Anda di halaman 1dari 48

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
MODUL 1
MESH DAN SUPERPOSISI

A. TUJUAN PERCOBAAN
a. Memahami pengertian dari rangkaian sebuah rangkaian linear
b. Membuktikan perhitungan arus dengan menggunakan teorema Mesh
c. Membuktikan teorema superposisi secara eksperimental.

B. TEORI DASAR
Resistor dikenal sebagai komponen linear atau elemen rangkaian linear. Jika suatu
rangkaian hanya mengandung resistor saja atau jenis lain dari elemen resistif, maka
rangkaian itu dikenal dengan rangkaian linear, seperti rangkaian 1 berikut :

Pada elemen linear, tegangan dan arus yang melintasi memenuhi Hukum Ohm.

Dengan kata lain, perbandingan tegangan dan arus adalah konstan. Elemen rangkaian
yang memenuhi sifat ini adalah resistor.

1 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
Persamaan Arus Mesh

R1 R4 R7

I II III
V R3 R6 RL
I1 I2 I3

R2 R5 R8

Metode arus Mesh merupakan prosedur langsung untuk menemukan arus pada
setiap resistor dengan menggunakan persamaan simultan. Langkah pertamanya adalah
membuat loop tertutup (disebut juga mesh) pada rangkaian. Loop tersebut tidak harus
memiliki sumber tegangan, tetapi setiap sumber tegangan yang ada harus dimasukkan
ke dalam loop. Loop haruslah meliputi seluruh resistor dan sumber tegangan. Dengan
arus ini (arus Mesh), kita tulis persamaan Kirchoff’s Voltage Law untuk setiap loop.

Teori Superposisi
Teori superposisi menyatakan bahwa :
Dalam rangkaian linear yang memiliki lebih dari satu sumber tegangan, arus pada
setiap elemen dari rangkaian merupakan penjumlahan aljabar dari arus yang
dihasilkan masing-masing sumber tegangan yang bekerja sendiri. Selanjutnya,
tegangan yang melintasi setiap elemen adalah penjumlahan aljabar dari tegangan-
tegangan yang dihasilkan masing-masing sumber tegangan yang bekerja sendiri.

2 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

C. PERALATAN PERCOBAAN
o Power supply DC 0 – 30 V
o Multimeter
o Basic Electricity Module-2 EFT-ELC-M2
o Electronic Base Station ( EFT-ELC)
o Jumper

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Perhatian :

Percobaan ini membutuhkan pembacaan arus dalam tiga bagian yang berbeda dari
rangkaian.Jika hanya tersedia sebuah ampermeter matikan power supply sebelum
menghubungkan dan memutuskan hubungan ampermeter.

Persamaan Mesh

1. Power Supply OFF, Switch S1 OPEN, hubungkan rangkaian seperti gambar


rangkaian mesh.
2. Dengan menggunakan ohm meter, ukur resistansi dari masing-masing resistor dan
catat nilainya pada tabel.
3. Tutup S1 dan nyalakan power supply. Atur tegangan output dari supply 15 V. Cek
nilai ini dan pertahankan tegangan selama percobaan.
4. Ukur tegangan yang melintasi masing-masing resistor dan catat hasilnya pada tabel.
5. Gunakan Hukum Ohm dan nilai resistansi terukur untuk menghitung besar arus yang
melewati masing-masing resistor. Catat hasilnya pada Tabel.
6. Gunakan nilai terbaca pada resistor dan tiga mesh pada gambar untuk menghitung
arus mesh I1, I2, dan I3. Catat hasilnya pada tabel. Buat semua perhitungannya.
7. Dengan arus mesh yang telah didapatkan, hitung arus yang melewati R2 dan R4.

3 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Persamaan Superposisi

1. Rangkai peralatan seperti gambar rangkaian superposisi, pastikan power supply dalam
keadaan off.
2. Set S1 ke posisi A dan S2 ke posisi B (kondisi V1 ON V2 OFF). Hidupkan power
supply 1, atur tegangan pada Vps1 = 15 V. Ukur I1, I2 dan I3 juga VR1,VR2 dan VR3.
Catat arus dan tegangan dalam tabel 1.1 Matikan VPS1.
3. Set S1 pada posisi B dan S2 terhubung ke posisi A dan B sekaligus (kondisi V 1 OFF V2
ON). Kemudian atur power supply 2 pada VPS2 = 5V. Ukur I1, I2 dan I3 juga
VR1,VR2, dan VR3.Catat arus dan tegangan dalam tabel 1.2.
4. Set S1 ke posisi A dan S2 ke posisi B dan A sekaligus (kondisi V 1 ON V2 ON).
Selanjutnya hidupkan kedua sumber pada VPS1 =15 V dan VPS2 =5 V. Ukur I1, I2 dan
I3 juga VR1,VR2 dan VR3 .Catat arus dan tegangan dalam tabel 1.3.
5. Dengan mengggunakan harga pengukuran R1, R2, R3, dan VPS1 = 15 V dan VPS2 = 5 V
hitung I1, I2 dan I3 yang dihasilkan kedua sumber dengan menggunakan teorema
superposisi. Catat hasil pada tabel 1.3.

