KELAS XI
TEKNIK SEPEDA MOTOR
A. Materi Pembelajaran
( Terlampir : Penggunaan Alat Tangan, SST dan Kompressor Udara)
NAMA KELAS
REM HIDROLIK
Sistem rem hidraulik digunakan sebagai sistem penyalur rem untuk menyalurkan tenaga pengereman
dari pedal menuju aktuator rem. Pembahasan mengenai rem hidraulik adalah sebagal berikut.
Pada sepeda motor, sistem pengereman ada yang menggunakan Kabel, tuas, atau minyak rem untuk
meneruskan gaya pengereman. Penggunaan minyak rem adalah salah satu ciri dari sistem rem
hidraulik. Sistem hidraulik adalah sistem yang memanfaatkan zat cair untuk melakukan suatu
gerakan. Gerakan ini dapat berupa gerakan Segaris atau putaran. Sistem rem hidroulik pada sepeda
motor atau mobil bekerja berdasarkan prinsip Hukum Archimedes, yang berbunyi Jika suatu zat cair
dikenakan tekanan maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau
berkurang kekuatannya.
Sistem hidraulik ini juga bekerja berdasarkan Hukum Avogadro, yang berbunyi sebagai berikut "Jika
suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair maka benda itu akan mendapat tekanan Ke atas yang
sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut. Jadi, pengertian dari
sistem rem hidraulik adalah suatu sistem pengereman pada sepeda motor yang menggunakan media
cairan (minyak rem) sebagai penghantar atau penerus gerakan dalam bekerjanya. Salah satu aplikasi
dari sistem hidraulik pada sepeda motor digunakan pada rem cakram.
Rem cakram hidraulik dapat dibagi menjadi dua jenis yang banyak digunakan pada sepeda motor.
Pembagian ini berdasarkan pada caliper-nya, yaitu sebagal berikut
Rem cakram tipe ini memiliki caliper yang posisinya tetap atau tidak mengalami perubahan, baik
ketika melakukan pengereman maupun tidak. Saat proses pengereman berlangsung, kedua piston rem
akan menjepit sehingga menekan kedua kampas rem untuk menjepit Piringan rem yang berapada
pada roda kendaraan.
Rem cakram tipe ini terdiri atas satu ataupun dua piston yang terletak hanya pada satu sisi caliper saja
Miekanisme kerja rem cakram tipe floating adalah ketika pedal rem dinjak/ditarik, piston akan menekan
master silinder dan disalurkan pada caliper.
Rem cakram hidraulik biasanya digunakan pada sepeda motor Pada sistem pengereman ini, tenaga
hidraulik dari fluida berupa minyak rem digunakan sebagai tenaga pendorong dari pedal atau handel rem
ke brake pad atau kampas rem. Sistem pengereman pada cakram hidraulik memiliki beberapa komponen
yang saling berhubungan satu sama lain untuk menjalankan fungsi pengereman. Komponen-komponen
rem cakram hidraulik meliputi handel rem, master silinder rem, reservoir tank, selang rem, minyak rem,
caliper, cakram rem, dan kampas rem.
1. Handdel Rem
Handel rem merupakan komponen yang bertungsi mendorong minyak rem. Komponen ini juga biasa
disebut dengan tuas (untuk rem depan) dan pedal rem (untuk rem belakang).
3. Reservoir Tank
Reservoir tank adalah tempat untuk menampung minyak rem. Pada reservoir tank, terdapat jendela
pengintai yang berfungsi mengontrol ketinggian minyak rem. komponen reservoir tank terdiri atas
Dagian-bagian berikut.
a. Sekrup atau baut.
b. Cap atau tutup reservoir.
c. Set plate atau pelat diafragma.
d. Diafragma.
e. Upper level.
f. Lower level.
g. Ventilast.
4. Selang Rem
Selang rem merupakan komponen pada SIstem pengereman yang bertungsi sebagai Saluran minyak rem
yang mendorong master Silinder rem untuk menekan caliper.
5. Minyak Rem
Pada umumnya, minyak rem tidak mengandung minyak bumi. tetapi mengandung poliglikol eter, glikol
eter, dan aditif. Minyak rem berfungsi menyalurkan tenaga hidraulik karena minyak rem memiliki sifat
seperti fluida (cairan). Tenaga hidraulik disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem.
