Anda di halaman 1dari 46

TUGAS INDIVIDU

(ELEKTRONIKA)

“Komponen Elektronika”

Oleh:

Nengah Nitriani A 202 19 029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS


PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KOMPONEN ELEKTRONIKA

Beberapa komponen elektronika

Komponen Elektronika biasanya sebuah alat berupa benda yang menjadi


bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik
berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak
menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya
kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang
terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, dipanaskan,
ditempelkan dan sebagainya akan menghasilkan suatu efek yang dapat menghasilkan
suhu atau panas, menangkap atau menggetarkan materi, merubah arus, tegangan,
daya listrik dan lainnya.

Definisi dan Macam Komponen Dalam Rangkaian Listrik


Rangkaian listrik adalah suatu kesatuan susunan yang terdiri dari beberapa
komponen yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Dimana macam dari
komponen rangkaian listrik dibagi kedalam 2 jenis yaitu :
1. Komponen Aktif (Sumber Arus, Sumber Tegangan)
2. Komponen Pasif (Resistor, Kapasitor, Induktor)

Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus


listrik (catu daya) agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Besarnya arus
listrik bisa berbeda-beda untuk tiap komponen ini. Komponen aktif merupakan
penggerak dari semua rangkaian, adapun contoh dari komponen aktif ini adalah :
1. Transistor
2. FET (Field Effect Transistor)
3. UJT (Uni Junction Transistor)
4. IC (Integrated Circuit) dll

Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa


memerlukan arus listrik (catu daya). Komponen pasif dapat memperkecil arus yang
masuk, adapun contoh dari komponen ini adalah :
1. Resistor
2. Potensiometer
3. Trafo Input (In)
4. Trafo Output (Out)
5. Kondensor / Kapasitor
6. Trafo Senvor Spoel
7. Timer, dll
Komponen-komponen ini sangat besar pengaruhnya pada komponen
elektronika. Dalam penggunaannya kedua jenis komponen ini hampir selalu
digunakan bersama-sama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya
menggunakan komponen-komponen pasif saja misalnya rangkaian baxandall pasif,
tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif
dan pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran
fisiknya.
1. BATERAI
Simbol

Gambar

Baterai dengan bermacam ukuran dan Voltase


Fungsi
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan
mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari
tiga komponen penting, yaitu:
1. Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)
2. Seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
3. Pasta sebagai elektrolit (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan
listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang
dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang
biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan
baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder. Fungsi
baterai adalah:
1) Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris,
penerangan, dsb.
2) Saat starter untuk mengidupkan sistem starter
3) Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat
hidup energi listrik bersumber dari alternator.

Cara Pengujian Baterai

1. Dengan menggunakan multimeter, putar selector switch pada posisi DC-VOLT


2. Perkirakan harga tegangan yang akan diukur.
3. Ambil jangkauan pengukuran sesuai dengan harga tegangan yang diperkirakan
4. Hubungkan ujung kabel merah pada kutub positif (+) baterai, dan tempelkan
ujung kabel hitam pada kutub negative (-) baterai.
5. Tampak jarum penunjuk skala akan menyimpang ke kanan. Bacalah harga yang
ditunjukkan pada skala yang benar.

2. SEKERING
Simbol

Gambar

Fungsi
Sekering (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan
sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan
listrik atau suatu hubungan arus pendek.
Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan
arus pendek, maka secara otomatis sekering tersebut akan memutuskan aliran listrik
dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.

3. SAKELAR
Simbol

Gambar

Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan


listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat
penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar
berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada
suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung
(on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya
dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari
bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek
korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan
anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik,
karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian
pengontrolan.

TRANSFORMATOR
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet
yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
Prinsip kerja
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks
magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik
ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua
daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

4. TRANSFORMATOR STEP UP
Simbol

Gambar

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder


lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam
transmisi jarak jauh.

