PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi pada saat ini semakin berkembang pesat, terutama dalam bidang
transportasi. Transportasi merupakan sarana yang menunjang manusia dalam melaksanakan
suatu kegiatan, yang di dalamya menggunakan teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkan
pendidikan yang akan menghasilkan lulusan yang berwawasan luas dan memiliki
keterampilan dalam teknologi, khususnya dibidang otomotif.
Setiap sekolah kejuruan khususnya SMK wajib melaksanakan Praktik Kerja Industri
(Prakerin). Dengan maksud untuk membandingkan sampai sejauh mana pendidikan dan
praktik yang didapat di sekolah dengan yang di luar sekolah. Oleh karena itu, SMK
merupakan tempat yang dapat mendidik generasi muda agar mempunyai keterampilan
tertentu dan siap menerjuni dunia kerja.
Praktik kerja Industri sebagai realisasi dari Pendidikan Sistem Ganda mempunyai
tujuan antara lain:
Sebagai bukti siswa telah melaksanakan Prakerin maka disusun laporan hasil
Prakerin. Tujuan penyusunan laporan ini antara lain :
Mengingat banyak permasalahan yang sering terjadi didalam sistem rem suatu
kendaraan, maka dalam penulisan laporan ini, penulis hanya membatasi masalah meliputi:
Nama komponen dan fungsi, cara kerja, serta analisa penyebab gangguan dan perbaikan
sistem rem tromol yang menjadi objek pembahasan agar penguraiannya dapat terfokus
dengan baik dan sistematik.
Dalam rangka penulisan dan pembuatan laporan ini, data yang diperlukan diperoleh
dengan cara sebagai berikut:
1. Metode Dokumentasi.
Pada metode ini data yang telah diperoleh dengan cara mempelajari dokumen dan
literatur yang ada kaitannya dengan topik laporan ini.
2. Metode Wawancara.
Guru Pembimbing;
Staf pengajar dan mekanik yang mengetahui atau ahli di bidangnya;
Instruktur pada bengkel Otomotif SMK Negeri 1 kawali;
Pembimbing di Industri.
Buku;
Makalah;
Modul dan buku yang berkaitan dengan otomotif.
Dalam penulisan laporan ini dibagi menjadi lima (5) bab yaitu :
Bab I Pendahuluan
Menguraikan mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan prakerin, rumusan
masalah, teknik pengumpulan data, sistematika penulisan, dan lokasi objek.
Bab II Ruang Lingkup Objek
Bab ini penulis menguraikan mengenai; landasan teori yang mendukung, Sistem rem,
jenis – jenis rem, prinsip kerja rem, dan komponen – komponen sistem rem dan cara
kerjanya.
Pada bab terakhir ini menyajikan kesimpulan terhadap semua materi yang telah
disajikan pada bab-bab sebelumnya serta berisikan saran-saran yang perlu disampaikan
mengacu pada teori, analisa dan kesimpulan lainnya.
BAB II
Bengkel Mobil Tri Jaya Motor Kawali berfiri pada bulan September tahun 1996
yang didirikan oleh Bapak Tata yang beralamat di Jalan Raya Kawali Panjalu depan
pasar Galuh Kawali.
Pada awal didirikannya, Bengkel Mobil Tri Jaya mengeluarkan modal awal
kurang lebih sebesar Rp.5.000.000 dengan pembelanjaan untuk membeli alat-alat
perbengkelan, dan dengan lahan dan bangunan yang strategis yang sudah dimiliki
Bapak Tata.
Dengan keuletan, disiplin, dan kemampuan bisnis yang baik, akhirnya Bengkel
Mobil Tri Jaya semakin berkembang peralatannya semakin lengkap. Dengan
berjalannya waktu, Bengkel Mobil Tri jaya semakin maju dan berkembang sampai saat
ini.
Tanggung jawab dari organisasi adalah menaati seluruh program dan tata tertib
dalam sebuah industri.
