Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LISTRIK DASAR 1

METODE THEVENIN DAN NORTON

NAMA : MUHAMMAD DWIKI ABDILLAH


NIM : 20642021
KELAS : 2A-S1 TERAPAN
JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO
PRODI : S1 TERAPAN TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

SAMARINDA
2021
1. TUJUAN PERCOBAAN
Selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :
 Membandingkan hasil perhitungan metode Thevenin dengan pengukuran
langsung
 Membandingkan hasil perhitungan metode Norton dengan pengukuran
langsung
 Membandingkan hasil pengukuran antara metode Thevenin dengan metode
Norton
2. TEORI DASAR
Untuk mengetahui arus atau tegangan pada suatu cabang rangkaian, dapat
dicari dengan hukum-hukum ataupun teori-teori rangkaian yang pada prinsipnya
untuk menyederhanakan rangkaian. Salah satu cara untuk menghitung arus atau
tegangan pada cabang rangkaian adalah dengan menggunakan metode Thevenin
dan metode Norton.
A. Methode Thevenin
Suatu rangkaian aktif (memakai sumber arus dan/atau sumber tegangan
tetap maupun variabel) Yang bersifat linier dengan 2 kutub (terminal) A dan B
dapat diganti dengan suatu sumber tegangan VT seri dengan suatu tahanan RT.

VT = tegangan pada terminal A – B dalam keadaan terbuka (tanpa beban).


RT = tahanan pada rangkaian dilihat dari terminal A-B dengan
menghilangkan semua sumber tegangan.
Contoh : Pada rangkaian berikut ini sederhanakanlah rangkaiannya dengan
metode theveninn

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 1


 Untuk mencari tegangan Thevenin , bukalah terminal A-B sehingga
rangkaian menjadi seperti berikut :

VAB = VT dapat dihitung dengan hukum-hukum rangkaian yang telah dipelajari.


 Untuk mencari tahanan Thevenin (RT ), sumber tegangan diganti dengan
tahanan dengan nilai nol ( R = 0) , RAB = RT dapat dihitung rumus rangkaian
yang suda dipelajari
R2
RAB = RT = ×V
R1  R2

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 2


 Apabila VT dan RT sudah diperoleh, maka rangkaian dapat diganti menjadi

 Maka arus yang melalui RL adalah :


VT
IRL =
RL  RT

B. Metode Norton
Pada prinsipnya Metode Norton sama dengan metode Thevenin, hanya
pada metode Norton rangkaian aktif linier diganti dengan sumber arus IN yang
paralel dengan satu tahanan RN.

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 3


IN : Arus yang melalui A-B dalam keadaan hubung singkat ( Ihs).
RN : Tahanan pada rangkaian dilihat dari terminal A-B dengan semua
sumber dihubung simgkat.
Dimana :
V0 VT
RN = RT = IN = Ihs =
I hs RT

3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN :


 Sumber tegangan DC
 Multimeter
 Potensiometer 1k
 Tahanan 2k2, 4k7 , 1k
 Kabel penghubung
4. LANGKAH KERJA
A. METODE THEVENIN
 Teliti semua alat/komponen sebelum praktek dimulai
 Buat rangkaian seperti pada gambar

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 4


Gambar 4-1
 Tutup saklar S, catat arus dan tegangan pada beban

 Bukalah saklar S sehingga A-B terbuka ukurlah tegangan (VT) pada terminal
A-B

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 5


 Gantilah kedua sumber tegangan dengan rangkaian hubung singkat
 Ukur harga tahanan antara terminal A-B

 Gantilah rangkaian pada gambar 4-1 dengan rangkaian pada gambar 4-2:

 Pasang beban RL pada rangkaian pengganti


 Ukur arus yang mengalir ke beban IL
 Ukur tegangan beban VL

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 6


 Dari hasil pengukuran pada rangkaian sebenarnya dan rangkaian pengganti
kesimpulan apa yang anda peroleh .
 Pada percobaan tersebut disimpulkan bahwa kita dapat mengukur
tegangan keluaran dari pembagi tegangan dengan beban, mengukur
hambatan Thevenin, mengukur tegangan keluaran Thevenin. Dimana
pada rangkaian Thevenin digunakan sumber tegangan konstan dan
hambatan yang dipasang seri dengan sumber.
 Hitung VAB = VT serta RAB = RT secara teori bandingkan dengan hasil
pengukuran, kemudian beri kesimpulan.
 VAB = VT

R 2200Ω R 1000Ω

A
12V 6V
B

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 7


Jawab :
Mencari It
2200Ω.It + 1000Ω.It + 6V - 12V = 0
3200Ω.It = 12V - 6V
3200Ω.It = 6V
It = 1,87mA
Vab = 2200Ω.It - 12V
= 2200Ω.(1,87mA) - 12V
= 4,125V - 12V
= -7,87V
Vab = 1000Ω.It + 6V
= 1000Ω.(1,87mA) + 6V
= 1,87V + 6V
= 7,87V

Vab = Vt = 7,87V

 Rab = Rth
Jawab :
R1 R3
Rt =
R1  R3
2200  1000 2.200.000
Rt = = = 687,5 Ω
2200  1000 3200
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan Vab = Vt dan Rab = Rt dengan menggunakan rumus teori
dan pengukuran menggunakan aplikasi proteus mendapatkan hasil yang sama ,jadi
hasil percobaan dengan teori sudah memenuhi persyaratan teori tersebut.

