Anda di halaman 1dari 28

MODUL AJAR

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PELUMASAN


SEPEDA MOTOR

FASE F
SEMESTER 3

TEKNIK SEPEDA MOTOR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


2022

i
DAFTAR ISI

IDENTITAS MODUL AJAR


RINCIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
DAFTAR ASESMEN
LAMPIRAN
A. IDENTITAS MODUL AJAR
1. Nama : Agung Santoso, S.Pd.
2. Institusi : SMK Ma’arif Semanu
3. Kosentrasi : TEKNIK SEPEDA MOTOR
4. Elemen : Perawatan dan Perbaikan Mesin Sepeda Motor
5. Sub ATP : Komponen Utama Sistem Pelumasan
6. Alokasi Waktu : ...... JP (@JP = 45 menit)
7. Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan (8 JP @Pertemuan)
8. Target : Peserta didik kelas XI Semester 3
9. Model Pembelajaran : Discovery Learning
10. Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi
11. Media Pembelajaran :
11.1 Alat Pembelajaran : White board, board marker, laptop, android, wifi internet,
LCD Projector, ATK
11.2 Pembelajaran : PPT, video pembelajaran, Kertas HVS
12. Sumber Belajar : Buku Manual, Modul pdf, internet, video pembelajaran, dll.
13. Bentuk Penilaian : Asesmen Awal, Asesmen Formatif, Asesmen Sumatif

B. RINCIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

PROFIL
CP TP KKTP (Kriteria Ketercapaian PELAJAR
Tujuan Pembelajaran) PANCASILA
Pada akhir fase 1.3 Mengatasi 1.3.1 Peserta didik dapat Bernalar kritis,
F, Peserta gangguan memahami fungsi Gotong
didik mampu dengan royong, dan
sistem pelumasan
mendiagnosis menerapkan Mandiri.
gangguan atau prosedur sepeda motor
kerusakan perawatan 1.3.2 Peserta didik dapat
pada Engine
menjelaskan kode-kode
Sepeda Motor
meliputi oli mesin
Komponen 1.3.3 Peserta didik dapat
Utama Engine,
menjelaskan fungsi
Sistem
Pelumasan, komponen utama sistem
Sistem pelumasan sepeda motor
Pendinginan, 1.3.4 Peserta didik dapat
Sistem Gas
Buang, Sistem menjelaskan prinsip
Bahan Bakar kerja/cara kerja sistem
dan melakukan pelumasan sepeda motor
tindakan tepat
1.3.5 Peserta didik dapat
dalam
mengatasi menjelaskan prosedur
gangguan atau pemeriksaan dan
kerusakan
perawatan berkala
secara
menyeluruh sistem pelumasan
pada berbagai sepeda motor
jenis dan
merek Sepeda
Motor.

C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE 1 (8 JP = 360 menit)


KKTP 1.3.1 Peserta didik dapat memahami fungsi sistem
pelumasan sepeda motor
1.3.2 Peserta didik dapat menjelaskan kode-kode oli mesin
1.3.3 Peserta didik dapat menjelaskan fungsi komponen
utama sistem pelumasan sepeda motor
1.3.4 Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja/cara
kerja sistem pelumasan sepeda motor
1.3.5 Peserta didik dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan
dan perawatan berkala sistem pelumasan sepeda motor
ASESMEN Asesmen Awal (pretest), Asesmen Formatif (Lembar
Observasi, Presentasi dan LKPD 1)
Kegiatan Awal (20 menit)
1.1 Peserta didik dan Pendidik memulai pembelajaran dengan doa bersama
1.2 Pendidik melakukan presensi kepada peserta didik
1.3 Peserta didik diberikan motivasi awal terkait pembelajaran
1.4 Peserta didik diberikan asesmen awal.
1.5 Peserta didik mengerjakan asesmen selama 10 menit.
1.6 Pendidik memetakan siswa menjadi beberapa kelompok diskusi sesuai dengan
kesiapan profil.
1.7 Pendidik membuat kelompok berdasarkan hasil pemetaan asesmen.

Komponen Inti (325 menit)


Stimulasi
1.8 Peserta didik menyimak video yang diberikan Pendidik
https://www.youtube.com/watch?v=1w9pOFABB5s (Komponen
Sistem Pelumasan)

Identifikasi Masalah
1.9 Peserta didik diminta untuk memberikan pendapat terkait video yang disimak.

1.10 Peserta didik diberikan pertanyaan terkait video dengan panduan LK

• Jelaskan kode-kode oli mesin!

• Sebutkan komponen-komponen pada sistem pelumasan sepeda motor !

• Bagaimana cara kerja sistem pelumasan pada kendaraan sepeda motor !

