Anda di halaman 1dari 15

3

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 1


Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 2
PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR

Praktikum elektronika telekomunikasi merupakan bagian dari matakuliah Elektronika Telekomunikasi


yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2021. Praktikum ini bertujuan untuk memberikan
penguatan pemahaman terhadap materi yang telah diperoleh mahasiswa pada pembahasan rangkaian
penyesuai impedansi.

TUJUAN

Pembuatan laporan praktikum elektronika ditujukan agar mahasiswa dapat belajar untuk mengemukakan
pendapat / berkomunikasi. Laporan praktikum elektronika melatih mahasiswa agar mampu menganalisis
hasil praktikum, membuat perhitungan untuk menentukan besaran fisis, mengetahui beberapa besaran
dari percobaan, menganalisis kesalahan dan akhirnya mampu membuat kesimpulan secara keseluruhan
serta merupakan verifikasi terhadap mata kuliah elektronika yang telah diperoleh pada semester
sebelumnya.

FORMAT PENULISAN

Laporan praktikum dibuat dengan menggunakan kertas HVS ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm) 70 gram, ditulis
tangan dengan rapi. Untuk membuat grafik hanya diperbolehkan menggunakan kertas grafik
(milimeterblok) atau menggunakan program Ms. Office Excel. Laporan ditulis dengan batas kiri 3 cm, batas
kanan 2 cm, batas atas 2 cm dan batas bawah 2 cm.

SISTEMATIKA

Laporan praktikum memiliki susunan sebagai berikut:

1. Tujuan 5. Data Percobaan

2. Teori Dasar dan Matematis 6. Analisis Data Percobaan

3. Alat dan Bahan 7. Simpulan

4. Langkah-langkah percobaan

Catatan :

• khusus untuk modul Praktikum pembuatan hardware teknis laporan dan pengerjaan akan
disampaikan lebih lanjut oleh Asisten laboratorium pada saat pelaksanaan praktikum.
• Mekanisme dan format tugas pendahuluan akan disampaikan lebih lanjut oleh asisten
laboratorium sebelum pelaksanaan praktikum.

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 3


TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. SEBELUM PRAKTIKUM

1. Praktikan hendaknya hadir sepuluh menit sebelum praktikum dimulai.

2. Praktikan yang datang terlambat tidak diberikan tambahan waktu praktikum.

3. Membawa Kartu Praktikum. (terlampira pada file modul). Untuk praktikum daring (remote)
kartu diisi oleh praktikan atas pengarahan oleh Asisten Laboratorium

3. Laboratorium adalah tempat praktikum/bekerja, oleh karenanya untuk praktikum yang


bersifat visit lab selama di dalam laboratorium TTI praktikan harus tertib, sopan, berpakaian
rapi (memakai kemeja dan celana / rok panjang), serta memakai sepatu. Untuk praktikum
yang sifatnya daring (remote) praktikan diwajibkan mengaktifkan kamera selama proses
praktikum berlangsung.

4. Saat praktikum visit lab yang hanya diperbolehkan dibawa masuk ke tempat praktikum yaitu
alat tulis, notebook dan barang berharga lainnya seperti dompet dan alat komunikasi.

5. Jaket, tas dan barang bawaan lainnya (selain yang diperbolehkan masuk) diletakkan di tempat
yang telah disediakan. Keamanan sepenuhnya menjadi tanggung jawab praktikan.

6. Praktikan harus sudah memahami apa yang akan dikerjakan selama praktikum dengan
mempelajari modul parktikum dan atau referensi lain, serta telah mengerjakan tugas awal
untuk praktikum yang akan dilaksanakan.

7. Praktikan tidak diperbolehkan mengikuti praktikum jika :

a. Tidak melakukan pendaftaran praktikum

b. Tidak memprogramkan mata kuliah praktikum pada KRS

c. Tidak memenuhi ketentuan administrasi

d. Datang terlambat lebih dari 45 menit

e. Tidak mengerjakan tugas pendahuluan

B. SELAMA PRAKTIKUM

1. Praktikan diperbolehkan melaksanakan praktikum setelah melakukan pendaftaran dengan


mengisi google form serta melampirkan bukti dokumen KHS dan bukti administrasi.

