Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

MOTOR BAKAR

DISUSUN OLEH :

GIGIH AKBAR RIYANTO

1241220022

JURUSAN OTOMOTIF ELEKTRONIK

POLITEKNIK NEGERI MALANG

TAHUN AJARAN 2012/2013


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat ,nikmat serta hidayah-Nya tugas mengenai Prosedur pembongkaran, penyetelan
dan perakitan sistem-sistem pada mesin ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Hanric Muharka, ST.,M.T
selaku dosen pembimbing mata kuliah motor bakar di Politeknik Negeri Malang yang
telah memberikan tugas yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan pihak-pihak yang
ikut dalam pengerjaan tugas ini sehingga dapat selesai.

Tentu saja tugas ini tidak sempurna sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima demi kesempurnaan tugas ini.semoga tugas ini dapat
bermanfaaat bagi mahasiswa dan kalangan masyarakat Umum.terima kasih atas
perhatiannya.

Penyusun
Penyetelan Kontak Pemutus dengan Dwell Tester

Langkah kerja
• Lepas tutup distributor, rotor dan piringan tutup.
• Periksa celah kontak secara visual. Untuk mobil biasanya 0,4 – 0,5 mm. Jika celah kontak lebih besar
atau lebih kecil, stel menurut metode yang sudah dijelaskan pada penyetelan dengan fuller.
• Pasang pengetes dwel

Catatan : sesuaikan pemasangan kabel pengetes Dwell dengan Merk / Type yang
digunakan.

Hubungkan kabel sekunder koil ke massa, untuk menghindarkan kerusakan koil dan bagian-bagian
elektronik.

Start motor dan periksa sudut dwel. Jika salah, stel celah kontak sampai mendapatkan hasil yang
baik dan keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap.

• Pasang kembali, kontrol sudut dwel sekali lagi selama motor ( putaran idle )
Petunjuk
Kadang-kadang ada perubahan pada sudut dwel, yang tergantung pada jumlah putaran motor. Itu
diakibatkan oleh kebebasan plat dudukan kontak dan kebebasan poros governor. Kalau jumlah
perubahan lebih dari 5 derajat, distributor harus dioverhoul. Kecuali : distributor buatan delco ( GM )
dan Ducellier ( Renault ). Distributor tersebut mengalami perubahan sudut dwel pada saat advans
vakum bekerja. Perubahan itu dikarenakan oleh konstruksinya.

Besar sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 52 - 560 , untuk motor 6 silinder 36 - 380

Perhatikan : Jangan menstarter mesin terlalu lama !


Starter menjadi sangant panas, dan baterai akhirnya kosong.
Perhatikan : jangan lupa mematikan kunci kontak ( OFF ). Pada saat motor mati biasanya kontak
pemutus tertutup. Jika kunci kontak pada posisi “ ON “, maka arus listrik selalu mengalir melalui koil.
Akibatnya koil menjadi sangat panas, kemungkinan koil bisa meledak.

LISTRIK AUTOMOTIF & AC


SISTEM PENGAPIAN
Kontak Pemutus dan Sudut Dwel
Kontak Pemutus

Menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder

Bagian-bagian
1. Kam distributor
2. Kontak tetap ( wolfram ) 7. Tumit ebonit
3. Kontak lepas ( wolfram ) 8. Kabel ( dari koil - )
4. Pegas kontak pemutus 9. Alur penyetel
5. Lengan kontak pemutus
6. Sekrup pengikat

Jalan arus pada kontak pemutus


Sudut Pengapian

Sudut pengapian adalah :


Sudut putar kam distributor dari saat kontak pemutus mulai membuka 1
sampai kontak pemutus mulai membuka pada tonjolan kam berikutnya 2

Contoh : sudut pengapian 360 /Z


Z = jumlah silinder
Untuk motor 4 silinder
0904360==αP.K
Sudut dwel

Sudut putar kam distributor :


A – B = Sudut buka Kp
B – C = Sudut tutup Kp
Sudut tutup kontak pemutus dinama
kan sudut dwel

Kesimpulan : sudut dwel adalah sudut putar kam distributor pada saat
kontak pemutus menutup (B ) sampai kontak
pemutus mulai membuka ( C ) pada tonjolan
kam berikutnya.

