1
17. Referensi : 1. Tjatur Sukma, Modul Pelatihan Guru,Dirjen GTK,
Jakarta,2016.
2. Jama Jalius, Teknik Sepeda Motor Jilid 2, Dirjen
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Jakarta, 2008
3. ____, Servive Manual, Yamaha Indonesia Motor
Manufacturing, Jakarta
18. Lampiran : 1. Bahan Bacaan
2. Soal Penugasan
3. Lembar Aktivitas Praktik
4. Rubrik Penilaian Aktivitas Praktik
5. Pembelajaran Remidiasi
Profil
KKTP Kriteria Ketercapaian
CP TP Pelajar
Tujuan Pembelajaran
Pancasila
Pada akhir fase F, peserta Peserta didik Peserta didik mampu
didik mampu mampu memahami fungsi sistem
mendiagnosis gangguan mendiagnosis pengisian
atau kerusakan pada gangguan atau
sistem kelistrikan sepeda kerusakan sistem Peserta didik mampu
motor diantaranya sistem pengisian. menjelaskan fungsi
pengisian, sistem komponen sistem pengisian. Bernalar
pengisian, motor starter, kritis,
sistem penerangan, Peserta didik mampu Gotong
sistem pengaman (alarm), menjelaskan prinsip royong,
sistem instrumen dan kerja/cara kerja sistem dan
sinyal serta melakukan pengisian. Mandiri.
tindakan tepat dalam Peserta didik mampu
mengatasi gangguan atau mendiagnosis gangguan atau
kerusakan secara kerusakan sistem pengisian.
menyeluruh pada
berbagai jenis dan merek
sepeda motor.
1
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
4
Lampiran-Lampiran
1. Asesmen Awal
Lampiran 1.1 Instrumen Asesmen Awal
ANGKET PERTANYAAN
MATERI DASAR FUNGSI, PRINSIP DAN
Nama :
Kelas :
NIS :
5
2. Asesmen Formatif
Lampiran 2.1
Nama :
Kelas :
Nis :
Petunjuk Kerja:
Observasi
Lakukan observasi dari berbagai sumber yang bisa kamu akses (artikel, makalah, video
dll) tentang system pengisian sepeda motor.
Kemudian gali informasi untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Sebutkan pengertian dari system pengisian pada sepeda motor!
2. Sebutkan prinsip kerja system pengisian pada sepeda motor!
3. Sebutkan nama-nama komponen system pengisian pada sepeda motor beserta
cara kerja/fungsi komponen tersebut, dengan mengisi table berikut ini!
No. Gambar Nama Cara kerja / fungsi
Komponen
1.
2.
3.
6
4.
4. Apa yang akan terjadi jika salah satu komponen system pengisian tidak bekerja!
5. Sebutkan Langkah-langkah pemeriksaan kinerja system pengisian sepeda
motor!
