Anda di halaman 1dari 20

MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM

1. Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Kendal


2. Program Keahlian : TEKNIK OTOMOTIF
3. Mata Pelajaran : Teknik Sepeda Motor
4. Fase/Kelas/semester : F/XI/Gasal
5. Tahun Pelajaran : 2022/2023
6. Elemen : Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan sepeda
motor
7. Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis
gangguan atau kerusakan pada sistem kelistrikan sepeda
motor diantaranya sistem pengapian, sistem pengisian,
motor starter, sistem penerangan, sistem pengaman
(alarm), sistem instrumen dan sinyal serta melakukan
tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau
kerusakan secara menyeluruh pada berbagai jenis dan
merek sepeda motor
8. Tujuan Pembelajaran SKSM 1. Peserta didik mampu mendiagnosis gangguan
atau kerusakan pada sistem kelistrikan sepeda
motor diantaranya sistem pengapian, sistem
pengisian, motor starter, sistem penerangan,
sistem pengaman (alarm), sistem instrument
SKSM 2. Peserta didik melakukan tindakan tepat dalam
mengatasi gangguan atau kerusakan secara
menyeluruh pada berbagai jenis dan merek
sepeda motor

9. Lingkup Materi : Sistem Pengisian


10. Alokasi Waktu : 10 JP (@JP = 45 menit)
11. Profil Pelajar Pancasila : • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan berakhlak Mulia
• Mandiri
• Bernalar Kritis
• Kreatif

12. Model Pembelajaran : Discovery Learning


13. Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi, demonstrasi
14. Media Pembelajaran
14.1 Alat Pembelajaran : White board, board marker, Sepeda motor, laptop,
android, wifi, internet, LCD Projector, ATK
14.2 Bahan : PPT, video pembelajaran, Kertas HVS
Pembelajaran
15. Sumber Belajar : Buku Manual, Modul pdf, internet, video
pembelajaran, dll.
16. Asesmen : Asesmen Awal, Asesmen Formatif, Asesmen Sumatif

1
17. Referensi : 1. Tjatur Sukma, Modul Pelatihan Guru,Dirjen GTK,
Jakarta,2016.
2. Jama Jalius, Teknik Sepeda Motor Jilid 2, Dirjen
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Jakarta, 2008
3. ____, Servive Manual, Yamaha Indonesia Motor
Manufacturing, Jakarta
18. Lampiran : 1. Bahan Bacaan
2. Soal Penugasan
3. Lembar Aktivitas Praktik
4. Rubrik Penilaian Aktivitas Praktik
5. Pembelajaran Remidiasi

B. RINCIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

Profil
KKTP Kriteria Ketercapaian
CP TP Pelajar
Tujuan Pembelajaran
Pancasila
Pada akhir fase F, peserta Peserta didik Peserta didik mampu
didik mampu mampu memahami fungsi sistem
mendiagnosis gangguan mendiagnosis pengisian
atau kerusakan pada gangguan atau
sistem kelistrikan sepeda kerusakan sistem Peserta didik mampu
motor diantaranya sistem pengisian. menjelaskan fungsi
pengisian, sistem komponen sistem pengisian. Bernalar
pengisian, motor starter, kritis,
sistem penerangan, Peserta didik mampu Gotong
sistem pengaman (alarm), menjelaskan prinsip royong,
sistem instrumen dan kerja/cara kerja sistem dan
sinyal serta melakukan pengisian. Mandiri.
tindakan tepat dalam Peserta didik mampu
mengatasi gangguan atau mendiagnosis gangguan atau
kerusakan secara kerusakan sistem pengisian.
menyeluruh pada
berbagai jenis dan merek
sepeda motor.

