Anda di halaman 1dari 36

VINCENTIUS FAOT.ST.

,MT

PEMERIKSAAN TEKANAN KOMPRESI


TUJUAN DILAKUKANNYA PEMERIKSAAN TEKANAN KOMPRESI
Pemeriksaan tekanan kompresi pada sebuah mesin penting sekali
dilakukan untuk mengetahui kondisi tekanan kompresi dari mesin
tersebut

Karena hasil pemeriksaan tekanan kompresi adalah prioritas utama untuk


menentukan langkah-langkah berikutnya dalam meningkatkan kondisi
mesin tersebut melalui pelaksanaan engine Tune Up

Apabila hasil dari pemeriksaan tekanan kompresi ini terlihat jelas


terdapat kelainan dari batas pengukuran yang telah ditentukan, hal ini
terjadi akibat adanya gangguan terhadap beberapa faktor pendukung
operasional sistem kompresi tersebut
GANGGUAN YANG TERJADI PADA TEKANAN KOMPRESI
1. Apabila tekanan kompresi dibawah standart :
a. Gangguan pada sistem mekanisme katup:
- Jarak renggang katup terlalu rapat
- Daun katup gompal/grepes
- Dudukaan katup aus atau tidak rata
- Sistem tertib katup ( Valve Timing) tidak benar
- Pegas katup patah
b. Gangguan pada selinder head
- Gasket Bocor
- Permukaan selinder Head retak
c. Gangguan pada selinder dan piston
- Piston ring aus
- Piston dan dinding selinder aus / baret
- Piston ring nyangkut pada ring Grove

2. Apabila Tekanan kompresi diatas standart :


a. Hal ini akan terjadi endapan arang ( carbon) yang berlebihan
pada kepala piston dan dinding ruang bakar.
CARA PEMERIKSAAN TEKANAN KOMPRESI

1. Panaskan mesin terlebih dahulu


sampai mencapai suhu kerja
normal
2. Matikan mesin kemudian buka
busi
3. Masukan alat pengukur
kompresi yaitu KOMPRESSI
METER pada lubang buisi
4. Putar gas pada posisi putaran
penuh, serta posisi chuck
terbuka
5. Engkol mesin dengan berulang-
ulang sampai jarum pada
kompressi meter tidak bergerak
lagi
6. Periksa jarum pada kompressi
meter, apakah sesuai dengan
standart.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Untuk penggunaan elektric stater usahakan agar battery dalam kondisi
prima, dan untuk lamanya waktu menekan tombol stater agar tidak lebih
dari 7 menit
2. Untuk sepeda motor baru apabila pada saat memeriksa kompressi ternyata
tekanannya dibawah standart maka langkah yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut:
- masukan beberapa CC oli mesin kedalam selinder, melalui lubang busi,
kemudian pasang kembali kompressi meter, dan kembali diengkol
Apabila posisi jarum kompressi meter menunjukan :
a. Pada nilai yang lebih besar dari pada posisi jarum sebelumnya, maka
periksalah kondisi : Ring piston dan dinding selinder
b. Pada nilai yang lebih rendah dari pada posisi semula, maka
periksalah bagian-bagian dari : Katup, dudukan katup dan selinder
head
FUNGSI SISTEM PELUMAS

Sistem pelumas pada mesin sepeda motor mempunyai fungsi:


Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat
komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu
dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan
mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan
panas.
Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan
dilapisi oli pelumas (oil film).
Sebagai pendingin
Proses pembakaran di dalam silinder menghasilkan panas, demikian
pula gesekan antar komponen, sistem pendingin membantu
mengurangi panas yang terjadi dengan mengambil panas pada bagian
yang dilewati dan mendinginkan pada bak engkol.
Sebagai perapat
Piston dengan silinder mempunyai celah tertentu, pelumas membantu
mengurangi kebocoran kompresi maupun tekanan hasil pembakaran
dengan membuat lapisan oli mengisi celah antara kedua bagian
tersebut.
Sebagai peredam
Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin
menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan
yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan
menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara
bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara
mesin lebih halus.
Sebagai pembersih
Salah satu efek gesekan adalah keausan, sistem pelumas membantu
membawah kotoran sehingga bagian yang bergesekan tetap bersih.
Sebagai anti karat
Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga
mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun
maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.
SISTEM PELUMASAN
Sistem Pelumasan didalam mesin pada sepeda motor umumnya dilakukan oleh
Pompa Oli, yang mengalir oli ke seluruh bagian-bagian mesin

