Anda di halaman 1dari 62

BUKU PENUNTUN

PRAKTIKUM MENGGAMBAR
TEKNIK II
(MENGGUNAKAN APLIKASI CIRCUIT WIZARD)

Penulis : Y. Munandar Kolewora, ST., M.Eng


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ELEKTRO MEDIS, UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM

MENGGAMBAR TEKNIK

Penulis : Y. Munandar Kolewora, ST., M.Eng

Editor : Laode Hamrin, S.Si., MT

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Buku Penuntun Praktikum Menggambar Teknik ini.
Buku penuntun ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan buku penuntun ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan buku ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki buku penuntun ini.
Akhir kata kami berharap semoga Buku Penuntun Praktikum Menggambar
Teknik ini dapat memberikan manfaat maupun menjadi inpirasi terhadap pembaca.

Kendari, Agustus 2022

Penyusun

ii
TATA TERTIB LABORATORIUM TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS

1. Praktikan diperbolehkan mengikuti praktikum bila:


a. Hadir tepat waktu (10 menit sebelum praktikum berlangsung). Paling
terlambat sebelum tes awa/respon berakhir.
b. Mengenakan pakaian berkerah/sopan, tidak mengenakan jaket (kecuali sakit),
bersepatu tertutup, dan mengenakan jas praktikum. Jika tidak, praktikan
dikenakan Sanksi IV.
c. Telah mengerjakan tugas pendahuluan dan laporan praktikum percobaan pada
minggu sebelumnya. Jika tidak, praktikan dikenakan Sanksi IV.
d. Praktikan wajib membawa kartu control praktikum dan mengisi daftar hadir.
Jika tidak, praktikan tidak diperbolehkan mengikuti praktikum (jika kartu
control hilang, praktikan wajib melapor ke pengelola lab paling lambat 1x24
jam sebelum praktikum dimulai dan membayar biaya Rp. 10.000 untuk kartu
control yang baru). Jika tidak, praktikan dikenakan Sanksi IV.
2. Tes awal/respon dilaksanakan maksimal selama 15 menit di awal praktikum. Jika
praktikan datang telat (sejak tes awal dimulai dan sebelum tes awal berakhir),
maka praktikan diperbolehkan mengikuti praktikum dengan menerima Sanksi I.
Tidak ada penambahan waktu bagi praktikan yang tidak hadir tepat waktu.
3. Nilai tes awal kurang dari 60 (nilai maksimum 100). Jika tidak, praktikan
dikeluarkan dari lab untuk belajar dan segera menghadap kembali untuk
melakukan tes awal sebelum waktu tes awal berakhir. Jika tidak, praktikan
dikenakan Sanksi IV.
4. Praktikan yang tidak hadir karena sakit atau izin (urusan yang urgen/penting)
dapat mengikuti praktikum susulan dengan membayar biaya praktikum susulan
(jika melampirkan surat keterangan sakit dari dokter dikenakan biaya Rp. 40.000
jika tidak dapat meyerahkan surat keterangan sakit maka dikenakan biaya Rp.
50.000)
5. Selama praktikum berlangsung, tas dan barang bawaan lain yang tidak diperlukan
dalam praktikum diletakkan pada tempat yang telah disediakan.
6. Praktikan tidak diperbolehkan makan/minum selama proses praktikum
berlangsung.

iii
7. Praktikan tidak diperbolehkan mengopersikan suatu alat tanpa sepengetahuan
pengelola lab/asisten praktikum pada shift tersebut.
8. Bila terjadi kerusakan alat selama berjalannya praktikum, maka asisten maupun
praktikan wajib menghadap kepada penanggung jawab lab dasar.
9. Praktikan tidak diperkenankan izin keluar dari praktikum tanpa seizin pengelola
lab/asisten praktikum pada shift tersebut.
10. Bila praktikum belum selesai ketika waktu praktikum telah habis, maka praktikum
tetap bisa dilanjutkan jika ada kesepakatan bersama. Jika tidak ada kesepakatan,
praktikum dianggap selesai dan praktikan tidak diminta pertanggung jawaban atas
sisa praktikum yang tidak dilakukan.
11. Praktikum yang tidak dapat dilaksanakan karena adanya gangguan listrik PLN
atau bencana alam akan diganti pada waktu lain sesuai dengan kesepakatan.
12. Aturan tugas pendahuluan (TP):
a. Tugas pendahuluan dikerjakan pada kertas HVS ukuran A4.
b. Tuliskan nama, nim, nama asiten dan judul praktikum pada bagian
sampul/cover.
c. Tugas pendahuluan ditulis tangan dan menggunakan ballpoint hitam atau
biru.
d. Tulis kembali soal pada tugas pendahuluan.
e. Jika salah satu point di atas tidak terpenuhi maka akan dikenakan sanksi.
f. Tugas pendahuluan dikumpulkan pada sebelum masuk ke dalam
laboratorium sebelum praktikum dimulai.
13. Aturan penulisan laporan:
a. Laporan praktikum ditulis pada kertas HVS ukuran A4.
b. Tuliskan nama, nim, nama asisten dan judul praktikum pada bagian
sampul/cover.
c. Laporan praktikum ditulis tangan dan menggunakan ballpoint hitam atau
biru.
d. Jika salah satu point di atas tidak terpenuhi, maka akan dikenakan Sanksi
I, II, atau III.
e. Laporan yang tidak d ACC oleh asisten praktikum dikenakan Sanksi III.

iv
14. Bila ada masalah dengan nilai praktikum silahkan menghubungi pengelola
laboratorium atau asisten praktikum yang bersangkutan.
15. Sanksi:
a. Sanksi I :dikurangi 10% dari nilai satu praktikum
b. Sanksi II :dikurangi 20% dari nilai satu praktikum
c. Sanksi III :dikurangi 50% dari nilai dari satu praktikum
d. Sanksi IV :dikurangi 100% dari nilai satu praktikum dan tidak dapat
mengikuti praktikum

v
KARTU KONTROL PRAKTIKUM MENGGAMBAR TEKNIK

Nama :................................ PAS


Nim :................................ FOTO

Kelompok :................................ 3 X 4 cm

P.Studi :................................

Nilai Laporan
Tanggal Percobaan Paraf
T R K L Paraf

Kendari,
Penanggung Jawab

(Y. Munandar Kolewora,ST,M.Eng)

Keterangan
T = Nilai Tugas Pendahuluan (10%)
K = Nilai Keterampilan (30%)
R = Nilai Respon (10%)
L = Nilai Laporan (15%)
Ujian Praktek = 35%

vi
DAFTAS ISI

DAFTAS ISI ......................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... viii

PERCOBAAN I PENGINSTALAN SOFTWARE CIRCUIT WIZARD ................. 1

PERCOBAAN II PENGENALAN APLIKASI CIRCUIT WIZARD ....................... 7

PERCOBAAN III MENGGUNAKAN VIRTUAL INSTRUMENTS ..................... 17

PERCOBAAN IV KONVERSI RANGKAIAN KE PCB LAYOUT ....................... 26

PERCOBAAN V RANGKAIAN DASAR I ............................................................... 38

PERCOBAAN VI RANGKAIAN DASAR II ............................................................ 42

PERCOBAAN VII RANGKAIAN PENGONTROL I .............................................. 47

PERCOBAAN VIII RANGKAIAN PENGONTROL II........................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 50

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 File circuit wizard ........................................... Error! Bookmark not defined.