1
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE 1-2 (20 JP = 900 menit)


KKTP 1.3.1. Peserta didik mampu memahami fungsi sistem
pengisian.
1.3.2. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi komponen
sistem pengisian
1.3.3. Peserta didik mampu menjelaskan prinsip kerja/cara
kerja sistem pengisian.
1.3.4. Peserta didik mampu mendiagnosis gangguan atau
kerusakan sistem pengisian.
ASESMEN Asesmen Awal, Asesmen Formatif, Asesmen Sumatif (Lembar
Observasi dan tes tulis)
PERTEMUAN KE-1 (pengetahuan)
Kegiatan Awal (20 menit)
1.1 Peserta didik dan Guru memulai pembelajaran dengan doa bersama
1.2 Guru melakukan presensi kepada peserta didik
1.3 Peserta didik diberika motivasi awal terkait pembelajaran
1.4 Peserta didik diberikan asesmen awal.
1.5 Peserta didik mengerjakan asesmen selama 10 menit
1.6 Guru membaca hasil asesmen awal
1.7 Guru memetakan siswa menjadi beberapa kelompok diskusi sesuai dengan kesiapan,
profil (siswa yang memiliki kecepatan tinggi dikolaborasikan dengan siswa kecepatan
sedang dan lambat) diferensiasi proses
Kegiatan Inti (370 menit)
Stimulasi
1.8 Peserta didik diberikan stimulus melalui sebuah kasus dimana sepeda motor tidak
dapat di starter dengan elektrik starter, tetapi ketika distarter menggunakan kick
starter bisa hidup.
1.9 Peserta didik diminta untuk memberikan pendapat terkait kasus yang terjadi. Untuk
memancing siswa lebih aktif bisa dibantu dengan beberapa pertanyaan pemantik.
Identifikasi masalah
1.10 Peserta didik diberikan penjelasan singkat bahwa penyebabnya adalah system pengisian
yang tidak bekerja dengan normal. Dan pada kesempatan ini kelas akan belajar tentang
system pengisian.
1.11 Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok sesuai hasil pemetaan kesiapan
dan profil yang ada.
Mengumpulkan data
1.12 Peserta didik mencari infromasi system pengisian dari berbagai literatur berdasarkan
dari tingkat kesulitan (bisa dari artikel, buku, video dan sumber-sumber yang lain).
(diferensiasi konten)
1.13 Dalam melakukan pencarian informasi/ data dengan dipandu Lembar Kerja yang sudah
disiapkan. Tingkat kesulitan LK dinaikkan untuk mengakomodasi siswa kecepatan
tinggi (diferensiasi konten), untuk mengimbas kepada siswa kecepatan sedang dan
lambat (diferensiasi proses). 2
3
D. ASESMEN
ASESMEN
ASPEK KKTP
AWAL FORMATIF SUMATIF
Pengetahuan
Pengetahuan Awal tentang Angket
Awal definisi dan Pertanyaan
fungsi
Menjelaskan
fungsi system
pengisian
sepeda motor
Menjelaskan
fungsi
komponen
system
• Lembar
pengisian
Observasi
Proses Menjelaskan
Kegiatan
Pembelajaran prinsip kerja
system
• Presentasi
pengisian
sepeda motor
Menjelaskan
diagnosa
gangguan atau
kerusakan
system
pengisian
Akhir
Tes Tulis
Pembelajaran

4
Lampiran-Lampiran
1. Asesmen Awal
Lampiran 1.1 Instrumen Asesmen Awal

ANGKET PERTANYAAN
MATERI DASAR FUNGSI, PRINSIP DAN

Nama :
Kelas :
NIS :

Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan pengetahuan dasar dan


pengalamanbelajarmu!

1. Jelaskan fungsi system pengisian sepeda motor!


A. Sistem kelistrikan sepeda motor yang berfungsi untuk
membangkitkan energi listrik untuk mengisi daya baterai dan
kebutuhan sistem kelistrikan lainnya.
B. Sistem kelistrikan yang memberi tanda kepada pengendara lain
C. Sistem kelistrikan yang memberi isyarat kepada pengendara
D. Sistem kelistrikan yang menghasilkan percikan bunga api untuk
pembakaran

2. Jelaskan nama komponen-komponen system pengisian yang kamu


ketahui!
A. Saklar, baterai, sekering, lampu
B. Baterai, saklar, kunci kontak, kumparan
C. Pick-up coil, koil pengisian, CDI, busi
D. alternator, baterai, sekering, regulator

3. Jelaskan prinsip kerja system pengisian yang kamu ketahui!


A. Mengubah tegangan baterai menjadi energi cahaya
B. Mengubah energi listrik yang dihasilkan alternator untuk mengisi
daya baterai dan kebutuhan sistem kelistrikan lainnya.
C. Mengubah energi mekanik putaran mesin menjadi energi listrik
D. Mengubah energi listrik baterai menjadi energi mekanik untuk
memutar poros engkol

