Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK OTOMOTIF

KELAS XI
TEKNIK SEPEDA MOTOR

Nama Sekolah SMK MANBAUL ULUM

Nama Penyusun Firman Ardiansyah, S.Pd

Program Keahlian TEKNIK OTOMOTIF

Jumlah Peserta Didik 42

Judul Elemen Perawatan dan Perbaikan Sasis Sepeda Motor

Deskripsi proses perawatan dan perbaikan sasis sepeda motor dan


komponen-komponennya secara menyeluruh pada berbagai jenis
dan merek sepeda motor.
Kelas XI TBSM
Alokasi Waktu 9 X 45 menit
Jumlah Pertemuan 18 Pertemuan
Fase Capaian F
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif
Model Pembelajaran Project Based Learning
Moda Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Diskusi, Tanya jawab, Presentasi, dan Praktikum

Bentuk Penilaian Asesmen Diagnostik/Formatif/Sumatif


Sumbar Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Bahan Pembelajaran Alat peraga sistem sasis, sepeda motor

Alat Praktik PC/Laptop


Pembelajaran

Media Pembelajaran LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet


Tujuan Pembelajaran a. Peserta didik mampu mendeskripsikan gangguan
atau kerusakan pada sasis sepeda motor beserta
komponen-komponen diantaranya sistem rem,
sistem kemudi, suspensi, rangka, pelek, dan ban
dengan perawatan dan perbaikan sasis sepeda
motor secara kritis dan berkolaborasi sesuai
prosedur.
b. Peserta didik mampu mengklasifikasi gangguan
atau kerusakan pada sasis sepeda motor beserta
komponen-komponen diantaranya sistem rem,
sistem kemudi, suspensi, rangka, pelek, dan ban
dengan perawatan dan perbaikan sasis sepeda
motor secara kritis dan berkolaborasi sesuai
prosedur.
c. Peserta didik mampu mendiagnosis gangguan atau
kerusakan pada sasis sepeda motor beserta
komponen-komponen diantaranya sistem rem,
sistem kemudi, suspensi, rangka, pelek, dan ban
dengan perawatan dan perbaikan sasis sepeda
motor secara kritis dan berkolaborasi sesuai
prosedur.
d. Peserta didik mampu mengklasifikasi melakukan
tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau
kerusakan secara menyeluruh pada berbagai jenis
merk sepeda motor. Dengan perawatan dan
perbaikan sasis sepeda motor secara kritis dan
berkolaborasi sesuai prosedur
e. Peserta didik mampu mengklasifikasi melakukan
tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau
kerusakan secara menyeluruh pada berbagai jenis
merk sepeda motor. Dengan perawatan dan
perbaikan sasis sepeda motor secara kritis dan
berkolaborasi sesuai prosedur
f. Peserta didik mampu mendiagnosis melakukan
tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau
kerusakan secara menyeluruh pada jenis dan merk
sepeda motor secara kritis dan berkolaborasi
sesuai prosedur.
PERTEMUAN 1-6 LURING (180 MENIT)

Kegiatan Awal ( 30 Menit) Kegiatan Inti (135 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan


dengan berdoa bersama. pemaparan secara umum tentang
2. Peserta didik disapa dan melakukan pengetahuan dasar sistem rem
pemeriksaan kehadiran bersama dengan 2. Dengan metode tanya jawab guru
guru. memberikan pertanyaan mengenai
3. Peserta didik bersama dengan guru jenis dan fungsi komponen sistem
membahas tentang kesepakatan yang rem
akan diterapkan dalam pembelajaran 3. Peserta didik diberikan kesempatan
4. Peserta didik dan guru berdiskusi untuk melakukan studi pustaka
melalui pertanyaan pemantik: (browsing dan/atau mengunjungi
a. Apa yang kamu ketahui tentang perpustakaan) guna mengeksplorasi
sistem rem? a. Nama-nama komponen rem
b. Apa saja komponen-komponen b. Fungsi komponen rem
sistem rem yang anda ketahui? 4. Peserta didik diminta melaporkan
c. Apa harapan anda saat hasil studinya dan kemudian
mempelajari tentang bersama-sama dengan dibimbing
pemeliharaan rem hidrolik ? oleh guru mendiskusikan hasil
laporannya di depan kelas

