Anda di halaman 1dari 36

MODUL PRAKTIKUM

DASAR TELEKOMUNIKASI

Disusun oleh :
Tim Laboratorium Telekomunikasi

LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT karena berkat hidayahNya


jualah akhirnya modul praktikum Dasar Telekomunikasi ini dapat diselesaikan dan kami
persembahkan kepada saudara-saudara semua.
Modul praktikum Dasar Telekomunikasi ini terdiri atas bahan-bahan yang dianggap
penting sebagai pengetahuan dasar bagi mahasiswa Teknik Elektro terlebih lagi bagi
mahasiswa yang berminat untuk mendalami ilmu Telekomunikasi lebih lanjut. Ada 4 modul
pada pembahasan praktikum Dasar Telekomunikasi. Adapun modul yang akan dipelajari
adalah ASK, FSK, PASK dan PCM.
Kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam modul ini sehingga setiap
saran dan kritikan bersifat membangun untuk peningkatan kualitas modul ini sangat kami
perlukan. Akhirnya kami ucapkan terima kasih atas segala bantuan dan partisipasi yang telah
saudara-saudara berikan karena setiap bantuan tersebut sangat berharga bagi kami.

Selamat praktikum, semoga bermanfaat.....

Team Laboratorium Telekomunikasi


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
Februari 2015

i
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................................i


Daftar Isi ........................................................................................................................ii
Struktur Laboratorium Telekomunikasi...................................................................iv
Tata Tertib Praktikum .................................................................................................v

Modul I. Amplitudo Shift Keying


1.1 Tujuan .........................................................................................................1
1.2 Dasar Teori....................................................................................................1
1.3 Alat dan Bahan..............................................................................................3
1.4 Prosedur Percobaan.......................................................................................3
1.5 Rangkaian Percobaan ....................................................................................4
1.6 Tugas Pendahuluan .......................................................................................7

Modul II. Frequency Shift Keying


2.1 Tujuan ...........................................................................................................8
2.2 Dasar Teori....................................................................................................8
2.3 Alat dan Bahan............................................................................................10
2.4 Prosedur Percobaan.....................................................................................10
2.5 Rangkaian Percobaan..................................................................................11
2.6 Tugas Pendahuluan .....................................................................................15

Modul III. Phase Shift Keying


3.1 Tujuan ........................................................................................................16
3.2 Dasar Teori.................................................................................................16
3.3 Alat dan Bahan...........................................................................................18
3.4 Prosedur Percobaan....................................................................................18
3.5 Rangkaian Percobaan .................................................................................19
3.6 Tugas Pendahuluan ....................................................................................23

Modul IV. Pulse Code Modulation


4.1 Tujuan ........................................................................................................24
4.2 Dasar Teori.................................................................................................24
ii
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi

4.3 Alat dan Bahan...........................................................................................26


4.4 Prosedur Percobaan....................................................................................26
4.5 Rangkaian Percobaan .................................................................................27
4.6 Tugas Pendahuluan ....................................................................................29

iii
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi

STRUKTUR PENGELOLAAN
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI

Kepala

: Ikhwana Elfitri, Ph.D

Sekretaris Kepala Labor

: Fitrilina, MT

Koordinator Asisten

: Faris Al Faruqi

Koordinator Praktikum

: Arif Viardiman

Asisten

: M. Ridwan Siregar
Risna Julianti
Tika Amelia
Indra Margani
Teguh Imanto
Nella Wahyuni
Melia Asmita MZ

