Anda di halaman 1dari 28

MODUL PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK

Kepala Laboratorium :

NURHALIM, S.T., M.T., IPM.

Asisten Laboratorium :

1. Fadhil M. Hanafi 1807125065


2. Risky Haryodani 1807113048
3. M. Arfan Ali 1907113187
4. Rian Dika 1907111437
5. Arini Prananda Anugrah 1907113928

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
DAFTAR ISI

PERCOBAAN 1 .................................................................................................................................... 3
PERCOBAAN 2 .................................................................................................................................... 5
PERCOBAAN 3 .................................................................................................................................... 8
PERCOBAAN 4 .................................................................................................................................. 11
PERCOBAAN 5 .................................................................................................................................. 17
PERCOBAAN 6 .................................................................................................................................. 22
PERCOBAAN 7 .................................................................................................................................. 25
PERCOBAAN 8 .................................................................................................................................. 27

2
PERCOBAAN 1
HUKUM OHM

TUJUAN :

Melakukan percobaan untuk mengetahui hubungan antara tegangan, arus, dan tahanan
dalam suatu rangkaian.

TEORI SINGKAT

Dalam suatu rangkaian yang terbentuk dari satu e. m. f. dan satu tahanan R,
arus mengalir secara konvensional dalam arah yang ditunjukkan oleh tanda panah
pada gambar 1, yaitu keluar dari kutub positif (+) baterai, mengalir melalui tahanan
dan masuk kembali kedalam kutub negative (-).

DC

Gambar 1.
Arus ini tidak berubah (hal ini terlihat melalui percobaan) jika E dan R tetap
(konstan). Sekarang kita asumsikan bahwa R konstan dan tegangan e.m.f. berubah-
ubah (variable); dalam praktek, kita dapat mengamati bahwa :
1. I meningkat (naik) jika E meningkat.
2. I turun jika E turun.

Oleh sebab itu, dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa dalam suatu rangkaian
seperti terlihat pada Gambar 1, arus secara langsung proporsiopnal (sebanding)
dengan tegangan E dengan koefisien proporsionalitas :

K=I/R

Kesimpulan diatas dapat disajikan melalui hubungan berikut :

I=KE=E/R

Sehingga :

E=RI R=E/I

Ini merupakan hukum ohm.

3
PERALATAN DAN BAHAN

1. Laptop/PC
2. Software MULTISIM

RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 1. Rangkaian Percobaan Hukum Ohm

PROSEDUR KERJA

1. Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 1, Pada Software MULTISIM.


Perhatikan Polaritas peletakan baik alat ukur maupun power supply.
2. Atur power supply unit pada tegangan E (Nilai tertera pada tabel).
3. Jalankan simulasi dan Ukur arus IS yang mengalir melalui R, kemudian catat pada
Tabel Percobaan 1.
4. Kemudian Ukur tegangan V1 pada R. Catatlah nilai pada Tabel percobaan 2.
5. Matikan Simulasi.
6. Lakukan simulasi pada nilai tegangan dan tahanan yang berbeda.
7. Lakukan perhitungan sebagai analisa hasil.
8. Selesai.

TABEL DATA PERCOBAAN

E R I
5 100
10 200
12 300
15 500

4
PERCOBAAN 2
TAHANAN PADA HUBUNGAN SERI DAN PARALEL

TUJUAN :

1. Mempelajari rangkaian seri dan parallel pada resistor


2. Dapat merangkai resistor secara seri dan parallel
3. Membandignkan nilai arus yang melewati resistor secara teori dan praktik

TEORI SINGKAT

 Rangkaian Seri
Dua elemen dikatakan seri, jika dan hanya jika:
1. Ujung terminal dari dua elemen tersebut terhubung dalam satu simpul.
2. Ujung elemen yang lain tidak terhubung dalam satu simpul (terpisah).

