MODUL
2
1. MEMERIKSA BATERAI
Hidrometer
Berfungsi untuk melakukan pengukuran berat jenis battery
Cara Penggunaan :
1. Membuka tutup pengisian air battery
2. Masukkan ujung pengisap alat ke dalam battery
3. Tekan dan lepaskan balon pengisap air battery pada alat , sehingga air battery naik ke
dalam wadah alat ukur
4. Membaca hasil pengukuran berat jenis (Bj) air battery
2. MEMERIKSA SEKERING
3
Sekering adalah konduktor logam khusus yang dirancang untuk meleleh ketika arus listrik
dalam sirkuit melebihi angka aman. Hal ini berguna untuk melindungi komponen dan kerusakan
serius dan mengurangi kemungkinan kebakaran, satu atau beberapa sekering dapat digunakan
dalam tiap rangkaian atau sirkuit listrik. Tipe atau jenis sekering ditentukan oleh keistimewaan
konstruksinya.
a. Kaca:
Konduktor sekering dibungkus dengan pipa kaca kecil, mempunyai dua tutup logam yang
ditekan dalam pipa penghubung pada konduktor.
b. Keramik:
Tutup akhir dan konduktor sekering dibuat dalam satu bagian, dasar yang terbungkus
keramik dimasukkan antara tutup akhir untuk menahan koñduktor.
Kotak Sekering
Kotak sekering menyimpan sekering tunggal untuk sirkuit dan sistem kelistrikan kendaraan
bermotor. Salah satu ujung dan semua sekering dihubungkan pada baterai oleh kabel
berdiameter besar dan kabel sekering. Ujung yang lain tiap sekering dihubungkan pada masing-
masing rangkaiannya.
4
3. Menjadikan kotak sekering menjadi tertempel pada bodi logam tanpa terjadi hubungan
pendek.
4. Plastik tipis atau cover (tutup) bakelit melindungi sekering dan kerusakan fisik.
5. Pemegang sekering logam ada dua untuk tiap sekering, yang satu menghubungkan ke
dashboard dan yang lain ke terminal, sebagai basis tempat kotak sekering.
6. Dashboard/busbar atau papan panel, strip timah dihubungkan pada salah satu ujung
sekering, kemungkinan dihubungkan pada baterai atau sakiar penyalaan, memungkinkan
digunakan dua atau tiga buah.
7. Terminal, satu atau dalam beberapa rangka untuk tiap sekering, keduanya bertipe tombol
tekan ON, atau jenis sekering yang diputar.
MEMASANG SEKRING
Hal yang harus diperhatikan di dalam pemasangan pengaman sistem kelistrikan adalah
penggunaan ampere sekring harus lebih kecil atau sama dengan sumber arus (aki). Adapun
tahapan pemasangan sistem pengaman secara umum adalah :
1. Ambil sekring yang telah dipastikan kondisinya dalam keadaan baik
2. Tempatkan sekring pada kotak atau dudukan sekring
3. Setelah sekring berada pada dudukannya, sambungkan kabel pada ujung-ujung dudukan
sekring
4. Periksa dan kencangkan baut atau klep penjepit kabelnya.
PEMERIKSAAN SEKRING
Sekring sebagai pengaman dalam kelistrikan sepeda motor harus benar-benar dipastikan
dalam kondisi sempurna. Hal ini untuk menunjang keamanan dan keselamatan komponen
kelistrikan serta pengguna sepeda motor. Pemeriksaan sekring ini ada dua yaitu :
1. Pemeriksaan Visual, yang dilakukan dengan melihat langsung pada bagian konduktor
atau kawat lebur di dalam sekring, apakah putus atau ada cacat. Bila putus atau ada
cacat maka sekring tidak layak untuk digunakan.
2. Pemeriksaan dengan menggunakan Ohm meter.Cara ini dilakukan dengan
menghubungkan sekring dengan Ohm meter, apabila jarum bergerak maka kondisi
sekring sudah dapat digunakan.
Hal yang umumnya terjadi pada sekring adalah seringnya sekring putus. Bila bagian dan kabel
yang isolasinya terbuka mengenai chassis, suatu hubungan pendek terjadi bila “switch”
dinyalakan. Hal ini mengakibatkan arus naik dengan tiba-tiba, sehingga membuat sekering
putus. Janganlah pernah memakai kawat sebagai pengganti sekering. Kawat tersebut dapat
mengalirkan arus yang besar, sehingga membakar kabel-kabel dan dapat menyebabkan
kebakaran. Dianjurkan agar senantiasa membawa bersama sekering tambahan.