NB. Tingkat kesulitan LK dinaikan, untuk mengakomodasi peserta didik yang


tingkat pemahamannya cepat atau lambat. (Diferensiasi Proses)

Mengumpulkan Data
1.12 Peserta didik mencari informasi tentang sistem pelumasan sepeda motor dari
berbagai literatur berdasarkan dari tingkat kesulitan. (Deferensiasi Konten)
Melakukan Verifikasi/Pembuktian
1.13 Peserta didik duduk sesuai kelompok yang ada, kemudian mendapatkan
Instruksi Kelompok Kerja. Isi dari IKK adalah:
a. Menjelaskan komponen dan fungsi dari sistem pelumasan sepeda motor.
b. Menjelaskan cara kerja sistem pelumasan sepeda motor.
c. Mencari informasi tentang prosedur pemeriksaan dan perawatan berkala
sistem pelumasan sepeda motor.
1.14 Peserta didik dijelaskan terlabih dahulu cara mengerjakan IKK dan
menjadikannya hasil kerja masing-masing kelompok (diberi kebebasan dalam
penyampian hasil kerja/presentasi : file presentasi dalam power point/video)
(Diferensiasi Proses)
Generalization
1.15 Peserta didik yang sudah menyelesaikan file presentasi langsung diminta
mengambil undian urutan presentasi.
1.16 Pendidik menampilkan sebuah video untuk merefresh kegiatan
pembelajaran dikelas. (KSE)
1.17 Peserta didik dengan anggota kelompok yang bertugas melakukan presentasi
dari hasil diskusi.
1.18 Peserta didik yang menjadi audience menyimak dan dipersilahkan memberikan
tanggapan dan pertanyaan pada sesi tanya jawab. Sesi ini juga didampingi dan
difasilitasi Pendidik. Pendidik melakukan observasi kegiatan prsentasi.
1.19 Peserta didik kembali ke tempat duduk sesuai kelompok dan diberikan
kesempatan untuk mereview hasil presentasi berdasarkan masukan para
audience.

1.20 Peserta didik dari Kelompok A diminta untuk memastikan setiap anggotanya
memahami materi hasil diskusi dan diminta membuat resume singkat sebagai
evaluasipengayaan pribadi mereka dan dilaporkan kepada Pendidik.
1.21 Peserta didik yang mengumpulkan resume akan mendapatkan skor keaktifan
tambahandari Pendidik
1.22 Peserta didik kemudian diberikan LKPD 1 sebagai evaluasi proses awal
(asesmen formatif) dari sub materi pengertian, jenis-jenis, fungsi, dan cara kerja
sistem pelumasan sepeda motor.
1.23 Peserta didik dan Pendidik melakukan koreksi dan pembahasan bersama untuk
hasil kerja
Kegiatan Penutup (15 menit)
1.24 Kegiatan Refleksi
a. Apa hal baru yang kamu pelajari dari kegiatan pembelajaran ini?
b. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
c. Apa saja kesulitan yang dialami peserta didik?
1.25 Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dapat menanyakan hal yang kurang dipahami
b. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari Pendidik
c. Pendidik menyampaikan materi pertemuan yang akan datang

Tabel Asesmen

ASESMEN
ASPEK KKTP
AWAL FORMATIF SUMATIF
Pengetahuan Pengetahuan Awal Angket
Awal tentang definisi dan Pertanyaan
fungsi (Soal Essay)
Proses Menjelaskan fungsi Lembar
Pembelajaran sistem pelumasan Observasi
sepeda motor Kegiatan
Presentasi
Mengklasifikasi
sistem pelumasan
sepeda motor
Menjelaskan fungsi
komponen utama
sistem pelumasan
sepeda motor

Menjelaskan prinsip
kerja/cara kerja sistem
pelumasan sepeda
motor

Menjelaskan prosedur
pemeriksaan dan
perawatan berkala
sistem pelumasan
sepeda motor
Menjelaskan cara kerja LKPD 1
dari sistem pelumasan Menjelaskan,
cara kerja dan
fungsi
komponen

Akhir Asesmen
Pembelajaran Sumatif
dengan
soal-soal
tes tulis
(pilihan
ganda)
D. Lampiran-Lampiran
1. Asesmen Awal
Lampiran 1.1 Instrumen Asesmen Awal

ANGKET PERTANYAAN
MATERI DASARPENGERTIAN, JENIS-JENIS DAN FUNGSI

Nama :
Kelas :
Nis :

Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan pengetahuan dasar dan pengalaman
belajarmu!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem pelumasan pada sepeda motor !

