Anda di halaman 1dari 13

TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up adalah perwatan berkala tanpa adanya penggantian komponen mesin


Pekerjaan yang meliputi pemeriksaan;
-oli mesin
-Sistim pendingin
-Tali kipas
-Saringan udara
-Katup pengontrol panas

-Baterai
-Busi
-Kabel tegangan tinggi
-Distributor
-Celah katup
-Karburator
-Putaran idle permulaan (Inintial Idle Speed)
-Fast idle
-Thottle Positioner
-Tekannan kompresi
Tujuan melaksanakan Tune Up pada kendaraan bermotor yakni:
Untuk pengontrolan kondisi mesin kendaraan setelah
digunakan untuk 10.000 kilometer;
Untuk memeriksa, menyetel dan mengembalikan kondisi
motor dari kendaraan ke keadaan semula
Fungsi Filter Udara:
Udara yang masuk ke mesin mengundang debu dan benda benda lain
akan menyumbat saluran karburator, mempercepat keausan silinder
mesin serta mengotorkan oli. Filter Udara menyaring debu dan
kotoran lainnya yang terkandung di dalam udara yang masuk melalui
filter yang didalamnya terdapat alat penyaring udara, sehingga debu
dan kotoran tidak dapat masuk ke dalam karburator dan silinder
mesin. Apabila filter tersumbat kotoran, aliran udara akan terbatas
yang mengakibatkan terganggunya kerja karburator. Filter Udara
dibagi menjadi dua yaitu: filter udara kering dan filter udara basah
Pembersihan atau penggantian
saringan udara jenis kering
1. Lepas saringan udara periksa kondisi saringan udara, jika kotor sekali harus
diganti baru
2. Ketok saringan beberapa kali agar debu yang menempel terlepas
3. Semprotkan dengan udara bertekan dari dalam keluar. Kadang-kadang saringan
udara basah oleh oli.
Oli tersebut berasal dari sistim ventilasi karter. Bersihkan sistem tersebut
kemudianlakukan pengontrolan
pada permukaan batas oli motor (mungkin terlalu tinggi) atau juga disebabkan
kerapatan cincin-cincin
torak, untuk ini buka tutup pengisi oli pada saat motorhidup. Jika banyak gas
yang keluar, bisa juga cincin
torak bocor, akibatnya gas tersebut dapatmembawa oli mesin sampai ke
saringan udara.
4. Pasang kembali rumah saringan udara. Pada waktu pemasangan, perhatikan
kedudukan paking-pakingnya.
Pembersihan saringan udara tandon oli (tipe basah).
1. Lepas saringan udara
2. Cuci saringan udara dengan bensin
3. Keluarkan oli dari rumah saaringan udara, bersihkan rumah saaringan udara
dengan bensin dan lap.
Fungsi Tali Kipas
Tali kipas meneruskan tenaga mesin dari puli poros engkol untuk
menggerakkan bagian bagian pembantu mesin yang lain, seperti
pompa air, kipas dan alternator. Biasanya tali kipas baru masih
elastis, tetapi elastisitasnya hilang setelah dipergunakan.

Pemeriksaan secara visual


1. Periksa tali kipas kemungkinan retak, sudah buruk, terlalu
kencang atau aus;
2. Terdapat oli atau gemuk.
3. Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.
Pemeriksaan dan penyetelan kekencangan
tali kipas
1. Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali pada tempat-tempat
yang seharusnya tali harus
menunjukkan kekencangan spesifikasi. Lenturan tali kipas pada
tekanan 10 kg yakni Kipas Alternator
7-11 mm dan Engkol Kompresor AC 11-14 mm.
2. Perhatikan ketegangan sabuk penggerak. Kurang tegang – tali kipas
slip – cepat aus.Terlalu tegang –
bantalan pipa air dan alternator menjadi cepat rusak. Jika tali kipas
harus diganti, perhatikan ukurannya.
Ukuran sabuk mengikuti normalisasi.Lebar : 9,5 ; 10,5 ; 11,5 ; 12,5
mm. Panjang : Penatahapannya adalah
25 mm, misal 800, 825,850 mm dst.
3. Beri vet atau cairan khusus pada sabuk lama yang berbunyi
Fungsi Oli
Oli dengan sifatnya yang kental dan halus, tidak hanya sekedar
mengurangi ausan dan gesekan pada piston (torak), bantalan dan
bagian bagian yang berputar. Oli juga membantu menahan suhu
tinggi, gas bertekanan tinggi maupun membantu memindahkan
panas dari bagian yang bersuhu tinggi ke karter (panci oli)
selanjutnya dipindahkan ke udara luar.

