Rangkaian listrik adalah susunan alat-alat listrik yang dihubungkan dengan sumber listrik sehingga
menghasilkan arus listrik, terdiri dari rangkaian seri dan paralel.
Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan
membahas tentang rangkaian listrik.
Seharusnya, materi ini bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita, sebab setiap hari kita berhubungan
dengan rangkaian listrik.
Misalnya, lampu yang kita gunakan sebagai penerangan mendapatkan arus melalui rangkaian listrik.
Bahkan, komputer/laptop atau smartphone yang kalian gunakan untuk membaca materi ini terdiri dari
rangkaian listrik.
Lantas, apa sih sebenarnya hakikat rangkaian listrik itu? Nah, materi ini akan menjelaskan secara lengkap
hal-hal yang berkaitan dengan rangkaian listrik, meliputi pengertian, jenis, rumus, dan contoh soal
tentang rangkaian listrik.
Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik? Dalam ilmu kelistrikan, rangkaian listrik adalah susunan
alat-alat listrik yang dihubungkan dengan sumber listrik sehingga menghasilkan arus listrik.
Berdasarkan definisi di atas, kita bisa menyebutkan bahwa bagian-bagian utama suatu rangkaian listrik
terdiri dari alat/komponen listrik, penghubung, dan sumber listrik.
Alat atau komponen listrik adalah peralatan yang bekerja menggunakan listrik. Ada banyak contoh
peralatan listrik, seperti lampu, TV, bel sekolah, dan lain-lain.
Sedangkan, penghubung adalah media yang menghubungkan alat listrik dan sumber listrik,
disebut konduktor, pembungkusnya disebut isolator.
Sementara, sumber listrik adalah alat pembangkit arus listrik dengan membuat beda potensial listrik
antara dua buah titik.
Arus pada rangkaian listrik merupakan aliran elektron yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.
Cara alat listrik terhubung dengan sumber listrik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu melalui cara seri,
cara paralel, dan gabungan seri-paralel. Selanjutnya ketiga cara ini lazim disebut dengan rangkaian seri,
rangkaian paralel, dan rangkaian campuran.
Rangkaian Seri
Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik seri? Rangkaian seri adalah rangkaian alat/komponen listrik
yang disusun secara berurut, disebut juga rangkaian berderet.
Rangkaian seri tidak memiliki percabangan. Dengan kata lain, rangkaian seri adalah rangkaian yang arus
listriknya mengalir hanya pada satu jalur.
Rangkaian seri terbentuk jika arus listrik dihubungkan secara berurut atau berderet. Kutub negatif
komponen pertama dengan kutub positif komponen kedua, kutub negatif komponen kedua dengan
kutub positif komponen ketiga, kemudian diteruskan ke kutub positif komponen pertama.
Berikut ini adalah contoh bentuk rangkaian seri sederhana yang menghubungkan tiga buah lampu dan
satu sumber tegangan (baterai):
Pada rangkaian seri, kuat arus listrik yang mengalir melalui beberapa hambatan listrik adalah sama
besar. Jumlah kuat arus pada rangkaian seri tidak dipengaruhi oleh nilai hambatan. Jika terdapat
beberapa hambatan berbeda yang dilalui, dalam hambatan mengalir arus yang besarnya sama.
Namun, berbeda dengan arus, tegangan di antara kaki-kaki hambatan yang disusun secara seri memiliki
nilai yang berbeda-beda, bergantung pada nilai hambatan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka ciri-ciri khusus rangkaian seri antara lain sebagai berikut:
3. Arus listrik yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian besarnya sama
Rangkaian seri memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain sebagai berikut:
Dari sisi penerapan, rangkaian seri memiliki kelebihan atau keutungan, yaitu:
1. Kuat arus listrik yang mengalir pada tiap bagian besarnya sama.
4. Rangkaian seri membutuhkan kabel yang lebih sedikit sehingga lebih murah.
Oleh karena itu, rangkaian seri pada lampu tepat digunakan pada ruangan atau area yang yang
berukuran besar seperti misalnya gedung perkantoran, gedung sekolah atau kampus, hotel dan juga
bangunan besar lainnya karena penerapannya yang sangat murah dan praktis.