5. TRANSFORMATOR STEP-DOWN
Simbol

Gambar

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada


lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini
sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

6. AUTO TRANSFORMATOR
Simbol
Gambar

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah
daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan
isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu,
autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa
kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

7. TRANSFORMATOR ISOLASI
Simbol

Gambar
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan
lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada
beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk
mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara
dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan
oleh kopling kapasitor.

Cara Pengujian Transformator


Pengujian Transformator dapat menggunakan sebuah multimeter yang difungsikan
sebagai ohmmeter dengan arah knob pada 1X,10X. Langkah pengujian
1. Pastikan bahwa transformator sudah terlepas dari rangkaian
2. Bedakan terlebih dahulu lilitan primer dan lilitan sekunder pada
transformator. Untuk memudahkan pembedaan dengan melihat posisi terminal.
Jika terminal tersebut dikoneksikan langsung dengan sumber tegangan 110 V,
220V dan 0 V maka terminal tersebut berada pada lilitan primer sedangkan
teminal sekunder adalah terminal yang nilai tegangan keluarannya lebih kecil
dari tegangan input.
3. Putar multimeter saklar pada posisi Ohm 1x.
4. Kalibrasi.
5. Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+)
pada kaki yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam
keadaan baik.
6. Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter
bergerak-gerak maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih
tegangan yang tertera pada trafo.
7. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer
kemudian colok yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak
maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan
primer dengan sekunder dengan body trafo. Lakukan hal sebaliknya.
8. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer atau
sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di
tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik,
menandakan tidak adanya korsleting gulungan dengan body trafo.
9. Transformator dikatakan baik jika kedua probe multimeter dicolokkan antar
terminal primer harusnya jarum bergerak, begitu juga jika kedua probe
multimeter dicolokkan antar terminal sekunder jarum juga bergerak. Jarum tidak
akan bergerak jika salah satu probe dicolokkan pada salah satu terminal primer
dan yang lain dicolokkan pada salah satu terminal sekunder
10. Transformator dikatakan rusak salah satu gejala berikut ini terjadi : jika kedua
probe multimeter dicolokkan antar terminal primer harusnya jarum tidak
bergerak, begitu juga jika kedua probe multimeter dicolokkan antar terminal
sekunder jarum juga tidak bergerak, dan Jarum bergerak jika salah satu probe
dicolokkan pada salah satu terminal primer dan yang lain dicolokkan pada salah
satu terminal sekunder

KONDENSATOR/KAPASITOR

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang
dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday.
 Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif
dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Lambang kondensator (mempunyai kutub) pada skema elektronika.


 Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih
rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan
berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet
atau kancing baju.

Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.


Jenis kondensator
Berdasarkan kegunaannya kondensator dibagi dalam:
1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)
3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)

KONDENSATOR TETAP

Kondensator/Kapasitor tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan


dan tidak berubah-ubah. Kondensator/Kapasitor tetap ada tiga macam bentuk:

8. KONDENSATOR/KAPASITOR KERAMIK (Ceramic Capacitor)


Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah,
hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh
dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas
mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Nano Farad (nF). Dengan
tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan
volt. Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20
nF = 0,02 µF. Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 nF
= 0,005 µF

9. KONDENSATOR/KAPASITOR POLYESTER

Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara
menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai
warna merah, hijau, coklat dan sebagainya. Polister film adalah bahan yang
digunakan untuk pembuatan kapasitor ini. Kapasitor ini memiliki toleransi yang kecil
sekitar ±5% sampai ±10% dan juga tidak memiliki kutub.

10. KONDENSATOR/KAPASITOR KERTAS


Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada
radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang
dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
 Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah
(Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.
 Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek
(Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
 Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3
dan 4, = 13 meter - 49 meter.
Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung ada juga ada pula yang
memakai kode warna.

11. KONDENSATOR ELEKTROLIT


Simbol

Gambar

Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco)


adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan
yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai
kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase
kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

12. KONDENSATOR VARIABEL


Simbol

Gambar

Fungsi dan Penjelasan


Kondensator variabel adalah jenis kondensator yang kapasitasnya bisa
diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik
mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng.
Kondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum
sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001µF). Kondensator
variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih gelombang
frekuensi tertentu yang akan ditangkap. Cara mengubah nilai kapasitor ini biasanya
diputar langsung atau menggunakan obeng.

