DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membahas mengenai barang-barang elektronik, pasti akan selalu berkaitan
dengan berbagai komponen penyusunnya. Salah satu komponen tersebut yaitu resistor.
Dimana resistor mampu dirangkai secara seri maupun paralel. Jika menurut ilmu
elektro, dijelaskan tentang rumus rangkaian seri dan paralel. Bahkan ada juga
penjelasan mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel. Kedua jenis rangkaian
listrik atau elektronik tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda. Jika salah satu
lampu di rumah dipadamkan, maka lampu lainnya tidak akan padam juga dan tetap
menyala. Namun untuk rangkaian serinya, apabila salah satu lampu padam, maka
lampu lainnya juga akan ikut padam.
Rangkaian seri adalah rangkaian elektronik atau elektrik yang proses
penyusunannya berlangsung secara berurutan. Komponen-komponen dalam suatu
rangkaian disusun berjajar. Oleh karena itu, semua komponen di dalamnya bisa hidup.
Sedangkan rangkaian paralel adalah rangkaian elektronik atau elektrik yang
pembuatannya dilakukan secara paralel atau berlapis-lapis. Sederhananya, sirkuit
terhubung secara berurutan, sehingga sumber arus bercabang di dalamnya. Setiap
komponen dalam rangkaian paralel memiliki tegangan yang sama. Oleh karena itu,
setiap komponen aliran arus menambah total arus keseluruhan.
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara
umum, karakteristik dan hukum yang berlaku pada rangkaian campuran juga mengikuti
keduanya. Pada umumnya rangkaian listrik campuran sering digunakan pada berbagai
keperluan. Diantaranya digunakan untuk instalasi skala kecil seperti pemakaian rumah
tangga, atau bahkan skala besar seperti keperluan produksi di industri.
Rangkaian seri dan paralel digunakan dengan beberapa kondisi dan juga
pertimbangan. Misalnya, sebuah proyek pencahayaan dalam skala besar di sebuah
pembangunan, lampu rumah, baterai, dan lainnya. Oleh karena itu, penulis akan
melakuakn percobaan mengenai pengaruh jenis rangkaian terhadap tingkat kecerahan
nyala lampu.
Dengan melakukan simulasi ini kita dapat mengetahui dan mempelajari
bagaimana cara membuat rangkaian luxmeter untuk mengukur intensitas cahaya lampu
pada suatu rangkaian pada aplikasi proteus 8 profesional. Selain itu kita juga dapat
merangkainya secara langsung dengan komponen yang sesungguhnya yang disesuaikan
dengan rangkaian yang telah dibuat dengan aplikasi proteus tersebut. Untuk itu kita
harus mempelajari lebih dalam tentang perbedaan nyala lampu yang diukur
menggunakan luxmeter yang telah kita rangkai tadi dengan cara mempraktekkannya
dalam percobaan dengan aplikasi simulasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jenis rangkaian (X1) terhadap nilai lux lampu (Y)?
2. Bagaimana pengaruh nilai tegangan input (X2) terhadap nilai lux lampu (Y)?
3. Bagaimana pengaruh jenis rangkaian (X1) dan nilai tegangan input (X2) terhadap
nilai lux lampu (Y)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh jenis rangkaian (X1) terhadap nilai lux lampu (Y)
2. Untuk mengetahui pengaruh nilai tegangan input (X2) terhadap nilai lux lampu
(Y)
3. Untuk mengetahui pengaruh jenis rangkaian (X1) dan nilai tegangan input (X2)
terhadap nilai lux lampu (Y)
BAB II
DASAR TEORI
Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses
penyusunannya dilakukan menggunakan cara berurutan. Komponen di dalam rangkaian
tersebut disusun dengan satu jalur. Oleh karena itu, seluruh komponen yang ada di dalamnya
mampu dialiri oleh arus listrik. Berikut adalah gambar bentuk rangkaian seri.
Gambar 2.1. Rangkaian seri lampu dan resistor
Sumber : ruangguru.com
Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada
dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Aliran listrik yang mengalir mulai
dari baterai, menuju hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke
baterai.
Pada rangkaian seri, berlaku :
Vtotal = V1+V2+Vn…
I total = I1=I2=In…
Rtotal = R1+R2+Rn…
Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses
penyusunannya dilakukan secara sejajar atau bersusun. Sederhananya, rangkaian tersebut
terhubung dengan cara berderet. Sehingga sumber arus listrik yang ada di dalamnya
bercabang-cabang. Setiap komponen yang ada di dalam rangkaian paralel memiliki besar
tegangan yang sama. Oleh karena itu, setiap komponen yang dilalui oleh arus listrik akan
dijumlahkan menjadi jumlah total arus secara keseluruhan. Berikut adalah gambar bentuk
rangkaian parallel.
