DASAR TELEKOMUNIKASI
Disusun oleh :
Tim Laboratorium Telekomunikasi
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
KATA PENGANTAR
i
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi
DAFTAR ISI
iii
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi
STRUKTUR PENGELOLAAN
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI
Kepala
: Fitrilina, MT
Koordinator Asisten
: Faris Al Faruqi
Koordinator Praktikum
: Arif Viardiman
Asisten
: M. Ridwan Siregar
Risna Julianti
Tika Amelia
Indra Margani
Teguh Imanto
Nella Wahyuni
Melia Asmita MZ
iv
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi
c.
vi
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi
Format laporan
I.
Laporan Awal
1. Judul
2. Tujuan
3. Dasar Teori (min 3 halaman full)
4. Alat dan Bahan
5. Prosedur Kerja
6. Rangkaian Percobaan
7. Daftar Pustaka
vii
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi
Modul I
Amplitude Shift Keying
I.
Tujuan
1. Memahami konsep Ampitude Shift Keying.
2. Memahami karakteristik Ampitude Shift Keying.
direpresentasikan dengan status OFF (tidak ada gelombang pembawa). Secara matematis
dapat dituliskan:
( )=
0,
),
cos(2
1
0
(a)
(b)
Gambar 2.1 (a) sinyal digital,(b) sinyal ASK
1
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
2
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
V.
Rangkaian Percobaan
a.
b.
ASK sistem dengan NRZ line code dengan adanya transmisi noise.
4
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
VI.
Jurnal
50%
75%
100%
2400
4800
9600
19200
38400
B.ASK system dengan NRZ line code dengan adanya transmisi noise.
Persen modulasi
CK Rate
25%
50%
75%
100%
2400
4800
9600
19200
38400
5
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
VII.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian modulasi digital dan perbedaan dengan modulasi analog !
2. Jelaskan apa itu Amplitude shift keying !
3. Buatlah blok diagram ASK dan jelaskan bagaimana proses modulasi ASK!
4. Pada suatu modulator ASK terdapat sinyal input : 1 0 0 1 1 1 0 1.
Amplitudo sinyal carrier 1 V dengan frekuensi 2 Hz.
Gambarkan hasil modulasinya!
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan ASK!
6
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
Modul II
Frequency Shift Keying
I. Tujuan
1. Memahami konsep Frequency Shift Keying
2. Memahami perbedaan antara NRZ line code dan duo-binary coding.
( )=
cos(2
cos(2
),
),
0
1
(a)
(b)
Gambar 2.1 (a) sinyal digital,(b) sinyal FSK
7
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
8
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
9
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
V. Rangkaian Percobaan
a.
10
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
b. Percobaan 2
11
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
VI. Jurnal
A. Percobaan 1
Word Length
CK Rate
24 - 1
2400
Gambar
4800
9600
19200
38400
28 - 1
2400
4800
9600
19200
38400
B. Percobaan 2
C. Word Length
24 - 1
CK Rate
Gambar
2400
4800
9600
19200
38400
28 - 1
2400
4800
12
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
9600
19200
38400
13
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
VII.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan apa itu Frequency Shitft Keying!
2. Buatlah blok diagram dari FSK dan jelaskan bagaimana cara modulasi FSK!
3. Pada suatu modulator FSK terdapat sinyal input : 0 0 1 0 1 1 0 1
Dengan frekuensi modulasi untuk bit 0 = 3 Hz dan frekuensi modulasi untuk bit 1 =
5 Hz. Amplitudo untuk masing2 modulator adalah 2 V.
Gambarkan hasil modulasinya!
4. Pada suatu modulator FSK terdapat sinyal input : 1 1 1 0 0 1 1 0
Dengan frekuensi modulasi untuk bit 0 = 2 Hz dan frekuensi modulasi untuk bit 1 =
6 Hz. Amplitudo untuk masing2 modulator adalah 2 V.
Gambarkan hasil modulasinya!
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari FSK!
