NIM : C.431.20.0024
UNIVERSITAS SEMARANG
PERCOBAAN I
HUKUM KIRCHOFF
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
a. Multimeter
b. Catu daya
c. Modul praktikum
d. Jemper
Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar semua arus pada suatu titik
sambung ( simpul ) adalah sama dengan nol. Atau dengan katalain “jumlah arus
semua yang memasuki sebuah titik sambung adalah sama dengan jumlah arus
yang meninggalkan titik sambung tersebut”. Hal ini dapat di ilustrasikan
sebagai berikut :
I2
I1 I4
I5
I3
∑ ¿=0 atau
n =1
I1 + I4 - I2 - I3 - I5 = 0
Keterangan :
( sumber ) pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan jumlah drop tegangan
yang terdapat pada resistansi dalam rangkaian tersebut “ dan secara matematis ditulis
dengan :
∑ V =¿ ∑ IR ¿
Dimana :
bertanda positif dan sebaliknya bila arah arus yang keluar dari sumber maka sumber
bila diperoleh nilai arus negative, maka arah arus berlawanan dengan pemisalan arah
arus.
HUKUM KIRCHOFF
Sumber V1 V2 V3 A1 A2 A3 A4
) ) )
0 Volt 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 Volt 5,00 2,59 2,40 0,02 0,00134 0,00024 0,00002
10 Volt 10,00 5,19 4,81 0,04 0,00267 0,00048 0,00004
12 Volt 12,00 5,22 5,77 0,04 0,00321 0,00058 0,00005
Sumber V1 V2 V3 V4 V5 A1
DC2=5V
DC1=0V 0,00 10,00 -0,00122 0,01 9,98 0,00001
DC2=10V
DC1=0V 0,00 12,00 -0,00146 0,02 12,00 0,00001
DC2=12V
DC1=5V 5,00 0,00 0,00061 0,00 -4,99 0,00
DC2=0V
DC1=10V 10,00 0,00 0,00122 0,01 -9,98 0,00001
DC2=0V
DC1=12V 12,00 0,00 0,00148 0,02 -12,00 0,00001
DC2=0V
DC1=5V 5,00 10,00 -0,00061 -0,00912 4,99 0,00
ADC2=10
V
DC1=5V 5,00 12,00 -0,00085 -0,00128 8,99 0,00
DC2=12V
DC1=10V 10,00 12,00 -0,00024 -0,00385 2,00 0,00
DC2=12V
2.2 PERHITUNGAN
Sumber tegangan 5V
1 1 1 1
= + +
Rp 120 1800 1000000
75000+ 5000+ 9
¿
9000000
80009
¿ = 112,48Ω
9000000
= 232,48𝛺
Vs 5V
I total = = =0,021 A
Rtotal 232,48 Ω
V1 = Vs = 5V
V2 = I total x R1
V3 = Itotal x Rp
Rp 112,48 Ω
I1 = x I total = x 0,021A = 0,019 A
R2 120 Ω
Rp 112,48 Ω
I2 = x I total = x 0,021A = 0,013 A
R3 1800 Ω
Rp 112,48 Ω
I3 = x I total = x 0,021A = 2,3 x 10-6A
R4 1000000 Ω
Rtotal 232,48 Ω
I4 = x I total = x 0,021A = 0,04 A
R2 120 Ω
= 0,04 A-(0,02-0,00134-0,00024)A
= 0,04A – 0,01842A
= 0,00158 A
1 1 1 1
= + +
Rp 120 1800 1000000
75000+ 5000+ 9
¿
9000000
80009
¿ = 112,48Ω
9000000
= 232,48𝛺
Vs 10V
I total = = =0,043 A
Rtotal 232,48 Ω
V1 = Vs = 10V
V2 = I total x R1
V3 = Itotal x Rp
Rp 112,48 Ω
I1 = x I total = x 0,043A = 0,04 A
R2 120 Ω
Rp 112,48 Ω
I2 = x I total = x 0,043A = 0,002 A
R3 1800 Ω
Rp 112,48 Ω
I3 = x I total = x 0,043A = 2,3 x 10-6 A
R4 1000000 Ω
Rtotal 232,48 Ω
I4 = x I total = x 0,043A = 0,08 A
R2 120 Ω
= 0,04 –(0,04-0,00267-0,00048)A
= 0,04 A – 0,03685 A
= 0,00315 A
75000+ 5000+ 9
¿
9000000
80009
¿ = 112,48Ω
9000000
= 232,48𝛺
Vs 12V
I total = = =0,052 A
Rtotal 232,48 Ω
V1 = Vs = 12V
V2 = I total x R1
V3 = Itotal x Rp
Rp 112,48 Ω
I1 = x I total = x 0,052A = 0,048 A
R2 120 Ω
Rp 112,48 Ω
I2 = x I total = x 0,052A = 0,003 A
R3 1800 Ω
Rp 112,48 Ω
I3 = x I total = x 0,052A = 5,8 x 10-6 A
R4 1000000 Ω
Rtotal 232,48 Ω
I4 = x I total = x 0,052A = 0,1 A
R2 120 Ω
= 0,05 –(0,04-0,00321-0,00058)A
= 0,05 A – 0,03621 A
= 0,00313 A
Rtotal = R1 +R2 + R3
= 1001920𝛺
Vin 5−0
I1 = = = 4,9 x 10-6 A
Rtotal 1001920
V1 = 5V
V2 = 0V
Vin 10−0
I1 = = = 9,9 x 10-6 A
Rtotal 1001920
V1 = 10V
V2 = 0V
Vin 12−0
I1 = = = 1,1 x 10-5 A
Rtotal 1001920
V1 = 12V
V2 = 0V
sangat berbeda atau tidak sesuai ketidak sesuaian ini diakibatkan beberapa paktor
yaitu melakukan percobaan yang kurang teliti dalam merangkai komponen ataupun
1. Tentukan besarnya :
2. Bandingkan hasilnya dengan teori yang anda ketahui. Bila ternyata berbeda
buatlah alasannya.
dan AC?
1. Tentukan besarnya :
A. Hukum arus kirchoff
= 0,00 mA
=0,00 × 10-3 A
= 0,02156 A
= 0,04311 mA
= 0,04374 A
B. Hokum tegangan kirchoff
Bedapotensial
= -9,98939
= -19,98878
= -24,00054
= -0,01061
= -19,99122
= -0,00346
= -9,98027
= -15,98787
= -3,99591
terlihat sangat berbeda atau tidak sesuai ketidak sesuaian ini diakibatkan
3. Ada
4. Arus DC adalah arus listrik yang memiliki arah konstan (searah) dalam
perambatannya. Arus yang sering disebut juga dengan arus lemah ini memiliki
bentuk setengah gelombang saja, gelombang atas maupun bawah.sedangkan
Arus AC adalah arus listrik yang memiliki arah periodik (bolak-baik) dalam
perambatannya. Arus AC disebut juga arus kuat. Jeni sarus ini memiliki
BAB III
PENUTUP
HUKUM KIRCHOFF
2.4 KESIMPULAN
Dalam percobaan hukum arus kirchoff dengam arus yang masuk sama dengan
arus yang keluar. Pada percobaan hukum arus kirchoff itu, arus akan bernilai
tegangan pada masing masing komponen penyusun yang membentuk satu lintasan
tertutup. Pada hukum tegangan kirchoff itu, tegangan akan bernilai sama apabila
Pada percobaan A (hukum arus kirchoff) secara teori dan secara percobaan dan
Sedangkan pada percobaan B (hukum arus kirchoff) secara teori perhitungan dan
https://blog.ruangguru.com/penjelasan-hukum-i-dan-ii-kirchoff
https://muh-amin.com/rangkaian-listrik-dc-seri-paralel-dan-hukum-kirchoff/
LAMPIRAN
PERCOBAAN 1
PERCOBAAN 1.1
PERCOBAAN II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. TUJUAN
superposisi.
arus loop.
Multimeter
Catu daya
Jemper
1. Teori superposisi
Pada setiap rangkaian listrik, arus yang mengalir pada setiap komponen disebabkan
adanya sumber tegangan / arus. Bila rangkaian mempunyai beberapa sumber, maka
arus pada setiap komponen dapat di anggap terdiri dari arus-arus yang berasal dari
beberapa sumber tegangan yang ada pada rangkaian. Teori superposisi menyatakan
bahwa arus yang mengalir pada setiap komponen rangkaian yang mempunyai
beberapa sumber adalah aljabar dari arus pada komponen terebut apabila sumber
dan V2.
sumber arus, kecuali satu sumber yang dipilih sebagai sumber. Arus dihitung
dilakukan untuk sumber yang lain. Jumlah aljabar arus dari semua sumber
Yang dimaksud dengan arus loop adalah arus yang mengalir pada suatu
tertutup.
Untuk menuliskan persamaan arus loop ini haruslah sesuai dengna ketentuan
hokum kirchoff arus (KCL ) untuk lebih jelas dapat dilihat contoh seperti
gambar 2.2.
Gambar 2.2. contoh arus loop
Pada loop 1 :
V1 =I1R1+(I1-I2)R3
V1 =I1R1+I1 R3-I2 R3
V1 =I1(R1+R3)-I2R3 (2.1.)
pada loop 2 :
V2 =I2R2+(I2-I1)R3
V2 =I2R2+I2 R3-I1 R3
V2 =I2(R2+R3)-I1R3 (2.2.)
A. LANGKAH KERJA
1 Percobaan 1
a. Rangkaian dibuat seperti gambar.
b. Tegangan diberi sumber tegangan V1 dan V2 (5V & 12V / 10V & 10V / 12V
& 5V).
d. Data dimasukkan.
Percobaan 2
c. DC1 tetap, dan DC2 dilepas dalam rangkaian digantikan dengan rangkaian
short circuit.
e. Data dimasukkan.
Percobaan 3
c. DC2 tetap dan DC1 dilepas dalam rangkaian digantikan dengan rangkaian
short circuit.
e. Data dimasukkan.
BAB II
I1 I2
V1(V) V2(V) A A A
Arah Arah
(mA) (mA) (mA)
I1 I2 I3
V1(V)
A Arah A Arah A Arah
5V 0,14 0,00 0,14
10V 0,29 0,00 0,29
12V 0,34 0,00 0,34
Percobaan 3
I1 I2 I3
V2(V)
A Arah A Arah A Arah
5V 0,00 -3,00 3,00
10V 0,00 -2,50 2,50
12V 0,00 -1,25 1,25
2.2. PERHITUNGAN
R1=3k 33 103
V1= I1 R1 + (I1-I2) R3
= (R1 + R3 ) I1-I2 . R3
Loop II
Tabel 1
I1=0,066 103 A
4 103l2 = 0 + 0,1188
I2 = 0,0297 10-3 A
I2 = I 2 + I 1
= 0,0957 10-3 A
I1=0,13 10-3 A
l2 = 0 + 0,234
I2 = 2,5 10-3 A
I3 = I 2 + I 1
= 2,63 10-3 A
I1=0,15 10-3 A
-1,8 103 (0,15 10-3 ) + 4 103l2=12
l2 = 12 + 0,27
I2 = 3,06 10-3 A
I3 = I 2 + I 1
= 3,21 10-3 A
Tabel 2
R2 // R3 = R2 . R3
R2 + R 3
= 990
R.Total = R1 + R2 // R3
= 33 103 + 990
= 33,99 103
I total = V1
R total
I2 = R3
I total
R2 + R 3
I3 = I 1 – I2
Sumber tegangan V1 = 5V
I1 = I total = V
R.total
= 5
33,99 10-3
= 0,147 10-3 A
I2 = R3
I total
R2 + R 3
= 1,8 103
0,147 10-3
2,2 103 + 1,8 103
= 0,066 10-3 A
I3 = I 1 – I2
= 0,081 10-3 A
I1 = I total = V
R.total
= 10
33,99 10-3
= 0,294 10-3 A
I2 = R3
I total
R2 + R 3
= 1,8 103
0,294 10-3
2,2 103 + 1,8 103
= 0,1323 10-3 A
I3 = I 1 – I2
= 0,1617 10-3 A
I1 = I total = V
R.total
= 12
33,99 10-3
= 0,353 10-3 A
I2 = R3
I total
R2 + R 3
= 1,8 103
0,353 10-3
2,2 103 + 1,8 103
= 0,158 10-3 A
I3 = I 1 – I2
= 0,195 10-3 A
1. Percobaan 1
Pada praktikum arus dan arah arus percobaan pertama melakukan beberapa
catur daya, dan jemper. Praktikum arus dan arah arus melakukan 3 kali
percobaan dengan sumber tegangan yang berbeda- beda. Sumber tegangan diberi
& V2 = 5V.