4 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

E. RANGKAIAN PERCOBAAN

I1 I2 I3

Rangkaian Mesh

Sumber arus

B A
B

Rangkaian Superposisi

5 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

JURNAL PERCOBAAN TEOREMA MESH

Resistor Resistansi Tegangan Arus Arus Mesh


Terbaca Terukur terukur (I=V/R) (perhitungan)

R1 I1

R2 I2 = I1 - I2

R3 I3

R4 I4 = I2 - I3

R5 I5

R6 I6

RL I1

JURNAL PERCOBAAN TEOREMA SUPERPOSISI

Tabel 1.1

Saat VPS1 ON VPS2 OFF


Arus (mA) Tegangan (V)
I1; V1;
I2; V2;
I3; V3;
Tabel 1.2

Saat VPS1 OFF VPS2 ON


Arus (mA) Tegangan (V)
I1; V1;
I2; V2;
I3; V3;

6 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Tabel 1.3

Saat VPS1 dan VPS2 ON

Harga Terukur Harga Perhitungan

Arus Tegangan VPS1 ON VPS2 ON VPS1 dan VPS2 ON


Arus Tegangan Arus Tegangan Arus Tegangan
I1; V1; I1; V1; I1; V1; I1; V1;
I2; V2; I2; V2; I2; V2; I2; V2;
I3; V3; I3; V3; I3; V3; I3; V3;

Asisten

(…………………………..)

7 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Perhitungan :
1. Teorema Mesh
a. Hitung nilai resistor berdasarkan gelang
C
R= AB x 10 ± D (%)
b. Lakulan perhitungan dengan menggunakan teorema mesh

2. Teorema Superposisi
a. Lakulan perhitungan dengan menggunakan teorema Superposisi

Analisa:
1. Teorema Mesh
a. Bandingkan R terbaca dengan R Terukur
b. Bandingkan arus mesh yang terukur dengan arus mesh perhitungan

2. Teorema Superposisi
a. Bandingkan I dan V hasil praktikum dengan perhitungan
b. Apa Pengaruh Switch On terhadap I dan V

8 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

MODUL 2
THEVENIN & NORTON

1.1 THEVENIN
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan tegangan ekivalen Thevenin dan resistansi R th dari rangkaian DC dengan
satu sumber tegangan secara eksperimental.
2. Membuktikan melalui percobaan nilai Vth dan Rth dalam memecahkan permasalahan
rangkaian seri-paralel.
3. Mencari sumber arus konstan Norton, dan sumber arus resistansi Norton dalam
rangkaian berisi satu atau dua sumber tegangan.
4. Menguji secara eksperimental nilai IN dan RN dalam pemecahan dengan DC kompleks
bagi dua sumber tegangan.

B. TEORI DASAR
Teorema Thevenin merupakan cara matematika lain untuk memecahkan rangkaian
komplek. Dengan rangkaian ini memungkinkan kita menetapkan tegangan maupun arus
dalam masing-masing rangkaian. Teknik ini meliputi penggunaan rangkaian komplek
menjadi rangkaian sederhana.Beberapa aturan dalam menetapkan Vth dan Rth, yaitu:
1. Tegangan Vth adalah tegangan yang terlihat melintasi terminal beban. Pada
rangkaian asli dengan beban resistansi dilepas (open circuit voltage). Kalau ingin
dilakukan pengukuran, maka diletakkan multimeter pada titik open circuittersebut.
2. Resistansi Rth adalah resistansi yang terlihat dari terminal pada saat beban di open
dan sumber tegangan yang dihubung singkat.

Teorema Norton menggunakan teknik yang sama tapi lebih mudah karena sumber
Norton akan memberikan arus yang konstan.
Beberapa peraturan dalam menentukan konstanta pada rangkaian Norton adalah:
1. Konstanta arus IN adalah arus yang melintasi terminal AB. Jika
beban resistansi antara A dan B diganti dengan rangkaian hubung singkat.
9 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
2. Resistansi Norton RN adalah resistansi yang terlihat dari terminal AB dengan
beban yang dilepas dan sumber tegangan di hubung singkat dan diganti dengan
resistansi internal. Selanjutnya RN didefinisiksan sama dengan RTH.

10 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

C. PERALATAN PERCOBAAN
o 2 Power Supply variabel 0 – 30 dc
o Multimeter
o Basic Electricity Module - 2 (EFT-ELC-M2)
o Electronic Base Station ( EFT-ELC)
o Kabel Jumper

D. PROSEDUR PERCOBAAN

Teorema Thevenin

1. Rangkai peralatan seperti gambar 1.


2. Gunakan RL 330 ohm. Tutup S2 dan S1, hidupkan power. Atur nilai Vps pada 15 V,
ukur arus yang melintasi resistor beban RL (IL) catat nilai ini pada tabel.
3. Buka beban RL, buka S2. Ukur tegangan yang melintasi BC (V th). Catat nilai yang
didapat pada tabel pada kolom Vth.
4. Dalam kondisi V off, kemudian hubung singkat AD untuk mengukur resistansi pada
BC, yaitu RTH. Catat nilai yang didapat pada tabel.
5. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk beban 1000 dan 3300 ohm.
6. Rangkai peralatan seperti gambar 2. Tutup S1, atur posisi power supply sehingga
Vps = Vth, dan resistansi yang melintasi potensiometer sama dengan Rth.
7. Ukur IL dan catat nilainya dalam tabel Thevenin, matikan power.
8. Dengan menggunakan nilai VPS, R1, R2, R3, dan R4 hitung nilai VTh dari gambar 1
kemudian catat jawaban dalam tabel perhitungan.
9. Hitung RTh seperti pada gambar 1 dengan menggunakan nilai resistansi yang
terukur pada R1, R2, R3 dan R4, catat jawaban dalam tabel.
10. Gunakan nilai Vth dan Rth terhitung dari langkah 6 dan 7 seperti tercatat pada tabel
untuk menghitung harga IL, catat jawaban dalam tabel.
Teorema Norton

