Anda di halaman 1dari 253

BAB II

MATERI PROFESIONAL
A. Perawatan Berkala Mesin Kendaraan Ringan
1. Merawat berkala mekanisme katup
a. Bagian-Bagian Mekanisme Katup

Gambar 1. 1 Mekanisme Katup Standar


Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan
gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam
silinder dan mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang.

Mekanisme Katup dengan Poros Kam Di Bawah


a. Katup di Samping (Side Valve atau SV)

Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan berada di samping blok motor
serta poros kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana,
mesin pendek/tidak memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang
bakar kurang menguntungkan bagi proses pembakaran yang ideal dan
penyetelan celah katup sulit.
b. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)

Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di blok silinder


bagian samping bawah. Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun
kerugiannya adalah banyak komponen/bagian-bagian yang bergerak, berarti
kelembaman massa besar sehingga tidak ideal untuk mesin putaran tinggi

Mekanisme Katup Dengan Poros Kam Di Atas


a. Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)

Pada konstruksi SOHC atau OHC, poros kam berada di kepala silinder dan
langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B).
Keuntungannya sedikit komponen/ bagian-bagian yang bergerak, berarti
kelembaman massa kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi.
Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas
ayun
b. Dua Poros Kam Di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)

Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung


menggerakkan mangkok penumbuk katup. Keuntungannya bentuk ruang bakar
baik dan susunan katup-katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau
unjuk kerja mesin. Kelembaman massa paling kecil, sehingga baik untuk motor
putaran tinggi. Kerugiannya konsrtuksi mesin mahal, mesin lebih berat dan
penyetelan celah katup lebih sulit.
Celah Katup dan Penyetelnya
a. Fungsi celah katup
Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada
semua keadaan temperature mesin.

Gambar 1. 6 Celah Katup

b. Mengapa celah katup harus distel ?

Saat mesin hidup komponen mekanisme katup yang jumlahnya banyak


bergerak bergesekan dan mendapat gaya ke berbagai arah serta beban panas,
maka semakin lama komponen semakin aus pada sistem penekan katup dan
pada daun katup dan dudukannya serta pengikat-pengikat menjadi kendor,
sehingga celah katup menjadi berubah besar, Karena keausan-keausan
tersebut tidak merata, celah katup berubah dan perlu distel, sekitar
setiap 20.000 km kendaraan berjalan. Celah katup berpengaruh terhadap
unjuk kerja mesin, seperti berikut :
1) Celah terlalu besar

a)Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan logam)

b)Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)

c) Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya d)Tenaga mesin
berkurang.
2) Celah terlalu kecil

a)Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya

b)Gerak gunting juga lebih lama, kerugian gas baru yang keluar bersama gas
buang besar. Akibatnya : putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)

3) Tidak ada celah katup

a)Katup tidak menutup dengan sempurna

b)Ada kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang, tenaga motor
berkurang
c) Pembakaran dapat merambat ke karburator

d)Katup-katup dapat terbakar karena pemindahan panas pada daun katup


tidak sempurna.

 Merawat berkala sistem pelumasan dan sistem pendinginan


- Sistem Pelumasan
Oli Mesin/Motor

Di pasaran banyak oli motor yang ditawarkan pabrik. Bagaimana


menentukan oli yang sesuai untuk kebutuhan motor / engine ? Hal iItu
dapat ditentukan melalui spesifikasi oli yang dapat dibaca pada tulisan
yang menempel pada kaleng oli.
a. Spesifikasi Kekentalan (viskositas)
Spesifikasi kekentalan ( viskositas )
Spesifikasi ini mengikuti standar + SAE

SAE 20 ……. SAE 30 ……. SAE 50 …….

Encer ……. Sedang ……. Kental …….

Motor (engine) biasanya menggunakan oli SAE 40


1).Oli “multigrade”
Oli “multigrade” adalah oli yang telah diberi bahan aditif yang
dapat meningkatkan kemampuan oli untuk tidak cepat encer bilasuhunya
naik dan tidak cepat beku pada temperatur rendah.
Contoh : Mesran super SAE 20W-50

Penggunaan oli “multigrade” tidak lebih menguntungkan pada hawa


yang perubahannya tidak banyak / merata seperti di Indonesia.

b. Spesifikasi Kualitas

Spesifikasi ini mengikuti standar API (American Petrolium Institute).