(Bobot 10 Point)

2. Sebutkan macam-macam sistem pelumasan pada kendaraan sepeda motor !


(Bobot 15 Point)

3. Sebutkan komponen sistem pelumasan sepeda motor ! (Bobot 15 Point)

4. Jelaskan prosedur perawatan sistem pelumasan sepeda motor ! (Bobot 30 Point)

5. Gangguan apa saja yang mungkin terjadi pada komponen utama sistem
pelumasan ? (Bobot 30 Point)

Terima Kasih, Telah Menjawab


2. Asesmen Formatif
Lampiran 2.1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


LKPD 1
Menjelaskan Nama, Cara Kerja Dan Fungsi Komponen

Nama :
Kelas :
Nis :
Petunjuk Kerja:
Isilah kolom ketiga hingga kelima sesuai dengan gambar

NO GAMB NAMA CARA FUNGSI


AR KERJA
1. SAE 15W - 40

2.

3.

4. Jelaskan cara kerja sistem pelumasan sepeda motor !

5. Tuliskan prosedur perawatan sistem pelumasan sepeda motor!


Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Pedoman Pemberian Skor:

ASPEK BENAR & BENAR & SALAH TIDAK


TEPAT BELUM TEPAT JAWAB
Nama 3 2 1 0
Cara Kerja 3 2 1 0
Prosedur 4 2 1 0

*Nilai skor maksimal masing-masing nomor adalah 10 sehingga total nilai 50


Total nilai (50) x 2 = 100

Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP) 1.3.1-1.3.4


INDIKATOR KETENTUAN
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 75 - 100
Peserta didik dinyatakan TUNTAS BERSYARAT Skor 50 - …< 75
Peserta didik dinyatakan BELUM TUNTAS Skor 0 - …< 50
*NB:
1. Peserta didik yang TUNTAS BERSYARAT mereka harus melakukan perbaikan
pada aspek yang masih kurang atau belum dipahami saja
2. Peserta didik yang BELUM TUNTAS mereka harus melakukan perbaikan total
Lampiran 2.2

LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN PRESENTASI

ASPEK YANG DINILAI TOTAL


NO NAMA SKOR
Ketepatan Kelengkapan Pembawaan Cara
Materi Materi Presentasi Menjawab

Pedoman Pemberian Skor/Poin:

ASPEK S.BURUK BURUK CUKUP BAIK S.BAIK


Ketepatan 1 2 3 4 5
Materi
Kelengkapan 1 2 3 4 5
Materi
Pembawaan 1 2 3 4 5
Presentasi
Cara 1 2 3 4 5
Menjawab

Keterangan:
Total nilai presentasi 1 Peserta didik maksimal adalah 50 (total skor maks (20 + 30))
Jadi rumus total nilai kegiatan presentasi 1 Peserta didik adalah
Total Skor + 30 = …
Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP) 1.3.1-1.3.3

INDIKATOR KETENTUAN
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 35 – 50
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 20 - …< 35
BERSYARAT

Peserta didik dinyatakan BELUM Skor 0 - …< 20


TUNTAS

*NB:
1. Peserta didik yang TUNTAS BERSYARAT mereka harus melakukan perbaikan
pada aspek yang masih kurang atau belum dipahami saja
2. Peserta didik yang BELUM TUNTAS mereka harus melakukan perbaikan total
3. Asesmen Sumatif
Lampiran 3.1

ASESMEN SUMATIF
KKTP 1.3.1-1.3.3

Nama :
Kelas :
Nis :

Instruksi Kerja!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Jelaskan fungsi sistem pelumasan.

2. Sebutkan jenis-jenis sistem pelumasan pada mesin bensin.

3. Jelaskan filter oli pada sistem pelumasan sepeda motor.

4. Jelaskan fungsi oil pan pada sistem pelumasan sepeda motor.

5. Jelaskan fungsi oil pump pada sistem pelumasan sepeda motor.

6. Jelaskan bagaimana oli mesin dapat bersirkulasi kebagian komponen cylinder head ?

7. Apa saja yang perlu di periksa ketika sirkulasi oli tidak normal ?

8. Kenapa sistem pelumasan diperlukan pada mesin sepeda motor ?

9. Jelaskan kode oli mesin SAE 20W-40 SL JASO MA .

10. Jelaskan bagaimana perawatan sistem pelumasan pada sepeda motor sesuai dengan SOP.

Jawaban:

1. Sistem pelumasan berfungsi untuk mencegah kontak langsung antara komponen yang
saling bergesekan, sehingga kekuatan bahan dapat dipertahankan.selain itu, sistem
pelumasan juga berfungsi juga untuk membantu mendinginkan komponen yang
bergesekan, sebagai peredam dan anti karat .