Hubungan sudut dwel dengan celah kontak pemutus

Celah kontak pemutus kecil


• Sudut buka kecil ( β )
• sudut Dwel besar ( α )

Sudut dwel besar → celah kontak pemutus kecil


sudut Dwel kecil ( α )

Celah kontak pemutus besar


∗ Sudut buka besar ( β )

Sudut Dwel kecil → celah kontak pemutus besar


MENGUKUR TEGANGAN DAN ARUS

PEMASANGAN DISTRIBUTOR

Melepas dan Memasang Distributor pada Mobil


Menentukan Urutan Pengapian

Melepas distributor
• Melepas semua kabel dari distributor
• Memutar poros engkol sehingga torak pada silinder 1 pada posisi TMA langkah
kompresi ( posisi saat pengapian )
• Memberi tanda pada rumah distributor sesuai dengan arah jari rotor
• Memberi tanda pada rumah distributor dan blok motor
• Melepas distributor dari dudukannya

Memasang kembali distributor


• Pastikan bahwa posisi torak silinder 1 pada TMA langkah kompresi / posisi saat
pengapian
• Menyesuaikan tanda pada rumah distributor dengan arah jari rotor
• Memasang distributor pada blok motor
• Memasang baut pengikat tapi jangan dikeraskan
• Pasang sistem pengabelan
• Stel saat pengapian, dan keraskan baut pengikat.
• Hidupkan motor
Menentukan letak silinder 1

Menurut normalisasi DIN silinder 1 terletak paling jauh dari pemindah tenaga pada
bentuk V atau bentuk datar silinder 1 terletak sebelah kiri dan paling jauh dari pemindah
tenaga.

Menentukan urutan pengapian


Dengan melihat gerakan katup
• Perhatikan jumlah silinder, untuk menentukan besar sudut jarak pengapian
• Putar poros engkol sampai kedua katup silinder 1 dalam posisi menutup ( langkah
kompresi )
• Putar poros engkol sesuai dengan besar sudut jarak pengapian periksa dan catat
silinder mana yang kedua katupnya menutup
• Ulangi langkah kerja diatas sampai silinder memperoleh urutan pengapian

Menutup lubang busi dengan gabus


• Membuka busi silinder 1 dan mengantinya dengan gabus

Memutar motor sampai gabus pada silinder 1 lepas


• Membuka semua busi yang lain dan menggantinya dengan gabus
• Perhatikan dan catat, bila gabus lepas berarti pada silinder itu terjadi kompresi
• Ulangi sampai semua silinder sampai memperoleh urutan pengapian

Menutup lubang busi dengan peluit


Langkah kerja sama dengan menutup lubang dengan gabus, hanya gabus diganti peluit

Busi yang dihilangkan


elektroda dan isolasinya.
Bagian atas dipasang peluit.

Ada beberapa merk mobil yang tidak mengikuti normalisasi DIN


• Perhatikan apakah pada tutup kepala silinder ada petunjuk urutan pengapian.
PENYETELAN BUSI

Pemeriksaan dan Penggantian Busi

Langkah kerja
Lepaskan stecker busi. Jangan ditarik pada kabelnya !
Hubungan inti arang kabel mudah terlepas dari stecker kalau kabel ditarik.

Bersihkan sekeliling dengan udara tekan atau kuas, untuk mencegah kotoran masuk ke
dalam silinder sewaktu busi dilepas.

Lepaskan busi dengan menggunakan kunci busi yang tepat. Perhatikan bahwa kunci
dapat mengakibatkan isolator busi pecah.

