Anda di halaman 1dari 13

Lampiran 1.

Materi pembelajaran 1
BAHAN AJAR
Sekolah : SMK Negeri 2 Garut
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Rangkaian Seri, Parallel, dan Campuran
Alokasi Waktu : 2 JP (90 Menit)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Pengetahuan
a. Produk
1) Setelah pelajaran ini berakhir (action), siswa dapat menjelaskan sifat
dan aturan rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan dan
tegangan (behavior) dengan menjawab soal pada lembar penilaian (LP)
3 (creteria) minimal nilai sama dengan KKM (degree). (IPK
FAKTUAL
2) Setelah pelajaran ini berakhir, siswa dapat membuktikan cara kerja
rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan dan tegangan
dengan menjawab soal pada lembar penilaian (LP) 3 minimal nilai
sama dengan KKM. (IPK KONSEPTUAL materi esensial)
3) Setelah pelajaran ini berakhir, siswa dapat Menganalisis hasil
pengukuran rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan dan
tegangan dengan menjawab soal pada lembar penilaian (LP) 3 minimal
nilai sama dengan KKM. (IPK KONSEPTUAL materi advance)
b. Proses
Sebelum melakukan keterampilan, siswa dapat menjelaskan langkah-
langkah cara analisis hasil pengukuran dan pengujian rangkaian seri,
parallel dan campuran dari tahanan dan tegangan dengan menjawab rincian
tugas kinerja proses pada lembar penilaian (LP) 4 Assessmen Kinerja
Proses
2. Keterampilan
Dengan menggunakan modul rangkaian praktek, siswa dapat mempraktekkan cara
analisis hasil pengukuran dan pengujian rangkaian seri, parallel dan campuran dari
tahanan dan tegangan sesuai rincian tugas kinerja di LP 5 minimal total nilai kinerja
sama dengan KKM.
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis sifat dan aturan rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan
dan tegangan
4.7 Mengukur rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan dan tegangan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Produk
3.7.1 Menjelaskan sifat dan aturan rangkaian seri, parallel dan campuran dari
tahanan dan tegangan
3.7.2 Membuktikan cara kerja rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan
dan tegangan.
3.7.3 Menganalisis hasil pengukuran dan pengujian rangkaian seri, parallel dan
campuran dari tahanan dan tegangan
2. Proses
3.7.5 Menjelaskan langkah-langkah cara analisis hasil pengukuran dan pengujian
rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan dan tegangan
3. Keterampilan
4.7.1 Mempraktekkan cara analisis hasil pengukuran dan pengujian rangkaian
seri, parallel dan campuran dari tahanan dan tegangan

D. Uraian Materi Ajar


Penggalan Materi 1
1. Pengertian rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan dan tegangan
A. Pengertian Rangkaian Seri
Rangkaian listrik seri disusun secara berderet, rangkaian seri merupakan rangkaian
listrik yang hambatannya disusun secara bersebelahan/sejajar
Contoh rangkaian listrik seri terdapat pada lampu senter, di mana pada umumnya
lampu senter tersusun atas baterai dan sebuah lampu. Batu baterai sebagai sumber
tegangan dan lampu pada senter disusun dalam satu deret sehingga mudah dikenali
bahwa rangkaian listrik tersebut merupakan rangkaian seri
Contohnya, rangkaian pada gambar berikut:

Sumber gambar: ruangguru.com


Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang
ada dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Perhatikan, gambar di
atas. Lalu, bayangkan ada aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju
hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke baterai.
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-
hari (di rumah) :
1) Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik &
lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs)
sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
2) Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih
memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala
dengan ballastnya.
3) Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol),
demikian juga kulkas.
4) Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban
B. Pengertian Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara
bertingkat/bercabang. Perhatikan gambar berikut
Sumber gambar: ruangguru.com
C. Pengertian Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara
umum, karakteristik dan hukum yang berlaku pada rangkaian campuran juga
mengikuti keduanya.
2. Sifat dan Aturan rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan dan tegangan
Penggalan Materi 2
A. Sifat dan aturan Rangkaian Seri
Sifat-sifat Rangkaian Seri:
1) Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
2) Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama.
Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri
adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
3) Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total rangkaian
menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang
mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban dalam rangkaian.
4) Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran arus
terhenti.
Karakteristik dari rangkaian seri antara lain :
1) Cara menyusun rangkaian yang mudah dan sederhana.
2) Kabel penghubung pada semua komponen tidak memiliki percabangan sepanjang
rangkaian.
3) Arus listrik hanya mengalir pada satu jalur. Artinya bahwa arus listrik yang mengalir
pada setiap komponen listrik dalam rangkaian seri mempunyai nilai yang sama. Selain
itu bila ada satu jalur atau komponen terputus maka rangkaian tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
4) Arus listrik yang mengalir akah dihambat oleh hambatan pertama, setelah melewati
hambatan pertama, arus tersebut akan dihambat lagi oleh hambatan kedua, hambatan
ketiga dan seterusnya. Sehingga hambatan total pada rangkaian seri merupakan jumlah
total dari semua hambatan yang ada pada rangkaian.
5) Energi listrik yang diberikan sumber tegangan untuk membuat arus listrik didisipasi
oleh setiap hambatan yang ada. Artinya bahwa jumlah tegangan pada setiap komponen
listrik pada rangkaian seri sama dengan tegangan pada sumber tegangan.
6) Hambatan total pada rangkaian seri merupakan total dari setiap hambatan yang ada
sehingga rangkaian seri biasanya difungsikan untuk memperbesar hambatan pada
rangkaian.
Contoh gambar rangkaian seri ditunjukkan seperti berikut.

Persamaan arus listrik (I), beda potensial (V), dan hambatan (R) pada rangkaian serti di atas
sesuai dengan persamaan di bawah.
B. Sifat dan aturan Rangkaian Paralel
Sifat-sifat Rangkaian Paralel:
1) Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
2) Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu.Arus
masingmasing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
3) Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan total rangkaian
mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel
adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalamrangkaian.)
4) Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut
Karakteristik Rangkaian Listrik Paralel
1) Cara menyusun rangkaian cenderung lebih rumit
2) Semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar
3) Kabel penghubung pada sebuah rangkaian memiliki percabangan
4) Terdapat beberapa jalan yang dapat dilalui oleh arus
5) Arus yang mengalir pada setiap cabang memiliki besar nilai yang berbeda
6) Setiap komponen yang terpasang mendapat besar arus yang berbeda
7) Semua komponen mendapat tegangan yang sama besar
8) Hambatan totalnya lebih kecil dari hambatan pada tiap-tiap komponen penyusunnya
Contoh bentuk rangkaian paralel ditunjukkan seperti berikut.

Persamaan arus listrik (I), beda potensial (V), dan hambatan (R) pada rangkaian paralel di
atas sesuai dengan persamaan di bawah.
C. Sifat dan aturan Rangkaian Campuran
Sifat dan karateristiknya perpaduan dari rangkaian seri dan parallel. Contoh gambar
rangkaian listrik campuran diberikan seperti berikut.

Persamaan arus listrik (I) dan hambatan (R) pada rangkaian campuran di atas sesuai dengan
persamaan di bawah.
1) I = I1+ I2
2) 1/Rp = 1/R2 + 1/R3
Rtotal = R1 + Rp
Penggalan Materi 3
3. Langkah-langkah cara analisis hasil pengujian hasil pengukuran dan pengujian
rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan dan tegangan.
A. Hukum Ohm
Bunyi hukum Ohm adalah: Besarnya arus listrik (I) yang mengalir pada suatu
penghantar berbanding lurus dengan tegangan (V) yang diterapkan pada penghantar
tersebut dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R). Dari Hukum Ohm dapat
dituliskan rumus hubungan antara tegangan, arus dan hambatan sbb:
V=I.R I=V/R R=V/R
Dimana V = Voltage (beda potensial satuannya Volt), I = Current (arus listrik
satuannya ampere), R = Resistansi (hambatan satuannya ohm)
B. Hukum Kirchop
Hukum Kirchhoff berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam sebuah
rangkaian yang menerangkan hukum tentang arah arus pada titik percabangan.
Pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik
percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik itu.
Pernyataan pada bunyi Hukum Kirchoff I secara matematis dapat dituliskan dengan
ΣImasuk = ΣIkeluar. Sebagai contoh, terdapat tiga arus yang mengalir pada percabangan
rangkaian listrik yang meliputi I1, I2, dan I3. Ketiga arus tersebut bertemu pada satu titik
dengan besar arus I4 dan mengalir pada sebuah kawat. Berdasarkan Hukum Kirchoff I
dapat diperoleh kesimpulan bahwa besar arus listrik I4 = I1 + I2 + I3.