iv
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi

TATA TERTIB PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI


LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI

1. Setiap pratikan diwajibkan mengikuti semua prosedur penyelenggaraan praktikum.


(responsi umum, responsi awal, paper, praktikum dan laporan) dengan tertib dan disiplin
2. Praktikan harus mengikuti semua modul percobaan, apabila tidak mengikuti salah satunya
maka seluruh modul percobaan di anggap gagal.
3. Pratikan hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
4. Praktikan yang tidak membawa tugas pendahuluan dan laporan awal tidak dibenarkan
mengikuti praktikum, dan kartu kontrol wajib dibawa saat praktikum, yang tidak membawa
kartu kontrol melapor ke Koordinator Praktikum setelah parktikum dan bersedia menerima
sanksi ( surat peringatan ).
5. Praktikan sebelum memasuki ruangan harus telah :
a. Memakai baju praktikum (jas lab)
b. Memakai sepatu dan berpakaian rapi
6. Praktikan hanya diperkenankan membawa modul praktikum dan alat tulis yang dibutuhkan
selama praktikum berlangsung, sedangkan perlengkapan lainnya diletakkan di tempat yang
telah disediakan.
7. Sebelum praktikum, dilaksanakan responsi awal.
8. Keterlambatan saat praktikum
a. Kurang dari 15 menit dibolehkan ikut responsi tanpa penambahan waktu.
b. Lebih dari 15 menit tidak dibolehkan ikut responsi.
c. Lewat 30 menit praktikum dianggap gagal.
9. Apabila praktikan tidak menguasai materi percobaan pada saat responsi, maka asisten
pengawas berhak mengeluarkan praktikan tersebut.
10. Jurnal laporan akhir dibuat sesuai dengan format yang telah ditetapkan dan ditulis tangan.
11. Waktu asistensi dan pengumpulan laporan akhir :
a. Asistensi dilaksanakan pada hari ke-3 terhitung sejak praktikum dilaksanakan.
b. Pengumpulan laporan akhir pada hari ke-4

dan harus Acc dari asisten yang

bersangkutan, jika tidak laporan belum boleh dikumpulkan.


12. Peraturan dalam mengumpulkan laporan akhir
a.

Terlambat 1 hari maka nilai laporan dipotong 50%.

b. Terlambat 2 hari maka nilai laporan akhir 0 dan tetap dikumpulkan.


v
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi

c.

Terlambat lebih dari 2 hari maka

tidak boleh mengumpulkan laporan dan

praktikum dianggap gagal.


d. Tidak mengumpulkan salah satu laporan akhir maka praktikum di anggap gagal.
13. Selama praktikum berlangsung, praktikan dilarang :
a. Menggunakan dan mengoperasikan peralatan tanpa seizin teknisi dan asisten yang
bersangkutan.
b. Melakukan hal-hal yang tidak diinstruksikan oleh asisten yang bersangkutan.
c. Makan, minum, membuat keributan, dan hal-hal yang dapat mengganggu
pelaksanaan praktikum.
14. Setelah praktikum, meja praktikum harus bersih dan semua hal harus dikembalikan ke
tempatnya.
15. Kerusakan dan atau kehilangan peralatan menjadi tanggung jawab praktikan.
16. Bagi praktikan yang melanggar tata tertib ini maka praktikumnya digagalkan.
17. Bagi praktikan yang tidak bisa mengikuti praktikum pada waktu yang telah dijadwalkan
karena sakit dan atau alasan lain, maka praktikan harus membuat surat izin yang diketahui
oleh Asisten Koordinator Praktikum dan diserahkan paling lambat 1 hari sebelum jadwal
praktikumnya.
18. Setiap praktikan menyisip maksimal 1 (satu) kali dan dalam 1 (satu) kelompok hanya
boleh 1 (satu) anggota yang menyisip.

vi
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi

Format laporan

I.

Laporan Awal
1. Judul
2. Tujuan
3. Dasar Teori (min 3 halaman full)
4. Alat dan Bahan
5. Prosedur Kerja
6. Rangkaian Percobaan
7. Daftar Pustaka

II. Laporan Akhir


1. Judul
2. Tujuan
3. Dasar Teori (min 3 halaman full)
4. Alat dan Bahan
5. Prosedur Kerja
6. Rangkaian Percobaan
7. Jurnal
8. Perhitungan
9. Analisa dan Pembahasan
10. Daftar Pustaka
11. Tugas tambahan (kalau ada)
12. Lembar Asistensi

vii
Tim Asisten laboratorium Telekomunikasi

Modul I
Amplitude Shift Keying
I.

Tujuan
1. Memahami konsep Ampitude Shift Keying.
2. Memahami karakteristik Ampitude Shift Keying.