Periksa kondisi ulir dari lubang busi. Ulir lubang busi yang rusak seperti pada gambar
harus diperbaiki. Lihat petunjuk.
• Periksa muka busi ! ( bila perlu pakai kaca pembesar ). Keadaan muka busi dapat menunjukkan
kondisi motor.

Pemasangan busi
• Ukurlah celah elektroda dengan batang pengukur atau fuller. Jika celah tidak sesuai spesifikasi, st
dengan membengkokkan pada elektrode masa.

• Pasang busi pada motor. Mulai menyekrupkan dengan tangan kemudian keraskan dengan kunci
momen. Jangan terlalu keras!

Pasang kabel-kabel busi dan hidupkan motor sebagai kontrol

Petunjuk
Sebelum kondisi / penyetelan motor dapat dianalisa dengan melihat muka busi, mobil harus dijalanka
≈ ½ jam.
Busi biasa harus diganti setiap ≈ 20’ 000 km. Bila busi perlu diganti, pilihlah busi baru yang sesu
dengan buku manual / katalog busi. Busi yang salah dapat mengakibatkan kerusakan motor yan
serius !
Lubang didalam torak disebabkan oleh knocking / detonasi. Hal itu dapat terjadi kalau menggunaka
busi yang terlalu panas. Perhatikan bahwa nilai panas busi sesuai dengan katalog busi / buku manual
Ulir busi yang paling umum adalah M14 x 1.25 mm.
Panjang ulir terdapat 3 macam :

∗Panjang ulir harus dengan panjang lubang busi !

∗Pengerasan busi tanpa kunci momen berdasarkan sudut putar


setelah busi disekrupkan tanpa tenaga sampai mulai menjadi keras, selanjutnya kita mengeraska
seperti dibawah :
Perbaikan ulir pada lubang busi

Bila terdapat kerusakan ulir pada lubang busi, perbaiki dengan tap lubang busi yang
sesuai. Lihat gambar dibawah !
Ulir busi yang paling
umum : M14 x 1.25 mm

Sebelum lubang busi ditap baru, berilah vet pada tap agar beram-beram tidak banyak
jatuh kedalam silinder. Untuk membersihkan sisa-sisa beram yang jatuh kedalam
silinder kita menstarter motor sebelum busi dipasang, akibat putaran motor, beram-
beram akan terlempar keluar.
Pada ulir lubang busi yang sangat rusak dapat dipasang sebuah bos reparasi yang
sudah berulir.

MENGUKUR ARUS BATERAI

SISTEM BAHAN BAKAR

PENYETELAN KATUP

Penyetelan Celah Katup, Motor Sebaris 4 Silinder

Langkah kerja
• Cari besar celah katup didalam buku data.
Besarnya celah katup pada mesin panas/dingin biasanya tidak sama
• Lepaskan tutup kepala silinder
• Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA Tanda TMA terletak pada
puli motor ( gambar ) atau pada roda gaya.

Tentukan apakah silinder pertama atau terakhir, yang berada pada posisi saat akhir
langkah kompresi. Pada saat akhir langkah kompresi, kedua katup mempunyai
celah.
• Stel katup. Setengah jumlah katup dapat distel. Penyetelan pertama : silinder yang
berada pada posisi saat akhir kompresi kedua katup dapat distel. Pada silinder
berikut, katup masuk dapat distel. Pada silinder berikutnya lagi, katup buang dapat
distel dan seterusnya. Katup-katup pada silinder terakhir tidak dapat distel. Lihat
gambar berikut :
Contoh :
Motor 4 silinder, silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penyetelan katup :

Fuler harus dapat didorong / tarik


• Fuler yang berombak harus diganti
baru.

Jangan
mengencangkan mur-mur terlalu
keras Gunakan kunci ring rata dan
obeng yang cocok.

Putar motor satu putaran lagi sampai tanda TMA


• Stel celah katup-katup yang lain (setengah jumlah katup )
• Pasang tutup kepala silinder, lihat 60 45 10 20
• Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder serta
sambungan-sambungan ventilasi karter.

