Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR DASAR-DASAR OTOMOTIF

ELEMEN: GEOMETRI
Satuan pendidikan : SMK PGRI 1 Mejayan
Kelas/ semester : X/ Genap
Fase :E
Kompetensi Keahlian : Teknik Otomotif
Alokasi waktu : 8JP x 45 menit
Penyusun : intan risky

Kompetensi awal : Sumber belajar:


 Teknologi dasar Otomotif,
- Praktik-praktik kerja yang
aman HAriyanto. 2013. Erlangga
- Bahaya-bahaya di tempat Kerja  Wahyudi ,2007.Penerapan
Profil Pelajar Pancasila : Budaya Kerja 5S dan
Peserta didik diharapkan dapat Pengarunhya Terhadap
mengembangkan kemampuan Efektivitas Teknotrap 1(1).
bernalar kritis, gotong royong, dan Jurnal Teknik Industri
kreatif Universitas Islam Indonesia.
Target Peserta Didik : Model Pembelajaran :
Reguler atau Tipikal Discovery Learning dengan
Sarana dan Prasarana : metode diskusi, tanya jawab, dan

- LCD, Komputer/ Laptop/ HP presentasi

Capaian Pembelajaran :
Di akhir fase E, peserta didik dapat penerapan K3LH dan memecahkan masalah
yang melibatkan budaya kerja industri.
Tujuan Pembelajaran :
- Mengidentifikasi jenis-jenis bahaya-bahaya di tempat kerja
- Mengidentifikasi prosedur-prosedur dalam keadaan darurat
- Menentukan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin )
- Menjelaskan konsep praktik praktik kerja yang aman.
- Menjelaskan konsep cara pengendalian api dengan kalimat sendiri.
- Menentukan Alat pelindung diri di jurusan otomotif berbagai variasi
soal.
- Memecahkan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan K3LH
dan budaya industry dengan kreatif dan menggunakan konsep yang
tepat.
Pemahaman Bermakna :
- Peserta didik mempelajari penerapan K3LH ini agar dapat
menerapkan dalam permasalahan kontekstual terkait budaya kerja
industri.
Pertanyaan Pemantik :
- Apa pengertian keselamata dan kesehatan kerja ?
- Apa saja jenis kebakaran berdasarkan cara memadamkannya ?
- Apa yang dimaksud dengan budaya 5s?
- Bagaimana cara menerapkan budaya 5S disekolah yang baik dan
benar?

Kegiatan Pembelajaran :
 Pertemuan 1 (4 JP x 45 menit)
Kegiatan awal:
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai pembelajaran.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik, menyiapkan peserta didik
mengikuti pelajaran secara fisik dan psikis.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan gambaran kegiatan yang akan
dilakukan

Kegiatan inti:
1. Stimulus : Guru menyajikan beberapa jenis Apar, peserta didik
mengidentifikasinya. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait
pengertian dan unsur-unsur K3LH serta budaya kerja industri.
2. Problem Statement : Peserta didik mengidentifikasi dan
mengorganisasikan tugas belajar di LK terkait K3LH serta budaya kerja
industri.
3. Data Collecting : Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
berdiskusi dan menggali informasi yang diperlukan terkait K3LH serta
budaya kerja industri dari berbagai sumber belajar.
4. Verification : Peserta didik menuliskan hasil diskusi, merencanakan,
menyiapkan hasil diskusi dengan bimbingan guru dan memverifikasi hasil
yang didapatkan.
5. Generalization : Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan
menyimpulkan materi pembelajaran bersama-sama dengan bimbingan
guru.
Kegiatan akhir:
1. Guru memberikan tes formatif
2. Guru memberikan arahan peserta didik untuk mempersiapkan
pertemuan berikutnya dengan berliterasi terlebih dahulu.
3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan syukur dan
berdoa
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.
 Pertemuan 2 (4JP x 45 menit)
Kegiatan awal:
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai pembelajaran.
2. Guru menanyakan kabar peserta didik, menyiapkan peserta didik
mengikuti pelajaran secara fisik dan psikis, terutama untuk peserta didik
yang pada pertemuan sebelumnya mendapatkan hasil tes formatif kurang
baik.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan gambaran kegiatan yang akan
dilakukan
Kegiatan inti:
1. Stimulus : Guru menyajikan gambar atau poster 5S . Dengan tanya
jawab, guru mengajak peserta didik mengingat materi pada pertemuan
sebelumnya.
2. Problem Statement : Peserta didik mengidentifikasi dan
mengorganisasikan tugas belajar di LK terkait penerapan budaya kerja
industri di sekolah yang baik dan benar.