SIRKULASI PEREDARAN OLI DIDALAM MESIN


Oli yang berada didalam crank case ( bak mesin ) dihisap oleh pompa oli kebagian-
bagian mesin seperti :
- Poros engkol melalui saringan oli sentrifugal
- gigi-gigi perseneling melalui saluran-saluran oli
- Cam shaft, melalui cipratan oli
- Rantai mesin melalui cipratan oli, dll.
POMPA OLI
Pompa Oli Jenis Trachoid sangat
umum digunakan pada mesin 4 tak
Bagain-bagian Pompa oli :
 Rumah pompa
 Rotor bagian luar ( Outer Rotor )
 Rotor bagian dalam ( inner Rotor )
 Poros pompa
Antara rotor bagian luar dan rotor
bagian dalam terdapat rongga
( ruang), sebagai akibat adanya
perbedaan jumlah gigi diantara
kedua rotor tersebut
Pada umumnya jumlah gigi pada
rotor bagian dalam lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah gigi
pada rotor bagian luar.
PRINSIP KERJA POMPA OLI
Pada saat rotor bagian dalam berputar oleh adanya putaran dari poros ,
rotor bagian luar pun ikut berputar
Akibat putaran kedua rotor ini oli terisap masuk kedalam dan
tertampung pada rongga ( ruang) yang terdapat diantara kedua rotor.
Oli yang tertampung tadi akan terbawa oleh puataran kedua rotor,
menuju saluran pembagi, yang akan diteruskan kebagian –bagian mesin
yang lain melalui saluran-saluran
HAL –HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN :
Periksa pompa oli pada bagian-
bagian :
a. Kerenggangan antara rumah
pompa dengan
bagian luar rotor outer
b. Kerenggangan antara bagian
ujung gigi outer rotor dengan
bagian ujung gigi inner rotor
kerenggangan diukur dengan
menggunakan voeler gauge sesuai
dengan standart
c. Kerataan permukaan dengan
menggunakan mistar balok dan
veler gauge, ukur dengan gasket
terpasang apabila gasket susah
untuk dilepas.
JENIS OLI
Jenis oli yang diperbolehkan untuk digunakan pada
mesin 4 tak adalah :
- API Servise Calsification SE, SF, atau SG
- Kekentalan atau Viscosity SAE 20N -50
JENIS SISTEM
PELUMASAN
Sistem pelumasan
pada mesin 4 tak
terdiri dari 2 type
yaitu
a. Jenis Wet Sump
yaitu jenis sistem
pelumasan dengan
wadah / tempat oli
berada dalam
mesin itu sendiri
b. Jenis Dry sump
yaitu jenis sistem
pelumasan
dengan wadah
oli berada diluar
mesin

GANGGUAN –GANGGUAN PADA MESIN PELUMASAN


Gangguan sistem pelumasan pada mesin 4 tak anatara lain :
Berkurangnya oli didalam mesin hal ini sebagai akibat :
1. Pengisian oli kurang dari kapasitas yang telah ditentukan
2. Kebocoran pada gasket crank case
3. Keausan pada ring piston
4. Keausan dinding selinder
5. Kekeliruan pemasangan ring piston
6. Keausan pada valve guide atau seal
SISTEM BAHAN BAKAR
FUNGSI BAHAN BAKAR SEBAGAI ALAT UNTUK MENIMBULKAN /
MENGHASILKAN TENAGA PANAS DIDALAM MESIN