II. Dasar Teori


Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke
dalam sinyal pembawa. Modulasi digital sebenarnya adalah prosesmengubah-ubah
karakteristik dan sifat gelombang sinyal pembawa sedemikianrupa sehingga bentuk hasilnya
(sinyal pembawa modulasi) memiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1). Berarti dengan
mengamati sinyal pembawanya, kita bisamengetahui urutan bitnya disertai clock (timing,
sinkronisasi). Melalui prosesmodulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat
dikirim ke penerimadengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik
(logamatau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio).
Salah satu modulasi digital yaitu Amplitude Shift Keying (ASK). ASK merupakan
jenis modulasi digital yang paling sederhana, dimana sinyal carrier dimodulasi berdasarkan
amplitude sinyal digital. Untuk ASK sinyal transmisi dapat dituliskan sbb: Sinyal
direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa Sinyal 1
direpresentasikan dengan status ON

(ada gelombang pembawa), Sinyal

direpresentasikan dengan status OFF (tidak ada gelombang pembawa). Secara matematis
dapat dituliskan:
( )=

0,

),

cos(2

1
0

(a)

(b)
Gambar 2.1 (a) sinyal digital,(b) sinyal ASK
1
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

III. Alat dan Bahan


1. Panel DL 2561 dan DL 2560 B
2. Power Supply
3. Oscilloscope
4. Kabel jumper secukupnya

IV. Prosedur Percobaan


A. ASK sistem dengan NRZ line code.
1. Rangkai alat seperti gambar 1.
2. Variasikan CK rate.
3. Variasikan persen modulasi.
B. ASK sistem dengan NRZ line code dengan adanya transmisi noise.
1. Rangkat alat seperti gambar 2.
2. Variasikan CK rate dengan amplitude noise 25% dan output level 50%
3. Variasikan persen modulasi

2
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

V.

Rangkaian Percobaan

a.

ASK sistem dengan NRZ line code.

Gambar 1.2 Rangkaian Percobaan 1


3
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

b.

ASK sistem dengan NRZ line code dengan adanya transmisi noise.

Gambar 1.3 Rangkaian Percobaan 2

4
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

VI.

Jurnal

A.ASK system dengan NRZ line code


Persen modulasi
CK Rate
25%

50%

75%

100%

2400
4800
9600
19200
38400

B.ASK system dengan NRZ line code dengan adanya transmisi noise.
Persen modulasi
CK Rate

25%

50%

75%

100%

2400
4800
9600
19200
38400

5
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

VII.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian modulasi digital dan perbedaan dengan modulasi analog !
2. Jelaskan apa itu Amplitude shift keying !
3. Buatlah blok diagram ASK dan jelaskan bagaimana proses modulasi ASK!
4. Pada suatu modulator ASK terdapat sinyal input : 1 0 0 1 1 1 0 1.
Amplitudo sinyal carrier 1 V dengan frekuensi 2 Hz.
Gambarkan hasil modulasinya!
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan ASK!

6
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

Modul II
Frequency Shift Keying
I. Tujuan
1. Memahami konsep Frequency Shift Keying
2. Memahami perbedaan antara NRZ line code dan duo-binary coding.

II. Dasar Teori


Dalam modulasi FM, frekuensi carrier diubah-ubah harganya mengikuti harga sinyal
pemodulasinya (analog) dengan amplitude pembawa yang tetap. Jika sinyal yang memodulasi
tersebut hanya mempunyai dua harga tegangan 0 dan 1 (biner/digital), maka proses modulasi
tersebut dapat diartikan sebagai proses penguncian frekuensi sinyal. Hasil gelombang FM
yang dimodulasi oleh data biner ini kita sebut dengan Frekuensi Shift Keying (FSK). Bentuk
dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK
adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi ataupun
frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low).
Pada system FSK, 2 buah sinyal sinusoidal dengan amplituda maksimum sama, Ac,
tapi frekuensi berbeda, f1 dan f2, digunakan untuk merepresentasikan simbol biner 1 dan
0. Secara matematis dapat dituliskan :

( )=

cos(2
cos(2

),
),

0
1

(a)

(b)
Gambar 2.1 (a) sinyal digital,(b) sinyal FSK
7
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

Untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses


demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil.
Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate
(kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit
rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).

8
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

III. Alat dan Bahan


1. Panel DL 2562 dan DL 2560 B
2. Power Supply
3. Oscilloscope
4. Kabel jumper secukupnya

IV. Prosedur Percobaan


A. Percobaan 1(Mengamati sinyal FSK)
1. Rangkai alat seperti gambar.
2. Gunakan input NRZ.
3. Variasikan CK rate, dan word length, lihat bentuk sinyalnya.

B. Percobaan 2 (Mengamati sinyal FSK menggunakan duo binary encoder)


1. Rangkai alat seperti gambar.
2. Hubungkan channel 1 pada input duo binary encoder dan channel 2 pada output
duo binary encoder serta channel 3 sebagai hasil modulasi.
3. Variasikan CK rate, dan word length, lihat bentuk sinyalnya.

