Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT karena berkat


hidayahNya jualah akhirnya modul praktikum Dasar Telekomunikasi ini dapat
diselesaikan dan kami persembahkan kepada saudara-saudara semua.
Modul praktikum Dasar Telekomunikasi ini terdiri atas bahan-bahan yang
dianggap penting sebagai pengetahuan dasar bagi mahasiswa Teknik Elektro
terlebih lagi bagi mahasiswa yang berminat untuk mendalami ilmu Telekomunikasi
lebih lanjut. Ada 4 modul pada pembahasan praktikum Dasar Telekomunikasi.
Adapun modul yang akan dipelajari adalah Amplitude Shift Keying (ASK),
Frequency Shift Keying (FSK), Phase shift Keying (PSK) dan Dufferential Pulse
Code Modulation (DPCM).
Kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam modul ini
sehingga setiap saran dan kritikan bersifat membangun untuk peningkatan kualitas
modul ini sangat kami perlukan. Akhirnya kami ucapkan terima kasih atas segala
bantuan dan partisipasi yang telah saudara-saudara berikan karena setiap bantuan
tersebut sangat berharga bagi kami.

Selamat praktikum, semoga bermanfaat.....

Team Laboratorium Telekomunikasi


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
Februari 2016

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Struktur Laboratorium Telekomunikasi ........................................................... iv
Tata Tertib Praktikum ..........................................................................................v
Format Laporan...................................................................................................vii
Ketentuan Penilaian Praktikum Dasar Telekomunikasi 2016.......................viii

Modul 1. Amplitude Shift Keying


A. Tujuan ..............................................................................................1
B. Dasar Teori .......................................................................................1
C. Alat dan Bahan .................................................................................2
D. Prosedur Percobaan ..........................................................................2
E. Rangkaian Percobaan .......................................................................3
F. Jurnal ................................................................................................5
G. Tugas Pendahuluan ..........................................................................6

Modul II. Frequency Shift Keying


A. Tujuan....................................................................................................7
B. Dasar Teori .............................................................................................7
C. Alat dan Bahan .......................................................................................9
D. Prosedur Percobaan ................................................................................9
E. Rangkaian Percobaan ...........................................................................10
F. Jurnal ...................................................................................................12
G. Tugas Pendahuluan ..............................................................................13

Modul III. Phase Shift Keying


A. Tujuan..................................................................................................14
B. Dasar Teori ..........................................................................................14
C. Alat dan Bahan ....................................................................................16
D. Prosedur Percobaan .............................................................................16

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 ii


E. Rangkaian Percobaan ..........................................................................17
F. Jurnal ...................................................................................................19
G. Tugas Pendahuluan .............................................................................21

Modul IV. Pulse Code Modulation


A. Tujuan..................................................................................................22
B. Dasar Teori ..........................................................................................22
C. Alat dan Bahan ....................................................................................24
D. Prosedur Percobaan .............................................................................24
E. Rangkaian Percobaan ..........................................................................25
F. Jurnal ...................................................................................................26
G. Tugas Pendahuluan .............................................................................27

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 iii


STRUKTUR PENGELOLAAN
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI

Kepala : Ikhwana Elfitri, Ph.D.


Sekretaris Kepala Labor : Fitrilina, M.T.
Koordinator Asisten : Indra Margani
Koordinator Praktikum : Melia Asmita MZ
Asisten : Arif Viardiman
Nella Wahyuni
Teguh Imanto
Nuranisa Nasution
Nurhidayat
Ruhan Masykuri
Ganesta Larasari Edward
Ira Safitri
M. Rendy

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 iv


TATA TERTIB PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI 2016
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI

1. Setiap pratikan diwajibkan mengikuti semua prosedur penyelenggaraan


praktikum. (responsi umum, responsi awal, paper, praktikum dan laporan)
dengan tertib dan disiplin
2. Praktikan harus mengikuti semua modul percobaan, apabila tidak mengikuti
salah satunya maka seluruh modul percobaan di anggap gagal.
3. Pratikan hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
4. Praktikan yang tidak membawa tugas pendahuluan dan laporan awal tidak
dibenarkan mengikuti praktikum, dan kartu kontrol wajib dibawa saat
praktikum, yang tidak membawa kartu kontrol melapor ke Koordinator
Praktikum setelah parktikum dan bersedia menerima sanksi ( surat peringatan ).
5. Praktikan sebelum memasuki ruangan harus telah :
a. Memakai baju praktikum (jas lab)
b. Memakai sepatu dan berpakaian rapi
6. Praktikan hanya diperkenankan membawa modul praktikum dan alat tulis yang
dibutuhkan selama praktikum berlangsung, sedangkan perlengkapan lainnya
diletakkan di tempat yang telah disediakan.
7. Sebelum praktikum, dilaksanakan responsi awal.
8. Keterlambatan saat praktikum
a. Kurang dari 15 menit dibolehkan ikut responsi tanpa penambahan waktu.
b. Lebih dari 15 menit tidak dibolehkan ikut responsi.
c. Lewat dari 30 menit praktikum dianggap gagal.
9. Apabila praktikan tidak menguasai materi percobaan pada saat responsi, maka
asisten pengawas berhak mengeluarkan praktikan tersebut.
10. Jurnal laporan akhir dibuat sesuai dengan format yang telah ditetapkan dan
ditulis tangan.
11. Waktu asistensi dan pengumpulan laporan akhir :
a. Asistensi dilaksanakan secara berkelompok pada hari ke-3 terhitung
sejak praktikum dilaksanakan.

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 v


b. Pengumpulan laporan akhir pada hari ke-4 dan harus diketahui asisten
yang bersangkutan, jika tidak laporan belum boleh dikumpulkan.
12. Peraturan dalam mengumpulkan laporan akhir
a. Pengumpulan laporan tanpa asistensi nilai laporan dipotong 10%
b. Terlambat 1 hari maka nilai laporan dipotong 50%.
c. Terlambat 2 hari maka nilai laporan akhir 0 dan tetap dikumpulkan.
d. Terlambat lebih dari 2 hari maka tidak boleh mengumpulkan laporan
dan praktikum dianggap gagal.
e. Tidak mengumpulkan salah satu laporan akhir maka praktikan
dianggap gagal.
13. Analisa sama dengan orang lain , nilai maksimal dibagi dua (sebanyak orang
yang sama)
13. Selama praktikum berlangsung, praktikan dilarang :
a. Menggunakan dan mengoperasikan peralatan tanpa seizin asisten yang
bersangkutan.
b. Melakukan hal-hal yang tidak diinstruksikan oleh asisten yang
bersangkutan.
c. Makan, minum, membuat keributan, dan hal-hal yang dapat
mengganggu pelaksanaan praktikum.
14. Setelah praktikum, meja praktikum harus bersih dan semua hal harus
dikembalikan ke tempatnya.
15. Kerusakan dan atau kehilangan peralatan menjadi tanggung jawab praktikan.
16. Bagi praktikan yang melanggar tata tertib ini maka praktikumnya digagalkan.
17. Bagi praktikan yang tidak bisa mengikuti praktikum pada waktu yang telah
dijadwalkan karena sakit dan/atau alasan lain, maka praktikan harus membuat
surat izin yang diketahui oleh Koordinator Praktikum dan diserahkan paling
lambat 1 hari sebelum jadwal praktikumnya.
18. Dalam 1 (satu) kelompok hanya boleh 1 (satu) anggota yang menyisip
maksimal 1 kali.
19. Jika menyisip lebih dari satu kali, diperbolehkan change anggota kelompok
pada modul yang sama.
20. Tidak ada menyisip kelompok.

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 vi


Format Laporan

I. Laporan Awal
1. Judul
2. Tujuan
3. Dasar Teori (min 3 halaman full)
4. Alat dan Bahan(print / photocopy)
5. Prosedur Kerja(print / photocopy)
6. Rangkaian Percobaan(print / photocopy)
7. Jurnal Praktikum(print / photocopy)
8. Daftar Pustaka (min 3 referensi)
II. Laporan Akhir
1. Judul
2. Tujuan
3. Dasar Teori (min 3 halaman full)
4. Alat dan Bahan
5. Prosedur Kerja
6. Rangkaian Percobaan
7. Jurnal Praktikum
8. Perhitungan
9. Analisa dan Pembahasan
10. Simpulan dan Saran
11. Daftar Pustaka (min 3 referensi)
12. Tugas tambahan (kalau ada)
13. Lembar Asistensi

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 vii


Ketentuan Penilaian Praktikum Dasar Telekomunikasi 2016

Ketentuan dalam penilaian praktikum Dasar Telekomunikasi 2016 untuk masing –


masing modul praktikum :
a. Laporan Praktikum (60 %).
b. Responsi Awal (15 %).
c. Praktikum (15%).
d. Tugas Pendahuluan (10%).

