Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk diperhatikan mengingat hasil
penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang
mengkhawatirkan yaitu 9 orang/hari. Keselamatan semua pihak merupakan tanggung jawab
semua pengguna laboratorium. Namun, banyak orang yang meremehkan risiko kerja, sehingga
tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia. Laboratorium merupakan
ruangan yang memiliki risiko yang cukup besar.
Modul ini akan membantu Anda memahami pentingnya keselamatan dan menginformasikan
tentang prosedur keselamatan yang diterapkan oleh ITP yang terdapat di sekitar sistem
kelistrikan di semua laboratorium. Dalam modul ini juga dikenalkan tata tertib dan sistem
penilaian yang digunakan dalam praktikum yang akan berlangsung.
1.1 Keluaran
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda akan mampu:
Menaati peraturan dan tata tertib praktikum, mempraktikkan prosedur laboratorium yang aman
dengan semua peralatan laboratorium dan mengidentifikasi potensi bahaya di sekitar.
1.2 Tujuan
1. Memahami peraturan dan tata tertib praktikum dan sistem penilaian yang digunakan;
2. Mengidentifikasi prosedur keselamatan ITP untuk laboratorium;
3. Menyelesaikan penilaian bahaya di laboratorium;
4. Memahami penggunaan alat ukur listrik dengan benar; dan
5. Memahami pengoperasian catu daya yang aman.
CATATAN
1.3 Pendahuluan
Secara umum, kecelakaan listrik bukan akibat langsung dari desain yang buruk, tetapi
kesalahan manusia. Sering kali, mereka disebabkan oleh kurangnya persepsi tentang bahaya
potensial atau kurangnya pemahaman tentang sistem kelistrikan. Semua sistem kelistrikan
dirancang untuk memenuhi batas operasi yang ditentukan dan standar keselamatan yang ketat.
Jika sistem ini dipasang dan dipelihara dengan benar, integritas dan karakteristik asli sistem
tidak akan terganggu.
Keselamatan dan pencegahan kerusakan fisik atau kematian hanya dapat dicapai jika praktikan
yang terlibat dengan sistem kelistrikan dilatih tentang peralatan dan prosedur keselamatan
yang diperlukan. Pelatihan keselamatan harus berkelanjutan di seluruh fase kerja, termasuk
pemasangan, pemeliharaan, dan operasi. Jika prosedur keselamatan diikuti kesempatan
kesalahan manusia dapat dikurangi sehingga membatasi keberadaan bahaya mekanis dan
listrik. Pada akhirnya, potensi bahaya berikut ini akan berkurang secara signifikan:
1. kontak tidak sengaja dengan konduktor yang terbuka
2. bekerja di bawah kondisi yang merugikan atau tidak dikenal
3. kegagalan untuk menggunakan alat pelindung yang direkomendasikan
Mengenali semua prosedur dan peralatan keselamatan di laboratorium sangat penting dan juga
terbiasa dan nyaman dengan peralatan pengujian juga akan membantu mengurangi
kemungkinan kecelakaan. Anda akan diberi informasi tentang catu daya dan alat ukur yang
digunakan di laboratorium. Mampu melakukan penilaian bahaya dengan cepat dan efektif dari
lab akan sangat berguna dan memungkinkan waktu lab yang aman dan Anda akan
diperintahkan tentang cara melakukan penilaian bahaya.
CATATAN
CATATAN
6. Praktikan dilarang makan, minum, dan merokok serta harus menjaga ketertiban.
7. Untuk setiap percobaan harus sudah disediakan alat, tempat dan bahan sendiri yang
tidak boleh diubah, diganti, atau ditukar kecuali oleh asisten yang bersangkutan.
8. Setelah selesai menyusun rangkaian percobaan sesuai dengan buku petunjuk praktikum,
praktikan harap segera melapor pada asisten, dan dilarang menghubungkan rangkaian
dengan sumber tegangan sebelum mendapat izin dari asisten yang bersangkutan.
9. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan buku petunjuk
praktikum, praktikan harus segera melapor pada asisten.
10. Kerusakan alat disebabkan oleh kesalahan praktikan menjadi tanggung jawab kelompok
praktikan dan kelompok tersebut tidak diperkenankan mengikuti praktikum sebelum
menyelesaikan tanggung jawabnya.