Pedoman Pemberian Skor
No. Kriteria Penilaian Skor Kunci Jawaban
1. 1. Dapat menjelaskan secara lengkap 10 Sistem pengisian pada
2. Dapat menjelaskan tetapi kurang sepeda motor merupakan
5
lengkap sebuah sistemyang
3. Kurang dapat menjelaskan 2 berfungsi untuk menjamin
4. Tidak menjawab 0 baterai agar selalu penuh.
2. 1. Dapat menjelaskan secara lengkap 10 Pada dasarnya, sistem
2. Dapat menjelaskan tetapi kurang pengisian pada sepeda motor
5
lengkap bekerja denganmengubah
3. Kurang dapat menjelaskan 2 gerakan putar dari mesin ke
4. Tidak menjawab 0 energi listrik.
1. Dapat menyebutkan nama dan
3 10
fungsi semua komponen
2. Dapat menyebutkan nama dan
5
fungsi 2 komponen
3. Dapat menyebutkan nama
komponen tapi tidak menyebutkan 2
fungsi komponen
4. Tidak dapat menyebutkan nama
0
dan fungsi komponen
Dapat menjelaskan jawaban dengan
4 10
benar dan lengkap
Sistem pengisian tidak
Dapat menjelaskan tetapi kurang
5 dapatbekerja dengan
lengkap
normal
Kurang dapat menjelaskan 2
Tidak menjawab 0
Dapat mennyebutkan secara lengkap
5. 10
dan urutan benar
Dapat menyebutkan secara lengkap
5
tetapi tidak urut
Kurang lengkap dalam menyebutkan
2
Langkah-langkahnya
0
*Nilai skor maksimal masing-masing nomor adalah 10 sehingga total nilai 50
Total nilai (50) x 2 = 100
8
Lampiran 2.2
Keterangan:
Total nilai presentasi 1 Peserta didik maksimal adalah 50 (total skor maks (20 + 30))
Jadi rumus total nilai kegiatan presentasi 1 Peserta didik adalah
Total Skor + 30 = …
Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP) 1.3.1-1.3.3
INDIKATOR KETENTUAN
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 35 – 50
Peserta didik dinyatakan TUNTAS Skor 20 - …< 35
BERSYARAT
*NB:
1. Peserta didik yang TUNTAS BERSYARAT mereka harus melakukan
perbaikanpada aspek yang masih kurang atau belum dipahami saja
2. Peserta didik yang BELUM TUNTAS mereka harus melakukan perbaikan total
9
3. Asesmen Sumatif
Lampiran 3.1
ASESMEN SUMATIF
KKTP 1.3.1-1.3.3
Nama :
Kelas :
Nis :
Instruksi Kerja!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan cara kerja sistem pengisian sepeda motor!
2. Jelaskan fungsi dari regulator/rectifier pada system pengisian sepeda
motor?
3. Bagaimana cara menentukan kinerja baterai apakah masih bagus atau tidak?
4. Apa akibatnya jika regulator tidak dapat berfungsi?
5. Sebutkan Langkah-langkah diagnose kerusakan pada system pengisian sepeda motor!
Jawaban :
1. Sistem pengisian pada sepeda motor merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk
menjamin baterai agar selalu penuh. Pada dasarnya, sistem pengisian pada sepeda
motor bekerja dengan mengubah gerakan putar dari mesin ke energi listrik.
2. Merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama rectifier adalah sebagai
penyearah arus bolakbalik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah
3. Dengan melakukan pengukuran tegangan, dan pengujian beban arus.
4. Akan mengakibatkan terjadinya overcharge (pengisian yang berlebih pada baterai)
5. Dengan melakukan pemeriksaan pada setiap komponen-komponen system pengisian.
*NB:
1. Peserta didik yang TUNTAS BERSYARAT mereka harus melakukan
perbaikanpada aspek yang masih kurang atau belum dipahami saja
2. Peserta didik yang BELUM TUNTAS mereka harus melakukan perbaikan total
11
A. Bahan Ajar
Sistem Pengisian
Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai. Fungsi baterai pada sepeda motor
adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponenkomponen sistem kelistrikan seperti
motor starter, lampulampu dan sistem kelistrikan lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah
kapasitas baterai yang sangat terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai kebutuhan tenaga
listrik secara terusmenerus. Baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan
listrik setiap waktu yang diperlukan oleh sistem kelistrikan pada sepeda motor tersebut. Untuk
itu pada sepeda motor diperlukan sistem pengisian yang memproduksi tenaga listrik untuk
mengisi kembali baterai sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan listrik ke
sistem yang membutuhkannya pada saat sepeda motor dihidupkan.
2) Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian, energi
listrik diubah kedalam bentuk energi kimia. Baterai juga berfungsi sebagai penyedia tenaga
listrik sementara (dalam bentuk tegangan DC) yang diperlukan oleh sistemsistem
kelistrikan sepeda motor, dengan didukung oleh sistem pengisian. Konstruksi sel baterai
dari bak/case, plat positif, plat negatif dan elektrolit baterai. Setiap sel baterai
menghasilkan beda tegangan 2 volt. Karena pada umumnya sistem kelistrikan sepeda
motor menggunakan referensi tegangan 12 volt, maka sebuah baterai 12 volt didapatkan
dengan menggabungkan 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.
12
Gambar 4. Baterai
Dari reaksi di atas terdapat perubahan muatan pada plat (+), elektrolit maupun plat ().
Elektrolit baterai yang penuh (2H2SO4) berat jenisnya (b.j) lebih besar dibanding saat
kosong (2H2O), sehingga kita dapat memeriksa kapasitas listrik dalam baterai dengan
pendekatan berat jenis elektrolitnya. Hydrometer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur berat jenis elektrolit baterai. Besar b.j elektrolit baterai dipengaruhi
oleh perubahan temperatur, yang akan berubah sebesar 0,007 setiap perubahan 1oC.
