Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN

SEMESTER GENAP 2020/2021

TEORI THEVENIN DAN NORTON

Mata Kuliah :
Laboratorium Pengukuran Dasar

Disusun oleh :
Sabaruddin (42120033)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

I. TUJUAN
Selesai percobaan, praktikan diharapkan dapat :
1.1 Membandingkan hasil pengukuran metode thevenin dan pengukuran
langsung.
1.2 Membandingkan hasil pengukuran metode Northon dan pangukuran
langsung.
1.3 Membandingkan hasil pengukuran antara metode Thevenin dan metode
Northon.

I. PENDAHULUAN
Untuk mengetahui arus atau tegangan pada suatu cabang rangkaian, dapat
dicari dengan hukum,-hukum atau teori-teori rangkaian yang pada
prinsipnya untuk menyederhanakan rangkaian.
Diantaranya adalah metode thevenin dan northon.
1.1 Metode Thevenin

Metode ini mengikuiti nama M.L


Thevenin, seorang insinyur Perancis yang bekerja di bidang telegrafi, yang
pertama sekali mengumumkan teorema ini tahun 1883. Teorema Thevenin
mengatakan bahwa adalah mungkin mengganti semuanya (terkecuali
tahanan beban) dengan sebuah rangkaian ekivalen yang
2
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

mengandung hanya sebuah sumber tegangan bebas yang seri dengan sebuah
tahanan; respons yang diukur pada tahanan beban tidak akan berubah.Suatu
rangkaian aktif (pemakai sumber arus dan/atau sumber tegangan tetap
maupun vertical) yang bersifat linier dengan 2 kutub (terminal) A dan B
dengan semua sumber tegangan VT seri dengan suatu tahanan RT.

Rangkaian
aktif linear RL Rt

Vt RL

Gambar 2.1 Metode Thevenin


VT = tegangan pada terminal A-B dalam keadaan terbuka (tanpa beban/V0)
RT = tahanan pada rangkaian dilihat dari terminal A-B dengansemua sumber
tegangan diganti tahanan dalamnya.
Contoh: suatu rangkaian listrik saeperti gambar berikut ini akan dihitung
arus yang mengalir pada tahanan RL (lihat gambar 2.2)

R1 A

V R2 RL

3
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

Gambar 2.2 Rangkaian listrik

Untuk mencari tegangan thevenin (VT) bukalah terminbal A-B (open circuit)
sehingga rangkaian menjadi seperti sebagai berikut :

R1 A

V R2 VT

Gambar 2.3 VAB = VT

Untuk mencari tahanan thevenin (RT) sumber tegangan V diganti dengan


tahanan dalamnya (Rd=0)

R1 A

Rd=0 R2

Gambar 2.4 RAB = RT

4
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

Jika VT dan RT sudah diperoleh, maka rangkaian pada gambar 2.2 dapat diganti
menjadi :

RT A

I RL

VT RL

Gambar 2.5 Rangkaian Ekivalen Thevenin

Maka arus yang melalui RL adalah

5
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

1.2 Metode Norton

Metode ini dicetuskan oleh E. L. Norton, seorang ilmuwan yang


bekerja di Bell Telephone Laboratories. Pada prinsipnya metode Norton
sama dengan metode thevenin, hanya pada metode Norton rangkaian aktif
linier diganti dengan sumber arus IN yang paralel dengan satu tahanan RN.

A
A Rt

Rangkaian RL IN Vt RL
aktif linier
B

Gambar 2.6 Metode Northon

IN = arus melalui A-B dalam keadaan hubung singkat (Ihs)


RN = tahanan pada rangkaian dilihat dari terminal A-B dengan semua
sumber
arus dihubung singkat
Dimana :

6
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

Salah satu kegunaan utama teorema Thevenin dan theorema Norton


adalah penggantian bagian besar dari sebuah jaringan, seringkali sangat
sukar, dengan ekivalen yang sangat sederhana. Rangkaian baru yang lebih
sederhana ini memungkinkan kita membuat perhitungan cepat dari tegangan,
arus, dan daya yang diberikan oleh rangkaian asal kepada sebuah beban.
Dalam penguat dengan daya transistor misalnya, ekivalen Thevenin atau
Norton membolehkan kita menentukan daya maksimum yang dapat diambil
dari penguat dan jenis beban yang diperlukan untuk untuk mencapai
pemindahan daya maksimum atau untuk mendapatkan penguatan arus atau
tegangan praktis maksimum. Sebagai contoh, kita tinjau rangkaian yang
diperlihatkan dalam gambar 2. 7

3 7

12 V 6 RL

JARINGAN A JARINGAN B

7
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

Gambar 2.7: Sebuah rangkaian penahan sederhana dibagi menjadi jaringan


A, terhadap mana kita tak berminat, dan jaringan B, sebuah tahanan beban
dengan mana kita tertarik.

