RANGKAIAN LISTRIK
MODUL IV : TEOREMA THEVENIN DAN NORTON
DISUSUN OLEH :
Rizqi Alfin Fauzan
(20101076)
Praktikum Tanggal : 7 Juni 2021
Asisten Praktikum :
Yulia Vironica (18101071)
Galuh Kartikasari (19101128)
Desta Susiyanti (19107019)
B Voc
y
(a) (b)
Gambar 4.1.1 rangkaian teorema Thevenin[3].
Untuk menyederhanakan rangkaian yang komplek dan banyak
sumber (A), maka unsur rangkaian (B) sementara dilepas pada terminal
(x-y), sehingga rangkaian Thevenin terlihat pada gambar 3.7 (b)[3].
Besar tegangan thevenin (Voc), dihitung dari rangkaian yang
komplek terminalnya dibuka (open circuits), rangkaiannya dapat dilihat
pada gambar 3.8 (a) .Besarnya tahanan thevenin sama dengan tahanan
yang diukur pada terminal terbuka rangkaian tersebut dengan seluruh
sumber dimatikan[3].
Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk menyederhanakan
analisis rangkaian, yaitu membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber
tegangan yang dihubungkan seri dengan suatu resistansi ekuivalennya[2].
Teorema Norton menyatakan bahwa dalam suatu rangkaian elektrik
yang komplek dan banyak sumber, maka dapat disederhanakan menjadi
rangkaian dengan satu sumber arus dan satu resistansi paralel dengan
sumber arus. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar 4.1.2.
yaitu penyederhanaan rangkaian elektrik menurut Norton tersebut[3].
x
B Isc
y
(a) (b)
Gambar 4.1.2 rangkaian teorema Norton[3].
Untuk menyederhanakan rangkaian yang komplek dan banyak
sumber (A), maka unsur rangkaian (B) sementara dilepas pada terminal
(x-y), sehingga rangkaian Norton terlihat pada gambar 4.1.2(b)[3].
Besar arus Norton (Isc), dihitung dari rangkaian yang komplek terminalnya
dihubung singkat (short circuits), rangkaiannya dapat dilihat pada gambar 4.1.3
(a) .Besarnya tahanan norton sama dengan tahanan yang diukur pada terminal
terbuka rangkaian tersebut dengan seluruh sumber dimatikan[3].
x
Isc A Rn = Rxy
Sumber-sumber dimatikan y
(a) (b)
Gambar 4.1.3 rangkaian perhitungan dan tahanan Norton[3].
II. HASIL DATA