2. Jenis Percik ( splash type ), Jenis Tekanan ( pressure feed type ) dan Jenis kombinasi (
jenis 1 dan 2 )

3. Filter oli fungsinya untuk menyaring kotoran, seperti gram-gram dari gesekan mesin
dan menyaring karbon, sebelum oli disirkulasikan ke seluruh bagian mesin
4. Fungsi dari oil pan adalah sebagai tempat penampungan oli yang akan diisap pompa oli
dan ditekan ke bagian – bagian mesin yang perlu pelumasan.

5. Oil pump berfungsi untuk mengisap dan menekan oli ke bagian - bagian mesin yang
memerlukan pelumasan.

6. Sirkulasi oli mesin bekerja Karena adanya pompa oli yang berfungsi menekan oli mesin
keseluruh bagian komponen mesin salah satunya adalah mekanisme klep pada cylinder
head. Oli mesin mengalir dari bak oli melalui lubang sirkulasi pada saat mesin hidup,
Karena pompa oli bekerja ketika mesin hidup. Tekanan pompa oli dapat mendorong oli
mesin naik ke bagian cylinder head.

7. Ketika ada masalah pada sistem pelumasan, maka komponen yang harus diperiksa
adalah : - Oli mesin - Saringan oli - Pompa oli - Lubang sirkulasi - Gasket atau seal dari
kebocoran

8. Karena pelumasan pada kendaraan bermotor berfungsi untuk melumasi, mendinginkan,


sebagai bantalan, anti karat, merapatkan bagian bagian yang berongga serta sebagai
pembersih. Sehingga umur mesin kendaraan bisa lebih tahan lama

9. SAE menunjukan standar kekentalan 20 W titik beku pada suhu dingin 40 titik didih
pada suhu panas SL menunjukan kualitas oli JASO MA oli untuk tingkat gesekan rendah
pada mesin

10. Melakukan perawatan pelumasan secara berkala yaitu diantaranya, menganti oli mesin
secara berkala sesuai sop, mengganti saringan oli secara berkala dan memeriksa pompa
oli
Pedoman Pemberian Skor:
BENAR & BENAR & TIDAK
ASPEK TEPAT BELUM SALAH JAWAB
TEPAT
Soal 10 5 1 0

*Nilai skor maksimal masing-masing nomor adalah 10 sehingga total nilai 100
Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP) 1.3.5-1.3.7
INDIKATOR KETENTUAN
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 75 - 100
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 50 - …< 75
BERSYARAT
Peserta didik dinyatakan BELUM Skor 0 - …< 50
TUNTAS

*NB:
1. Peserta didik yang TUNTAS BERSYARAT mereka harus melakukan perbaikan
pada aspek yang masih kurang atau belum dipahami saja
2. Peserta didik yang BELUM TUNTAS mereka harus melakukan perbaikan total
BAHAN AJAR

SISTEM PELUMASAN
Komponen engine bergerak dan saling bersinggungan akan menghasilkan gesekan dan panas,
sistem pelumasan bertujuan untuk mengurangi keausan pada komponen bukan mencegah keausan.
Pelumasan dilakukan dengan membentuk lapisan oli pada permukaan yang
bergesekan/bersinggungan sehingga umur motor menjadi lebih panjang.

A. Fungsi Pelumasan
1. Anti gesekan/ anti friction effect
Jika dua benda bergerak saling berhubungan maka permukaan yang berhubungan akan
terjadi gesekan. Meskipun permukaan yang bergesekan kelihatan sangat halus jika dilihat
menggunakan alat pembesar maka permukaan tersebut sangatlah kasar, untuk itu
diperlukan lapisan oli pada permukaan yang bergesekan.
2. Pelumas sebagai pendingin / cooling effect
Ketika motor bekerja gesekan akan menimbulkan panas dan hasil pembakaran juga
menimbulkan panas, oli pelumas sebagai pendingin motor dengan jalan mengambil panas
dari bagian yang dilalui yang selanjutnya didinginkan pada panci oli/karter
3. Anti karat/Rust inhibiting effect
Minyak pelumas membentuk lapisan tipis untuk menjaga permukaan logam dari udara,
air dan gas yang membuat karat. Pembersih / cleaning effect Tekanan dari pompa oli
mengalir ke mesin sehingga permukaan gesekan dapat dijaga kebersihannya, untuk itu
diperlukan saringan oli sebagai penyaringan kotoran
B. Macam – Macam Jenis Sistem Pelumasan :
Sistem pelumasan tekan
Cara kerja : Oli dari karter dipompakan ke saluran bagian motor yang memerlukan pelumasan
dan turun dengan sendirinya kembali ke karter Sifat-sifat :
1. Pelumasan teratur dan merata
2. Memberi pendinginan dan pembersihan pada tiap-tiap bagian yang diakhiri
3. Karena pompa digerakkan oleh motor, hasil pemompaaannya tergantung pada putaran
motor
4. Digunakan pada kebanyakan motor 4 Tak dan motor diesel 2 Tak
5. Oli perlu diganti setiap 3.000 km pada motor bensin ( Oli Pertamina )
Keuntungan sistem pelumasan tekan :
1. Konstruksinya sangat sederhanadan mudah perawatan.
2. Jika oli dalam bak berkurangmudah untuk mengontrol dan menambahkan jika perlu.
3. Oli dibagian bawah crankcase dipompa keatas dengan pompa trochoid dengan sistem
tekan dan disaring dengan oli filter sebelum dialirkan kesemua komponen.
Gambar 1. Sistem Pelumasan Tekan
Pelumasan campur

