RANGKAIAN LISTRIK
Kepala Laboratorium :
Asisten Laboratorium :
PERCOBAAN 1 .................................................................................................................................... 3
PERCOBAAN 2 .................................................................................................................................... 5
PERCOBAAN 3 .................................................................................................................................... 8
PERCOBAAN 4 .................................................................................................................................. 11
PERCOBAAN 5 .................................................................................................................................. 17
PERCOBAAN 6 .................................................................................................................................. 22
PERCOBAAN 7 .................................................................................................................................. 25
PERCOBAAN 8 .................................................................................................................................. 27
2
PERCOBAAN 1
HUKUM OHM
TUJUAN :
Melakukan percobaan untuk mengetahui hubungan antara tegangan, arus, dan tahanan
dalam suatu rangkaian.
TEORI SINGKAT
Dalam suatu rangkaian yang terbentuk dari satu e. m. f. dan satu tahanan R,
arus mengalir secara konvensional dalam arah yang ditunjukkan oleh tanda panah
pada gambar 1, yaitu keluar dari kutub positif (+) baterai, mengalir melalui tahanan
dan masuk kembali kedalam kutub negative (-).
DC
Gambar 1.
Arus ini tidak berubah (hal ini terlihat melalui percobaan) jika E dan R tetap
(konstan). Sekarang kita asumsikan bahwa R konstan dan tegangan e.m.f. berubah-
ubah (variable); dalam praktek, kita dapat mengamati bahwa :
1. I meningkat (naik) jika E meningkat.
2. I turun jika E turun.
Oleh sebab itu, dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa dalam suatu rangkaian
seperti terlihat pada Gambar 1, arus secara langsung proporsiopnal (sebanding)
dengan tegangan E dengan koefisien proporsionalitas :
K=I/R
I=KE=E/R
Sehingga :
E=RI R=E/I
3
PERALATAN DAN BAHAN
1. Laptop/PC
2. Software MULTISIM
RANGKAIAN PERCOBAAN
PROSEDUR KERJA
E R I
5 100
10 200
12 300
15 500
4
PERCOBAAN 2
TAHANAN PADA HUBUNGAN SERI DAN PARALEL
TUJUAN :
TEORI SINGKAT
Rangkaian Seri
Dua elemen dikatakan seri, jika dan hanya jika:
1. Ujung terminal dari dua elemen tersebut terhubung dalam satu simpul.
2. Ujung elemen yang lain tidak terhubung dalam satu simpul (terpisah).
Jika kita memiliki rangkaian n buah resistor seperti gambar di bawah maka kita dapat
mengganti resistor-resistor ini dengan satu resistor tunggal atau tahanan pengganti
dimana :
Rangkaian Paralel
Dua elemen dikatakan parallel, jika dan hanya jika;
a. Ujung dari dua elemen terhubung dalam satu simpul
b. Ujung-ujung elemen yang lain terhubung dalam satu simpul yang lain pula.
Jika kita mempunyai rangkaian parallel dan n resistor, seperti ditunjukkan pada
Gambar dibawah, maka kita dapat mengganti resistor ini dengan satu tahanan tunggal:
5
PERALATAN DAN BAHAN
Laptop/PC
Software MULTISIM
RANGKAIAN PERCOBAAN
Is
R1 V1
E R2 V2
R3 V3
Ip
I1 I2 I3
R1 R2 R3
PROSEDUR KERJA
6
2. Atur power supply unit pada tegangan E (Nilai masing-masing Praktikan)
3. Jalankan simulasi dan Ukur arus IS yang mengalir melalui R1, R2 dan R3 kemudian
catat pada Tabel Percobaan 1.
4. Kemudian Ukur tegangan V1 pada R1, R2 dan R3. Catatlah nilai pada Tabel
percobaan 2.
5. Matikan Simulasi
6. Lakukan perhitungan sebagai analisa hasil
7. Kemudian Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 2, Pada Software
MULTISIM. Perhatikan kembali Polaritas peletakan baik alat ukur maupun power
supply.
8. Atur power supply unit pada tegangan E (Nilai masing-masing Praktikan)
9. Jalankan simulasi dan Ukur arus Ip yang mengalir pada rangkaian kemudian catat
pada Tabel Percobaan 2.
10. Ukur arus yang mengalir pada R1, R2 dan R3 pada rangkaian. Catat hasil pada Tabel.
Percobaan 2.