Jika kita memiliki rangkaian n buah resistor seperti gambar di bawah maka kita dapat
mengganti resistor-resistor ini dengan satu resistor tunggal atau tahanan pengganti
dimana :

 Rangkaian Paralel
Dua elemen dikatakan parallel, jika dan hanya jika;
a. Ujung dari dua elemen terhubung dalam satu simpul
b. Ujung-ujung elemen yang lain terhubung dalam satu simpul yang lain pula.

Jika kita mempunyai rangkaian parallel dan n resistor, seperti ditunjukkan pada
Gambar dibawah, maka kita dapat mengganti resistor ini dengan satu tahanan tunggal:

5
PERALATAN DAN BAHAN

 Laptop/PC
 Software MULTISIM

RANGKAIAN PERCOBAAN

Is

R1 V1

E R2 V2

R3 V3

Gambar 2. Rangkaian Percobaan Tahanan Seri

Ip

I1 I2 I3

R1 R2 R3

Gambar 2. Rangkaian Percobaan Tahanan Paralel

PROSEDUR KERJA

1. Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 1, Pada Software MULTISIM.


Perhatikan Polaritas peletakan baik alat ukur maupun power supply.

6
2. Atur power supply unit pada tegangan E (Nilai masing-masing Praktikan)
3. Jalankan simulasi dan Ukur arus IS yang mengalir melalui R1, R2 dan R3 kemudian
catat pada Tabel Percobaan 1.
4. Kemudian Ukur tegangan V1 pada R1, R2 dan R3. Catatlah nilai pada Tabel
percobaan 2.
5. Matikan Simulasi
6. Lakukan perhitungan sebagai analisa hasil
7. Kemudian Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 2, Pada Software
MULTISIM. Perhatikan kembali Polaritas peletakan baik alat ukur maupun power
supply.
8. Atur power supply unit pada tegangan E (Nilai masing-masing Praktikan)
9. Jalankan simulasi dan Ukur arus Ip yang mengalir pada rangkaian kemudian catat
pada Tabel Percobaan 2.
10. Ukur arus yang mengalir pada R1, R2 dan R3 pada rangkaian. Catat hasil pada Tabel.
Percobaan 2.
11. Lakukan analisa perhitungan kembali
12. Selesai

TABEL DATA PERCOBAAN

Table 1. Percobaan Rangkaian Tahanan Seri

E (V) Vtotal Is V1 V2 V3 Error (%)


(V) (mA) (V) (V) (V)

S S T S T S T S T V1 V2 V3
E 12 20 2 4 6

Table 2. Percobaan Rangkaian Tahanan Paralel

E (V) Vtotal Ip I1 I2 I3 Error (%)


(V) (A) (A) (A) (A)

S S T S T S T S T 11 I2 I3
E

7
PERCOBAAN 3
PRINSIP SUPERPOSISI DAN TEOREMA TIMBAL BALIK

TUJUAN :

 Mempelajari prinsip superposisi dan teorema timbal balik dalam jaringan listrik
 Memahami cara kerja prinsip superposisi dan teorema timbal balik
 Dapat melakukan analisa prinsip superposisi dan teorema timbal balik

TEORI SINGKAT

 Prinsip Superposisi
Total arus yang mengalir dalam satu cabang dari suatu rangkaian yang
dibangkitkan beberapa generator adalah sebanding dengan penjumlahan arus yang
disuplai kecabang oleh tiap generator. dengan kata lain jika dalam rangkaian pada
gambar 3.1 dilakukan pelepasan generator E2 dan mengganti dengan satu rangkaian
pendek, arus I1 akan mengalir pada cabang CD. Total arus I pada cabang CD menjadi
I1 + I2. Berikut adalah bunyi dari prinsip superposisi
Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber
independent/ bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus
independent/ bebas lainnya diganti dengan tahanan dalamnya.
Pengertian dari teorema diatas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas maka
dengan teorema superposisi sama dengan n buah keadaan rangkaian yang
dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Jika
terdapat beberapa buah sumber tak bebas maka tetap saja teorema superposisi
menghitung untuk n buah keadaan dari n buah sumber yang bebasnya (Ramdani,
2005).
 Teorema Timbal Balik
Perhatikan rangkaian pada Gambar 1.2 jika suatu generator tegangan diletakkan
antara A dan B akan menyebabkan terjadinya arus antara C dan D. Jika dalam
rangkaian yang sama diletakkan generator yang sama antara C dan D, akan
menyebabkan terjadinya arus I yang sama seperti sebelumnya yang kini akan
mengalir pada cabang AB.