5. Peserta didik diminta untuk


mengerjakan soal Latihan

Kegiatan Penutup (15 Menit) Referensi

1. Peserta didik dapat menanyakan hal • https://www.cekpremi.com/


yang tidak dipahami pada guru blog/rem-hidrolik-motor-cara-
2. Peserta didik mengomunikasikan kerja-kelebihan-harga/
kendala yang dihadapi selama • https://
mengerjakan www.johanmekanik.com/
3. Peserta didik menerima apresiasi 2020/10/rem-hidraulik-
dan motivasi dari guru. sepeda-motor.html
Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apakah ada kendala pada kegiatan 1. Lembar Aktivitas praktik 1


pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam 2. Soal-soal Latihan Pertemuan 1
kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki
kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa
dapat menuntaskan kompetensi?
PERTEMUAN LURING 7-12 (180 MENIT)

Kegiatan Awal ( 30 Menit) Kegiatan Inti (135 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan


dengan berdoa bersama. pemaparan secara umum tentang
2. Peserta didik disapa dan melakukan rangka
pemeriksaan kehadiran bersama dengan 2. Peserta didik diberikan pertanyaan
guru. untuk diskusi yaitu:
3. Peserta didik bersama dengan guru a. Jenis rangka apa saja yang
membahas tentang kesepakatan yang sudah kamu ketahui
akan diterapkan dalam pembelajaran sebelumnya?
4. Peserta didik dan guru berdiskusi b. Apa fungsi rangka?
melalui pertanyaan pemantik: 3. Peserta didik diberikan kesempatan
a. Apa yang anda ketahui tentang untuk melakukan studi pustaka
rangka? (browsing dan/atau mengunjungi
b. Apa saja komponen rangka? perpustakaan) guna mengonfirmasi
jawaban dari pertanyaan tersebut
4. Waktu eksplorasi dibatasi
maksimal 30 menit. Setelah itu
hasil eksplorasi dikumpulkan
5. Peserta didik masing-masing
menyampaikan hasil
eksplorasinya dan guru
memfasilitasi diskusinya
Kegiatan Penutup (15 menit) Referensi

1. Peserta didik dapat menanyakan hal • https://www.johanmekanik.com/2021/02/


yang tidak dipahami pada guru jenis-rangka-berdasarkan-bentuk-
2. Peserta didik mengomunikasikan pada.html
kendala yang dihadapi selama • https://www.johanmekanik.com/2021/02/
mengerjakan jenis-rangka-berdasarkan-material-
3. Peserta didik menerima apresiasi dan pada.html
motivasi dari guru. • https://www.johanmekanik.com/2021/02/
sistem-rangka-pada-kendaraan-
sepeda.html

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apakah ada kendala pada kegiatan Lembar Aktivitas Praktik 2


pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat
diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan
ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap
tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi?

PERTEMUAN 13-18 LURING (180 MENIT)


Kegiatan Awal ( 30 Menit) Kegiatan Inti (135 Menit)

1. Peserta didik dan Guru memulai 1. Peserta didik mendapatkan


dengan berdoa bersama. pemaparan secara umum tentang
2. Peserta didik disapa dan melakukan sistem penggerak belakang
pemeriksaan kehadiran bersama dengan 2. Peserta didik diberikan
guru. pertanyaan untuk diskusi yaitu:
3. Peserta didik bersama dengan guru 1. Apa fungsi dari cvt?
membahas tentang kesepakatan yang 2. Apa saja komponen cvt
akan diterapkan dalam pembelajaran yang kamu ketahui?
4. Peserta didik dan guru berdiskusi 3. Peserta didik diberikan
melalui pertanyaan pemantik: kesempatan untuk melakukan
a. Apa saja yang anda ketahui tentang studi pustaka (browsing dan/atau
sistem penggerak belakang? mengunjungi perpustakaan) guna
b. Apa yang kamu ketahui tentang mengonfirmasi jawaban dari
cvt? pertanyaan tersebut
4. Waktu eksplorasi dibatasi
maksimal 30 menit. Setelah
itu hasil eksplorasi
dikumpulkan
5. Peserta didik masing-masing
menyampaikan hasil
eksplorasinya dan guru
memfasilitasi diskusinya
Kegiatan Penutup (15 menit) Referensi

