SAMARINDA
2021
1. TUJUAN PERCOBAAN
Selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :
Membandingkan hasil perhitungan metode Thevenin dengan pengukuran
langsung
Membandingkan hasil perhitungan metode Norton dengan pengukuran
langsung
Membandingkan hasil pengukuran antara metode Thevenin dengan metode
Norton
2. TEORI DASAR
Untuk mengetahui arus atau tegangan pada suatu cabang rangkaian, dapat
dicari dengan hukum-hukum ataupun teori-teori rangkaian yang pada prinsipnya
untuk menyederhanakan rangkaian. Salah satu cara untuk menghitung arus atau
tegangan pada cabang rangkaian adalah dengan menggunakan metode Thevenin
dan metode Norton.
A. Methode Thevenin
Suatu rangkaian aktif (memakai sumber arus dan/atau sumber tegangan
tetap maupun variabel) Yang bersifat linier dengan 2 kutub (terminal) A dan B
dapat diganti dengan suatu sumber tegangan VT seri dengan suatu tahanan RT.
B. Metode Norton
Pada prinsipnya Metode Norton sama dengan metode Thevenin, hanya
pada metode Norton rangkaian aktif linier diganti dengan sumber arus IN yang
paralel dengan satu tahanan RN.
Bukalah saklar S sehingga A-B terbuka ukurlah tegangan (VT) pada terminal
A-B
Gantilah rangkaian pada gambar 4-1 dengan rangkaian pada gambar 4-2:
R 2200Ω R 1000Ω
A
12V 6V
B
Vab = Vt = 7,87V
Rab = Rth
Jawab :
R1 R3
Rt =
R1 R3
2200 1000 2.200.000
Rt = = = 687,5 Ω
2200 1000 3200
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan Vab = Vt dan Rab = Rt dengan menggunakan rumus teori
dan pengukuran menggunakan aplikasi proteus mendapatkan hasil yang sama ,jadi
hasil percobaan dengan teori sudah memenuhi persyaratan teori tersebut.
Gambar 4-1
Terminal A-B dihubung singkat
Ukur arus IN yang mengalir melalui terminal A-B tersebut
Jawab :
IAB = IN
2200Ω . IN = 12V
IN = 5,4 mA + 6 mA
IN = 12 V : 2200Ω
IN = 11,4 mA
IN = 0,0054 A / 5,4 mA
1000Ω . IN = 6V
IN = 6 V : 1000Ω
IN = 0,006 A / 6 mA
5. TABEL DATA
A. METODE THEVENIN
Tabel 1
Saklar S ditutup
I (mA) V
1.46 mA 6.87 V
RANGKAIAN EKAVELIN
Tabel 2
VT A-B
IL (mA) VL (Volt) RTH (Ohm)
(Volt)
B. METODE NORTON
Tabel 1
IN (mA) RN (Ohm)
11.5 mA 687.50 Ω
- R1 = 10 kΩ