Penamaan rangka tipe bak (cradle frame type) dikarenakan bentuknya seperti bak. Rangka jenis ini
memanfaatkan ruang kosong pada bagian tengahnya sebagai pemegang mesin. Secara umum, ada
dua jenis rangka model cradle, yatui tipe single cradle dan cradle rangkap. Rangka jenis ini banyak
diaplikasikan pada jenis motor sport. Kedua tipe rangka ini dijelaskan sebagai berikut.
a) Single cradle frame. Rangka single cradle adalah rangka sepeda motor awal dan memiliki bentuk
yang paling sederhana. Pada rangka tipe ini, mesin dikelilingi oleh pipa logam. Pipa utama yang
terletak di atas umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan pipa lainnya. Jenis motor
yang banyak memakai sasis ini adalah motor klasik seperti Zundapp. Motor offroad juga banyak
yang memakai rangka ini.
Rangka jenis ini merupakan rangka yang dapat ditemui secara umum pada konstruksi rangka sepeda
motor di Indonesia, bahkan rangka ini merupakan jenis rangka pertama yang diterapkan pada sepeda
motor buatan Jepang. Sampai saat ni, sepeda motor jenis bebek dan skutik (skuter matik) juga masih
menggunakan rangka ini. Rangka jenis ini menjadi primadona di kalangan produsen sepeda motor
tanah air karena bentuk dan desainnya yang simpe serta biaya pembuatan yang relatif murah. Secara
umum, beberapa contoh sepeda motor yang menggunakan rangka tipe spine adalah Honda Supra,
Suzuki Smash, Yamaha Jupiter, Yamaha Mio, dan hampir seluruh jenis motor bebek.
Rangka backbone terdiri atas pipa utama tunggal yang menjadi tempat mesin menggantung.
Konstruksi rangka ini cukup sederhana dan biaya produksinya cukup ekonomis. Para perancang
kadang- kadang juga menambah batang pipa di bagian depan yang mengarah ke bawah untuk
membantu menyangga mesin, seperti yang terlihat pada rangka sepeda motor Honda Tiger dan
Honda Megapro.
4. Perimeter Frame
Rangka jenis ini paling banyak digunakan pada sepeda motor sport modern. Ada pula yang menyebut
rangka jenis ini sebagai twin spar frame. Konsep dasar desain rangka perimeter adalah
memperpendek jarak antara setang setir dan lengan ayun.
Tujuannya ialah agar segala macam efek mekanika bahan pembuat rangka, seperti elastisitas dan
getaran akibat raungan mesin yang sedang dipacu, dapat diminimalkan sehingga dapat menambah
kekakuan (rigidity) sepeda motor. Segala efek yang timbul akibat jarak setang dan lengan ayun yang
panjang dapat dikurangi. Pada awalnya, frame ini memakai bahan baja. Namun, saat ini bahan yang
umum dipakai ialah aluminium alloy yang berfungsi untuk mengurangi beban motor, seperti yang
dipakai pada V-Ixion. Pada sepeda motor balap, bahan yang digunakan dapat berupa serat karbon
yang bobotnya lebih ringan, tetapi lebih kuat.
5. Trellis Frame
Rangka jenis ini memanfaatkan rangkaian pipa rangka untuk membagi beban dengan rata sehingga
beban yang diterima setiap pipa kecil akan memusat ke pusat frame dan disalurkan pada suspensi
sehingga beban yang ditopang rangka dapat diperkecil mendekati nol. Rangka tipe ini banyak
diterapkan pada sepeda motor Eropa, seperti Ducati, Aprillia, BMW, dan lain-lain.
Rangka trellis banyak digunakan pada sepeda motor buatan Italia. Rangka ini menganut konsep dan
dasar pemikiran yang sama dengan rangka perimeter, tentu dengan perbedaan bentuk.
Rangka trellis biasanya berbentuk jalinan pipa-pipa turbular yang dilas satu- persatu. Bagi produsen
sepeda motor seperti Ducati dan MV Agusta, memproduksi rangka trellis lebih murah daripada
rangka perimeter. Rangka perimeter akan ekonomis jika telah menyentuh basis produksi massal.
Biaya riset rangka trellis pun lebih murah Makin banyak pipa-pipa menyilang maka rangka akan
makin kakú, begitu juga sebaliknya.
Rangka monocoque merupakan rangka multifungsi. Selain menjalankan fungsi rangka pada
umumnya, rangka monocoque dapat berfungsi sebagai tangki bahan bakar dan lain-lain sehingga
rangka benar-benar merupakan bagian fisik utama motor yang terintegrasi secara utuh.
Seperti halnya rantai sepeda motor bebek, rantai sepeda motor matik juga dapat mengalami
gangguan. Apabila gangguan rantai sepeda motor matik tidak segera diperbaiki, laju sepeda motor
akan terganggu.
