Anda di halaman 1dari 9

ENERGI LISTRIK

Pengertian
Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh adanya perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam suatu
rangkaian listrik. Energi listrik dapat dihasilkan melalui berbagai metode, seperti generator listrik, baterai, dan sel surya.
Energi listrik dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya, seperti energi panas, cahaya, atau gerak.

Proses umum untuk menghasilkan energi listrik adalah dengan memanfaatkan prinsip elektromagnetisme. Ketika
konduktor (misalnya, kawat tembaga) bergerak melalui medan magnet, atau medan magnet berubah di sekitar konduktor,
terjadi arus listrik dalam kawat tersebut. Arus listrik inilah yang merupakan bentuk energi listrik yang dapat digunakan
untuk memasok daya ke berbagai perangkat elektronik.

Energi listrik memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari
penerangan, penggunaan perangkat elektronik, hingga penggerak mesin dan kendaraan listrik. Sumber daya untuk
menghasilkan energi listrik dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pembangkit listrik tenaga air, tenaga panas
bumi, tenaga nuklir, tenaga surya, dan tenaga angin.

2
ARUS
Arus listrik adalah aliran muatan listrik (biasanya elektron)
yang bergerak melalui suatu konduktor. Satuan arus listrik
diukur dalam ampere (A). Arus listrik dapat dihasilkan
melalui berbagai proses, seperti reaksi kimia dalam baterai,
gerakan konduktor melalui medan magnet dalam generator,
atau melalui proses elektrolisis.

3
Hambatan
Hambatan (resistansi) adalah sifat dari suatu bahan yang
menghalangi aliran arus listrik. Hambatan diukur dalam
ohm (Ω). Semakin tinggi resistansi suatu bahan, semakin
sulit bagi arus listrik untuk mengalir melalui bahan tersebut.
Hambatan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
jenis bahan, panjang konduktor, dan luas penampang
konduktor.
4
Tegangan Listrik
Tegangan listrik (atau beda potensial) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam suatu rangkaian. Tegangan diukur dalam
volt (V). Tegangan menciptakan gaya dorong atau tekanan yang
mendorong arus listrik untuk mengalir dalam suatu rangkaian.
Semakin tinggi tegangan, semakin besar potensial untuk
menggerakkan arus listrik.

5
Energi Listrik
Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh arus listrik.
Energi listrik dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya,
seperti energi panas, cahaya, atau gerak. Konsep daya listrik (power)
juga terkait dengan energi listrik dan diukur dalam watt (W). Energi
listrik yang digunakan oleh perangkat elektronik diukur dalam
kilowatt-hour (kWh) pada skala yang lebih besar.

6
RANGKAIAN SERI
Rangkaian Seri:
1.P e n g e r t i a n :
1. Rangkaian seri adalah rangkaian listrik di mana komponen-komponen (resistor, lampu, dll.)
disusun secara berurutan atau sejajar satu sama lain, sehingga arus listrik mengalir melalui setiap
komponen tanpa bercabang.
2. Total resistansi dalam rangkaian seri dihitung dengan menjumlahkan resistansi masing-masing
komponen.
2.K a r a k t e r i s t i k :
1. Arus (I) yang mengalir melalui setiap komponen dalam rangkaian seri sama.
2. Tegangan (V) dibagi di antara komponen-komponen, sehingga total tegangan pada rangkaian seri
adalah jumlah tegangan pada setiap komponen.
3. Total resistansi (R_total) dalam rangkaian seri dihitung dengan rumus: Rtotal=R1+R2+…+Rn
Kelemahan:
4. Jika satu komponen dalam rangkaian seri rusak atau terputus, keseluruhan rangkaian akan terputus,
dan komponen lainnya juga akan mati.

7
RANGKAIAN Paralel
Rangkaian Paralel:
1.P e n g e r t i a n :
1. Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik di mana dua atau lebih komponen disusun secara sejajar
atau bercabang, sehingga setiap komponen memiliki dua ujung yang terhubung langsung ke
sumber tegangan.
2. Total resistansi dalam rangkaian paralel dihitung dengan rumus invers dari penjumlahan invers
resistansi masing-masing komponen.
2.K a r a k t e r i s t i k :
1. Tegangan di setiap komponen dalam rangkaian paralel sama.
2. Arus total yang mengalir ke rangkaian paralel adalah jumlah arus masing-masing komponen.
3. Total resistansi (R_total) dalam rangkaian paralel dihitung dengan rumus: Rtotal​1​=R1​1​+R2​1​+…
+Rn​1​.
3.K e l e b i h a n :
1. Jika satu komponen dalam rangkaian paralel rusak atau terputus, komponen lainnya tetap berfungsi
dengan baik.

8
9

Anda mungkin juga menyukai