Spesifikasi b.j elektrolit normal adalah pada 20oC, maka apabila pengukuran dilakukan
tidak pada temperatur normal perlu dilakukan konversi menggunakan rumus di bawah
ini.
Pada saat kita akan mengisi baterai menggunakan battery charger, besar arus dan lamanya
waktu pengisian tergantung dari kapasitas baterai dan prosentase pengosongan baterai
yang didapatkan dari hasil pengukuran b.j elektrolit. Grafik hubungan antara b.j
elektrolit dan besar prosentase pengosongan baterai tertera di bawah ini.
13
Pengosongan Besar arus untuk pengisian normal maksimal 10% dari kapasitas baterai,
sedangkan untuk pengisian cepat besarnya arus pengisian maksimal 50% dari kapasitas
baterai. Lama waktu pengisian dapat dirumuskan sebagai berikut :
Regulator rectifier tipe 4 terminal merupakan jenis rectifier yang belakangan ini populer
digunakan pada sistem pengisian & penerangan sepeda motor.
4) Sekering (10 A), sebagai pengaman rangkaian sistem pengisian terhadap kemungkinan
adanya hubungan singkat.
Pada sepeda motor salah satu sistem yang utama adalah sistem pengisian, karena jika sistem ini
tidak berfungsi maka komponen-komponen yang kelistrikan pada sepeda motor akan mengalami
penuranan kinerja atau mungkin tidak dapat bekerja. baterai adalah komponen penyimpan daya
yang utama pada sepeda motor, pada sepeda motor terbarus hampir semua komponen sepeda
motor mengunakan arus listrik semisal sistem smart key, alaram, dan odometer jadi komponen
baterai sangatlah penting perananya. jika baterai aus atau rusak mungkin sepeda motor masih
bisa beroperasi tapi kurang maksimal. Sistem pengisian ini bertugas untuk mensuplai pengisisan
ke baterai sepeda motor supaya baterai sepeda motor tidak tekor atau habis. jika baterai habis
14
dayanya maka elektrik starter dan lampu sein pada sepeda motor akan tidak bekerja. maka dari
itu perlulah suatu sistem yang bertugas untuk mengisi daya baterai secara terus menerus dan
menjaga daya baterai supaya selalu terisi penuh. perlu perawatan dan pemerikasaan pada sistem
pengisian. antra lain sebagi berikut:
a. Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian sepeda motor
pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi besarya arus pengisian yang mengalir dari
alternator menuju ke baterai, berikut langkah-langkah pemeriksaanya:
1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja yang optimal.
2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter dengan skala voltmeter seperti pada gambar
di bawah:
3) Baterai harus dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar, maka cari
penyebabnya : semisal soket kendor, kabel terputus untuk menentukan kemungkinan penyebab
yang terjadi jika hasil tegangan pengisian tidak sesuai dengan standar.
Catatan:
a) Jangan memutuskan hubungan baterai dengan kabel manapun juga pada sistem pengisian
tanpa mematikan kunci kontak terlebih dahulu karena dapat merusak alat uji dan komponen
listrik.
b) Pastikan baterai dalam kondisi baik sebelum dilakukan pemeriksaan sistem pengisian sepeda
motor.
Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang sudah ditentukan, maka ganti kumparan
stator alternator (koil pengisian).
Catatan:
a) Warna kabel koil pengisian setiap merek/tipe sepeda motor berbeda, lihat buku manual yang
bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Pengukuran tahanan dapat dilakukan dengan cara kumparan stator dalam keadaan terpasang.
16
d. Pemeriksaan Regulator/Rectifier sepeda motor
pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi kondisi dari Regulator/Rectifier supaya arus yang
dihalkan optimal, berikut langkah-langkah pemeriksaanya:
1) Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa keadaan konektor terhadap terminal-
terminal yang longgar atau berkarat.
2) Periksa/ukur dengan menggunakan multimeter dengan skala ohmmeter tahanan pada
terminal konektor regulator/rectifier seperti gambar di bawah:
Catatan:
a) Warna kabel pada konektor regulator/rectifier setiap merek/tipe sepeda motor kemungkinan
berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Standar tahanan (spesifikasi) pada konektor regulator/rectifier setiap merek/tipr sepeda
motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
c) Tabel dibawah ini adalah contoh spesifikasi tahanan dan tegangan (voltage) regulator/rectifier
sepeda motor Honda Tiger
3) Jika tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, maka ganti regulator/rectifier dengan yang baru.
17
DAFTAR PUSTAKA
18