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 8


B. METODE NORTON
 Buatlah rangkaian seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4-1
 Terminal A-B dihubung singkat
 Ukur arus IN yang mengalir melalui terminal A-B tersebut

 Ukur tahanan Norton RN Caranya seperti mengukur RT

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 9


 Gantilah rangkaian 4.1. dengan rangkaian pengganti seperti pada gambar 4.3.

 Aturlah tahanan variabel, sehingga sama dengan R norton


 Aturlah tegangan sumber V, sehingga arus yang terbaca pada ampere meter
akan sama dengan IN .
 Pasar beban RL ukur arus Beban (IL) dan tegangan (VL)

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 10


 Dari hasil pengukuran IL dan VL pada rangkaian pengganti kesimpulan apa
yang anda peroleh.
 Kesimpulannya
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa dalam rangkaian pengganti
dari norton memperoleh nilai tegangan pada bebean sebesar 6,87 v dan 6,9 v.
Dari hasil tersebut terdapat perbedaan yang sangat sedikit dikarenakan ada
pembulatan angka di nilai tersebut. Jadi pada rangkaian sulit tentu dapat
digantikan dengan rangkaian yang sederhana hanya akan ada perbedaan
sedikit yang terjadi.
 Hitung IAB = IN secara teori bandingkan dengan hasil pengukuran kemudian
beri kesimpulan.

Jawab :
IAB = IN
2200Ω . IN = 12V
IN = 5,4 mA + 6 mA
IN = 12 V : 2200Ω
IN = 11,4 mA
IN = 0,0054 A / 5,4 mA
1000Ω . IN = 6V
IN = 6 V : 1000Ω
IN = 0,006 A / 6 mA

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 11


Kesimpulan
 Pada hasil perhitungan dan pengukuran untuk mencari IN memiliki nilai yang
sama yaitu pada pengukuran mendapat 11,5mA sedangkan perhitungan
mendapat 11,4mA yang mana hanya sedikit perbedaannya ,jadi nilai tersebut
sudah dinyatakan benar sesuai dengan teori.

5. TABEL DATA
A. METODE THEVENIN
Tabel 1
Saklar S ditutup

I (mA) V

1.46 mA 6.87 V

RANGKAIAN EKAVELIN
Tabel 2

VT A-B
IL (mA) VL (Volt) RTH (Ohm)
(Volt)

1.46 V 6.87 V 687.50 Ω 7.87 V

B. METODE NORTON
Tabel 1

IN (mA) RN (Ohm)

11.5 mA 687.50 Ω

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 12


Tabel 2

Sumber yang diatur


IL (mA) VL (Volt)
(Volt)

18.4 V 1.47 mA 6.9 V

5. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Bandingkan hasil pengukuran secara langsung dengan :
 Metode Thevenin
 Metode Norton
Metode Thevenin Metode Norton
IL 1,46 mA IL 1,47 mA
VL 6,87 V VL 6,9 V
RTH 687,5 Ω RN 687,5 Ω

2. Apa fungsinya R1 pada gambar 4-3


 Fungsinya adalah sebagai menurun arus dan tegangan tambahan yang menuju
ke beban agar arus dan tegangan tidak terlalu besar yang masuk. Hal ini bisa
terjadi karena pada rangkaian ekuivalen Norton itu beban disusun secara
paralel dengan tegangan dan apabila tidak diberikan tahanan tambahan pada
rangkaian tersebut maka dapat merusak beban yang digunakan.

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 13


Apa yang terjadi jika kita menggatinya dengan harga :
- R1 = 1 kΩ ?

- R1 = 10 kΩ

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 14


- R1 = 0 Ω ?

3. Jelaskan perbedaan antara metode Thevenin dan Norton


 Teorema Norton menggunakan sumber arus, sedangkan Teorema Thevenin
menggunakan sumber tegangan.
 Teorema Thevenin menggunakan resistor secara seri, sedangkan teorema
Norton menggunakan himpunan resistor secara paralel dengan sumbernya.
 Teorema Norton sebenarnya adalah turunan dari teorema Thevenin.
 Resistensi Norton dan resistensi Thevenin sama besarnya.
 Sirkuit setara Norton dan sirkuit setara Thevenin dapat dengan mudah
dipertukarkan.

Lab. Listrik Dasar - Metode Thevenin dan Norton 15

Anda mungkin juga menyukai