Namun, disamping memiliki kelebihan, rangkaian seri juga memiliki beberapa kekurangan atau kerugian,
yaitu:
1. Rangkaian seri jika salah satu alat listrik dilepas atau rusak maka arus listrik akan terputus.
2. Rangkaian seri memerlukan daya listrik lebih banyak sehingga boros listrik, akibatnya baterai
cepat habis.
3. Rangkaian seri yang digunakan pada lampu akan menghasilkan nyala lampu yang agak redup
dan tidak stabil, semakin banyak lampu makin redup.
Rumus yang berlaku pada rangkaian seri adalah rumus hukum Ohm dan rumus hambatan pengganti
(Rs).
Rumus hambatan pengganti sendiri merupakan hasil penurunan rumus hukum Ohm berdasarkan
analisis rangkaian seri.
Pada rangkaian seri, nilai kuat arus di titik a dan b (Iab) sama dengan yang mengalir di setiap hambatan:
Iab = I1 = I2 = I3....(1)
Berbeda dengan arus, tegangan dari titik a sampai b (Vab) merupakan hasil penjumlahan dari tegangan
pada masing-masing hambatan.
Dengan kata lain, tegangan di antara kaki-kaki hambatan (R) yang disusun seri memiliki nilai yang
berbeda-beda:
Vab = V1 + V2 + V3...(2)
Berdasarkan Hukum Ohm (V = I . R), berlaku:
I . Rs = I . R1 + I . R2 + I . R3
= I (R1 + R2 + R3)
Persamaan (4) di atas menjelaskan bahwa hambatan yang dirangkai secara seri dapat digantikan dengan
hambatan pengganti (Rs). Selain itu, hambatan pengganti (Rs) selalu lebih besar dari hambatan yang
diganti.
Artinya, resistor (hambatan) yang dipasang secara seri maka nilai hambatannya (resistansi totalnya)
semakin besar.
Rangkaian seri di dalam alat elektronik berfungsi sebagai pembagi tegangan. Secara matematis berlaku
persamaan:
V1 : V2 : V3 = R1 : R2 : R3
Rangkaian Paralel
Apa yang dimaksud dengan rangkaian paralel? Dalam ilmu kelistrikan, rangkaian paralel adalah
rangkaian alat-alat listrik yang disusun/dihubungkan secara berjajar atau bercabang.
Rangkaian paralel terbentuk terbentuk bila semua masukan komponen berasal dari sumber yang sama.
Konfigurasi ini membuat rangkaian paralel memiliki lebih dari satu jalur arus atau membentuk
percabangan di antara kutub-kutub sumber arus listrik.
Setiap bagian dari percabangan itu disebut rangkaian percabangan. Arus listrik akan terbagi-bagi begitu
memasuki titik percabangan.
Setelah keluar melalui kutub negatif sumber arus listrik dan melalui rangkaian percabangan, arus listrik
akan menyatu kembali sebelum menuju kutub positif sumber arus listrik kembali.
Itulah sebabnya mengapa sehingga rangkaian paralel disebut sebagai rangkaian listrik yang berfungsi
untuk membagi arus.
1. Memiliki percabangan
4. Arus listrik yang mengalir pada setiap komponen besarnya tidak sama
Rangkaian paralel memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain sebagai berikut:
Masing-masing komponen dapat bekerja secara bebas tanpa dipengaruhi komponen lain.
Rangkaian paralel bila salah satu lampu atau alat listrik dilepas/rusak/padam, maka lampu/alat
listrik yang lain tidak ikut mati atau tetap menyala/berfungsi.
2.2. Kelemahan/Kekurangan/Kerugian Rangkaian Paralel
Rumus-rumus yang berlaku dalam rangkaian paralel adalah rumus hukum Ohm, hukum Kirchoff, dan
rumus hambatan pengganti (total).
V = I . R.....(1)
Sementara itu, hukum Kirchoff adalah hukum yang mengatur tentang percabangan pada rangkaian
listrik.
Rumus hambatan pengganti (RP) bisa didapatkan dari penurunan rumus hukum Ohm berdasarkan
analisis rangkaian paralel.
Pada rangkaian paralel di atas, tegangan (V) pada setiap hambatan sama besar, walaupun nilai
hambatannya (R) berbeda-beda. Secara matematis, dituliskan:
Vab = V1 = V2 = V3 .....(2)
Menurut Hukum I Kirchoff, kuat arus listrik yang melalui R1, R2, dan R3 adalah I1, I2, dan I3. Adapun kuat
arus (I) antara titik a dan b adalah IP.