1). Motor bensin : SA, SB .... SF


-

tugas ringan tugas sangat berat

2). Motor Diesel : CA, CB .... CF


tugas ringan tugas sangat berat

c. Oli yang biasa digunakan pada motor (engine) :

Motor Otto (bensin) menggunakan oli dengan kualitas


SC,SE Motor Diesel menggunakan oli dengan kualitas
CC, CD
Contoh : oli Pertamina yang dapat memenuhi semua kebutuhan normal
untuk motor bensin dan motor Diesel adalah Mesran B40 (SAE 40, API SE/
CC)
-
d. Interval penggantian oli motor

Motor bensin, oli diganti setiap 10’000 km

Motor Diesel, oli diganti setiap 5’000 km (lebih cepat kotor)

e. Penggantian Elemen Saringan Oli

Gambar 2. 4 Elemen Saringan Oli

Kadang-kadang mesin atau motor kendaraan menggunakan unit


saringan oli dengan elemen saringan yang dapat diganti sendiri.
Cara mengganti elemen saringan :

Lepas baut pada pusat rumah saringan. Jika rumah saringan


melekat/lengket, pukul sedikit dengan palu plastik untuk melepasnya
Cuci rumah saringan dan perlengkapannya. Elemen saringan dan
seal nya harus diganti dengan yang baru setiap 20’000 km.

Gambar 2. 5 Pencucian Rumah Saringan Oli


Perhatikan urutan pemasangan perlengkapan baut pengikat!
-
baik pegas terpasang salah, maka oli tidak

melewati saringan

Gambar 2. 6 Pemasangan Pegas Pada Rumah Saringan Oli

Perhatikan pada pengencangan rumah saringan apakah dudukannya


pada flens dapat memusat dengan benar.
Setelah motor terisi oli, hidupkan mesin/motor dan kontrol kebocoran oli.

- Sistem Pendinginan

a. Kegunaan Pendinginan

Menyerap panas pada bagian-bagian mesin/motor sehingga mengurangi


keausan dan kerusakan.
Untuk mendapatkan temperatur kerja mesin/motor yang tepat dan merata

Pemeriksaan Kebocoran Radiator


Sebelum memasang alat pengetes pada radiator, lihat kedalaman
leher pengisi.

Gambar 2. 16 Kedalaman Leher Pengisi

Jika kedalaman leher pengisi pendek, gunakan karet pada pengetes seperti
pada gambar berikut. Jika kedalaman leher pengisi panjang, karet pengetes
harus dipasang terbalik.

Tuas pompa

Karet adaptor

Gambar 2. 17 Alat Pengetes Radiator

Pasang alat pengetes beserta karetnya pada leher pengisi radiator.

Pompalah alat pengetes sehingga terdapat tekanan yang sesuai dengan


yang tertulis pada tutup radiator. Jangan memberi tekanan yang melebihi
dari yang tertulis pada tutup radiator.
90 kPa
0,9 bar

Gambar 2. 15 Tanda Tekanan Pada Tutup Radiator


Periksa kebocoran pada radiator, slang-slang dan paking-paking pada
pompa, kepala silinder dan rumah termostat.
Periksa kebocoran sil pompa air pada saat motor hidup. Jika pompa bocor,
air pendingin akan keluar melalui lubang pelepas.

Gambar 2. 18 Kebocoran Sil Pompa Air

Slang yang retak harus diganti. Pemasangan klem dan slang juga
harus diperiksa.

Gambar 2. 19 Pemeriksaan Pemasangan Selang

Pemeriksaan Fungsi Tutup Radiator

Periksa kondisi bagian-bagian yang ada pada tutup radiator

Katup-katup

Pengunci
Gambar 2. 20 Pemeriksaan Tutup Radiator

Cuci tutup radiator yang kotor dengan air

Pasang alat pengetes pada tutup radiator. Pilih leher pipa adaptor
yang kedalamannya sesuai dengan tutup radiator.
Pompalah alat pengetes sehingga terdapat tekanan pada tutup radiator
sampai katup pelepas mulai membuka. Bersamaan dengan membukanya
katup pelepas, bacalah tekanan pada alat dan bandingkan tekanan alat
tersebut dengan tekanan yang tertulis pada tutup.
Jika tekanan untuk membuka katup pelepas lebih rendah atau lebih tinggi dari
yang tertulis pada tutup radiator, maka tutup radiator harus diganti baru.

