Anda di halaman 1dari 50

“TUNE UP “

“PADA MOTOR BENSIN”

1
Apa itu tune UP mobil?
• Tune up mobil adalah kegiatan merawat
mobil yang dijadwalkan secara rutin,
biasanya setahun sekali, untuk melakukan
semua perawatan dan pencegahan yang
perlu dilakukan. Memastikan bahwa mobil
Anda mendapatkan tune up secara teratur
akan membantu menjaga performa mobil
dan memperpanjang umur hidupnya.

2
Apa-apa saja yang perlu di
Tune Up
• a. Memeriksa oli dan saringan oli.
b. Memeriksa Tali Kipas.
c. Memeriksa saringan udara.
d. Memeriksa baterai (accu).
e. Memeriksa sistem dan air pendingin.
f. Memeriksa busi.
g. Memeriksa platina atau pengapian
h. Memeriksa cara kerja dari governor.
i. Memeriksa cara kerja percepatan vakum (vacuum
advance).
j. Penyetelan celah katup.
k. Memeriksa pompa akselerasi.
l. Penyetelan putaran idle. 3
m. Mengukur konsentrasi CO pada ujung kanalpot.
Memeriksaan Batere
Kesempurnaan sambungan batere akan
menentukan kesiapan batere yang akan
digunakan untuk menstar engine dari itu
sambungan terminal batere haruslah :
•Bersih dari korosi dan kotoran lain
•Kuat ikatanya (pada mur dan bautnya)
Sebab bila ada korosi atau kurang kuat ikatan
maka akan terjadi hambatan listrik yang cukup
besar sehingga batere tidak kuat memutar motor
pada saat distar.

4
Pemeriksaan pada Batere
• Perhatikan sambungan mur dan baut pada kedua kutup
positif dan negatif apakah terdapat korosi pada bagianya,
bila ada hendaknya dibersikan dengan menggunakan
ampelas atau sikat kawat.
• Periksa kelonggaran pada baut dan mur pada batere bila
terdapat kelonggaran maka kencangkan
• Periksa level cairan didalam batere apakah sudah habis
atau kurang bila kurang hendaknya ditambahkan, juga
jangan lupa ukur berat jenis cairan pada batere dengan
menggunakan Hydro Tester, pada umunnya ukuran
normalnya yaitu 1,25 – 1,27 pada 20˚ C.
• Perhatikan kondisi fisik pada batere baik dari permukaan
atasnya maupun pada permukaan bawahnya apakah
terdapat kebocoran atau keretakan pada permukaan
batere tersebut/
5
Gambar Pemeriksaan pada Batere

6
Memeriksa Radiator

Sebelum TUNE UP dimulai, terlebih


dahulu air didalam Radiator kita
teriksa. Kemudian lihat air dalam
Radiator dari lubang pengisian air.
Jika jumlahnya kurang maka
tambahkan secukupnya dengan Air
bersih.

7
Gambar Sistim Pendingin Air
/ Radiator pada Kendaraan

8
Dengan adanya panas akan membuat pemuaian
bagian – bagian mesin melebihi ketentuan
sehingga dpt mengakibatkan :

• Ring Torak akan mengembang sehingga


toleransi antara ring, akhirnya torak tidak dapat
bergerak.
• Paking yang terbuat dari tembaga terbakar yang
mengakibatkan air masuk ke dalam silinder.
• Tutup silinder akan menggeliat (melengkung).
• Metal – metal pada mesin mengembang
sehingga bagian – bagian yang mestinya
berputar menjadi terikat.
9
Dengan adanya kerusakan sebagai akibat
pendinginan yang tidak normal maka
diwajibkan pada setiap pengemudi agar :
• Memeriksa kondisi air sebelum kendaraan
dihidupkan dan menambah bila air kurang.
• Memperhatikan indikator temperature mesin.
Apabila mesin sedang hidup dan indikator
menunjukan temperature yang cukup tinggi
,maka pengemudi tidak dibenarkan manambah
air pendingin dengan mematikan mesin. Hal ini
akan mengubah temperature logam secara tiba
– tiba dan panas yang tinggi menjadi rendah, hal
– hal seperti ini mengakibatkan bagian – bagian
tertentu menjadi retak atau melengkung.
10
Memeriksa gangguan – gangguan pada sistim pendingin
Air (Radiator) :

• Memeriksa berfungsi tidaknya kipas


• Memeriksa berfungsi tidaknya alat – alat
pengendali panas.
• Memeriksa adanya kebocoran pada sistim
pendinginan
• Memeriksa saluran pendingin kalau – kalau
tersumbat.
• Memeriksa kerja pompa.
• Memeriksa pengaturan pengapian kalau – kalau
terlalu awal. 11
Memeriksa Oli Mesin
Catatan :
Jika pemeriksaan pada oli mesin
dilakukan setelah TUNE UP selesai
maka hasil tune up tidak akan
maksimal karena kondisi oli juga
berpengaruh terhadap bunyi mesin
selain itu juga akan terpengaruh
terhadap suhu kerja mesin.
12
Gambar Bak oli pada mesin

