Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI |1

Jobsheet 1 Keselamatan Kerja dan Orientasi Laboratorium

Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk diperhatikan mengingat hasil
penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang
mengkhawatirkan yaitu 9 orang/hari. Keselamatan semua pihak merupakan tanggung jawab
semua pengguna laboratorium. Namun, banyak orang yang meremehkan risiko kerja, sehingga
tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia. Laboratorium merupakan
ruangan yang memiliki risiko yang cukup besar.

Modul ini akan membantu Anda memahami pentingnya keselamatan dan menginformasikan
tentang prosedur keselamatan yang diterapkan oleh ITP yang terdapat di sekitar sistem
kelistrikan di semua laboratorium. Dalam modul ini juga dikenalkan tata tertib dan sistem
penilaian yang digunakan dalam praktikum yang akan berlangsung.

1.1 Keluaran
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda akan mampu:
Menaati peraturan dan tata tertib praktikum, mempraktikkan prosedur laboratorium yang aman
dengan semua peralatan laboratorium dan mengidentifikasi potensi bahaya di sekitar.

1.2 Tujuan
1. Memahami peraturan dan tata tertib praktikum dan sistem penilaian yang digunakan;
2. Mengidentifikasi prosedur keselamatan ITP untuk laboratorium;
3. Menyelesaikan penilaian bahaya di laboratorium;
4. Memahami penggunaan alat ukur listrik dengan benar; dan
5. Memahami pengoperasian catu daya yang aman.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


2 | KESELAMATAN KERJA DAN ORIENTASI LABORATORIUM

1.3 Pendahuluan
Secara umum, kecelakaan listrik bukan akibat langsung dari desain yang buruk, tetapi
kesalahan manusia. Sering kali, mereka disebabkan oleh kurangnya persepsi tentang bahaya
potensial atau kurangnya pemahaman tentang sistem kelistrikan. Semua sistem kelistrikan
dirancang untuk memenuhi batas operasi yang ditentukan dan standar keselamatan yang ketat.
Jika sistem ini dipasang dan dipelihara dengan benar, integritas dan karakteristik asli sistem
tidak akan terganggu.

Keselamatan dan pencegahan kerusakan fisik atau kematian hanya dapat dicapai jika praktikan
yang terlibat dengan sistem kelistrikan dilatih tentang peralatan dan prosedur keselamatan
yang diperlukan. Pelatihan keselamatan harus berkelanjutan di seluruh fase kerja, termasuk
pemasangan, pemeliharaan, dan operasi. Jika prosedur keselamatan diikuti kesempatan
kesalahan manusia dapat dikurangi sehingga membatasi keberadaan bahaya mekanis dan
listrik. Pada akhirnya, potensi bahaya berikut ini akan berkurang secara signifikan:
1. kontak tidak sengaja dengan konduktor yang terbuka
2. bekerja di bawah kondisi yang merugikan atau tidak dikenal
3. kegagalan untuk menggunakan alat pelindung yang direkomendasikan

Mengenali semua prosedur dan peralatan keselamatan di laboratorium sangat penting dan juga
terbiasa dan nyaman dengan peralatan pengujian juga akan membantu mengurangi
kemungkinan kecelakaan. Anda akan diberi informasi tentang catu daya dan alat ukur yang
digunakan di laboratorium. Mampu melakukan penilaian bahaya dengan cepat dan efektif dari
lab akan sangat berguna dan memungkinkan waktu lab yang aman dan Anda akan
diperintahkan tentang cara melakukan penilaian bahaya.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI |3

1.4 Kegiatan Praktikum 1


Setelah menyelesaikan kegiatan ini Anda akan mampu untuk ...
Memahami peraturan dan tata tertib praktikum dan sistem penilaian yang digunakan.

1.4.1 Tata Tertib Praktikum dan Petunjuk Umum


Selama berlangsungnya kegiatan praktikum, praktikan harus memperhatikan peraturan dan
tata tertib yang berlaku di laboratorium. Pada dasarnya peraturan dan tata tertib ini hampir
sama di semua lab yang ada di program studi teknik elektro Institut Teknologi Padang.