- Sistem pengapian
Sudut Pengapian

Sudut putar kam distributor mulai dari saat kontak pemutus membuka (A)
sampai kontak pemutus mulai membuka pada tonjolan kam berikutnya (C)

360
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑖𝑎𝑛 = ; 𝑍 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟
𝑧
360
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 4 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 ∝= = 900 𝑝. 𝑘 ( 𝐷𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 𝑘𝑎𝑚
4

Gambar 3. 4 Sudut Pengapian


Sudut Dwell atau Sudut Tutup

A – B = Sudut buka kontak pemutus; B – C = Sudut tutup kontak pemutus


Sudut tutup kontak pemutus (k.p) dinamakan sudut dwell

Gambar 3. 5 Sudut Dwell


Kesimpulan :
Sudut dwell atau sudut tutup adalah sudut putar kam distributor mulai dari
saat kontak pemutus mulai menutup (B) sampai dengan kontak pemutus
mulai membuka (C) pada tonjolan kam berikutnya, dalam satuan derajat

poros kam (o p.k).


Hubungan Sudut Dwell Dengan Celah Kontak Pemutus
Jika celah kontak kecil, maka : sudut buka kecil ( ) dan sudut Dwell besar ( )
Jika celah kontak besar, maka : sudut buka besar ( ) dan sudut Dwell kecil ( )
Gambar 3. 6 Hubungan Sudut Dwell Dengan Celah Kontak Pemutus
360
Sudut pengapian = z ; z = jumlah silinder

Secara empiris : Sudut dwel 60% x sudut pengapian

60% x 360
z
(dengan toleransi ± 20)

Contoh : Menghitung sudut dwel motor 4 silinder

360 360
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑖𝑎𝑛 = = = 900 𝑝𝑘
𝑧 4

𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑤𝑒𝑙𝑙 = 60% 𝑥 900 = 540 (𝑡𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖 ± 20 )


𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑤𝑒𝑙𝑙 = 540 ± 20
𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑤𝑒𝑙𝑙 = 520 − 560 𝑝𝑘

Satuan sudut dwell adalah dalam derajat poros kam distributor (op.k). (2o p.e = 1o
p.k, oleh karena 2 putaran poros engkol = 1 putaran poros kam).

Besar Sudut Dwell dan Kemampuan Pengapian

Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer. Untuk mencapai arus
primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup,
dan hal itu sangat ditentukan oleh waktu menutup kontak pemutus yang cukup.
1). Sudut dwell terlalu kecil

Gambar 3. 7 Sudut dwell terlalu kecil


Dengan sudut dwell terlalu kecil, maka waktu penutupan kontak pemutus
pendek, akibatnya arus primer tidak mencapai maksimum yang seharusnya
dan kemampuan pengapian menjadi kurang (bunga api pada busi lemah).

2). Sudut dwell terlalu besar


Gambar 3. 8 Sudut dwell terlalu besar

Dengan sudut dwel terlalu besar, maka waktu penutupan kontak pemutus
lama, akibatnya arus primer dapat mencapai maksimum yang seharusnya dan
kemampuan pengapian menjadi baik (bunga api pada busi kuat). Kelemahannya
karena waktu mengalir arus terlalu lama, maka kontak
pemutus menjadi panas dan konntak pemutus cepat aus.

Kesimpulan : Besar sudut dwel merupakan kompromis antara kemampuan


pengapian dan umur kontak pemutus.
Saat Pengapian

Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai
pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Saat pengapian diukur dalam

derajat poros engkol ( 0p.e ) dan terjadi sebelum atau sesudah TMA.

a. Saat Pengapian dan Tekanan Pembakaran

Waktu mulai terjadi pengapian sampai proses pembakaran campuran bahan bakar
dan udara selesai, diperlukan waktu tertentu. Waktu rata – rata yang
diperlukan selama proses pembakaran sekitar 2 ms ( mili second/mili detik ).

