Anda di halaman 1dari 8

BAB

5
BASIC ELECTRICAL
DASAR-DASAR ELEKTRIKAL, KOMPONEN KELITSRIKAN, PENGUKURAN
KELISTRIKAN
E5-1 Dasar-Dasar Elektrikal
a. Tegangan listrik (Voltage)
Tegangan Listrik (kadang disebut sebagai voltase) adalah perbedaan potensial listrik
antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tegangan 1 Volt (V)
adalah arus sebesar 1 Ampere (A) yang
mengalir melalui konduktor dengan
menggunakan energi sebesar 1 Watt (W).

Arus & Tegangan


b. Arus listrik (Current)
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dala m
sirkuit tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulo listrik
mb/detikmpere (A). Arus listrik mengalir dari potensial
atau tinggi ke potensial rendah. 1 A
Ampere an mengalir dalam konduktor saat muatan satu coulomb melewati kondukto dikatak
r dalamtik.
satu de
Jenis Arus :
- Arus searah (Direct Current / DC) adalah arus yang tidak berubah arah dan uk urannya
ketika mengalir.
- Arus bolak-balik (Alternating Current / AC) adalah arus yang arah dan ukurannya
berubah ketika mengalir. Besarnya ukuran dan tegangan berubah pada inteerval yang
beraturan.

Arus Searah Arus Bolak-balik

c. Hambatan Listrik (Resistance)


Komponen elektronik yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi
penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya.

- 181
-
BAB
5
BASIC ELECTRICAL

Hambatan Listrik

Penghantar listrik berdasarkan hambatannya terbagi menjadi 3 jenis, diantaranya :


1. Konduktor : Bahan yang mempunyai tahanan kecil/mudah menghantarkan arus.
(emas, perak, tembaga, aluminium, besi, karbon)
2. Isolator : menghantarkan
Bahan yang arus.mempunyai tahanan besar/tidak mudah
(karet, kaca, plastik, keramik)
ikonduktor : Bahan bisa bersifat konduktor atau non-konduktor tergantu
3. Sem kondisi tertentu dari luar (medan magnet,cahaya, getaran, png pada
(germanium, silikon) anas).

d. Rangkaian Listrik
Pada rangkaian listrik terdapat dua jenis rangkaian diantaranya rangkaian seri
dan rangkaian paralel, seperti ayng terlihat pada gambar berikut

Rangkaian Seri & Paralel


e. Penghitungan Listrik
Rumus Tegangan, Arus dan Hambatan Besar energi listrik yang dihasilkan setiap
detik.
V=IxR
P=VxI
V = Tegangan Listrik
P = Daya listrik
I = Arus Listrik
V = Tegangan listrik
R = Hambatan Listrik
I = Arus listrik

- 182 -
BAB
5
BASIC ELECTRICAL
5-2 Komponen Kelistrikan
a. Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang berfungsi mengalirkan arus hanya pada satu
arah. Dioda biasa hanya mengalirkan arus pada bias maju (forward direction), padu bias
mundur (reverse direction) arus tidak dapat dialirkan.

Dioda

b. sistor
Tran
i switching dan amplikasi (penguat
Sebaga
arus) bekerja (ON) :
Syarat
sistor NPN : VB > VE
▪ Transistor PNP : VE > VB Transistor
▪ Tran

mistor
c. Ther
han nilai resistansi pada thermistor bergantung pada perubahan
Peruba suhu. Thermistor di kendaraan :
Aplikasi Intake Air Temperature Sensor dan
▪ NTC : Coolant Temparature Sensor
Perubahan resistansi pada Stepper
▪ PTC :
Motor akibat panas

Thermistor

d. Battery
Baterai adalah alat untuk menyimpanan listrik dari sumber tenaga listrik dengan melalui
proses elektrokimia sehingga sumber dari tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga
kimia dan sebaliknya tenaga kimia menjadi tenaga listrik.
1. Kekuatan elektromotif,Dengan nilai sekitar 2.1 V tiap sell
2. Kapasitas (Ah),Kuantitas listrik yang dapat diturunkan dari kondisi penuh sampai
kosong (tidak dapat mengalirkan arus listrik)