3. Data Collecting : Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk


berdiskusi dan menggali informasi memecahkan permasalahan
kontekstual yang diberikan dari berbagai sumber belajar.
4. Verification : Peserta didik menuliskan hasil diskusi, merencanakan,
menyiapkan hasil diskusi dengan bimbingan guru dan memverifikasi hasil
yang didapatkan.
5. Generalization : Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan
menyimpulkan materi pembelajaran bersama-sama dengan bimbingan
guru.
Kegiatan akhir:
1. Guru memberikan arahan peserta didik untuk mempersiapkan
pertemuan berikutnya dengan berliterasi terlebih dahulu.
2. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan syukur dan
berdoa
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.

Asesmen :
1. Obervasi sikap
2. Tes diagnostik non-kognitif berupa daftar pertanyaan
3. Tes formatif

Remidi dan Pengayaan :


A. PROGRAM REMIDIAL PENGAYAAN
1. Program remidi peserta didik mengikuti remedial, melalui pembelajaran
ulang secara mandiri/ kelompok/ terbimbing
2. Program Pengayaan peserta didik yang telah kompeten dan terutama
yang berprestasi tinggi dapat mengikuti program pengayaan, berupa
pengembangan materi K3LH dan budaya kerja industri

B. SKENARIO PROGRAM PERBAIKAN/PENGAYAAN


1. Remidi
Waktu IPK Materi Metode Penilaian
Akhir KD Belum Sesuai dengan IPK Pemberian Tes metode
mencapai yang belum tuntas tugas mandiri kuis
KKB dengan soal
kuis
2. RPP Pengayaan
Waktu IPK materi Kegiatan Pembelajaran Penilian
Akhir Mengana Sesuai 1. Membimbing Penilaian
KD lisa dengan penyelidikan - laporan
K3LH IPK 2. Guru memberikan kinerja
dan kesempatan kelompok
budaya pengayaan untuk
kerja mengumpulkan informasi

industri dan membangun ide


terhadap pemecahan
masalah yang
dikemukakan melalui
diskusi, tanya jawab, dan
berliterasi.
3. Peserta didik
mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
4. Peserta diskusi untuk
mengembangkan konsep
dari berbagai sumber
dalam merencanakan dan
menyiapkan laporan hasil
pemecahan masalah.
5. Menganalisa dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
6. Melalui diskusi kelompok,
peserta didik melakukan
evaluasi dan menganalisis
hasil pemecahan masalah.
7. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi secara klasikal
Refleksi :
1. Refleksi guru terhadap proses pembelajaran
- Apa kendala yang muncul selama pembelajaran?
- Apakah diskusi dan presentasi bisa berjalan dengan lancar?
- Apakah peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran?
- Apakah tujuan pembelajaran bisa tercapai?
2. Refleksi terhadap peserta didik
- Manakah yang menggambarkan perasaanmu setelah pembelajaran hari
ini?

- Bagian apa yang belum kamu pahami?