Gambar 2 Instal Shield Wizard ....................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. License Agreement ........................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. Customer Information.................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5. Choose Destination Location......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. Software Configuration ................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 7. Select Program Folder ................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 8. Installshield Wizard Complete ...................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 9. File CktWiz.exe ............................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 10. Open File Location ...................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 11. Replace File ................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 12. Tampilan Utama Aplikasi Circuit Wizard ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 13. Area Kerja Aplikasi Circuit Wizard ............ Error! Bookmark not defined.
Gambar 14. Jendela New Projek ..................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 15. Menu membuka dan menyimpan dokumen. Error! Bookmark not defined.
Gambar 16. Navigasi Dokumen ...................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 17. Menu Copy .................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 18. Menu Cut ..................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 19. Menu Paste .................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 20. Menu Delete . .............................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 21. Menu Undo .................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 22. kotak daftar drop-down ............................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 23. Penyeretan (drag) Komponen pada Gallery Error! Bookmark not defined.
Gambar 24. nama dan nomor pin komponen .................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 25. Rotasi komponen ......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 26. Zoom Tool ................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 27. Penyambungan (wiring) Komponen ............ Error! Bookmark not defined.
Gambar 28. Tombol Simulasi Rangkaian ....................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 29. Analisis Grafik ............................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 30. Multimeter Analog ......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 31. Pilihan Instrument Multimeter Analog ........ Error! Bookmark not defined.
Gambar 32. Multimeter Digital.......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 33. Pilihan Instrument Multimeter Digital ........ Error! Bookmark not defined.
Gambar 34. Wattmeter ...................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 35. Osiloskop ..................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 36. Pilihan menambahkan Grafik .......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 37. Grafik ........................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 38. Function Generator ...................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 39. Function Generator Properties ..................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 40. Bentuk Gelombang ...................................... Error! Bookmark not defined.

viii
Gambar 41. Rangkaian Sederhana ..................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 42. Pengukuran Multimeter Analog .................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 43. Pengukuran Multimeter Digital ..................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 44. Pengukuran Menggunakan Wattmeter ........ Error! Bookmark not defined.
Gambar 45. Pengukuran Menggunakan Osiloskop .............. Error! Bookmark not defined.
Gambar 46. Graph Properties ......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 47. Convert to PCB Layout................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 48. Convert to printed circuit board .................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 49. Pengaturan Konversi Umum ........................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 50. Menentukan ukuran dan bentuk papan ........ Error! Bookmark not defined.
Gambar 51. Memilih konversi komponen ....................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 52. Menambahkan power digital ke layout PCB ............. Error! Bookmark not
defined.
Gambar 53. Memilih penempatan komponen...................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 54. Routing PCB secara otomatis ...................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 55. Rangkaian pengontrol lampu pada circuit diagram .. Error! Bookmark not
defined.
Gambar 56. Rangkaian pengontrol lampu pada PCB layout ......... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 57. Kondisi setelah di running pada mode current flow di circuit diagram
......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 58. Kondisi setelah di running pada mode current flow di PCB Layout ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 59. Tampilan Bill of Materials .............................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 60. Rangkaian sederhana untuk mengontrol pencahayaan lampu pada design
tabs circuit diagram ........................................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 61. Rangkaian sederhana untuk mengontrol pencahayaan lampu pada design
tabs PCB Layout .............................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 62. Rangkaian Bel Pintu pada PCB Layout ....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 63. Rangkaian Bel Pintu pada Design Tabs Circuit Diagram Error! Bookmark
not defined.
Gambar 64. Rangkaian Seri Pada Design Tabs PCB Layout ........ Error! Bookmark not
defined.
Gambar 65. Rangkaian Seri pada design Tabs Circuit Diagram .. Error! Bookmark not
defined.
Gambar 66. Rangkaian Paralel Pada Design Tabs PCB Layout ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 67. Rangkaian Paralel pada Design Tabs Circuit Diagram .... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 68. Saklar Lampu pada Design Tabs PCB Layout .. Error! Bookmark not defined.
Gambar 69. Rangkaian Saklar Lampu pada Design Tabs Circuit Diagram Error! Bookmark
not defined.

ix
Gambar 70. Rangkaian Mainan Bayi pada Design Tabs PCB Layout . Error! Bookmark not
defined.
Gambar 71. Rangkaian Mainan Bayi pada Design Tabs Circuit diagram ... Error! Bookmark
not defined.
Gambar 72. Rangkaian Alarm Keamanan pada Design Tabs PCB Layout . Error! Bookmark
not defined.
Gambar 73. Rangkaian Alarm Keamanan Pada Design Tabs Circuit Diagram .............. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 74. Rangkaian Set, Reset pada Design Tabs Circuit Diagram Error! Bookmark not
defined.
Gambar 75. Rangkaian Set, Reset pada Design Tabs PCB Layout .... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 76. Rangkaian Pengontrol Lampu Menggunakan Sensor Cahaya pada Design
Tabs PCB Layout ............................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 77. Rangkaian Pengontrol Lampu menggunakan Sensor Cahaya Pada Design
Tabs Circuit Diagram...................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 78. Rangkaian Temperatur Sensor pada design tabs Circuit Diagram....... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 79. Rangkaian Temperatur Sensor pada Design Tabs PCB Layout kondisi
Normal ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 80. Rangkaian Temperatur Sensor pada Design Tabs PCB Layout kondisi Real
World ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 81. Rangkaian Rangkaian Push-pull transistor pada design tabs PCB Layout
kondisi normal ................................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 82. Rangkaian Push-pull transistor pada design tabs PCB layout kondisi Real
World ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 83. Rangkaian Push-Pull transistor pada design tabs circuit diagram ....... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 84. Rangkaian osilator transistor pada design tabs circuit diagram
......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 85. Rangkaian osilator transistor pada design tabs PCB Layout kondisi current
flow .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 86. Rangkaian osilator transistor pada design tabs PCB Layout kondisi Real
World ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 87. Rangkaian pengatur waktu stabil pada design tabs circuit diagram ..... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 88. Rangkaian pengatur waktu stabil pada design tabs PCB Layout kondisi
current flow...................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 89. Rangkaian pengatur waktu stabil pada design tabs PCB Layout kondisi Real
World ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 90. Rangkaian Pengontrol kipas dengan menggunakan sensor suhu pada design
tabs circuit diagram ......................................................... Error! Bookmark not defined.

x
Gambar 91. Rangkaian Pengontrol kipas dengan menggunakan sensor suhu pada design
tabs PCB Layout kondisi normal ..................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 92. Rangkaian Pengontrol kipas dengan menggunakan sensor suhu pada design
tabs PCB Layout kondisi Real World ............................. Error! Bookmark not defined.