Lambang gambar untuk Kondensator Trimer pada skema elektronika:


Kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator berfungsi
untuk mengatur pemilihan gelombang frekuensi tersebut. Kondensator trimer
mempunyai kapasitas di bawah 100 pF (pikoFarad).

Cara Pengujian Kondensator

Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:


1. Dengan menggunakan sebuah multimeter, mula-mula saklar multimeter diputar
ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm
2. Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok
(+) dan colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.
3. Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan
colok (+) dengan kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerak dan
tidak kembali berarti komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali
tetapi tidak seperti posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum
tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.

RESISTOR
Simbol

Gambar

Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk


menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua
salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit


elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit
cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
resistor harus cukup besar secara fisik agar tidak menjadi terlalu panas saat
memboroskan daya.
13. RESISTOR FOTO
Simbol

Gambar

Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen elektronik yang


resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula pada light-dependent resistor (LDR),
atau fotokonduktor.
Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak
dilindungi dari cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang
cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron
memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang
dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan
resistansinya.

14. POTENSIOMETER
Simbol
Gambar

Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang


membentuk pembagi tegangan dapat disetel.[1] Jika hanya dua terminal yang
digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan
sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk
mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat.
Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai
transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari
1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat
analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali
masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu
menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi
secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang
dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka
sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah.

15. RHEOSTAT
Simbol
Gambar

Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah
dengan menggunakan resistor variabel atau rheostat. Sebuah rheostat adalah resistor
variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan tegangan
yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk
membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid,
menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya.

16. TRIMPOT
Simbol

Gambar

Sebuah trimmer miniatur komponen elektrik yang bisa diatur/disetel. Ini


berarti bisa di setel supaya tepat ketika beberapa piranti dipasangkan, dan tak akan
dilihat atau di atur/setel oleh pengguna. Trimmer dapat berupa variable
resistors (potensiometer) atau variable kapasitor.
Komponen ini biasanya digunakan pada rangkaian yang memiliki kecermatan
seperti Audio/Video komponen, dan mungkin diperlukan untuk diatur/disetel ketika
ada perbaikan. Tidak seperti pengatur lainnya, trimmer dipasangkan langsung di
papan rangkaian, dan diatur/disetel dengan obeng kecil dan hanya beberapa kali
penyesuaian. Pada tahun 1952, Marlan Bourns mematenkan penemuannya di dunia
pertamakalinya dengan nama trimming potentiometer, merek "Trimpot".

17. TERMISTOR
Simbol

Gambar

Termistor NTC yang tersambung pada kabel terisolasi


Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor
elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah
perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau
temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan
antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan).

Cara Pengujian Resistor


Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki
resistor ataupun sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).
Langkah-langkah pemeriksaan resistor:
a. Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.
b. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar
penyetel sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control
adjusment untuk menyesuaikan.
c. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula
colok (-) pada kaki yang lain.
d. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika
bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum
penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak.
e. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai
komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran
melalui multimeter.

Cara Menghitung Nilai Resistor


Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial
adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri
dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga
yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna
lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai
toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 x 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan
toleransi 10%.
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 x 10 5 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm
dengan toleransi 10%.
Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka

Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;
Contoh cara pembacaan dan cara menghitung nilai resistor berdasarkan kode angka
adalah sebagai berikut :
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

18. DIODA CAHAYA


Simbol

Gambar

Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode)
adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi.
Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa
juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat.
Fungsi Fisikal
Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah
dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh,
atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut
p-n junction. Pembawa-muatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari
elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh
ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.
Emisi cahaya
Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu
warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n
junction. Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silikon atau germanium,
memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk
sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan
ultraungu dekat.