Fungsi Penggantian saringan oli


Sementara oli sedang dipakai, karbon yang dihasilkan dari reaksi
pembakaran dalam mesin serta serbuk logam masuk ke dalam oli
sehingga oli menjadi kotor. Apabila kotoran tersebut menumpuk,
ia akan menyebabkan bagian bagian yang berputar cepat aus dan
tergores. Karena itulah dipasangkan saringan oli untuk menahan
kotoran dan membuang kotoran tersebut dari oli. Berhubung
kotoran yang demikian akan menumpuk didalam saringan (flter),
saringan perlu diganti secara periodik.
Penggantian Saringan Oli (Filter)
1. Buka saringan oli dengan alat pembuka filter;
2. Pilih saringan oli dengan mencocokkan ulir saringan dan diameter paking
3. Kontrol apakah saringan oli lama dilengkapi dengan katup “ by-pass” atau
tidak.
4. Kontrol perlu tidaknya katup anti balik di dalam saringan oli dengan melihat
posisi pengikatan saringan oli
terhadap motor. Jika posisi pengikatan horisontal atau saringan di bawah,
maka saringan oli
harus dilengkapi dengan katup anti balik.
5. Untuk memasang, kencangkan saringan oli dengan tangan.
Fungsi Celah Katup
Agar terdapat operasi mesin yang effisien apabila katup menutup, agar
tertutup rapat sekali dengan dudukannya.
Untuk menjamin keadaan demikian, terdapat celah yang disebut ‘celah
katup’ (clearance) diantara katup katup dalam keadaan tertutup dan
tuas (roker). Dengan celah ini, katup akan kembali ke dudukannya tanpa
ganguan selama mesin bekerja walaupun terdapat pemuaian dari
komponen tertentu.
Cara menyetel celah katup yakni:

1. Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan;


2. Tempatkan Silinder nomor 1 pada TMA atau titik mati
atas atau kompresi dengan jalan memutar
poros engkol;
3. Kencangkan kembali baut-baut kepala dan baut-baut
penguat roker. Momen pengencangan menunjukkan
1,8 –2,4 kgm;
4. Stel celah katup dengan jalan celah katup diukur diantara
batang aktup dan lengan loker.Yang disetel hanya
katup yang ditunjuk oleh panah saja. Celah katup
menunjukkan Hisap 0,20 mm dan Buang 0,30 mm;
5. Putarkan poros engkol (crankshaft) 360o;
6. Setel katup-katup lain yang ditunjukkan oleh panah.
PEMERIKSAAN KABEL BUSI
Lepaskan steker busi. Jangan ditarik pada
kabelnya. Hubungan inti arang kabel mudah
terlepas dari steker kalau kabel ditarik. Periksa
tahanan kabel menggunakan multimeter. Tahanan
kabel yakni kurang dari 25 kΩ per kable
PEMERIKSAAN ADVANCE VACCUM
1. Lepas tutup distributor;
2. Lepas slang vaccum yang menuju ke distributor pada
karburator. Hisap slang dengan mulut dan perhatikan
plat dudukan kontak pemutus harus bergerak. Slang
vaccum tidak boleh retak atau longgar
pada sambungannya
PEMERIKSAAN ADVANCE SENTRIFUGAL
Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah putarannya
dan dilepas;
Rotor tidak boleh terlalu longgar.

PEMERIKSAAN KONTAK PEMUTUS


1. Setel celah kontak pemutus dengan fuler, putar motor
dengan tangan sampai kam; dengan tumit ebonit
dalam posisi yang tepat
2. Pilih fuler yang sesuai dengan besar celah kotak;
3. Periksa celah kontak dengan fuler yang bersih.
4. Jika celah tidak baik, stel seperti berikut:
-Kendorkan sedikit sekrup-sekrup pada kontak tetap.
-Stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap.
-Penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel;
-Jika penyetelan sudah tepat, keraskan sekrup-sekrup pada
kontak tetap;
5. Putar mesin satu putaran, periksa sekali lagi besarnya celah
kontak.
Sebagai petunjuk:
Besar celah kontak untuk mobil biasanya 0,4 –0,5 mm.
Kontak pemutus biasanya diganti baru setiap 20’000 km. Kontak
lama dapat dirataka dengan kikir kontak atau kertasa gosok dan
selanjutnya dibersihkan dengan kertas yang bersih. Tetapi, kalau
ketidak-rataan kontak besar, sebaiknya kontak pemutus diganti
baru.
Fungsi Pengapian
Mesin bensin bekerja dengan pembakaran bensin dan
campuran udara yang ditekan setelah langkah hisap serta
terbakar oleh bunga api busi. Bunga api yang menyebabkan
letusan disebut “saat pengapian” (ignition time) dan diatur
oleh pembukaan platina dalam distributor.Waktu pengapian
harus distel sedemikan rupa sehingga tidak terlalu cepat dan
juga tidak terlalu lambat sebab akan menurunkan efisiensi
mesin.
Penyetelan Pengapian
Setel putaran mesin pada kecepatan idle. Pada motor yang dilengkapi
dengan oktan slektor, posisi oktan selektor harus disetel pada posisi
standar. Saat pengapian adalah 8o sebelum TMA atau idling.
Penyetelan saat pengapian cocokkan tanda-tanda waktu dengan
memut body distributor . Saat pengapian 8o sebelum TMA atau
idling.

PEMERIKSAAN BUSI
Periksa busi secara visual kemungkinan terdapat hal-hal berikut:
1. Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator;
2. Keausan elektroda;
3. Gastek rusak atau lapuk;
4. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan.

Pembersihan Busi
5. Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih lama dari yang
diperlukan;
6. Tiupkan bubuk pembersih dan karbon dengan udara kompresi;
7. Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator
 Pengukuran tekanan kompresi
1. Panaskan mesin;
2. Buka semua busi;
3. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar
aliran sekunder terputus;
4. Masukkan alat pengukur kompresi ke dalam lubang busi;
5. Buka trotel gas sepenuhnya dan baca tekanan kompresi
sementara mesin dihidupkan dengan motor stater.

 Sebagai petunjuk:
Usahakan agar pengukuran dilakukan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
-Putaran : 250
-Tekanan kompresi
-STD 11,0 kg/cm2
-Limit 9,0 kg/cm2
-Perbedaan antara masing-masing silinder 1,0 kg/cm2

Anda mungkin juga menyukai