Struktur Organisasi PA ANDALAS Kawali
2.3 Kepegawaian
Pegawai adalah salah satu syarat untuk membuat serta mendirikan suatu
Institusi/Industri tersebut tidak akan berjalan. Oleh karena itu, pegawai harus rajin dan
terampil serta pegawai harus dapat menghargai institusi atau industri yang diambil oleh
pegawai.
Di perusahaan tempat saya prakerin ini para karyawannya berasal dari lulusan
yang berbeda-beda diantaranya:
Di bengkel tempat saya prakerin belum terdapat alat-alat modern seperti kunci
momen, dial indicator, mikrometer, dan alat-alat modern lainnya. Namun ditempat saya
prakerin pelaksanaan pekerjaan meski dibilang sederhana, kualitas dan kuantitas
kerjanya sama seperti bengkel modern lainnya.
2.4 Penanggulangan Limbah
Penaggulangan limbah cair seperti minyak pelumas bekas di lakukan dengan cara
menampungnya dalam wadah, lalu minyak pelumas di masukan pada drum, kadang
minyak bekas ini ada yang membeli untuk mesin gergaji oleh para penebang pohon.
Penanggulangan limbah padat seperti plastik, pad rem, brake shoe, bearing, busi,
universal joint dan sebagainya disimpan dalam karung. Setelah terkumpul banyak,
kemudian di jual ke pengepul barang bekas.
Adapun onderdil yang sudah bekas tapi masih layak pakai di simpan dalam
wadah apabila ada kendaran tapi toko onderdilnya sudah tutup, onderdil yang layak
pakai kemudian di pasangkan pada kendaraan tersebut dengan penempatan barang
bekas.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian
Rem merupakan bagian kendaraan yang sangat penting dalam mendukung aspek
keamanan berkendaraan. Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk mengurangi
kecepatan, menghentikan, memarkir kendaraan pada jalan yang mendaki, dengan kata
lain melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan
dan merupakan alat pengaman yang berguna untuk menghentikan kendaraan secara
berkala. Oleh karena itu, baik atau tidaknya kemampuan rem secara langsung menjadi
persoalan yang sangat penting bagi pengemudi diwaktu mengendarai kendaraan. Jadi
fungsi rem harus dapat mengatasi kecepatan kendaraan.
Rem yang digunakan untuk kendaraan harus memenuhi syarat -syarat sebagai
berikut :
Kendaraan tidak akan berhenti dengan segera apabila masih dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap bergerak.
Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak
kendaraan hingga berhenti.
Untuk memacetkan putaran coda (misalnya pada saat parkir) selain itu jugs
berfungsi sebagai rem cadangan bilamana dalam perjalanan rem kaki tiba - tiba tidak
berfungsi.
Ada dua macam rem parkir yaitu, rem pada roda belakang dan pengereman pada
poros propeller (tromol).
3.4.1 Pedal
Pedal berfungsi untuk menekan batang pendorong atau push rod ke piston pada
master silinder. Pedal pada sistem rem menggunakan prinsip tuas, sehingga tenaga
pengemudi dapat dilipat gandakan
Master silinder sebagai rumah dari piston yang berfungsi untuk mendorong cairan
fluida pada saat pedal rem ditekan. Master slinder mengubah gerak pedal rem kedalam
tekanan hidraulis. Master slinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem,
pegas, piston dan selinder yang membangkitkan tekanan hidroulis. Ada dua tipe master
silinder yaitu tipe tunggal dan tipe ganda. Master silinder tipe ganda banyak digunakan
dibandingkan master silinder tipe tunggal, jadi disini hanya dibahas master silinder tipe
ganda (tandem saja).
Konstruksi dan nama-nama bagian master silinder dua torak jenis:
tandem :
Adapun cara kerja dari master jenis due torak (tandem) adalah sebagai berikut :
Saat rem tidak dioperasikan, piston cups no. 1 dan piston no. 2 berada diantara saluran
masuk (inlet port) dan saluran kembali (compensating port), sehingga terdapat saluran
antara sylinder dan reservoir tank. Piston no. 2 ditekan ke kanan oleh tenaga pegas
pembalik (return spring) no. 2, akan tetapi tidak terdorong lebih jauh karena ditahan
oleh baut penahan (stopper bolt).