19. DIODA SCHOTTKY


Simbol

Gambar

Dioda schottky (diambil dari nama seorang ahli fisika Jerman Walter H.
Schottky; juga dikenal sebagai dioda pembawa panas) adalah dioda semikonduktor
dengan tegangan rendah.
Konstruksi
Dioda Schottky adalah tipe khusus dari dioda dengan tegangan yang rendah.
Ketika arus mengalir melalui dioda akan ditahan oleh hambatan internal, yang
menyebabkan tegangannya menjadi kecil di terminal dioda. Dioda normal antara 0.7-
1.7 volt, sementara dioda Schottky tegangan kira-kira antara 0.15-0.45 volt.
Dioda Schottky menggunakan simpangan logam-semikonduktor sebagai sawar
schottky (dari sebuah simpangan semikonduktor-semikonduktor seperti dalam dioda
konvensional). Sawar schottky ini dihasilkan dengan waktu kontak yang sangat cepat
dan tegangan yang rendah.
Perbedaan yang paling penting antara p-n dan dioda Schottky adalah dari
membalikkannya waktu pemulihan, ketika beralih dari keadaan tidak menghantarkan
ke keadaan menghantarkan dan sebaliknya. Dimana dalam dioda p-n waktu
pemulihan balik dapat dalam orde ratusan nano-detik dan kurang dari 100 nano-detik
untuk dioda cepat.
Aplikasi
Aplikasi termasuk perlindungan muatan pada sel surya yang dihubungkan
dengan batere timbal-asam dan dalam mode saklar-sumber listrik; dalam kedua kasus
rendahnya tegangan akan meningkatkan efisiensi. Dioda silicon standar tegangan
kira-kira sekitar 0.7 volt dan dioda germanium 0.3 volt.

20. DIODA ZENER


Simbol

Gambar
Dioda Zener adalah dioda yang memiliki karakteristik menyalurkan arus
listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui
batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini berlainan dari
dioda biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah.
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara
berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika
melampaui batas tegangan rusaknya, dioda biasa akan menjadi rusak karena
kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel
jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan
arah gambar panah), dioda ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage)
sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari
jenis dioda yang dipakai.
Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa,
kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi,
disebut tegangan Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki
doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi
material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang
dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol dan akan melewatkan
arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan zener. Sebagai
contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt
jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener
biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk
menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.
Pemakaian
Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi
utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan. Pada saat disambungkan secara
parallel dengan sebuah sumber tegangan yang berubah-ubah yang dipasang sehingga
mencatu-balik, sebuah dioda zener akan bertingkah seperti sebuah kortsleting
(hubungan singkat) saat tegangan mencapai tegangan rusak diode tersebut. Hasilnya,
tegangan akan dibatasi sampai ke sebuah angka yang telah diketahui sebelumnya.
Sebuah dioda zener juga digunakan seperti ini sebagai regulator tegangan
shunt (shunt berarti sambungan parallel, dan regulator tegangan sebagai sebuah kelas
sirkuit yang memberikan sumber tegangan tetap.
Cara Pengujian

1. Dengan jangkah OHM x1k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada
tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan.
2. Penyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak
bergerak. Bila tidak demikian berarti kemungkinan diode rusak.

21. PENGERAS SUARA/LOUDSPEAKER


Simbol
Gambar

Pengeras suara Inggris loud speaker atau speaker saja) adalah transduser
yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan
komponennya yang berbentuk selaput.
Membuat suara
Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penterjemah akhir, kebalikan dari
mikrofon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi
getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang
hampir sama dengan yang dihasilkan oleh mikrofon yang direkam dan dikodekan
pada tape, CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan
menggunakan satu drivers atau lebih.