xi
PERCOBAAN I

1. PENGINSTALAN SOFTWARE CIRCUIT WIZARD

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mengenal tentang aplikasi circuit wizard
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara memperoleh softfile circuit wizard
3. Mahasiswa mampu mengetahui cara penginstalan software circuit wizard
4. Mahasiswa mampu mengetahui cara mengaktifkan aplikasi circuit wizard
B. Dasar Teori
a. Circuit Wizard
Circuit Wizard adalah system yang revolusioner yang menggabungkan desain
sirkuit, desain PCB, simulasi, pembuatan CAD/CAM dalam satu paket lengkap.
Dengan mengintegrasikan seluruh proses desain, Circuit wizard menyediakan semua
alat dan bahan yang diperlukan untuk menghasilkan rangkaian elektronika yang
diinginkan.
Circuit wizard menawarkan tingkat akurasi yang sangat baik, mesin simulasi
SPICE Circuit wizard dapat meyakinkan pengguna untuk bisa merancang serta dapat
direalisasikan Ketika dibuat. Mesin simulasi SPICE jauh lebih cepat dan Teknik
perancangan dengan computer yang tinggi dapat menunjukan kondisi proses yang
terjadi di dalam komponen dan kabel penghubung selama simulasi.
Terdapat beberapa link website yang bisa digunakan untuk memperoleh atau
mendownload softfile circuit wizard, salah satunya yaitu di link “”. Setelah sudah
memperoleh softfile circuit wizard maka Langkah selanjutnya yaitu melakukan
penginstalan software circuit wizard, Adapun Langkah-langkah penginstalannya
sebagai berikut.
C. Langkah-langkah Penginstalan Software Circuit Wizard
Untuk mengawali penginstalan softwate circuit wizard yaitu buka folder circuit
wizard yang telah diperoleh atau didownload, lalu ikuti Langkah-langkah berikut ini.
1. Langkah pertama yaitu meng-klik “setup.exe”

1
Gambar 1. File circuit wizard

2. Ikuti petunjuk instalasi lalu klik “Next”

Gambar 2. Instal Shield Wizard


3. Pada tampilan license agreement klik “Yes”

Gambar 3. License Agreement

2
4. Pada customer Information, silahkan mengisi User name, Company name
dan Serial Number. Serial number yang di inputkan yaitu : CW-ED05-
3TJGJYL8NQ. Kemudian klik “Next”

Gambar 4. Customer Information


5. Pilih lokasi penempatan file instalasi pada tampilan Choose Destination
Location lalu klik “Next”

Gambar 5. Choose Destination Location


6. Pada tampilan Software Configuration pilih Single (stand-alone) installation
lalu klik “Next”

3
Gambar 6. Software Configuration
7. Kemudian memilih folder program lalu klik “Next”

Gambar 7. Select Program Folder


8. Ketika penginstalan selesai klik “Finish”

Gambar 8. Installshield Wizard Complete

4
D. Melakukan Aktivasi Aplikasi Circuit Wizard
Setelah melakukan instalasi software circuit wizard, sebaiknya pengguna melakukan
aktivasi aplikasi circuit wizard-nya untuk memperoleh licence atas penggunaan
aplikasi circuit wizard. Adapun Langkah-langkah untuk melakukan aktivasi aplikasi
circuit wizard yaitu sebagai berikut :
a. Membuka File Crack
Selanjutnya melakukan aktivasi software dengan membuka folder Circuit wizard
lalu klick folder “crack” selanjutnya copy file “CktWiz.exe”.

Gambar 9. File CktWiz.exe


b. Open File Location
Open file location aplikasi circuit wizard dengan meng-klik kanan shortcut
aplikasi circuit wizard.

Gambar 10. Open File Location


c. Replace The File in the Destination
Selanjutnya copy file lalu klik “Replace the file in the destination” lalu klik
“continue”

5
Gambar 11. Replace File
d. Membuka Aplikasi Circuit Wizard
Buka aplikasi circuit wizard dan siap untuk digunakan.

Gambar 12. Tampilan Utama Aplikasi Circuit Wizard

6
2. PERCOBAAN II
3. PENGENALAN APLIKASI CIRCUIT WIZARD

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami Area kerja Aplikasi Circuit Wizard
2. Mahasiswa dapat mengetahui defenisi atau fungsi dari area kerja aplikasi circuit
wizard
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara/Langkah-langkah penggunaan aplikasi circuit
wizard
4. Mahasiswa dapat mengetahui gambaran dari proses penggunaan apliaksi circuit
wizard
B. Area Kerja Aplikasi Circuit Wizard
Area kerja pada aplikasi circuit wizard adalah beberapa menu atau pilihan bantuan
yang telah disediakan dan dapat digunakan dalam mengoperasikan aplikasi circuit
wizard. Adapun area kerja dari aplikasi circuit wizard dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 13. Area Kerja Aplikasi Circuit Wizard

7
Pada aplikasi circuit wizard terdapat beberapa wilayah kerja yang bisa digunakan untuk
memudahkan pengguna dalam melakukan perancangan sirkuit atau rangkaian
elektronika. Beberapa wilayah kerja tersebut yaitu :

1. Menu Bar
Menu Bar digunakan untuk mengakses berbagai alat dan fitur di circuit wizard.
banyak pilihan menu dapat diakses dengan mengklik tombol toolbar atau dengan
menekan pintasan keyboard (shortcuts).
2. Toolbars
toolbar menyediakan cara cepat untuk melakukan tugas di circuit wizard.
kebanyakan tombol toolbar berhubungan dengan perintah menu. Anda dapat
mengetahui apa yang dilakukan masing-masing tombol dengan mengarahkan
pointer Anda ke atas tombol : sebuah petunjuk muncul menampilkan nama
tombol.
3. Styles
Styles mengubah tampilan desain saat ini, memungkinkan Anda untuk
menyelidiki diagram sirkuit atau tata letak PCB (PCB layout) secara lebih rinci.
4. Design Sheet
Design Sheet (lembar desain) adalah tempat objek ditempatkan dan diedit. Scroll
bar (bilah gulir) memungkinkan Anda untuk bergerak di sekitar desain. berbagai
pilihan panning dan tampilan juga tersedia.
5. Design Tabs
Desain Tabs (tab desain) memungkinkan Anda untuk beralih di antara berbagai
aspek desain saat ini, seperti circuit diagram, PCB layout dan bill of materials.
6. Gallery
galeri menyediakan akses cepat ke komponen. Anda dapat menyeret objek dari
galeri ke desain Anda. galeri terkadang bisa disembunyikan.
7. Assistant
Assistant (asisten) memberikan bantuan dalam menggunakan perangkat lunak dan
akses ke berbagai tutorial, video, dan rangkaian sampel. asisten terkadang bisa
disembunyikan.
8. Graph

8
Graph (grafik) menampilkan output dari setiap probe di sirkuit. Anda juga dapat
memilih untuk menyertakan grafik langsung pada lembar desain sehingga
disertakan saat proyek dicetak.