C. Prosedur Analisis Rangkaian


a. Rangkaian Seri
Dalam memahami suatu rangkaian, ada baiknya jika ditinjau dari segi
hokum Ohm, dimana untuk nilai atau harga komponen R yang konstan.

1) Bagaimana memeriksa rangkaian diatas masih sesuai peosedur


2) Memeriksa dan pastikan bahwa sebelum dihubungkan dengan
rangkaian, DC power supply anda telah diset 12 Volt
3) Memeriksa komponen resistor virtual
4) Memeriksa kinerja alat ukur ampermeter dan voltmeter virtual dalam
kondisi sesuai prosedur
5) Menyiapkan tabel data hasil pengukuran pada pertemuan sebelumnya
6) Memeriksa kesesuain nilai resistansi pada rangkaian
7) Memeriksa output keluaran arus dan tegangan
8) Menganalisis kesusuaian data hasil pengukuran
Tabel data hasil pengukuran
Parameter R1 R2 R3 Total Satuan
Hk.VOhm 1,52 3,34 7,14 12 Volt
I 1,52 1,52 1,52 4,56 mAmpere
R 1000 2200 4700 7900 Ohm
Dari hasil pengukuran, dimana didapat kesesuaian hasil pengukuran dengan dasar teori.
Tabel analisis
Parameter R1 R2 R3 Total Satuan
Hk.VOhm Volt
I mAmpere
R Ohm
Pembuktian Hukum ohm,

Hukum Ohm V = I X R Hasil


No
V I Rs mV Volt
1 Vtot 1,52 7900 12008 12,008
2 VR1 1,52 1000 1520 1,52
3 VR2 1,52 2200 3344 3,344
4 VR3 1,52 4700 7144 7,144
Pembuktian dengan sifat dan karateristik rangkaian seri
Teori Hasil Pengujian dan Analsis Kesesuaian
I = I1 = I2 = I3 = 1,52 I1 = I2 = I3 = sama (1,52 mA) sesuai / tidak
V = V1 + V2 + V3 = 12 V V1 + V2 + V3 = 1,52 + 3,34 + 7,14 = 12 V sesuai / tidak
Pembuktian error rumus pada tegangan

b. Rangkaian Paralel
Dalam memahami suatu rangkaian, ada baiknya jika ditinjau dari segi
hokum Ohm, dimana untuk nilai atau harga komponen R yang konstan.

1) Bagaimana memeriksa rangkaian diatas masih sesuai peosedur


2) Memeriksa dan pastikan bahwa sebelum dihubungkan dengan
rangkaian, DC power supply anda telah diset 10 Volt
3) Memeriksa komponen resistor virtual
4) Memeriksa kinerja alat ukur ampermeter dan voltmeter dalam kondisi
sesuai prosedur
5) Menyiapkan tabel data hasil pengukuran pada pertemuan sebelumnya
6) Memeriksa kesesuain nilai resistansi pada rangkaian
7) Memeriksa output keluaran arus dan tegangan
8) Menganalisis kesusuaian data hasil pengukuran
Tabel data hasil pengukuran
Parameter R1 R2 R3 Total Satuan
Hk.VOhm 10 10 10 10 Volt
I 10 4,55 2,13 16,68 mAmpere
R 1000 2200 4700 599,77 Ohm

Dari hasil pengukuran, dimana didapat kesesuaian hasil pengukuran dengan dasar teori.
Tabel analisis
Parameter R1 R2 R3 Total Satuan
Hk.VOhm Volt
I mAmpere
R Ohm

Pembuktian Hukum ohm,

Hukum Ohm V = I X R Hasil


No
V I Rs mV Volt
1 Vtot 1,52 7900 12008 12,008
2 VR1 1,52 1000 1520 1,52
3 VR2 1,52 2200 3344 3,344
4 VR3 1,52 4700 7144 7,144
Pembuktian dengan sifat dan karateristik rangkaian paralel
Teori Hasil Pengujian dan Analsis Kesesuaian
I = I1 + I2 + I3 I1 = I2 = I3 = sama (1,52 mA) sesuai / tidak
V = V1 = V2 = V3 = 10 V V1 + V2 + V3 = 1,52 + 3,34 + 7,14 = 12 V sesuai / tidak
Pembuktian error rumus pada tegangan

c. Rangkaian Campuran
Dalam memahami suatu rangkaian, ada baiknya jika ditinjau dari segi
hokum Ohm, dimana untuk nilai atau harga komponen R yang konstan.

