Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis gangguan
atau kerusakan pada sistem kelistrikan sepeda motor diantaranya
sistem pengapian, sistem pengisian, motor starter, sistem
penerangan, sistem pengaman (alarm), sistem instrumen dan sinyal
serta melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau
kerusakan secara menyeluruh pada berbagai jenis dan merek sepeda
motor
1
:
: System pengapian
System pengisian
Lingkup Materi Sistem starter
System penerangan
System pengamanan (alarm)
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
Mulia
Mandiri
Bernalar Kritis
Kreatif
2
:
Asesmen √ Diagnostik
√ Formatif
Sumatif
Sarana Prasarana Sepeda Motor, Trainer, PC/Laptop, HP, LCD Projector, PPT,
Video Pembelajaran, Internet
3
2. Soal Penugasan
3. Lembar Aktivitas Praktik
4. Rubrik Penilaian Aktivitas Praktik
5. Pembelajaran Remidiasi
B. SKENARIO PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (9 JP)
Pemahaman Bermakna
Sistem Pengapian berfungsi mengatur proses pembakaran campuran bensin dan udara di
dalam silinder pada akhir langkah kompresi
Pertanyaan Pemantik
3. Menurut pendapat kamu apabila ada masalah pada system pengapian sepeda motor, apa
yang harus dilakukan untuk mengatasinya?
1. Peserta didik dan Guru mengecek kesiapan dan kebersihan ruang kelas bersama.
2. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
4
4. Peserta didik mendengarkan gambaran capaian pembelajaran selama 1 tahun pelajaran ke
depan.
5. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan-kesepakatan yang
akan diterapkan dalam pembelajaran.
6. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik terkait materi yang akan
disampaikan.
8. Peserta didik menyimak pemaparan materi tentang system pengapian dari guru
9. Peserta didik menyimak demonstrasi yang dilakukan guru tentang system pengapian
10. Peserta didik melakukan eksperimen pemeriksaan komponen-komponen system pengapian
11. Peserta didik mengerjakan Lembar kerja
13. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
14. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal terkait materi yang telah dipelajari
5
15. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
Pertemuan 2 (9 JP)
Pemahaman Bermakna
Sistem Pengapian berfungsi mengatur proses pemabakaran campuran bensin dan udara di
dalam silinder pada akhir langkah kompresi
Pertanyaan Pemantik
1. Peserta didik dan Guru mengecek kesiapan dan kebersihan ruang kelas bersama.
2. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
6
3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
6. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik terkait materi yang akan
disampaikan.
8. Peserta didik menyimak pemaparan materi tentang system pengisian dari guru
9. Peserta didik menyimak demonstrasi yang dilakukan guru tentang system pengisian
10. Peserta didik melakukan eksperimen pemeriksaan komponen-komponen system pengisian
11. Peserta didik mengerjakan Lembar kerja
13. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
7
14. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal terkait materi yang telah dipelajari
B. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
8
BAHAN BACAAN
Pertemuan 1
Sistem pengapian digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dengan meletikkan
bunga api pada waktu yang tertentu. Pada motor bakar bensin menggunakan busi yang meletikkan
api pada kedua elektrodanya.
Pengapian yang tepat waktu diperlukan untuk mencegah kerusakan komponen kendaraan
Pada sistem pengapian, kunci kontak diperlukan untuk memutus- hubungkan rangkaian tegangan
baterai ke koil pengapian terminal (15/IG/+) saat menghidupkan atau mematikan mesin.
Bila kunci kontak posisi (On/IG/15), maka arus dari baterai akan mengalir ke terminal positif
(+/15) koil pengapian, maka tegangan primer sistem pengapian siap untuk bekerja
Untuk menghasilkan percikan, listrik harus melompat melewati celah udara yang terdapat di
antara dua elektroda pada busi. Karena udara merupakan isolator (penghantar listrik yang jelek),
tegangan yang sangat tinggi dibutuhkan untuk mengatasi tahanan dari celah udara tersebut, juga
untuk mengatasi sistem itu sendiri dan seluruh komponen
sistem pengapian lainnya. Koil pengapian mengubah sumber tegangan rendah dari
baterai atau koil sumber (12 V) menjadi sumber tegangan tinggi (10 KV atau lebih) yang
diperlukan untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah busi dalam
sistem pengapian.
Pada koil pengapian, kumparan primer dan sekunder digulung pada inti besi.