Bila sekering (fuse) terasa panas, sekering tersebut mungkin mempunyai kontak yang buruk
dengan pemegangnya. Periksalah apakah kontaknya longgar dan bila perlu kencangkanlah.
Adalah suatu praktek yang baik untuk menggosok ujung-ujung metalik dan sekering dan
terminal-terminal pemegang sebelum memasang sekering.
Diagnosa kerusakan
5
(1) Sekering putus segera setelah switch dinyalakan.
Switch tersebut mungkin rusak atau aliran listrik mempunyai hubungan pendek.
Lepaskanlah kabel masuk dan “switch” dan periksalah kontinuitas “switch” dengan
memakai tester tangan. Bila ada kontinuitas, terminal-terminal di dalam “switch box”
mungkin rusak atau kabel aliran putus.
(4) Bila lampu utama (headlight) diubah arahnya, sekering putus. Lepaskanlah kabel masuk
“dimmer switch”, dan periksalah kontinuitas dan switch
3. MEMERIKSA SOKET-SOKET
Komponen penghubung bisa dikategorikan menjadi tiga model, yaitu
1. junction block dan relay block,
Junction block (J/B) adalah suatu kotak (block) dengan connector yang dikelompokkan
bersama-sama untuk sirkuit kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari bus bars dalam bentuk
6
cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring, relay, circuit breaker, dan alat lain yang
terpasang di dalamnya. Sedangkan relay block sama dengan junction block, tetapi tidak
memiliki bus bars.
2. Connector,
Komponen connector digunakan untuk menghubungkan kelistrikan antara dua jaringan
kabel dengan jaringan kabel ke komponen. Connector diklasifikasikan dalam connector
"jantan" dan "betina", karena bentuk terminalnya berbeda. Semua connector memiliki
bentuk yang umumnya berujung terbuka dengan pengunci di bagian atas.
4. MEMERIKSA KABEL-KABEL
Jaringan kabel (wiring harness ) adalah sekelompok kabel-kabel atau kawat yang masing-
masing terisolasi.
Fungsi dari jaringan kabel ini adalah untuk menghubungkan dan melindungi komponen-
komponen sirkuit. Semuanya disatukan dalam satu unit untuk mempermudah hubungan antara
komponen kelistrikan kendaraan. Jaringan kabel terdiri kawat dan kabel, komponen
penghubung, dan komponen yang melindungi sirkuit.
7
Ada tiga macam kawat dan kabel yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
1. kawat tegangan rendah,
2. kawat tegangan tinggi,
3. dan kabel-kabel yang diisolasi. Sebagian besar kawat dan kabel yang terdapat dalam
kendaraan adalah bertegangan rendah ( low voltage wire).
Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian, untuk lebih memudahkan dalam pemasangan
dan perawatan pada kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan ke salah satu bagian oleh
komponen penghubung, sehingga komponen listrik dan elektronik sepeda motor dapat
berfungsi.
Untuk pemasangan terminal baru pada kabel baterai, langkahnya sebagai berikut:
a. Potonglah terminal yang lama dan bagian yang rusak dan kabel.
b. Ketika kabel dalam kondisi yang baik, bukalah terminal dengan menggunakan nyala api
brander las asitelin dengan panas sedang.
c. Kupas karet pelapis dan inti dan pasanglah dengan jarak kedalaman yang sama dan
terminal ditambah 10 mm.
d. Kutub terminal baterai, nyalakan oksi asetelin, pegang kawat solder pada bagian atas dan
inti kabel ke dalam selubung terminal dan solder pada bagian sampingnya.
e. Jauhkan nyala api dan peganglah kabel hingga terpasang, biarkan terminal menjadi dingin
oleh udara sekitar selama mungkin atau dibalut dengan kain yang telah dibasahi.
f. Dinginkan terminal dan kabel dengan dipegangi di bawah aliran air dingin yang mengalir.
g. Bersihkan terminal dan kabel dengan kain yang bersih.
h. Tutuplah sambungan dan selubung dengan beberapa lapis isolasi.
8
mengalami kerusakan, potonglah ujungnya tepat dibawah daerah yang rusak dan lakukan
pengisolasian ulang
d. Pasanglah tali pada inti kawat dengan menggunakan klem penjepit
e. Gunakan salah satu dan dua metode, sambungkan terminal dengan inti kabel
9
Gambar 4.24. Mempersiapkan kabel tegangan rendah
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki rangkalan kabel tegangan
rendah yang rusak:
Memperbaiki rangkaian kabel tegangan rendah yang terletak pada bagian dalam,
sebagai berikut:
a. Carilah bagian sambungannya, hal ini akan melepas beberapa komponen atau melepas
pada sebgaian jaringan.
b. Bukalah isolasi sambungan dan jaringan, buka isolasi dengan jarak sedikitnya 40 mm dan
tiap sisi sambungan.
c. Potonglah bagian ujung untuk menghilangkan bagian tengah yang rusak.
d. Lepaskan isolasi pada ujung untuk menghilangkan bagian tengah yang rusak.
e. Lepaskan isolasi pada ujung inti kawat dengan jarak sedikitnya 5 kali dan diameter kabel,
pembukaan isolasi Inti dapat dilakukan dengan alat sebagal beirkut pisau, alat pembuka
isoasi yang dapat diatur dan tang. Periksalah bagian tengahnya setelah dilakukan
pembukaan isolasi: kondisi harus bersih, tidak boleh terjadi kerusakan yang disebabkan
oleh alat pembuka isolasi. Gantilah kabel sepanjang 100 mm dengan isolasi kabel yang
sama dengan kabel tegangan rendah yang rusak sebelumnya.
f. Bukalah isolasi pada ujung kabel yang baru. Putarlah salah satu ujung dan inti kawat kabel
terhadap salah satu ujung kabel baru.
g. Solder pada bagian sambungan.
h. Gunakan kikir kecil atau tang, buanglah sisi tajam pada sambungan tersebut.
i. Berilah isolasi pada sambungannya, gunakan metodu “overlapping” atau pembungkusan
yang dimulal dengan pengisolasian pada salah satu sisi sambungan dan ke sisi lainnya.
j. Ulangilah prosedur di atas terhadap bagian tengah lainnya
k. Buatlah lubang dan kabel tersebut dan lakukan penekanan hingga sejajar dengan kabel
lainnya.
l. lsolasi kembali jaringan gunakan metode pembungkusan benlapis dan isolasi yang ash,
isolasi kembali pada semua janingan, gunakan metode pembungkusan berlapis dan
memakal isolasi yang baru, pastikan bahwa lubang tersebut sudah diisolasi dan tidak
menimbulkan bagian yang lebih atau menonjol dan jaringan tertsebut.
m. Gantilah nangkaian atau komponen.
a. Ketika akan dilakukan penyambungan antara kabel yang baru dengan kabel yang lama,
maka ikutilah petunjuk di bawah ml:
b. Canilah rangkaiannya dalam jaringan.
c. Periksalah kabel pada jaringan, lepaskan isolasi dan daerah jaringan, paling tidak berjarak
80 mm pada sekehiling titik sambungan.
d. Bentuklah mellngkar pada isolasi sehingga nantinya dapat digunakan kembali.
e. Identifikasi kabel dan warna dan pisahkan kabel satu dan yang lainnya
f. Lepaskan isolasi dan kabel, lakukanlah dan Inti kawat, potonglah kabel berjarak paling
sedikit lima kali dan diameternya.
g. Potonglah kabel pada tiap ujungnya, berhati-hatilah untuk tidak memotong dengan
melewati Inti kawat.
h. Lepaskan isolasi dan Inti kawat.
i. Sambunglah dan solder kabel yang baru ke inti kawat dengan menggunakan metode yang
sudah dijelaskan sebelumnya.
j. Lilitlah kabel yang baru terhadap janingan.
k. lsolasilah pada bagian sambungan dengan menggunakan isolasi baru.
l. Isolasi kembali jaringan seperti yang sudah diterangkan
m. Gantilah rangkaian jaringan
11
Gambar 4.25 Menyambung dua kabel
Warna kabel tiap merek motor berbeda-beda. Pada dasarnya warna kabel itu hanya mewakili
muatan positif(+) dan negatif (-). Berikut penjelasannya arti warna kabel kelistrikan sepeda
motor :
1. HONDA
12
Hijau : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Merah : (+) aki
Hitam : (+) kunci kontak
Putih : (+) alternator pengisian
(+) lampu dekat
Kuning : (+) arus beban ke saklar lampu
Biru : (+) lampu jauh
Abu-abu : (+) flasher
Biru Laut : (+) sein/reting kanan
Oranye : (+) sein/reting kiri
Coklat : (+) lampu kota
Hitam-Merah : (+) spul CDI
Hitam-Putih : (+) kunci kontsk
Hitam-Kuning: (+) koil
Biru-Kuning : (+) pulser CDI
Hijau-Kuning: (+) lampu rem
2. YAMAHA
3. SUZUKI
4. KAWASAKI
Lampu- lampu merupakan kelengkapan kendaran yang bersangkutan sesuai dengan peraturan
lalu lintas yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk keselamatan pengendara ataupun orang
lain.
