Anda di halaman 1dari 17

MODUL AJAR

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM

Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Kendal

Program Keahlian Teknik Otomotif

Mata Pelajaran Teknik Sepeda Motor

Fase / Kelas / Semester F / XI / Gasal

Tahun Pelajaran 2022/2023

Elemen : Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan sepeda motor

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis gangguan
atau kerusakan pada sistem kelistrikan sepeda motor diantaranya
sistem pengapian, sistem pengisian, motor starter, sistem
penerangan, sistem pengaman (alarm), sistem instrumen dan sinyal
serta melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau
kerusakan secara menyeluruh pada berbagai jenis dan merek sepeda
motor

1
:

Tujuan Pembelajaran SKSM.1  Peserta didik mampu mendiagnosis gangguan atau


kerusakan pada sistem kelistrikan sepeda motor
diantaranya sistem pengapian, sistem pengisian, motor
starter, sistem penerangan, sistem pengaman (alarm),
sistem instrument
SKSM.2  Peserta didik melakukan tindakan tepat dalam
mengatasi gangguan atau kerusakan secara
menyeluruh pada berbagai jenis dan merek sepeda
motor

:  System pengapian
 System pengisian
Lingkup Materi  Sistem starter
 System penerangan
 System pengamanan (alarm)

 System instrument dan sinyal

Alokasi Waktu / Jumlah 54 JP / 6 Pertemuan


Pertemuan

Profil Pelajar Pancasila  Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
Mulia

 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Kreatif

Model Pembelajaran Problem Based Learning

2
:

Moda Pembelajaran Luring

Metode Pembelajaran Diskusi, Presentasi

Asesmen √ Diagnostik

√ Formatif

Sumatif

Sumber Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya

Sarana Prasarana Sepeda Motor, Trainer, PC/Laptop, HP, LCD Projector, PPT,
Video Pembelajaran, Internet

Referensi 1. Tjatur Sukma, Modul Pelatihan Guru,Dirjen GTK, Jakarta,2016.


2. Jama Jalius, Teknik Sepeda Motor Jilid 2, Dirjen Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, 2008

Lampiran 1. Bahan Bacaan

3
2. Soal Penugasan
3. Lembar Aktivitas Praktik
4. Rubrik Penilaian Aktivitas Praktik
5. Pembelajaran Remidiasi

B. SKENARIO PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (9 JP)

Pemahaman Bermakna
Sistem Pengapian berfungsi mengatur proses pembakaran campuran bensin dan udara di
dalam silinder pada akhir langkah kompresi
Pertanyaan Pemantik

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja mesin?

2. Jenis Sistem pengapian apa saja yang kamu ketahui?

3. Menurut pendapat kamu apabila ada masalah pada system pengapian sepeda motor, apa
yang harus dilakukan untuk mengatasinya?

Kegiatan Awal ( 30 Menit)

1. Peserta didik dan Guru mengecek kesiapan dan kebersihan ruang kelas bersama.
2. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.

3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.

4
4. Peserta didik mendengarkan gambaran capaian pembelajaran selama 1 tahun pelajaran ke
depan.
5. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan-kesepakatan yang
akan diterapkan dalam pembelajaran.

6. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik terkait materi yang akan
disampaikan.

Kegiatan Inti (345 Menit)

7. Peserta didik melakukan asesmen diagnostik.

8. Peserta didik menyimak pemaparan materi tentang system pengapian dari guru

9. Peserta didik menyimak demonstrasi yang dilakukan guru tentang system pengapian
10. Peserta didik melakukan eksperimen pemeriksaan komponen-komponen system pengapian
11. Peserta didik mengerjakan Lembar kerja

12. Peserta didik mempresentasikan lembar kerja

13. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru

14. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal terkait materi yang telah dipelajari

Kegiatan Penutup (30 Menit)

5
15. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.

16. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.


17. Peserta didik mendapatkan gambaran materi pada pertemuan selanjutnya.
18. Peserta didik bersama guru mengecek kebersihan dan kerapian ruang kelas.
19. Peserta didik dan guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.

Pertemuan 2 (9 JP)

Pemahaman Bermakna
Sistem Pengapian berfungsi mengatur proses pemabakaran campuran bensin dan udara di
dalam silinder pada akhir langkah kompresi
Pertanyaan Pemantik

1. Kenapa Baterai pada sepeda motor harus di charge (di isi)


2. Bagaimana cara pengisian baterai pada sepeda motor
3. Sebutkan jenis baterai pada sepeda motor yang kamu ketahui

Kegiatan Awal ( 30 Menit)

1. Peserta didik dan Guru mengecek kesiapan dan kebersihan ruang kelas bersama.
2. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.