13
Pemeriksaan pada oli mesin
• Periksa tinggi permukaan, vinkositas dan kadar
minyak, bersih tidaknya minyak dapat dilihat
dengan meneteskan minyak diatas kertas putih.
• Periksa pengukur tekanan minyak pelumas,
bandingkan pengukur tekanan pada panel dengan
pembacaan meter penguji, jika tekanan
menunjukan yang sama maka gangguan terletak
dalam motor.
• Periksa katup pengatur tekanan, periksa pegas
pengatur tekanan, stel tegangan pegas jika ada
penyetelnya.
• Periksa motor, periksa kelonggaran bantalan utama
dan bantalan penggerak, setiap titik didalam
saluran minyak yang memungkinkan minyak bocor
maka harus dibetulkan. 14
Pemeriksaan pada Saringan Udara

Bila kendaraan sudah lama terpakai tentu


saringan udara akan kotor yang akan
mengakibatkan udara yang masuk ke
dalam karburator akan terlambat, hal ini
akan mengakibatkan pembakaran yang
tidak baik karena campuran bahan bakar
dan udara tidak sesuai.

15
Perawatan pada Saringan Udara :

• Untuk pembersihan gunakan tekanan udara


(air compresor) yang dilakukan dari bagian
dalam ke arah luar agar kotora cepat keluar.
• Jangan sekali – kali menyemprot dari luar
kedalam
• Periksa rutin Tune Up saringan udara harus
dilakukan setiap pemakaian mencapai 10.000
– 20.000 km.

16
Sistim Saringan Udara yang kotor harus
dibersihkan dengan cara – cara berikut :
• Hidupkan mesin sampai sistim pendingin menjadi
hangat.
• Matikan mesin dan ceratlah pendinginanya.
• Tutup kran penceratnya dan isi dengan minyak
tanah sebanyak 1/10 dari jumlah isi keseluruhan
dari pada sistim pendingin.
• Isilah sisanya dengan campuran 1 galon dan ½ 1b
(pound) soda cuci.
• Hidupkan mesin pada putaran sedang selama ½
jam.
• Matikan mesin cerat dan bilaslah dengan air
bersih. 17
Gambar penyemprotan pada Saringan
Udara dengan menggunakan Udara
Compresor

18
Memeriksa Tali kipas
Dalam Tune Up , Tali Kipas juga harus
distel Kekencangan pada tali kipas
berpengaruh terhadap pendinginan dan
putaran alternator, putaran mesin tidak
dapat memutar kipas dengan baik karena
selip, akibatnya, pendinginan oleh kipas
tidak sesuai dengan putaran mesin
sehingga mesin menjadi panas.

19
Langkah – langkah pemeriksaan
pada tali kipas :
• Periksa kekencangan pada tali kipas apa bila
terlalu kencang maka sebaiknya kendorkan.
• Periksa apakah kondisi tali kipas masih layak
digunakan atau tidak, jika pada bagian ujung –
ujung tali kipas sudah menandakan terkelupas
maka hendaknya diganti.
• Periksa apakah tali kipas dalam keadaan kendor
apabila kendor maka kencangkan, karena akan
mengurangi performace kerja engine.

20
Gambar periksaan pada Tali Kipas

21
Memeriksa Busi
Untuk mengahasikan pembakaran yang sempurna
dalam ruang bakar, maka kondisi busi harus baik,
busi akan dapat terganggu fungsinya apabila
pembakaran itu tidak sempurna, pembakaran tidak
sempurna diakibatkan oleh kurang sempurnanya
campuran bahan bakar, misalnya campuranya
terlalu kurus atau gemuk dan terdapat oli pada
ruang bakar.