Garis putus-putus memisahkan rangkaian menjadi jaringan A dan


jaringan B; kita anggap bahwa minat kita yang utama adalah jaringan B,
yang hanya terdiri dari tahanan beban RL. Jaringan A dapat disederhanakan
dengan mengulangi transformasi sumber. Mulamula kita perlakukan sumber
12-V dan tahanan 3-W sebagai sumber tegangan tegangan praktis dan
menggantinya dengan sebuah sumber arus praktis yang terdiri dari sumber
4-A yang paralel dengan 3 W. Tahanan-tahanan paralel kemudian
dikombinasikan menjadi 2 W, dan sumber arus praktis yang dihasilkan
ditranformasikan kembali kepada sumber tegangan praktis. Langkah-
langkah tersebut ditunjukkan dalam Gambar 2.8,

4A 3 6 RL

JARINGAN A

8
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

4A 2 RL

JARINGAN A

3 7

8V RL

JARINGAN A

8V RL

JARINGAN A JARINGAN B

9
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

hasil akhir muncul dalam Gambar 2.8 d. Dari pandangan tahanan beban RL,
rangkaian ini (ekivalen Thevenin) adalah ekivalen dengan rangkaian asal;
dari pandangan kita, rangkaian itu jauh lebih sederhana dan kita sekarang
dapat dengan mudah mengitung daya yang diberikan pada beban.

Hasilnya

Selanjutnya kita dapat melihat dari rangkaian ekivalen bahwa tegangan


maksimum yang bisa didapat melintasi RL adalah 8 V bila RL = ¥;
transformasi cepat jaringan A kepada sebuah sumber arus praktis (ekivalen
Norton )menunjukan bahwa arus maksimum yang dapat diberikan kepada
beban adalah 8/9A untuk RL = 0; dan teorema pemindahan daya maksimum
memperlihatkan bahwa daya maksimum diberikan pada RL bila RL adalah 9
W. Tidak ada di antara kenyataan ini yang dengan mudah nampak dari
rangkaian asal. Jika jaringan A lebih sukar, maka banyaknya transformasi
sumber dan kombinasi tahanan yang perlu mendapat ekivalen Thevenin atau
ekivalen Norton menjadi sangat berat dan banyak; juga dengan adanya
sumber-sumber tak bebas, maka metode transformasi sumber biasanya tak
terpakai. Teorema Thevenin dan Norton memungkinkan kita mencari
10
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

rangkaian ekivalen lebih cepat dan lebih mudah, walaupun dalam rangkaian
yang lebih sukar.
Metode Thevenin:

Bila diketahui rangkaian linear, atur rangkaian itu dalam bentuk


dua jaringan A dan B yang bersama-sama dihubungkan oleh konduktor
yang tak punya tahanan. Jika salah satu jaringan mengandung sebuah
sebuah sumber tak bebas, variable pengontrolnya haruslah dalam
jaringan yang sama. Definisi tengah voc sebagai tengah rangkaian
terbuka yang akan timbul melintasi terminal-terminal A dan B
diputuskan sehingga tak ada arus yang ditarik dari A. maka semua arus
dan tegangan di dalam B tidak akan berubah jika A dimatikan (semua
sumber tegangan bebas dan sumber arus bebas dalam A diganti oleh
hubungan pendek dan rangkaian terbuka) dan sumber tegangan bebas
voc dihubungkan , dengan pengutuban yang benar, secara seri dengan
jaringan A yang mati (tak aktif).

Teorema Norton mempunyai banyak sekali persamaan dengan teorema


Thevenin yakni konsekuensi lain dari dualitas.