14
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
Modul III
Phase Shift Keying (PSK)
I. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prinsip dasar dari Phase Shift Keying (PSK)
2. Memahami karakteritik modulasi PSK.
3. Memahami karakteritik demodulasi PSK.
4. Memahami perbedaan flat top sampling dan natural sampling.
SBPSK(t)
15
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
16
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
Power Supply
Osciloscope
B. Percobaan 2 (DPSK)
1. Rangkai rangkaian seperti gambar (b)
2. Hubungkan channel 1 DPSK Encoder (4) sebagai input modulator dan channel 2 sebagai
Tx sesuai rangkaian.
3. Variasikan nilai CK RATE dan WORD LENGTH sesuai jurnal.
4. Amati pada osiloskop bentuk sinyal
17
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
V. Rangkaian Percobaan
A. Percobaan 1 (Sistem Psk dengan NRZ kode)
18
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
B. Percobaan 2 DPSK
19
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
VI. Jurnal
a. Percobaan 1 (Sistem PSK dengan NRZ kode)
Word Length
CK Rate
Gambar
2400
4800
2^4-1
9600
19200
38400
2400
4800
2^8-1
9600
19200
38400
20
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
b. Percobaan 2 (DPSK)
DPSK WL
CK Rate
Gambar
2400
4800
2^4-1
9600
19200
38400
21
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
VII.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian dari Phase Shift Keying (PSK) beserta blog diagramnya!
2. Jelaskan jenis jenis Phase Shift Keying (PSK) beserta gambar!
3. Jelaskan proses modulasi dan demodulasi PSK!
4. Jelaskan pengertian dari NRZ dan CK-Rate!
5. Pada suatu modulator PSK terdapat sinyal input 00101101, gambarkan modulasi BPSK
dan QPSK yang terbentuk!
22
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
MODUL IV
DIFERENTIAL PULSE CODE MODULATION (PCM)
I.
II.
Tujuan
1.
2.
3.
4.
Dasar Teori
Dalam Differential PCM yang dikode adalah perbedaan dari 2 sampel yang berurutan,
bukan sample itu sendiri, dan Differential PCM dirancang untuk dapat memanfaatkan
keuntungan dari redundancy antar sample dalam gelombang suara. karena jangkauan "selisih
sampel/sinyal" pasti lebih kecil dari maximal sinyal itu sendiri maka tentunya diperlukan lebih
sedikit bit untuk mengkode "selisih sample". Diluar perbedaan sinyal yang disampel, secara
umum beberapa hal dari DPCM sama dengan PCM, misalnya laju sampling, juga bandlimiting
filter dan smoothing filter.
Secara konseptual, untuk menghasilkan sebuah "selisih sampel" untuk DPCM kita
harus menyimpan sample input sebelumnya langsung di sirkuit sample-and-hold, kemudian
digunakan substractor untuk mendapatkan selisih-nya (selisih sampel = sample sekarang sample sebelumnya). Kemudian selisih sampel-nya dikwantisasi dan dikode sebelum
dikirimkan, blok diagram fungsional dari DPCM dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Dalam struktur ini oleh feedback loop yang mengintegrasikan "selisih sample" yang
sudah dikode, jadi "nilai input sebelumnya" adalah merupakan nilai estimasi. Keuntungan dari
implementasi feedback seperti ini adalah bahwa kwantisasi error tidak akan berakumulasi, jika
23
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
sinyal feedback agak bergeser / drift maka pengkodean sinyal berikutnya akan
mengkompensasi secara otomatis.
24
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
III.
IV.
DPCM Modulator
DL 2524
726 86
Power Supply 15 V, 3 A
531 292
Prosedur Percobaan
25
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
V. Rangkaian Percobaan
26
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
VI.
Channel 2 : M, N, U, V, P, Q, R, S, Tx
Amplitudo
Tx
25
50
75
Amplitudo
Sign Out
27
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi
VII.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan DPCM !
2. Jelaskan secara ringkas tentang sampling, kuantisasi dan pengkodean.
3. Tuliskan keuntungan dari penggunaan Companding
28
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi