Pengukuran Listrik

TUGAS
Laporan Lab Pengukuran
OLEH
Sabaruddin (42120033)
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021
LAB.PENGUKURAN DASAR HUB. SERI, PARALEL DAN SEMESTER II
PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK KOMBINASI SUATU TAHANAN
TANGGAL 21 April 2021
I. TUJUAN
Selesai melaksanakan percobaan praktikum, diharapkan dapat :
 Membuktikan bahwa tahanan seri (Rs) dapat dicari dengan rumus
 Membuktikan bahwa tahanan paralel (Rp) dapat dicari dengan rumus
 Menghitung nilai tahanan yang dihubung secara kombinasi berdasarkan rumus

Rs dan Rp
 Menentukan nilai tahanan pengganti pada hubungan seri, paralel, dan kombinasi
II. TEORI DASAR
Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat
mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron inilah
yang kita kenal sebagai listrik.
Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh
karena itu kabel dipakai pada rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga
yang dapat menghantarkan arus listrik. Tempat dimana elektron masuk ke dalam
2
rangkaian listrik dinamakan dengan sumber listrik. Setiap benda yang memakai listrik
untuk penggunaannya disebut sebagai beban listrik.
Terdapat dua tipe rangkaian yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian
seri dan paralel dapat dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian kombinasi atau
gabungan.
2.1.Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun
secara berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Contohnya adalah sebuah
rangkaian yang memiliki dua resistor, tapi hanya terdapat satu jalur kabel untuk
mengalirkan listrik seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 1 Rangkaian Seri

3
Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap elemen dan
dirumuskan dengan:
Imasuk = I1 = I2 = I3=…=In=Ikeluar
Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing-masing
hambatannya yang dirumuskan dengan:
Rs= R1+R2+R3+………+Rn
2.2. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun
sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik (bercabang) secara paralel.
Contohnya adalah sebuah rangkaian yang memiliki dua resistor dimana terdapat satu
jalur kabel untuk setiap resistor seperti pada gambar dibawah ini.
4
Gambar2 Rangkaian Paralel
Sesuai dengan Kirchhoff Iarus listrik yang masuk harus sama dengan arus keluar.
Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus sebelum masuk ke cabang sama
dengan besar arus setelah keluar dari cabang dan dirumuskan dengan:
Imasuk = I1+ I2 +I3 +…+In
Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel
merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan
dengan:
1/Rp= 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +……….+ 1/Rn
5
2.3. Rangkaian Kombinasi
Rangkaian kombinasi/campuran adalah rangkaian yang terdiri dari gabungan
rangkaian seri dan rangkaian paralel. Untuk dapat mencari besarnya hambatan yang
terdapat pada rangkaian campuran. Terlebih dahulu kita harus mencari besaran
hambatan pada tiap-tiap model rangkaian (seri dan paralel). Setelah kita menemukan
besaran hambatan pada kedua rangkaian tersebut kemudian kita mencari hambatan
dari gabungan rangkaian akhir yang telah kita dapat.
Gambar 3 Rangkaian Kombinasi
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

 Sumber tegangan DC, 10 Volt
 Amperemeter DC
6
 Voltmeter DC
 Resistor 3x1K, 2K2, 3K3
 Resistor 330 Ω
 Saklar
 Kabel penghubung
IV. LANGKAH KERJA
4.1 Hubungan seri

1. Meneliti semuaperalatan sebelum digunakan
2. Membuat rangkaian seperti gambar 3.1
3. Melakukan pengukuran sesuai table 4.1
A
R1 R2 R3
E V1 V2 V3
Gambar 3.1 Rangkaian Hubungan seri
3.2 Hubungan Paralel

1. Mengubah rangklaian menjadi rangkaian gambar 3.2
2. Melakukan pengukuran sesuai table 4.2
7
A1
S
A2 A3
V1 V2
Gambar 3.2 rangkaian hubungan parallel
3.3 Hubungan Kombinasi

1. Mengubah rangkaian menjadi rangkaian gambar 3.3.
2. Melakukan pengukuran sesuai dengan table 4.3
V2
A1 A2
R1 R2
V1 V2
E
A3
R3
Gambar 3.3 Rangkaian hubungan Kombinasi
V. Tugas dan pertanyaan