11
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

Teorema Norton dapat dikatakan sebagai berikut :

Diketahui suatu rangkaian linear; susun rangkaian manjadi dua jaringan


A dan B yang dihubungkan oleh dua konduktor yang tak mempunyai
tahanan. Jika salah satu mengandung sebuah sumber tak bebas, variabel
pengntrolnya harus berada dalam jaringan yang sama. Definisikan arus
isc sebagai arus hubungan pendek yang akan timbul pada terminal A jika
B dihubung-pendekkan sehingga tidak ada tegangan yang disediakan A.
maka semua tegangan dan arus dalam B tetap tak berubah jika A
dimatikan (semua sumber arus bebas dan sumber tegangan bebas dalam
A diganti oleh rangkaian terbuka dan hubungan pendek) dan sebuah
sumber arus bebas isc dihubungkan, dengan pengutuban yag wajar,
paralel dengan jaringan A yang mati (tak aktif).

Ekivalen Norton dari sebuah jaringan penahan yang aktif adalah sumber
arus Norton isc yang paralel dengan tahanan Thevenin Rth.
Ada hubungan penting diantara ekivalen Thevenin dan Ekivalen Norton
dari sebuah jaringan penahan aktif. Hubungan ini dapat diperoleh dapat
digunakan dengan transformasi sumber kepada salah satu jaringan ekivalen.
Misalnya, jika kita mentransformasikan ekivalen Norton, maka kita

12
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

dapatkan sumber-sumber tegangan Rthisc yang seri dengan tahanan Rth;


jaringan ini berbentuk ekivalen Thevenin sehingga
voc = Rth isc
II. KOMPONEN / INSTRUMENT
1. Sumber tegangan DC 12 V
2. 2 Multimer
3. Potensiometer 1K
4. Kabel penghubung secukupnya

III. LANGKAH KERJA


A. Metode Thevenin
3.1 Meneliti semua alat/komponen sebelum praktek dimulai
3.2 Membuat rangkaian seperti gambar 4.1
A

R1, 2K2 R2 1K
S

V1, 12 V A
V2, 6V

V
RL,4K7

Gambar 4.1 metode Thevenin

13
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

3.3 Menutup saklar S, catat arus dan tegangan beban RL pada tabel 4.1
3.4 Membuka saklar S sehingga A-B terbuka, ukurlah tegangan VT pada
terminal A-B
3.5 Mengganti kedua sumber tegangan dengan rangkaian hubung singkat
3.6 Mengukur harga tahanan antara terminal A-B
3.7 Mengganti rangkaian pada gambar 4.1 dengan gambar 4.2 berikut:

A
RT

VT V
RL, 4K7

Gambar 4.2 VT = VAB


3.8 Mencatat arus dan tegangan pada tahanan RL.

B. Metode Norton
3.9 Membuat rangkaian seperti gambar 4.1, harga RL diganti dengan hubung
singkat
3.10 Mengukur arus IN yang melalui terminal A-B dan mencatat pada table 4.2
3.11 Mengukur besar tahanan Norton RN, caranya seperti mengukur RT,
3.12 Mengganti rangkaian pada gambar 4.1 dengan gambar 4.3 berikut:
14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

R1, 1K
A
RN, 1K
A
RN
V
RL

Gambar 4.3 Metode Norton

3.13 Mengatur tahanan variable RV sehuingga sama dengan RN


3.14 Mengatur tegangan sumber sehingga arus yang terbaca pada amperemeter
akan sama dengan IN
3.15 Mencatat besar arus dan tegangan pada tahanan RL pada tabel 4.3

IV. TUGAS DAN PERTANYAAN


4.1 Berikan penjelasan singkat, perbandingan hasil pengukuran secara langsung
dari metode Thevenin dan metode Norton
4.2 Apa fungsi R1 pada gambar 4.3?
Apa yang terjadi jika besar R1 diganti dengan, R1 = 1K, R1 = 10K, dan R1 =
0K
4.3 Jelaskan perbedaan antara metode Thevenin dan metode Norton !