22
Gambar Pemriksaan pada Busi

23
Langkah – langkah perwatan pada
busi :
• Lepaskan atau keluarkan busi pada
lubangnya
• Bila terdapat kotoran dan terdapat oli
didalamnya maka cucilah terlebih dahulu busi
tersebut lalu bersikan dengan sikat kawat.
• Ukur celah busi dengan menggunakan
Gauge feeler. Pada umunya celah busi yang
sesuai dengan ketentuan yaitu antara 0,6 –
0,8 mm (tergantung pada tipe mesin)
24
Pemeriksaan pada Kabel Busi
Kabel tegangan tinggi dibuat dari
campuran karbon sehingga mudah
sekali retah atau patah bila dipuntir,
apabila pengantar ini menjadi retak
maka hambatanya akan naik dan bila
sampai patah maka hambatan itu
akan menjadi tak terhingga, dan
kabel tersebut tidak dapat
mengantarkan arus listrik dari coil ke
busi.
25
Gambar Pemeriksaan pada Kabel
busi :

26
Langkah – langkah pemeriksaan pada Kabel
Busi :
• Periksa kondisi kabel busi secara fisik dengan cara
memperhatikan dan melihat apakah ada bagian –
bagian yang cacat , tergores atau bagian yang
terhimpit oleh benda lain.
• Copot kabel busi pada kepala busi lalu lakukan
pengecekan pada kabel busi apakah kabel busi
mengeluarkan percikan bunga api dengan cara
menstater selama 5 detik dan dengan mengarahkan
kabel busi pada bagian mesin.
• Lakukan pemeriksaan kabel busi apakah kanel busi
tersebut mengalami kebocoran dengan
menggunakan AvoMeter.
27
Pemeriksaan pada Rotor
• Lepaskan tutup distributor, kemudian staterlah
mesin, arahkan kabel coil kerotor pada jarak
sekitar 1- 2 cm. bila ada loncatan bungan api
berarti rotor dalam keadaan rusak / bocor.
• Perhatikan kondisi fisik pada rotor tersebut
apakah ada bagian yang tergores atau retak
karena hal tersebut akan mengakibatkan
terganggunya proses kerja pengapian

28
Gambar pemeriksaan pada Rotor

29
Memeriksa Tutup Distributor
Tutup distributor sebaikanya diperiksa
kondisinya bersamaan dengan pemeriksaan
kabel – kabel busi dan service platina, tutup
distributor dilengkapi dengan lubang
ventilasi yang berfungsi untuk mencegah
kelembapan pada ruang platina, apabila
dalam ruangan platina dimasuki oleh air
maka dengan adanya lubang tersebut untuk
keluarnya air tesebut.

30
Gambar pemeriksaan pada Tutup Distributor

31
Pemeriksa tutup distributor
• Periksa tutup distributor apakah didalanya terdapat
korosi karena pengaruh cuaca antara kabel
tegangan tinggi dengan tutup distributor.
• Periksa apakah terjadi Flashover yang
dikarenakan terjadinya penurunan hambatan pada
tutup disributor maupun pada rotor tersebut.
Penurunan hambatan ini salah satunya
disebabkan dikarenakan keretakan pada isolator,
pengujian Flashover pada distributor dapat
dilakukan dengan cara menggunakan lampu yang
dinyalakan dan dimasukan pada lubang – lubang
tutup distributor tersebut.
32
Memeriksa Platina
Platina yang sudah berwarna hitam
kelabu akibat terbakar, berlubang atau
benjol harus diganti. Apabila hal itu tidak
dilaksanakan maka akan mengakibatkan
mesin akan berkurang tenaga, denotasi
dan boros bahan bakar. Celah platina
sebesar 0,45 mm , atau dengan
menggunakan Dwell Meter.

33
Gambar pemeriksaan pada Platina

34
Langkah – langkah pemeriksaan pada Platina :

 Perhatikan permukaan kedua kontak pemutus


pada platina karena sering kali terdapat serbuk
hitam sisa percikan bunga api, bila hal itu terjadi
maka bersikan bagian tersebut dengan cara
mengamplasnya hingga bersih.
 Periksa tekanan pegas, apabila kurang, maka
dapat ditambah dengan mengendorkan baut
pengikat pegas dengan sambungan kabel
kekapasitor.
 Perhatikan celah pada dua tontak pemutus
apabila terlalu besar maka stel sebalinya apabila
sempit maka hendaknya disesuaikan. Yaitu 35
Pemeriksaan pada Katup

Katup – katup pada mesin perlu distel terutama mesin


– mesin yang sudah lama dipakai, celah katup akan
dapat berubah akibat keausan – keausan yang terjadi
antara rocker arm, push rod dengan filternya, filter
dengan poros nok dan gigi – giginya. Kondisi seperti
ini memerlukan penyetelan kembali. Dalam penyetelan
katup harus dilakukan dalam dua kali hal ini bertujuan
untuk memastikan bahwa penyetelan pada katup –
katup sudah sempurna. Pada pemeriksaan katup
haruslah sesuai dengan urutan penyetelan yaitu jika
mesin 4 silinder 1 – 3 – 4 – 2.