11. Lakukan analisa perhitungan kembali
12. Selesai
S S T S T S T S T V1 V2 V3
E 12 20 2 4 6
S S T S T S T S T 11 I2 I3
E
7
PERCOBAAN 3
PRINSIP SUPERPOSISI DAN TEOREMA TIMBAL BALIK
TUJUAN :
Mempelajari prinsip superposisi dan teorema timbal balik dalam jaringan listrik
Memahami cara kerja prinsip superposisi dan teorema timbal balik
Dapat melakukan analisa prinsip superposisi dan teorema timbal balik
TEORI SINGKAT
Prinsip Superposisi
Total arus yang mengalir dalam satu cabang dari suatu rangkaian yang
dibangkitkan beberapa generator adalah sebanding dengan penjumlahan arus yang
disuplai kecabang oleh tiap generator. dengan kata lain jika dalam rangkaian pada
gambar 3.1 dilakukan pelepasan generator E2 dan mengganti dengan satu rangkaian
pendek, arus I1 akan mengalir pada cabang CD. Total arus I pada cabang CD menjadi
I1 + I2. Berikut adalah bunyi dari prinsip superposisi
Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber
independent/ bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus
independent/ bebas lainnya diganti dengan tahanan dalamnya.
Pengertian dari teorema diatas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas maka
dengan teorema superposisi sama dengan n buah keadaan rangkaian yang
dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Jika
terdapat beberapa buah sumber tak bebas maka tetap saja teorema superposisi
menghitung untuk n buah keadaan dari n buah sumber yang bebasnya (Ramdani,
2005).
Teorema Timbal Balik
Perhatikan rangkaian pada Gambar 1.2 jika suatu generator tegangan diletakkan
antara A dan B akan menyebabkan terjadinya arus antara C dan D. Jika dalam
rangkaian yang sama diletakkan generator yang sama antara C dan D, akan
menyebabkan terjadinya arus I yang sama seperti sebelumnya yang kini akan
mengalir pada cabang AB.
Laptop/PC
Software MULTISIM
8
RANGKAIAN PERCOBAAN
R1 R3 C
A
R2
E1 E2
B D
R1 R3 C
A
R2
E1
B D
PROSEDUR KERJA
1. Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 3.1, Pada Software MULTISIM.
Perhatikan Polaritas peletakan baik alat ukur maupun power supply.
2. Atur power supply unit pada tegangan E1 dan E2 (Nilai masing-masing Praktikan)
3. Jalankan simulasi dan Ukur arus I yang mengalir melalui CD kemudian catat pada
Tabel Percobaan 1.
4. Matikan simulasi, ganti E2 dengan rangkaian pendek.
5. Lakukan simulasi dan ukur arus I1 yang mengalir melalui CD kemudian catat pada
Tabel Percobaan 1.
6. Matikan simulasi, sambungkan E2 dan ganti E1 dengan rangkaian pendek.
9
7. Lakukan simulasi dan ukur arus I2 yang mengalir melalui CD kemudian catat pada
Tabel Percobaan 1.
8. Hitung nilai I1+ I2 dan perhatikan bahwa nilainya sebanding dengan nilai I pada
prosedur 3.
9. Matikan simulasi.
10. Rangkai dan Simulasikan rangkaian seperti Gambar 3.2, Pada Software MULTISIM.
Perhatikan kembali Polaritas peletakan baik alat ukur maupun power supply.
11. Atur power supply unit pada tegangan E1 (Nilai masing-masing Praktikan)
12. Jalankan simulasi dan Ukur arus I1 yang mengalir pada CD kemudian catat pada Tabel
Percobaan 2.
13. Matikan simulasi
14. Ganti posisi antara E1 dan Amperemeter (ukur arus I2 pada AB).
15. Lakukan simulasi dan bandingkan I1 dan I2, perhatikan bahwa nilainya sama
16. Selesai
I I1 I2 I1+ I2
I1 I2
10
PERCOBAAN 4
JARINGAN ARUS BOLAK BALIK (ALTERNATING CURRENT NETWORKS)
RANGKAIAN RESISTIF MURNI, RANGKAIAN INDUKTIF MURNI, DAN
RANGKAIAN KAPASITIF MURNI
TUJUAN :
Mempelajari prinsip rangkaian resistif murni, rangkaian induktif murni dan rangkaian
kapasitif murni jaringan arus bolak balik
Menghitung impedansi dari rangkaian arus bolak balik yang memiliki tahanan
tunggal, kapasitansi tunggal dan induktansi tunggal sebagai beban.
Menganalisa pengaruh perubahan frekuensi terhadap beban dan rangkaian pada
jaringan arus bolak balik.
Mengukur besaran dalam arus bolak balik
TEORI SINGKAT
Arus bolak - balik merupakan aliran muatan listrik positif di konduktor yang arah
alirannya berubah terhadap waktu. Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik
berbentuk sinusoidal dengan demikian arus yang dihasilkan pun sinusoidal. Arus dan
tegangan yang diukur oleh amperemeter dan voltmeter pada pengukuran listrik bolak-balik
dilaboratorium merupakan arus efektif (Ief) dan tegangan efektif (Vef). Hambatan pada
resistor dinamakan reaktansi resistantif (XR), pada kapasitor dinamakan reaktansi kapasitif
(XC), dan pada induktor dinamakan reaktansi induktif (XL). Pada percobaan ini akan
dipelajari tentang impedansi. arus dan tegangan yang ada pada resistor murni, induktor murni
dan kapasitor murni sesuai dengan karakteristik listrik bolak-balik. Impedansi yaitu hambatan
atau reaktansi pada rangkaian arus bolak-balik.