PERALATAN DAN BAHAN

 Laptop/PC
 Software MULTISIM

8
RANGKAIAN PERCOBAAN

R1 R3 C
A

R2

E1 E2

B D

Gambar 3. Rangkaian Percobaan Prinsip Superposisi

R1 R3 C
A

R2

E1

B D

Gambar 2. Rangkaian Percobaan Teorema Timbal Balik

PROSEDUR KERJA

1. Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 3.1, Pada Software MULTISIM.
Perhatikan Polaritas peletakan baik alat ukur maupun power supply.
2. Atur power supply unit pada tegangan E1 dan E2 (Nilai masing-masing Praktikan)
3. Jalankan simulasi dan Ukur arus I yang mengalir melalui CD kemudian catat pada
Tabel Percobaan 1.
4. Matikan simulasi, ganti E2 dengan rangkaian pendek.
5. Lakukan simulasi dan ukur arus I1 yang mengalir melalui CD kemudian catat pada
Tabel Percobaan 1.
6. Matikan simulasi, sambungkan E2 dan ganti E1 dengan rangkaian pendek.

9
7. Lakukan simulasi dan ukur arus I2 yang mengalir melalui CD kemudian catat pada
Tabel Percobaan 1.
8. Hitung nilai I1+ I2 dan perhatikan bahwa nilainya sebanding dengan nilai I pada
prosedur 3.
9. Matikan simulasi.
10. Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 3.2, Pada Software MULTISIM.
Perhatikan kembali Polaritas peletakan baik alat ukur maupun power supply.
11. Atur power supply unit pada tegangan E1 (Nilai masing-masing Praktikan)
12. Jalankan simulasi dan Ukur arus I1 yang mengalir pada CD kemudian catat pada Tabel
Percobaan 2.
13. Matikan simulasi
14. Ganti posisi antara E1 dan Amperemeter (ukur arus I2 pada AB).
15. Lakukan simulasi dan bandingkan I1 dan I2, perhatikan bahwa nilainya sama
16. Selesai

TABEL DATA PERCOBAAN

Table 3. Percobaan Prinsip Superposisi

I I1 I2 I1+ I2

Table 4. Percobaan Teorema Timbal Balik

I1 I2

10
PERCOBAAN 4
JARINGAN ARUS BOLAK BALIK (ALTERNATING CURRENT NETWORKS)
RANGKAIAN RESISTIF MURNI, RANGKAIAN INDUKTIF MURNI, DAN
RANGKAIAN KAPASITIF MURNI

TUJUAN :

 Mempelajari prinsip rangkaian resistif murni, rangkaian induktif murni dan rangkaian
kapasitif murni jaringan arus bolak balik
 Menghitung impedansi dari rangkaian arus bolak balik yang memiliki tahanan
tunggal, kapasitansi tunggal dan induktansi tunggal sebagai beban.
 Menganalisa pengaruh perubahan frekuensi terhadap beban dan rangkaian pada
jaringan arus bolak balik.
 Mengukur besaran dalam arus bolak balik

TEORI SINGKAT

Arus bolak - balik merupakan aliran muatan listrik positif di konduktor yang arah
alirannya berubah terhadap waktu. Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik
berbentuk sinusoidal dengan demikian arus yang dihasilkan pun sinusoidal. Arus dan
tegangan yang diukur oleh amperemeter dan voltmeter pada pengukuran listrik bolak-balik
dilaboratorium merupakan arus efektif (Ief) dan tegangan efektif (Vef). Hambatan pada
resistor dinamakan reaktansi resistantif (XR), pada kapasitor dinamakan reaktansi kapasitif
(XC), dan pada induktor dinamakan reaktansi induktif (XL). Pada percobaan ini akan
dipelajari tentang impedansi. arus dan tegangan yang ada pada resistor murni, induktor murni
dan kapasitor murni sesuai dengan karakteristik listrik bolak-balik. Impedansi yaitu hambatan
atau reaktansi pada rangkaian arus bolak-balik.