Gambar 3. 31 Saat Pengapian dan Tekanan Pembakara

Keterangan :

1. Saat pengapian

2. Tekanan pembakaran maksimum

3. Akhir pembakaran
1). Tekanan di dalam silinder mesin jika tidak terjadi pengapian

Pada grafik A terlihat bahwa saat langkah kompresi torak bergerak


dari TMB ke TMA, maka tekanan campuran bahan bakar dan udara
naik tetapi tidak begitu tinggi karena tidak ada bunga api busi
sehingga tidak terjadi pembakaran. Selanjutnya tekanan turun
bersamaan dengan pembesaran volume diatas torak saat torak
bergerak dari TMA ke TMB.
2). Tekanan di dalam silinder mesin jika terjadi pengapian

Jika terjadi pengapian (1), maka terjadi pembakaran mulai dari (1)
sampai selesai di (3). Agar tekanan pembakaran maksimum (2)
berada dekat sesudah TMA, maka saat pengapian harus
ditempatkan sebelum TMA.
Dengan demikian maka tekanan pembakaran maksimum pada
posisi yang tepat untuk menghasilkan langkah usaha yang paling
efektif. Jika saat pengapian terjadi terlalu maju atau terlalu
mundur dari saat pengapian yang seharusnya, maka tekanan
pembakaran maksimum tidak pada posisi yang tepat, tidak dalam
posisi dekat setelah TMA, sehingga tidak menghasilkan langkah
usaha (power) yang optimal.
c. Saat Pengapian dan Daya Motor
Gambar 3. 32 Saat Pengapian dan Daya Motor
1). Saat pengapian terlalu awal (a)

Saat pengapian terlalu awal adalah saat pengapian yang terlalu awal atau maju atau
cepat dari saat pengapian yang standar / yang seharusnya (b). Saat pengapian
terlalu awal menghasilkan pembakaran yang tekanannya seperti pada grafik A.
Mengakibatkan detonasi / knoking, daya motor berkurang, motor menjadi
panas dan menimbulkan kerusakan ( pada torak, bantalan dan busi ).

2). Saat pengapian tepat (b)

Saat pengapian yang tepat adalah saat pengapian yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan pabrik pembuat motor, setiap motor memiliki saat pengapian
sendiri-sendiri. Umumnya saat pengapian yang tepat be-rada beberapa
derajat poros engkol sebelum TMA. Saat pengapian yang tepat menghasilkan
langkah usaha yang ekonomis, sehingga daya motor maksimum.

3). Saat pengapian terlalu lambat (c)

Saat pengapian lebih lambat atau mundur dari saat pengapian standar.
Menghasilkan langkah usaha yang kurang ekonomis / tekanan pembakaran
maksimum jauh sesudah TMA, sehingga daya motor berkurang, dan boros
bahan baker.

d. Saat Pengapian dan Putaran Motor

Supaya tekanan maksimum pembakaran dekat sesudah TMA, maka saat pengapian
harus 1 ms sebelum TMA. Untuk menentukan saat pengapian yang tepat sehingga
selalu didapatkan tekanan maksimum pembakaran dekat sesudah TMA, maka
harus memperhatikan kecepatan putaran motor.Supaya tekanan maksimum
pembakaran tetap dekat setelah TMA,maka saat pengapian harus disesuaikan dengan
putaran motor (saat pengapian dimajukan jika rpm motor naik).

e. Hubungan Saat Pengapian Dengan Beban Motor

Pada beban rendah, karena katup gas terbuka sedikit, maka :

1). Pengisian silinder kurang, sehingga tekanan dan temperatur hasil kompresi
rendah.
2). Aliran gas dalam silinder pelan, sehingga olakan (turbulensi) campuran
bahan bakar dan udara kurang. Akibat dari hal tersebut diatas, maka
pembentukan campuran setelah langkah kompresi masih kurang homogen,
sehingga waktu bakar campuran menjadi lebih lama dari pada waktu bakar
ketika beban penuh.
Analog dengan perhitungan yang ada pada halaman sebelumnya, jika waktu
bakar campuran bahan bakar dan udara semakin lama, dan putaran motor /
engine tetap, maka sudut putar poros engkol yang ditempuh semakin
panjang. Artinya jika pada beban rendah tidak ada perubahan saat pengapian
atau saat pengapian tetap, akibatnya akhir pembakaran akan berada jauh
setelah TMA, karena waktu bakar semakin lama, sehingga langkah usaha
(power) yang dihasilkan tidak optimal.

Kesimpulan

Agar tekanan maksimum pembakaran tetap dekat sesudah TMA, maka pada
beban rendah saat pengapian harus lebih awal / lebih cepat daripada saat
pengapian waktu beban penuh.
2. Perawatan Berkala Chasis, Pemindah Tenaga dan Listrik Kendaraan Ringan.