Petunjuk
Mesin dengan celah katup yang terlalu longgar akan berisik. Apabila celah katup terlalu
rapat, mesin akan hidup goyang pada saat putaran idle, dan kemungkinan daun katup
akan terbakar. Dengan celah katup yang rapat, daya mesin tidak akan lebih besar !
Celah terlalu besar

Celah terlalu kecil

SISTEM STARTER
Pembongkaran dan Perakitan Starter

Langkah kerja :
1. Pembongkaran
- Jepit starter pada ragum

􀁹Buka mur pengikat klem kabel utama ke motor starter


􀁹Lepas baut – mur pemegang solenoid

􀁹Lepas solenoid dari motor starter. Goyang – goyangkan solenoid supaya pluyernya
terlepas dan tuas pengerak
􀁹Buka tutup bantalan
􀁹Dengan lidah pengukuran periksa celah samping poros anker antara plat pengunci
dan kerangka ujung
􀁹Bandingkan hasil pengukuran dengan buku petunjuk

􀁹Buka plat pengunci, pegas dan ring/karet


􀁹Buka dua baut panjang dan keluarkan kerangka ujung komutator

􀁹Dengan sepotong kawat baja lepas pegas – pegas sikat dan lepas sikat – sikat dari
pemegangnya

􀁹Lepaskan pemegang sikat dari anker

􀁹Buka kerangka kumparan medan dari rumah penggerak pinion


􀁹Buka tuas penggerak dari rumah penggerak pinion
􀁹Lepaskan anker dari rumah pengerak.

Dengan alat khusus keluarkan cincin penyetop dari ring pengunci


􀁹Lepaskan ring pengunci
􀁹Keluarkan pinion beserta kopling jalan bebas dan poros anker
2. Membersihkan komponen – komponen
􀁹Bersihkan pinion beserta kopling jalan bebas tanpa dicuci
􀁹Bersihkan dengan bensin komponen – komponen lainnya jangan sampai
basah kuyup
􀁹Keringkan komponen yang dicuci ring – ring jangan sampai hilang

3. Perakitan

􀁹Tempatkan pinion pada poros anker (skema vet)


􀁹Tempatkan cincin penyetop pada poros anker
􀁹Pasang ring pengunci

􀁹Dengan ragum tekan ring pengunci periksa bahwa ring pengunci terpasang dengan
benar

􀁹Dengan obeng, pukul pinion dalam usaha memasukan cincin penyetop ke dalam ring
pengunci (skema vet)

􀁹Pasang tuas penggerak pinion pada rumah penggerak (skema vet)


􀁹Pasang anker beserta pinion pada rumah penggerak (skema vet)
􀁹Pasang kerangka kumparan medan pada anker
􀁹Tempatkan pemegang sikat di atas poros anker
􀁹Dengan sepotong kawat baja pegang pegas sikat serta pasang sikat pada
pemegang sikat

􀁹Pasang kerangka ujung pada poros anker dan pasang 2 baut panjang (skema vet)
􀁹Pasang karet, pegas dan plat pengunci (skema vet)
􀁹Ukur celah samping anker antara plat pengunci dan kerangka ujung
􀁹Pasang tutup bantalan dengan dua sekrup (skema vet)

􀁹Kaitkan solenoid pada tuas pengerak. Pasang baut / mur pengikat solenoid (skema
vet)
􀁹Pasang klem kabel utama ke motor starter

PETUNJUK
Skema Vet
Bagian – bagian yang diberi oli atau vet
Penjelas
1= Diberi gemuk tipis berarti dioles gemuk sedikit sekali asal merata
dan terbentuk lapisan film
2= Diberi gemuk ringan berarti diberi gemuk cukup dan tidak berlebihan
Tebal lapisan vet ± 0,1 mm
3= Diberi gemuk tebal berarti diberi gemuk banyak. Tebal lapisan ±
0,5 – 1 mm
4= Diberi oli ringan berarti diberi gemuk oli sedikit asal merata dan
terbentuk lapisan film
Membongkar, Mengetes dan Memasang Solenoid