ALIRAN BAHAN BAKAR


Bahan bakar yang ditempatkan dalam tanki
sebelum mengalir kedalam karburator
terlebih dahulu akan mengalir melalui kran
bensin dan slang /pipa, agar bahan bakar
yang masuk kedalam karburator benar-benar
bersih dari kotoran, maka bahan bakar akan
disaring dahulu oleh saringan yang terdapat
didalam tanki ( biasanya menjadi satu dengan
kran ), atau saringan tambahan. Untuk
memasang saringan tambahan waktu
pemasangan agar dipastikan tidak terbalik ,
arah panah harus mengikuti aliran bensin.
Bersihkan saringan secara periodik dari
kotoran dan kontaminasi karena adanya air
yang bercampur dengan bahan bakar
PRINSIP KERJA KARBURATOR

Karburator bekerja berdasarkan


adanya hukum alam ( Hukum Gay
Lussac ) yaitu :
Udara yang mengalir dari ruangan
yang kecil/sempit akan terjadi
proses dimana kecepatan udara
yang mengalir didalam ruangan
kecil tersebut akan semakin besar
dan tekanannya akan berkurang
/ semakin kecil.
Pada karburator ruang terkecil
tersebut disebut VENTURI
Venturi pada karburator biasanya
dihubungkan dengan spuyer yang
menuju kemangkok bahan bakar
Akibat dari terjadinya tekanan yang menurun
pada venturi akan menyebabkan bahan bakar
didalam mangkuk terisap naik keatas melalui
spuyer.
Selanjutnya bahan bakar tadi akan ditiup oleh
udara yang mengalir didalam venturi,
sehingga menjadikan bahan bakar akan
berubah menjadi bentuk kabut ( gas), yang
akan diisap masuk kedalam selinder didalam
mesin oleh piston pada langkah pengisapan

FUNGSI KARBURATOR

Merubah bahan bakar cair menjadi bentuk kabut ( gas)


Mencampur bahan bakar dan udara pada perbandingan yang tepat yaitu,
1 gram bahan bakar berbanding dengan 15 gram udara
Campuran Miskin adalah apabila jumlah bahan bakar lebih sedikit dari
pada udara. Contoh : 1 gram bahan bakar berbanding 16 atau 17 gram
udara
Campuran Kaya adalah apabila jumlah bahan bakar lebih banyak dari
pada udara, contoh : 1 gram bahan bakar berbanding 13 atau 14 gram
udara.
CHOKE VALVE : alat untuk
menutup saluran udara
luar agar campuran
menjadi kaya

PISTON VALVE : alat untuk


mengatur besar kecilnya
ruangan venturi

FLOAT VALVE / NEEDLE


VALVE : alat untuk
menutup dan membuka
saluran masuk bahan
bakar dari tanki
kemangkuk bahan bakar
FLOAT ( PELAMPUNG ):
alat untuk mengatur float
valve berdasarkan tinggi
dan rendahnya
pembukaan bensin

MAIN JET / SPUYER UTAMA :


Alat untuk penyalur bahan
bakar dari mangkuk keruang
venturi pada saat mesin
putaran menengah dan tinggi
SLOW JET /SPUYER KECIL :
Alat untuk menyalurkan
bahan bakar dari mangkuk
keruang venturi pada saat
mesin putaran langsam
JET NEEDLE ( JARUM KLEP) :
Alat untuk mengatur bensin
yang diisap naik melalui spuyer
besar

THROTTLE SCREW ( BAUT


PENYETEL) : Alat untuk
mengatur besar kecilnya
gas pada saat mesin
putaran langsam