9. Status Bar
Status bar adalah bar (bilah) kecil yang menjelaskan perintah atau tombol yang
dipilih saat ini.
C. Cara Penggunaan Aplikasi Circuit Wizard
Untuk menggunakan aplikasi circuit wizard terlebih dahulu kita harus mengetahui
bagian-bagian atau beberapa menu yang telah disediakan oleh aplikasi. Hal ini
dilakukan agar mempermudah dalam melakukan perancangan sebuah rangkaian.
Adapunlangkah-langkah yang dilakukan yaitu :
1. Membuat Dokumen Baru
Untuk membuat dokumen baru, klik tombol New atau pilih New dari menu file.
sebuah jendela akan muncul daftar jenis dokumen yang dapat dibuat.
dimungkinkan untuk pilihan ini untuk disesuaikan, namun secara default dua jenis
dokumen yang tersedia yaitu :

Gambar 14. Jendela New Projek


Electronics project adalah jenis dokumen normal, yang paling sering
dibutuhkan, dan membuat dokumen kosong baru yang siap untuk circuit diagram,
PCB layout dan bill of materials.
Elementary circuit membuat dokumen kosong baru yang cocok untuk
penyelidikan sirkuit dasar. jenis dokumen ini menggantikan diagram sirkuit dan

9
tata letak PCB dengan halaman desain dasar sederhana. perhatikan bahwa Anda
tidak akan dapat menggambar diagram sirkuit atau tata letak PCB dengan jenis
dokumen ini.

2. Membuka dan menyimpan dokumen


klik tombol Open atau pilih Open dari menu file untuk membuka dokumen yang
ada. pilih dokumen yang ingin Anda buka dari jendela yang muncul. daftar file
yang paling baru dibuka ditampilkan di bagian bawah menu file. Anda dapat
mengklik nama dari daftar untuk membuka dokumen itu dengan cepat. klik
tombol save atau pilih save dari menu file untuk menyimpan dokumen Anda.
jendela save as akan muncul saat pertama kali Anda memilih simpan.
memungkinkan Anda untuk memberi nama dokumen Anda. ketik nama yang
ingin Anda berikan ke dokumen Anda dan kemudian klik tombol save.

Gambar 15. Menu membuka dan menyimpan dokumen


3. Menavigasi Dokumen
Anda dapat menavigasi antar bagian dokumen dengan menggunakan tab di bagian
bawah jendela. tab tertentu yang tersedia akan bervariasi tergantung pada jenis
dokumen yang dibuat, namun biasanya mereka akan menyertakan circuit
diagram, PCB Layout dan Bill of Material. setiap tab memungkinkan Anda untuk
merancang atau melihat aspek proyek yang berbeda.

10
Gambar 16. Navigasi Dokumen

4. Melakukan Pengeditan pada sebuah objek.


klik tombol copy pada toolbar atau pilih copy dari menu edit atau menekan
tombol Ctrl+c pada keyboard untuk menyalin sebuah objek yang dipilih pada
design sheet.

Gambar 17. Menu Copy


klik tombol Cut pada toolbar atau pilih cut dari menu edit atau dapat menekan
tombol Ctrl+x pada keyboard untuk memindahkan sebuah objek yang dipilih
pada design sheet.

Gambar 18. Menu Cut


klik tombol paste pada toolbar atau pilih paste dari menu edit atau dapat menekan
tombol Ctrl+v pada keyboard untuk memasukan objek yang dipilih pada design
sheet.

11
Gambar 19. Menu Paste
Klik tombol delete pada toolbar atau pilih delete dari menu edit atau menekan
tombol delete pada keyboard untuk menghapus objek yang dipilih pada design
sheet.

Gambar 20. Menu Delete


Klik tombol undo pada toobar atau pilih undo dari menu edit atau menekan
tombol Ctrl+z pada keyboard untuk membatalkan perintah yang sudah dilakukan
sebelumnya.

Gambar 21. Menu Undo


5. Menambahkan Komponen ke design sheet (lembar desain)
Anda dapat menambah komponen ke sebuah rangkaian dengan menggunakan
menu Gallery. Gallery adalah sebuah Pustaka visual yang memungkinkan anda
untuk menyeret atau meletakan komponen atau instrument virtual ke dalam desain
rangkaian. Jika Gallery belum terbuka atau tersedia, anda dapat menekan tombol
Gallery (atau tekan Ctrl+F2) untuk membuka jendela Galery.

12
Gambar 22. kotak daftar drop-down

Semua komponen dan instrument virtual di dalam Gallery dikelompokan (group)


berdasarkan fungsinya masing-masing. Untuk menampilkan kelompok yang
berebeda, pilih kelompok komponen dari kotak daftar drop-down.
Arahkan mouse anda ke symbol komponen yang akan digunakan. Tekan dan
tahan tombol kiri mouse. Dengan kondisi tombol kiri mouse yang masih ditekan,
seret komponen ke lembar desain lalu lepaskan komponen tersebut pada posisi
yang diinginkan, maka komponen akan tertampil pada lembar desain.

Gambar 23. Penyeretan (drag) Komponen pada Gallery


sebagai komponen yang digunakan, komponen yang diletakkan pada lembar
desain secara otomatis diberi nomor. menyeret baterai kedua (melanjutkan dari
yang pertama ditunjukkan di atas) akan menjadi 'B2', baterai ketiga akan menjadi

13
'B3' dan seterusnya. Mengarahkan mouse di atas pin komponen, akan menunjukan
nama pin dan beserta nomor pinnya.

Gambar 24. nama dan nomor pin komponen


Perlu diperhatikan bahwa nomor pin akan cocok dengan nomor pin pada paket
PCB terkait. dengan sirkuit terpadu (IC). Misalnya, nomor akan berhubungan
secara khusus dengan nomor pin pada paket dual-in-line (DIL).
6. Merotasi komponen
Untuk merotasi atau memposisikan sebuah komponen pada sebuah rangkaian,
anda dapat menekan tombol Rotate Left (Ctrl+L) pada toolbar untuk
memposisikan komponen ke kiri atau Rotate Right (Ctrl+R) pada toolbar untuk
memposisikan komponen ke kanan.

Gambar 25. Rotasi komponen


7. Memperbesar atau memperkecil pandangan (Zoom)
Untuk memperbesar atau memperkecil pandangan pada sebuah komponen di
lembar desain, anda dapat menekan tombol Zoom Tool pada tool bar selanjutnya
anda dapat menekan tombol kiri mouse untuk memperbesar dan menekan tombol
kanan mouse untuk memperkecil atau anda juga dapat men-scroll atas atau bawah
untuk memperbesar atau memperkecil pandangan.

14
Gambar 26. Zoom Tool
8. Menyambungkan beberapa komponen (wiring)
Untuk menyambungkan beberapa komponen yaitu cukup memposisikan kursor
mouse pada ujung pin komponen kemudian tekan mouse kiri, lalu kabel (wire)
akan dapat ditarik dan dapat diposisikan ke ujung pin komponen yang lain.
Selanjutnya dua komponen atau lebih pun dapat tersambung.

Gambar 27. Penyambungan (wiring) Komponen


9. Simulasi sirkuit Rangkaian
Simulasi adalah proses dimana circuit wizard menentukan apa yang terjadi di
sirkuit anda. Anda dapat memulai dan menghentikan simulasi dengan
menggunakan beberapa tombol control simulasi yaitu :

Gambar 28. Tombol Simulasi Rangkaian


Klik tombol Run (atau Tekan F9) untuk memulai simulasi rangkaian. Klik tombol
Pause (atau tekan Shift+F9) akan menghentikan simulasi untuk sementara. Klik
tombol Stop (atau tekan Ctrl+F9) untuk menghentikan simulasi.
Anda hanya dapat membuat atau mengedit rangkaian Ketika dalam mode Stop.
Selama proses simulasi rangkaian, semua bentuk pengeditan tidak dapat
dilakukan. Selama proses simulasi berjalan, terdapat animasi pada komponen
untuk menunjukan kerja dari rangkaian.