1. Peserta didik dapat menanyakan • https://www.johanmekanik.com/2021/02/


hal yang tidak dipahami pada guru rantai-sepeda-motor-matik-cvt.html
2. Peserta didik • https://www.johanmekanik.com/2021/02/
mengomunikasikan kendala komponen-rantai-sepeda-motor-
yang dihadapi selama bebek.html
mengerjakan • https://www.johanmekanik.com/2021/02/
3. Peserta didik menerima apresiasi dan jenis-kendala-pada-rantai-sepeda-
motor.html
motivasi dari guru.

Refleksi Lembar Kegiatan

1. Apakah ada kendala pada Lembar Aktivitas Praktik 3


kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif
dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang
dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki
kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat
dianggap tuntas dalam pelaksanaan
pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat
menuntaskan kompetensi?
LAMPIRAN

A. Materi Pembelajaran
( Terlampir : Penggunaan Alat Tangan, SST dan Kompressor Udara)

B. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR PENILAIAN TES PRAKTIK

JENIS DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR

NAMA KELAS

WAKTU TES 45 MENIT

N ALAT UKUR YANG KOMPONEN/BENDA YANG DI HASIL PENGUKURAN


O DIGUNAKAN UKUR
RINGKASAN MATERI

REM HIDROLIK

Sistem rem hidraulik digunakan sebagai sistem penyalur rem untuk menyalurkan tenaga pengereman
dari pedal menuju aktuator rem. Pembahasan mengenai rem hidraulik adalah sebagal berikut.

1. Pengertian Rem Hidraulik

Pada sepeda motor, sistem pengereman ada yang menggunakan Kabel, tuas, atau minyak rem untuk
meneruskan gaya pengereman. Penggunaan minyak rem adalah salah satu ciri dari sistem rem
hidraulik. Sistem hidraulik adalah sistem yang memanfaatkan zat cair untuk melakukan suatu
gerakan. Gerakan ini dapat berupa gerakan Segaris atau putaran. Sistem rem hidroulik pada sepeda
motor atau mobil bekerja berdasarkan prinsip Hukum Archimedes, yang berbunyi Jika suatu zat cair
dikenakan tekanan maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau
berkurang kekuatannya.

Sistem hidraulik ini juga bekerja berdasarkan Hukum Avogadro, yang berbunyi sebagai berikut "Jika
suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair maka benda itu akan mendapat tekanan Ke atas yang
sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut. Jadi, pengertian dari
sistem rem hidraulik adalah suatu sistem pengereman pada sepeda motor yang menggunakan media
cairan (minyak rem) sebagai penghantar atau penerus gerakan dalam bekerjanya. Salah satu aplikasi
dari sistem hidraulik pada sepeda motor digunakan pada rem cakram.

2. Jenis-jenis Rem Cakram Hidraulik

Rem cakram hidraulik dapat dibagi menjadi dua jenis yang banyak digunakan pada sepeda motor.
Pembagian ini berdasarkan pada caliper-nya, yaitu sebagal berikut

a. Tipe fixed caliper

Rem cakram tipe ini memiliki caliper yang posisinya tetap atau tidak mengalami perubahan, baik
ketika melakukan pengereman maupun tidak. Saat proses pengereman berlangsung, kedua piston rem
akan menjepit sehingga menekan kedua kampas rem untuk menjepit Piringan rem yang berapada
pada roda kendaraan.

b. Tipe floating caliper

Rem cakram tipe ini terdiri atas satu ataupun dua piston yang terletak hanya pada satu sisi caliper saja
Miekanisme kerja rem cakram tipe floating adalah ketika pedal rem dinjak/ditarik, piston akan menekan
master silinder dan disalurkan pada caliper.