1. Susun rangkaian seperti gambar 3 rangkaian percobaan.


2. Power pada posisi off. S4 dan S5 dalam kondisi terbuka. S1, S2, S3 dalam posisi A
hubungkan rangkaian seperti gambar 3. Gunakan nilai RL 390 Ω.
11 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
3. Hubungkan S4 dan S5. Hidupkan Power supply dan atur Vps1 = 15 V dan Vps2 =
5V (perhatikan polaritas tegangan). Ukur IL yang melewati RL dan catat hasil yang
didapat dalam tabel.
4. Ulangi langkah 1, 2 dan 3 dengan mengganti R L dengan resistor 560 , 1200 ,
1800  dan masukkan nilainya pada tabel pada kolom I L pengukuran rangkaian
asli.
5. Atur S3 keposisi B kemudian catat hasil arus (IN) dalam tabel IN terukur.
6. Matikan power. Ganti S1 dan S2 ke posisi B. S3 masih dalam posisi B. S4 dan S5
tetap tertutup.
7. Ukur resistansi RN kemudian masukkan nilainya pada tabel.
8. Dari rangkaian gambar 3 Norton hitung arus beban I L untuk beban 390 , 560 ,
1200  dan 1800 .
9. Kemudian hitung nilai arus Norton IN dan catat dalam tabel pada IN terhitung.
10. Hitung nilai Resistansi Norton dan catat dalam tabel pada RN terhitung.
11. Kemudian untuk rangkaian ekivalen nonrton rangkai seperti gambar 4 Norton.
12. Atur RN sesuai dengan nilai yang didapat pada prosedur 7 dan close S 1, hubungkan
ke rangkaian.
13. Atur power supply sampai arus terukur oleh A1 = IN pada prosedur 5.
14. Hubungkan pada beban RL.
15. Catat arus beban IL terukur oleh A2 dalam tabel. Matikan power supply.
16. Lakukan percobaan yang samauntuk mencari IL masing-masing beban resistor yang
tersedia pada tabel. Matikan power supply.
17. Rapikan alat ke posisi semula.

12 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

E. RANGKAIAN PERCOBAAN

R1 R2
390 3300

RL IL
0-15Vdc V B A C
330 S2
Vps
15V R4
470 R3
1200

S1 D

Gambar 1 : Rangkaian Asli Thevenin

Gambar 2 : Rangkaian Ekivalen Thevenin

13 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

A B A B A B

Gambar 3: Rangkaian Asli Norton

S1

Gambar 4: Rangkaian Ekivalen Norton

14 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
JURNAL PERCOBAAN TEOREMA THEVENIN
Tabel 2.1

RL IL (mA) RTH (Ω) VTH (V)


Eqivalent
(ohm) Rangkaian Eqivalent
Terukur Terhitung Terukur Terhitung
Asli Thevenin Thevenin
330
1000
3300

JURNAL PERCOBAAN TEOREMA NORTON


Tabel 2.2

RL IL (mA) IN (mA) RN (Ω)

(ohm) Rangkaian Eqivalent Eqivalent


Terukur Terukur Terhitung Terhitung
Asli Norton Norton
390
560
1200
1800

Asisten

(…………………………..)

15 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Perhitungan :
Lakukan perhitungan masing masing rangkaian Thevenin dan Norton

Analisa:
1. Bandingkan nilai IL, Rth, dan Vth pada percobaan Thevenin dengan hasil
perhitungan
2. Bandingkan nilai IL, In, dan Rn pada percobaan Norton dengan hasil perhitungan

16 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

MODUL 3
RC SERI


IMPEDANSI PADA RANGKAIAN RC SERI

HUBUNGAN TEGANGAN DALAM RANGKAIAN RC SERI

RC TIME CONSTANT

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk membuktikan impedansi Z dari sebuah rangkaian RC seri seperti diberikan
oleh rumus :

Z  R2  Xc 2

2. Mempelajari hubungan antara impedansi dengan reaktansi kapasitf dan sudut phasa.
3. Membuktikan sudut fasa antara tegangan dengan arus dalam rangkaian RC seri.
4. Membuktikan hubungan antara tegangan V, tegangan VR melewati R, dan tegangan VC
melewati C yang ditunjukkan oleh rumus:

V  VR2 VC2

R
VR  V  Z
X
VC  V  ZC

5. Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kapasitor.


6. Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan kapasitor.

17 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

B. TEORI DASAR
Impedansi dari sebuah rangkaian RC seri dapat dihitung dengan menggunakan rumus

Z  R2  Xc 2
Cara lain untuk menghitung impedansi adalah dengan menggunakan hubungan antara
segitiga dan sudutnya . Jika dua sisi segitiga yang dilambangkan dengan R dan X C
dikaetahui sisi ketiga atau Z dapat dicari dengan menggunakan sudut phasa dari R dan Z
yang dirumuskan dengan
X 1
  tan  C 
 R 
0

XC Z
Impedansi dapat dicari dengan menggunakan harga θ dan rumus
R
Z=
cos
Dalam rangkaian RC seri arus meninggalkan tegangan sebesar θ, yang disebut sebagai
sudut fasa. Sudut fasa θ antara V dan I sama seperti sudut θ antara Z dan R dalam
diagram fasor impedansi pada rangkaian RC. Sudut θ juga sama dengan sudut antara V

dan VR.