15
10. Menambahkan Probe
Untuk menganalisis sebuah rangkaian dalam bentuk grafik, anda dapat
menambahkan probe pada sebuah rangkaian. Tekan Add Probe pada tool bar lalu
posisikan probe tersebut pada sebuah rangkaian yang akan dianalisis. Lalu Ketika
rangkaian sudah di Running maka akan tertampil grafik analisisnya.

Gambar 29. Analisis Grafik

16
4. PERCOBAAN III

5. MENGGUNAKAN VIRTUAL INSTRUMENTS

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami tentang virtual instruments
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis alat ukur pada virtual instruments
3. Mahasiswa dapat mengetahui gambaran cara mengoperasikan alat ukur pada
virtual instruments
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan pengukuran dengan menggunakan
virtual instruments
5. Mahasiswa dapat mengetahui hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur
virtual instruments

B. Dasar Teori
a. Virtual Instrument
Virtual Instruments adalah perangkat pada aplikasi circuit wizard yang
digunakan untuk mengukur besaran atau variable dari sirkuit rangkaian yang akan
dibuat. Besaran yang diukur seperti besaran Arus, Tegangan, daya, frekuensi,
periode, bentuk sinyal dan beda fasa. Terdapat beberapa virtual instruments pada
circuit wizard yaitu multimeter analog, multimeter digital, wattmeter, osiloskop dan
function generator. Semua virtual instruments ini dibutuhkan untuk menghitung dan
menganalisa nilai parameter dari variable yang diukur.
1. Multimeter Analog
Multimeter analog dapat mengukur tegangan dan arus pada sebuah rangkaian.
Anda dapat menambahkan multimeter analog dengan menggunakan Gallery
(dapat ditemukan pada kelompok Test Equipment). Multimeter analog
mempunyai terminal negative dan positif. Ketika ingin mengukur nilai arus, jarum
akan bergerak ketika arus mengalir dari terminal positif ke terminal negatif.

17
Gambar 30. Multimeter Analog
untuk mengubah cara kerja meteran, klik kanan mouse di atas multimeter dan pilih
opsi dari Instrument menu. Opsi Voltage dan Current akan menentukan apakah
meter berfungsi sebagai voltmeter atau sebagai ammeter.

Gambar 31. Pilihan Instrument Multimeter Analog


2. Multimeter Digital
Multimeter digital dapat mengukur besaran tegangan, arus dan hambatan pada
sirkuit rangkaian yang dibuat. Anda dapat menambahkan multimeter digital
dengan menggunakan Gallery (dapat ditemukan pada kelompok Test Equipment).
Multimeter digital mempunyai terminal negative dan positif.

18
Gambar 32. Multimeter Digital
Untuk mengubah cara kerja meteran, klik kanan mouse di atas multimeter dan
pilih opsi dari instrument menu.

Gambar 33. Pilihan Instrument Multimeter Digital


Voltage, Current dan Ohm akan menentukan apakah meter berfungsi sebagai
voltagemeter, ammeter atau ohmmeter. Ketika mengukur arus, pembacaan positif
menunjukkan bahwa arus mengalir dari terminal positif ke terminal negative.
Ketika mengukur tahanan, arus 1mA diperoleh dari terminal positif ke terminal
negative.
3. Wattmeter
Wattmeter digunakan untuk mengukur daya pada sirkuit rangkaian. Anda dapat
menambah wattmeter dengan menggunakan Gallery (dapat ditemukan pada
kelompok Test Equipment). Wattmeter memiliki dua set terminal, V (untuk
pengukuran tegangan) dan I (untuk pengukuran arus). Terminal-terminal tersebut
harus terhubung ke beban yang diukur. Hubungkan terminal tegangan secara
paralel ke beban yang akan diukur dan hubungkan terminal arus secara seri pada
beban. Daya akan dihitung berdasarkan hasil kali dari beda potensial (tegangan)
dan arus yang mengalir dan diukur dalam satuan watt (W).

19
Gambar 34. Wattmeter
4. Osiloskop
Osiloskop mencatat level tegangan selama periode waktu tertentu. Anda dapat
menambahkan osiloskop dengan menggunakan Gallery (dapat ditemukan pada
kelompok Test Equipment). Osiloskop mempunyai dua saluran yaitu saluran
pertama (Ch.1) dan saluran dua (Ch.2). setiap saluran mempunyai terminal positif
dan negative. Biasanya, terminal positif disambungkan kepada sinyal yang akan
diukur dan terminal negative disambukan ke tegangan 0 V. pembacaan tegangan
dihitung sebagai perbedaan potensial antara terminal positif dan negative.

Gambar 35. Osiloskop


Ketika instrument osiloskop ditambahkan, anda dapat menambahkan bingkai
grafik untuk menampilkan luaran dari osiloskop.

Gambar 36. Pilihan menambahkan Grafik

20
Klik kanan mouse tepat di atas osiloskop lalu pilih Add Graph dari pop-up menu
yang muncul. Tekan dan tahan tombol kiri mouse lalu pindahkan mouse lalu klik
kiri di design sheet untuk menentukan lokasi penempatan grafik.

Gambar 37. Grafik


5. Function generator
Sebuah function generator dapat menghasilkan bentuk gelombang tegangan.
Anda dapat menambahkan sebuah function generator dengan menggunakan
Gallery (dapat ditemukan pada kelompok Test Equipment). Function Generator
memiliki dua terminal yaitu terminal positif dan negative yang akan
disambungkan ke sebuah sirkuit rangkaian. Beda potensial (tegangan) akan
dihasilkan antara terminal positif dan negative.

Gambar 38. Function Generator


Dobel klik pada komponen function generator memungkinkan anda untuk
mengubah bentuk gelombang yang diinginkan, setelah itu jendela properti akan
muncul. selain nomor komponen dan keterangan properti, Anda dapat
menyesuaikan sinyal yang dihasilkan.

21
Gambar 39. Function Generator Properties
Bentuk gelombang yang dapat dihasilkan yaitu gelombang sinusoidal, gelombang
kotak, gelombang segitiga dan random noise.

Gambar 40. Bentuk Gelombang


Voltage menentukan amplitudo bentuk gelombang. untuk gelombang sinus
amplitudo diukur dari pengaturan offset tingkat menengah ke puncaknya, dengan
tingkat puncak ke puncak menjadi dua kali amplitude.
Frequency mengontrol jumlah gelombang per detik yang dihasilkan oleh
generator sinyal. untuk secara akurat mensimulasikan bentuk gelombang (10 Hz
atau lebih tinggi), Anda perlu memperlambat simulasi.
Offset mengontrol level tegangan di mana sinyal dihasilkan.
Phase menentukan offset gelombang sudut dan tersedia untuk gelombang sinus,
persegi dan segitiga. Pada gelombang kosinus dapat dihasilkan dengan
menggunakan gelombang sinus yang berbeda fase 90 derajat.
Duty Cycle tersedia untuk gelombang kotak dan gelombang segitiga dan
mengontrol rasio dari on-time ke off-time.