22. PENYEARAH TERKENDALI SILIKON


Simbol

Gambar
Pada gambar terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang
gate pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai
fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai
pengendalinya adalah gate (G). SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari
bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif)
dan biasanya disebut PNPN Trioda.
Guna SCR:
 Sebagai rangkaian Saklar (switch control)
 Sebagai rangkaian pengendali (remote control)
Diagram dan skema SCR:
Ada tiga kelompok besar untuk semikonduktor ini yang sama-sama dapat
berfungsi sebagai Saklar (Switching) pada tegangan 120 volt sampai 240 volt. Ketiga
kelompok tersebut adalah SCR ini sendiri, DIAC dan TRIAC.

23. DIAC

Simbol DIAC pada skema elektronik:

DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki dua terminal
(elektroda) saja, berbeda dengan "saudaranya" yang memiliki tiga terminal, TRIAC.

Pada diagram menunjukkan ada lima lapisan dalam DIAC, memiliki dua
terminal yaitu terminal 1 (T1) and terminal 2 (T2).

Pada gambar atas diperlihatkan polaritas pada DIAC.


24. TRIAC

Simbol Skematik TRIAC


TRIAC, atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-
balik) adalah sebuah komoromen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR
yang disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama
resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan sakelar
dwiarah yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu
(dihidupkan). Ini dapat disulut baik dengan tegangan positif ataupun negatif pada
elektroda gerbang. Sekali disulut, komponen ini akan terus menghantar hingga arus
yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir paruh siklus dari
arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk mengendalikan
kalang AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus kendali
yang sangat rendah. Sebagai tambahan, memberikan pulsa sulut pada titik tertentu
dalam siklus AC memungkinkan pengendalian persentase arus yang mengalir melalui
TRIAC (pengendalian fasa).

Konstuksi Simbol TRIAC


Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus 1 ampere dan
mempunyai maksimal tegangan sampai beberapa ratus volt. Medium-Current
TRIACS dapat mengontak sampai kuat arus 40 ampere dan mempunyai maksimal
tegangan hingga 1.000 volt.

TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)


Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang
dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal
lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat
sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa
sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.
Cara Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya
menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa
arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan
pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan
kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis
pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus
listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di
kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis
memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat
dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan
kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan
yang lebih lanjut.
Jenis-jenis transistor

PNP P-channel

NPN N-channel

BJT JFET
Simbol Transistor dari Berbagai Tipe
BJT
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor.
Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau
negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah
emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor.
Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik.
Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan
dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate
FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor)
FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk
sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara
fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung
vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode. Dan juga,
keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki
impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol
tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion
mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source
saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh:
dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan
dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate
dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-
channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe
enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.

1. Penentuan jenis FET dilakukan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam pada
Source dan merah pada Gate.
2. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal P dan bila tidak, FET
adalah kanal N.
3. Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar. Jangkah
diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil.
4. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini
tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.