V C

Gambar 1.a

Nilai dari θ tergantung pada nilai XC, R dan Z yang diberikan oleh persamaaan berikut:
X
θ = tan
-1

C


R 

18 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
Dalam rangkaian RC seri jatuh tegangan melintasi kapasitor(V C), akan tertinggal dari
tegangan jatuh pada VR.
Arus I adalah sama di semua bagian dari rangkaian RC seri seperti gambar 1.a. Arus
digunakan sebagai perbandingan fasor yang menunjukkan VR dan VC dalam gambar 1b.
Fasor VR adalah tegangan yang melewati C.
I
0 VR
θ

VCV
Gambar 1.b.

Dengan rumus Phitagoras didapatkan :

V  VR2 VC2

Dari gambar 1b juga menunjukkan hubungan antara tegangan V dan arus I dalam
rangkaian RC seri. Arus I menunjukkan tegangan V terhadap sudut θ.
Dari diagram fasor tegangan didapatkan :
V R R
V  cos ; cos  Z

atau tegangan melewati resistor adalah:


R
VR  V  Z

dari gambar 1b juga didapatkan:


VC XC
 tan ; tan 
VR R

jadi:
V
VC  VR  RC

Kapasitansi terjadi jika dua buah konduktor dipisahkan oleh sebuah nonkonduktor atau
dielektrik.Satuan dari kapasitansi adalah Farad. Kapasitor digunakan dalam banyak hal,

19 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
di antaranya untuk menyimpan tenaga. Kapasitor dapat menyimpan muatan elektron
atau Q untuk beberapa saat.

Hubungan antara muatan Q dari sebuah kapasitor dengan kapasitansi (C) kapasitor
ditunjukkan oleh rumus :

Q=CxV
Dimana Q : muatan (Coulombs)
C : kapasitansi (Farad)
V : tegangan (Volt)

Waktu yang dibutuhkan oleh kapasitor untuk mengisi penuh disebut time constant,
dinyatakan dalam rumus:

=RxC
Dimana  : waktu konstan (Sekon)
R : resistansi (Ohm)
C : kapasitansi (Farad)

20 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

C. PERALATAN PERCOBAAN
o Function Generator
o Picoscope
o Power supply
o Multimeter
o Basic Electricity Module - 4 (EFT-ELC-M4)
o Electronic Base Station ( EFT-ELC)
o Timer (stop watch)

D. PROSEDUR PERCOBAAN

Impedansi pada Rangkaian RC Seri
1. Rangkai peralatan seperti Gambar 1. Set frekuensi Function Generator 50 Hz dan
tegangan pada nilai terendah. Set amperemeter pada skala 25 mA dan Voltmeter
pada skala 100 V.
2. Gunakan resistor 5100 Ω dan kapasitor 0,47 µF. Tutup S1, naikkan tegangan sampai
amperemeter menunjukan angka 0,80mA.
3. Ukur tegangan melewati kombinasi RC seri (V AB) dan melewati resistor VR. Catat
hasil pada tabel. Open S1 dan putuskan hubungan antara resistor dan kapasitor.
4. Hitung total impedansi pada tabel.
Hitung reaktansi kapasitif dari kapasitor menggunakan harga C rata-rata dan rumus:
1
XC 2
fC
Catat hasil pada tabel. Dengan menggunakan rumus R-XC dan harga R rata-rata,
hitung impedansi total dari rangkaian. Catat hasil pada tabel.
5. Dengan harga VR hasil pengukuran dan harga rata-rata dari resistor, hitung arus I.
Catat hasil pada tabel.
6. Hubungkan sebuah resistor 22 kΩ secara seri dengan kapasitor 0.1 μF. Hubungkan
kombinasi ini dengan Function Generator, set ke nilai terendahnya. Set
amperemeter ke skala 2 mA.
7. Close S1, naikkan tegangan sampai amperemeter mengukur 0.1mA.
8. Ulangi langkah 3 sampai 5. Catat hasil pada tabel. Setelah pengukuran selesai, open
S1,matikan power supply. Hitung harga Z,Xc dan I. Catat hasil pada tabel.
21 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
9. Hitung sudut phasa dan impedansi total untuk kedua rangkaian RC dengan
menggunakan rumus sudut phasa. Gunakan harga Xc dari table
10. Catat hasil pada tabel.


Hubungan Tegangan dalam Rangkaian RC Seri
1. Dengan menggunakan Ohmmeter, ukur resistansi resistor 5600 dan 12000.
Catat hasil pada tabel.
2. Rangkai peralatan seperti Gambar 1, set switch trigger ke EXT dan hubungkan ke
kapasitor. (Pastikan power supply dan semua saklar dalam posisi off).
3. Switch on power supply, S1 close. Naikkan tegangan function generator ke 5 Volt.
4. Gunakan channel 1 untuk mengukur tegangan, hidupkan osiloskop. Letakkan
gelombang di tengah-tengah layar. Gunakan V/Div dan Time/Div yg sama dengan
channel 2.
5. Pindah ke chanel 2, set gelombang sinus di tengah-tengah layar. Ukur jarak antara
puncak ke puncak dua gelombang. catat hasilnya sebagai d di tabel 3.3 dalam
kolom 5600. Catat panjang 1 bh gelombang sebagai D. Matikan osiloskop.
6. Dengan menggunakan rumus dan gambar
 = (360 / D ) d
Hitung sudut fasa antara tegangan dan arus

7. Ganti resistor 5600 dengan resistor 12000. S1 close, ulangi langkah 4,5, 6.
8. Ulangi langkah 7 untuk resistor 12000 dengan rumus:
-1
 = tan (XC/R)
9. S1 close, naikkan Vac ke 3, 4 dan 5V. Ukur tegangan yang melewati V R dan
kapasitor VC. Catat hasil di tabel 3.4. Hitung arus dan kapasitif reaktansi untuk
setiap nilai Vac.