Nilai Akhir Praktikum = 90 % Rata-rata nilai akhir ke-4 Modul + 10 % Nilai Paper.

Ketentuan Penilaian Laporan Praktikum :


1. Laporan Awal Praktikum(20%)
2. Laporan Akhir Praktikum (80%)
a) Jurnal (20 %)
b) Analisa dan pembahasan (60 %)
c) Tugas Tambahan (10 %)
d) Simpulan dan saran (10%)

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 viii


Modul I
Amplitude Shift Keying
A. Tujuan
1. Memahami konsep modulasi Ampitude Shift Keying.
2. Memahami karakteristik Ampitude Shift Keying.
B. Dasar Teori
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit
stream) ke dalam sinyal pembawa. Modulasi digital sebenarnya adalah
prosesmengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang sinyal pembawa
sedemikianrupa sehingga bentuk hasilnya (sinyal pembawa modulasi) memiliki
ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1). Berarti dengan mengamati sinyal pembawanya, kita
bias mengetahui urutan bitnya disertai clock (timing, sinkronisasi). Melalui
prosesmodulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke
penerimadengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi
fisik (logamatau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio).
Salah satu modulasi digital yaitu Amplitude Shift Keying (ASK). ASK
merupakan jenis modulasi digital yang paling sederhana, dimana sinyal carrier
dimodulasi berdasarkan amplitudo sinyal digital. Untuk ASK sinyal transmisi
dapat dituliskan sbb: Sinyal direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan
amplitudo gelombang pembawa Sinyal “1” direpresentasikan dengan status “ON”
(ada gelombang pembawa), Sinyal “0” direpresentasikan dengan status “OFF”
(tidak ada gelombang pembawa). Secara matematis dapat dituliskan:
𝐴𝑐 cos(2𝜋𝑓𝑐 𝑡) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑚𝑏𝑜𝑙 ′1′
𝑠(𝑡) =
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑚𝑏𝑜𝑙 ′0′

(a)

Gambar 1.1 (a) sinyal digital,(b) sinyal ASK

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 1


C. Alat dan Bahan
1. Panel DL 2561(ASK Digital Data Transmission)
2. Panel DL 2560 B (Digital Data Transmission Auxilary Modul)
3. Power Supply DL 2555ALE
4. Oscilloscope Textronik
5. Kabel jumper secukupnya

D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1 (ASK sistem dengan NRZ Encoder).
1. Rangkai alat seperti gambar 1.
2. Variasikan CK rate.
3. Variasikan persen modulasi.
2. Percobaan 2 (ASK sistem dengan NRZ line code dengan Adanya
Transmisi Noise).
1. Rangkat alat seperti gambar 2.
2. Variasikan CK rate dengan amplitude noise 25% dan output level
50%
3. Variasikan persen modulasi

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 2


E. Rangkaian Percobaan

a. ASK sistem dengan NRZ line code.

Gambar 1.2 Rangkaian Percobaan 1

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 3


b. ASK sistem dengan NRZ line code dengan adanya transmisi noise.

Gambar 1.3 Rangkaian Percobaan 2

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 4


E. Jurnal
A.ASK system dengan NRZ line code
Persen modulasi
CK Rate
25% 50% 75% 100%
2400
4800
9600
19200
38400

B.ASK system dengan NRZ line code dengan adanya transmisi noise.
Persen modulasi
CK Rate
25% 50% 75% 100%
2400
4800
9600
19200
38400

Mengetahui : Padang, 2016


Asisten Laboratorium Telekomunikasi Praktikan

( )
( )

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 5


F. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian modulasi digital dan perbedaan dengan modulasi
analog !
2. Jelaskan apa itu Amplitude shift keying !
3. Buatlah blok diagram ASK dan jelaskan bagaimana proses modulasi
ASK!
4. Pada suatu modulator ASK terdapat sinyal input : 1 0 0 1 1 1 0 1.
Modulator ini menggunakan sinyal carier dengan persamaan Sc(t)=10
cos 8πt. Gambarkan hasil modulasinya!
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan ASK!
6. Jelaskan salah satu penerapan modulasi ASK!
7. Jelaskan pengertian line coding!
8. Jelaskan macam – macam line coding !
9. Jelaskan tujuan menggunakan line coding !