Komponen-komponen Rem Cakram Hidraulik

Rem cakram hidraulik biasanya digunakan pada sepeda motor Pada sistem pengereman ini, tenaga
hidraulik dari fluida berupa minyak rem digunakan sebagai tenaga pendorong dari pedal atau handel rem
ke brake pad atau kampas rem. Sistem pengereman pada cakram hidraulik memiliki beberapa komponen
yang saling berhubungan satu sama lain untuk menjalankan fungsi pengereman. Komponen-komponen
rem cakram hidraulik meliputi handel rem, master silinder rem, reservoir tank, selang rem, minyak rem,
caliper, cakram rem, dan kampas rem.

1. Handdel Rem
Handel rem merupakan komponen yang bertungsi mendorong minyak rem. Komponen ini juga biasa
disebut dengan tuas (untuk rem depan) dan pedal rem (untuk rem belakang).

2. Master Silinder Rem


Master silinder rem disebut juga dengan master rem. Komponen ini berfungsi mengubah kekuatan
mekanik menjadi kekuatan tekanan yang berasal dari minyak rem untuk menekan kampas rem pada
caliper. Cara kerja dari bagian ini adalah memompakan minyak rem (fluida) dari reservoir tank ke caliper
melalui penghubung berupa selang. Master silinder rem terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut.
a. Reservoir tank (berisi minyak rem).
b. Master piston (penekan).
C. Pegas pengembali (memantulkan handel rem untuk kembali keposisi semula).
d. Handel rem (penekan piston).

3. Reservoir Tank
Reservoir tank adalah tempat untuk menampung minyak rem. Pada reservoir tank, terdapat jendela
pengintai yang berfungsi mengontrol ketinggian minyak rem. komponen reservoir tank terdiri atas
Dagian-bagian berikut.
a. Sekrup atau baut.
b. Cap atau tutup reservoir.
c. Set plate atau pelat diafragma.
d. Diafragma.
e. Upper level.
f. Lower level.
g. Ventilast.

4. Selang Rem
Selang rem merupakan komponen pada SIstem pengereman yang bertungsi sebagai Saluran minyak rem
yang mendorong master Silinder rem untuk menekan caliper.

5. Minyak Rem
Pada umumnya, minyak rem tidak mengandung minyak bumi. tetapi mengandung poliglikol eter, glikol
eter, dan aditif. Minyak rem berfungsi menyalurkan tenaga hidraulik karena minyak rem memiliki sifat
seperti fluida (cairan). Tenaga hidraulik disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem.

Jenis Rangka Berdasarkan Bentuk pada Sepeda Motor

1. Rangka Bak (Cradle Frames)

Penamaan rangka tipe bak (cradle frame type) dikarenakan bentuknya seperti bak. Rangka jenis ini
memanfaatkan ruang kosong pada bagian tengahnya sebagai pemegang mesin. Secara umum, ada
dua jenis rangka model cradle, yatui tipe single cradle dan cradle rangkap. Rangka jenis ini banyak
diaplikasikan pada jenis motor sport. Kedua tipe rangka ini dijelaskan sebagai berikut.

a) Single cradle frame. Rangka single cradle adalah rangka sepeda motor awal dan memiliki bentuk
yang paling sederhana. Pada rangka tipe ini, mesin dikelilingi oleh pipa logam. Pipa utama yang
terletak di atas umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan pipa lainnya. Jenis motor
yang banyak memakai sasis ini adalah motor klasik seperti Zundapp. Motor offroad juga banyak
yang memakai rangka ini.

b) Double cradle frame.


Rangka double cradle merupakan pengembangan dari rangka single cradle dengan modifikasi pada
penambahan jumlah pipa penyangga mesin. Rangka jenis ini diyakini lebih kaku, kuat, dan lebih
ringan dibandingkan dengan rangka single frame karena pemakaian pipa berdiameter lebih kecil.
Walaupun sekarang banyak tergantikan oleh jenis rangka perimeter, rangka double cradle banyak
dipakai pada sepeda motor, seperti Yamaha Scorpio, Kawasaki Ninja R/LRR /KRR 150, dan
sebagainya.