TRANSISTOR PERTEMUAN TUNGGAL


Simbol

Gambar

Transistor pertemuan tunggal (UJT) adalah sebuah peranti semikonduktor


elektronik yang hanya mempunyai satu pertemuan.
Konstruksi
UJT mempunyai tiga saluran, sebuah emitor (E) dan dua basis (B1 dan B2).
Basis dibentuk oleh batang silikon tipe-n yang terkotori ringan. Dua sambungan
ohmik B1 dan B2 ditambahkan pada kedua ujung batang silikon. Resistansi diantara
B1 dan B2 ketika emitor dalam keadaan rangkaian terbuka dinamakan resistensi
antarbasis (interbase resistance).
Tipe
Ada dua tipe dari transistor pertemuan tunggal, yaitu:
 Transistor pertemuan tunggal dasar, atau UJT, adalah sebuah peranti
sederhana yang pada dasarnya adalah sebuah batangan semikonduktor tipe-n
yang ditambahkan difusi bahan tipe-p di suatu tempat sepanjang batangan,
menentukan parameter η dari peranti. Peranti 2N2646 adalah versi yang paling
sering digunakan.
 Transistor pertemuan tunggal dapat diprogram, atau PUT, sebenarnya
adalah saudara dekat tiristor. Seperti tiristor, ini terbentuk dari empat lapisan P-N
dan mempunyai sebuah anoda dan sebuah katoda yang tersambung ke lapisan
pertama dan lapisan terakhir, dan sebuah gerbang yang disambungkan ke salah
satu lapisan tengah. Penggunaan PUT tidak dapat secara langsung dipertukarkan
dengan penggunaan UJT, tetapi menunjukkan fungsi yang mirip. Pada
konfigurasi sirkuit konvensional, digunakan dua resistor pemrogram untuk
mengeset parameter η dari PUT, pada konfigurasi ini, UJT berlaku seperti UJT
konvensional. Peranti 2N6027 adalah contoh dari peranti ini.
Cara Kerja
UJT dipanjar dengan tegangan positif diantara kedua basis. Ini menyebabkan
penurunan tegangan disepanjang peranti. Ketika tegangan emitor dinaikkan kira-kira
0,7V diatas tegangan difusi P (emitor), arus mulai mengalir dari emitor ke daerah
basis. Karena daerah basis dikotori sangat ringan, arus tambahan (sebenarnya muatan
pada daerah basis) menyebabkan modulasi konduktifitas yang mengurangi resistansi
basis diantara pertemuan emitor dan saluran B2. Pengurangan resistansi berarti
pertemuan emitor lebih dipanjar maju, dan bahkan ketika lebih banyak arus
diinjeksikam. Secara keseluruhan, efeknya adalah resistansi negatif pada saluran
emitor. Inilah alasan mengapa UJT sangat berguna, terutama untuk sirkuit osilator
sederhana.
Penggunaan
Selain penggunaan pada osilator relaksasi, salah satu penggunaan UJT dan
PUT yang paling penting adalah untuk menyulut tiristor (seperti SCR, TRIAC, dll).
Faktanya, tegangan DC dapat digunakan untuk mengendalikan sirkuit UJT dan PUT
karena waktu hidup peranti meningkat sesuai dengan peningkatan tegangan kendali
DC. Penggunaan ini penting untuk pengendalia AC arus tinggi.
Cara Pengujian

1. Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih
bisa on off berarti masih baik.
2. Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil.
3. Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau
diputar terus jarum tetap disitu.
4. Bila jarum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu
tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai
minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih
baik.

TRANSISTOR PERTEMUAN DWIKUTUB

Transistor pertemuan dwikutub (BJT) adalah salah satu jenis dari


transistor. Ini adalah peranti tiga-saluran yang terbuat dari bahan semikonduktor
terkotori. Dinamai dwikutub karena operasinya menyertakan baik elektron maupun
lubang elektron, berlawanan dengan transistor ekakutub seperti FET yang hanya
menggunakan salah satu pembawa. Walaupun sebagian kecil dari arus transistor
adalah pembawa mayoritas, hampir semua arus transistor adalah dikarenakan
pembawa minoritas, sehingga BJT diklasifikasikan sebagai peranti pembawa-
minoritas.
NPN

Simbol NPN BJT


NPN adalah satu dari dua tipe BJT, dimana huruf N dan P menunjukkan
pembawa muatan mayoritas pada daerah yang berbeda dalam transistor. Hampir
semua BJT yang digunakan saat ini adalah NPN karena pergerakan elektron dalam
semikonduktor jauh lebih tinggi daripada pergerakan lubang, memungkinkan operasi
arus besar dan kecepatan tinggi. Transistor NPN terdiri dari selapis semikonduktor
tipe-p diantara dua lapisan tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada tunggal
emitor dikuatkan di keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika
tegangan basis lebih tinggi daripada emitor. Tanda panah dalam simbol diletakkan
pada kaki emitor dan menunjuk keluar (arah aliran arus konvensional ketika peranti
dipanjar maju).
PNP

Simbol PNP BJT.