8
5.1 dari hasil percobaan saudara, tunjukkan bahwa hubungan seri suatu tahanan
merupakan penjumlahan dari tahanan-tahanan
5.2 sesuaikah percobaan rangkaian gambar 4.2 yang telah saudara lakukan
dengan teori?
5.3 Pada rangkaian gambar 4.3, bandingkan hasil pengukuran antara VR2 dan
VR3
5.4 Ada 7 buah tahanan, masing-masing 3x 18Ω; 2x10 Ω ;2x1 Ω; Rangkailah
tahanan tersebut agar memperoleh tahanan 13 Ω!
5.5 Tentukan nilai tahanan total pada rangkaian ini! R1=R2=R3=R4=R5=18
R1 R2 R3
c
R4 R5
Jawaban:
9
5.1 Dari hasil percobaan kami, menunjukkan jumlah tahanan secara seri adalah
penjumlahan tahanan seperti pada rumus :
Rs=R1+R2+R3+…+Rn
Hal ini dapat juga dilihat pada percobaan 4.1
5.2 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, terdapat perbedaan nilai arus.
Hal tersebut dikarenakan kesalahan pengukuran saat praktek akibat dari
berbagai hali seperti kondisi alat yang kurang baik, cara pembacaan alat
ukur yang keliru, dll,
5.3 Pada gambar 4.3 Vr2=5,4 dan Vr3=7878. Hal ini terjadi karena tegangan
yang masuk pada alat ukur hamper sama karena dipasang parallel.
5.4 R1=R2=R3=18 Ω
R4=R5=10 Ω
R6=R7= 1 Ω
5.5 K
VI. DATA PERCOBAAN
10
Table 4.1 Percobaan 3.1
N R( R(Ω) Tegangan V (Volt) Arus I Tahanan Total (Ω)
O Menurut Kode Diukur VR VTOT (mA) Diukur Dihitung
1 R1 = 1K
R2 = 1K
R3 = 1K
2 R1 = 1K
R2 = 2K2
R3 = 3K3
NO R (Ω) R (Ω) Arus (mA) Tahanan Total (Ω)
Menurut kode Diukur I1 I2 I3 Diukur Dihitung
1 R1 = 1K
R2 = 1K
2 R1 = 2K2
R2 = 1K
3 R1 = 3K3
R2 = 330
11
N R (Ω) R (Ω) Tegangan Vr (Volt) Arus IR Tahanan Total (Ω)

O Menurut Kode Diukur (mA)
V1 V2 V3 Diukur Dihitung
1 R1 = 1K
R2 = 1 K
R3 = 1K
2 R1 = 1K
R2 = 2K2
R3 = 3K3
VI. ANALISA DATA <contoh>

Table 4.1 percobaan 3.1
12
V = 5 volt. Secara teori sebagai berikut :
Secara praktek :
Vtot= 5,1 V
Itot teori= = 0,0016 A=1,67 mA
Itot praktek= 1,62 mA
13
Itot teori= = 0,00076A=0,76 mA
Itot praktek= 0,75 mA
Persentase Kesalahan
 Untuk VR
14
 Untuk Vtot
 Untuk Arus I
 R Total
15
Table Pengamatan
Tahanan Total % error (%)
Tegangan V Arus I
R(Ω) (Ω)
diuku VR Vtot (mA)
r Arus Rt
Prakt Diukur Dihitung VR Vtot
Teori Praktrk Teori Praktek Teori I
ek
R1 950 1,7 1,615 0,05
0,0
R2 950 1,7 1,615 5,1 4,84 1,62 1,67 2900 3000 0,05 0,05 9 5
R3 950 1,65 1,615 0,02
R1 950 0,85 0,76 0,1

0,0
R2 2100 1,7 1,68 5,25 5,04 0,75 0,76 6500 6500 0,01 0,04 6.6 3
R3 3200 2,5 2,56 0,02

Secara Teori

.
16
Untuk R1 3k3 dan R2 330 menggunakan cara yang sama
Persentase Kesalahan
 Untuk I1
 Untuk I2
 Untuk I3
17
 Untuk Rt
Arus (mA) Tahanan total (Ω)