- Apakah kamu sudah ber-literasi dengan baik?
- Apa yang kamu harapkan pada pertemuan selanjutnya?
LAMPIRAN:

Di dalam K3 terdapat kata keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat


diartikan sebagai berikut :
1. Keselamatan (safety) dalam bekerja dapat diartikan segala upaya yang
dilakukan untuk melindungi pekerja, orang lain, peralatan kerja, bahan kerja dan
tempat kerja.
2. Kesehatan (health) dalam bekerja dapat diartikan sebagai segala upaya yang
dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit, mencegah kelelahan kerja dan
untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Di dalam bahaya kerja terdapat beberapa istilah-istilah yang digunakan


diantaranya adalah :
1. Hazard yang artinya suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya bahaya
saat bekerja atau potensi yang dapat menimbulkan bahaya.
2. Danger yang artinya adalah peluang bahaya yang sudah tampak tetapi dapat
dicegah dengan berbagai tindakan preventif.
3. Risk yang artinya adalah resiko yang akan terjadi apabila terjadi bahaya
kerja.
4. Incident yang artinya adalah munculnya kejadian yang bahaya yang tidak
diinginkan yang dapat menyebabkan kecelakaan dalam bekerja.
5. Accident yang artinya adalah kejadian bahaya yang terjadi dan disertai
dengan adanya korban atau kerugian baik pada manusianya atau benda kerjanya.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk pengendalian bahaya di tempat kerja


antara lain dapat dilakukan dengan membuat standar keselamatan kerja yang harus
dilakukan atau yang harus ada ketika di tempat kerja diantaranya :
1. Peralatan perlindungan diri yang harus dikenakan pekerja atau orang lain
ketika di dalam tempat kerja. Peralatan perlindungan diri diantaranya adalah safety
helmet (helm pengaman), penutup telinga, kacamata pengaman, pakaian kerja,
safety shoes (sepatu pengaman), masker dan lain sebagainya.
2. Perlindungan terhadap mesin-mesin produksi atau peralatan-peralatan
produksi.
3. Mengatur prosedur kerja yang baik dengan mempertimbangkan faktor
kemampuan manusia, peralatan kerja dan bahan yang dikerjakan.
4. Membuat tanda-tanda tempat bahaya atau bahan yang dapat membuat
bahaya, misan\lnya memberikan tanda terhadap bahan-bahan yang berbahaya,
memasang tanda-tanda peringatan atau batas diantara tempat untuk jalan dan
tempat untuk produksi (kerja) dan lain sebagainya.
5. Pengamanan tempat kerja apabila terjadi bahaya, misalnya jalur evakuasi
bahaya, alat pemadam kebakaran (APAR), alarm tanda bahaya, ventilasi ruangan
yang cukup dan lain sebagainya.

Tujuan K3
Tujuan utama dari penerapan K3 dilingkungan tempat kerja telah diatur di
dalam Undang-Undang, tepatnya pada Undang-Undang no 1 tahun 1970 tentang
kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu :
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain
yang berada di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi (peralatan-peralatan kerja) dapat
digunakan secara aman serta efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas kerja.
5S adalah metode yang diterapkan untuk menciptakan suasana kerja yang
rapi, bersih dengan tujuan produktivitas yang baik. Metode 5S dapat digunakan dan
berfunsi sebagai awal dari pencegahan dan kemudahan perusahaan dalam
mendeteksi masalah yang akan timbul.

1. Seiri – Short – Ringkas.


Maksud dari konsep Short (Seiri) adalah bagaimana dalam pekerjaan
menyingkirkan hal yang tak perlu selama proses berlangsung hingga laju material
bisa lancar tanpa mengalami hambatan seperti adanya penumpukan dalam suatu
proses yang akan berdampak kepada sulitnya ditemukan permasalahan yang terjadi
karena tertumpuk oleh material-material lainnya. Motode yang diterapkan pada
konsep 5S untuk seiri (short) adalah mendekatkan barang atau alat-alat yang
dibutuhkan dalam sebuah proses. Penerapan 5S Seiri berfungsi untuk mengurangi
pemborosan pencarian atau dalam arti lebih luas adalah penghematan waktu
pencarian dan waktu pengambilan alat/material yang dibutuhkan.
2. Seiton – Straighten – Rapi.
Metode Seiton (straighten) adalah merapikan kondisi seputar tempat bekerja.
Contoh penerapan 5S untuk metode seiton dalam perusahaan terutama manufaktur
yaitu di seputaran mesin sewing maupun mesin pendukungnya, beri tanda
penempatan alat pendukung kerja seperti corong piping, ikat gunting dengan tali
dan lain lain.