IP = I1 + I2 + I3.....(3)
Oleh karena I1 = Vab/R1, I2 = Vab/R2, I3 = Vab/R3, dan IP = Vab/RP, maka:
V
ab/RP = Vab/R1 + Vab/R2 + Vab/R3....(4)
1
/RP = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3....(5, Rumus Hambatan Pengganti Rangkaian Paralel)
Dari rumus (5) dapat disimpulkan bahwa hambatan pengganti susunan paralel (RP) selalu lebih kecil
daripada hambatan paling kecil yang terpasang pada rangkaian.
Khusus untuk dua hambatan R1 dan R2 yang disusun secara paralel, hambatan paralel penggantinya bisa
dinyatakan dengan rumus:
RP = R1R2/R1 + R2.....(6)
Hambatan yang disusun secara paralel berfungsi sebagai pembagi arus dengan nilai perbandingan kuat
arus pada rangkaian di setiap cabang adalah:
Rangkaian listrik terbuka adalah rangkaian yang memiliki ujung pangkal. Rangkaian ini terjadi jika salah
satu ujung kabel dilepas dari kutub baterai.
Dikatakan rangkaian terbuka, jika kutub positif dan kutub negatif tidak berhubungan sehingga tidak ada
aliran listrik.
Pada rangkaian seperti ini tidak terdapat arus listrik, sehingga mengakibatkan alat listrik yang terpasang
pada rangkaian tidak berfungsi/padam.
Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian yang tidak memiliki ujung dan pangkal. Dikatakan rangkaian
tertutup, jika kutub positif dan kutub negatif berhubungan sehingga muncul aliran listrik.
Kemudian, arus listrik mengalir di dalam baterai dari kutub negatif menuju kutub positif. Hal ini
menunjukkan bahwa di luar sumber tegangan, arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Sebaliknya, di dalam sumber tegangan, arus listrik mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Pada
rangkaian tertutup lampu akan dapat menyala.
Kesimpulannya, arus listrik hanya dapat mengalir pada rangkaian listrik tertutup.
Jawaban:
Diketahui:
R1 = 4 Ohm
R2 = 6 Ohm
R3 = 3 Ohm
Ditanyakan:
Rs.....?
Penyelesaian:
Rs = R1 + R2 + R3
Rs = 4 + 6 +3
Rs = 13 Ohm
2. Tiga buah hambatan disusun secara seri masing masing nilainya 4 Ohm, 3 Ohm dan 5 Ohm.
Hambatan ini kemudian dipasang pada tegangan 120 Volt. Besarnya tegangan pada hambatan 3 Ohm
adalah?
Jawaban:
Diketahui:
R1 = 4 Ohm
R2 = 3 Ohm
R3 = 5 Ohm
V = 120 Volt
Ditanyakan:
V2...?
Penyelesaian:
Rs = R1 + R2 + R3
Rs = 4 + 3 + 5
Rs = 12 Ohm
V = I . Rs
I = V/Rs
I = 120/12
I = 10 A
V2 = I . R2
V2 = 10 . 3
V2 = 30 Volt
3. Diketahui tiga resistor yg dirangkai seri dengan hambatan sebesar R1 = 100 Ohm, R2 = 200 Ohm, R3 =
300 Ohm. Ujung-ujung rangkaian itu dihubungkan pada sumber tegangannya 120 Volt. Tentukan:
Jawaban:
Diketahui:
R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 300 Ohm
V = 120 Volt
Ditanyakan:
a. V1
b. V2
Penyelesaian:
Rs = R1 + R2 + R3
Rs = 600 Ohm
V = I . Rs
I = V/Rs
I = 120/600
I = 0,2 A
a. V1
V1 = I . R1
V1 = 0,2 . 100
V1 = 20 Volt
b. V2
V2 = I . R2
V2 = 0,2 . 200
V2 = 40 Volt
Jawab:
Karena terdapat percabangan jalur (kabel) arus listrik untuk mengaliri setiap komponen yang disusun
secara berjajar.
5. Apa yang terjadi jika salah satu cabang atau komponen listrik dalam rangkaian listrik paralel rusak?
Jawab:
Cabang atau komponen lain tetap berfungsi karena masing-masing komponen bekerja secara bebas atau
tidak bergantung dengan komponen lainnya.