9
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

V. Rangkaian Percobaan
a.

Percobaan 1(Mengamati sinyal FSK)

Gambar 2.2 Rangkaian Percobaan 1

10
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

b. Percobaan 2

Gambar 2.3 Rangkaian Percobaan 2

11
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

VI. Jurnal
A. Percobaan 1
Word Length

CK Rate

24 - 1

2400

Gambar

4800
9600
19200
38400
28 - 1

2400
4800
9600
19200
38400

B. Percobaan 2
C. Word Length
24 - 1

CK Rate

Gambar

2400
4800
9600
19200
38400

28 - 1

2400
4800

12
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

9600
19200
38400

13
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

VII.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan apa itu Frequency Shitft Keying!
2. Buatlah blok diagram dari FSK dan jelaskan bagaimana cara modulasi FSK!
3. Pada suatu modulator FSK terdapat sinyal input : 0 0 1 0 1 1 0 1
Dengan frekuensi modulasi untuk bit 0 = 3 Hz dan frekuensi modulasi untuk bit 1 =
5 Hz. Amplitudo untuk masing2 modulator adalah 2 V.
Gambarkan hasil modulasinya!
4. Pada suatu modulator FSK terdapat sinyal input : 1 1 1 0 0 1 1 0
Dengan frekuensi modulasi untuk bit 0 = 2 Hz dan frekuensi modulasi untuk bit 1 =
6 Hz. Amplitudo untuk masing2 modulator adalah 2 V.
Gambarkan hasil modulasinya!
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari FSK!

14
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

Modul III
Phase Shift Keying (PSK)

I. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prinsip dasar dari Phase Shift Keying (PSK)
2. Memahami karakteritik modulasi PSK.
3. Memahami karakteritik demodulasi PSK.
4. Memahami perbedaan flat top sampling dan natural sampling.

II. Dasar Teori


Phase Shift Keying adalah mode modulasi digital yang mengubah tiap bit data digital
(logik 0 & 1) kedalam sinyal analog yang sepadan. Tiap perubahan kode bit, dari logik 0 ke
1 atau dari 1 ke 0, phase sinyal carrier dibalik 180 derajat.
Proses modulasi pada PSK (BPSK) dapat dilihat pada bagan dibawah ini :
Sinyal biner polar NRZ Sinyal
Sm(t)

SBPSK(t)

Sinyal Carrier (Sc(t))


Gambar 3.1 Diagram Blok Modulasi PSK

Pada modulasi ini sinyal carrier yang digunakan adalah :


Sc(t) = Ac max Cos (2fct + c)
Setelah dikalikan dengan sinyal binari (Sm(t)) maka akan dihasilkan sinyal BPSK yaitu :
SBPSK (t) = 1 x Ac max Cos (2fct + c) = Ac max Cos (2fct + c) ...untuk bit 1
SBPSK (t) = -1 x Ac max Cos (2fct + c) = Ac max Cos (2fct + c + 180 0) ... untuk bit 0.
Untuk mengembalikann sinyal SBPSK (t) menjadi sinyal binari , maka sinyal SBPSK (t)
harus dikalikan kembali dengan sinyal carrier sehingga nantinya akan didapatkan sinyal
biner, proses demodulasi untuk sinyal SBPSK (t) terlihat pada gambar berikut :

15
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

Gambar 3.2 Diagram Blok Demodulasi PSK

16
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

III. Alat dan bahan

Panel DL 2563 dan DL 2560 B

Power Supply

Osciloscope

IV. Prosedur Percobaan

A. Percobaan 1 (Sistem PSK dengan Kode NRZ)


1. Rangkai rangkaian seperti pada gambar (a)
2. Variasikan nilai CK RATE dan WORD LENGTH sesuai jurnal.
3. Hubungkan channel 1 pada hasil modulasi dan channel 2 sebagai DATA IN seperti pada
rangkaian.
4. Amati pada osiloskop bentuk sinyal .