22
b. Pengukuran Dengan menggunakan Virtual Instruments
Untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan virtual instrument, terlebih
dahulu membuat rangkaian listrik sederhana seperti yang ditunjukan pada
gambar. Rangkaian tersebut merupakan rangkaian listrik hubung seri, dimana
terdapat dua buah resistor dan satu buah baterai. Anda bisa menentukan dan
mengubah karekteristik kompenen, kemudian menganalisa variable arus
maupun tegangan pada sebuah rangkaian Sederhana.

Gambar 41. Rangkaian Sederhana


Setelah membuat sirkuit rangkaian listrik, anda dapat memilih virtual instrument
yang kita inginkan yaitu :

1. Pengukuran dengan menggunakan Multimeter Analog


Diketahui nilai besaran R3 sebesar 1k dan R4 sebesar 2k serta baterai sebesar
9v. Tempatkan multimeter analog di masing-masing resistor, kemudian
hitunglah arus maupun tegangan pada komponen tersebut.

Gambar 42. Pengukuran Multimeter Analog


Setelah mengukur nilai arus maupun tegangan pada setiap komponen resistor
kemudian rubahlah nilai karakteristik dari komponen yang ada kemudian
ukur kembali arus dan tegangan pada setiap komponen tersebut.

23
2. Pengukuran dengan menggunakan Multimeter Digital
Diketahui nilai besaran R3 sebesar 2k dan R4 sebesar 2k serta baterai sebesar
9v. tempatkan multimeter digital di masing-masing resistor, kemudian
hitunglah arus maupun tegangan pada komponen tersebut.

Gambar 43. Pengukuran Multimeter Digital


Setelah mengukur nilai arus maupun tegangan pada setiap komponen resistor
kemudian rubahlah nilai karakteristik dari komponen yang ada kemudian
ukur Kembali arus dan tegangan pada setiap komponen tersebut.

3. Pengukuran dengan menggunakan Wattmeter


Diketahui nilai besaran R3 sebesar 1k dan R4 sebesar 2k serta baterai sebesar
9v. Tempatkan Wattmeter di masing-masing resistor, kemudian ukurlah
daya pada masing-masing komponen resistor tersebut.

Gambar 44. Pengukuran Menggunakan Wattmeter


Setelah mengukur nilai daya pada setiap komponen resistor kemudian
rubahlah nilai karakteristik dari komponen yang ada kemudian ukur Kembali
nilai daya pada setiap komponen tersebut.

24
4. Pengukuran dengan menggunakan Osiloskop
Diketahui nilai besaran R3 sebesar 1k dan R4 sebesar 2k serta baterai sebesar
9v. Tempatkan Function generator terhubung ke sumber baterai dan ke
rangkaian kemudian channel 1 osiloskop pada R3 dan channel 2 osiloskop
pada R4, kemudian grafik tegangan terhadap waktu pada masing-masing
komponen resistor tersebut akan ditampilkan seperti pada gambar.

Gambar 45. Pengukuran menggunakan Osiloskop


Untuk melakukan pengaturan pada grafik, anda dapat meng-klik dua kali
pada grafik lalu akan muncul graph properties seperti yang ditunjukan pada
gambar. Kemudian atur grafik maximum dan minimum untuk menentukan
batas tegangan yang dapat diperlihatkan pada grafik.

Gambar 46. Graph Properties


Setelah mengukur bentuk gelombang pada grafik di setiap komponen
resistor kemudian rubahlah nilai karakteristik dari komponen resistor
kemudian ukur Kembali bentuk gelombang pada setiap komponen tersebut.

25
6. PERCOBAAN IV
7. KONVERSI RANGKAIAN KE PCB LAYOUT

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memahami tentang PCB
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang menu bar untuk convert to PCB Layout
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara atau Langkah-langkah mengkonversi
rangkaian ke PCB layout
B. Dasar Teori
PCB adalah suatu board yang mengkonversikan komponen-komponen elektronik
secara konduktif dengan jalur (track), pads, dan via dari lembaran tembaga yang
dilaminasikan pada substrat non-konduktif. PCB bisa berbentuk 1 layer, 2 layer atau
banyak layer (multilayer). PCB dapat dijumpai di hampir semua peralatan elektronika
seperti handphone, televisi, rice cooker, dispenser dan lain-lain. Banyak hal yang harus
dipertimbangkan oleh seorang designer untuk bisa mendesain papan sirkuit cetak yang
bisa berfungsi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.apakah sirkuit yang
didesain itu akan diaplikasikan untuk rangkaian analog atau digital, mengaplikasikan
tegangan tinggi atau rendah, dialiri arus kuat atau lemah, memiliki frekuensi tinggi atau
rendah, rentan terhadap gangguan (sensitif) atau tidak (immune).
Circuit wizard dapat mengkonversi diagram sirkuit rangkaian ke dalam Printed
Circuit Board (PCB) layout. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membuka file
atau membuat sirkuit rangkaian yang ingin dibuat. Selanjutnya, klik tombol convert to
PCB layout atau pilih convert to PCB layout dari menu bar Projek. Seperti pada gambar.

Gambar 47. Convert to PCB layout


Jika bagian dari desain Anda yang dipilih, Anda akan ditanya apakah Anda hanya ingin
mengonversi bagian yang dipilih. memecah desain menjadi bagian-bagian yang lebih

26
kecil dapat membantu ketika mengubah sirkuit yang lebih kompleks. Jendela convert to
printed circuit board akan tampil seperti pada gambar.

Gambar 48. Convert to printed circuit board


Jendela konversi akan membawa Anda melalui berbagai pilihan dan opsi yang
mengontrol bagaimana sirkuit Anda diubah. klik tombol Next untuk memulai. Terdapat
beberapa Langkah yang harus dilakukan untuk melakukan konversi ke PCB layout.
Adapun Langkah-langkahnya yaitu :
1. Langkah ke-1, Memilih profil konversi
Halaman pertama mengantar anda untuk memilih bagaimana rangkaian sirkuit anda
akan dikonversi. Jendela konversi menyediakan sebuah daftar dari pengaturan
konversi umum.

Gambar 49. Pengaturan Konversi Umum

27
Pengaturan ini dikenal sebagai profile dan membuat mudah untuk memilih diantara
cara yang berbeda dari pengkonversian diagram rangkaian sirkuit. Silahkan memilih
satu dari beberapa pengaturan dan kemudian klik tombol Next.
Jika tidak ada pengaturan yang cocok dengan kebutuhan anda, maka silahkan
memilih pengaturan yang paling mendekati dan mengaktifkan pilihan “Allow me to
customize the PCB layout conversion. Jika telah diaktifkan, maka pilihan ini akan
mengantar anda ke kontrol penuh atas semua opsi yang tersedia, jika tidak pilihan
ini akan disembunyikan.
2. Langkah ke-2, menentukan ukuran dan bentuk papan
Dengan standar yang ditentukan, anda dapat menentukan ukuran dan bentuk dari
printed circuit board (PCB). Anda dapat memilih antara bentuk Rectangular dan
Circular untuk PCB yang dipilih dari daftar Shape. Penggeser ukuran mengontrol
bagaimana memperkecil dan memperbesar papan sirkuit. Pada umumnya, circuit
wizard akan secara otomatis menghitung ukuran papan yang optimal. Untuk
menentukan ukuran papan sirkuit, dapat mengaktifkan kotak pilihan I wish to specify
a size for my printed circuit board dan memasukan ukuran lebar dan tinggi yang
cocok.