 Rangkaian Resistor Murni

Bila suatu generator tegangan sinusoidal mensuplai suatu beban resistif murni,
tegangan dan arus berada dalam satu fasa yang sama. Arus AC sebesar I yang melewati
resistor akan muncul tegangan seperti persamaan berikut:

VR = I.R

11
Gambar 1. Grafik dan diagram fasor arus beban resistif murni

 Rangkaian Induktor Murni


Jika beban adalah suatu induktif murni, tegangan akan mendahului arus
dengan beda sudut fasa 900 (LEAD)
XL = ω.L Dengan: ω = kecepatan sudut (rad/s)
ω = 2πf XL = Reaktansi Induktif (Ω)
VL = XL.I L = Induktor (H)

Gambar 2. Grafik dan diagram fasor arus beban induktor murni

 Rangkaian Kapasitor Murni


Jika beban adalah kapasitor murni, tegangan tertinggal terhadap arus degnan
beda sudut fasa 900. (LAG)
1
XC = 𝜔𝐶 Dengan : XC = Reaktansi Kapasitif (Ω)
ω = 2πf C = Kapasitor (F)
VC = XC.I

12
Gambar 3. Grafik dan diagram fasor arus beban kapasitor murni

PERALATAN DAN BAHAN

 Alat :
1. Laptop/PC
2. Software MULTISIM

 Bahan :
1. AC Power Source
2. Resistor
3. Inductor
4. Capasitor
5. Multimeter
6. Oscilloscope
7. Current Clamp
8. Ground

RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 4. Rangkaian percobaan resistor murni

13
Gambar 5. Rangkaian percobaan induktor murni

Gambar 6. Rangkaian percobaan kapasitor murni

PROSEDUR KERJA

 Rangkaian percobaan resistor murni


1. Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 4 Pada Software MULTISIM.
2. Atur nilai power supply unit dan frekuensi unit f1. (Nilai masing-masing Praktikan)
3. Jalankan simulasi dan Ukur tegangan dari sumber kemudian catat pada Tabel
Percobaan 1.
4. Ukur arus yang mengalir melalui resistor kemudian catat pada table Percobaan 1.
5. Buka Oscillscope kemudian analisa gelombang arus dan tegangan.
6. Matikan simulasi, ganti frekuensi sumber dengan f2. (Nilai masing-masing
Praktikan)
7. Lakukan percobaan kembali seperti poin 1, 2, 3, 4, 5, 6.

14
8. Matikan simulasi.

 Rangkaian percobaan induktor murni


1. Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 5 Pada Software MULTISIM.
2. Atur nilai power supply unit dan frekuensi unit f1. (Nilai masing-masing Praktikan)
3. Hitung nilai impedansi dari induktor yang digunakan dan catat pada table percobaan 2
4. Jalankan simulasi dan Ukur tegangan dari sumber kemudian catat pada Tabel
Percobaan 2.
5. Ukur arus yang mengalir melalui induktor kemudian catat pada table Percobaan 2.
6. Buka Oscillscope kemudian analisa gelombang arus dan tegangan.
7. Matikan simulasi, ganti frekuensi sumber dengan f2. (Nilai masing-masing
Praktikan)
8. Lakukan percobaan kembali seperti poin 1, 2, 3, 4, 5, 6.
9. Matikan simulasi.

