
printf("rumus yang anda masukan tadi adalah : ");
if((pf = fopen("rumus.TXT", "r"))==NULL)
{
put("File tak dapat dibuka !\r/n");
}
while((kar=getc(pf)) !=EOF)
putchar(“kar”);
fclose(pf);
getch();
}

 Program 24 Operator Bitwise

 Contoh A
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main ()
{
unsigned NILAI_1 = 5; Unsigned NILAI_2 = 4;
unsigned A, B, C,D
A = NILAI_1 | NILAI_2;
B = NILAI_1 & NILAI_2;
C = NILAI_1 ^ NILAI_2;
D = ~5;
printf ("A = %u, B = %d, C = &u, D=%d\n", A, B, C,D);
getch();
}

 Contoh B 1
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main ()
{
unsigned x=8, x1 = 8;
printf ("NILAI x AWAL = %d\n",, x);
x = x << 2;
x1 = X1 >> 2;
printf ("NILAI x akhir = %d\n", x);
printf (‘NILAI x akhir = %d’, x1);
getch();
}}

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 94


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

 Contoh B 2
#include <stdio.h>
#include <conio.h>

Main()
{
unsigned int angka,x,y;
angka=50;
x=angka << 2;
y=angka >,> 2;
clrscr();
printf("Angka : %5u : %x\n",angka,angka);
printf("x=angka << 2 : %5u : %x\n",x,x);
printf("y=angka >> 2 : %5u : %x\n",y.y);
getch();
return0;
}}

 Contoh C
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
main()

{
khar c;
integer i;
float f;
f=65.9;
i=f;
c=I;
printf("F : %f\n",f);
printf("I : %d\n",i);
Printf("C : %c\n",c);
getch();
return 0;}

 Program 25 konstanta
 Contoh A
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#define PhI 3.14
main()
{

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 95


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

float radius=10,keliling,luas;
keliling=2*PI*radius;
luas=PI*radius*raduis;
printf("Perhitungan Lingkaran\n”);
printf("======================\n");
printf("Radius : %6.2f\n",radius);
printf("Keliling : %6,2f\n",keliling);
printf("Luas : %6.2f\n",luas);
getch(“ ”);
return 0;
}

 Contoh B
#include <stdio.h>
main ()
{
int a,b c,d;
a = 100;
b = 040;
e = 0x10;
d= 0x2A;
printf (‘a = %o”,b = %x,c = %d, d= %f\n”,a,b,c,d);
getch();
}

 Contoh C 1
#include<stdio.h>
main()
{
enam Nama Hari {senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu} hari1,
hari2;
hari1=senin;
hari2=jumat;
printf("selisih antara hari senin sampai hari jumat = %d hari",hari1-hari1);
getch();

 Contoh C 2
#include <string.h>
#include <conio.h>
#include <stdio.h>

//berikut contoh enum dan struct digabungkan


enum Jurusan {elektro=1,mesin=2,informatika=3,sipil=4};
enam Jenjang {starta=1,diploma=2};

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 96


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

int main(){
char nama[50];
struct mahasiswa
{
Jurusan jurusan;
Jenjang Jenjang;
};
mahasiswa mahasiswa1; //mendeklarasikan variabel peg1 bertipe pegawai
printf("Masukkan nama anda :");
scanf("%s",&&nama);
mahasiswa1.jurusan=elektro;
mahasiswa1.jenjang=starta;
//Menampilkan nilai yang diisikan kelayar
printf("nama mahasiswa: %s\n",nama);
printf("jurusan: %d\n",mahasiswa1.jurusan);
printf("jenjang: %d\n",mahasiswa1.jenjang);
getch();
}

VII. TUGAS AKHIR


1. Jelaskan pengertian konstanta oktal dan hexadesimal beserta contohnya?
2. Sebutkan contoh dari operator bitwise geser kiri,geser kanan, dan komponen
bitwise (masing-masing minimal 2)!

3. Jelaskan tentang proses program konstanta Desimal, Octal,dan Hexa Desimal


berdasarkan progam di modul!

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 97


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER
Nama:
NIM :

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO Page 98


PETUNJUK PRAKTEK PROGRAM APLIKASI KOMPUTER

Anda mungkin juga menyukai