Gambar 2. Sistem Pelumasan Campur


Cara kerja :
Oli dicampur dengan bahan bakar, maka oli ikut aliran gas keruang engkol dan silinder
dimana oli terbakar
Sifat-sifat :
1. Sistem pelumasan jenis oli yang paling sederhana
2. Pemakaian oli boros, timbul polusi
3. Dipergunakan pada motor 2 Tak kecil
4. Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin
5. Perbandingan campuran Bagian oli 2 – 4% ( Perhatikan spesifikasi pabrik )
Pelumasan sistem autolube dan CCI

Gambar Pelumasan Campur Jenis Autolube dan CCI


Sifat-sifat
1. Pemakaian oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur (langsung ditangki).
2. Penyetelan salah pada pompa oli mengakibatkan kerusakan pada motor.
3. Dipergunakan pada sepeda motor 2 Tak.
C. Komponen-Komponen Sistem Pelumasan
1. Saringan atau Filter oli

Gambar 3. Filter Oli


Fungsi menyaring oli sebelum mencapai pemakai sehingga :
a) Keausan motor diperkecil
b) Umur motor diperpanjang
Letak pemasangan :
Pada saluran tekan pompa oli komponen ini sangatlah fital dimana oli yang bersirkulasi
secara terus menerus oli menjadi kotor karena serbuk besi dan karbon. Unsur ini dibawa
oli kedalam mesin dengan demikian akan mempercepat tersumbatnya saluran oli. Untuk
mencegah hal ini saringan atau filter oli bertugas menyaring kotoran yang terdapat dalam
oli. Pada mesin sepeda motor terdapat 3 jenis filter oli yaitu :
a) Filter oli halus.
b) Filter oli kasar.
c) Filter oli sentrifugal.
2. Pompa oli Pompa oli digerakkan oleh putaran mesin dan pada saat berkerja pompa oli
menghisap oli dari ruang karter setelah itu melewati filter agar oli bersih dan aman untuk
disirkulasikan keseluruh bagian komponen mesin. Jenis-jenis pompa oli sebagai berikut:
Model Trochoid Pump
Gambar 4. Pompa Oli Trochoid
Nama komponen :
1. Rotor bagian dalam / Rotor penggerak 4. Poros pemutar
2. Rotor bagian luar / Rotor yang digerakkan 5. Saluran masuk
3. Rumah pompa 6. Saluran keluar
Tipe ini adalah salah satu jenis pompa rotor bagian dalam rotor (drive rotor) dan bagian
luar (driven rotor) dalam satu hubungan. Dua rotor ini berputar dalam kecepatan yang
berbeda, hal ini menyebabkan adanya perbedaan volume antara dua rotor yang
menyebabkan oli akan terhisap kedalam pompa oli dan keluar dengan tekanan. Tipe ini
banyak digunakan karena mempunyai banyak kelebihan dan mudah dalam perawatan
D. Oli Motor
Bahan baku oli motor diperoleh dari berbagai macam sumber :
Oli mineral yaitu oli pelumas yang diproses dari minyak mentah hasil pengolahan minyak bumi
( Base oil ).
1. Daur ulang (recycle base oil) diperoleh dengan penguraian / pemisahan senyawa bahan
dasar pelumas (base oil) dengan bahan lainnya.
2. Oli sintetis terdiri atas Polyalphaolifins yang berasal dari bagian terbersih pemilahan oli
mineral, basis yang paling stabil adalah Polyol-ester karena memberikan reaksi yang
minim jika dicampur dengan bahan lain. Sedikit mengandung karbon reaktif yang
bereaksi dengan oksigen sehingga timbul acid /asam.
3. Oli semi sintetis merupakancampuran dari oli sintetis dengan oli mineral.
4. Ada juga oli mineral yang terbuat dari hewan atau tumbuhan ( lemak hewan, lemak ikan
paus, minyak sawit, kacang tanah, minyak kedelai, zaitun, biji jarak)
Bahan tambahan (additeve)
Bahan tambah (additive) berfungsi untuk meningkatkan kemampuan minyak pelumas, karena
oli pelumas murni tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan motor, oleh karena itu perlu
ditambah zat-zat yang memperbaiki prestasinya. Bahan tambah tersebut antara lain :
1. Detergen
1) Mengendalikan pembentukan deposit yang disebabkan oleh oksidasi panas
2) Mencegah terjadinya penggumpalan kontaminen
3) Mencegah penguapan minyak pelumas pada permukaan logam panas
2. Dispersants
1) Mencegah mengendapnya komponen slugde/lumpur serta mencegah penggumpalan dan