 Rangkaian percobaan kapasitor murni


1. Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 6 Pada Software MULTISIM.
2. Atur nilai power supply unit dan frekuensi unit f1. (Nilai masing-masing Praktikan)
3. Hitung nilai impedansi dari kapasitor yang digunakan dan catat pada table percobaan
3
4. Jalankan simulasi dan Ukur tegangan dari sumber kemudian catat pada Tabel
Percobaan 3.
5. Ukur arus yang mengalir melalui kapasitor kemudian catat pada table Percobaan 3.
6. Buka Oscillscope kemudian analisa gelombang arus dan tegangan.
7. Matikan simulasi, ganti frekuensi sumber dengan f2. (Nilai masing-masing
Praktikan)
8. Lakukan percobaan kembali seperti poin 1, 2, 3, 4, 5, 6.
9. Matikan simulasi.

15
TABEL DATA PERCOBAAN

Table 5. Rangkaian Tahanan Murni

V I1 I2

Table 6. Rangkaian Induktor Murni

V I1 I2 Z1 (f1) Z2 (f2)

Table 7. Rangkaian Kapasitor Murni

V I1 I2 Z1 (f1) Z2 (f2)

16
PERCOBAAN 5
JARINGAN ARUS BOLAK BALIK (ALTERNATING CURRENT NETWORKS)
RANGKAIAN DENGAN TAHANAN, INDUKTANSI
DAN KAPASITANSI

TUJUAN :

Memeriksa operasi suatau rangkaian arus blak-balik yang memiliki hubungan


tahanan, induktansi dan kapasitansi.

TEORI SINGKAT

Bila suatu pembangkit tegangan sinusoidal membrikan beban yang terdiri dari
tahanan dan induktansi dalam hubungan seri, hubungan antara tegangan dan arus diberikan
oleh:

𝑉 = (𝑅 × 𝐽𝑋𝐿). 𝐼 (ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟𝑎𝑙)


𝑉 = √(𝑅 2 + 𝑋𝐿2 ). 𝐼 (ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑒)
𝑍 = √(𝑅 2 + 𝑋𝐿2 ) 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑖𝑚𝑝𝑒𝑑𝑎𝑛𝑠𝑖 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 Ω)

Dari diagram vector relative seperti terlhat pada gambar 1 maka:


𝑉 = √(𝑉𝑅2 + 𝑉𝐿2)

Bila beban terdiri dari satu tahanan dari satu kapasitor dalam hubungan seri, hubungan
antara tegangan dan arus diberikan oleh :

V = (R + 1/j𝜔C).I (ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟𝑎𝑙)


V = √(𝑅 2 + (1⁄𝜔𝐶 )2 ). 𝐼 (ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑒)
Z = √𝑅 2 + (1⁄𝜔𝐶 )2 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑖𝑚𝑝𝑒𝑑𝑎𝑛𝑠𝑖 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 Ω)

17
Bila beban terdiri dari tahanan, induktansi dan kapasitor dalam hubungan seri maka
hubungan antara tegangan dan arus di berikan oleh:

V = (R +j𝜔L + 1/j𝜔C).I (ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟𝑎𝑙)

V = √(𝑅 2 + (𝜔𝐿 − 1⁄𝜔𝐶 )2 ). 𝐼 (ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑒)


Z = √(𝑅 2 + (𝜔𝐿 − 1⁄𝜔𝐶 )2 ) 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑖𝑚𝑝𝑒𝑑𝑎𝑛𝑠𝑖 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 Ω)

Diagram vektorial relative seperti gambar 3. Terlihat bahwa vector V lags terhadap vector I
jika rangkaian memiliki keadaan kapasitif atau induktif.

Hubungan antara tegangan dan arus dalam rangkaian arus bolak-balik adalah hubungan
vektorial, teorema jaringan d.c (arus searah) dapat digunakan untuk menghitung rangkaian
parallel. Dalam hal ini maka:
G = 1/R = Konduktansi
B = 1/X = Suseptansi
Y = 1/Z = Admitansi

Parameter tersebut diukur dalam S (Siemens)

PERALATAN DAN BAHAN

 Alat :
1. Laptop/PC
2. Software MULTISIM
 Bahan :
1. AC Power Source
18
2. Resistor
3. Inductor
4. Capasitor
5. Multimeter
6. Oscilloscope
7. Current Clamp
8. Ground

RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 4. Rangkaian percobaan RL seri