Tata tertib praktikum yang berlaku sebagai berikut:


1. Setiap praktikan diwajibkan memiliki buku petunjuk praktikum (modul) dan kartu
peserta praktikum (KPP) yang harus dilengkapi dengan pas foto serta harus sudah hadir
di laboratorium sepuluh menit sebelum praktikum dimulai dengan menyerahkan KPP
kepada asisten yang bertugas.
2. Pada saat praktikum, praktikan harus mengenakan pakaian keselamatan seperti jas
praktikum, sepatu, kacamata, sarung tangan dan helm.
3. Bagi Praktikan yang berambut panjang harus mengikat atau menutup rambutnya.
Sedangkan bagi mahasiswa yang berjilbab, ujung-ujung jilbab harus diatur sehingga
tidak mengganggu pelaksanaan praktikum.
4. Praktikan diwajibkan membuat tugas pendahuluan, laporan awal dan laporan akhir
berdasarkan format yang telah ditentukan. Bagi yang belum mengumpulkan laporan,
tidak boleh mengikuti praktikum berikutnya.
5. Laporan akhir praktikum dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah selesai
praktikum, di mana dua kali asistensi dengan instruktur/asisten yang bersangkutan
selama rentang waktu sebelum pengumpulan laporan akhir dan membawa kartu kontrol
asistensi.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


4 | KESELAMATAN KERJA DAN ORIENTASI LABORATORIUM

6. Praktikan dilarang makan, minum, dan merokok serta harus menjaga ketertiban.
7. Untuk setiap percobaan harus sudah disediakan alat, tempat dan bahan sendiri yang
tidak boleh diubah, diganti, atau ditukar kecuali oleh asisten yang bersangkutan.
8. Setelah selesai menyusun rangkaian percobaan sesuai dengan buku petunjuk praktikum,
praktikan harap segera melapor pada asisten, dan dilarang menghubungkan rangkaian
dengan sumber tegangan sebelum mendapat izin dari asisten yang bersangkutan.
9. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan buku petunjuk
praktikum, praktikan harus segera melapor pada asisten.
10. Kerusakan alat disebabkan oleh kesalahan praktikan menjadi tanggung jawab kelompok
praktikan dan kelompok tersebut tidak diperkenankan mengikuti praktikum sebelum
menyelesaikan tanggung jawabnya.
11. Setiap kerusakan atau kehilangan peralatan dalam melaksanakan praktikum atas
kecerobohan, harus diganti oleh praktikan dengan 3 buah pengganti alat yang sama.
12. Setiap selesai melaksanakan praktikum, praktikan diwajibkan mengembalikan alat-alat
yang digunakan dan dilarang meninggalkan ruangan praktikum sebelum mendapat izin
dari asisten yang bersangkutan.
13. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum pada hari yang ditentukan, dapat
mengajukan inhall (praktikum pengganti) setelah seluruh praktikum selesai sebanyak-
banyaknya 2 kali percobaan dengan membayar biaya inhal.

Prosedur Pelaksanaan Praktikum


1. Sebelum praktikum
a. Mengumpulkan laporan dan tugas pendahuluan.
b. Kegiatan dimulai dengan praktikan mengikuti responsi awal. Bagi praktikan yang
dianggap tidak lulus responsi awal, maka asisten berhak menyuruh praktikan untuk
belajar lagi atau membatalkan praktikum.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI |5

2. Selama praktikum
a. Setelah pre-test, praktikan dapat melaksanakan praktikum di bawah bimbingan
asisten.
b. Setiap praktikan yang meminjam alat, KPP ditinggal sebagai jaminan dan akan
diserahkan kembali di akhir praktikum setelah alat kembali dengan kondisi baik.
c. Perlengkapan yang dibawa ketika praktikum :
1) Buku petunjuk praktikum dan kartu peserta praktikum
2) Alat tulis dan kertas HVS ukuran A4 untuk menulis laporan sementara.
3) Kertas berpetak milimeter lepas (jika diperlukan).
4) Kalkulator (jika diperlukan).
5) Penggaris transparan ukuran minimum 20 cm (jika diperlukan).