1) Bagaimana memeriksa rangkaian diatas masih sesuai peosedur


2) Memeriksa dan pastikan bahwa sebelum dihubungkan dengan
rangkaian, DC power supply anda telah diset 10 Volt
3) Memeriksa komponen resistor virtual
4) Memeriksa kinerja alat ukur ampermeter dan voltmeter dalam kondisi
sesuai prosedur
5) Menyiapkan tabel data hasil pengukuran pada pertemuan sebelumnya
6) Memeriksa kesesuain nilai resistansi pada rangkaian
7) Memeriksa output keluaran arus dan tegangan
8) Menganalisis kesusuaian data hasil pengukuran
Tabel data hasil pengukuran

Parameter
R1 R2 R3 R4 Total Satuan
Hk. Ohm
V 1,57 1,08 1,08 7,36 11,09 Volt
Iseri 1,57 1,57 4,71 mAmpere
Ipar 1,08 0,49 1,57 mAmpere
Rtot 1000 1000 2200 4700 6387,5 Ohm
R par = R2 dan R3

R tot = R1 + Rpar + R4 = 1000 + 687,5 + 4700 = 6387,5


Dari hasil pengukuran, dimana didapat kesesuaian hasil pengukuran dengan dasar teori.
Tabel analisis

Parameter
R1 R2 R3 R4 Total Satuan
Hk. Ohm
VSeri 1,57 1,08 1,08 7,36 11,09 Volt
Vpar Volt
I seri 1,57 1,08 0,49 1,57 4,71 mAmpere
IIPa
Ipar mAmpere
Rseri 1000 1000 2200 4700 8900 Ohm
RRpasr
par Ohm

Pembuktian Hukum ohm,

Hukum Ohm V = I X R Hasil


No
V I Rs mV Volt
1 Vtot 1,52 7900 12008 12,008
2 VR1 1,52 1000 1520 1,52
3 VR2 1,52 2200 3344 3,344
4 VR3 1,52 4700 7144 7,144
Bagaimana analisis dari pembuktian hokum kirchof
Teori Hasil Pengujian dan Analsis Kesesuaian
I = I1 = Ipar = I4 I1 = I2 = I3 = sam sesuai / tidak
Ipar= I2 + I3 a (1,52 mA)

Vseri = V1 + Vpar + V4 V1 + V2 + V3 = 1,52 + sesuai / tidak


Vpar = V1 = V2 = V3 = 10 V

3,34 + 7,14 = 12 V
Pembuktian error rumus pada tegangan

Prosedur simulasi
1. Jalankan Aplikasi Proteus 8
2. Buka Proyek yang telah disajikan sesuai dengan yang kalian pilih
3. Jalankan/simulasikan rangkaian seri, parallel dan campuran dari tahanan dan
tegangan yang telah kalian pilih
4. Silahkan kaliam amati arus yang mengalir pada Ampermeter
5. Silahkan kalian amati tegangan (output) keluaran pada Voltmeter
6. Analsis rangkaian oleh kalian apa sudah sesuai prosedur? jika belum amati dimana
letak kesalahannya dan cari solusinya

Penggalan Materi 4
Siswa disuruh mempraktekkan sesuai dengan urutan langkah kerja

D. Rujukan
https://idschool.net/smp/rangkaian-listrik-seri-paralel-dan-campuran/
Modul Elektonika Analog, Almasri, Drs. M.T, Kemdikbud, 2019
Modul Elektronika Digital, Jasril Rahmi Ilmiyati, S.Pd. M.Pd.T, Kemdikbud, 2019
Buku SMK Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrument
Buku SMK Teknik Dasar Elektronika Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai