KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
TEKNIK PENGELASAN/WELDING
SMK NEGERI 3 BENGKULU SELATAN
Disusun oleh :
ASEFERIANTO ZAILAH, S.Pd, M.Pd
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul
2. Daftar isi
3. Surat Tugas dari Kepala SMK Negeri 3 Bengkulu Selatan
4. Jadwal kegiatan Ekstrakurikuler
5. Daftar Hadir Pembina Ekstrakurikuler
6. Daftar Hadir Peserta Ekstrakurikuler
7. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Sasaran
e. Target
8. Laporan Kegiatan
a. Simpulan
b. Tindak Lanjut
c. Dampak
d. Saran
9. Laporan Kegiatan
a. Deskripsi Tempat dan Waktu
b. Materi Kegiatan
10. Penutup
a. Simpulan
b. Tindak Lanjut
c. Dampak
d. Saran
11. Lampiran
a. Foto kegiatan Ekstrakurikuler
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH III MANNA
SMK NEGERI 3 BENGKULU SELATAN
Program Keahlian: Teknik Otomotif dan Akuntansi & Keuangan
Jalan Raya Seginim Desa Muara Payang Kec. Seginim Kab. Bengkulu Selatan 38552
e-mail: smkn3bengkuluselatan @yahoo.co.id
SURAT TUGAS
Nomor: /SMKN3BS.2-800/I/2020
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMK Negeri 3 Bengkulu Selatan
menugaskan kepada:
SURAT TUGAS
Nomor: /SMKN3BS.2-800/I/2020
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMK Negeri 3 Bengkulu Selatan
menugaskan kepada:
Hari/Tanggal :
NO NAMA PESERTA KELAS TANDA TANGAN
1 JOKIMAN HALIYUDIN S XOTO1 1
2 PITO ENDESTON XOTO3 2
3 RIZKI ILHAM XOTO3 3
4 ARYO WIRANSYAH XOTO3 4
5 BILLY ERYANTARA XOTO3 5
6 ILHAM AGUNG PRATAMA XOTO1 6
7 PEGGY DHARMAWANSYAH XOTO1 7
8 HERVAN JUNAIDI XOTO4 8
9 DWI ZALDI NOPROH XI TBSM 1 9
10 CANDRA PUTRA SUGIANTO XI TBSM 1 10
11 ANDRE VORENZA XI TBSM 1 11
12 WINDO ARDIANSYAH XI TBSM 3 12
ASEFERIANTO ZAILAH,
NURFADILLAHWATI, S.Pd., M.Pd. S.Pd, M.Pd
NIP. 197508211998012001 NIP. 198410262011011005
DAFTAR HADIR PELATIH EKSTRAKURIKULER
TEKNIK OTOMOTIF PERBAIKAN/SERVIS SEPEDA MOTOR
SMK NEGERI 3 BENGKULU SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
A. LATAR BELAKANG
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif
SMKN 3 Bengkulu Selatan. Secara Yuridis, pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler memiliki landasan hukum yang kuat, karena diatur dalam
surat Keputusan Menteri yang harus dilaksanakan oleh sekolah. salah satu
keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang
kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di sekolah pengaturan
kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam bagian lampiran keputusan kepala sekolah ini setiap bulan
harus diisi dan dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan, yang
diarahkan pada peningkatan akhlak mulia pemahaman atau kedisiplinan
termasuk kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bermuatan moral. Oleh
karena itu kegiatan pendidikan yang diatur melalui kurikulum (kegiatan
kurikuler) dibedakan atas kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler adalah program kurikuler yang
alokasi waktunya sudah diatur dalam kurikulum. Sedangkan kegiatan
ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak
ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan intrakurikuler dituangkan dalam
bentuk sejumlah mata pelajaran, sedangkan ekstrakurikuler dituangkan
dalam bentuk sejumlah kegiatan di luar jam pelajaran. Sebagaimana
diketahui, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan
potensi peserta didik (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional), kalau potensi peserta didik disebut sebagai
kecerdasan, maka mengembangkan potensi itu berarti mengembangkan
kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial.
Kurikulum 2013 memberi ruang yang seimbang antara kegiatan
intrakrikuler dengan ekstrakurikuler. Hal ini telihat dengan adanya
pengaturan khusus tentang kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana
tertuang dalam Permendikbud Nomor 81A tentang implementasi kurikulum
2013, lampiran III.
Dalam kurikulum 2013 dikenal dua jenis kegiatan ekstrakurikuler,
yaitu kegiatan ekstrakuler wajib dan ektrakurikuler pilihan. Ekstra
kurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti
oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut. Sedangkan ekstrakurikuler pilihan merupakan
program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan bakat dan minatnya masing-masing. Kepramukaan ditetapkan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga
sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas. Kegiatan selain kepramukaan, seperti
OSIS, UKS, dan PMR dikategorikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
pilihan. Begitu juga kegiatan ekstrakurikuer lain yang dikembangakan
sejalan dengan mata pelajaran, seperti klub olah raga, kesenian dan
bahasa, penelitian ilmiah, latihan kepemimpinan, kegiatan keagamaan,
kegiatan pencinta alam dan lain-lain. Sekolah sebagai satuan pendidikan
harus mampu mengorganisir kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasannya. Semua itu
harus dituangkan sekolah dalam sebuah buku panduan kegiatan ekstra
kurikuler yang telah dibahas bersama oleh guru, orang tua siswa dan
pihak terkat lainnya. Pembahasan bersama dengan orang tua (komite
sekolah) dan pihak terkait sangat penting dilakukan karena akan berkaitan
dengan berbagai hal, seperti pembiayaan dan resiko lainnya. Hasil
pembahasan itu dituangkan dalam bentuk persetujuan dari pihak komite
sekolah dan Dinas Pendidikan.
Dalam Kurikulum 2013, setiap peserta didik wajib memperoleh nilai
memuaskan pada kegiatan kepramukaan (ekstrakurikuler wajib). Dalam
Permendikbud ditegaskan sebagai berikut. “Peserta didik diwajibkan untuk
mendapatkan nilai memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada
setiap semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib
Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai di
bawah memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan
sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus
yang diselenggarakan bagi mereka.
Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan diluar jam pembelajaran dan
dibina oleh guru, pelatih, praktisi yang memiliki kualifikasi yang baik
berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Setiap siswa wajib mengikuti
kegiatan ekstra kurikuler Pramuka, Komputer dan Bahasa Inggris.
Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler merupakan ekstra kurikuler pilihan
dimana tiap siswa maksimal diperbolehkan mengikuti 2 ( dua ) kegiatan
sesuai bakat dan minatnya agar pengembangan bakat dan minatnya
maksimal sehingga dapat berprestasi. Kegiatan pengembangan diri
terprogram/ ekstra kurikuler Teknik Pengelasanhanya diberikan mulai
dikelas X dan XI dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 35 menit).
B. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan adalah:
a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
b. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan
minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya.
C. MANFAAT
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki manfaat
pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir.
a. Manfaat pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
bermanfaat untuk mendukung perkembangan personal peserta didik
melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian
kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan
kepemimpinan.
b. Manfaat sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler bermanfaat
untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman
sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan
nilai sosial.
c. Manfaat rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan
dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga
menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer
sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
d. Manfaat persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
bermanfaat untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik
melalui pengembangan kapasitas.
D. SASARAN
Kegiatan pengembangan diri terprogram/ ekstra kurikuler Teknik
Pengelasan hanya diberikan mulai dikelas X dan XI dialokasikan 2 jam
pelajaran (ekuivalen 2 x 35 menit).
E. TARGET
Target yang harus dicapai dari kegiatan tersebut adalah peserta
ekstrakurikuler dapat mengenal teknik-teknik pengelasan serta peralatan
yang digunakan dan memahami cara mempraktikkannya.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
B. MATERI KEGIATAN
Berikut ringkasan materi kegiatan selama diklat berlangsung dan
materi tersebut:
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam
menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat
didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya
tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut membentuk
ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang
terserap atau oksida-oksida.
Bila permukaan yang rata dan bersih ditekan, beberapa kristal akan
tertekan dan bersinggungan. Bila tekanan diperbesar daerah singgungan
ini bertambah luas. Lapisan oksida yang luas, rapuh, pecah logam
mengalami deformasi plastis.Batas antara dua permukaan kristal dapat
menjadi satu dan terjadilah sambungan yang disebut pengelasan dingin.
