1. Galvanometer, merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya arus
listrik pada suatu rangkaian. Alat ini berfungsi untuk mengukur arus listrik yang dapat
mengalir dari sebuah sumber dan mengukur kuat arus dan beda potensial yang relatif kecil.
Alat ini akan bekerja ketika kumparan berputar, jarum penunjuk ikut berputar. Makin besar
arus listrik, makin jauh kumparan berputar. cara kerja ini didasarkan atas hukum dasar gaya
elekro magnetik kumparan akan berputar di dalam medan magnet yang dialiri arus listrik.
Galvanometer
2. Multimeter, merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus
listrik, hambatan, dan tahanan (resistansi). Alat ini berfungsi untuk mengukur tegangan, arus,
hambatan, dan tahanan. Selain itu alat ini juga untuk mengukur suatu besaran nilai dari
sebuah komponen secara detail serta juga berfungsi sebagai pemeriksa dioda. Multimeter ini
dibagi menjadi dua jenis yaitu Multimeter Analog/Manual dan Multimeter Digital. Adapun
cara kerja masing-masing Multimeter tersebut berbeda. Pertama, multimeter analog/manual,
praktikan mula-mula mengatur harga nol kemudian putar posisi hingga menunjuk lurus
kanan, pilih cakupan yang tepat untuk item yang diukur (dalam menentukan cakupan
pengukuran, pilih cakupan tegangan yang lebih besar dari nilai yang akan diukur, dan
sebaiknya gunakan penunjuk dalam tingkat yang dapat dipertimbangkan yaitu 60% - 80%
dari penunjukkan jarum maksimum).
Multimeter Analog/Manual
Multimeter Digital
3. Amperemeter, merupakan alat ukur arus listrik. Alat ini berfungsi mengukur kuat arus
yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Alat ini bekerja jika arus listrik ke kutub positif,
artinya praktikan dalam menggunakan alat ini harus sangat memperhatikan hal tersebut. Jika
polaritas dihubungkan dengan cara terbalik, maka jarum penunjuk akan menyimpang dengan
arah kebalikan. Ini dapat merusak amperemeter karena jarum akan membentuuk sisi tanda
nol dengan gaya yang cukup besar. Dan salah satu syarat lagi agar amperemeter dapat bekerja
dengan baik adalah harus dipasang secara seri.
Amperemeter
4. Voltmeter, merupakan alat pengukur tegangan listrik. Alat ini berfungsi untuk mengukur
tegangan dalam suatu rangkaian listrik. Adapun syarat agar voltmeter dapat bekerja dengan
baik adalah harus dipasang secara paralel pada komponen listrik yang akan diukur
tegangannya. Selain itu perhatikan pula titik potensial tinggi dihubungkan ke kutub positif
dan rendah ke kutub negatif.
Voltmeter
Potensiometer
Resistor
7. Kapasitor, merupakan suatu peralatan yang dapat menyimpan muatan dan energi listrik
untuk sementara waktu. Alat ini berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan energi listrik,
memilih gelombang radio (tuning), sebagai perata arus pada rectifler, sebagai komponen
rangkaian starter kendaraan bermotor, memadamkan bunga api pada sistem pengapian mobil,
sebagai filter dalam catu daya, menghindarkan loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang
menggunakan kumparan, misalnya adaftor, power supply, dan lampu TL, serta memblokir
arus DC. Alat ini berkerja ketika kapasitor diberi beda potensial, kapasitor akan segera terisi
muatan. Salah satu pelat menerima muatan positif dan lainnya negatif. Proses pengisian
muatan umumnya berlangsung cepat/singkat dan ketika telah terisi muatan maksimum, tidak
ada pengisian muatan lagi dan tidak ada arus listrik.
Kapasitor
8. Induktor (kumparan), merupakan peralatan yang dapat menyimpan energi dalam bentuk
medan magnetik. Alat ini berfungsi untuk menyimpan energi listrik dan menghambat arus
AC. Alat ini bekerja ketika induktor (kumparan) dihubungkan dengan baterai atau sumber
tegangan lainnya, maka akan terisi muatan.