22 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
10. Dengan menggunakan XC hasil perhitungan hitung sudut fasa  untuk setiap harga
Vac.
11. Ulangi rangkaian di atas untuk R = 5600 dan ketiga harga Vac.
12. Dengan menggunakan harga pengukuran VR dan VC untuk R = 12000, hitung Vac
dengan menggunakan rumus:
2 2
V = √(VR + VC )
Catat hasil di tabel, ulangi perhitungan untuk R = 5600.


RC Time Constant
Pengosongan Kapasitor
1. Susun rangkaian seperti Gambar 2.
2. Tutup S1 lalu naikkan tegangan sampai multimeter membaca tegangan sebesar 12
Volt.
3. Tanpa merubah setting power supply ukur tegangan sumber lalu catat pada tabel
3.5.
4. Carilah Rin dengan rumus berikut:
12
Rin  1M
VPS 12

Dimana 12 adalah angka yang terbaca pada multimeter pada tahap 2. Dan Vps
adalah tegangan melintasi power supply dari tahap 3. Hitung Rin pada multimeter
dan catat jawaban anda pada tabel 3.5. Catat juga Rin pada alat ukur lalu masukkan
nilainya pada tabel 3.5
5. Dengan menggunakan nilai rata-rata Rin dan C hitung konstanta waktu. Catat pada
tabel 3.5 di bawah pada waktu pengosongan. Kalikan konstanta waktu dengan 1-5
dan 10. Catat hasilnya.
6. Isi kapasitor dengan menutup S1 dan S2. Pada saat S2 ditutup, multimeter akan
membaca tegangan sebesar 0V. Saat kapasitor terisi alat ukur akan membaca
peningkatan tegangan sampai  12V, yang mengindikasikan kapasitor terisi penuh.
7. Buka S1 sehingga kapasitor mengalami pengosongan. Ukur tegangan melintasi
kapasitor pada konstanta waktu 1, 2, 3, 4, 5, 10 lalu catat pada tabel 3.5.
8. Tutup S1. Kapasitor akan terisi ulang sampai kapasitor membaca 12V. Pada titik
tersebut kapasitor terisi penuh.
9. Ulangi percobaan 7. Lalu catat tegangan untuk waktu dibawah percobaan 2.

23 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
10. Ulangi perc. 8 untuk mengisi kapasitor.
11. Saat kapasitor terisi penuh ulangi percobaan 7. Catat tegangan untuk 6 konstanta
waktu pada tabel (perc.3).
12. Hitung rata-rata hasil pengukuran untuk masing-masing konstanta waktu dan catat
dalam kolom rata-rata. Juga hitung tegangan untuk masing-masing konstanta waktu.
Pengisian kapasitor
1. Hubungkan rangkaian seperti gambar 2.
2. Tutup S1 dan S2 dan naikkan tegangan sampai multimeter menunjukkan  12V.
Kapasitor pada saat ini kosong.
3. Isi kolom ‘waktu pengisian’ pada tabel 3.6 dengan memasukkan nilai hasil kelipatan
Rin.C seperti pada tabel 3.5
4. Buka S1 sehingga kapasitor terisi . Sesaat setelah S2 terbuka, kapasitor terhubung
singkat dan tegangan total akan melintasi alat ukur. Saat kapasitor terisi alat ukur
membaca penurunan. Catat pengukuran Voltmeter untuk masing-masing kelipatan
waktu.
5. Tutup S2 sehingga mengosongkan kapasitor ketika alat ukur mengukur  12 V.
Kapasitor telah kosong.
6. Ulangi tahap 4, lalu catat pada tabel dibawah percobaan 2.
7. Ulangi tahap 5 untuk mengosongkan Kapasitor.
8. Ulangi tahap 4. Catat nilainya dalam tabel perc 2, lalu matikan sumber.
9. Hitung tegangan melintasi kapasitor masing–masing percobaan dengan rumus:
VC = VPS - VRin
E. RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 1 percobaan 1 dan 2

24 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Gambar 2 RC Time Constants: Pengosongan C

U1
+ -
0.000 V

DC 10Mohm
V1
12 V J2
Key = A C1
1uF

J1

Key = A

Gambar 3 RC Time Constants: Gambar Pengisian C

25 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

JURNAL PRAKTIKUM
MODUL 3

 Impedansi pada Rangkaian RC Seri

Tabel 3.1
Suply Arus
Nilai Arus Reaktansi Impedansi
tegangan perhi
Nilai R, kapasitansi terukur Impedansi Z, Ω kapasitif,XC total, R- XC
terukur VR,V tu
Ω μF I,mA (perhitungan) (perhitungan) Formula
VAB,V ngan
5100 0,47 0,80
22.000 0,1 0,1

Tabel 3.2

Resistansi R, Ω Kapasitansi C, μF Sudut fasa Impedansi total Z, Ω


5100 0,47
22000 0,1


Hubungan Tegangan dalam Rangkaian RC Seri
Tabel 3.3
Lebar Jarak antara Sudut phasa
Resistansi (Ω) C, μF gelombang titik nol 
sinus D,cm d,cm
Nilai tercatat Nilai terukur
5600 0,47
12.000 0,47