1. Merawat Berkala Sistem Kopling


Kopling

Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran tenaga,


torsi dan putaran motor ke komponen pemindah tenaga.
a. Cara Kerja Kopling

Contoh : pada kopling plat tunggal dengan diafragma


Gambar 1. 2 Kopling Kering Plat Tunggal Pegas Diafragma

Bagian utama kopling:

1. Tuas Pembebas 6. Bantalan pilot

2. Roda gaya 7. Plat kopling

3. Bantalan tekan 8. Pegas diafragma

4. Poros kopling 9. Plat penekan

5. Poros engkol 10. Unit penekan


1) Posisi Kopling Terhubung

Pada saat kaki pengemudi tidak menekan pedal kopling, maka tuas pembebas pada
unit kopling tidak tertarik, akibatnya pegas penekan diafragma menekan plat
penekan sehingga plat penekan terhubung / tertekan dan kanvas kopling terjepit
diantara roda gaya dan plat penekan, sehingga putaran motor pada roda gaya
dimana terdapat dudukan pelat kopling, akan diteruskan atau dipindahkan ke
poros kopling.
Gambar 1. 3 Posisi Kopling Terhubung dan Terlepas

2) Posisi Kopling Terlepas

Selanjutnya pada saat kaki pengemudi menekan pedal kopling, maka tuas
pembebas pada unit kopling akan tertarik, akibatnya pegas penekan diafragma
mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas dari
penekanan. Akibatnya kanvas kopling bebas dari penekan/jepitan, maka
tenaga, torsi dan putaran motor tidak dapat diteruskan/dipindahkan ke poros
kopling.

 Merawat Berkala Transmisi Manual

Transmisi Manual

Didalam kotak transmisi terdapat beberapa pasangan roda gigi. Dengan


berbagai pasangan roda gigi tersebut, transmisi dapat menaikkan dan menurunkan
torsi, tenaga dan putaran motor serta membalik arah putaran motor untuk
keperluan memundurkan kendaraan
a. Prinsip Dasar Kerja
Transmisi

1) Lengan

Gambar 1. 8 Prinsip Pengungkit (Lengan) Pada Transmisi

Dari gambar tersebut diatas, maka:

∑M terhadap titik ungkit = 0

F1 x l1 = F2 x l2

Jika diketahui : F1 = 16 kg, l1 = 2 cm, l2 = 8 cm

Maka : F2 = 16 x 2 / 8 = 4 kg

Kesimpulan :

Dengan lengan pengungkit yang lebih panjang (l2) memungkinkan dapat


memindahkan beban berat (F1 = 16 kg) dengan tenaga kecil (F2 = 4 kg)
Pasangan Roda Gigi

Pasangan roda gigi seperti gambar memiliki kesamaan dengan prinsip dasar kerja
lengan. Roda gigi penggerak akan mengungkit roda gigi yang digerakkan. Gaya
atau momen pada roda gigi dengan diameter yang lebih kecil bisa berubah
menjadi gaya atau momen yang semakin besar pada roda gigi dengan diameter
yang lebih besar dengan putaran yang lebih lambat.
Gambar 1. 9 Prinsip Pengungkit Pada Roda Gigi Transmisi

b. Macam – Macam Transmisi

1) Dengan Gigi Geser (Sliding Gear)

Gambar 1. 10 Transmisi Dengan Gigi Geser


(Sliding Gear)

Posisi Gigi 1 :

Roda gigi A dihubungkan dengan roda gigi D, maka roda gigi C lepas dengan roda gigi
B, hasilnya putaran output lebih rendah / lambat daripada putaran input.
Posisi Gigi 2 :
Roda gigi B dihubungkan dengan roda gigi C, maka roda gigi D lepas dengan roda
gigi A, hasilnya putaran output lebih tinggi / cepat daripada putaran input
2) Dengan Gigi Tetap (Constant Mesh)

Posisi Gigi 1 :
Kopling geser dihubungkan ke roda gigi D, maka aliran putaran dari putaran
input - roda gigi A (diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar), hasilnya
putaran output rendah/lambat.