Induktor/Kumparan
9. Power Supply, merupakan perangkat listrik yang komponennya terdiri atas baterai,
rectifier, dan inverter. Alat ini berfungsi untuk memberi energi listrik sementara ketika terjadi
kegagalan daya pada listrik utama. Selain itu, alat ini juga berfungsi dalam mengamankan
sistem komputer dari gangguan listrik yang dapat mengganggu sister komputer baik
kerusakan software maupun hardware, serta UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi
tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga output yang digunakan
sistem komputer berupa tegangan stabil. Power supplay bekerja berdasar kepekaan tegangan,
power supplay akan menentukan penyimpangan jalur voltase, misalnya kenaikan tajam,
kerendahan, gelombang, dan penyimpangan yang disebabkan pemakaian dengan alat
pembangkit tenaga listrik yang murah. Jika kualitas listrik kurang, power supplay mungkin
sering berubah ke operasi on baterai. Kegagalan listrik sesaat akibat terputusnya aliran listrik
atau akibat sambaran petir dapat meningkatkan arus satu daya dan dapat mematikan suplay
arus listrik DC yang menuju motherboard komputer.
Power Suplay
10. Audio Fuction Generator, merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai
jenis bentuk gelombang sinyal dan sebagai pembangkit listrik. Alat ini bekerja dengan cara
pemberian sinyal sinus dengan frekuensi tertentu pada masukan tapis kemudian pengukuran
tegangan sinus pada masukan dan keluatan tapis, dan selanjutnya perhitungan gain tegangan
dengan persamaan Av = 20 log (Volt/Vin) sehingga diperoleh pasangan data (frekuensi, av).
Setelah itu pengulangan langkah di atas sebanyak 3 kali dengan frekuensi berbeda, lalu
pengelolaan data dengan curve fitting sederhana dan penyajian data yang diolah dalam grafik.
Kabel Penghubung
Jembatan Penghubung
13. Papan Rangkaian, merupakan plastik ABS injection dengan plugsheet 5 lubang yang
tidak mudah melukai. Alat ini berfungsi sebagai alat untuk merangkai jembatan penghubunga
dan penghubung alat listrik lainnya. Cara kerja dari alat ini yaitu papan rangkaian diletakkan
mendatar kemudian jembatan penghubung atau penghubung alat listrik lainnya diletakkan
pada plagsheet.
Papan Rangkaian
14. Sakelar, merupakan alat untuk melewatkan atau memutuskan arus dalam suatu rangkaian
listrik. Alat ini berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan lampu, serta juga berfungsi
untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik ke beban. Sakelar juga terbagi atas dua
jenis yaitu Sakelar Manual dan Sakelar Otomatis. Adapun cara kerja dari masing-masing
sakelar juga berbeda. Sakelar Manual dioperasikan dengan tangan, biasanya dipasang di
rumah untuk menyalakan atau mematikan lampu. Sedangkan Sakelar Otomatis dipakai untuk
menyalakan lampu lalu lintas di jalan raya, untuk jaringan telepon dan komputer.
Sakelar
15. Dioda, merupakan komponen aktif bersaluran dua dioda mempunyai dua elektroda aktif
dimana isyarat listrik dapat mengalir. Adapun fungsi dari dioda ini sendiri adalah sebagai
kondensator terkendali tegangan dan memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah
(kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Dioda
16. Osiloskop, merupakan alat yang terdiri atas dua bagian utama yaitu display dan panel
kontrol. Display menyerupai tampilan layar TV, hanya saja tidak warna-warni. Umumnya
osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan.
Contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.
Adapun fungsi osiloskop diantaranya untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati, untuk
mengetahui beda fase sinyal keluaran dan masukan, dan juga untuk mengetahui nilai periode,
frekuensi, dan tegangan dari sinyal. Selanjutnya cara kerja dari osiloskop sendiri diawali
dengan pengoperasian, yang pada layar harus muncul garis lurus mendatar jika tidak ada
sinyal masukan. Dan yang disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y
position.
Osiloskop