2. Praktikum dilaksanakan maksimal selama 100 menit (baik visit lab maupun daring).

3. Praktikan melakukan absensi pada LMS sesuai dengan jadwal praktikum.

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 4


4. Praktikan melakukan pengecekan rangkaian kepada asisten alboratorium setelah selesai
merangkai dan sebelum dihubungkan dengan catudaya.

5. Praktikan diperbolehkan menghubungkan rangkaian ke catudaya jika rangkaian telah


dinyatakan benar oleh asisten laboratorium.

6. Praktikan harus dapat memperoleh data dengan melakukan praktikum.

7. Jika praktikan gagal mendapatkan data karena faktor alat dan bahan, harus segera melapor
kepada asisten laboratorium agar segera diberikan penggantian/perbaikan.

8. Praktikan harus menjaga keselamatan diri, ketertiban, peralatan dan kebersihan laboratorium.

9. Selama praktikum, praktikan dilarang keras merokok, makan dan minum membawa senjata
tajam, membawa senjata api, membawa/menggunakan NAPZA serta menjaga protokel
kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dengan praktikan
lain.

10.Praktikan dilarang keras meninggalkan laboratorium tanpa seijin asisten laboratorium selama
praktikum berlangsung, kecuali hendak ke kamar kecil dengan durasi tidak lebih dari 7 menit.

11.Setiap kondisi yang diluar kewajaran praktikan harus berkoordinasi dengan asisten untuk
diteruskan ke laboran dan atau ketua laboratorium jika diperlukan.

C. SETELAH PRAKTIKUM

1. Setelah selesai pratikum, praktikan meminta persetujuan terhadap data yang diperoleh selama
praktikum kepada dosen/asisten.

2. Setelah selesai praktikum, sebelum meninggalkan ruang praktikan harus :

a. mengembalikan alat dan bahan praktikum yang dipinjam

b. merapikan dan membersihkan meja dan kursi yang telah digunakan

3. Praktikan yang gagal memperoleh data selama praktikum bukan dikarenakan faktor alat dan
bahan, harus segera melapor kepada asisten laboratorium. Dan yang bersangkutan akan
diberikan inhal setelah siklus praktikum regular telah selesai.

4. Praktikan harus menjaga ketertiban dan kebersihan pasca pelaksanaan praktikum

5. Pengerjaan laporan praktikum sesuai dengan petunjuk atau panduan

6. Mengembalikan semua material/training kit dan alat ukur serta kabel-2 secarahati-2 ke tempat
semula.

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 5


D. KETENTUAN LAIN

1. Praktikan yang berhalangan hadir pada kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal yang telah
disampaikan oleh pengelola laboratorium wajib melaporkan ketidakhadiran selambat-
lambatnya 1 jam sebelum praktikum dimulai dan akan diberikan jadwal baru untuk mengikuti
kegiatan praktikum.

2. Jika praktikan merusakkan atau menghilangkan bahan, alat atau fasilitas laboratorium yang
lain, maka praktikan wajib mengganti berupa barang yang bersesuaian/sama (bukan berupa
uang).

3. Sistem penilaian pada eksperimen elektronika telekomunikasi mengikuti aturan dimana setiap
modul praktikum memilik bobot sebesar 25 % x jumlah modul ditambah tugas besar
(merangkai alat) dengan bobot sebesar 25%

4. Laporan praktikum dikumpulkan (deathline) 5 hari baik yang bersifat visit lab maupun daring.
Laporan praktikum yang bersifat visit lab dikumpulkan dalam bentuk hardfile dan softfile (di
scan) untuk di upload ke LMS. Sedangkan untuk praktikumdaring pengumpulan laporannya
dalam bentuk softfile yang diupload ke LMS.

5. Ketentuan poin pada pelaksanaan praktikum dan pengumpulan laporan :

Poin laporan praktikum Poin positif akan diberikan kepada praktikan jika pengumpulan
laporan dilakukan sebelum deathline pengumpulan laporan. Poin negatif akan diberikan
kepada praktikan jika mengumpulkan laporan setelah deathline pengumpulan laporan.