26 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Tabel 3.4
Kapasitansi Teg Arus
Resistansi XC Θ VAC
Tercatat Sumber, VR VC (Hitung)
Tercatat Ω (Hitung) (Hitung) (Hitung)
C, µF V I1 , A

12.000 0,47

5.600 0,47


RC Time Constant
Tabel 3.6. Pengosongan Kapasitor

Tahanan Alat Ukur, RIN

VPOWER SUPPLY KonstantaWaktu VC


Pengosongan, RIN C
Hitung Rata-rata

Waktu Pengosongan Tegangan yang melewati kapasitor


K. Waktu Waktu Perc. 1 Perc. 2 Perc. 3 Rata-rata Hitung
1
2
3

27 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

Tabel 3.7 Pengisian Kapasitor

Waktu Pengisian VRin Teg Kapasitor, VC


K. Waktu Waktu Perc 1 Perc 2 Perc 3 Perc 1 Perc 2 Perc 3 Rata2 Hitung
1
2
3

Asisten

(…………………………..)

28 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
Perhitungan :

2. Hubungan Tegangan dalam Rangkaian RC Seri

3. RC Time Constant

Grafik :
Buat grafik pengisian dan pengosongan kapasitor ( v terhadap t)

Analisa:

1. Impedansi pada rangkaian RC Seri


a. Analisa pengaruh C dan R terhadap Vab, Vr, Z dan θ

2. Hubungan Tegangan dalam Rangkaian RC Seri29 Praktikum RL 2017


LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
a. Analisa pengaruh R terhadap sudut phasa (θ)
b. Bandingkan θ percobaan dengan perhitngan
c. Pengaruh nilai R terhadap Vr, Vc, dan I

3. RC Time Constant
a. Analisa pengaruh variasi waktu terhadap tegangan kapasitor (Vc) ( Untuk
pengisian dan pengosongan kapasitor)
b. Bandingkan Vc rata rata dengan perhitungan ( Untuk pengisian dan
pengosongan kapasitor)

30 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

MODUL 4
RLC SERI
4.1 IMPEDANSI PADA RANGKAIAN RLC SERI
A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk membuktikan bahwa impedansi Z dari sebuah rangkaian RLC seri adalah seperti
diberikan oleh rumus :

Z  R2  ( X L  XC )2

B. TEORI DASAR

R1

L1

C1

Reaktansi pada rangkaian AC tergantung pada frekuensi sumber. Perubahan


nilai reaktansi dipengaruhi oleh perubahan frekuensi. Dimana arus dan tegangan yang
melintasi reaktansi tidak berada dalam satu fasa. Untuk induktansi murni (R = 0),
tegangan mendahului arus yang melalui induktansi sebesar 90˚. Untuk kapasitansi
murni, arus mendahului tegangan sebesar 90˚.

Induktor dan resistor yang terhubung seri pada rangkaian tergantung pada
frekuensi dan ukuran dari inductor. Dalam rangkaian RL seri, arus tertinggal dari
tegangan sebesar kurang lebih 90˚.

Ketika kapasitor terhubung seri dengan resistor, reaktansi dari kapasitor dan
resistansi resistor secara bersamaan akan mempengaruhi arus AC. Pengaruh dari
kapasitor juga ditentukan oleh ukuran dan frekuensinya. Pada rangkaian RC seri, arus
ac mendahului tegangan sebesar kurang lebih 90˚. Ini bisa kita lihat dari karakteristik

31 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
induktansi dan kapasitansi yang mempunyai efek berlawanan baik arus maupun
tegangan dalam rangkaian AC. Dalam rangkaian, diagram fasor menunjukkan XL lebih
besar dari XC.

Impedansi pada rangkaian RLC seri bisa dihitung dengan rumus :

Z  R2  X L  XC 

atau

Z  R2  X 2
Sedangkan impedansi juga dapat dihitung dengan menggunakan sudut
-1  X 
θ = tan   R 

R
Z=
cos

32 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

C. PERALATAN PERCOBAAN
o Electronic Base Station ( EFT-ELC)
o Electronic Module Kit (EFT-ELC)
o Multimeter (2 bh)
o Kabel jumper

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkai peralatan seperti gambar 1. Hubungkan rangkaian ke supply yang ada pada
basestation sebesar 15 V. (Pastikan power supply berada pada posisi OFF).
2. Nyalakan power supply.
3. Ukur tegangan melewati resistor (VR) dan induktor (VL) . Catat hasilnya pada tabel.
4. Open S1. Hitung arus melewati rangkaian dengan menggunakan harga V R hasil
pengukuran dan harga R rata-rata. Catat hasil pada tabel.
5. Dengan menggunakan harga I hasil perhitungan dan V L hasil pengukuran, hitung
XL. catat hasilnya pada tabel.
6. Hitung impedansi total dengan 2 cara : 1) Dengan Hukum Ohm, dan 2) Nilai RMS.
Catat hasil pada tabel.
7. Dengan S1 open, hubungkan kapasitor 0,47 μF seri dengan resistor dan inductor
seperti gambar 2.
8. Tutup S1, ukur tegangan melewati resistor (VR), inductor (VL) dan kapasitor (VC).
Catat hasil pada tabel.
9. Open S1. Hitung I dan X masing-masing seperti langkah 4 dan 5. Hitung impedansi
Z pada rangkaian dengan 2 cara : 1) dengan Hukum Ohm, dan 2) nilai RMS
(Gunakan R, Xc dan XL). Catat hasil pada tabel.
10. Dengan S1 open, lepaskan induktor dari rangkaian sehingga hanya terdapat resistor
dan kapasitor seperti terlihat pada rangkaian seperti gambar 3.
11. Tutup S1. Ukur VR dan VC. Catat hasilnya pada tabel. Setelah selesai, matikan
power supply.
12. Gunakan harga pengukuran VR dan VC , serta harga R untuk menghitung arus (I)
dalam rangkaian, kemudian dengan menggunakan harga I hasil perhitungan hitung
XC , catat hasil pada tabel.