Terima Kasih, Tetap Semangat

5
2. Asesmen Formatif
Lampiran 2.1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


LKPD 1
Menjelaskan Nama, Cara Kerja Dan Fungsi Komponen

Nama :
Kelas :
Nis :

Petunjuk Kerja:
Observasi
Lakukan observasi dari berbagai sumber yang bisa kamu akses (artikel, makalah, video
dll) tentang system pengisian sepeda motor.
Kemudian gali informasi untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Sebutkan pengertian dari system pengisian pada sepeda motor!
2. Sebutkan prinsip kerja system pengisian pada sepeda motor!
3. Sebutkan nama-nama komponen system pengisian pada sepeda motor beserta
cara kerja/fungsi komponen tersebut, dengan mengisi table berikut ini!
No. Gambar Nama Cara kerja / fungsi
Komponen
1.

2.

3.

6
4.

4. Apa yang akan terjadi jika salah satu komponen system pengisian tidak bekerja!
5. Sebutkan Langkah-langkah pemeriksaan kinerja system pengisian sepeda
motor!
Pedoman Pemberian Skor
No. Kriteria Penilaian Skor Kunci Jawaban
1. 1. Dapat menjelaskan secara lengkap 10 Sistem pengisian pada
2. Dapat menjelaskan tetapi kurang sepeda motor merupakan
5
lengkap sebuah sistemyang
3. Kurang dapat menjelaskan 2 berfungsi untuk menjamin
4. Tidak menjawab 0 baterai agar selalu penuh.
2. 1. Dapat menjelaskan secara lengkap 10 Pada dasarnya, sistem
2. Dapat menjelaskan tetapi kurang pengisian pada sepeda motor
5
lengkap bekerja denganmengubah
3. Kurang dapat menjelaskan 2 gerakan putar dari mesin ke
4. Tidak menjawab 0 energi listrik.
1. Dapat menyebutkan nama dan
3 10
fungsi semua komponen
2. Dapat menyebutkan nama dan
5
fungsi 2 komponen
3. Dapat menyebutkan nama
komponen tapi tidak menyebutkan 2
fungsi komponen
4. Tidak dapat menyebutkan nama
0
dan fungsi komponen
Dapat menjelaskan jawaban dengan
4 10
benar dan lengkap
Sistem pengisian tidak
Dapat menjelaskan tetapi kurang
5 dapatbekerja dengan
lengkap
normal
Kurang dapat menjelaskan 2
Tidak menjawab 0
Dapat mennyebutkan secara lengkap
5. 10
dan urutan benar
Dapat menyebutkan secara lengkap
5
tetapi tidak urut
Kurang lengkap dalam menyebutkan
2
Langkah-langkahnya
0
*Nilai skor maksimal masing-masing nomor adalah 10 sehingga total nilai 50
Total nilai (50) x 2 = 100

Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP) 1.3.1-1.3.4


INDIKATOR KETENTUAN
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 75 - 100
Peserta didik dinyatakan TUNTAS BERSYARAT Skor 50 - …< 75
Peserta didik dinyatakan BELUM TUNTAS Skor 0 - …< 50
*NB:
1. Peserta didik yang TUNTAS BERSYARAT mereka harus melakukan
perbaikanpada aspek yang masih kurang atau belum dipahami saja
2. Peserta didik yang BELUM TUNTAS mereka harus melakukan perbaikan total

8
Lampiran 2.2

LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN PRESENTASI

ASPEK YANG DINILAI TOTAL


NO NAMA SKOR
Ketepatan Kelengkapan Pembawaan Cara
Materi Materi Presentasi Menjawab

Pedoman Pemberian Skor/Poin:

ASPEK S.BURUK BURUK CUKUP BAIK S.BAIK


Ketepatan 1 2 3 4 5
Materi
Kelengkapan 1 2 3 4 5
Materi
Pembawaan 1 2 3 4 5
Presentasi
Cara 1 2 3 4 5
Menjawab

Keterangan:
Total nilai presentasi 1 Peserta didik maksimal adalah 50 (total skor maks (20 + 30))
Jadi rumus total nilai kegiatan presentasi 1 Peserta didik adalah
Total Skor + 30 = …
Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP) 1.3.1-1.3.3