11. Setiap kerusakan atau kehilangan peralatan dalam melaksanakan praktikum atas
kecerobohan, harus diganti oleh praktikan dengan 3 buah pengganti alat yang sama.
12. Setiap selesai melaksanakan praktikum, praktikan diwajibkan mengembalikan alat-alat
yang digunakan dan dilarang meninggalkan ruangan praktikum sebelum mendapat izin
dari asisten yang bersangkutan.
13. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum pada hari yang ditentukan, dapat
mengajukan inhall (praktikum pengganti) setelah seluruh praktikum selesai sebanyak-
banyaknya 2 kali percobaan dengan membayar biaya inhal.
CATATAN
2. Selama praktikum
a. Setelah pre-test, praktikan dapat melaksanakan praktikum di bawah bimbingan
asisten.
b. Setiap praktikan yang meminjam alat, KPP ditinggal sebagai jaminan dan akan
diserahkan kembali di akhir praktikum setelah alat kembali dengan kondisi baik.
c. Perlengkapan yang dibawa ketika praktikum :
1) Buku petunjuk praktikum dan kartu peserta praktikum
2) Alat tulis dan kertas HVS ukuran A4 untuk menulis laporan sementara.
3) Kertas berpetak milimeter lepas (jika diperlukan).
4) Kalkulator (jika diperlukan).
5) Penggaris transparan ukuran minimum 20 cm (jika diperlukan).
3. Akhir praktikum
a. Instruktur memberi pengarahan tentang laporan dan tugas-tugas lain yang harus
dikerjakan praktikan, lalu mengisi/menandatangani kartu praktikum.
b. Kartu praktikum dibawa praktikan dan diserahkan kembali ke petugas administrasi.
Setelah menyerahkan kartu, praktikan menandatangan daftar hadir yang disediakan.
CATATAN
4. Langkah Kerja
5. Gambar Percobaan
6. Tabel pengukuran
7. Perhitungan
8. Analisa
9. Kesimpulan
10.Daftar Pustaka (selain modul praktikum)
CATATAN
CATATAN
CATATAN
1.5.2 Latihan 1
Prosedur:
Jawab pertanyaan berikut tentang keamanan di lab.
1. Buatkan daftar semua peralatan keselamatan yang tersedia di lab tempat Anda berada
sekarang.
CATATAN
e. Keluar Darurat (sebutkan rute seperti yang dijelaskan oleh instruktur Anda)
CATATAN
CATATAN
Berikut ini adalah beberapa contoh nyata dari kecelakaan listrik yang seharusnya
mengingatkan Anda untuk perhatian penuh ketika bekerja di dekat peralatan atau sistem
kelistrikan yang berenergi.
CATATAN
Efek aktual dari sengatan listrik bervariasi tergantung pada kondisi pada saat kontak. Jika arus
mengalir melalui organ-organ vital atau jika jumlah arus relatif tinggi, sengatan dapat
mengakibatkan konsekuensi yang parah. Jumlah arus melalui tubuh sebanding dengan
tegangan yang diberikan dan berbanding terbalik dengan daya tahan tubuh, yaitu Hukum Ohm.
Dengan kata lain, arus adalah hasil dari tegangan dan dibatasi oleh resistansi.
Perlu juga dicatat bahwa selain bahaya sengatan langsung, kecelakaan dapat terjadi akibat
sengatan ringan. Menerima sengatan listrik saat bekerja menggunakan tangga dapat
menyebabkan jatuh dan patah tulang. Kilatan dari busur ketika sirkuit korsleting dapat
menyebabkan kerusakan mata dan terbakar.
CATATAN
CATATAN
3. Bahaya api juga terjadi pada motor ketika debu dan kotoran dibiarkan menumpuk,
mengurangi tingkat pembuangan panas. Ini menyebabkan suhu motor naik dan bahaya
meningkat.
1.6.2 Latihan 2
1. Buat daftar enam prosedur keselamatan yang membantu mencegah sengatan listrik.
CATATAN
CATATAN
CATATAN
1.7.2 Latihan 3
1. Jelaskan bagian dan fungsi masing-masing dari multimeter digital.
2. Jelaskan bagian dan fungsi masing-masing dari multimeter analog.
CATATAN