- 183
-
BAB
5
BASIC ELECTRICAL

Battery
Pada mobil, baterai mempunyai fungsi sesuai waktunya, yaitu :
Pada saat mesin mati, fungsi baterai adalah sebagai penyuplai tenaga kelistrikan
bagi aksesoris, lampu radio, dan lain sebagainya
Pada saat mesin hidup, fungsinya sebagai peyuplai listrik dan stabilizer karena
baterai mendapatkan arus dari alternator yang tidak selalu tetap.
Pada saat starter, fungsinya hanya menghidupkan mesin, semua aksesoris,lampu,
radio akan mati, karena semua listrik digunakan untuk menghidupkan mesin

Service Battery :
Periksa level elektrolit, level cairan antara batas rendah dan tinggi. Gunakan
hidrometer dan termometer untuk memeriksa grafitasi tetap cairan battery. Nilai
standar : 1,220 – 1,290 ( 20o C )
Berikan air murni sampai batas maksimum jika level cairannya rendah.

Service pada Bettery


Melepas dan memasang kabel Battery :
Lepaskan kabel negative terlebih
dahulu kemudian kabel posistifnya.
Hubungkan kabel positif terlebih
dahulu kemudian kabel negatifnya.
Hubungkan kabel booster pada
battery sesuai dengan no urut ( lihat
gambar ).
Untuk pelepasannya, kebalikan dari Men-jumper Battery
pemasangan, dan jangan
menghubung singkatkan kabel (+)
dan (-).

- 184
-
BAB
5
BASIC ELECTRICAL
e. Fuse
Fuse atau sekering adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam
suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus
pendek.
Apabila terjadi kelebihan muatan listrik
atau terjadi hubungan arus pendek,
maka secara otomatis fuse tersebut akan
memutuskan aliran listrik dan tidak akan
menyebabkan kerusakan pada
komponen yang lain.
Fuse

f. Relay
Relay adalah sakelar yang dapat membuka dan menutup ( open dan karena
dengclosenya)
Padaan tenaga listrik melalui coil relay yang terdapat di dalamnya.
tega saat coil di beri masukan arus/
memngan listrik/elektrik maka coil akan
menjbuat medan elektromagnetik yang
Kekuadikannya sebuah magnet.
menatan magnet yang terjadi tersebut
terhuarik lempeng logam lain yang
sebubung melalui armature/tuas ke
ah sakelar.
Relay

- 185
-
BAB
5
BASIC ELECTRICAL

5.3 Electrical Measurment


a. Menggunakan Multimeter/AVOmeter
Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage (Tegangan), Ampere (Arus
Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi) dalam satu unit.

Multimeter

b. Mengukur Tegangan Listrik (V)


1. Menempatkan range selector pada DC voltmeter tertinggi
(1000 - 250 – 50 – 10 - 2,5 – 0,25) Volt
2. Melakukan zero pointer
3. Menghubungkan voltmeter secara
paralel dengan beban yang di ukur (lihat
gambar)
4. Penggunaan probe tidak terbalik.
Probe ( + / merah ) pada +
Probe ( - / hitam ) pada –
5. Pengukuran dilakukan pada rangkaian
yang close circuit (rangkaian tertutup) Pengukuran Tegangan
atau pada saat S/W ON.

c. Mengukur Hambatan Listrik (R)


1. Menempatkan range selector pada Ohmmeter (skala yang diinginkan)
( x 100K – x 1K – x 10 – x 1 )
2. Melakukan zero setting dengan menghubungkan probe merah dengan probe hitam, lalu
putar zero knob
3. Pengukuran dilakukan pada rangkaian
terbuka/open circuit atau pada saat S/W
OFF
4. Pengukuran dilakukan secara paralel
terhadap bebannya
5. Polarity bebas (posisi probe boleh bolak-
Pengukuran Hambatan
balik)
- 186
-
d. Mengukur Arus Listrik (I)
1. Menempatkan range selector pada DC
ampere tertinggi
(0,25A, 25mA, 2,5mA, 50A)
2. Melakukan zero pointer
3. Menghubungkan
amperemeter secara seri
dengan beban yang di ukur
(lihat gambar)
4. Penggunaan probe tidak terbalik.
Probe ( + /
merah )
pada +
Probe ( - /
hitam )
pada –
5. Pengukuran dilakukan pada rangkaian yang close circuit (rangkaian tertutup)
atau pada saat S/
W ON.

Pengukuran Arus

Anda mungkin juga menyukai