INDIKATOR KETENTUAN
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 35 – 50
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 20 - …< 35
BERSYARAT

Peserta didik dinyatakan BELUM Skor 0 - …< 20


TUNTAS

*NB:
1. Peserta didik yang TUNTAS BERSYARAT mereka harus melakukan
perbaikanpada aspek yang masih kurang atau belum dipahami saja
2. Peserta didik yang BELUM TUNTAS mereka harus melakukan perbaikan total

9
3. Asesmen Sumatif
Lampiran 3.1

ASESMEN SUMATIF
KKTP 1.3.1-1.3.3

Nama :
Kelas :
Nis :

Instruksi Kerja!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan cara kerja sistem pengisian sepeda motor!
2. Jelaskan fungsi dari regulator/rectifier pada system pengisian sepeda
motor?
3. Bagaimana cara menentukan kinerja baterai apakah masih bagus atau tidak?
4. Apa akibatnya jika regulator tidak dapat berfungsi?
5. Sebutkan Langkah-langkah diagnose kerusakan pada system pengisian sepeda motor!

Jawaban :
1. Sistem pengisian pada sepeda motor merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk
menjamin baterai agar selalu penuh. Pada dasarnya, sistem pengisian pada sepeda
motor bekerja dengan mengubah gerakan putar dari mesin ke energi listrik.
2. Merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama rectifier adalah sebagai
penyearah arus bolakbalik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah
3. Dengan melakukan pengukuran tegangan, dan pengujian beban arus.
4. Akan mengakibatkan terjadinya overcharge (pengisian yang berlebih pada baterai)
5. Dengan melakukan pemeriksaan pada setiap komponen-komponen system pengisian.

Pedoman Pemberian Skor:


BENAR & BENAR & TIDAK
ASPEK TEPAT BELUM SALAH JAWAB
TEPAT
Soal 10 5 1 0

*Nilai skor maksimal masing-masing nomor adalah 10 sehingga total 50


Nilai akhir = Skor total x 2

Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP)


1.3.5-1.3.7
INDIKATOR KETENTUAN
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 75 - 100
10
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 50 - …< 75
BERSYARAT

Peserta didik dinyatakan BELUM Skor 0 - …< 50


TUNTAS

*NB:
1. Peserta didik yang TUNTAS BERSYARAT mereka harus melakukan
perbaikanpada aspek yang masih kurang atau belum dipahami saja
2. Peserta didik yang BELUM TUNTAS mereka harus melakukan perbaikan total

11
A. Bahan Ajar

Sistem Pengisian

Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai. Fungsi baterai pada sepeda motor
adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponenkomponen sistem kelistrikan seperti
motor starter, lampulampu dan sistem kelistrikan lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah
kapasitas baterai yang sangat terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai kebutuhan tenaga
listrik secara terusmenerus. Baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan
listrik setiap waktu yang diperlukan oleh sistem kelistrikan pada sepeda motor tersebut. Untuk
itu pada sepeda motor diperlukan sistem pengisian yang memproduksi tenaga listrik untuk
mengisi kembali baterai sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan listrik ke
sistem yang membutuhkannya pada saat sepeda motor dihidupkan.

Gambar 2. Skema Sistem Pengisian Komponen Sistem Pengisian Sepeda Motor


1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk mengisi
baterai dan mensuplai kebutuhan sistem sistem kelistrikan. Sumber tegangan yang
digunakan pada sistem pengisian sepeda motor merupakan sumber tegangan AC
(Alternating Current), yang sering disebut Alternator. Alternator terdiri atas Kumparan
Pembangkit (Kumparan Stator) dan Magnet permanen (Rotor), berfungsi untuk mengubah
energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus bolak balik
(AC).