6. Pada saat praktikum dan penyerahan laporan, praktikan tetap harus berpakaian rapi, memakai
kemeja atau kaos ber kerah, bersepatu dan berkaos kaki

7. Mahasiswa yang berhalangan hadir saat pelaksanaan praktikum, mohon untuk menghubungi
asisten laboratorium selambat-lambatnya 10 menit sebelum pelaksanaan praktikum. Dan jika
hal tersebut tidak dilaksanakan, kepadanya akan diberikan status tidak hadir tanpa keterangan
(THTK).

8. Mahasiswa yang berhalangan hadir karena alasan yang telah disetujui, maka kepadanya akan
diberikan waktu pengganti sesuai dengan kesepakatan dengan asisten laboratorium.

9. Tidak ada praktikum susulan bagi mahasiswa dengan status kehadiran tidak hadir tanpa
keterangan (THTK).

10. Ketentuan yang tidak tercantum pada modul ini akan disampaikan secara lisan atau tulisan
kepada praktikan.

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 6


MODUL JARINGAN KOMPUTER 3

STATIC ROUTING

1.1 Tujuan
2. Agar praktikan mampu membangun jaringan dengan static routing
3. Agar praktikan mampu memahami konsep routing dan table routing

1.2 Teori dasar


Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang
dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan, maka administrator
jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan. Routing static merupakan pengaturan yang
paling simple dalam jaringan komputer, untuk menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam
tabel entri forwarding pada setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut.

Kelebihan Routing Statis


• Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada setiap router.
• Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi pertukaran paket.
• Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar menukar paket.
• Routing statis lebih aman
• Administrator bebas menentukan jalur jaringan

Kekurangan Routing Statis


• Network admin harus mengetahui segala informasi tentang router yang tersambung.
• Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil
• Konfigurasi lebih rumit apalagi kalau banyak komputer yang terhubung
• Membutuhkan waktu konfigurasi yang lebih lama
• Jika ada jalur yang rusak jaringan akan terhenti

1.3 Alat dan Bahan


• Satu buah PC/Laptop
• Software Cisco Packet Tracer Student

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 7


1.4 Langkah-langkah percobaan

Gambar 1 Perangkat jaringan yang telah terhubung

1. Siapkan 6 PC, 3 switch, dan 3 router seperti pada gambar di atas.


2. Hubungkan PC0 dan PC1 dengan SwitchA, PC2 dan PC3 dengan SwitchC, PC4 dan PC5 dengan
SwitchB, dengan menggunakan kabel straight.
3. Hubungkan SwitchA dengan RouterA, SwitchC dengan RouterC, dengan menggunakan kabel straight.
4. Klik pada RouterB kemudian pindahkan posisi switch power pada RouterB ke posisi off. Tambahkan
NM-1E ke RouterB dengan cara mendrag NM-IE yang tersedia ke RouterB. Kembalikan posisi switch
ke on.

Gambar 2 Port NM-IE

5. Hubungkan SwitchB dengan RouterB, dengan menggunakan kabel straight.

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 8


6. Hubungkan RouterA dan RouterC pada Router B dengan menggunakan kabel cross.
7. Lakukan konfigurasi IP Addres pada masing -masing router.
2. Konfigurasi Router A
Berikut adalah konfigurasi untuk Router A :
1. Double click router A kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2. Setting IP Address Router A eth0 (example pada fa0/0) ke switch
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 172.168.[*+4].1 255.255.255.[**]
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router A eth1 (example pada fa0/1) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 20.20.[*+1].2 255.255.255.[#]
Router(config-if)# exit
a. Konfigurasi Router B
Berikut adalah kofigurasi untuk Router B :
1. Double click router B kemudian pilih CLI
Router> enable
Router# configure terminal
2. Setting IP Address Router B eth0 (example pada fa0/0) ke switch
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.[*+3].1 255.255.255.[**]
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router B eth1 (example pada fa0/1) ke Router A
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 20.20.[*+1].1 255.255.255.[#]
Router(config-if)# exit
4. Setting IP Address Router B eth1 (example pada eth1/0) ke Router C
Router(config)# interface Ethernet1/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 10.10.[*].1 255.255.255.[#]
Router(config-if)# exit

a. Konfigurasi Router C
Berikut adalah konfigurasi untuk Router C :
1. Double click router C kemudian pilih CLI
Router> enable

