A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian rangkaian listrik
2. Membedakan rangkaian seri
3. Membedakan rangkaian Paralel
4. Membedakan rangkaian campuran
B. Uraian materi
1) Rangkaian Listrik Sederhana
Rangkaian listrik merupakan suatu lintasan yang dapat diairi oleh muatan listrik (arus). Suatu
rangkaian listrik umumnya terdiri dari banyak komponen listrik. Komponen-komponen listrik
tersebut terdiri dari komponen pen-supply energi listrik (seperti batterai) dan komponen pengguna
energi listrik (seperti bola lampu –resistor). Arus listrik akan mengalir dalam suatu rangkaian yang
setidaknya :
Bola lampu akan menyala jika saklar dalam keadaan tertutup. Rangkaian ini disebut rangkaian
tertutup. Sebaliknya, jika saklar terbuka, bola lampu tidak akan menyala. Rangkaian ini disebut
rangkaian terbuka.
Karena hambatan total pada rangkaian seri merupakan jumlah dari tiap hambatan pada
rangkaian, maka rangkaian seri biasanya ditujukan untuk memperbesar hambatan pada
rangkaian.
Apabila komponen-komponen listrik dihubungkan pada dua titik yang sama dalam rangkaian
listrik, maka dapat dinyatakan bahwa komponen-komponen listrik tersebut dirangkai secara
paralel. Karakteristik dari rangkaian paralel yaitu :
Tiap komponen terhubung pada dua titik yang sama dalam rangkaian, sehingga tegangan tiap
hambatan memiliki besar yang sama.
Arus total dalam rangkaian terbagi pada cabang-cabang paralel dengan jumlah arus yang
mengalir pada tiap cabang sama dengan arus total pada rangkaian.
Tegangan pada hambatan dalam tiap cabang paralel besarnya sama, namun arus yang mengalir
pada tiap cabang berbeda. Sehingga besarnya arus pada tiap cabang berbanding terbalik dengan
besarnya hambatan pada cabang tersebut.
Penambahan jumlah cabang paralel menyebabkan hambatan total semakin kecil, sehingga
rangkaian paralel ditujukan untuk memperkecil hambatan.
Rangkaian Campuran adalah gabungan dari 2 rangkaian listrik, yaitu rangkaian listrik seri dan
rangkaian listrik paralel. Untuk dapat mencari besarnya hambatan dalam rangkaian campuran
kita harus terlebih dahulu mencari besarnya hambatan tiap tiap model rangkaian ( rangkaian
seri dan paralel ), kemudian mencari hambatan dari gabungan rangkaian akhir yang kita dapat.
Contoh yang kita dapat dari rangkaian di atas, misalnya model rangkaian akhir yang di dapat
adalah model rangkaian seri, sehingga total rangkaian yang akan kita cari dengan persamaan
hambatan pengganti pada rangkaian hambatan seri. Sedangkan untuk rangkaian paralel harus
mencarinya dengan menghubungan suatu hambatan secara paralel.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang tersusun sejajar (seri). Contohnya adalah baterai
yang terdapat di dalam senter pada umumnya di susun secara seri. Rangkaian yang disusun
secara seri terdiri dari satu atau lebih rangkaian yang di hubungkan ke catu daya lewat suatu
rangkaian elektronika. Jadi di dalam rangkaian ini terdapat banyak beban listrik yang tersusun
dalam satu rangkaian.
Dua buah elemen dalam rangkaian campuran yang di susun secara seri hanya memiliki sebuah
titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena
semua rangkaian di susun secara seri maka jaringan tersebut di sebut rangkaian seri, itu di
akibatkan arus yang lewat sama besar pada masing masing elemen.
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang di susun secara berderet (paralel). Contohnya
adalah lampu yang kita pasang di rumah umumya merupakan rangkaian paralel. Rangkaian
paralel merupakan jenis rangkaian yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar untuk dapat
mengalirkan arus listrik.
Contoh lain dari rangkaian campuran yang dapat di hubungkan dengan rangkain paralel adalah
dalam kendaraan bermotor yang sebagian besar beban listrik lebih banyak di hubungkan secara
paralel. Masing masing dari rangkaian tersebut dapat di hubungkan atau di putuskan tanpa
mempengaruhi rangkaian yang lain.
Rangkaian seri dan rangkaian paralel adalah 2 jenis rangkaian yang di gunakan untuk
menghubungkan satu atau lebih komponen listrik menjadi satu kesatuan rangkaian.
Penggabungan kedua rangkaian ini di sebut dengan rangkaian campuran.
Hukum Ohm
Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti dibawah ini :
V =IxR
I =V/R
R =V/I
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))