Jawab:
Arus listrik yang mengalir pada rangkaian paralel akan terbagi dan besarnya dipengaruhi oleh komponen
yang terpasang di setiap cabang.
Jawab:
Energi listrik pada rangkaian paralel lebih hemat dan efektif karena hambatan total seluruh rangkaian
lebih kecil.
Jawab:
Contohnya lampu pada instalasi rumah tangga dan lampu lalu lintas.
Jawab:
A. Seri
B. Paralel
C. Campuran
D. Ganda
Jawab:
B. Paralel
Jawab:
Pada rangkaian paralel, tegangan listrik yang mengalir di setiap komponen besarnya sama (sama besar
dengan tegangan sumber).
12. Jika empat lampu dirangkai secara paralel, nilai tegangan pada keempat lampu akan?
Jawab:
Sama besar
Jawab:
Agar lampu bisa di atur untuk menyala secara bergantian, yaitu merah, kuning, dan hijau karena masing-
masing lampu memiliki jalur arus yang berbeda.
14. Dua buah resistor masing-masing besarnya 6 Ohm dan 12 Ohm disusun paralel dan dihubungkan
dengan sumber tegangan 12 volt. Hitunglah:
Jawab:
Diketahui:
R1 = 6 Ohm
R2 = 12 Ohm
V = 12 Volt
Ditanyakan:
a. RP
b. IP
c. V1 dan V2
d. I1 dan I2
Penyelesaian:
a. RP
RP = R1R2/R1 + R2
= 6 . 12/6 + 12
= 4 Ohm
b. IP
IP = V/RP
= 12/4
=3A
Jadi, kuat arus yang keluar dari sumber tegangan adalah 3 A
c. V1 dan V2
Karena kedua resistor dirangkai secara paralel, maka tegangan pada masing-masing resistor (V1 dan V2)
sama besar dengan tegangan sumber, yaitu 12 Volt.
d. I1 dan I2
I1 = V/R1
= 12/6
=2A
I2 = V/R2
= 12/12
=1A
Jadi, kuat arus pada masing-masing resistor (I1 dan I2) adalah 2 A dan 1 A.
15. Empat buah hambatan 15 Ohm, 10 Ohm, 6 Ohm, dan 5 Ohm disusun paralel lalu dihubungkan
dengan sumber tegangan listrik perbandingan arus yang mengalir untuk tiap-tiap hambatan adalah?
Jawab:
Diketahui:
R1 = 15 Ohm
R2 = 10 Ohm
R3 = 6 Ohm
R4 = 5 Ohm
Ditanyakan:
I1 : I2 : I3 : I4 = 2 : 3 : 5 : 6
16. Pada sebuah rangkaian listrik kabel berfungsi sebagai konduktor konduktor adalah?
Jawab:
Konduktor adalah bahan atau benda yang dapat menghantarkan panas/listrik dengan baik, contohnya
besi, baja, tembaga, emas, dan perak.
Jawab:
Rangkaian listrik paralel, supaya jika salah satu peralatan listrik mati, alat yang lain tetap berfungsi.
Jawab:
Perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel, antara lain sebagai berikut:
Arus listrik rangkaian seri besarnya sama, sedangkan arus listrik rangkaian paralel besarnya tidak
sama.
Tegangan rangkaian seri besarnya tidak sama, sedangkan tegangan rangkaian paralel besarnya
sama.
Hambatan total rangkaian seri besar, sedangkan hambatan total rangkaian paralel kecil.
Rangkaian seri tidak memiliki cabang, sedangkan rangkaian paralel memiliki cabang.
19. Lampu lalu lintas memiliki prinsip kerja dari rangkaian listrik?
Jawab:
Rangkaian paralel, agar lampu bisa menyala secara bergantian.
Jawab:
Peran lampu pada rangkaian listrik sederhana adalah sebagai alat listrik yang akan dialiri arus dan
tegangan. Lampu juga berfungsi sebagai penerangan.
Jawab:
Fungsi kabel pada rangkaian listrik adalah sebagai penghubung antara alat listrik dan sumber arus listrik.
Kabel terbuat dari konduktor yang dibungkus dengan isolator.
Jawab:
Fungsi saklar dalam rangkaian listrik adalah sebagai pemutus dan penyambung arus listrik.