6
3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.

4. Peserta didik mendengarkan gambaran capaian pembelajaran selama 1 tahun pelajaran ke


depan.
5. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan-kesepakatan yang
akan diterapkan dalam pembelajaran.

6. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik terkait materi yang akan
disampaikan.

Kegiatan Inti (390 Menit)

7. Peserta didik melakukan asesmen diagnostik.

8. Peserta didik menyimak pemaparan materi tentang system pengisian dari guru

9. Peserta didik menyimak demonstrasi yang dilakukan guru tentang system pengisian
10. Peserta didik melakukan eksperimen pemeriksaan komponen-komponen system pengisian
11. Peserta didik mengerjakan Lembar kerja

12. Peserta didik mempresentasikan lembar kerja

13. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru

7
14. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal terkait materi yang telah dipelajari

Kegiatan Penutup (30 Menit)

B. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.

C. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.


D. Peserta didik mendapatkan gambaran materi pada pertemuan selanjutnya.
E. Peserta didik bersama guru mengecek kebersihan dan kerapian ruang kelas.
F. Peserta didik dan guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama.

Kendal, Juni 2022


Mengetahui, Guru Mapel
Kepala Sekolah

Bambang Mulyanto,S.Pd Dian Nugraheni, S.Pd


NIP 1972 0214 200801 1 005 NIP. 19800116 202221 2 006

8
BAHAN BACAAN

Pertemuan 1

Sistem pengapian digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dengan meletikkan
bunga api pada waktu yang tertentu. Pada motor bakar bensin menggunakan busi yang meletikkan
api pada kedua elektrodanya.
Pengapian yang tepat waktu diperlukan untuk mencegah kerusakan komponen kendaraan

Komponen sistem Pengapian Elektronik

1. Kunci Kontak (Ignition Switch)

Pada sistem pengapian, kunci kontak diperlukan untuk memutus- hubungkan rangkaian tegangan
baterai ke koil pengapian terminal (15/IG/+) saat menghidupkan atau mematikan mesin.
Bila kunci kontak posisi (On/IG/15), maka arus dari baterai akan mengalir ke terminal positif
(+/15) koil pengapian, maka tegangan primer sistem pengapian siap untuk bekerja

2. IGNITION COIL (KOIL PENGAPIAN)

Untuk menghasilkan percikan, listrik harus melompat melewati celah udara yang terdapat di
antara dua elektroda pada busi. Karena udara merupakan isolator (penghantar listrik yang jelek),
tegangan yang sangat tinggi dibutuhkan untuk mengatasi tahanan dari celah udara tersebut, juga
untuk mengatasi sistem itu sendiri dan seluruh komponen
sistem pengapian lainnya. Koil pengapian mengubah sumber tegangan rendah dari
baterai atau koil sumber (12 V) menjadi sumber tegangan tinggi (10 KV atau lebih) yang
diperlukan untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah busi dalam
sistem pengapian.
Pada koil pengapian, kumparan primer dan sekunder digulung pada inti besi.
Kumparan-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi
tegangan yang sangat tinggi melalui induksi elektromagnetik. Inti besi (core) dikelilingi
kumparan yang terbuat dari baja silicon tipis. Terdapat dua kumparan yaitu sekunder dan
primer di mana lilitan primer digulung oleh lilitan sekunder.
Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat (short circuit) maka antara lapisan
kumparan disekat dengan kertas khusus yang mempunyai tahanan sekat yang tinggi.
Ujung kumparan primer dihubungkan dengan terminal negatif primer, sedangkan ujung
yang lainnya dihubungkan dengan terminal positif primer. Kumparan sekunder
dihubungkan dengan cara serupa di mana salah satunya dihubungkan dengan kumparan
primer lewat (pada) terminal positif primer yang lainnya dihubungkan dengan tegangan
tinggi malalui suatu pagas dan keduanya digulung.