3. Akhir praktikum
a. Instruktur memberi pengarahan tentang laporan dan tugas-tugas lain yang harus
dikerjakan praktikan, lalu mengisi/menandatangani kartu praktikum.
b. Kartu praktikum dibawa praktikan dan diserahkan kembali ke petugas administrasi.
Setelah menyerahkan kartu, praktikan menandatangan daftar hadir yang disediakan.

1.4.2 Petunjuk Umum Pembuatan Laporan


Laporan praktikum dibuat dan dikumpulkan pada setiap akhir praktikum maksimal satu
minggu setelah dilakukan asistensi dengan instruktur/asisten. Laporan ditulis pada kertas
ukuran A4 dengan huruf Times New Roman 12 spasi 1,5 dan margin 4-3-3-3. Sistematika
laporan mengikuti format sebagai berikut.
1. Judul
2. Dasar Teori (minimal 2 halaman)
3. Peralatan

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


6 | KESELAMATAN KERJA DAN ORIENTASI LABORATORIUM

4. Langkah Kerja
5. Gambar Percobaan
6. Tabel pengukuran
7. Perhitungan
8. Analisa
9. Kesimpulan
10.Daftar Pustaka (selain modul praktikum)

1.4.3 Pedoman Penilaian


Penilaian pada praktikum ini dilakukan atas berbagai aspek mulai dari persiapan praktikan
hingga laporan terhadap hasil percobaan. Kriteria penilaian yang digunakan sebagai berikut.

No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


1 Persiapan
1.1 Penguasaan materi - Menguasai materi 5
- Tidak menguasai materi 2

1.2 Menganalisis gambar - Merencanakan sesuai dengan gambar 5


kerja kerja
- Merencanakan tidak sesuai dengan 2
gambar kerja
2 Keselamatan Kerja
2.1 Menaati prosedur K3 - Prosedur K3 dilaksanakan 5
- Prosedur K3 tidak dilaksanakan 2

2.2 Menggunakan alat sesuai - Pemilihan alat digunakan sesuai 5


fungsinya dengan fungsinya
- Pemilihan alat tidak digunakan sesuai 2
dengan fungsinya
3 Pelaksanaan
3.1 Mengikuti prosedur - Pelaksanaan praktikum mengikuti 5
langkah kerja prosedur langkah kerja

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI |7

- Pelaksanaan praktikum tidak 2


mengikuti prosedur langkah kerja

3.2 Mengikuti prosedur - Pengetesan rangkaian mengikuti 5


pengetesan rangkaian prosedur pengetesan
- Pengetesan rangkaian tidak mengikuti 2
prosedur pengetesan

3.3 Cara pengujian rangkaian - Pengujian rangkaian sesuai dengan 5


aturan standar pengujian
- Pengujian rangkaian tidak sesuai 2
dengan aturan standar pengujian
4 Kualitas Hasil Percobaan
4.1 Hasil percobaan sesuai - Hasil percobaan sesuai dengan yang 10
dengan standar diharapkan
- Hasil percobaan tidak sesuai dengan 5
yang diharapkan

4.2 Pekerjaan sesuai dengan - Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 5


waktu - Menyelesaikan pekerjaan tidak tepat 3
waktu
5 Sikap/Etos Kerja
5.1 Tanggung jawab - Membereskan kembali alat dan bahan 2
yang dipergunakan
- Tidak membereskan alat dan bahan 1
yang digunakan

5.2 Ketelitian - Tidak banyak melakukan kesalahan 3


kerja
- Banyak melakukan kesalahan kerja 1

5.3 Inisiatif - Memilki inisiatif dalam bekerja 3


- Tidak memiliki inisiatif dalam bekerja 1

5.4 Kemandirian - Mandiri 2


- Tidak mandiri 1

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


8 | KESELAMATAN KERJA DAN ORIENTASI LABORATORIUM

6 Laporan - Laporan ditulis sesuai dengan 5


6.1 Sistematika penyusunan sistematika penulisan laporan
laporan praktikum 3
- Laporan tidak ditulis sesuai dengan
sistematika penulisan laporan
praktikum 5
6.2 Kelengkapan data
pengujian - Data-data pengujian ditulis lengkap 3
dalam laporan
- Data-data pengujian tidak ditulis
lengkap dalam laporan 10

6. 3 Analisis Hasil Percobaan - Analisis dilakukan dengan tepat dan 5


menyeluruh
- Analisis tidak tepat
7 Ujian Lisan - Menjawab semua pertanyaan yang 20
diberikan

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI |9

1.5 Kegiatan Praktikum 2


Setelah menyelesaikan kegiatan ini Anda akan mampu untuk
Mengidentifikasi prosedur keselamatan ITP untuk laboratorium.