2. Percobaan 2
multimeter, catur daya, dan jemper. Praktikum arus dan arah arus melakukan 3
kali percobaan dengan sumber tegangan yang berbeda- beda. Sumber tegangan
10-3A; I2 = 0,0 x 10-3A dan I3 = 0,29 x 10-3A. Dan perhitungan ketiga dengan
I3 = 0,34 x 10-3A.
Pada percobaan 3 ( arus dan arah arus ) hasilnya berbeda dengan teori, dalam
hal ini mungkin bisa saja dikarenakan salahnya pengukuran / pembacaan atau
3. Percobaan 3
kali percobaan dengan sumber tegangan yang berbeda- beda. Sumber tegangan
10-3A; I2 = -2,50 x 10-3A dan I3 = 2,50 x 10-3 A. Dan perhitungan ketiga dengan
Dengan analisis pada percobaan 3 ( arus dan arah arus ) data dengan
2.4. TUGAS
1 Jelaskan secara singkat metode lain untuk menghitung arus pada suatu
komponen
2 Berdasarkan data yang ada tentukankah besar dan arah arus I1,I2,I3 yang
perhitungan
JAWAB
kelistrikan dapat digunakan alat yang bernama ampere meter atau juga
PENUTUP
2.5 KESIMPULAN
kirchoff.
3. Dalam percobaan teori loop dan teori superposisi terdapat lebih dari 1
1. https://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/07/teori-superposisi.html
2. https://www.academia.edu/25095633/laporan_praktikum_teori_superposisi_d
an_teori_loop
3. https://slideplayer.info/slide/2307949/
LAMPIRAN
PERCOBAAN 2
PERCOBAAN 2.1
PERCOBAAN 2.2
PERCOBAAN III
BAB I
1.1. TUJUAN
1. Catu daya
2. Multimeter
3. Modul percobaan
4. Jemper
A. Teori Thevenin
antara A dan B dalam keadaan R1 dilepas dan sumber tegangan V dilepas dan
VTH
VAB = VL
RTH + RL
B. Teori Norton
mengukur arus atau tegangan dari komponen yang ada dalam rangkaian
sumber arus Norton (IN) dan resistansi Norton yang parallel dengan arus
Norton IN. sebagai contoh akan di ukur tegangan / arus pada A -B lihat
gambar 3.2.
B sedangkan resistansi Norton (RN) adalah besarnya tahanan ekuivalen antara titik A
dan B dalam keadaan RI dilepas dan sumber tegangan V dilepas dan dihubung
VAB = IN
RN + RL
RN + RL
1.4. LANGKAH KERJA
A. Teori Thevenin
4. untuk mengukur besar tegangan Thevenin lapas RL dan ukur tegangan antara
A dan B dan catat VTH ulangi untuk besar tegangan yang lain.
B. Teori Norton
mengukur Thevenin.
BAB II
2.2. PERHITUNGAN
1. TEORI TEVENIN
(I1 +I2) R2 = V
50,6 103 I2 = 5
I2 = 0,098 103 A
Substitusi pers 1
33 103 I1 = 5 + 3,243
I1 = 0,249 103 A
Vth = I2 – R4
= 0,17 Volt
Rs = (Rp+ R2 + R3) R4
Rth= Rs + R5 – R6
= 0 – 1,735 103 + 22 103 - 4,7 103
RL
Vab = × Vth
Rth + RL
2,210 3
= ×0,17
28,495103 −1,8 103
= 0,008 Volt
I1 R 1 – I1 R 2 = V
33 103 I1 - 33 103 I2 = 9
50,6 103 I2 9
I2 0,17 10-3 A
33 103 I1 9 + 5,61
I1 = 0,44 10-3 A
VTH = VR4
VR4 = I2 . R4
= 0,3 V
RTOTAL = (Rp + R2 + R3 ) // R4
= 1,735 103
RTH = RTOTAL + R5 + R6
= 28,435103
VAB = RL Vth
Rth+ RL
= 18 103
0,3
28,435 103 + 18 103
= 0,166 V
Sumber tegangan
Loop I I 1 R 1 – I2 R 1 = V
103 ) = 0
33 103 I1 – 33 103 I2 = 10
50,6 103 I2 = 10
I2 = 0,49 10-3 A
33 103 I1 = 10 +6,27
I1 = 0,49 10-3 A
Vth = VR4
VR4 = I2 . R4
= 0,342 V
VAB = RL Vth
Rth+ RL
= 18 103
0,342
28,435 103 + 18 103
= 0,132 V
2.Teori Norton
Sumber tegangan V = 5V
Loop I I 1 R 1 – I2 R 1 = V
Loop II - I 1 R1 + I2 ( R 1 + R 2 + R 3 + R 4 ) – I3 R4 = 0
I3 = 0,0062 10-3 A
IN = I3 = 0,0062 10-3 A
R 2. R
RN= R5 + ( 4
¿
R 2+ R 4
= 22,9 103
RL
IRL= ∈¿
RL+ RN
18103 −3
= 3 3
0,006210
1810 +22,9 10
= 0,0027 10-3 A
RP= 0
R5= ( RP + R2 + R3)//RP
= 48,8 103
RTN= R5 + R5 + R6
= 75,5 103
Loop I I 1 R 1 – I2 R 1 = V
Loop II - I 1 R1 + I2 ( R 1 + R 2 + R 3 + R 4 ) – I3 R4 = 0
1,8 103 I3 = 0
pers 1 dan 2
Pers 3 dan 4
- 1,8 103 I2 -33 103 I2= 0 1,8 -3,24 103 I2 +51,3 103 I3= 0
256,5
10V.
Pada hasil table teori Thevenin di atas, pengukurang menggunakan satuan volt
dan hasilnya memiliki selisih yang masih wajar. Maka dapat disimpulkan
bahwa percobaan yang di lakukan sudah sesuai tujuan dan sudah sesuai
Pada percobaan teori Norton ini menggunakan sumber tegangan 5V, 9V dan
10V.
Pada hasil table teori Norton di atas, pengukurang menggunakan satuan
Ampere
. Dan dapat di amati bahwa hasil pada percobaan dan perhitungan memiliki
perbedaan. Namun selisihnya juga hanya (0), hal ini dimungkinkan kurang
teliti saat melakukan percobaan dan dalam membuat rangkaian.
2.4. TUGAS
JAWAB
1. Pada bagian perhitungan
2. =
arus pada tiap cabang akan bernilai sama. Pada perbandingan arus bolak-
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
menggunakan ohmmeter pada saat sumber tegangan dibuat nol dan hambatan beban
dibuka. Serta untuk mengukur arus Norton digunakan amperemeter pada saat beban
dihubung singkat.
Semakin besar beban yang digunakan maka tegangannya pun semakin besar, dan
Hambatan thevenin adalah hambatan yang diukur antar terminal saat seluruh
Pada rangkaian setara thevenin nilai tegangan keluaran tetap sama hasilnya
meskipun arus yang mengalir pada beda tegangan yang sama atau rangkaian setara.
3.2. DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/28544029/LAPORAN_PERCOBAAN_TEOREMA_THE
VENIN
Bakri, Abdul Haris, dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika Buku 1. Makassar : Badan
Penerbit UNM.
LAMPIRAN
PERCOBAAN 3
PERCOBAAN 3.1