Rantai Sepeda Motor Matik disebut CVT (Continuously Variable Transmission) adalah alat
penggerak otomatis pada motor automatic (matic). CVT ini merupakan bagian yang meneruskan
putaran dari mesin (engine) ke bagian roda belakang. CVT bisa juga disebut sebagai sabuk karet
pengganti rantai
Bagian dari sistem CVT dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Primary Sheave, V-belt, Scondary
Sheave, Gear Reduksi. Kita akan bahas bagian-bagian tersebut :
1. Primary Sheave
1) Fixed sheave, berfungsi sebagai penahan V-belt. Komponen ini tidak bergerak dan berbentuk piringan.
Bagian sisinya menyerupai tali kipas sebagai pendingin mesin.
2) Sliding sheave, berfungsi menekan V-belt dalam putaran tinggi Karena sliding sheave ini tidak dapat
bergerak ke kanan ataupun ke kiri.
3) Collar, berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave, sliding sheave, dan cam
5) Slider berfungsi sebagai pendorong roller dan roller mendorong slider sheave. Slider ini bergerak saat
mesin pada putaran tinggi.
6) Roller, berfungsi sebagai penekan sliding sheave dan cara kerjanya sesuai putaran mesin. Apabila mesin
pada putaran tinggi, roller ini menekan sliding sheave dan begitu pula sebaliknya. Gaya ini disebut gaya
sentrifugal.
2. V-belt
V-belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary sheave, yaitu meneruskan putaran
mesin dari sliding sheave. V-belt biasanya memiliki gerigi yang dirancang agar V-belt tidak terlalu panas
akibat gesekan terus-menerus.
3. Secondary Sheave
Ada beberapa komponen penting dalam secondary sheave, yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Sliding sheave, yang berfungsi untuk menekan V-belt. Perbedaan Sliding sheave di secondary sheave
dengan sliding sheave pada primary sheave adalah tidak memiliki sirip.
2) Fxed sheave, yang berfungsi sebagai penahan V-belt atau bagian statis.
4) Torque cam, yang berfungsi untuk membantu menekan sliding sheave secara otomatis pada saat
motor memerlukan akselerasi.
5) Clutch housing (rumah kopling), yang berfungsi untuk meneruskan putaran V-belt ke poros roda.
6) Sepatu kopling, yang berfungsi sebagai penghubung putaran ke poros roda belakang. Sistem
kerjanya bertipe sentrifugal, yaitu bekerja sesuai dengan tinggi rendahnya putaran mesin.
3. Gear Reduksi
Komponen ini berfungsi sebagai penyeimbang putaran mesin dengan roda. Selain itu, komponen ini
juga sebagai pendongkrak tenaga. Ada oli khusus untuk melumasi gear untuk mengurangi panas agar
gear tidak rusak akibat gesekan terus-menerus.
Gambar Gear Reduksi
NAMA KELAS
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK 2
INSTRUKSI TUGAS:
Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas bengkel, gunakan minimal 1 alat
ukur elektrik dan lakukan pengukuran dengan baik dan benar sesuai fungsi masing-masing
alat ukur!
NAMA KELAS
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
LEMBAR AKTIVITAS PRAKTIK 3
INSTRUKSI TUGAS:
Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas bengkel, gunakan minimal 2
alat ukur elektrik dan lakukan pengukuran dengan baik dan benar sesuai fungsi masing-
masing alat ukur!
NAMA KELAS
ASPEK Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten (81- Sangat Kompeten (100)
(0-60) (61-79) 91)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu
presentasi tidak mampu mampu mampu mempresentasikan
hasil mempresentasikan mempresentasik mempresentasika hasil observasi
hasil observasi an hasil n hasil observasi dengan sikap yang
observasi namun dengan sikap baik dan mampu
dengan sikap yang baik berdiskusi
yang kurang namun tidak
baik mampu berdiskusi
Penggunaan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik mampu
alat ukur mampu mampu melakukan mampu melakukan
melakukan pengukuran dengan melakukan pengukuran dengan 4
pengukuran 2 alat ukur pengukuran alat ukur pneumatik
dengan 1 alat pneumatik dengan 3 alat
ukur pneumatik ukur pneumatik
PEMBELAJARN REMEDIASI
Macam-macam alat ukur sebutkan contoh alat ukur Kurang mampu menjelaskan 0-69
mekanik, elektrik dan
pneumatik! Mampu menjelaskan dengan
baik 70-84
Penggunaan alat ukur Untuk mengukur suatu Kurang mampu menjelaskan 0-69
tahanan komponen
elektronik, alat apa yang Mampu menjelaskan dengan
digunakan dan jelaskan cara baik 70-84
pengukurannya!
Sangat mampu menjelaskan
dengan baik dan benar 85-95