33 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
13. Hitung impedansi total rangkaian dengan 2 cara : 1) dengan Hukum Ohm, dan 2)
nilai RMS (Gunakan R, Xc). Catat hasil pada tabel.

34 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

E. RANGKAIAN PERCOBAAN
Rangkaian 1

Rangkaian 2

Rangkaian 3

35 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
JURNAL PERCOBAAN
IMPEDANSI PADA RANGKAIAN RLC SERI

Tabel

Rangkaian Komponen Impedansi Z


R L C VAB VR VL VC I XL XC Hk Ohm RMS
RL 4700 4,7 mH - 15 - -
RLC 4700 4,7 mH 0.47µF 15
RC 4700 - 0.47µF 15 - -

Asisten

(…………………………..)

36 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
4.2 EFEK PERUBAHAN FREKUENSI TERHADAP
IMPEDANSI DAN ARUS DALAM RANGKAIAN RLC
SERI
A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk membuktikan efek dari perubahan frekuensi terhadap arus dan impedansi pada
rangkaian RLC seri.

B. TEORI DASAR

R1

L1

Dalam percobaan ini kita akan membuktikan bahwa impedansi Z yang diberikan oleh
rumus :

Z= R2 X2

dimana X adalah selisih antara XL – XC.

Rumus di atas memperlihatkan pada kita bahwa jika XL = XC, maka impedansi
rangkaian akan mencapai nilai minimum (yaitu dengan harga R). Sedangkan I akan
mencapai nilai maksimum. Pada percobaan ini kita akan melihat pengaruh dari
perubahan frekuensi apabila di variasikan di sekitar fR.

Pada rangkaian RLC seri yang dilakukan sebelumnya kita telah dapatkan bahwa selama
frekuensi dari tegangan sumber dinaikkan pada selang fR, maka XL akan ikut naik
sedangkan XC akan turun. Di sisni rangkaian berprilaku seperti sebuah induktasi dimana
X akan naik selama f dinaikkan. Dan sewaktu frekuensi di turunkan dari harga f R, XC
akan naik sedangkan XL akan turun. Dan disini rangkaian akan berprilaku seperti
kapasitansi dengan X akan naik selama frekuensi diturunkan.

37 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
C. PERALATAN PERCOBAAN
o Electronic Base Station ( EFT-ELC)
o Electronic Module Kit (EFT-ELC-M4)
o Function Generator
o Picoscope
o Multimeter (2 bh)
o Kabel Jumper

D. RANGKAIAN PERCOBAAN

E.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkai peralatan seperti gambar percobaan. Set supply generator pada nilai
terendah. S1 open.
2. Hubungakan osiloskop melewati inductor dan kapasitor (AB).
3. Hidupkan generator gelombang sinus dan osiloskop. Tutup S1 dan set frekuensi
generator ke 5 KHz. Naikkan tegangan output generator ke setengah dari tegangan
maksimumnya. Set osiloskop untuk menampilkan dua lingkaran dari gelombang
sinus dengan amplitudo 4 satuan p-p.
4. Variasikan frekuensi output generator secara perlahan sambil mengamati bentuk
gelombangnya. Frekuensi saat amplitudo minimum adalah fR. Ukur tegangan
output V dari generator pada saat fR. Pertahankan tegangan ini selama
percobaan.

38 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
5. Ukur tegangan yang melewati resitor VR, kapasitor VC, VL dan VLC. Catat pada
tabel.
6. Tambahkan frekuensi 1000 Hz ke harga fR dan set generator gelombang sinus ke
frekuensi ini. Catat harga di tabel. Hitung VR, VL dan VLC.
7. Variasikan frekuensi generator untuk beberapa nilai seperti pada tabel dan ukur
masing-masing tegangan seperti pada percobaan sebelumnya.
8. Lengkapi tabel.

39 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
JURNAL PERCOBAAN
EFEK PERUBAHAN FREKUENSI
Tabel 1

Langkah F VR VL VC VLC VL-VC I(Hitung) Z(Hk Ohm)


fR

fR+3000
fR+2000
fR+1000
fR-1000
fR-2000
fR-3000

Tabel 2

Langkah F XL(Hitung) XC(Hitung) Z(RMS)


fR

fR+3000
fR+2000
fR+1000
fR-1000
fR-2000
fR-3000

Asisten

(…………………………..)