PILOT SCREW ( BAUT


STELAN ANGIN) : Alat
untuk mengatur udara
agar campuran menjadi
tepat pada saat mesin
putaran langsam
1. PADA SAAT MESIN BERPUTAR
LANGSAM:
Pada proses ini gas tangan belum
bekerja sehingga posisi piston valve
masih belum bergerak, yang berarti
spuyer utama masih tertutup oleh Jet
Needle ( jarum skep), sehingga udara
yang masuk tidak melalui venturi
tetapi melalui Slow air bleed, yaitu
saluran udara yang menuju spuyer
kecil, dan akan disuplai kedalam silinder
dalam bentuk gas ( kabut). Jadi pada
proses ini bagian-bagian yang bekerja
pada karburator adalah :
a. Slow air bleed ( saluran udara )
b. Air srew ( baut setelan udara )
c. Spuyer kecil ( Slow Jet )
Sedangkan untuk menaikan dan menurunkan putaran
mesin, agar memcapai RPM yang telah ditentukan pada saat
mesin putaran langsam adalah dengan cara memutar baut
penyetel gas yaitu apabila diputar kekanan putaran mesin
akan naik atau sebaliknya
2. PADA SAAT MESIN PUTARAN
MENENGAH :
Pada proses ini gas tangan berputar
separuh dari keseluruh putaran, hal ini
berarti piston valve akan naik dan
membuka separuh dari ruang venturi
dan menaikan jarum skep ( Jet Needle ),
sehingga saluran spuyer utama ( Main
Jet) terbuka . Udara luar akan masuk
mengalir melalui saluran venturi (
separuh bagian ), slow air bleed dan
main air bleed, sehingga bahan bakar
akan terisap naik melalui spuyer kecil
dan spuyer besar untuk selanjutnya
disuplai keselinder.
jumlah bahan bakar yang terisap naik
melalui spuyer besar jumlahnya akan
diatur oleh besarnya garis tengah jarun
skep yang menutupi saluran pada
spuyer besar
Oleh karena itu posisi Clip
Jarum Skep ( ada pada 5
posisi) menentukan
jumlah bahan bakar yang
terisap naik melalui
spuyer besar, makin turun
posisi Clip pada jarum
skep makin besar jumlah
bahan bakar yang terisap,
Berarti pada proses ini
bagian-bagian karburator
yang bekerja adalah :
a. Venturi air bleed
b. Slow air bleed
c. Main air bleed
d. Spuyer kecil
e. Spuyer besar
f. Jarum skep
3. Pada saat mesin putaran tinggi
Pada proses ini gas tangan terbuka
penuh, hal ini berarti ruang venturi
terbuka penuh dan jarum skep
terangkat keatas seluruhnya,
sehingga pada proses ini, terjadi
udara luar mengalir melalui ruang
venturi yang terbuka seluruhnya,
yang akan mengisap naik bahan
bakar melalui spuyer utama yang
juga lubangnya terbuka seluruhnya,
karena tidak lagi tertutup oleh
jarum Skep.
Berarti pada proses ini, bagian-
bagian karburator yang bekerja
adalah :
a. Venturi ( seluruh bagian )
b. Spuyer utama
KARBURATOR TPFC
Karburator TPFC adalah jeni
karbuartor yang dilengkapi dengan
pompa akselerasi, TPFC itu sendiri
berarti Trancient Power Fuel Control
atau penambahan tenaga seketika
melalui pengontrolan bahan bakar.
Tujuan utama dari dirancangnya
karburator TPFC ini adalah untuk
mengatasi penurunan tenaga mesin
pada saat kenadaraan menambah
kecepatan ( berakselerasi), melalui
penambahan bahan bakar yang
dilakukan oleh pompa akselerasi.

PRINSIP KERJA KARBURATOR TPTFC


Pada saat gas tangan diputar , tuas pompa akan tertekan kebawah, yang
mengakibatkan turunnya diafragma yang akan memompa bahan bakar melalui
saluran menuju nozel, sehingga bahan bakar akan keluar menyembur dalam
bentuk spray( kabut) kedalam ruang venturi yang akan disuplai kedalam selinder.
Apabila gas tangan berhenti dari putarannya, tuas akan kembali keposisi semula
demikian juga dengan posisi diafragma, sehingga bahan bakar tidak lagi keluar dari
nozel.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1.Carburator TPFC,
a. periksa tuas difragma kebekokan dan karatan
b. periksa diafragma dari atau kebocoran

c. Tiuplah saluran-saluran bahan bakarpada


bagian- bagian pompa ini dengan udara dari
kompresor

d. sewaktu pemasangan kembali jangan lupa O.