9
3. BUSI
Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder koil pengapian, setelah melalui
rangkaian tegangan tinggi akan dikeluarkan diantara elektroda tengah (elektroda positif) dan
elektroda sisi (elektroda negatif) busi berupa percikan bunga api. Tujuan adanya busi dalam hal
ini adalah untuk mengalirkan pulsa atau arus tegangan tinggi dari tutup (terminal) busi ke
bagian elektroda tengah ke elektroda sisi melewati celah udara dan kemudian berakhir ke
masa (ground).

Busi merupakan bagian (komponen) sistem pengapian yang bisa habis, dirancang untuk
melakukan tugas dalam waktu tertentu dan harus diganti dengan yang baru jika busi sudah aus
atau terkikis.

4. Capacitor Discharge Ignition (CDI)


Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat
populer digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih
menguntungkan dan lebih baik dibanding sistem pengapian konvensional (menggunakan
platina). Dengan sistem CDI, tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40
KV) dan stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang
makin sempurna. Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa
dihindari.
Selain itu, dengan sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan
pada platina. Peran platina telah digantikan oleh oleh thyristor sebagai saklar elektronik
dan pulser coil atau “pick- up coil” (koil pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel
generator atau rotor alternator (kadang- kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari
komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah)

10
Pertemuan 2

Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan sistem kelistrikan yang
saling berkaitan. Skema (diagram kelistrikan) sistem pengisian dan penerangan sepeda
motor dapat dilihat pada gambardi bawah ini :
.

Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai. Fungsi baterai pada sepeda
motor adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen sistem
kelistrikan seperti motor starter, lampu-lampu dan sistemkelistrikan lainnya. Satu hal yang
perlu dingat adalah kapasitas baterai yang sangat terbatas, sehingga tidak akan
dapatmensuplai kebutuhan tenaga listrik secara terus-menerus.
Baterai harus selalu terisi penuhagar dapatmensuplai kebutuhan listrik setiapwaktu
yangdiperlukanolehsistemkelistrikanpada sepedamotor tersebut. Untuk itu pada sepeda
motor diperlukan sistem pengisian yang memproduksi tenaga listrik untuk mengisi kembali

11
baterai sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan listrik ke
sistemyangmembutuhkannyapadasaat sepedamotordihidupkan

Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk mengisi baterai
dan mensuplai kebutuhan sistem- sistem kelistrikan. Sumber tegangan yang digunakan pada
sistem pengisian sepeda motor merupakan sumber tegangan AC (Alternating Current), yang
sering disebut Alternator. Alternator terdiri atas Kumparan Pembangkit (Kumparan Stator) dan
Magnet permanen(Rotor), berfungsi untukmengubahenergimekanis yang didapatkandari
putaranmesinmenjadi tenaga listrik arusbolak- balik (AC)

SOAL LATIHAN

Pertemuan 1

1. Sebutkan komponen system pengapian dan jelaskan fungsinya


2. Gambarkan wiring diagram system pengapian
3. Jelaskan pemeriksaan komponen system pengapian di abwah ini :

a. Alternator
b. CDI
c. Ignition Coil

12
d. Spark Plug
e. Cop Busi

Pertemuan 2

1. Sebutkan komponen system pengisian dan jelaskan fungsinya


2. Gambarkan wiring diagram system pengisian
3. Jelaskan pemeriksaan komponen system pengisian di abwah ini :

a. Alternator
b. Rectifier Regulator
c. Baterai

13
14
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK
INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK

ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)

Proses Peserta didik tidak terlibat Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat
penyusunan dalam diskusi diskusi namun kurang aktif penyusunan hasil diskusi dalam penyusunan hasil
hasil diskusi secara aktif tetapi menutup diskusi secara aktif dan
diri untuk diskusi terbuka untuk

diskusi

Proses Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
presentasi hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
diskusi diskusi namun dengan sikap diskusi dengan sikap yang diskusi dengan sikap
yang kurang baik
baik namun tidak mampu yang baik dan mampu
berdiskusi berdiskusi

15
Hasil media Peserta didik tidak Peserta didik kurang mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
presentasi menyusun media mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
presentasi permasalahan dan kurang permasalahan tetapi tidak permasalahan dan
mampu menyusun media mampu menyusun media menyusun media
presentasi presentasi dengan baik atau presentasi dengan baik
sebaliknya

Keterangan :

● Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.

● Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten

16
PEMBELAJARAN REMEDIASI

Instruksi
Bersama kelompok, buatlah media presentasi dalam bentuk powerpoint, poster, peta
minda, dll terkait tahapan pengembangan perangkat lunak dan gim.

17

Anda mungkin juga menyukai