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 6


Modul II
Frequency Shift Keying
A. Tujuan
1. Memahami konsep modulasi Frequency Shift Keying
2. Memahami perbedaan antara encoding dengan menggunakan NRZ line
code dan duo-binary coding.
B. Dasar Teori
Modulasi FSK adalah salah satu teknik modulasi digital yang mengubah-
ubah frekuensi sinyal carier sesuai dengan sinyal informasi. Sinyal informasi pada
modulasi ini adalah sinyal digital. Dalam modulasi FM, frekuensi carrier diubah-
ubah harganya mengikuti harga sinyal pemodulasinya (analog) dengan amplitude
pembawa yang tetap. Pada system FSK, 2 buah sinyal sinusoidal dengan
amplituda maksimum sama, Ac, tapi frekuensi berbeda, f1 dan f2, digunakan
untuk merepresentasikan simbol biner “1” dan “0”. Secara matematis dapat
dituliskan :

𝐴𝑐 cos(2𝜋𝑓1 𝑡) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑚𝑏𝑜𝑙 ′0′


𝑠(𝑡) =
𝐴𝑐 cos(2𝜋𝑓2 𝑡) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑚𝑏𝑜𝑙 ′1′

(a)

(b)
Gambar 2.1 (a) sinyal digital,(b) sinyal FSK
Untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses
demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat
minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 7


dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex
dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 8


C. Alat dan Bahan
1. Panel DL 2562 (FSK Digital Data Transmission)
2. Panel DL 2560 B (Digital Data Transmission Auxilary Modul)
3. Power Supply DL 2555ALE
4. Oscilloscope Tektronix
5. Kabel jumper secukupnya

D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1 (Sistem FSK dengan NRZ Code)
1. Rangkai alat seperti gambar.
2. Gunakan input NRZ.
3. Variasikan CK rate, dan word length, sesuai jurnal dan amati bentuk
sinyalnya.

2. Percobaan 2 (Mengamati sinyal FSK Menggunakan Duo Binary


Encoder)
1. Rangkai alat seperti gambar.
2. Hubungkan channel 1 pada input duo binary encoder dan channel 2
pada output duo binary encoder serta channel 3 sebagai hasil modulasi.
3. Variasikan CK rate, dan word length, sesuai jurnal dan amati bentuk
sinyalnya.

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 9


E. Rangkaian Percobaan
a. Percobaan 1(Sistem FSK dengan NRZ Code)

Gambar 2.2 Rangkaian Percobaan 1

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 10


b. Percobaan 2 (Mengamati sinyal FSK menggunakan duo binary encoder)

Gambar 2.3 Rangkaian Percobaan 2

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 11


F. Jurnal
A. Percobaan 1
Word Length CK Rate Gambar
24 - 1 2400
4800
9600
19200
38400
28 - 1 2400
4800
9600
19200
38400

B. Percobaan 2
C. Word Length CK Rate Gambar
24 - 1 2400
4800
9600
19200
38400
28 - 1 2400
4800
9600
19200
38400

Mengetahui : Padang, 2016


Asisten Laboratorium Telekomunikasi Praktikan

( ) ( )

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 12


G. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan apa itu Frequency Shitft Keying!
2. Buatlah blok diagram dari FSK dan jelaskan bagaimana cara modulasi
FSK!
3. Jelaskan pengertian bit rate dan baud rate!
4. Pada suatu modulator FSK terdapat sinyal input : 0 0 1 0 1 1 0 1
Modulasi ini menggunakan dua sinyal carier dengan persamaan :
Sc1(t)= 5 cos 10πt
Sc2(t)= 5 cos 6πt.
Gambarkan hasil modulasinya!
5. Pada suatu modulator FSK terdapat sinyal input : 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
Gambarkan hasil modulasinya jika menggunakan 4-Ary FSK dan 8-Ary
FSK!
6. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari FSK!
7. Jelaskan salah satu aplikasi modulasi FSK!