penguapan pada permukaan logam yang tidak bergerak
2) Bersinergi dengan detergen dalam mengendalikan deposit suhu tinggi
3. Anti oksidasi ( pelindung hangus )
Mencegah terjadinya reaksi berantai minyak pelumas dan oksidasi (memperpanjang umur
oli)
4. Anti karat dan jelaga
1) Membentuk perlindungan fisik pada permukaan logam
2) Mencegah penyerangan bahan korosif (air), produk asam, oksidan, dan lainnya
5. Viscosity Modifier/Pengental
Additife Polymeric yang bisa meningkatkan ketahanan viskositas pada kenaikan
temperatur.
6. Pour Point Depressant
Menghambat pembentukan kristal parafin pada suhu rendah yang akan membuat minyak
pelumas sulit mengalir
7. Anti foam/busa
Menurunkan tegangan permukaan minyak pelumas yang bersinggungan dengan udara
sehingga tidak mudah terjadi busa.
8. Demulsifier
Mengurangi reaksi antara minyak pelumas dengan tetes air/butir air sehingga air terpisah
dengan minyak pelumas.
9. Penahan tekanan tinggi/Anitwear/Extrem Pressure
1) Membentuk lapisan anti friksi yang tipis yang bersifat mengurangi terjadinya gesekan.
2) Mencegah lapisan oli menjadi pecah akibat tekanan tinggi
10. Klasifikasi Oli Sepeda Motor
Klasifikasi oli motor untuk sepeda motor yang ada di Indonesia sementara secara umum
mengacu pada 2 standar, yakni : Standar dari Amerika (API dan SAE) dan Standar dari
Jepang (JASO) 1) Klasifikasi standar Amerika Pada oli motor tercantum dua klasifikasi
yang diukur menurut standar tertentu, yaitu :
a) Klaksifikasi SAE : Viskositas ( kekentalan )
( SAE : Society of Automotive Engineers )
Contoh : SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 20W/50 Semakin tinggi SAE, semakin kental
oli tersebut. Oli dengan dua batas indeks disebut “ Oli Multigrade “
b) Klaksifikasi Viskositas SAE
Oli Multigrade
Viskositas oli tidaklah tetap, semakin tinggi temperatur semakin encer oli motor. Pada
oli multigrade diberi zat tambahan yang mengatasi efek ini Dengan adanya
penambahan Viscosity Indeks Improver kekentalan/viskositas oli menjadi bervariasi,
encer pada suhu rendah dan mejadi kental pada suhu tinggi sesuai dengan indeks
viscositas yang tertera pada label oli
Klaksifikasi API : Mutu ( petunjuk penggunaan )
( API : American Petroleum Institute )
Contoh : SA, SB, .............SM, CA,CB, ........... CI-4 PLUS
Huruf pertama
S : Motor Bensin
C : Motor Diesel

Huruf kedua
A C D M Tugas ringan Tugas sedang Tugas berat
Catatan :
Huruf ke dua A............E............M, dapat juga digunakan berdasarkan tahun
pembuatan motor
Keterangan
Kode huruf S dapat berarti spark atau service clas
Kode huruf C dapat berarti compression atau commercial clas

Gambar 5. Klasifikasi Oli Biasa Dibanding Oli Multigrade

Catatan
Seiring dengan perkembangan penelitian produk additive maka indeks API akan
meningkat.
c) Klasifikasi mutu JASO (Japan Automoltive Standart Organisation)
JASO Motor 4 tak
Indeks mutu JASO merupakan petunjuk penggunaan oli untuk sepeda motor Jepang
merupakan salah satu negara terbesar penghasil kendaraan roda 2 (sepeda motor) di
dunia. Jepang mengklasifikasi performa pelumas dengan spesifikasi JASO sesuai
dengan kebutuhan sepeda motor 4 tak berdasarkan tingkat gesekan (friction).
Keterangan :
JASO MA = untuk sepeda motor dengan kopling kering dan basah
JASO MB = untuk sepeda motor kopling kering

JASO Motor 2 tak Sedangkan standara JASO untuk motor2 tak adalah :
• Lubricity (Kemampuan melumasi)
• Detergency ( Kemampuan membersihkan)
• Exhaust smoke / Kemampuan pembakaran tidak berasap tebal
• Exhaust port Blocking / Kemampuan tidak banyak membuat arang

Oli motor 2 tak disebut juga oli samping, mengandung additive yang mudah terbakar
dan diharapkan terbakar sempurna sehingga kinerja mesin tetap prima dan tidak
mengeluarkan emisi gas buang dengan kadar CO tinggi.