Bila suatu generator tegangan sinusoidal mensuplai suatu beban resistif murni,
tegangan dan arus berada dalam satu fasa yang sama. Arus AC sebesar I yang melewati
resistor akan muncul tegangan seperti persamaan berikut:
VR = I.R
11
Gambar 1. Grafik dan diagram fasor arus beban resistif murni
12
Gambar 3. Grafik dan diagram fasor arus beban kapasitor murni
Alat :
1. Laptop/PC
2. Software MULTISIM
Bahan :
1. AC Power Source
2. Resistor
3. Inductor
4. Capasitor
5. Multimeter
6. Oscilloscope
7. Current Clamp
8. Ground
RANGKAIAN PERCOBAAN
13
Gambar 5. Rangkaian percobaan induktor murni
PROSEDUR KERJA
14
8. Matikan simulasi.
15
TABEL DATA PERCOBAAN
V I1 I2
V I1 I2 Z1 (f1) Z2 (f2)
V I1 I2 Z1 (f1) Z2 (f2)
16
PERCOBAAN 5
JARINGAN ARUS BOLAK BALIK (ALTERNATING CURRENT NETWORKS)
RANGKAIAN DENGAN TAHANAN, INDUKTANSI
DAN KAPASITANSI
TUJUAN :
TEORI SINGKAT
Bila suatu pembangkit tegangan sinusoidal membrikan beban yang terdiri dari
tahanan dan induktansi dalam hubungan seri, hubungan antara tegangan dan arus diberikan
oleh:
Bila beban terdiri dari satu tahanan dari satu kapasitor dalam hubungan seri, hubungan
antara tegangan dan arus diberikan oleh :
17
Bila beban terdiri dari tahanan, induktansi dan kapasitor dalam hubungan seri maka
hubungan antara tegangan dan arus di berikan oleh:
Diagram vektorial relative seperti gambar 3. Terlihat bahwa vector V lags terhadap vector I
jika rangkaian memiliki keadaan kapasitif atau induktif.
Hubungan antara tegangan dan arus dalam rangkaian arus bolak-balik adalah hubungan
vektorial, teorema jaringan d.c (arus searah) dapat digunakan untuk menghitung rangkaian
parallel. Dalam hal ini maka:
G = 1/R = Konduktansi
B = 1/X = Suseptansi
Y = 1/Z = Admitansi
Alat :
1. Laptop/PC
2. Software MULTISIM
Bahan :
1. AC Power Source
18
2. Resistor
3. Inductor
4. Capasitor
5. Multimeter
6. Oscilloscope
7. Current Clamp
8. Ground
RANGKAIAN PERCOBAAN
19
Gambar 6. Rangkaian percobaan RLC seri
PROSEDUR KERJA
1. Sambung rangkaian seperti Gambar 4 dan supply rangkaian sesuai nilai masing-masing
praktikan
2. Ukuran tegangan yang melalui tiap komponen, tegangan total, dan arus I; catat data
pada tabel pengukuran dan lakukan perhitungan yang diminta.
3. Teruskan dengan cara yang sama untuk rangkaian seperti pada Gambar 5-6-7.
4. Lihat tampilan gelombang melalui osiloskop
20
TABEL DATA PERCOBAAN
𝑉
V total |Z| = |Z| =
Circuit VR (V) VL (V) VC (V) I (mA) 𝐼
(measured) (Ω) theoric (Ω)
RL -
RC -
RLC
Seri
𝐼
RLC I total Y=𝑉 Y = theoric
IR (mA) IL (mA) IC (mA) V (V)
Paralel (measured) (S) (S)
RLC
Paralel
21
PERCOBAAN 6
HUKUM KIRCHOFF
TUJUAN
1. Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang arus (KCL) pada rangkaian listrik.
2. Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang tegangan (KVL) pada rangkaian
listrik.
3. Menyelesaikan suatu persoalan pada suatu rangkaian listrik dengan menggunakan Hukum
Kirchoff.
TEORI SINGKAT
Hukum Kirchoff ada dua, yaitu Hukum Kirchoff I disebut juga KCL yang membahas
tentang arus listrik dan Hukum Kirchoff II disebut juga KVL yang membahas tentang
tegangan listrik pada suatu rangkaian. Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa jumlah aljabar
dari arus yang menuju ke satu titik cabang adalah nol ( I= 0). Dalam perjanjian arus yang
arahnya masuk ke satu titik diberi tanda positif, sedangkan yang keluar diberi tanda negatif.
Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan pada suatu rangkaian
tertutup adalah nol (V=0). Dalam menggunakan Hukum Kirchoff II ini kita memberikan
tanda polaritas pada tahanan di arah datangnya arus.
22
Hukum Kirchoff ini dalam pemakaiannya digunakan pada analisa rangkaian listrik,
analisis rangkaian elektronika, perencanaan intalasi listrik dan sebagainya.
PERALATAN
1. Periksa alat yang akan digunakan terlebih dahulu, harus dalam keadaan baik.
2. Lengkapi gambar berikut ini, periksalah ke asisten masing-masing.
Gambar 3
3. Hidupkan sumber tegangan, atur besar tegangannya sesuai dengan permintaan data
pada Tabel 1.
4. Catat semua penunjukan alat ukur pada Tabel 1.
5. Selesai itu, lanjutkan percobaan berikutnya dengan melengkapi gambar rangkaiannya
terlebih dahulu.
Gambar 4
23
6. Hidupkan sumber tegangan, atur tegangannya sesuai data yang diminta pada Tabel 2.
7. Catat hasil pengukuran pada Tabel 2.
Tabel 1
Tabel 2
24
PERCOBAAN 7
ANALISIS MESH
TUJUAN
TEORI SINGKAT
Analisis mesh atau arus mesh digunakan untuk menganalisa rangkaian listrik
menggunakan arus yang mengalir dalam suatu loop tertutup. Arus loop adalah arus yang
dimisalkan mengalir dalam suatu loop (lintasan tertutup). Arus loop sebenarnya tidak dapat
diukur (arus permisalan). Berbeda dengan analisis node, pada analisis ini berprinsip
pada Hukum Kirchoff II/ KVL dimana jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup
samadengan nol atau arus merupakan parameter yang tidak diketahui. Analisis ini dapat
diterapkan pada rangkaian sumber searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC.
Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan pada suatu
rangkaian tertutup adalah nol (V=0). Dalam menggunakan Hukum Kirchoff II ini kita
memberikan tanda polaritas pada tahanan di arah datangnya arus.
25
Hukum Kirchoff ini dalam pemakaiannya digunakan pada analisa rangkaian listrik,
analisis rangkaian elektronika, perencanaan intalasi listrik dan sebagainya.
PERALATAN
o Sumber tegangan DC
o Tahanan (Ω)
o Multimeter
o Kabwel penghubung
o Saklar
o Proto board
PROSEDUR
1. Periksa alat yang akan digunakan terlebih dahulu, harus dalam keadaan baik.
2. Buat rangkaian berikut pada multisim.
3. Hidupkan sumber tegangan, atur besar tegangan dan resistor (Berdasarkan nama
masing-masing).
4. Catat semua penunjukan alat ukur pada Tabel 1.
5. Hitung kesalahan relatif tiap arus.
Tabel 1
V I1 I2 I3
Kesalahan Relatif
(Dalam %)
26
PERCOBAAN 8
ANALISIS NODE
TUJUAN
TEORI SINGKAT
Node berarti simpul/percabangan. Dalam analisis ini, fokus pada arus yang masuk dan
keluar pada percabangan dalam suatu rangkaian. Analisis ini mengacu pada Kirchoff’s
Current Law (KCL) yang berbunyi “Jumlah arus yang masuk dan keluar pada percabangan
suatu rangkaian listrik bernilai nol”.
Hukum Kirchoff I disebut juga KCL yang membahas tentang arus listrik dan Hukum
Kirchoff II disebut juga KVL yang membahas tentang tegangan listrik pada suatu rangkaian.
Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa jumlah aljabar dari arus yang menuju ke satu titik
cabang adalah nol ( I= 0). Dalam perjanjian arus yang arahnya masuk ke satu titik diberi
tanda positif, sedangkan yang keluar diberi tanda negatif.
27
Hukum Kirchoff ini dalam pemakaiannya digunakan pada analisa rangkaian listrik,
analisis rangkaian elektronika, perencanaan intalasi listrik dan sebagainya.
PERALATAN
o Sumber Arus DC
o Tahanan (Ω)
o Multimeter
o Kabel penghubung
o Saklar
o Proto board
PROSEDUR
1. Periksa alat yang akan digunakan terlebih dahulu, harus dalam keadaan baik.
2. Buat rangkaian berikut pada multisim.
3. Hidupkan sumber arus, atur besar arus dan resistor (Berdasarkan nama masing-
masing).
4. Catat semua penunjukan alat ukur pada Tabel 1.
5. Hitung kesalahan relatif tiap tegangan.
Tabel 1
I V1 V2 V3
Kesalahan Relatif
(Dalam %)
28