ring dipasang dan posisinya jangan terbalik
e. Sewaktu pemasangan
diagrama agar diperhatikan
posisi terhadap dudukannya

2. KARBURATOR COMVENTIONAL
a. bersihkan saluran-saluran
bahan bakar dan spuyer-spuyer
dengan menggunakan selembar
kawat kecil, kemudian dilanjutkan
dengan meniupnya dengan
menggunakan udara dari
kompresor
b. Periksa ketinggian pelampung
dengan menggunakan alat ukur
yang disebut FLOAT LEVEL GAUGE

c. Periksa kondisi jarum pelampung


dari keausan

d. Sewaktu memasang kembali


spuyer angin, jangan lupa ring
dan O.ring harus terpasang.

e. Perhatikan cara pemasangan


piston gas (skep) dan pegas
pada kabel gas
f. Perhatikan sewaktu
memasukan kembali
piston gas pada karburtor,
posisi Cut away
(coakan)nya harus
menghadap kearah air
cleaner.

GANGGUAN-GANGGUAN YANG TERJADI PADA


SISTEM BAHAN BAKAR
1. MESIN SUSAH HIDUP BISA DIAKIBATKAN OLEH :
a. saluran bahan bakar dari fuel tanki tersumbat
b. campuran bahan bakar terlalu kaya / miskin
c. posisi pelampung tidak tepat
d. saluran udara luar bocor
e. posisi baut penyetel angin kurang tepat
2. MESIN TERSENDA-SENDAT , BISA DIAKIBATKAN OLEH :
a. spuyer kecil atau besar tersumbat
b. posisi clip jarum skep tidak tepat

3. CAMPURAN TERLALU MISKIN:


a. Slow & Main jet tersumbat
b. float valve / jarum skep tidak tepat
c. Pelampung terlalu rendah
d. Kelainan pada piston gas
e. Pompa akselerasi tidak berfungsi

4. CAMPURAN TERLALU KAYA:


a. choke posisi tertutup atau setengah tertutup
b. float valve aus
c. Pelampung terlalu tinggi
d. air clearner tersumbat / kotor.
5. KURANG TENAGA PADA SAAT AKSELERASI
a. pompa akselerasi tidak / kurang berfungsi.

6. TERJADI LEDAKAN TEMBAK ATAU KELAINAN PENGAPIAN


PADA SAAT AKSELERASI
a. kelainan pada sistem pengapian
b. Campuran bahan bakar terlalu miskin.

7. PENURUNAN TENAGA MESIN DAN BENSIN BOROS


a. Sistem pada aliran dan saluran –saluran bahan
bakar didalam karburator tersumbat
b. Kelainan pada sistem pengapian.
KEPALA SELINDER
INFORMASI SERVICE
1. Pelumasan poros bubungan ( cam Saft ) dilakukan oleh saluran didalam selinder head
bersihkan lebih dulu saluran olinya sebelum selinder head dipasang
2. Bersihkan semua part yang dibongkar dengan cairan pembersih kemudian keringkan
dengan meniup dengan tekanan angin sebelum pemeriksaan
3. Sebelum diasembling lagi, lumasi dulu bagian -bagian permukaan yang bergesekan.
4. Ketika membongkar masing-masing part ditandai dan disimpan secara terpisah untuk
memudahkan dan meyakinkan bawa part tersebut akan dipasang ditempat yang sesuai.
5. Longgarkan baut kepala selinder dengan cara bersilangan secara bertahap dari arah luar
ketengah dan dari diameter yang kecil diameter yang besar.