Oli motor 2 tak bersifat mudah larut (bercampur) dengan bensin sehingga dalam
jangka waktu yang relatif lama antara oli 2 tak dengan bensin tidak mudah terpisah.
E. Penggantian Oli
Dalam waktu pemakaian yang lama, mutu oli akan berkurang, hal tersebut disebabkan :
1. Oksidasi
Di timbulkan karena reaksi oksigen dengan hidrogen yang ada dalam minyak pelumas
sehingga timbul lumpur / endapan yang bersifat asam.
2. Kelemahan bahan tambahan
Bahan tambahan tidak menambah daya pelumasan secara permanen, tapi hanya memberi
bahan tambahan dalam kurun waktu pemakaian tertentu.
3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas sehingga timbul
gumpalan karbon.
F. Interval Penggantian Oli Motor
Sepeda Motor : 3.000 – 6.000 km ( tergantung oli motor yang digunakan )
Informasi : Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa pemakaian
oli motor juga akan berbeda.
G. Kehilangan oli
Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu dilumasi, Akibatnya sebagian
kecil oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar. Kehilangan oli : 0,01 – 0,25 liter / 1000
km (secara umum)
Alasan untuk pemakaian oli motor yang boros
1. Alasan oli/minyak pelumas pada mesin berkurang
a) Oli menguap akibat temperatur mesin tinggi
b) Kebocoran oli pada mesin, bos klep/katup, katup aus
c) Cincin torak atau tabung silinder aus
d) Oli jarang diganti
e) Paking/gasket kepala silinder cacat
f) Cincin torak/tabung silinder aus
2. Kelebihan oli dalam
Karter Terjadi cipratan oleh poros engkol, oli akan dikabutkan ber efek pada penghisapan
melalui ventilasi karter / sistem PCV.
3. Kebocoran keluar motor
Pada paking kepala silinder, sil-sil poros engkol, sakelar lampu isyarat, sil output transmisi,
dsb.
4. Kebocoran menuju ruang bakar ( oli ikut terbakar ), pada penghantar katup dan cincin torak

Gambar 6. Kehilangan Oli


H. Pompa Oli Motor 2 Tak
1. Cara kerja pompa oli autolube / CCI (1) Posisi gas penuh (akhir langkah hisap)

Gambar 7. Posisi Gas Penuh (Akhir Langkah Hisap)


a) Pada saat pengatur membuka posisi, maka pegas akan menekan torak ke atas hingga
terendah dari torak bersinggungan dengan pembatas langkah, dengan demikian
langkah torak maksimum, pada posisi ini saluran masuk terbuka dan saluran keluar
tertutup oleh torak.
b) Karena terjadi pembesaran ruangan akibat langkah torak, maka pada ruangan silinder
akan terjadi vacum oli terisap masuk ke dalam ruang silinder
c) Karena langkah torak maksimum, maka pengisapan oli ke ruang silinder juga
maksimum
2. Posisi Gas Penuh (akhir langkah tekan)

Gambar 8. Posisi Gas Penuh (Akhir Langkah Tekan)


a) Pembatas tetap menekan torak ke bawah (karena torak berputar dan pegas tertekan),
volume oli dalam ruang silinder mengecil, oli tertekan dan mengalir melalui saluran
keluar ke pemakai
b) Pada posisi ini saluran masuk tertutup dan saluran keluar terbuka
c) Gerakan hisap dan tekan dari torak berfungsi sebagai pompa
3. Sifat – sifat sistem Autolube / CCI Hasil pemompaan
a) Makin cepat putaran, semakin banyak pemompaan
b) Makin terbuka katup gas, semakin panjang langkah pemompaan yang diperoleh
antara posisi pembatas dan pengatur posisi gas
4. Keuntungan
a) Pelumasan sesuai untuk setiap tingkat perubahan tingkat kecepatan motor
b) Perbandingan campuran oli dan mesin dapat diatur dengan menyetel pengatur posisi
gas
5. Kerugian
a) Gangguan lebih banyak jika dibanding dengan pelumasan campuran pada tangki
b) Penyetelan yang salah mengakibatkan kerusakan pada motor
c) Jumlah oli dalam tangki oli harus selalu dikontrol sebab jika oli habis motor masih
dapat hidup, tapi motor menjadi rusak karena panas dan gesekan akibat kekurangan
oli
I. Sistem Pelumasan Motor 4 T
Skema sistem pelumasan sepeda motor