Transistor PNP terdiri dari selapis semikonduktor tipe-n diantara dua lapis
semikonduktor tipe-p. Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor
dikuatkan pada keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika
basis lebih rendah daripada emitor. Tanda panah pada simbol diletakkan pada emitor
dan menunjuk kedalam.
25. MOSFET
Simbol

Pengayaan kanal-P Pemiskinan kanal-P

Pengayaan kanal-N Pemiskinan kanal-N


Gambar

Transistor efek-medan semikonduktor logam-oksida (MOSFET) adalah


salah satu jenis transistor efek medan. Prinsip dasar perangkat ini pertama kali
diusulkan oleh Julius Edgar Lilienfeld pada tahun 1925 . MOSFET mencakup kanal
dari bahan semikonduktor tipe-N dan tipe-P, dan disebut NMOSFET atau PMOSFET
(juga biasa nMOS, pMOS). Ini adalah transistor yang paling umum pada sirkuit
digital maupun analog, namun transistor pertemuan dwikutub pada satu waktu lebih
umum.
Berbagai simbol digunakan untuk MOSFET. Desain dasar umumnya garis
untuk saluran dengan kaki sumber dan cerat meninggalkannya di setiap ujung dan
membelok kembali sejajar dengan kanal. Garis lain diambil sejajar dari kanal untuk
gerbang. Kadang-kadang tiga segmen garis digunakan untuk kanal peranti moda
pengayaan dan garis lurus untuk moda pemiskinan.
Pada dasarnya, MOSFET adalah peranti empat saluran, dan di sirkuit terpadu
banyak MOSFET yang berbagi sambungan badan, tidak harus terhubung dengan
saluran sumber semua transistor.
26. TRANSISTOR DWIKUTUB GERBANG-TERISOLASI (IGBT)
Simbol

Gambar
Transistor dwikutub gerbang-terisolasi (IGBT = insulated gate bipolar
transistor) adalah piranti semikonduktor yang setara dengan gabungan sebuah BJT
dan sebuah MOSFET. Jenis peranti baru yang berfungsi sebagai komponen saklar
untuk aplikasi daya ini muncul sejak tahun 1980-an.
Karakteristik IGBT
Sesuai dengan namanya, peranti baru ini merupakan peranti yang
menggabungkan struktur dan sifat-sifat dari kedua jenis transistor tersebut di atas,
BJT dan MOSFET. Dengan kata lain, IGBT mempunyai sifat kerja yang
menggabungkan keunggulan sifat-sifat kedua jenis transistor tersebut. Saluran
gerbang dari IGBT, sebagai saluran kendali juga mempunyai struktur bahan penyekat
(isolator) sebagaimana pada MOSFET.
Masukan dari IGBT adalah terminal Gerbang dari MOSFET, sedang terminal
Sumber dari MOSFET terhubung ke terminal Basis dari BJT. Dengan demikian, arus
cerat keluar dan dari MOSFET akan menjadi arus basis dari BJT. Karena besarnya
resistansi masukan dari MOSFET, maka terminal masukan IGBT hanya akan
menarik arus yang kecil dari sumber. Di pihak lain, arus cerat sebagai arus keluaran
dari MOSFET akan cukup besar untuk membuat BJT mencapai keadaan jenuh.
Dengan gabungan sifat kedua unsur tersebut, IGBT mempunyai perilaku yang cukup
ideal sebagai sebuah saklar elektronik. Di satu pihak IGBT tidak terlalu membebani
sumber, di pihak lain mampu menghasilkan arus yang besar bagi beban listrik yang
dikendalikannya.
Terminal masukan IGBT mempunyai nilai impedansi yang sangat tinggi,
sehingga tidak membebani rangkaian pengendalinya yang umumnya terdiri dari
rangkaian logika. Ini akan menyederhanakan rancangan rangkaian pengendali dan
penggerak dari IGBT.
Di samping itu, kecepatan pensaklaran IGBT juga lebih tinggi dibandingkan
peranti BJT, meskipun lebih rendah dari peranti MOSFET yang setara. Di lain pihak,
terminal keluaran IGBT mempunyai sifat yang menyerupai terminal keluaran
(kolektor-emitor) BJT. Dengan kata lain, pada saat keadaan menghantar, nilai
resistansi-hidup (Ron) dari IGBT sangat kecil, menyerupai Ron pada BJT.
Dengan demikian bila tegangan jatuh serta borosan dayanya pada saat
keadaan menghantar juga kecil. Dengan sifat-sifat seperti ini, IGBT akan sesuai
untuk dioperasikan pada arus yang besar, hingga ratusan Ampere, tanpa terjadi
kerugian daya yang cukup berarti. IGBT sesuai untuk aplikasi pada perangkat
Inverter maupun Kendali Motor Listrik (Drive).
Sifat-sifat IGBT
Komponen utama di dalam aplikasi elekronika daya dewasa ini adalah saklar
peranti padat yang diwujudkan dengan peralatan semikonduktor seperti transistor
dwikutub (BJT), transistor efek medan (FET), maupun Thyristor. Sebuah saklar ideal
di dalam penggunaan elektronika daya akan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Pada saat keadaan tidak menghantar (off), saklar mempunyai tahanan yang
besar sekali, mendekati nilai tak berhingga. Dengan kata lain, nilai arus bocor
struktur saklar sangat kecil
2. Sebaliknya, pada saat keadaan menghantar (on), saklar mempunyai tahanan
menghantar (Ron) yang sekecil mungkin. Ini akan membuat nilai tegangan jatuh
(voltage drop) keadaan menghantar juga sekecil mungkin, demikian pula dengan
besarnya borosan daya yang terjadi, dan kecepatan pensaklaran yang tinggi.
1. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam
ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.
2. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi.
3. Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak
menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak
menyimpang.
4. Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan
merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik
jarum harus tidak menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi,
maka kemungkinan transistor rusak.
5. Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis
dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.
6. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang
ke kanan lagi.
7. Selanjutnya analog dengan pangujian NPN. Kita dapat menggunakan cara tersebut
untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor
dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN.

