P
adalah RL dilepaskan dari rangkaian, masing-masing ujung
ada kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai hasil pelepasan RL ini disebut titik a dan titik b. Setelah RL
rangkaian-rangkaian listrik, entah itu rangkaian yang dilepas, sumber tegangan juga dilepas untuk menghitung
sederhana maupun rangkaian yang rumit. Rangkaian listrik RTH. RTH merupakan R ekuivalen yang terdapat pada
yang sederhana contohnya adalah sirkuit dengan satu lampu rangkaian tersebut, selain RL. Untuk menghitung RTH,
dop. Sedangkan rangkaian rumit contohnya adalah rangkaian terdapat dua cara, yakni cara seri dan paralel. Untuk
lampu listrik antar rumah pada satu komplek perumahan. perhitungan resistor cara seri, dapat dilakukan dengan
Untuk pengukuran secara teori, sirkuit yang rumit pasti persamaan (1) di bawah ini[2].
memerlukan waktu yang lama untuk mengukur entah
tegangan, resistansi, atau arus. Oleh karena itu, diadakanlah (1)
percobaan Teorema Thevenin dan Norton ini yang salah satu
tujuannya adalah untuk menerapkan Teorema Thevenin dan Sedangkan untuk menghitung resistor secara
Norton untuk menentukan arus yang mengalir dalam resistor paralel, dihitung dengan menggunakan persamaan (2) di
variabel agar dapat menghitung tegangan, resistansi, atau bawah ini[2].
arus suatu rangkaian yang rumit dengan mudah.
(2)
ini akan didapatkan nilai Resistansi Thevenin, Tegangan diukur. Ini merupakan tegangan Norton. Langkah keempat
Thevenin, dan Arus RL. Alat-alat yang diperlukan dalam yakni, sumber tegangan dimatikan dan diganti dengan arus
Teorema Thevenin ini adalah power supply sebagai sumber pendek. Resistansi pada terminal A dan B diukur. Ini
tegangan, kabel sebagai penghubung antar komponen listrik, merupakan resistansi Norton. Selanjutnya, R L kembali
project board sebagai miniatur papan penyederhana dihubungkan pada terminal A dan B, begitu pula sumber
rangkaian, resistor sebagai penghasil hambatan dan pengatur tegangan kembali diletakkan. Dan langkah yang terakhir
arus, dan alat yang terakhir adalah multimeter sebagai adalah, arus yang mengalir pada RL dicatat. Ini merupakan
pengukur arus, tegangan, dan hambatan. Arus Norton.
Langkah pertama yang harus dilakukan pada
percobaan Teorema Thevenin adalah, sumber tegangan dan Start
hambatan masing-masing diukur dan resistansi beban
dipilih. Pada percobaan Teorema Thevenin, digunakan enam
resistansi dengan resistansi beban sebagai salah satunya.
Sumber tegangan dan resistor-resistor diukur.
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, didapatkan besar
Vs= 5,91 V, R1= 14,89 kΩ, R2=4,69 kΩ, R3=18 kΩ, R4=0,18
kΩ, R5=0,18, dan RL=0,1kΩ. Langkah kedua adalah, alat dan
bahan yang telah disiapkan dan diukur, dirangkai seerti
gambar di bawah ini. Alat dan bahan dirangkai seperti Gambar
2.1 dengan kondisi sumber tegangan mati.
Rth (kΩ)
Rth (kΩ)
Ith (mA)
Ith (mA)
VTH (%)
Vth (V)
Vth (V)
ITH (%)
5, 0, 0, 0. 1. 0. 11 20 93
4 56 02 63 76 32 ,1 6, ,7
8
Teorema Norton
Rn(kΩ)
Rn(kΩ)
Rn(kΩ)
In(mA)
In(mA)
VN(%)
Vn(V)
Vn(V)
IN(%)
1, 0, 0, 1. 0. 17 87
4 58 04 74 31 .6
5 7 8 1
D
ari data percobaan di atas, didapatkan data-data yang sangat
berbeda dari hasil perhitungan menggunakan rumus. Pada
teorema Thevenin, didapatkan error sebesar 11,1% untuk V TH
dan 17,61% untuk ITH serta 206,8 untuk RTH. Sedangkan
untuk Teorema Norton, didapatkan error pada I N sebesar 87%
dan error pada RN sebesar .... Ketidaksesuaian data ini
kemungkinan besar disebabkan karena kekurangtelitian
dalam membaca alat ukur. Saat pengukuran dilakukan,
amperemeter tidak menamppilkan besar pengukuran secara
langsung, melainkan angkanya masih berganti-ganti. Saat
angka yang tertampil di ampermeter masih ada kemungkinan
berganti-ganti, angka tersebut sudah ditulis dalam laporan
sementara. Sehingga yang ditulis dalam laporan sementara
belum tentu nilai yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan nilai
pada pengukuran tidak sesuai dengan perhitungan dan
menyebabkan Teorema Thevenin dan Norton tidak berhasil
diterapkan.
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan Teorema Thevenin dan Norton, dapat
ditarik kesimpulan bahwa Teorema Thevenin dan Norton
tidak berhasil diterapkan dalam percobaaan ini dan hasil
pengukuran tidak sesuai dengan perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sadiku, Matthew & Alexander, Charles. 2009. ”Fundamental of
Electric Circuits 4th Edition”. New York: Mc Graw Hill.
[2] Robertson, Christopher. 2008. “Fundamental Electrical and
Electronic Principles 3rd edition”. Burlington: Elsevier.