Gambar 50. Menentukan ukuran dan bentuk papan


Klik next untuk melanjutkan ke Langkah selanjutnya. langkah selanjutnya akan
tergantung pada apakah Anda memilih penyesuaian konversi tata letak PCB di
halaman sebelumnya. jika customization dipilih, Anda akan disajikan dengan opsi

28
tambahan, jika tidak, Anda akan dibawa langsung ke akhir proses percakapan tata
letak PCB.
3. Langkah ke-3, memilih konversi komponen
Selanjutnya, anda dapat memilih komponen yang akan ditambahkan ke papan cetak
sirkuit.

Gambar 51. Memilih konversi komponen


Setiap komponen yang ada pada sirkuit rangkaian akan terdaftar. id mengidentifikasi
jumlah komponen. Package menunjukan bentuk fisik komponen PCB yang
dikonversi. Untuk mencegah sebuah komponen dari dikonversi semua, klik pada
ikon tanda centang di sebelah kiri nama komponen. Tanda centang menunjukkan
bahwa komponen akan dikonversi.
4. Langkah ke-4, menyesuaikan Pad komponen PCB
Anda dapat mengatur ukuran dan bentuk dari bantalan komponen PCB. Untuk
mengatur pengaturan pad dengan mengaktifkan pilihan Use customized PCB
component Pads. Dengan pilihan diaktifkan, anda dapat mengedit pengaturan pad
dengan memilih sebuah pengaturan dan selanjutnya klik pada tombol edit.
Pengaturan pad yang dipilih akan menggantikan pengaturan pad komponen PCB
yang telah ada untuk beberapa komponen baru yang ditambahkan ke papan. Ketika
sudah memilih pengaturan pad yang dibutuhkan, klik next untuk melanjutkan ke
Langkah selanjutnya.

29
5. Langkah ke-5, menambahkan power digital ke layout PCB
Pada tahap ini, anda dapat menambahkan koneksi power untuk beberapa komponen
digital di dalam sirkuit rangkaian.

Gambar 52. Menambahkan power digital ke layout PCB


Jika anda tidak menggunakan komponen digital, anda dapat melewati Langkah ini.
Koneksi power supply untuk digital component tidak ditampilkan pada diagram
sirkuit rangkaian. Agar PCB dapat bekerja secara benar, namun, komponen ini harus
disambungkan ke power supply yang sesungguhnya pada rangkaian. Normalnya,
akan melibatkan hubungan ke sebuah baterai. hubungan sebuah power supply
membutuhkan dua koneksi yaitu power dan ground.
6. Langkah ke-6, memilih penempatan komponen
Selanjutnya, anda dapat menentukan bagaimana komponen ditempatkan pada PCB.

Gambar 53. Memilih penempatan komponen

30
Penempatan komponen adalah sebuah proses untuk memposisikan setiap komponen
yang diukur. Posisi didesain untuk membantu proses automatic routing yang normal.
7. Langkah ke-7, Routing PCB secara otomatis
Ketika komponen-komponen dipindahkan secara otomatis, anda juga dapat dapat
men-routing secara otomatis. Routing secara otomatis adalah sebuah proses dengan
path atau route dari setiap hubungan dengan rangkaian sirkuit yang anda.

Gambar 54. Routing PCB secara otomatis

31
PERCOBAAN V

8. RANGKAIAN DASAR 1

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis rangkaian dasar 1
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian sirkuit bola lampu
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian saklar dimmer
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian sirkuit bel pintu
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian seri dan paralel

B. Dasar Teori
Rangkaian dasar 1 merupakan jenis rangkaian-rangkaian dasar listrik yang digunakan
untuk memahamkan mahasiswa dalam rangkaian dasar listrik. Terdapat beberapa jenis
rangkaian dasar 1 yang akan disajikan yaitu rangkaian sirkuit bola lampu beserta
gambarannya, rangkaian saklar dimmer (peredup) beserta gambarannya, rangkaian sirkuit
bel pintu beserta gambarannya, rangkaian seri dan parallel beserta gambarannya.

Pada praktikum ini, digunakan dua design tabs yaitu circuit diagram untuk merancang
rangkaian dalam konidisi skematik rangkaian dan PLC layout yaitu sebuah perancangan
yang dilakukan untuk memberikan gambaran tentang tata letak dan komponen yang
sebenarnya di atas PCB.

C. Merangkai Rangkaian dasar


1. Rangkaian Sirkuit Bola Lampu
Rangkaian ini merupakan rangkaian sederhana yang terdiri dari kuranglebih 3
komponen yaitu baterai sebagai sumber energi, saklar sebagai pemutus dan
penyambung arus listrik dan lampu sebagai indicator jikalau bola lampu teraliri
arus listrik. Setelah rangkaian sudah selesai dibuat maka rangkaian dapat di
jalankan atau di Run untuk melihat hasil dari rangkaian tersebut. Adapun contoh
rangkaian sirkuit bola lampu dapat dilihat pada Gambar 55.

32
Gambar 55. Rangkaian pengontrol lampu pada design tabs circuit diagram
Pada gambar di atas memperlihatkan sebuah rangkaian sederhana pada design
tabs circuit diagram dan untuk rangkaian pada design tabs PCB Layout dapat
dilihat pada Gambar 56 di bawah ini.

Gambar 56. Rangkaian pengontrol lampu pada PCB Layout


Setelah merancang setiap komponen dengan menggunakan kabel penghubung
seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas, maka Langkah selanjutnya kita
dapat merunning untuk melihat aliran arus yang mengalir pada rangkaian. Untuk
melihat aliran arus pada rangkaian kita dapat melihatnya pada mode current flow.
Pada design tabs circuit diagram dapat dilihat pada gambar 57 di bawah ini. Dan
untuk design tabs PCB Layout dapat dilihat pada Gambar 58.

Gambar 57. Kondisi setelah di running pada mode current flow di circuit
diagram

33
Gambar 58. Kondisi setelah di running pada mode current flow di PCB Layout
Setelah memperhatikan dan memahami aliran arus atau jalur arus pada rangkaian
kitab isa memperhatikan lampu yang menyala. Adapun untuk melihat tampilan
Bill of Materials dapat dilihat pada Gambar 59 di bawah ini.

Gambar 59. Tampilan Bill of Materials


2. Saklar Dimmer (Peredup)
Pada rangkaian saklar dimmer seperti yang terlihat pada Gambar 60 merupakan
rangkaian sederhana untuk mengontrol pencahayaan lampu pada design tabs
circuit diagram rangkaian ini terdiri dari tiga buah komponen yaitu baterai,
resistor variable dan lampu. Seperti yang terlihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 60. Rangkaian sederhana untuk mengontrol pencahayaan lampu pada


design tabs circuit diagram
Pada gambar di atas merupakan rangkaian pada design tabs circuit diagram,
dimana setiap komponen disambung dengan wire, dan untuk rangkaian pada
design tabs PCB Layout dapat dilihat pada Gambar 61.