Gambar 3. Master silinder saat tidak dioprasikan
Saat pedal diinjak, piston no.1 bergerak ke kiri dan Cutup piston (Piston cup)
menutupi compensating port untuk menahan aliran antara silinder dan reservoir tank.
Bila piston ditekan lebih lanjut, ini akan menambah tekanan hidrolik dalam silinder.
Tekanan ini juga diteruskan pada silinder roda belakang. Bila tekanan hidrolik yang
sama juga menekan piston no.2, make piston no. 2 akan bekerja dengan cara yang
sama seperti piston no.1 dan diteruskan ke silinder roda depan.
Saat pedal rem dibebaskan, piston-piston kembali ke posisinya semula oleh tekanan
hidrolik, karena tenaga dorongan pegas pembalik (return spring). Namun oleh karena
minyak rem tidak mengalir balik ke master silinder dengan segera, tekanan dalam
hidrolik master silinder seketika turun (drop) seketika (vacuum develops). Sebagai
akibatnya minyak rem dalam silinder master masuk melalui beberapa lubang kecil
(orifices) untuk diberikan ke ujung piston dan sekitar batas luar piston cup.
Gambar 5. Saat Pedal Rem Dibebaskan
Setelah piston kembali ke posisi semula, minyak rem dari silinder roda melalui
compensating port menuju ke reservoir Bertambahnya minyak karena kenaikan
temperatur dialirkan melalui compensating port, sehingga mencegah kenaikan
tekanan minyak saat pedal bebas.
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat
untuk segera dapat menghentikan kendaraan. Booster rem (brake booster) melipat
gandakan daya penekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat
diperoleh.
Booster rem dapat
dipasang menjadi satu
dengan master silinder
(tipe integral) atau dapat
jugs dipasangkan secara
terpisah dari master silinder itu sendiri. Tipe integral ini banyak digunakan pada
kendaraan penumpang dan trek kecil.
Bila vakum bekerja pada kedua sisi piston, maka piston akan terdorong ke
kanan oleh pegas. Bila tekanan atmosfir masuk ke ruang A, maka piston bergerak ke
kiri menekan pegas karena adanya perbedaan tekanan, menyebabkan batang piston
menekan piston master silinder.
Gambar 8. Prinsip kerja boster
Konstruksi
Pipa berfungsi sebagai saluran cairan fluida dari master silinder ke silinder roda.
Rem tromol adalah salah satu tipe rem pada kendaraan yang menggunakan sepatu
rem dan tromol. Pada tipe rem tromol ini kekuatan tenaga pengereman di peroleh dari
sepatu rem yang diam, menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama
- sama dengan roda. Fungsi rem tromol adalah untuk menimbulkan gaya gesekan antara
kampas dan tromol pada waktu diadakan pengereman sehingga memungkinkan
kecepatan kendaraan dapat diperlambat atau dihentikan.
Adapun cara kerjanya yaitu pada saat pedal rem diinjak atau ditekan maka tuas
akan mendorong piston pada master silinder dan menekan fluida dan diteruskan secara
merata ke tiap-tiap master silinder pada roda melalui selang dan pipa, kemudian piston
pada master silinder mendapatkan tekanan dari fluida dan kemudian piston menekan
sepatu rem dan sepatu menekan dinding tromol bagian dalam sehingga terjadi
pergesekan atau pengereman.
Berfungsi sebagai rumah unit piston untuk menggerakkan kedua kampas rem.
3. Pegas (spring)
4. Torak ( Piston)
Berfungsi sebagai tenaga penggerak kedua kampas rem, karena adanya tekanan
hidrolik dari master silinder.
Penyetel (Adjuster)
Sepatu rem terbuat dari plat baja dan kampasnya harus dapat menahan panas dan
mempunyai koefesian gesek yang tinggi. Kampas tersebut dipasang secara keliling
atau dilem pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Sepatu rem dan kampas
rem berfungsi untuk menahan
putaran tromol.