3. Seiso – Sweep and clean – Resik.


Maksud dari seiso (seweep and clean) di konsep 5S adalah membersihkan
area tempat kerja setiap saat, misalnya dengan melakukan pembersihan sisa
fabrics, debu dan kotoran lain setiap awal 5 menit sebelum kerja dan 5 menit
sebelum pulang setiap hari. Penerapan metode 5S dengan konsep ini berfungsi
untuk memastikan rasa kepemilikan setiap karyawan terhadap qualitas produk
yangakan dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Bayangkan jika alat maupun
material yang kita pakai sebagai alat/material untuk membuat sebuah produk yang
diminta oleh pelanggan, maka akan terdapat banyak kotor pada produk yang
dihasilkan.

4. Seiketsu – Systematize – Rawat.


Konsep 5S concept penerapan systematize adalah melakukan usaha seiri,
seiton dan seiso secara rutin dan jika perlu dilakukan sebuah audit rutin yang
melibatkan manajemen dalam mengontrol dan mengawasi usaha yang telah
dilakukan karyawan. Tujuan diterapkanya 5S concept dengan menggunakan konsep
seiketsu adalah untuk memastikan bahwa ketiga poin di atas berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, semua pihak ikut andil dalam hal ini adalah dukungan penuh
terhadap pelaksanaan konsep 5S, sehingga praktek lean yang dijalankan sejalan dan
beriringan dengan pelaksanaan di perusahaan tersebut.

5. Shitsuke – Standardize – Rajin.


Penerapan konsep 5S concept dalam perusahaan terutama manufaktur di
tahap ini menyangkut akuntabilitas manajemen dalam melatih seseorang untuk
mengikuti segala peraturan yang berhubungan dengan aturan perusahaan yang
menyangkut peningkatan kebersihan dan kenyamanan tempat kerja. Manfaat dari
konsep 5S pada tahapan standardize adalah peningkatan perbaiaknyang dilakukan
secara terus menerus dengan tujuan untuk mencapai kesempurnaan dan
peningkatan produktivitas perusahaan dengan mengurangi pemborosan.
TES FORMATIF
1. Kisi-kisi
Ranah No
No Materi Indikator Soal Bentuk
Kognitif Soal
1. Disajikan Alat pelindung
K3LH dan diri, peserta didik dapat
budaya
mengatahui jenis yang
kerja
1 C2 1 Uraian
industri digunakan di jurusan
otomotif.

2. Jenis pengelolaan limbah


K3LH dan
budaya berdasarkan cara
kerja pengolahannya.
2 C3 2 Uraian
industri

3. prinsip pengendalian
K3LH dan
budaya kebakaran
kerja
3 C3 3 Uraian
industri

4. Prinsip 5S dan budaya


K3LH dan kerja di industry.
budaya
kerja
4 C4 4,5 Uraian
industri

2. Soal
Skor Jawaban
N
Soal Tidak Kurang
o Lengkap
Lengkap Lengkap
1 Perhatikan gambar berikut! 5 10 15
Jelaskan peruntukan helm keselamatn kerja
diatas berdasarkan warna dan tugasnya?

Bagaimanakah cara pengelolaan limbah


oli yang sudah tidak terpakai dibengkel ?
2 5 10 15

Tentukan bagaimana prosedur jika


terjadi kebakaran di tempat kerja berupa
percikan akibat konsleting saat praktik?