PETUNJUK :
Tutup rumah kotak ada yang dapat dibuka, ada yang tidak dapat dibuka

LANGKAH KERJA :
A. Melepas
􀁹Lepas klem negatif baterai
􀁹Lepas klem 30, 50, dan klem utama bawah (c) pada solenoid
􀁹Lepas baut/mur pengikat solenoid dan keluarkan solenoid dari motor stand

B. Mengetes

􀁹Gulungan penarik mendapat massa pada anker


􀁹Kawat gulungannya besar, tahanan kawat 0,4 Ohm
􀁹Gulungan fiksasi mendapat massa pada bodi solenoid
􀁹Kawat gulungannya kecil, tahanan kawat 1,1 Ohm

Tes gulungan penarik !

Tes gulungan fiksasi

Tes pegas pengembali !

C. Membongkar

Bersihkan relai starter


• Lepaskan dua baut pengikat rumah kontak.
Bila pada terminal 50 dan ujung gulungan penarik disolder pada rumah kontak, cairkan
solderan dan kibas – kibaskan hingga lepas solderannya jaga cairan jangan sampai
menetes ke dalam
Buka rumah kontak dan bersihkan pelat kontak
• Periksa lagi masing – masing gulungan dengan multimeter pada ujung – ujungnya
• Rakit kembali rumah kontak, waktu merakit posisi kontak harus tepat jangan sampai
lupa memasang paking dan solderan jangan sampai masuk ke dalam
• Tes solenoid lagi dan pasang kembali pada motor starter dengan urutan kebalikan dan
pelepasannya

Mengetes Anker dan Kumparan Medan

CARA KERJA :

A. Mengetes gulungan anker 1. Dengan alat tes 110 volt – Ohmeter – Pipser

Periksa gulungan anker terhadap hubungan singkat dengan massa Jika ada hubungan singkat d
massa anker diganti / diperbaiki

• Periksa hubungan segmen – segmen komutator terhadap kemungkinan putus pada gulungan
2. Dengan Growler

• Dengan gulungan anker terhadap hubungan singkat dengan massa menggunakan growler.
Letakkan anker pada tester dan tempelkan sebilah plat atau daun gergaji di atas anker bila plat
bergetar keras, ada hubungan singkat

B. Memeriksa komutator, sikat, pemegang sikat dan kopling jalan bebas

• Periksa komutator terhadap kotor dan terbakar bila kotor bersih-kan dengan kertas gosok no. 400
• Periksa komutator terhadap kelonjongan dengan dial indikator

• Periksa diameter komutator dengan mikrometer / mistar sorong


• Bandingkan hasil pengukuran kelonjongan dan diameter dengan ketentuan pada buku petunjuk

• Periksa segmen – segmen komutator terhadap kebersihan alur – alur segmen


• Jika alur – alur segmen kedalamannya kurang dari minimum perbaiki dengan gergaji
atau frais komutator.

• Periksa permukaan bidang kontak sikat – sikat bersihkan


• Ukur panjang sikat – sikat, bandingkan dengan ukuran minimal pada buku petunjuk, kalau terlalu p
ganti dengan yang baru

• Periksa tekanan pegas sikat dengan timbangan tarik bandingkan dengan ketentuan pada buku
petunjuk hasil pengukuran dibaca saat pegas sikat lepas dari sikat

• Periksa pemegang sikat positif terhadap hubungan singkat dengan sikat negatif

• Periksa roda gigi pinion dan poros ulir memanjang terhadap aus dan cacat
• Periksa kopling jalan bebas diputar searah jarum jam pinion berputar bebas ; diputar berlawana
jarum jam pinion terkunci
C. Mengetes kumparan medan dengan alat tes 110 volt AC – Ohmmeter – Pipser.

• Periksa kumparan medan terhadap kemungkinan putus gulungan.

• Periksa kumparan medan terhadap hubungan singkat dengan massa.

Anda mungkin juga menyukai