34
Gambar 61. Rangkaian sederhana untuk mengontrol pencahayaan lampu pada
design tabs PCB Layout
Pada gambar di atas diperlihatkan rangkaian yang digunakan untuk mengatur
pencahayaan sebuah lampu, anda dapat mengontrol pada resistor variable untuk
mengkondisikan cahaya lampu nya.

3. Sirkuit Bel Pintu


Sirkuit bel pintu merupakan rangkaian yang digunakan untuk menginfokan
pemilik rumah jika ada yang ingin masuk ke rumah. Rangkaian ini terdiri dari tiga
buah komponen yaitu baterai, saklar dan buzzer. Jika saklar ditekan maka buzzer
akan berbunnyi.

Gambar 62. Rangkaian Bel Pintu pada design Tabs PCB Layout
Pada gambar rangkaian di atas diperlihatkan beberapa komponen pendukung
yang telah disambung dengan kabel. Setelah rangkaian sudah jadi maka siap

35
untuk di running. Begitupun juga pada rangkaian design tabs circuit wizard pada
gambar dibawah ini.

Gambar 63. Rangkaian Bel Pintu pada Design Tabs Circuit Diagram
4. Rangkaian Seri dan Paralel
Rangkaian seri adalah rangkaian yang setiap komponennya disusun secara sejajar.
Terlihat pada gambar 64 bahwa bola lampu disusun secara seri. Jika saklar di on-
kan maka lampu in sya Allah akan menyala.

Gambar 64. Rangkaian Seri Pada Design Tabs PCB Layout


Begitupun rangkaian seri pada design tabs circuit diagram di bawah ini, Ketika
sudah dirangkai secara sempurna maka siap untuk di hidupkan.

Gambar 65. Rangkaian Seri pada design Tabs Circuit Diagram

36
Rangkaian parallel merupakan rangkaian yang setiap komponennya disusun
secara berderetan. Ketika saklar pada gambar sebelah kiri di bawah ini di on-kan
maka kedua lampu In sya Allah akan menyala dan pada gambar sebelah kanan di
bawah lampu akan menyala tergantung saklar yang berhubungan dengan lampu
tersebut.

Gambar 66. Rangkaian Paralel Pada Design Tabs PCB Layout


Begitu pula pada gambar di bawah ini, prinsip kerjanya sama dengan gambar
yang di atas.

Gambar 67. Rangkaian Paralel pada Design Tabs Circuit Diagram

37
9. PERCOBAAN VI
10. RANGKAIAN DASAR II
11.
A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis rangkaian dasar II
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang rangkaian saklar lampu
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang rangkaian mainan bayi
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang rangkaian Alarm keamanan
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang rangkaian set dan reset
B. Dasar Teori
Rangkaian dasar II merupakan rangkaian yang terdiri dari beberapa jenis rangkaian
yaitu rangkaian saklar lampu, rangkaian mainan bayi, rangkaian alarm keamanan,
rangkaian set dan reset.
1. Saklar Lampu
2. Mainan Bayi
3. Alarm Keamanan
4. Rangkaian Set dan Reset

C. Jenis-jenis rangkaian dasar II

1. Saklar lampu

Gambar 68. Saklar Lampu pada Design Tabs PCB Layout

38
Gambar 69. Rangkaian Saklar Lampu pada Design Tabs Circuit Diagram
2. Mainan Bayi

Gambar 70. Rangkaian Mainan Bayi pada Design Tabs PCB Layout

Gambar 71. Rangkaian Mainan Bayi pada Design Tabs Circuit diagram
3. Alarm Keamanan

39
Gambar 72. Rangkaian Alarm Keamanan pada Design Tabs PCB Layout

Gambar 73. Rangkaian Alarm Keamanan Pada Design Tabs Circuit Diagram
4. Rangkaian Set, Reset

Gambar 74. Rangkaian Set, Reset pada Design Tabs Circuit Diagram

40
Gambar 75. Rangkaian Set, Reset pada Design Tabs PCB Layout

41
12. PERCOBAAN VII

13. RANGKAIAN PENGONTROL I

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis rangkaian pegontrol I
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian pengontrol lampu
menggunakan sensor cahaya
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian temperatur sensor
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian push-pill transistor
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian osilator transistor
B. Dasar Teori
1. Rangkaian pengontrol lampu menggunakan Sensor Cahaya

Gambar 76. Rangkaian Pengontrol Lampu Menggunakan Sensor Cahaya pada


Design Tabs PCB Layout

42
Gambar 77. Rangkaian Pengontrol Lampu menggunakan Sensor Cahaya Pada
Design Tabs Circuit Diagram
2. Rangkaian Temperatur sensor

Gambar 78. Rangkaian Temperatur Sensor pada design tabs Circuit Diagram

Gambar 79. Rangkaian Temperatur Sensor pada Design Tabs PCB Layout
kondisi Normal

43
Gambar 80. Rangkaian Temperatur Sensor pada Design Tabs PCB Layout
kondisi Real World
3. Rangkaian Push-pull transistor

Gambar 81. Rangkaian Push-pull transistor pada design tabs PCB Layout
kondisi normal

Gambar 82. Rangkaian Push-pull transistor pada design tabs PCB layout kondisi
Real World

44
Gambar 83. Rangkaian Push-Pull transistor pada design tabs circuit diagram

4. Rangkaian osilator Transistor

Gambar 84. Rangkaian osilator transistor pada design tabs circuit diagram

45
Gambar 85. Rangkaian osilator transistor pada design tabs PCB Layout kondisi
current flow

Gambar 86. Rangkaian osilator transistor pada design tabs PCB Layout kondisi
Real World

46
14. PERCOBAAN VIII
15. RANGKAIAN PENGONTROL II

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis rangkaian pengontrol II
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian pengatur waktu stabil
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami rangkaian pengontrol kipas dengan
menggunakan sensor suhu
B. Dasar Teori
Rangkaian pengontrol II merupakan rangkaian control yang terdiri dari dua buah
rangkaian yaitu rangkaian pengatur waktu stabil dan rangkaian Pengontrol kipas
dengan menggunakan sensor suhu

C. Jenis-jenis rangkaian pengontrol II


1. Rangkaian Pengatur Waktu Stabil

Gambar 87. Rangkaian pengatur waktu stabil pada design tabs circuit diagram

47
Gambar 88. Rangkaian pengatur waktu stabil pada design tabs PCB Layout
kondisi current flow

Gambar 89. Rangkaian pengatur waktu stabil pada design tabs PCB Layout
kondisi Real World
2. Rangkaian Pengontrol kipas dengan menggunakan sensor suhu

Gambar 90. Rangkaian Pengontrol kipas dengan menggunakan sensor suhu


pada design tabs circuit diagram

48
Gambar 91. Rangkaian Pengontrol kipas dengan menggunakan sensor suhu pada design
tabs PCB Layout kondisi normal

Gambar 92. Rangkaian Pengontrol kipas dengan menggunakan sensor suhu pada design
tabs PCB Layout kondisi Real World

49
16. DAFTAR PUSTAKA

https://www.len.co.id/desain-papan-sirkuit-cetak-printed-circuit-board-pcb/

50

Anda mungkin juga menyukai