Gambar Rangka Double Cradle

2. Rangka Tipe Spine

Rangka jenis ini merupakan rangka yang dapat ditemui secara umum pada konstruksi rangka sepeda
motor di Indonesia, bahkan rangka ini merupakan jenis rangka pertama yang diterapkan pada sepeda
motor buatan Jepang. Sampai saat ni, sepeda motor jenis bebek dan skutik (skuter matik) juga masih
menggunakan rangka ini. Rangka jenis ini menjadi primadona di kalangan produsen sepeda motor
tanah air karena bentuk dan desainnya yang simpe serta biaya pembuatan yang relatif murah. Secara
umum, beberapa contoh sepeda motor yang menggunakan rangka tipe spine adalah Honda Supra,
Suzuki Smash, Yamaha Jupiter, Yamaha Mio, dan hampir seluruh jenis motor bebek.

3. Rangka Backbone (Backbone Frame)

Rangka backbone terdiri atas pipa utama tunggal yang menjadi tempat mesin menggantung.
Konstruksi rangka ini cukup sederhana dan biaya produksinya cukup ekonomis. Para perancang
kadang- kadang juga menambah batang pipa di bagian depan yang mengarah ke bawah untuk
membantu menyangga mesin, seperti yang terlihat pada rangka sepeda motor Honda Tiger dan
Honda Megapro.

4. Perimeter Frame

Rangka jenis ini paling banyak digunakan pada sepeda motor sport modern. Ada pula yang menyebut
rangka jenis ini sebagai twin spar frame. Konsep dasar desain rangka perimeter adalah
memperpendek jarak antara setang setir dan lengan ayun.

Tujuannya ialah agar segala macam efek mekanika bahan pembuat rangka, seperti elastisitas dan
getaran akibat raungan mesin yang sedang dipacu, dapat diminimalkan sehingga dapat menambah
kekakuan (rigidity) sepeda motor. Segala efek yang timbul akibat jarak setang dan lengan ayun yang
panjang dapat dikurangi. Pada awalnya, frame ini memakai bahan baja. Namun, saat ini bahan yang
umum dipakai ialah aluminium alloy yang berfungsi untuk mengurangi beban motor, seperti yang
dipakai pada V-Ixion. Pada sepeda motor balap, bahan yang digunakan dapat berupa serat karbon
yang bobotnya lebih ringan, tetapi lebih kuat.

5. Trellis Frame
Rangka jenis ini memanfaatkan rangkaian pipa rangka untuk membagi beban dengan rata sehingga
beban yang diterima setiap pipa kecil akan memusat ke pusat frame dan disalurkan pada suspensi
sehingga beban yang ditopang rangka dapat diperkecil mendekati nol. Rangka tipe ini banyak
diterapkan pada sepeda motor Eropa, seperti Ducati, Aprillia, BMW, dan lain-lain.

Rangka trellis banyak digunakan pada sepeda motor buatan Italia. Rangka ini menganut konsep dan
dasar pemikiran yang sama dengan rangka perimeter, tentu dengan perbedaan bentuk.
Rangka trellis biasanya berbentuk jalinan pipa-pipa turbular yang dilas satu- persatu. Bagi produsen
sepeda motor seperti Ducati dan MV Agusta, memproduksi rangka trellis lebih murah daripada
rangka perimeter. Rangka perimeter akan ekonomis jika telah menyentuh basis produksi massal.
Biaya riset rangka trellis pun lebih murah Makin banyak pipa-pipa menyilang maka rangka akan
makin kakú, begitu juga sebaliknya.

6 Rangka Monocoque (Monocoque Frame)

Rangka monocoque merupakan rangka multifungsi. Selain menjalankan fungsi rangka pada
umumnya, rangka monocoque dapat berfungsi sebagai tangki bahan bakar dan lain-lain sehingga
rangka benar-benar merupakan bagian fisik utama motor yang terintegrasi secara utuh.