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 13


Modul III
Phase Shift Keying (PSK)

A. Tujuan Percobaan

1. Memahami karakteritik modulasi PSK.


2. Memahami penggunaan line coding pada sistem modulasi PSK.

B. Dasar Teori
Phase Shift Keying adalah mode modulasi digital yang mengubah tiap bit
data digital (logik 0 & 1) kedalam sinyal analog yang sepadan. Tiap perubahan
kode bit, dari logik ‘0’ ke ‘1’ atau dari ‘1’ ke ‘0’, phase sinyal carrier dibalik 180
derajat.
Proses modulasi pada PSK (BPSK) dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

Sm(t) Sinyal BPSK

Sc(t)

Gambar 3.1 Diagram Blok Modulasi PSK


Pada modulasi PSK menggunakan line coding Polar.
Pada modulasi ini sinyal carrier yang digunakan adalah :
Sc(t) = Ac max Cos (2πfct + Фc)
Setelah dikalikan dengan sinyal binari (Sm(t)) maka akan dihasilkan sinyal BPSK
yaitu :

SBPSK (t) = 1 x Ac max Cos (2πfct + Фc) = Ac max Cos (2πfct + Фc) ...untuk bit 1
SBPSK (t) = -1 x Ac max Cos (2πfct + Фc) = Ac max Cos (2πfct + Фc + 1800) ...
untuk bit 0.
Untuk
mengembalikann sinyal SBPSK (t) menjadi sinyal binari , maka sinyal SBPSK (t)

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 14


harus dikalikan kembali dengan sinyal carrier sehingga nantinya akan didapatkan
sinyal biner, proses demodulasi untuk sinyal SBPSK (t) terlihat pada gambar berikut
:

SBPSK(t) Sinyal demodulasi Sm(t)


sinyal biner NRZ
Carrier
recovery
circuit

Gambar 3.2 Diagram Blok Demodulasi PSK

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 15


C. Alat dan bahan
1. Panel DL 2563 (PSK Digital Data Transmission)
2. DL 2560 B (Digital Data Transmission Auxilary Modul)
3. Power Supply DL 2555ALE
4. Oscilloscope Tektronix
5. Kabel jumper secukupnya

D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1 (Sistem Modulasi PSK menggunakan NRZ Encoder)
1. Rangkai rangkaian seperti pada gambar (a)
2. Variasikan nilai CK RATE dan WORD LENGTH sesuai jurnal.
3. Hubungkan channel 1 pada hasil modulasi dan channel 2 sebagai DATA IN
seperti pada rangkaian.
4. Amati pada osiloskop bentuk sinyal .

2. Percobaan 2 (Sistem Modulasi PSK menggunakan DPSK Encoder)


1. Rangkai rangkaian seperti gambar (b)
2. Hubungkan channel 1 DPSK Encoder sebagai input modulator dan channel 2
sebagai Tx sesuai rangkaian.
3. Variasikan nilai CK RATE dan WORD LENGTH sesuai jurnal.
4. Amati pada osiloskop bentuk sinyal

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 16


E. Rangkaian Percobaan
1. Percobaan 1 (Sistem Modulasi PSK menggunakan NRZ Encoder)

Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan 1

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 17


2. Percobaan 2 (Sistem Modulasi PSK menggunakan DPSK Encoder)

Gambar 3.4 Rangkaian Percobaan 2

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 18


F. Jurnal
1. Percobaan 1 (Sistem PSK dengan NRZ kode)

Word Length CK Rate Gambar

2400

4800

2^4-1 9600

19200

38400

2400

4800

2^8-1 9600

19200

38400

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 19


2. Percobaan 2 (DPSK)

DPSK WL CK Rate Gambar

2400

4800

2^4-1 9600

19200

38400

Mengetahui : Padang, 2016


Asisten Laboratorium Telekomunikasi Praktikan

( ) ( )

G. Tugas Pendahuluan

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 20


1. Jelaskan pengertian dari Phase Shift Keying (PSK) !
2. Gambarkan dan jelaskan blok diagram modulasi dan demodulasi PSK !
3. Jelaskan jenis – jenis Phase Shift Keying (PSK) berdasarkan jumlah bit yang
ditransmisikan !
4. Pada suatu modulator PSK terdapat sinyal input 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0,
gambarkan modulasi BPSK dan QPSK yang terbentuk!
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari BPSK dan QPSK !
6. Jelaskan salah satu teknologi yang menggunakan teknik modulasi PSK !