Gambar 14. Sepatu rem dan kampas
Tromol rem terbuat dari besi tuang. Tromol ini diletakkan berdekatan dengan
sepatu rem dan kampas rem dan berputar bersamaan dengan roda. Ketika kampas
menekan permukaan tromol bila rem berkerja maka panas yang dihasilkan dari
pergesekan tersebut dapat mencapai suhu 200° C sampai dengan 300° C. Tromol
rem ini berfungsi sebagai penahan putaran roda pada proses pengereman sedang
berlangsung.
Tidak ada tekanan hidraulis dan torak silinder roda tidak mempunyai tekanan maka
tidak terjadi pengereman.
Terjadi tekanan hidraulis sunder roda maka fluida menekan piston pada silinder roda
dan piston tersebut menekan kampas. Lalu kemudian menekan tromol maka terjadilah
pengereman.
Pada tipe ini terdapat satu silinder roda dengan dua piston yang akan mendorong
bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari Pada trailing shoe.
Tipe ini mempunyai dua silinder roda yang masing — masing memiliki satu piston.
Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya
pengereman baik, karena rem akan melawan arah putaran roda. Tetapi saat kendaraan
mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga akan mengurangi daya
pengereman.
Tipe ini mempunyai dua silinder roda (whel cylinder), yang masing-masing memiliki
dua buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik seat kendaraan maju
maupun mundur.
Gambar 20. Tipe dual two leading
Jenis ini dilengkapi dengan satu silinder roda dengan satu piston pada bagian atas
sepatu primer dan sekunder, pada bagian bawahnya di pasangkan dengan penyetel
sepatu rem tipe mengembang. Bila pedal rem ditekan aliran fluida akan menggerakan
piston pada master silinder roda dan piston akan mendorong sepatu rem search dengan
putaran tromol. Gesekan yang ditimbulkan antara sepetu rem dan tromol dipindahkan
langsung melalui penyetel sepatu rem.
Gambar 21. Tipe uni servo
1. Tuas rem
3. Equalizer
Pada saat tuas rem ditarik, maka kabel rem Langan akan menarik sepatu (break shoe
lefer) sehingga brake shoe lefer akan mendorong penunjang (shoe strut) kemudian shoe
strut mendorong brake sebelah kanan. Bersamaan dengan itu brake shoe lefer juga
menekan brake shoe sebelah kiri. Alas kejadian ini kedua sepatu rem akan
mengembang dan memberikan pengereman.
Gambar 25. Cara kerja rem parkir
BAB IV
PRAKTIK KERJA DAN PEMBAHASAN
Alat :
Dongkrak Palu baja
Penyangga (jack stand) Alat cuci ( air )
Kunci Ring dan Pas 1 Sikat baja
Set Pistol udara
SST (kunci penyetel
khusus)
Kunci roda
Bahan :
Unit Kendaraan;
Minyak rem;
Kertas Amplas;
Kaleng penampung minyak rem;
Vet (selang) dan Majun / Kain lap.
Keselamatan Kerja:
Tidak bekerja di bawah mobil yang diangkat tanpa penyangga yang baik;
Tidak membersihkan rem dengan angin, debu asbes dari kanvas beracun;
Rem merupakan bagian pengaman pada mobil. Kerjakan dengan cermat dan kontrol
hasil pekerjaan dengan teliti;
Perhatikan membersihkan pada kanvas dan tromol yang kotor kena oli / minyak.
Mengganjal roda yang tidak dibongkar untuk keamanan ketika salah satu roda
diangkat. Hal ini bertujuan supaya kendaraan tidak berjalan ketika diangkat.
Mengendorkan baut roda yang akan dilepas, mengendorkan beberapa putaran saja,
jangan sampai melepas baut.
Melepas bout roda beserta roda dari kendaraan, dan simpan ditempat yang aman.
Memberi tanda pada tromol dan bagian
pemusat pada flens roda, agar dapat
dipasang kembali seperti posisi semula.
Posisi pemasangan yang berlainan dapat
menimbulkan tromol oleng, akibatnya mobil
bergetar pada saat direm.
Melepas tuas rem tangan sehingga tromol dapat dilepas, jika yang diepas roda bagian
belakang.