Gambar 5. Rangkaian percobaan RC seri

19
Gambar 6. Rangkaian percobaan RLC seri

Gambar 7. Rangkain RLC paralel

PROSEDUR KERJA

1. Sambung rangkaian seperti Gambar 4 dan supply rangkaian sesuai nilai masing-masing
praktikan
2. Ukuran tegangan yang melalui tiap komponen, tegangan total, dan arus I; catat data
pada tabel pengukuran dan lakukan perhitungan yang diminta.
3. Teruskan dengan cara yang sama untuk rangkaian seperti pada Gambar 5-6-7.
4. Lihat tampilan gelombang melalui osiloskop

20
TABEL DATA PERCOBAAN
𝑉
V total |Z| = |Z| =
Circuit VR (V) VL (V) VC (V) I (mA) 𝐼
(measured) (Ω) theoric (Ω)
RL -
RC -
RLC
Seri
𝐼
RLC I total Y=𝑉 Y = theoric
IR (mA) IL (mA) IC (mA) V (V)
Paralel (measured) (S) (S)
RLC
Paralel

21
PERCOBAAN 6
HUKUM KIRCHOFF

TUJUAN

1. Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang arus (KCL) pada rangkaian listrik.
2. Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang tegangan (KVL) pada rangkaian
listrik.
3. Menyelesaikan suatu persoalan pada suatu rangkaian listrik dengan menggunakan Hukum
Kirchoff.

TEORI SINGKAT

Hukum Kirchoff ada dua, yaitu Hukum Kirchoff I disebut juga KCL yang membahas
tentang arus listrik dan Hukum Kirchoff II disebut juga KVL yang membahas tentang
tegangan listrik pada suatu rangkaian. Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa jumlah aljabar
dari arus yang menuju ke satu titik cabang adalah nol ( I= 0). Dalam perjanjian arus yang
arahnya masuk ke satu titik diberi tanda positif, sedangkan yang keluar diberi tanda negatif.

Gambar 1. Hukum Kirchoff

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan pada suatu rangkaian
tertutup adalah nol (V=0). Dalam menggunakan Hukum Kirchoff II ini kita memberikan
tanda polaritas pada tahanan di arah datangnya arus.

Gambar 2. Hukum Kirchoff II

22
Hukum Kirchoff ini dalam pemakaiannya digunakan pada analisa rangkaian listrik,
analisis rangkaian elektronika, perencanaan intalasi listrik dan sebagainya.

PERALATAN

o Sumber tegangan DC : PS, ACCU dan Bateray 9V


o Tahanan (Ω) 5 W : 82, 100, 150, 1k2, 1k8, 3k3 Ω
o Multimeter : 4 buah
o Kabwel penghubung : secukupnya
o Saklar : cukup
o Proto board :
PROSEDUR

1. Periksa alat yang akan digunakan terlebih dahulu, harus dalam keadaan baik.
2. Lengkapi gambar berikut ini, periksalah ke asisten masing-masing.

Gambar 3

3. Hidupkan sumber tegangan, atur besar tegangannya sesuai dengan permintaan data
pada Tabel 1.
4. Catat semua penunjukan alat ukur pada Tabel 1.
5. Selesai itu, lanjutkan percobaan berikutnya dengan melengkapi gambar rangkaiannya
terlebih dahulu.

Gambar 4

23
6. Hidupkan sumber tegangan, atur tegangannya sesuai data yang diminta pada Tabel 2.
7. Catat hasil pengukuran pada Tabel 2.
Tabel 1

Tegangan VR1 VR2 VR3


(V) (Volt) (Volt) (Volt)

Tabel 2

Tegangan VR1 VR2 VR3


(V) (Volt) (Volt) (Volt)

24
PERCOBAAN 7
ANALISIS MESH

TUJUAN

 Menggunakan analisis mesh dalam suatu rangkaian listrik


 Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang tegangan (KVL) pada
rangkaian listrik.
 Menyederhanakan penyelesaian persamaan tegangan dan arus dari suatu rangkaian
listrik