Rangkaian Campuran
Rangkaian listrik campuran merupakan kombinasi dari rangkaian seri dan rangkaian
paralel. Biasanya untuk karakteristik maupun hukum yang berlaku pada rangkaian campuran
juga mengikuti kedua rangkaian.
METODE PENELITIAN
B. Rancangan Percobaan
D. Langkah Percobaan
Nyalakan laptop/pc, buka software proteus 8 professional lalu rangkailah
rangkaian percobaan seperti gambar 1-2-3, lakukan percobaan dan catat hasil pada
table. Lakukan analisis menggunakan uji regresi linear mneggunakan IBM SPSS
Statistic 26.
NILAI
TEGANGAN V RANGKAIAN I RANGKAIAN
NO RANGKAIAN LUX
INPUT (VOLT) (VOLT) (AMPER)
(LUMEN)
SERI
PARALLEL
CAMPURAN
Perumusan hipotesis
H1 = terdapat pengaruh jenis rangkaian (X1) terhadap nilai lux lampu (Y)
H2 = terapat pengaruh nilai tegangan input (X2) terhadap nilai lux lampu (Y)
H3 = terdapat pengaruh jenis rangkaian (X1) dan nilai tegangan input (X2) terhadap
nilai lux lampu (Y)
A. Data
I NILAI
TEGANGAN V RANGKAIAN
NO RANGKAIAN RANGKAIAN LUX
INPUT (VOLT) (VOLT)
(AMPER) (LUMEN)
0,12 0,29 60
SERI 0,12 0,28 59,5
0,12 0,29 60
0,12 0,03 7
1 10 PARALLEL 0,12 0,04 8
0,12 0,03 7
0,12 0,15 30
CAMPURAN 0,12 0,16 31
0,12 0,16 31
0,12 0,44 89
SERI 0,12 0,46 89,5
0,12 0,45 89
0,12 0,05 10
2 15 PARALLEL 0,12 0,07 11,5
0,12 0,06 11
0,12 0,22 45
CAMPURAN 0,12 0,21 44
0,12 0,22 45
0,12 0,58 119
SERI 0,12 0,57 118
0,12 0,58 119
0,12 0,06 14
3 20 PARALLEL 0,12 0,05 13
0,12 0,06 14
0,12 0,3 61
CAMPURAN 0,12 0,2 60
0,12 0,3 61
0,12 0,73 149
SERI 0,12 0,73 149
0,12 0,74 150
0,12 0,08 17
4 25 PARALLEL 0,12 0,07 16
0,12 0,08 17
0,12 0,37 76
CAMPURAN 0,12 0,38 77
0,12 0,37 76
B. Analisis
Dasar pengambilan keputusan.
1. Uji T
a. Jika nilai sig < 0,05, atau t hitung > t table, maka terdapat pengaruh variable
X terhadap variable Y
b. Jika nilai sig > 0,05, atau t hitung < t table, maka tidak terdapat pengaruh
variable X terhadap variable Y
2. Uji F
a. Jika nilai sig < 0,05, atau F hitung > F table, maka terdapat pengaruh
variable X secara simultan terhadap variable Y
b. Jika nilai sig > 0,05, atau F hitung < F table, maka tidak terdapat pengaruh
variable X secara simultan terhadap variable Y
F table = F (k; n-k) = F = (2, 34) = 3.28 (cek di table F dengan alpha 0,05)
Nilai Sig. untuk pengaruh variable X1 terhadap Y adalah sebesar 0,001 < 0,05
dan nilai t hitung 3,564 > t table 2,035. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1
diterima, yang berarti terdapat pengaruh X1 terhadap Y
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh X1 terhadap Y. Dengan nilai Sig. sebesar 0,001 < 0,05 dan
nilai t hitung 3,564 > t table 2,035.
2. Terdapat pengaruh X2 terhadap Y. Dengan nilai Sig sebesar 0,004 < 0,05 dan
nilai t hitung 3,064 > t table 2,035.
3. Terdapat pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. Dengan nilai
signifikansi sebesar 0,0000 < 0,05 dan nilai F hitung 11,047 > F table 3,28.
B. Saran
Dalam penulisan ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi isi maupun dari pembahasan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga
tulisan ini dapat berguna bagi semua pihak yang membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Dorf C. Richard, James A. Svoboda, 1996, Introduction to Electric Circuits, 3rd Edition. John
Wiley & Son, Singapore
Meisura, Besty & Nurhayati, 2021, Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Nyala Lampu
dengan Menggunakan Sensor Cahaya Light Dependent Resistor. UIN Ar-Raniry:
Banda Aceh.
Pamungkas, M., Hafiddudin, dan Rohmah, Y. S., 2015, Perancangan dan Realisasi Alat
Pengukur Intensitas Cahaya, Jurnal Elkomia, Teknik Elektro ITENAS, No. 2, Vol. 3
Elektro.uma.ac.id
Ruangguru.com
LAMPIRAN
PARALLEL
CAMPURAN
PARALLEL
CAMPURAN