Gambar 9. Skema Sistem Pelumasan


Pada jenis ini tempat oli (bak oli / karter beroda menjadi satu dengan mesin Jenis ini digunakan
pada semua mesin sepeda motor 4 Tak. Karena konstruksi lebih praktis dan pelumasan pada
semua bagian mesin lebih merata, (mesin, kopling, transmisi). Cara kerja yaitu oli yang berada
di bak / karter dihisap oli pompa melalui saringan oli, yang selanjutnya oli akan ditekan dan
disalurkan ke bagian – bagian mesin yang membutuhkan pelumasan, antara lain : poros engkol
dan kelengkapannya, mekanisme katup dan kelengkapannya, gigi – gigi persneling, kopling
dan laian – lain Jenis saringan oli, saringan oli kasar, saringan oli halus saringan oli sentrifuga
J. Perawatan Berkala Sistem Pelumasan
1. Penggantian Oli Motor Keselamatan kerja:
a) Hindarkan tumpahan oli, gunakan bak untuk mencegah oli tumpah ke lantai.
b) Tumpahan harap dibersihkan dengan segera, supaya tidak seseorang slip dan jatuh.
2. Langkah kerja
a) Standarkan motor dengan posisi mendatar.
b) Buka tutup lubang pengisi oli.
c) Letakkan bak penampung dibawah mesin (dibawah baut pembuangan oli) kemudian
kendorkan dan lepaskan baut pembuangan oli. Keluarkan minyak pelumas mesin pada
bak penampung, tekan pedal stater beberapa kali agar sisa – sisa minyak dapat
terbuang habis.
Gambar 10. Pembuangan Oli Mesin
Perhatikan:
• Dilarang mencuci komponen mesin dengan bensin, minyak tanah atau solar.
• Buang oli pada drum oli, jangan membuang oli bekas ditanah, selokan dan sungai
polusi. 1 liter oli bekas akan merusakkan 0,5 juta liter air
• Periksa paking baut pembuangan oli jika sudah aus / cacat ® ganti, kemudian
pasang dan keraskan baut pengetap secukupnya.
• Masukkan minyak pelumas / oli kedalam mesin dengan jumlah yang sesuai, dan
kalau tidak ada ukuran jumlah oli dengan melihat pada tangkai pengukur oli
hingga pada bagian yang teratas ( tangkai dengan garis strip ).
• Biasanya jumlah oli mesin tertera disamping lubang pemasukkan oli.

Gambar 11. Komponen Sistem Pembuangan Oli Dan Volume Oli


K. Pemeriksaan dan Penyetelan Pompa Sistem Autolube
1. Langkah Kerja
a) Hindari tumpahan oli, jika terjadi tumpahan segera dibersihkan dengan kain lap
b) Lepas tutup pompa oli
c) Periksa tangki oli dan selang-selang dari kerusakan dan kebocoran secara visual
d) Periksa tanda penyetelan pada pompa oli sistem autolube seperti berikut : (contoh
tanda penyetelan pompa autolube Yamaha L 2 S)  pada saat gas tangan diputar
penuh, tanda tanda harus segaris.

Gambar 12. Tanda Penyetelan Pompa Autolube


e) Jika tanda tanda tidak segaris, maka perlu penyetelan pada kabel pompa oli

Gambar 13. Kabel Penyetel Pada Pompa Oli


f) Setel batas minimum langkah pompa sesuai dengan spesifikasi (0,30 - 0,35 mm)

Gambar 14. Tanda Penyetel Pompa Oli


g) Penyetelan dapat dilakukan dengan cara mengurangi/menambah ring
h) Pemeriksaan tanda peyetelan pompa auto lube
• Hidupkan mesin sampai temperatur kerja
• Periksa /setel putaran idle
• Putar gas tangan sampai rpm (putaran/menit) motor mulai naik, pada posisi ini
tanda tanda penyetelan dari pompa oli auto lube harus segaris (lihat gambar
3.31)
• Jika tanda tanda tidak segaris, maka perlu penyetelan pada kabel pompa oli.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Memelihara Engine Berikut Komponen-Komponennya Modul - Versi 2018
Arends, BPM & Berenschot, H. 1980. Motor Bensin. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Astra HondaTraining Center. Pengetahuan produk sepeda motor HONDA Departemen otomotif
modul/bahan ajar teknik otomotif. PPPPTK - BOE MALANG.
Suganda, H & Kageyama, K. 1996. Pedoman perawatan sepeda motor. Jakarta: PT PRADNYA
PARAMITA

Anda mungkin juga menyukai