TEORI SINGKAT

Analisis mesh atau arus mesh digunakan untuk menganalisa rangkaian listrik
menggunakan arus yang mengalir dalam suatu loop tertutup. Arus loop adalah arus yang
dimisalkan mengalir dalam suatu loop (lintasan tertutup). Arus loop sebenarnya tidak dapat
diukur (arus permisalan). Berbeda dengan analisis node, pada analisis ini berprinsip
pada Hukum Kirchoff II/ KVL dimana jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup
samadengan nol atau arus merupakan parameter yang tidak diketahui. Analisis ini dapat
diterapkan pada rangkaian sumber searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC.

Gambar 1. Analisis Mesh

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan pada suatu
rangkaian tertutup adalah nol (V=0). Dalam menggunakan Hukum Kirchoff II ini kita
memberikan tanda polaritas pada tahanan di arah datangnya arus.

Gambar 2. Hukum Kirchoff II

25
Hukum Kirchoff ini dalam pemakaiannya digunakan pada analisa rangkaian listrik,
analisis rangkaian elektronika, perencanaan intalasi listrik dan sebagainya.

PERALATAN

o Sumber tegangan DC
o Tahanan (Ω)
o Multimeter
o Kabwel penghubung
o Saklar
o Proto board
PROSEDUR

1. Periksa alat yang akan digunakan terlebih dahulu, harus dalam keadaan baik.
2. Buat rangkaian berikut pada multisim.

Gambar 3 Rangkaian Percobaan

3. Hidupkan sumber tegangan, atur besar tegangan dan resistor (Berdasarkan nama
masing-masing).
4. Catat semua penunjukan alat ukur pada Tabel 1.
5. Hitung kesalahan relatif tiap arus.
Tabel 1

V I1 I2 I3

Kesalahan Relatif
(Dalam %)

26
PERCOBAAN 8
ANALISIS NODE

TUJUAN

 Menggunakan analisis node dalam suatu rangkaian listrik


 Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang arus (KCL) pada rangkaian
listrik.
 Menyederhanakan penyelesaian persamaan tegangan dan arus dari suatu rangkaian
listrik

TEORI SINGKAT

Node berarti simpul/percabangan. Dalam analisis ini, fokus pada arus yang masuk dan
keluar pada percabangan dalam suatu rangkaian. Analisis ini mengacu pada Kirchoff’s
Current Law (KCL) yang berbunyi “Jumlah arus yang masuk dan keluar pada percabangan
suatu rangkaian listrik bernilai nol”.

Gambar 1. Analisis Node

Hukum Kirchoff I disebut juga KCL yang membahas tentang arus listrik dan Hukum
Kirchoff II disebut juga KVL yang membahas tentang tegangan listrik pada suatu rangkaian.
Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa jumlah aljabar dari arus yang menuju ke satu titik
cabang adalah nol ( I= 0). Dalam perjanjian arus yang arahnya masuk ke satu titik diberi
tanda positif, sedangkan yang keluar diberi tanda negatif.

Gambar 2. Hukum Kirchoff I

27
Hukum Kirchoff ini dalam pemakaiannya digunakan pada analisa rangkaian listrik,
analisis rangkaian elektronika, perencanaan intalasi listrik dan sebagainya.

PERALATAN

o Sumber Arus DC
o Tahanan (Ω)
o Multimeter
o Kabel penghubung
o Saklar
o Proto board
PROSEDUR

1. Periksa alat yang akan digunakan terlebih dahulu, harus dalam keadaan baik.
2. Buat rangkaian berikut pada multisim.

Gambar 3 Rangkaian Percobaan

3. Hidupkan sumber arus, atur besar arus dan resistor (Berdasarkan nama masing-
masing).
4. Catat semua penunjukan alat ukur pada Tabel 1.
5. Hitung kesalahan relatif tiap tegangan.
Tabel 1

I V1 V2 V3

Kesalahan Relatif
(Dalam %)

28

Anda mungkin juga menyukai