3 5 10 20

Bagaimana cara menerapkan 5 S


disekolah ?
4 5 10 25

Berikan contoh nyata penerapan


budaya industry yang bisa diterapkan
5 di rumah ! 5 10 25

Skor Perolehan (SP) 30 60 100


Skor Total Perolehan (STP)
Skor Maksimal (SM) 100
Nilai = (STP/SM) x 100
TES DIAGNOSTIK NON-KOGNITIF
Rancangan Asesmen Diagnostik

Jenjang/ Kelas SMK/ X

Capaian Di akhir fase E, peserta didik dapat penerapan K3LH


Pembelajaran dan memecahkan masalah yang melibatkan budaya
kerja industry.

Tujuan
Pembelajaran

Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci


yang ingin ditanyakan

Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa Bagaimana perasaanmu


mengawali pagi ini?

Apa yang membuatmu


tersenyum di hari ini?

Apa yang membuatmu


marah di hari ini?

Mengetahui gaya belajar, karakter, atau minat Kegiatan apa yang kamu
senangi dalam
pembelajaran?

Apa yang kamu lakukan


saat menemukan soal
otomotif yang sulit?

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?

Persiapan Membagikan selembar


kertas dan meminta
peserta didik menyiapkan
alat tulis

Pelaksanaan -
1. Berikan lembar pertanyaan pada peserta didik
2. Beri waktu peserta didik untuk menjawab pertanyaan
3. Kumpulkan hasil jawaban peserta didik

Tindak lanjut -
1. Berikan umpan balik jawaban peserta didik
2. Jika peserta didik ada permasalahan, diskusikan lebih
lanjut
3. Mengomunikasikan ke guru BK dan wali kelas terkait
permasalahan peserta didik
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri

Kelompok : ......................

Anggota :

1. ...........................................
2. ...........................................
3. ...........................................
4. ...........................................
5. ...........................................

Petunjuk penggunaan:
a. Berdoalah sebelum mengerjakan
b. Duduklah sesuai kelompok yang telah ditentukan
c. Isilah nama anggota kelompok pada kolom dibawah ini.
d. Baca dan pahami LKS yang telah dibagikan.
e. Jika ada hal-hal yang kurang jelas silahkan tanyakan kepada gurumu.
f. Pahamilah setiap kegiatan yang dilakukan

Kegiatan 1.1 memahami konsep keselamatan dan kesehatan kerja


dan budaya 5S di industri.

 Coba pahami deskripsi berikut


Pak Dono adalah adalah guru produktif kelas xi, saat mengajari praktik seervis
mobil konvensional tanpa sengaja ada salah satu anak tanpa senjaga menaruh
kunci pas di aki(baterai) dan tanpa sadar pak dono menyentuh dan kunci pas,
kunci pas terhubung antar terminal + dan – baterai sehingga terjadi konsleting
bateri hingga muncul api. Saat itu Adi diposisi yang paling dekat dengan apar.
Jika kamu sebagai Adi, apa yang anda lakukan ?
Setelah mengetahui bagaimana cara kerja dari APAR serta memilih tabung yang
tepat, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui cara penggunaan APAR itu
sendiri.
SOP penggunaan APAR
1. Pull atau tarik
Pada tahap ini, tarik segel atau pin pengaman pada APAR yang ada. Saat menarik
pin pengama ini, jangan sampai menekan handle atau pegangan APAR. Bila
ditekan, maka Anda akan kesulitan dalam melepas pin pengaman.
2. Aim atau arahkan
Aim atau arahkan selang ke bagian dasar api. Jangan lupa untuk memastikan
tabung berdiri tegak lurus.
3. Squeeze atau tekan
Tekan valve atau handle hingga api mati atau hingga isi tabung habis.
4. Sweep atau gerakan menyapu
Gerakkan ujung nozzle dengan gerakan sweep dari sisi ke sisi atau dari kiri ke
kanan seperti sedang menyapu.

Anda mungkin juga menyukai