15
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

V. DATA PERCOBAAN
Tabel 4.1 percobaan 3.1

Saklar ON Saklar OFF R total (RT)=RAB


Terukur (ohm)
IRL (mA) VRL (volt) IAB (mA) VAB=Vr (volt)

Tabel 4.2

RT = RAB (ohm) VRL (volt) IRL (mA)

Table 4.3

IN =IAB (mA) RN =RT (ohm) IRL (mA) VRL (volt)

16
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

VI. JAWABAN

VII. ANALISA DATA (CONTOH)

Untuk table 4.1


SAKLAR ON
I3

R1, R2

I1 I2

V1, 12 V
V2, 6V

RL,

praktek 1,45 mA

=0

=0

17
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

 Eliminasi persamaan (1) dan persamaan (2)

 Substitusi nilai pada persamaan 1 :

=1,46 mA
18
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

praktek 1,45 mA

Dengan VRL praktek 6.3 Volt

 Subtitusi persamaan (3) ke dalam persamaan (2)

19
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

 Eliminasi persamaan (1) dan persamaan (4)

SAKLAR OFF

20
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

R1, R2

FAB

IAB=…..?
V2, 6V

R total (RT)=RAB pada praktek adalah 640 Ω

VAB praktek = 6,8 V

21
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

Untuk tegangan 12 V

Untuk tegangan V2= 6 V

V
IAB praktek = 16 mA

= 5,4 mA = 6 mA

22
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

 Persentase kesalahan pada praktikum

% | x 100% = | x 100% = 0,0068 %


% | x 100% = | x 100% = 0,08 %
% | x 100% = | x 100% = 0,40 %
% | x 100% = | x 100% = 0,13 %
% | x 100% = | x 100% = 0,06%

N No Saklar On Saklar Off R total =

(Ω)

1 Pengukuran 1,45 6,3 16 6,8 640

2 Teori 1,46 6,862 11,4 7,875 687,5

3 % error 0,0068 0,08 % 0,40% 0,13 % 0,06%


%

23
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

Untuk tabel 4.2

680
A
RT

VT V
7,875 RL, 4K7

Rangkaian Thevenin

= 6,86 V
24
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

 Persentase kesalahan pada praktikum

% | x 100% = | x 100% = 0,07 %


% | x 100% = | x 100% = 0,09 %

No

1 Pengukuran 1,35 6,2

2 Teori 1,46 6,86

3 % error 0,07% 0,09 %

Untuk tabel 4.3

RN=687,5

RL=47KΩ

25
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

Diketahui bahwa

= 6,815 V

26
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

 Persentase kesalahan pada praktikum

% | x 100% = | x 100% = 0,40%

% | x 100% = | x 100% = 0,07%

% | x 100% = | x 100% = 0,03 %

% | x 100% = | x 100% = 0,11 %

No

1 Pengukuran 1,40 6,0 16 640

2 Teori 1,45 6,815 11,4 687,5

3 % error 0,03% 0,11 % 0,40% 0,07%

27
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB.PENGUKURAN DASAR METODE THEVENIN SEMESTER II


PROG. STUDI TEKNIK LISTRIK DAN NORTON TANGGAL 28-04-2021

VIII. KESIMPULAN

 Pada tabel 4.1 tentang teori Thevenin adalah pengukurannya belum tepat,
karena masih banyak perbedaan yaitu pada IRL secara teori didapatkan 1,46
mA dan pada prakteknya didapatkan 1,45 mA. IAB secara teori didapatkan
nilai 11,45 mA dan pada praktek =16 mA. Ini didapatkan karena dalam
pengukuran terdapat kesalahan, kesalahan teknis maupun sistematis.
 Pada table 4.2 metode Thevenin, dalam pengukuran belum presisi. Ini
dibuktikan oleh nilai yang diperoleh dari teori dan praktek.hasil teori
RT=RAB=687,5 Ω, dan pada praktek =640 Ω.
 Pengukuran dengan metode Thevenin dan Northon pada dasarnya sama
meskipun dengan rumus yang berbeda, yaitu untuk mencari arus dan
tegangan, hasil perhitungannya pun tidak berbeda jauh.
 Perbandingan hasil pengukuran antara metode Thevenin dan Northon,
mendapatkan data yang tidak jauh dalam hasil teori dan prakteknya. Ini
dibuktikan pada metode Thevenin dengan VRL yang diperoleh pada
pengukuran yaitu 6,3 V sedangkan pda metode Northon VRL yang
diperoleh secara praktek ialah 6,0 V. dari hasil teori, pada metode Thevenin
VRL= 6,86 V dan metode Northon = 6,86 V. Jadi hasil pengukuran secara
metode Thevenin dan Northon mendekati nilai ketepatan. Perbandingan
hasil perhitungan metode Norton dan Thevenin adalah sama untuk mencari
nilai VRL.

28

Anda mungkin juga menyukai