Sistem Pengerak Sepeda Motor Matik CVT (Continuously Variable


Transmission)

Seperti halnya rantai sepeda motor bebek, rantai sepeda motor matik juga dapat mengalami
gangguan. Apabila gangguan rantai sepeda motor matik tidak segera diperbaiki, laju sepeda motor
akan terganggu.

Rantai Sepeda Motor Matik disebut CVT (Continuously Variable Transmission) adalah alat
penggerak otomatis pada motor automatic (matic). CVT ini merupakan bagian yang meneruskan
putaran dari mesin (engine) ke bagian roda belakang. CVT bisa juga disebut sebagai sabuk karet
pengganti rantai

Bagian dari sistem CVT dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Primary Sheave, V-belt, Scondary
Sheave, Gear Reduksi. Kita akan bahas bagian-bagian tersebut :

1. Primary Sheave

Gambar Primary Sheave


Ada beberapa komponen pendukung pada bagian primary sheave yang dijelaskan sebagai berikut :

1) Fixed sheave, berfungsi sebagai penahan V-belt. Komponen ini tidak bergerak dan berbentuk piringan.
Bagian sisinya menyerupai tali kipas sebagai pendingin mesin.

2) Sliding sheave, berfungsi menekan V-belt dalam putaran tinggi Karena sliding sheave ini tidak dapat
bergerak ke kanan ataupun ke kiri.

3) Collar, berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave, sliding sheave, dan cam

4) Cam, berfungsi sebagai tempat dudukan slider.

5) Slider berfungsi sebagai pendorong roller dan roller mendorong slider sheave. Slider ini bergerak saat
mesin pada putaran tinggi.

6) Roller, berfungsi sebagai penekan sliding sheave dan cara kerjanya sesuai putaran mesin. Apabila mesin
pada putaran tinggi, roller ini menekan sliding sheave dan begitu pula sebaliknya. Gaya ini disebut gaya
sentrifugal.

2. V-belt

V-belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary sheave, yaitu meneruskan putaran
mesin dari sliding sheave. V-belt biasanya memiliki gerigi yang dirancang agar V-belt tidak terlalu panas
akibat gesekan terus-menerus.

3. Secondary Sheave

Ada beberapa komponen penting dalam secondary sheave, yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Sliding sheave, yang berfungsi untuk menekan V-belt. Perbedaan Sliding sheave di secondary sheave
dengan sliding sheave pada primary sheave adalah tidak memiliki sirip.

2) Fxed sheave, yang berfungsi sebagai penahan V-belt atau bagian statis.

3) Per, yang berfungsi sebagai pendorong sliding sheave.

4) Torque cam, yang berfungsi untuk membantu menekan sliding sheave secara otomatis pada saat
motor memerlukan akselerasi.

5) Clutch housing (rumah kopling), yang berfungsi untuk meneruskan putaran V-belt ke poros roda.

6) Sepatu kopling, yang berfungsi sebagai penghubung putaran ke poros roda belakang. Sistem
kerjanya bertipe sentrifugal, yaitu bekerja sesuai dengan tinggi rendahnya putaran mesin.

3. Gear Reduksi

Komponen ini berfungsi sebagai penyeimbang putaran mesin dengan roda. Selain itu, komponen ini
juga sebagai pendongkrak tenaga. Ada oli khusus untuk melumasi gear untuk mengurangi panas agar
gear tidak rusak akibat gesekan terus-menerus.
Gambar Gear Reduksi

LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK 1


INSTRUKSI TUGAS:
Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas bengkel, gunakan minimal 2 alat ukur
mekanis dan lakukan pengukuran dengan baik dan benar sesuai fungsi masing-masing alat ukur!