Kelengkapan-kelengkapan pada instalasi penerangan termasuk:
15
f. Bola lampu jenis halogen tidak boleh tersentuh oleh tangan jari tetapi harus dipegang pada
socketnya.
g. Periksa kondisi bola lampu.
h. Pasang kembali bola lampu pada dudukannya.
i. Periksa sambungan dudukan bola lampu, jika kurang 1 diperbaiki dahulu.
j. Coba kondisi lampu setelah terpasang dengan cara menghidup dan mematikan lampu.
k. Tutup kaca depan lampu kepala, kontrol dan pastikan bahwa dudukan lampu kaca dalam
keadaan baik dan aman.
16
Gambar 4.2 Melepas Bola Lampu Belakang
ALTERNATOR
17
Fungsi Alternator :
Alat pembangkit arus listrik AC
Bekerja berdasarkan prinsip elektro magnetik.
Prinsip kerja :
Magnet yang melintasi kumparan, maka akan timbul garis gaya magnet di sekitar
kumparan.
Saat magnet melintasi kumparan, maka garis gaya medan magnet di sekitar kumparan
hilang.
Akibat berubah-ubahnya garis gaya medan magnet, maka akan dihasilkan tegangan
induksi pada kumparan.
Fungsi :
Menghasilkan tegangan pulsa untuk mengatur kerja SCR.
18
Konstruksi :
Generator Pulsa terdiri dari sebuah magnet permanen yang dililiti kumparan.
Cara Kerja :
Signal rotor mendekati atau meninggalkan generator pulsa, akan terjadi perubahan garis-
garis gaya magnet.
Perubahan garis-garis gaya magnet akan menghasilkan tegangan pulsa.
Signal rotor mendekati kumparan à Tegangan pulsa positif
Signal rotor meninggalkan kumparan àTegangan pulsa negatif
PEMERIKSAAN KUMPARAN
PEMBANGKIT ALTERNATOR
Ukur tahanan kumparan pembangkit
alternator antara terminal Hitam/Merah
dan Massa.
PEMERIKSAAN TEGANGAN
PUNCAK KUMPARAN PENGAPIAN
Ukur tegangan puncak dengan
Voltmeter AC pada kabel Hitam/Merah
dengan Hijau.
STANDAR: 100 V (NF100)
19
PEMERIKSAAN TEGANGAN
PUNCAK KUMPARAN
PEMBANGKIT
Ukur tegangan puncak dengan
Voltmeter AC pada kabel Biru/Kuning
dengan Hijau.
STANDAR: 0,7 V (NF100)
KEGIATAN BELAJAR 2
20
1. Memeriksa CDI
2. Memeriksa BUSI
1. Memeriksa CDI
CDI = CAPASITIVE DISCHARGE IGNITION
Pengganti platina è Mengontrol arus listrik ke Ignition Coil
Keunggulan CDI >< Platina :
Tidak memerlukan penyetelan.
Menghasilkan tegangan listrik lebih besar dan stabil.
Saat pengapian lebih tepat, sesuai putaran mesin.
21
2. Memeriksa BUSI
Fungsi :
Menghasilkan percikan bunga api listrik
Contoh :
BUSI NSR STD = W24 ES, Kecep Tinggi = W 27 ES
22
1. Pasang busi pada tutup busi
2. Putar kunci kontak pada posisi ”ON”
3. 3.Putar Poros engkol menggunakan Kick Stater atau menggunakan motor stater,
4. Perhatikan letikan api yang keluar
5. Buat catatan hasil pemeriksaan busi.
Ukur dan setel renggang busi, sesuai dengan ketentuan pada tipe sepeda motor yang dikerjakan
LATIHAN
Tuliskanlah latihan berikut dibuku catatan !
23
Tuliskanlah langkah-langkah pemeriksaan komponen berikut ini berdasarkan modul:
1. Memeriksa baterai
2. Memeriksa sekering
3. Memeriksa soket-soket
4. Memeriksa kabel-kabel
5. Memeriksa lampu-lampu
6. Perbaikan / penggantian komponen kelistrikan rusak
7. Memeriksa lilitan/spul penerangan
8. Memeriksa CDI
9. Memeriksa BUSI
24