1.5.1 Materi Pembelajaran


Setiap lab di ITP sedikit berbeda, tetapi mereka semua memiliki beberapa tingkat peralatan
keselamatan yang terpasang di dalamnya. Saat berada di laboratorium, Anda harus mengetahui
peralatan keselamatan yang tersedia untuk Anda jika terjadi keadaan darurat.
Ini mungkin termasuk:
1. Saklar darurat/kotak PHB
2. Peralatan Pelindung Diri (APD) diperlukan untuk laboratorium
a. kacamata pengaman
b. penyelesaian jobsheet ini (keselamatan dan orientasi)
c. Anda mungkin diminta untuk menghapus item yang dianggap sebagai risiko
keamanan
3. Lokasi kotak P3K
4. Lokasi pemadam api
5. Pintu keluar darurat dan rute keluar

1.5.2 Latihan 1
Prosedur:
Jawab pertanyaan berikut tentang keamanan di lab.
1. Buatkan daftar semua peralatan keselamatan yang tersedia di lab tempat Anda berada
sekarang.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


10 | KESELAMATAN KERJA DAN ORIENTASI LABORATORIUM

2. Periksa Lab dan identifikasi yang berikut ini.


a. Lokasi Tombol Putus Darurat

b. Lokasi kotak P3K

c. Lokasi Pemadam Api

d. Lokasi Alarm Kebakaran

e. Keluar Darurat (sebutkan rute seperti yang dijelaskan oleh instruktur Anda)

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI | 11

1.6 Kegiatan Praktikum 3


Setelah menyelesaikan kegiatan ini Anda akan mampu untuk
Menyelesaikan penilaian bahaya di laboratorium.

1.6.1 Materi Pembelajaran


Seorang ahli teknik harus menyadari standar kelistrikan dan mengamati praktik kerja yang
aman dan memiliki pemahaman yang kuat tentang:
1. Potensi bahaya sengatan listrik
2. Pencegahan sengatan listrik
3. Potensi bahaya kebakaran listrik
4. Potensi bahaya tegangan
5. Potensi bahaya peralatan mekanis
6. Prosedur perawatan baterai yang benar

Potensi Bahaya Keamanan


Keselamatan personel dan properti adalah masalah utama yang berkaitan dengan operasional
sistem kelistrikan. Kekhawatiran ini termasuk dalam dua kategori utama yakni sengatan listrik
dan bahaya kebakaran listrik.

Bahaya Sengatan Listrik


Saat bekerja di sekitar sistem kelistrikan, waspadai situasi yang dapat menyebabkan bahaya
sengatan listrik, seperti bersentuhan dengan konduktor yang berenergi atau "panas", terlalu
dekat dengan kabel tegangan tinggi, menyentuh komponen logam terbuka yang tidak
terhubung ke ground dengan benar, dan melepaskan peralatan dan perangkat yang masih
berenergi.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


12 | KESELAMATAN KERJA DAN ORIENTASI LABORATORIUM

Berikut ini adalah beberapa contoh nyata dari kecelakaan listrik yang seharusnya
mengingatkan Anda untuk perhatian penuh ketika bekerja di dekat peralatan atau sistem
kelistrikan yang berenergi.

Apa efek dari sengatan listrik pada tubuh manusia?