NAMA KELAS

N ALAT UKUR YANG KOMPONEN/BENDA YANG DI HASIL PENGUKURAN


O DIGUNAKAN UKUR
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 1
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-60) Cukup Kompeten (61-79) Kompeten (81-90) Sangat Kompeten (100)
Proses presentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
observasi observasi namun dengan observasi dengan sikap observasi dengan sikap
sikap yang kurang baik yang baik namun tidak yang baik dan mampu
mampu berdiskusi berdiskusi
Hasil penggunaan Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
alat ukur menyebutkan 1 komponen menyebutkan 2 komponen menyebutkan 4 komponen menyebutkan 8 komponen
sistem rem dan fungsinya sistem rem dan fungsinya sistem rem dan fungsinya sistem rem dan fungsinya

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK 2

INSTRUKSI TUGAS:
Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas bengkel, gunakan minimal 1 alat
ukur elektrik dan lakukan pengukuran dengan baik dan benar sesuai fungsi masing-masing
alat ukur!

NAMA KELAS

NO ALAT UKUR YANG KOMPONEN/BENDA YANG DI HASIL


DIGUNAKAN UKUR PENGUKURAN
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 2
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-60) Cukup Kompeten (61-79) Kompeten (81-91) Sangat Kompeten (100)
Proses presentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
observasi observasi namun dengan observasi dengan sikap observasi dengan sikap
sikap yang kurang baik yang baik namun tidak yang baik dan mampu
mampu berdiskusi berdiskusi
Penggunaan alat Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
ukur melakukan pengukuran melakukan pengukuran dengan melakukan pengukuran melakukan pengukuran
dengan 1 alat ukur elektrik 2 alat ukur elektrik dengan 3 alat ukur elektrik dengan 4 alat ukur elektrik

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK 3

INSTRUKSI TUGAS:
Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas bengkel, gunakan minimal 2
alat ukur elektrik dan lakukan pengukuran dengan baik dan benar sesuai fungsi masing-
masing alat ukur!

NAMA KELAS

N ALAT UKUR YANG KOMPONEN/BENDA YANG DI HASIL


O DIGUNAKAN UKUR PENGUKURAN
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 3
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK

ASPEK Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten (81- Sangat Kompeten (100)
(0-60) (61-79) 91)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu
presentasi tidak mampu mampu mampu mempresentasikan
hasil mempresentasikan mempresentasik mempresentasika hasil observasi
hasil observasi an hasil n hasil observasi dengan sikap yang
observasi namun dengan sikap baik dan mampu
dengan sikap yang baik berdiskusi
yang kurang namun tidak
baik mampu berdiskusi
Penggunaan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu
alat ukur mampu mampu melakukan mampu melakukan
melakukan pengukuran dengan melakukan pengukuran dengan 4
pengukuran 2 alat ukur pengukuran alat ukur pneumatik
dengan 1 alat pneumatik dengan 3 alat
ukur pneumatik ukur pneumatik
PEMBELAJARN REMEDIASI

Peserta didik melakukan:


 Pengukuran benda/komponen dengan benar
 Membaca hasil pengukuran dengan benar
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK

A. Asesmen Non Kognitif


1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu.

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi bengkel lalu melihat kondisi yang tidak
nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya?
B. Asesmen Kognitif

Identifikasi materi yang


Pertanyaan Kemungkinan Jawaban Skor (Kategori) Rencana Tindak Lanjut
akan diujikan
Identifikasi alat ukur Apa yang anda ketahui Kurang mampu menjelaskan 0-69
tentang perbedaan dari
fungsi alat ukur mekanik, Mampu menjelaskan dengan
elektrik dan pneumatik? baik 70-84

Sangat mampu menjelaskan


dengan baik dan benar 85-95

Macam-macam alat ukur sebutkan contoh alat ukur Kurang mampu menjelaskan 0-69
mekanik, elektrik dan
pneumatik! Mampu menjelaskan dengan
baik 70-84

Sangat mampu menjelaskan


dengan baik dan benar 85-95

Penggunaan alat ukur Untuk mengukur suatu Kurang mampu menjelaskan 0-69
tahanan komponen
elektronik, alat apa yang Mampu menjelaskan dengan
digunakan dan jelaskan cara baik 70-84
pengukurannya!
Sangat mampu menjelaskan
dengan baik dan benar 85-95

Anda mungkin juga menyukai