Ada empat cara yang dapat ditempuh untuk memanaskan logam pada
penyambungan, yaitu :
4. Pada patri listrik panas berasal dari tahanan induksi atau busur.
Sambungan las
Proses pengelasan
I. Pengelasan patri
1) Nyala
2) Celup
3) Tahanan
4) Infra merah
5) Dapur
6) Induksi
- Rol
- Pukul
- Die
III. Pengelasan gas
1) Udara-asitelin
2) Oksiasitelin
3) Oksihidrogen
4) Tekanan
X. Pengelasan termit
1. Tekanan
2 Tanpa tekanan
1. Tekanan
2. Ultrasonik
XIII.Pengelasan letup
1. Titik
2. Kampuh
3. Proyeksi
4. Tumpu
5. Nyala
6. Perkussion
V. Pengelasan induksi
· Frekuensi tinggi
1. Elektroda karbon
- Terlindung
- Tanpa lindungan
2. Elektroda logam
· Terlindung
a. Busur terlindung
b. Titik busur
c. Hidrogen atom
d. Gas inert
e. Busur terendam
f. Lantak
g. Terak elektro
· Tanpa lindungan
a. Logam polos
b. Lantak
ELEKTRODA
Dikenal tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks,
elektroda lapis tebal.
4. Menstabilkan busur.
13. Menambah lapisan logam las yang berasal dari serbuk logam dalam
lapisan pelindung.
Elektroda lapis tebal adalah elektroda yang mempunyai lapisan tebal dan
kandungan serbuk logam yang tinggi cocok untuk pengelasan teknik
kontak atau belah.
TEKNIK PENGELASAN
Posisi di bawah tangan yaitu suatu cara pengelasan yang dilakukan pada
permukaan rata/datar dan dilakukan dibawah tangan. Kemiringan
elektroda las sekitar 10º - 20º terhada garis vertikal dan 70º - 80º
terhadap benda kerja.
2. Posisi Tegak (Vertikal)
Posisi pengelasan ini sangat sukar dan berbahaya karena bahan cair
banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu diperlukan
perlengkapan yang serba lengkap antara lain: Baju las, sarung tangan,
sepatu kulit dan sebagainya. Mengelas dengan posisi ini benda kerja
terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5º -
20º terhada garis vertikal dan 75º - 85º terhadap benda kerja.
6. Penjepit benda kerja berfungsi untuk menjepit benda kerja yang akan
dilas.
8. Klem tiga fase berfungsi untuk pengaturan arus jauh dari mesin las
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelasan
1. Tegangan busur las
Polaritas listrik
Pemilihan polaritas ini tergantung dari bahan pembungkus elektroda,
kondisi thermal dan bahan induk kapasitas. Sambungan las yang dikenal
ada dua macam sambungan yaitu :
2. Gerak mengarah, kerja pada pengelasan jika sambungan las ini lebih
besar atau lebar daripada massa, maka elektrodanya perlu digerakkan
dengan sedikit mengayun bolak-balik untuk melebarkan cairan itu.
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: kegiatan
exrakurikuler teknik pengelasan ini dilakukan untuk menunjang proses
pembelajaran dikelas ketika jam pelajaran disekolah, terkhusus untuk
siswa teknik kendaraan ringan otomotif yang bidang perkerjaan nya bukan
hanya perbaikan, maintenance mobil tetapi juga meliputi perbaikan bodi
kendaraan, pada bidang perkerjaan perbaikan ringan bodi kendaraan ini
materi pengelasan tidak bisa dipisahkan, karena sebagian besar rangka
dan chasis mobil terbuat dari baja tuang yang karena umur pemakaian
akan menyebabkan patah, bengkok, berlubang dsb, disini diperlukan
seorang mekanik yang handal dan mahir menggunakan/melakukan teknik
penyambungan dan pematrian.
B. TINDAK LANJUT
Mengingat materi ini merupakan hal yang penting dalam penguasan
peserta didik, maka perlu kiranya diadakan kegiatan tindak lanjut berupa
pelatihan dan praktik-prakti yang bersifat profesional.
C. DAMPAK
Dampak positif adanya kegiatan ekstrakurikuler Teknik
PengelasanBagi siswa-siswi kelas X dan XI adalah siswa mampu
menemukan acuan baku untuk bekal dirinya dalam memahami dan
mempraktekkan teknik pengelasan sesuai ketentuan yang berlaku.
D. SARAN
Saran-saran yang perlu dikemukakan dalam proses pengajaran Teknik
Pengelasan agar lebih bermanfaat bagi dunia pendidikan, terkhusus pada
jurusan teknik otomotif karena sesuai dengan target pendidikan SMK
setelah menyelesaikan studi siswa dapat membuat lapangan perkerjaan
sesuai dengan bidang yang dipelajarinya di sekolah.
LAMPIRAN
Foto kegiatan
LAMPIRAN
Foto kegiatan