40 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

4.3 FREKUENSI RESONANSI DAN RESPON FREKUENSI


RLC SERI
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk menghitung frekuensi resonansi fR dalam rangkaian RLC seri.
2. Untuk membuktikan rumus frekuensi resonansi fR dalam rangkaian LC seri, seperti
diberikan oleh :
1

R 2 LC
3. Mampu membuat kurva respon frekuensi dalam rangkaian LC seri.
f
B.TEORI DASAR
R1

L1

Dalam gambar 1, tegangan V dihasilkan dari generator AC yang frekuensi dan tegangan
keluarannya diatur secara manual. Untuk frekuensi dan tegangan V tertentu, arus akan
dihasilkan pada rangkaian yang diberikan oleh persamaan berikut :
V
I= Z

Dimana Z adalah impedansi pada rangkaian. Tegangan jatuh melintasi R, L dan C akan
diberikan oleh IR, IXL, dan IXC. Jika frekuensi generator diubah dengan V tetap, arus dan
tegangan jatuh melintasi R, L dan C akan berubah. Frekuensi ini adalah f R, yang lebih
dikenal dengan frekuensi resonansi, dimana :

XL = XC

Frekuensi resonansi bisa dihitung dengan rumus :


XL = 2π fL
41 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
Dan
XC = 1 / 2π fC
Ketika XL = XC, maka f = fR.
Jadi,
2π fRL = 1 / 2π fRC

Sehingga didapatkan,
f
R 
 1
2 LC

Karakteristik dari rangkaian resonansi seri adalah :


1. Tegangan jatuh melintasi komponen reaktif adalah sama dengan hasil perkalian antara
arus I dalam rangkaian dengan reaktansi X dari komponen.

2. Pengaruh reaktif total dari sebuah rangkaian adalah selisih antara reaktansi kapasitif X C
dengan reaktansi induktif XL.
3. Impedansi Z dari rangkaian RLC seri adalah :

Z = R2  X 2
4. Impedansi Z dari rangkaian adalah minimum ketika XL = XC, dan pada saat ini arus I
adalah maksimum.

42 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com

C. PERALATAN PERCOBAAN
o Electronic Base Station ( EFT-ELC)
o Electronic Module Kit (EFT-ELC-
M4) o Osciloscope
o Function Generator
o Multimeter (2 bh)
o Kabel Jumper

D. RANGKAIAN PERCOBAAN

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Menghitung Frekuensi Resonansi Rangkaian RLC Seri


1. Rangkai percobaan seperti gambar (dengan generator sinus dan osiloskop dalam
keadaan off).
2. Hidupkan generator gelombang sinus dan set frekuensi ke 4,2 kHz. Hidupkan
osiloskop dan kalibrasikan untuk mengukur tegangan. Naikkan tegangan output
generator gelombang sinus sampai osiloskop menunjukkan tegangan 2 Vpp.
Pertahankan tegangan selama percobaan.

43 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
3. Amati VRMS melewati kapasitor VC saat frekuensi divariasikan naik dan turun di
sekitar 4,2 kHz. Pada saat VC maksimum, frekuensinya adalah fR. Catat nilai ini pada
tabel 1.
4. Ganti kapasitor 0,1F dengan kapasitor 0,047F. Pastikan output function masih
generator 2 Vp-p.
5. Set frekuensi generator ke 6,2 kHz. Amati tegangan yang melewati kapasitor V C saat
frekuensi divariasikan naik turun di sekitar 6,2 kHz. Pada saat VC maksimum,
frekuensinya adalah fR. Catat nilai ini pada tabel 1.
6. Ganti kapasitor 0,047F dengan kapasitor 0,47F. Pastikan setting output function
generator 2 Vp-p.
7. Set frekuensi generator ke 2 kHz. Amati tegangan yang melewati kapasitor V C saat
frekuensi divariasikan naik turun di sekitar 2 kHz. Pada saat V C maksimum,
frekuensinya adalah fR. Catat nilai ini pada tabel 1.
8. Hitung frekuensi resonansi untuk 14,1mH-0,1F; 14,1mH-0.047F; dan 14,1mH-
0,47 F pada rangakain RLC seri dengan menggunakan rumus berikut :
1
9. f R  
2 LC
dan harga rata-rata L dan C catat di tabel.

Menempatkan kurva respon frekuensi


1. Hubungkan kembali rangkaian dengan kapasitor 0,047F , periksa osiloskop untuk
memastikan tegangan output apakah masih 2Vp-p. Juga pastikan harga f R untuk
rangkaian.
2. Dengan variasi frekuensi seperti pada tabel 2. Ukur tegangan yang melintasi
kapasitor.

44 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
JURNAL PERCOBAAN
FREKUENSI RESONANSI DAN RESPON FREKUENSI RLC
SERI

Tabel 1
Resonansi Frekuensi
L (mH ) C (μF)
Terukur Perhitungan
14,1 0.1
14,1 0.047
14,1 0.47

Tabel 2

Langkah Frekuensi VC (VRMS)


fR-2000
fR-1000
fR-500
FR
fR+500
fR+1000
fR+2000

Asisten

(…………………………..)
45 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
Perhitungan :

1. Impedansi pada rangkaian RLC Seri

2. Efek Perubahan Frekuensi

3. Frekuensi Resonansi

Grafik :
a. Buat grafik Z terhadap f
b. Buat grafik Vc terhadap f
c. Buat grafik Z secara rms terhadap f

Analisa:

1. Impedansi pada rangkaian RLC Seri


a. Pengaruh nilai R, L, C terhadap impedansi dan arus

2. Efek Perubahan Frekuensi

46 Praktikum RL 2017
LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Kampus Limau Manih, Padang 25163
E-mail: ldteunand@gmail.com
a. Pengaruh frekuensi terhadap VR, VC, dan VL
b. Pengaruh frekuensi terhadap XL, XC, dan Z

3. Frekuensi Resonansi
a. Analisa nilai fr terukur dan terhitung

47 Praktikum RL 2017

Anda mungkin juga menyukai