Sengatan listrik terjadi karena perbedaan potensial, tegangan yang diterapkan pada tubuh
manusia. Dalam keadaan ini, arus listrik akan terbentuk di dalam tubuh. Kesimpulan saat ini
dengan impuls dari listrik sistem saraf dan fungsi tubuh dapat dipengaruhi. Berikut ini adalah
daftar gejala paling umum dari sengatan listrik:
1. rasa sakit
2. kontraksi otot
3. luka bakar di permukaan atau jaringan internal
4. gagal napas, fibrilasi jantung
5. gagal jantung

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI | 13

Efek aktual dari sengatan listrik bervariasi tergantung pada kondisi pada saat kontak. Jika arus
mengalir melalui organ-organ vital atau jika jumlah arus relatif tinggi, sengatan dapat
mengakibatkan konsekuensi yang parah. Jumlah arus melalui tubuh sebanding dengan
tegangan yang diberikan dan berbanding terbalik dengan daya tahan tubuh, yaitu Hukum Ohm.
Dengan kata lain, arus adalah hasil dari tegangan dan dibatasi oleh resistansi.

Perhatikan contoh-contoh berikut dari efek arus pada tubuh:


1 mA Tidak menyebabkan sensasi; tidak terasa
1 – 8 mA Sensasi kejut, tetapi tidak menyakitkan. Individu dapat melepaskan
kontak sesuka hati: kontrol otot tidak hilang
8 – 15 mA Kejut yang menyakitkan; individu dapat melepaskan kontak sesuka hati;
kontrol tidak hilang
15 – 20 mA Kejut yang menyakitkan. Kontrol otot dari otot-otot yang berdekatan
hilang sehingga individu tidak dapat melepaskannya
20 – 75 mA Kejut yang menyakitkan. Kontraksi otot yang parah; sulit bernapas
100 – 200 mA Kejut yang menyakitkan, menyebabkan fibrilasi ventrikel jantung.
(berkedut yang tidak teratur pada dinding ventrikel jantung). Itu bisa
berakibat fatal
> 200 mA Luka bakar yang parah, dan kontraksi otot sangat parah sehingga reaksi
otot dada menjepit jantung dan menghentikannya selama kejutan.

Perlu juga dicatat bahwa selain bahaya sengatan langsung, kecelakaan dapat terjadi akibat
sengatan ringan. Menerima sengatan listrik saat bekerja menggunakan tangga dapat
menyebabkan jatuh dan patah tulang. Kilatan dari busur ketika sirkuit korsleting dapat
menyebabkan kerusakan mata dan terbakar.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


14 | KESELAMATAN KERJA DAN ORIENTASI LABORATORIUM

Bagaimana sengatan listrik dapat dicegah?


Sebagian besar penyebab sengatan listrik dapat disebabkan oleh kurangnya kebiasaan kerja
yang baik atau kegagalan untuk mengikuti prosedur keselamatan. Dalam banyak kasus orang
tersebut tidak memakai peralatan pelindung diri yang benar atau telah menggunakan peralatan
yang salah.

Beberapa tips untuk mencegah sengatan listrik:


1. Ikuti semua prosedur keselamatan yang sesuai dan gunakan peralatan keselamatan yang
disetujui untuk digunakan.
2. Jangan pernah bekerja dengan peralatan hidup kecuali jika benar-benar diperlukan.
3. Ketika bekerja pada rangkaian yang tidak diberi energi, gunakan prosedur penandaan
atau penguncian untuk memastikan bahwa sirkuit tidak dapat diberi energi secara tidak
sengaja.
4. Lepaskan semua benda logam, perhiasan, atau topi logam.
5. Jangan pernah bekerja sendirian.
6. Biasakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya seperti hubung singkat atau peralatan
yang salah.

Bahaya Kebakaran Listrik


Beberapa contoh situasi di mana kebakaran listrik dapat terjadi:
1. Panas dihasilkan oleh komponen listrik dan akibatnya, dapat menimbulkan bahaya
kebakaran jika ada koneksi yang buruk antara konduktor dan perangkat.
2. Menggunakan konduktor yang tidak diperingkat untuk membawa arus yang diinginkan.
Contoh: kabel ekstensi berukuran kecil yang digunakan untuk memasok lebih dari satu
perangkat. Kabel menangani arus yang lebih tinggi dari pada yang dirancang untuknya,
dan akan terlalu panas dan mungkin menyebabkan kebakaran.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI | 15

3. Bahaya api juga terjadi pada motor ketika debu dan kotoran dibiarkan menumpuk,
mengurangi tingkat pembuangan panas. Ini menyebabkan suhu motor naik dan bahaya
meningkat.