Jika berkarat, bersihkan bagian pemusat pada flens roda dengan kertas gosok dan
memberi oli untuk memudahkan pelepasan tromol.
Kalau tromol tidak dapat dilepas dengan tangan, tarik tromol dengan memakai sekrup
pada lubang — lubang ulir yang tersedia untuk pelepasan. Putar sekrup (biasanya M8)
bergantian setiap satu putaran ke dalam sampai tromol terlepas. Jika tidak ado lubang
ulir untuk menarik tromol, pukul dengan palu baja pada sisi tromol, sampai tromol
dapat dilepas.
Gambar 30. Pelepasan tromol dengan pal
Kemungkinan lain, bila tromol macet keras, panaskan tromol dengan brander.
Dengan demikian, tromol mengembang dan kendor dengan sendirinya. Kalau tromol
sudah kendor tetapi tidak dapat dilepas, sepatu rem harus distel lebih longgar. Pada
tromol yang tua, kadang-kadang ada sisi karatan yang menghalangi pelepasannya.
Perhatikan gambar!
Membersihkan bagian — bagian rem tromol menggunakan kuas atau sikat jangan
menggunakan udara bertekanan karena asbes bekas kampas rem beracun.
Memeriksa pemasangan bagian — bagian sepatu pengikat rem sebagai berikut :
a) Sepatu rem
Perhatikan keausan, melekatnya kanvas pada sepatu rem dan kondisi kanvas rem itu
sendiri.
Hasil pemeriksaan :
- Keausan
- Permukaan kanvas
Permukaan kanvas yang kotor karena oli aksel atau cairan rem biasanya diganti
baru.
- Memeriksa kebocoran pada sil poros aksel (hanya pada aksel rigit dengan
penggerak coda). Kebocoran dapat dilihat pada piringan rem dan pada poros aksel
yang basah karena oli. Sil yang bocor harus diganti Baru.
b) Tromol Rem
Memeriksa permukaan gesek pada tromol rem. Bila berwarna abu — abu sampai
hitam, atau berkarat, nilai gesekannya kurang. Maka permukaan harus dibersihkan
dengan kertas gosok, atau lebih baik dengan dibubut / digerinda. Sisi luar
permukaan gesek harus dibersihkan dari karat sebaik mungkin.
Perhatikan ukuran diameter tromol dan kerataan bidang gesek Hasil pemeriksaan:
Wheel cylinder
Penyetel
Perhatikan dudukan - dudukan untuk sepatu rem, pastikan sepatu rem bergeser
dengan mudah. Saat pemasangan dudukan tersebut harus diberi pelumasan.
Memeriksa pipa - pipa tekanan tinggi dan nipel-nipel pada silinder roda.
Perhatikan apakah ada bagian yang terlipat. Jika silinder roda tidak dibongkar
sebaiknya Pipa tekanan tinggi ini tidak dilepas, untuk mencegah kerusakan baut.
Memerhatikan kepala baut dan konis. Jika rusak ganti dengan nipel yang baru.
Setelah semua komponen selesai diservis / diganti maka lakukan pemasangan. Rem
teromol terdiri dari beberapa bagian yang kecil dan sebagian dari bagian ini yang kiri dan
kanan ticlak dapat dipertukarkan. (Misalnya, arah ulir sekrup adjuster/penyetel otomatis
berbeda-beda tergantung pada sistem penyetelannya).
Selain itu jika salah satu bagian hilang atau salah pasang, rem tidak dapat bekerja
dengan sempurna. Karena itu, apabila menangani model yang lain, selalu memperhatikan
buku pedoman reparasi yang sesuai. Atau perhatikan dengan seksama sebelum
melakukan pembongkaran.
o Memasang tuas sepatu rem tangan dan tuas penyetel otomatis pada sepatu rem
belakang.
8. Memasang sepatu belakang pada plat penahan. Dengan menggunakan alat penggerak
pegas penahan sepatu SST, memasang sepatu rem beserta pegas penahan dan pennya.