8. Beberapa jenis multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah
parameter penting suatu transistor.
9. Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor.
Pengujian cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium
dan bila 0.6 V maka kemungkinan silicon.

27. KAWAT PENDARAN LISTRIK


Simbol

Kawat EL berbagai warna

Kawat pendaran listrik (electroluminescent wire) (sering disingkat kawat


EL) adalah sebuah kawat tembaga tipis yang dilapisi fosfor sehingga memendar
ketika arus AC dikenakan padanya. Ini dapat digunakan pada berbagai hal, seperti
dekorasi kendaraan/bangunan, penerangan keamanan dan darurat, mainan dan lain-
lain.
Struktur
Kawat EL terdiri dari lima komponen utama. Pertama adalah inti kawat
tembaga padat. Inti tersebut dilapisi dengan fosfor. Sehelai kawat tembaga yang
sangat tipis dililitkan pada inti kawat tembaga yang telah dilapisi fosfor. Kawat tipis
ini diisolasikan dari inti tembaga. Selubung PVC digunakan untuk melindungi
rakitan tersebut. Akhirnya selapis selubung PVC berwarna digunakan untuk
mewarnai cahaya yang dihasilkan.
Diagram kawat EL
Tegangan sekitar 90-120 Volt dikenakan diantara inti kawat tembaga dan
kawat tipis yang melilit inti tembaga. Rakitan kawat ini dapat dianggap sebagai
kondensator koaksial dengan kedua kawat sebagai elektroda dan fosfor sebagai
dielektrik, pengisian dan pelucutan cepat dari kondensator ini mengusik dielektrik
fosfor sehingga memancarkan cahaya.
Osilator resonan biasanya digunakan untuk menghasilkan isyarat penggerak
tegangan tinggi. Karena kawat EL adalah kondensator, dengan menggunakan
transformator membuat sirkuit penggerak sebagai osilator LC yang tertala, dan
karenanya penggerakan menjadi sangat efisien. Kawat EL sepanjang 50 meter dapat
digerakkan dengan baterai ΑΑ untuk beberapa jam.

Anda mungkin juga menyukai