Bagaimana cara mencegah kebakaran listrik?


Petugas pemeliharaan dapat mengurangi bahaya dan penyalahgunaan peralatan ini dengan:
1. Memastikan bahwa peringkat peralatan dicatat.
2. Memastikan bahwa peralatan pengganti memiliki peringkat yang sama.
3. Menjaga bahan yang mudah terbakar jauh dari peralatan listrik penghasil panas.
4. Menggunakan perangkat perlindungan listrik yang sesuai.

1.6.2 Latihan 2
1. Buat daftar enam prosedur keselamatan yang membantu mencegah sengatan listrik.

2. Sebutkan empat prosedur yang digunakan untuk mengurangi kebakaran listrik.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


16 | KESELAMATAN KERJA DAN ORIENTASI LABORATORIUM

1.7 Kegiatan Praktikum 4


Setelah menyelesaikan kegiatan ini Anda akan mampu untuk
Kompeten dan menggunakan alat ukur dengan aman.

1.7.1 Materi Pembelajaran


Terdapat banyak peralatan yang akan Anda gunakan selama di lab termasuk diantaranya power
suplai dan alat ukur listrik. Pelajari bagaimana cara menggunakan setiap peralatan agar
kegiatan praktikum berjalan aman dan produktif.
Ada beberapa jenis multimeter yang biasa digunakan lab salah duanya adalah multimeter
digital analog. Secara umum, keduanya mempunyai fungsi yang sama hanya terkadang
multimeter digital dapat membantu kita membaca hasil pengukuran dengan lebih akurat.

Saklar pilih untuk menentukan


beasaran yang akan diukur

Rating maximum multimeter


**JANGAN MELEBIHI

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI | 17

Cara Pengukuran Besaran Listrik Menggunakan Multimeter

Hati-hati Menggunakan Alat Ukur Listrik


1. Instrumen listrik, seperti voltmeter, ammeter, ohmmeter dan lain-lain mahal untuk
dibeli, mudah rusak, dan mahal untuk diperbaiki. Belajarlah menggunakannya dengan
benar dan hindari merusaknya.
2. Pikirkan sebelum menghubungkan meter ke sirkuit. Tanyakan kepada diri Anda
pertanyaan ini terlebih dahulu:
a. Apakah sirkuit berenergi atau tidak berenergi (jangan pernah menghubungkan
ohmmeter ke sirkuit berenergi).
b. Apakah ini sirkuit AC atau DC?

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang


18 | KESELAMATAN KERJA DAN ORIENTASI LABORATORIUM

c. Apa yang akan saya ukur: volt, ampere atau ohm?


d. Apa itu Perkiraan Tegangan atau Arus? (Jika Anda tidak tahu apa kira-kira arus
atau tegangannya, JANGAN LAKUKAN sampai Anda berunding dengan
instruktur Anda).

Selalu Ikuti Aturan Ini


1. Jangan pernah menggunakan alat ukur DC di sirkuit AC.
2. Jika perlu SELALU PILIH RENTANG ukur yang paling besar sebagai cadangan
perkiraan tegangan atau arus yang diharapkan.
3. Jangan pernah menggunakan Ohmmeter pada Sirkuit yang Berenergi, hampir pasti akan
TERBAKAR.
4. Saat mengukur tegangan DC atau arus DC, perhatikan polaritas rangkaian. (10 volt
positif sangat berbeda dari 10 volt negatif).
5. Selalu Hubungkan Voltmeter paralel di Sirkuit. Ingat, voltmeter memiliki resistansi
yang sangat tinggi dan oleh karena itu sangat sedikit arus yang mengalir melaluinya.
6. Selalu Hubungkan ammeter secara seri dengan sirkuit. Ingat, ammeter memiliki
resistansi yang sangat rendah dan karena itu menawarkan sangat sedikit oposisi terhadap
aliran arus.

1.7.2 Latihan 3
1. Jelaskan bagian dan fungsi masing-masing dari multimeter digital.
2. Jelaskan bagian dan fungsi masing-masing dari multimeter analog.

CATATAN

Andi M. Nur Putra copyright © 2019. Institut Teknologi Padang

Anda mungkin juga menyukai