MODUL IV

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 21


DIFERENTIAL PULSE CODE MODULATION (DPCM)

A. Tujuan
1. Memahami proses modulasi DPCM.
2. Memahami karakteristik demodulasi DPCM.

B. Dasar Teori
DPCM (Differential Pulse Code Modulation) adalah suatu teknik modulasi
pulsa yang merupakan pengembangan dari teknik PCM (Pulse Code Modulation).
Teknik modulasi ini secara umum memiliki tahapan yang sama dengan teknik
modulasi PCM :
1. Sampling , yaitu pencuplikan sinyal analog dengan frekuensi tertentu
untuk mengubah sinyal continue menjadi sinyal diskrit ( Sinyal Waktu
Diskrit).
2. Kuantisasi , yaitu pelevelan tegangan (mengubah sinyal dengan
amplitudo continue menjadi amplitudo diskrit).
3. Coding , yaitu proses mengubah (mengkodekan) amplitudo hasil
kuantisasi menjadi urutan biner.

Dalam Differential PCM yang dikode adalah perbedaan dari 2 sampel yang
berurutan, bukan sample itu sendiri, dan Differential PCM dirancang untuk dapat
memanfaatkan keuntungan dari redundancy antar sample dalam gelombang suara.
karena jangkauan "selisih sampel/sinyal" pasti lebih kecil dari maximal sinyal itu
sendiri maka tentunya diperlukan lebih sedikit bit untuk mengkode "selisih
sample". Diluar perbedaan sinyal yang disampel, secara umum beberapa hal dari
DPCM sama dengan PCM, misalnya laju sampling, juga bandlimiting filter dan
smoothing filter.
Secara konseptual, untuk menghasilkan sebuah "selisih sampel" untuk DPCM
kita harus menyimpan sample input sebelumnya langsung di sirkuit sample-and-
hold, kemudian digunakan substractor untuk mendapatkan selisih-nya (selisih
sampel = sample sekarang - sample sebelumnya). Kemudian selisih sampel-nya

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 22


dikwantisasi dan dikode sebelum dikirimkan, blok diagram fungsional dari DPCM
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

+ d[k]
x[k] + Quantizer dq[k]


x[k-1]
Delay Ts

Gambar 4.1 Blok Diagram DPCM

C. Alat dan Bahan

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 23


1. Differential PCM Modulator / Demodulator DL 2545
2. Power Supply DL 2555ALE
3. Oscilloscope Tektronix
4. Kabel jumper secukupnya

D. Prosedur Percobaan
1. Modulasi dan Deodulasi DPCM
1. Rangkai alat seperti pada gambar rangkaian 1.1
2. Variasikan amplitudo dari generator (25, 50, 75)
3. Untuk sign out hubungkan Tx dan Rx
4. Amati gelombang output pada channel 2 pada masing-masing titik.

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 24


E. Rangkaian Percobaan

Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 25


F. Jurnal DPCM Modulasi
1. Channel 1 : Sinyal in (O)
2. Channel 2 : M, N, U, V, P, Q, R, S, Tx dan Sign Out

Amplitudo M N U V P Q R S Tx Sign
Out

25

50

75

Mengetahui :
Asisten Laboratorium Telekomunikasi Padang, 2016
Praktikan

( )
( )

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 26


G. Tugas Pendahuluan

1. Apa yang dimaksud dengan PCM?


2. Gambarkan Blok Digram PCM !
3. Jelaskan secara ringkas tentang tahapan pada PCM !
4. Tentukan hasil dari proses PCM , jika diketahui sinyal informasi dengan
persamaan S(t)= 4 sin 2πt , menggunakan frekuensi sampling 8 Hz
dengan jumlah bit per sampel :
a. 3 bit/sampel.
b. 4 bit/sampel.

Gambarkan pada kertas millimeter !


5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan DPCM !
6. Gambarkan blok digram DPCM!
7. Jelaskan perbedaan antara PCM dengan DPCM !
8. Jelaskan keuntungan yang diperoleh jika menggunakan teknik modulasi
DPCM dibandingkan dengan PCM !

TIM ASISTEN LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI – DASTEL 2016 27

Anda mungkin juga menyukai