R (Ω) I1 I2 I3
% % % %
diukur Diukur Dihitung
Teori Praktek Teori Praktek Teori Praktek error
error error error
18
R1 950
10,5 9 0,14 5,2 4,8 0,07 5,2 4,8 0,07 500 475 0,05
R2 950
R1 2100
7,6 7 0,07 2,3 2,2 0,04 5,2 4,9 0,05 690 654,1 0,05
R2 950
R1 3200
16,8 16 0,04 1,5 1,6 0,06 15,3 17 0,11 300 296,6 0,01
R2 327
Tabel 4.3 percobaan 3.3
Persentase kesalahan
 Untuk V1
 Untuk Arus I
19
 Untukl Rt
Table pengamatan
Tegangan Vr total
Arus I (mA)
R (Ω) V1 V2 V3
N R (Ω) % % %
menuru diuku Teo Diuk Teo Diuk Teo Diuk Teo Diu %
O err err err
t kode r
ri ur ri ur ri ur ri kur error
or or or
69.8
R1=1k 1001 19.9 6
19.9 67. 51. 51. 46.9
1 R2-1K 1003 6.5 66.9 3.2 6.6 3.2 6.6 3.5
1 3 6 6 6
R3=1k 1004 6.63 3.5
72.2
R1=1k
7
R2=2k 1001 3.7 61.8
38. 10. 22. 2.74
2 2 2195 7.6 4.7 6.01 5.4 6.86 5.3 2.6 5.1
2 1 7 2.1
R3=3k 3268 1.7 19
3
Tahanan total (Ω)

Diukur Dihitung % error
1200 1502.7 20.1
2500 2314.06 8.03
20
VII. Kesimpulan
21

Pengukuran Listrik

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pengukuran Listrik

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TUGAS

Laporan Lab Pengukuran

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK LISTRIK

Selesai melaksanakan percobaan praktikum, diharapkan dapat :

 Membuktikan bahwa tahanan seri (Rs) dapat dicari dengan rumus

 Membuktikan bahwa tahanan paralel (Rp) dapat dicari dengan rumus

 Menghitung nilai tahanan yang dihubung secara kombinasi berdasarkan rumus

II. TEORI DASAR

yang kita kenal sebagai listrik.

untuk penggunaannya disebut sebagai beban listrik.

Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun

mengalirkan listrik seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1 Rangkaian Seri

Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing-masing

hambatannya yang dirumuskan dengan:

2.2. Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun

Gambar2 Rangkaian Paralel

Imasuk = I1+ I2 +I3 +…+In

merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan

1/Rp= 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +……….+ 1/Rn

2.3. Rangkaian Kombinasi

Rangkaian kombinasi/campuran adalah rangkaian yang terdiri dari gabungan

dari gabungan rangkaian akhir yang telah kita dapat.

Gambar 3 Rangkaian Kombinasi

III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

IV. LANGKAH KERJA

4.1 Hubungan seri

Gambar 3.1 Rangkaian Hubungan seri

3.2 Hubungan Paralel

Gambar 3.2 rangkaian hubungan parallel

3.3 Hubungan Kombinasi

Gambar 3.3 Rangkaian hubungan Kombinasi

V. Tugas dan pertanyaan

VI. DATA PERCOBAAN

Table 4.1 Percobaan 3.1

N R( R(Ω) Tegangan V (Volt) Arus I Tahanan Total (Ω)

O Menurut Kode Diukur VR VTOT (mA) Diukur Dihitung

Table 4.2 Percobaan 3.2

NO R (Ω) R (Ω) Arus (mA) Tahanan Total (Ω)

Menurut kode Diukur I1 I2 I3 Diukur Dihitung

Table 4.3 Percobaan 3.3

N R (Ω) R (Ω) Tegangan Vr (Volt) Arus IR Tahanan Total (Ω)

VI. ANALISA DATA <contoh>

V = 5 volt. Secara teori sebagai berikut :

Itot teori= = 0,0016 A=1,67 mA

Itot praktek= 1,62 mA

Itot teori= = 0,00076A=0,76 mA

Itot praktek= 0,75 mA

R1 950 0,85 0,76 0,1

Table 4.2 Percobaan 4.2

Untuk R1 3k3 dan R2 330 menggunakan cara yang sama

Arus (mA) Tahanan total (Ω)

Tabel 4.3 percobaan 3.3

Tahanan total (Ω)

Anda mungkin juga menyukai