TEKNIK TELEKOMUNIKASI II
DISUSUN OLEH :
NAMA : LUTHFAN IHDAR R
NIM : 2211101075
KELOMPOK :8
LABORATORIUM ELECTRONICS
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2023
MODUL VI
TEOREMA NORTHON
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memahami dan mengerti teknik penyederhanaan rangkaian listrik
dengan teorema Norton.
2. Mampu menghitung besar arus maksimum yang mengalir pada beban
(transfer daya maksimum) dari hasil analisis dengan menggunakan
teorema Norton.
II. ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1. Multimeter
2. DC Power supply
3. Resistor
4. Kabel dan konektor
5. Experiment Board
III. DASAR TEORI
Di dunia kelistrikan, banyak teori yang terkenal dan masih dipakai
untuk berbagai kebutuhan. Salah satu yang dinilai praktis dan banyak
manfaatnya adalah Teorema Norton. Ditemukan oleh dua peneliti yang
sedang melakukan uji coba kelistrikan, yaitu Ferdinand Mayer dan Edward
Lawry Norton. Berbeda dengan Thevenin, northon memiliki pengertian
yang lebih mudah dipahami. Yaitu, teori atau bisa juga disebut alat untuk
menganalisis penyederhanaan sebuah rangkaian atau sirkuit jenis linear
yang tergolong rumit menjadi sederhana dan mudah digunakan.
Penggunaan teorema norton dalam kondisi nyata dilakukan dengan
memanfaatkan sumber arus atau disebut current source bersifat ekivalen.
Selain itu juga melibatkan resistor yang terhubung dengan sistem paralel,
sehingga tidak ada yang berubah antara arus listrik dan tegangan. Ketika
sirkuit atau rangkaian sudah disederhanakan, maka diberi nama baru dan
tentunya dengan kemampuan yang lebih maksimal, yaitu rangkaian
ekivalen Norton.
Teorema Norton adalah salah satu teorema yang berguna untuk
analisis sirkuit listrik. Teorema Norton menunjukkan bahwa keseluruhan
jaringan listrik tertentu, kecuali beban, dapat diganti dengan sirkuit
ekuivalen yang hanya mengandung sumber arus listrik independen dengan
sebuah resistor yang terhubung secara paralel, sedemikian hingga hubungan
antara arus listrik dan tegangan pada beban tidak berubah. Sirkuit baru hasil
dari aplikasi teorema Norton disebut dengan sirkuit ekuivalen Norton.
Teorema ini dinamakan sesuai dengan penemunya, seorang insinyur yang
pernah bekerja pada Bell Telephone Laboratories, yang bernama E. L.
Norton [1].
Jika rangkaian aktif linear dipandang dari salah satu pasangan
terminal di dalamnya maka rangkaian tersebut dapat digantikan dengan satu
rangkaian ekivalen yang terdiri dari satu sumber arus (arus Norton) dan
sebuah tahanan (tahanan Norton) yang dirangkaikan secara paralel.
Besarnya arus Norton adalah arus hubung singkat pada terminal dalam
rangkaian tersebut dan besarnya tahanan Norton sama dengan tahanan yang
terukur pada rangkaian di mana semua sumber tegangan dihubung singkat
dan sumber arus dihubung buka [2].
Dalam rangkaian teorema Norton menyatakan suatu rangkaian aktif,
linier, dan resistif dengan mengandung satu atau lebih sumber tegangan
dapat digantikan dengan suatu sumber arus dan suatu tahanan dengan
dipararelkan pada sumber arus. Sehingga untuk menghitung suatu sumber
arus beban dilepas lalu dicari arus hubung singkat [2].