Kumparan-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi
tegangan yang sangat tinggi melalui induksi elektromagnetik. Inti besi (core) dikelilingi
kumparan yang terbuat dari baja silicon tipis. Terdapat dua kumparan yaitu sekunder dan
primer di mana lilitan primer digulung oleh lilitan sekunder.
Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat (short circuit) maka antara lapisan
kumparan disekat dengan kertas khusus yang mempunyai tahanan sekat yang tinggi.
Ujung kumparan primer dihubungkan dengan terminal negatif primer, sedangkan ujung
yang lainnya dihubungkan dengan terminal positif primer. Kumparan sekunder
dihubungkan dengan cara serupa di mana salah satunya dihubungkan dengan kumparan
primer lewat (pada) terminal positif primer yang lainnya dihubungkan dengan tegangan
tinggi malalui suatu pagas dan keduanya digulung.
9
3. BUSI
Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder koil pengapian, setelah melalui
rangkaian tegangan tinggi akan dikeluarkan diantara elektroda tengah (elektroda positif) dan
elektroda sisi (elektroda negatif) busi berupa percikan bunga api. Tujuan adanya busi dalam hal
ini adalah untuk mengalirkan pulsa atau arus tegangan tinggi dari tutup (terminal) busi ke
bagian elektroda tengah ke elektroda sisi melewati celah udara dan kemudian berakhir ke
masa (ground).
Busi merupakan bagian (komponen) sistem pengapian yang bisa habis, dirancang untuk
melakukan tugas dalam waktu tertentu dan harus diganti dengan yang baru jika busi sudah aus
atau terkikis.
10
Pertemuan 2
Sistem pengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan sistem kelistrikan yang
saling berkaitan. Skema (diagram kelistrikan) sistem pengisian dan penerangan sepeda
motor dapat dilihat pada gambardi bawah ini :
.
Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai. Fungsi baterai pada sepeda
motor adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen sistem
kelistrikan seperti motor starter, lampu-lampu dan sistemkelistrikan lainnya. Satu hal yang
perlu dingat adalah kapasitas baterai yang sangat terbatas, sehingga tidak akan
dapatmensuplai kebutuhan tenaga listrik secara terus-menerus.
Baterai harus selalu terisi penuhagar dapatmensuplai kebutuhan listrik setiapwaktu
yangdiperlukanolehsistemkelistrikanpada sepedamotor tersebut. Untuk itu pada sepeda
motor diperlukan sistem pengisian yang memproduksi tenaga listrik untuk mengisi kembali
11
baterai sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan listrik ke
sistemyangmembutuhkannyapadasaat sepedamotordihidupkan
Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk mengisi baterai
dan mensuplai kebutuhan sistem- sistem kelistrikan. Sumber tegangan yang digunakan pada
sistem pengisian sepeda motor merupakan sumber tegangan AC (Alternating Current), yang
sering disebut Alternator. Alternator terdiri atas Kumparan Pembangkit (Kumparan Stator) dan
Magnet permanen(Rotor), berfungsi untukmengubahenergimekanis yang didapatkandari
putaranmesinmenjadi tenaga listrik arusbolak- balik (AC)
SOAL LATIHAN
Pertemuan 1
a. Alternator
b. CDI
c. Ignition Coil
12
d. Spark Plug
e. Cop Busi
Pertemuan 2
a. Alternator
b. Rectifier Regulator
c. Baterai
13
14
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK
INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses Peserta didik tidak terlibat Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat
penyusunan dalam diskusi diskusi namun kurang aktif penyusunan hasil diskusi dalam penyusunan hasil
hasil diskusi secara aktif tetapi menutup diskusi secara aktif dan
diri untuk diskusi terbuka untuk
diskusi
Proses Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
presentasi hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
diskusi diskusi namun dengan sikap diskusi dengan sikap yang diskusi dengan sikap
yang kurang baik
baik namun tidak mampu yang baik dan mampu
berdiskusi berdiskusi
15
Hasil media Peserta didik tidak Peserta didik kurang mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
presentasi menyusun media mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
presentasi permasalahan dan kurang permasalahan tetapi tidak permasalahan dan
mampu menyusun media mampu menyusun media menyusun media
presentasi presentasi dengan baik atau presentasi dengan baik
sebaliknya
Keterangan :
● Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
16
PEMBELAJARAN REMEDIASI
Instruksi
Bersama kelompok, buatlah media presentasi dalam bentuk powerpoint, poster, peta
minda, dll terkait tahapan pengembangan perangkat lunak dan gim.
17