6. Sewaktu mengencangkan baut selinder head:


a. kencangkan baut dan mur dengan khusus secara berurutan seperti
telah dijelaskan pada petunjuk
b. kencangkan mur dan baut dengan tangan dulu baru kemudian
dikencangkan menurut torsinya. Dimulai dari baut yang besar dulu baru
yang kecil secara bersilangan dari dari sebelah dalam kearah luar secara bertahap

7. Jika kurang jelas suatu baut punya lubang yang mana? Dapat dicek dengan memasukan
seluruh baut kedalang lubang bautnya, harus sama sebelum.
KONSTRUKSI KEPALA SELINDER
Selinder head terbuat dari aluminium Cor, yang kuat, dan dapat didinginkan, mesin
dengan pendinginan udara seperti pada sepeda motor, dilengkapi dengan sirip-sirip
pendingin.
selinder head untuk mesin 4 tak terdapat bagian-bagian untuk poros bubungan ( cam
shaft), penggerak klep ( rocker arm ) dan klep.
Ruang bakar pada selinder head biasanya dengan squish Area, yang terdapat pada
sekeliling ruang bakar, fungsinya untuk menimbulkan turbulensi campuran bahan
bakar ( gas) didalam ruang bakar, seingga gas akan terarah pada pusat pembakaran
sehingga akan terjadi proses pembakaran yang sempurna ( gas terbakar seluruhnya ).
VALVE TRAIN = PENGGERAK KATUP
Saat sekarang rancangan penggerak katup yang dipakai pada mesin 4 tak dibedakan
menjadi 3 type yaitu :
a. Penggerak rantai konvensional
b. Penggerak sabuk (belt) dengan peredam suara
c. Penggerak roda gigi (gear) yang digunakan untuk mesin dengan unjuk kerja tinggi
Penggerak rantai adalah yang paling banyak digunakan dalam mekanisme
penggerak katup konstruksinya sederhana dan ongkos pembuatannya murah.
Tapi diperlukan perawatan khusus karena akibat perpanjangan rantai (mulur)
menimbulkan suara yang kasar. Untuk mengatasi hal ini dipasang Cam Chain
Tensioner, yang berfungsi sebagai pengatur dan penahan gerak rantai.
MEKANISME KERJA KATUP
Susunan cam shaft ( poros bubungan) dalam mesin 4 tak dibagi 2 yaitu :
1. Single Over Head CamShaft ( SOHC )
2. Double Over Head CamShaft ( DOHC )
SOHC mengikuti perencanaan dasar dari mesin 4 tak yaitu pengoperasian katup masuk
dan keluar oleh rorker arm dengan sebuah cam shaft. Dibanding dengan type DOHC ,
Type SOHC lebih murah dalam pembuatannya dan lebih mudah perawatannya
Partnya lebih sedikit. Namun ada kemungkinan Valve Jump, yaitu katup meloncat
atau tidak bergerak mengikuti bentuk cam pada saat mesin berputar dengan
kecepatan tinggi. Sehingga bisa mengakibatkan terjadi kontak/benturan antara
katup dan piston. Dan mesin bisa rusak. Untuk mengurangi ini maka pada mesin
dengan daya yang besar dan putaran tinggi digunakan type DOHC dimana katup
masuk dan katup buang masing-masing digerakkan oleh sebuah cam shaft, jadi
digunakan 2 cam shaft.
PEMERIKSAAN CAM SHAFT
Periksa lekukan cam shaft dan ganti
bila sudah rusak , tergores atau lecet
Periksa rocker arm bila cam Lobes
rusak
Periksa permukaan bantalan cam
Shaft ,gantilah bila permukaannya
rusak, tergores atau lecet/ baret-
baret
Periksa saluran oli dan dudukan cam
shaft dari kerusakan bila terjadi goresan
atau kerusakan pada permukaan
bantalan.
Ukur diameter luar bantalan dan tinggi
cam
Gantilah cam Shaft jika hasil
pengukurannya dibawah batas servis
yang diinginkan

Chek putaran cam shaft dengan


mengunakan dial indikator. Letakan
kedua ujung camshaft diatas V. block.
PEMERIKSAAN CAM SHAFT BEARING
Check apakah bagian dalam bearing memegang cam
shaft dengan kuat tanpa ada kelonggaran , putarkan
sisi sebelah luar ( outer rise ) dan check apakah
bearing berputar dengan lancar dan suaranya halus.

Anda mungkin juga menyukai