Gambar 3. Kumparan Stator dan Rotor Alternator

2) Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian, energi
listrik diubah kedalam bentuk energi kimia. Baterai juga berfungsi sebagai penyedia tenaga
listrik sementara (dalam bentuk tegangan DC) yang diperlukan oleh sistemsistem
kelistrikan sepeda motor, dengan didukung oleh sistem pengisian. Konstruksi sel baterai
dari bak/case, plat positif, plat negatif dan elektrolit baterai. Setiap sel baterai
menghasilkan beda tegangan 2 volt. Karena pada umumnya sistem kelistrikan sepeda
motor menggunakan referensi tegangan 12 volt, maka sebuah baterai 12 volt didapatkan
dengan menggabungkan 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.
12
Gambar 4. Baterai

Kapasitas baterai merupakan kemampuan baterai menyimpan sejumlah muatan listrik,


dinyatakan dalam satuan amper hour (AH). Di dalam baterai saat terjadi pengosongan
maupun pengisian terjadi reaksi kimia antara plat positif, elektrolit dan plat negatif.
Reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 5. Reaksi Pada Baterai

Dari reaksi di atas terdapat perubahan muatan pada plat (+), elektrolit maupun plat ().
Elektrolit baterai yang penuh (2H2SO4) berat jenisnya (b.j) lebih besar dibanding saat
kosong (2H2O), sehingga kita dapat memeriksa kapasitas listrik dalam baterai dengan
pendekatan berat jenis elektrolitnya. Hydrometer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai. Besar b.j elektrolit baterai dipengaruhi
oleh perubahan temperatur, yang akan berubah sebesar 0,007 setiap perubahan 1oC.
Spesifikasi b.j elektrolit normal adalah pada 20oC, maka apabila pengukuran dilakukan
tidak pada temperatur normal perlu dilakukan konversi menggunakan rumus di bawah
ini.

Pada saat kita akan mengisi baterai menggunakan battery charger, besar arus dan lamanya
waktu pengisian tergantung dari kapasitas baterai dan prosentase pengosongan baterai
yang didapatkan dari hasil pengukuran b.j elektrolit. Grafik hubungan antara b.j
elektrolit dan besar prosentase pengosongan baterai tertera di bawah ini.

Gambar 6. Grafik Hubungan b.j dan %

13
Pengosongan Besar arus untuk pengisian normal maksimal 10% dari kapasitas baterai,
sedangkan untuk pengisian cepat besarnya arus pengisian maksimal 50% dari kapasitas
baterai. Lama waktu pengisian dapat dirumuskan sebagai berikut :

3) Rectifier, merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama rectifier adalah


sebagai penyearah arus bolakbalik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada
sistem pengisian sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas
(regulator) arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai maupun ke lampulampu
pada saat tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi. Terdapat berbagai
jenis rectifier yang digunakan pada sistem pengisian sepeda motor, diantaranya : a) silikon
rectifier, b) silikon regulator rectifier, c) selenium rectifier, dan d) regulator rectifier.

Gambar 7. Jenis-jenis Rectifier

Regulator rectifier tipe 4 terminal merupakan jenis rectifier yang belakangan ini populer
digunakan pada sistem pengisian & penerangan sepeda motor.

Gambar 8. Skema Regulator Rectifier Tipe 4 Terminal

4) Sekering (10 A), sebagai pengaman rangkaian sistem pengisian terhadap kemungkinan
adanya hubungan singkat.

Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Pengisian

Pada sepeda motor salah satu sistem yang utama adalah sistem pengisian, karena jika sistem ini
tidak berfungsi maka komponen-komponen yang kelistrikan pada sepeda motor akan mengalami
penuranan kinerja atau mungkin tidak dapat bekerja. baterai adalah komponen penyimpan daya
yang utama pada sepeda motor, pada sepeda motor terbarus hampir semua komponen sepeda
motor mengunakan arus listrik semisal sistem smart key, alaram, dan odometer jadi komponen
baterai sangatlah penting perananya. jika baterai aus atau rusak mungkin sepeda motor masih
bisa beroperasi tapi kurang maksimal. Sistem pengisian ini bertugas untuk mensuplai pengisisan
ke baterai sepeda motor supaya baterai sepeda motor tidak tekor atau habis. jika baterai habis
14
dayanya maka elektrik starter dan lampu sein pada sepeda motor akan tidak bekerja. maka dari
itu perlulah suatu sistem yang bertugas untuk mengisi daya baterai secara terus menerus dan
menjaga daya baterai supaya selalu terisi penuh. perlu perawatan dan pemerikasaan pada sistem
pengisian. antra lain sebagi berikut:
a. Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian sepeda motor
pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi besarya arus pengisian yang mengalir dari
alternator menuju ke baterai, berikut langkah-langkah pemeriksaanya:
1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja yang optimal.
2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter dengan skala voltmeter seperti pada gambar
di bawah:

Standar tegangan pengisian sepeda motor pada putaran 5.000 rpm:


13,0 – 16, 0 V (Suzuki)
14,0 – 15,0 V (Honda)
14,5 V (Yamaha)

3) Baterai harus dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar, maka cari
penyebabnya : semisal soket kendor, kabel terputus untuk menentukan kemungkinan penyebab
yang terjadi jika hasil tegangan pengisian tidak sesuai dengan standar.