9. Memasang pegas pembalik sepatu rem pada penunjang sepatu penyetel dan masukkan
penyetel (adjuster) ke penahan sepatu yang terpasang pada sepatu belakang.
10. Menghubungkan sepatu depan dan belakang dengan pegas jangkar sepatu dan pasang
sepatu depan pada plat penahan.
11. Memasang sepatu beserta pegas penahan sepatu, dan penahannya dengan
menggunakan SST, yakni alat penggerak penahan sepatu.
12. Mengaitkan pegas pembalik sepatu depan dan belakang menggunakan SST, alat
khusus untuk membalik sepatu rem. Perhatikan bahwa sepatu rem dan rakitan
penyetel otomatis terpasang dengan sempurna.
13. Memeriksa dari penyetel otomatis. Dengan menggunakan obeng, gerakkan tuas
sepatu rem tangan beberapa kali dan memeriksa bahwa penyetel menjadi panjang
secara otomatis;
14. Membersihkan pelapis sepatu rem menggunakan amplas, bila perlu bersihkan
permukaan bagian dalam tromol rem.
15. Memasang tromol rem
Memasang tromol kembali, sesuai dengan posisinya yang telah dimemberi tanda.
Sebelum memasang tromol, memberi sedikit vet pada pemusatnya, untuk mencegah
karatan. Memberi juga vet pada baut pengikat roda.
Menarik dan membebaskan tuas rem tangan beberapa kali sampai tidak melebihi
spesifikasi bunyi "klik" yang telah ditentukan. Dengan demikian celah antara tromol
dan sepatu akan terstel dengan sendirinya.
17. Menekan pedal rem beberapa kali dan cek hal-hal sebagai berikut :
Memeriksa bahwa semua teromol pada kedua bagian berputar dengan bebas tanpa
suatu gesekan atau tahanan yang terlalu besar.
Perhatikan bahwa jarak cadangan pedal rem harus lebih dari yang telah ditentukan.
18. Memasang roda dan mengencangkan semua mur baik-baik setelah kendaraan
diturunkan. Momen pengerasan mur roda adalah 70 – 120 Nm untuk mobil sedan,
Colt dan sebagainya. Untuk momen pengerasan yang tepat, lihat buku manual / data.
Setelah melakukan prosedur overhoul pada sistem rem maka perlu dilakukan
pembledingan atau membuang udara palsu yang terdapat pada saluran rem. Udara palsu
tersebut dapat menghambat kinerja dari rem, sehingga dapat membahayakan pengemudi
dan penumpang dari kendaraan.
Langkah kerja pembuangan udara palsu dari saluran rem hidrolis sebagai
berikut :
Mengangkat kendaraan
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang, seorang asisten duduk di tempat pengemudi.
1. Membuka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda yang terjauh dari master
silinder. Pasang slang plastik pada sumbat pembuang sedangkan ujung satu lagi
dimasukkan ke dalam penampung minyak yang bersih.
2. Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam silinder roda, Ujung slang
harus selalu dimasukkan ke dalam minyak rem yang bersih.
3. Membuang udara dimulai dari roda yang
terjauh dari master silinder dan terakhir di
roda yang terdekat ke master.
Gambar 48. Mengeluarkan udara
4. Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi aba-aba pada teknisi saat
pedal sedang ditekan.
5. Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira 1/4 putaran, pembuang udara kemudian
menutup sumbat sementara asisten memompa pedal berulang-ulang. Tutup sumbat
pembuang secepat mungkin, kalau tidak udara akan masuk kembali ke dalam sistem
rem
6. Mengulangi prosedur d dan e sampai tidak terlihat lagi gelembung-gelembung udara
yang keluar dari slang. Memeriksa tinggi minyak rem tangki cadangan master silinder
selama, melakukan pekerjaan tersebut. Jangan dibiarkan reservoir menjadi kosong.
7. Melepas slang dari sumbat pembuang dan pasang kembali tutupnya.
8. Membuang udara dari silinder-silinder roda yang lain dengan cara sama.
Mengatur tinggi permukaan minyak rem dengan menambah minyak sampai garis
MAX pada reservoir.
Memeriksa apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan sempurna.