36
Gambar pemeriksaan pada Katup

37
Langkah – langkah
Pemeriksaan pada Katup :
• Hidupkan mesin sampai sampai temperature mesin
80˚ ketika mesin hidup dengar kan apakah suara
katup terdengar normal.
• Periksa celah pada katup dengan menggerak –
gerakannya atau dengan menggunakan Feeler
Gauge, bila celah katup melebihi normal (longgar
atau rapat) mak stellah katup dengan
memperhatikan Top kompresinya adapun celah
pada katup masuk 0,25mm dan katup masuk
0,36mm.
• Kencangkan baut – baut rockerarm dan baut-baut
lainya. 38
Memeriksa Tekanan Kompresi

Sebelum memelakukan atau memeriksa


tekanan kompresi, terlebih dahulu mesin
harus dalam keadaan suhu normal yaitu
sekitar 80 – 90 derajat C, dengan tujuan agar
semua komponen dalam keadaan panas
sehingga celahnya dapat mencapai
spesifikasi, sehingga mudah diketahui letak
kerusakannya,
39
Langkah – langkah pemeriksaan Tekanan
Kompresi :
• Buka busi pada lubang busi lalu masukan
Compressi Tester kedalam lubang busi lalu hidup
kan mesin dengan cara distater namun jangan
sampai hidup. Putaran mesin 250 rpm tekanan
kompresi standarnya 11 kg/cm² limit 9 kg/cm²
perbedaan antara silinder adalah 1,0 kg/cm².
• Bila tidak ada Compressi Tester bersikan
permukaan busi dengan compresor sebelum busi
dicabut lalu alas tangan kita dengan menggunakan
kain tipis lalu tekan lubang busi sembari menstater
mesin. Lalu rasakan tekanan dari lubang busi
40
Gambar pemeriksaan pada Tekanan
Kompresi

41
Pada saat Compressi Tester terpasang
apabila :
 Kompresi yang ditunjukan oleh alat ukur maka
kebocoran tejadi pada ring piston dengan
dinding lubang silinder.
 Penunjuk tekan kompresi tetap (tidak naik) maka
kebocoran terjadi pada katup buang atau katup
hisap.
 Hasil pengujian silinder yang berdampingan
menghasilkan tekanan yang sama, maka
kebocoran terjadi antara kepala silinder dan blok
silinder atau keretakan pada kepala silinder atau
blok silinder.

42
Memeriksa Karburator
Pada karburator sering terjadi kerusakan atau
gangguan – gangguan kecil selama pemakaian
antara lain yaitu :
•Perubahan putaran idle
•Campuran bahan bakar yang tidak sesuai/tepat.
•Percepatan yang tidak baik.
Untuk mengatur agar campuran – campuran
bahan bakar dapat lebih sempurna mak idle screw
pada karburator disetel dengan menggunakan
obeng sampai mencapai standar.
43
Pengaturan – pengaturan Campuran
Bahan Bakar pada karburator :

 Star Pembakaran 1 : 8
 Idle Pembakaran 1 : 11
 Normal Pembakaran 1 : 13 - 14
 Ekonomis Pembakaran 1 : 15

44
Gambar pemeriksaan pada
Karburator

45
Mengatur Idle screw dapat
dilakukan sebagai berikut :
• Matikan mesin kemudian putar idle screw
ke arah menutup penuh, kemudian
kembalikan 2, 2½ atau 3 putaran, staterlah
mesin tersebut.
• Sesudah mesin hidup, atur sekerup katup
gas untuk mendapatkan putaran idle yang
diinginkan (menurut spesifikasi)

46
Memeriksa Timing

Ada pun perawatan dan perbaikan pada timing


yaitu :
 Periksa rantai timing apakah kendor, bila
kendor maka handaknya di stel (kencangkan
sesuai spesifikasi).
 Periksa roda gigi – gigi timing apakah terdapat
roda gigi – gigi yang telah rontok, bila ada yang
telah rontok sebaikya diganti karena akan
mengakibatkan kerusakan yang parah pada
komponen – komponen yang lain.
 Kencangkan Baut – baut pengikat roda gigi
timing. 47
Gambar penyetelan dan pemeriksaan pada
timing

48
Menghidupkan mesin setelah Tune Up
Setelah Tune Up selesai dan mesin akan
dihidupkan, perhatikan seluruh bagian – bagian
mesin yang tadi di Periksa dan di perbaiki, apakah
pengencangan dan pemasangan komponen –
komponen sudah baik, hendaknya dicek terlebih
dahulu untuk menentukanya. Jika sudah benar
maka hidupkan mesin pada putara stationer,
dengarkan bunyi mesin, perhatikan getaranya dan
asap knalpotnya. Jika semua normal maka naikan
putaran mesin perlahan – lahan sambil perhatikan
bunyi mesin. Jika semua normal berarti Tune Up
selesai.
49
“Wassalam”
Sekian dan terimakasih
atas pertisipasinya

50

Anda mungkin juga menyukai