B. Percobaan 2 (DPSK)
1. Rangkai rangkaian seperti gambar (b)
2. Hubungkan channel 1 DPSK Encoder (4) sebagai input modulator dan channel 2 sebagai
Tx sesuai rangkaian.
3. Variasikan nilai CK RATE dan WORD LENGTH sesuai jurnal.
4. Amati pada osiloskop bentuk sinyal

17
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

V. Rangkaian Percobaan
A. Percobaan 1 (Sistem Psk dengan NRZ kode)

Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan 1

18
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

B. Percobaan 2 DPSK

Gambar 3.4 Rangkaian Percobaan 2

19
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

VI. Jurnal
a. Percobaan 1 (Sistem PSK dengan NRZ kode)

Word Length

CK Rate

Gambar

2400

4800

2^4-1

9600

19200

38400

2400

4800

2^8-1

9600

19200

38400

20
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

b. Percobaan 2 (DPSK)
DPSK WL

CK Rate

Gambar

2400

4800

2^4-1

9600

19200

38400

21
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

VII.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian dari Phase Shift Keying (PSK) beserta blog diagramnya!
2. Jelaskan jenis jenis Phase Shift Keying (PSK) beserta gambar!
3. Jelaskan proses modulasi dan demodulasi PSK!
4. Jelaskan pengertian dari NRZ dan CK-Rate!
5. Pada suatu modulator PSK terdapat sinyal input 00101101, gambarkan modulasi BPSK
dan QPSK yang terbentuk!

22
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

MODUL IV
DIFERENTIAL PULSE CODE MODULATION (PCM)

I.

II.

Tujuan

1.

Memahami karakteristik modulasi DPCM

2.

Memahami prinsip dasar pada proses companding.

3.

Memahami kegunaan S & H (sample and hold)

4.

Memahami karakteristik demodulasi DPCM

Dasar Teori
Dalam Differential PCM yang dikode adalah perbedaan dari 2 sampel yang berurutan,

bukan sample itu sendiri, dan Differential PCM dirancang untuk dapat memanfaatkan
keuntungan dari redundancy antar sample dalam gelombang suara. karena jangkauan "selisih
sampel/sinyal" pasti lebih kecil dari maximal sinyal itu sendiri maka tentunya diperlukan lebih
sedikit bit untuk mengkode "selisih sample". Diluar perbedaan sinyal yang disampel, secara
umum beberapa hal dari DPCM sama dengan PCM, misalnya laju sampling, juga bandlimiting
filter dan smoothing filter.
Secara konseptual, untuk menghasilkan sebuah "selisih sampel" untuk DPCM kita
harus menyimpan sample input sebelumnya langsung di sirkuit sample-and-hold, kemudian
digunakan substractor untuk mendapatkan selisih-nya (selisih sampel = sample sekarang sample sebelumnya). Kemudian selisih sampel-nya dikwantisasi dan dikode sebelum
dikirimkan, blok diagram fungsional dari DPCM dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Dalam struktur ini oleh feedback loop yang mengintegrasikan "selisih sample" yang
sudah dikode, jadi "nilai input sebelumnya" adalah merupakan nilai estimasi. Keuntungan dari
implementasi feedback seperti ini adalah bahwa kwantisasi error tidak akan berakumulasi, jika
23
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

sinyal feedback agak bergeser / drift maka pengkodean sinyal berikutnya akan
mengkompensasi secara otomatis.

Sebagaimana dalam PCM proses ADC dapat bersifat

uniform atau companding, beberapa menggunakan teknik adaptif.

24
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

III.

IV.

Alat dan Bahan

DPCM Modulator

DL 2524

726 86

Power Supply 15 V, 3 A

Probe, Kabel, Jumper

Digital storage osciloscope 305

531 292

Prosedur Percobaan

Modulasi dan Deodulasi DPCM


1. Rangkai alat seperti pada gambar rangkaian 1.1
2. Variasikan amplitudo dari generator (25, 50, 75)
3. Untuk sign out hubungkan Tx dan Rx
4. Amati gelombang output pada channel 2 pada masing-masing titik.

25
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

V. Rangkaian Percobaan

Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan

26
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

VI.

Jurnal DPCM Modulasi

Channel 1 : Sinyal in (O)

Channel 2 : M, N, U, V, P, Q, R, S, Tx

Amplitudo

Tx

25
50
75

Amplitudo

Sign Out

27
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

VII.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan DPCM !
2. Jelaskan secara ringkas tentang sampling, kuantisasi dan pengkodean.
3. Tuliskan keuntungan dari penggunaan Companding

28
Tim Asisten Laboratorium Telekomunikasi

Anda mungkin juga menyukai