Pembuang udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila pada waktu pedal gas
ditekan terus, terdapat jarak yang cukup serta reaksi pedal harus kuat dan tidak terlalu
dalam.
Memeriksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Memeriksa setiap
kebocoran dari sistem hidraulis sementara pedal rem ditekan.
Untuk kendaraan yang dilengkapi boster rem, mesin dihidupkan dan pemeriksaan
dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.
4.6 Analisis Gangguan
Tabel 1.2. Kemungkinan gangguan/kerusakan pada sistem rem tromol secara umum.
penyetela
n
Perbaiki
Kabel seperlun
rem ya
parkir Setel
macet batang
Batang pendoro
pendoron ng
g Ganti
pegas
boster pembalik
salah
penyetela
n
Perbaiki
Tegangan seperlun
pegas ya
Ganti
pembalik pelapis
lemah rem
Saluran
rem
tersumbat Ganti
Pelapis penyetel
rem retak
atau
mengeliat Perbaiki
atau
Penyetel ganti
patah master
Master silinder
silinder
rusak
Terjadi penggesekan
Terjadi penggesekan
penutup debu dengan
rotor atau backing plate
dengan tromol Perbaiki atau ganti
Komponen system yang
lain rusak
Terjadi penggesekan
ban terhadap chassis Perbaiki seperlunya
dengan bodi
aus
Perbaiki silinder
roda
Silinder rem rusak
Perbaiki silinder
Piston macet didalam rem
silinder
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Selain itu dalam pelaksanaan Prakerin, mental kami pun diuji, kami merasakan
bagaimana tegangnya menghadapi konsumen yang akan memperbaiki kendaraan, dan
kami pun juga merasakan bagaimana hiruk pikuk dalam dunia industri.
Setelah penulis menganalisis gangguan dan melakukan perbaikan sistem rem pada
kendaraan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem rem sangat penting bagi sebuah kendaraan, karena sistem rem tersebut
merupakan salah satu sistem pengaman bagi pengemudi pada sebuah kendaraan saat
mengendarai kendaraan:
2. Sistem rem akan bekerja secara maksimal sesuai dengan fungsinya apabila semua
komponen sistem rem tersebut masih dalam keadaan baik;
3. Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan dan menghentikan
kendaraan sesuai dengan tempat yang diinginkan oleh pengemudi;
4. Menurut penggunaannya secara umum ada tiga jenis rem yaitu Rem kaki, rem tangan
dan rem tambahan;
5. Yang harus dimiliki oleh sebuah sistem rem adalah :
Rem dapat bekerja dengan baik dan dapat menghentikan kendaraan secepat mungkin.
Dapat melaksanakan pengereman sesuai kehendak sopir dan mempunyai daya tekan
yang cukup
Sebuah sistem rem dapat diperiksa dan diperbaiki dan mudah disetel
Pipa- pipa, berfungsi sebagai saluran cairan fluida dari master silinder ke silinder
roda.
5.2 Saran
Dalam laporan laporan ini, penulis memberikan saran – saran yang mungkin
berguna untuk umum yang memerlukannya. Adapun saran –saran yang ingin penulis
sampaikan :
1. Lengkapi peralatan praktik yang lain agar siswa dapat mengenal alat-alat yang tidak
ditemui di sekolah;
2. Terapkan pola disiplin kerja dengan baik, terutama bagi siswa prakerin;
1. Lebih giat lagi untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang menyangkut ke
dalam bidang keahlian otomotif dengan tujuan untuk mengasah kemampuan;
1. Jika pada komponen sistem rem ada yang mengalami gangguan atau kerusakan, maka
sedini mungkin melakukan perbaikan, karena apabila dibiarkan maka akan di
khawatirkan terjadi bahaya kecelakaan yang berakibat lebih fatal;
Anonim, 1998, Training Manual Mitsubishi, Jakarta: PT. Kramayudha Tiga Berlian
Motors.
TEAM, 1998, New step 1 Training Manual, Jakarta: PT.Toyota Astra Motor.
TEAM, 2002, New step 2 Chasis Group, Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
46
Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Kawali