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 9


Router# configure terminal
2. Setting IP Address Router C eth0 (example pada fa0/0) ke switch
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 192.168.[*+2].1 255.255.255.[**]
Router(config-if)# exit
3. Setting IP Address Router C eth1 (example pada fa0/1) ke Router B
Router(config)# interface FastEthernet0/1
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# ip address 10.10.[*].2 255.255.255.[#]
Router(config-if)# exit

1. Selanjutnya, lakukan routing pada ketiga router.


b. Routing pada Router A
Tambahkan informasi pada table routing Router A
Routing dari Router A ke Router B
Router(config)# ip route 192.168.[*+3].0 255.255.255.[**] 20.20.[*+1].1
Routing dari Router A ke Router C
Router(config)# ip route 10.10.[*].0 255.255.255.[**] 20.20.[*+1].1
Router(config)# ip route 192.168.[*+2].0 255.255.255.[**] 20.20.[*+1].1
Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A
Router# show ip route
Print screen hasil konfigurasi router A
c. Routing pada Router B
Tambahkan informasi pada table routing Router B
Routing dari Router B ke Router A
Router(config)# ip route 172.168.[*+4].0 255.255.255.[**] 20.20.[*+1].2
Routing dari Router B ke Router C
Router(config)# ip route 192.168.[*+2].0 255.255.255.[**] 10.10.[*].2
Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B
Router# show ip route
Print screen hasil konfigurasi router B
d. Routing pada Router C
Tambahkan informasi pada table routing Router C
Routing dari Router C ke Router B
Router(config)# ip route 192.168.[*+3].0 255.255.255.[**] 10.10.[*].1
Routing dari Router C ke Router A
Router(config)# ip route 20.20.[*+1].0 255.255.255.[#] 10.10.[*].1
Router(config)# ip route 172.168.[*+4].0 255.255.255.[**] 10.10.[*].1
Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router C
Router# show ip route
Print screen hasil konfigurasi router C

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 10


2. Setelah itu, tambahkan IP Address pada masing – masing komputer client, dengan cara klik pada
Komputer client lalu masuk pada menu Dekstop lalu tambahkan IP address pada IP Configuration.
Sebelum menambahkan pilih Static terlebih dahulu.

Gambar 3 Saat setting IP pada menu dekstop

Tambahkan IP Address sesuai dengan gambar yang tertera pada modul 3. Untuk Default Gateway,
gunakan IP Address dari masing – masing router yang terhubung.

3. Cek hasil pada komputer client Jika dari kesemua komputer tersebut dapat saling berkomunikasi
maka konfigurasi static routing sudah berhasil. Selain kita cek dengan menggunakan ping juga
menggunakan perintah tracert “ip address terget”.
PC> ping (ip tujuan)
PC> tracert (ip tujuan)
Print screen hasilnya.

Keterangan :
[**] = subnetmask /28
[ # ] = subnetmask /29

1.5 Data Percobaan

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 11


a. Gambar 1 Perangkat yang telah terhubung

Diisi oleh praktikan!

b. Gambar 2 Hasil konfigurasi RouterA


Diisi oleh praktikan!

c. Gambar 3 Hasil konfigurasi RouterB

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 12


Diisi oleh praktikan!

d. Gambar 4 Hasil konfigurasi RouterC


Diisi oleh praktikan!

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 13


e. Gambar 5 Test PING
Diisi oleh praktikan!

f. Gambar 6 Tracert
Diisi oleh praktikan!

1.6 Analisis Percobaan


Diisi oleh praktikan! (minimal 1 halaman)

1.7 Simpulan
Diisi oleh praktikan! (minimal 3 point)

Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 14


Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi (TTI) UNJANI Halaman 15

Anda mungkin juga menyukai