Catatan:
a) Jangan memutuskan hubungan baterai dengan kabel manapun juga pada sistem pengisian
tanpa mematikan kunci kontak terlebih dahulu karena dapat merusak alat uji dan komponen
listrik.
b) Pastikan baterai dalam kondisi baik sebelum dilakukan pemeriksaan sistem pengisian sepeda
motor.

b. Pemeriksaan Kebocoran Arus sepeda motor.


pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi besarya arus yang bocor pada baterai, jika kebocoran
arus terlau besar maka daya baterai akan cepat habis. berikut langkah-langkah pemeriksaanya:
1) Matikan kunci kontak putar ke posisi OFF kemudian lepaskan kabel negatif dari terminal
baterai.
2) Hubungkan kabel positif (+) ampermeter ke kabel negatif baterai (massa) dan kabel negatif (-)
ke terminal negatif baterai seperti gambar di bawah:
15
Standar kebocoran arus : maksimum 1 Ampere
3) Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan, kemungkinan yang terjadi ada
hubungan arus pendek pada rangkaian sistem pengisian. pemeriksaan dilakukan dengan cara
melepas satu persatu sambungan- sambungan pada rangkaian sistem pengisian sampai jarum
penunjuk pada ampermeter tidak bergerak

c. Pemeriksaan Kumparan Generator (Alternator) sepeda motor


1) Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan
koil/kumparan pengisian (charging coil) dengan massa seperti gambar di bawah:

Standar tahanan/hambatan kumparan pengisian (pada suhu 200C):

0,2 – 1,5 ohm (fi) untuk Honda Astrea


0,3 - 1,1 fi (Honda Supra PGM-FI)
0,6 - 1,2 fi (Suzuki Shogun)
0,32 – 0,48 fi (Yamaha Vega)

Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang sudah ditentukan, maka ganti kumparan
stator alternator (koil pengisian).
Catatan:
a) Warna kabel koil pengisian setiap merek/tipe sepeda motor berbeda, lihat buku manual yang
bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Pengukuran tahanan dapat dilakukan dengan cara kumparan stator dalam keadaan terpasang.

16
d. Pemeriksaan Regulator/Rectifier sepeda motor
pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi kondisi dari Regulator/Rectifier supaya arus yang
dihalkan optimal, berikut langkah-langkah pemeriksaanya:
1) Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa keadaan konektor terhadap terminal-
terminal yang longgar atau berkarat.
2) Periksa/ukur dengan menggunakan multimeter dengan skala ohmmeter tahanan pada
terminal konektor regulator/rectifier seperti gambar di bawah:

Catatan:
a) Warna kabel pada konektor regulator/rectifier setiap merek/tipe sepeda motor kemungkinan
berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Standar tahanan (spesifikasi) pada konektor regulator/rectifier setiap merek/tipr sepeda
motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
c) Tabel dibawah ini adalah contoh spesifikasi tahanan dan tegangan (voltage) regulator/rectifier
sepeda motor Honda Tiger

3) Jika tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, maka ganti regulator/rectifier dengan yang baru.

17
DAFTAR PUSTAKA

Tjatur Sukma, Modul Pelatihan Guru,Dirjen GTK, Jakarta,2016.


Jama Jalius, Teknik Sepeda Motor Jilid 2, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta,
2008
____, Servive Manual, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Jakarta
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310888/pendidikan/Modul+Teknologi+Sepeda+Mot
or+(OTO225-02)-+Pengisian.pdf
https://www.autoexpose.org/2017/05/pengertian-sistem-pengapian-motor.html
https://www.teknik-otomotif.com/2017/12/komponen-komponen-sistem-pengisian.html

18

Anda mungkin juga menyukai