Gambar 1. 11 Transmisi Dengan Gigi Tetap (Constant Mesh)

Posisi Gigi 2 :

Kopling geser dihubungkan ke roda gigi C, maka aliran putaran dari putaran
input - roda gigi B (diameter besar) - roda gigi C (diameter kecil), hasilnya
putaran output tinggi/cepat.

a) Cara Kerja Transmisi Biasa Dengan Roda Gigi Geser (Gambar 1.12)
Gambar 1. 12 Transmisi Dengan Roda Gigi Geser
Nama komponen :

1 = Poros kopling / Poros input. 4 = Garpu pemindah

2 = Poros utama / Poros output . 5 = Roda gigi balik (mundur)

3 = Poros bantu / Counter Gear = Reserve Gear

Posisi Gigi 1 :

Roda gigi geser C dihubungkan dengan roda gigi F, maka roda gigi A – D dan roda
gigi F - C berhubungan, akibatnya aliran putaran dari putaran input - roda gigi A
(diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar) – poros (3) - roda gigi F (diameter
kecil) - roda gigi C (diameter besar), hasilnya putaran output rendah/lambat.

Posisi Gigi 2 :

Roda gigi geser B dihubungkan dengan roda gigi E, C – F di lepas, maka roda gigi
A – D dan roda gigi E - B berhubungan, akibatnya aliran putaran dari putaran
input - roda gigi A (diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar) – poros (3) - roda
gigi F (diameter kecil) - roda gigi C (diameter besar), hasilnya putaran output
tinggi/cepat.

Posisi Gigi 3 :

Roda gigi geser B dihubungkan dengan roda gigi A, C – F di lepas, maka poros output
dan input seporos, sehingga putaran output dan input sama.

Posisi Gigi R :

Roda gigi geser C dihubungkan dengan roda gigi H (B dilepas), maka berhubungan
roda gigi A – D – poros (3) - dan roda gigi G - H - C, akibatnya aliran putaran
dari putaran input - roda gigi A (diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar) – poros
(3) - roda gigi G (diameter kecil) - roda gigi H (diameter lebih kecil) roda gigi C
(diameter besar), hasilnya putaran output lebih lambat dengan arah putaran terbalik
(mundur).
c. Transmisi Dua Poros

Disebut transmisi dua poros, karena untuk menghasilkan sejumlah posisi gigi maju
(pada gambar 1.19 menghasilkan 3 posisi maju) diperlukan 2 poros. Untuk posisi gigi
mundur diperlukan satu poros lagi.
1. Kedudukan Gigi pada Poros

Pada poros input terdapat roda – roda gigi tetap (permanen) dan pada poros output
terdapat roda – roda gigi terhubung dan dapat digeser sepanjang alur pada poros
tersebut.

Gambar 1. 13 Transmisi Dua Poros

(2) Prinsip Kerja

Putaran poros input akan menghasilkan putaran poros output, jika salah satu roda
gigi poros output digeser dan berhubungan dengan roda gigi poros input. Demikian
juga untuk posisi gigi mundur, dengan menggeser gigi mundur pada porosnya, maka
akan diperoleh posisi gigi mundur.
Transmisi dua poros umumnya digunakan pada kendaraan ringan dan
kendaraan dengan penggerak roda depan.
(1) Aliran Tenaga Transmisi Dua Poros Penggerak Depan

Bagian – bagian (gambar 1.20)

1. Poros input 4. Bantalan rol

2. Poros output 5. Bantalan naf

3. Unit sinkromesh 6. Roda gigi pinion

1 3
5

6 4 2

Diagram Posisi Gigi

Posisi Gigi 1

Posisi Gigi 2

Posisi Gigi 3

Posisi Gigi 4

Posisi Gigi R
Gambar 1. 14 Aliran Tenaga Transmisi Dua Poros Penggerak Depan
Aliran tenaga, torsi dan putaran mulai dari poros input - pasangan roda gigi –
dan poros output tergambar dalam diagram diatas.

(2) Aliran Tenaga Transmisi Dua Poros Penggerak Belakang

Nama komponen :

1. Poros intput 5. Bantalan bola pada poros

2. Poros bantu 6. Bantalan pilot


3. Poros output 7. Gigi spedometer
4. Unit sinkromes 8. Gigi balik

6 4 3

7
8
2

Diagram Posisi Gigi

Posisi 1

Posisi 2

Posisi 3

Posisi 4

Posisi 5

Gambar 1. 15 Aliran Tenaga Transmisi Dua Poros Penggerak Belakang

Aliran tenaga, torsi dan putaran mulai dari poros input - pasangan roda gigi –
poros bantu - pasangan roda gigi – dan poros output.

Merawat Berkala Sistem Kemudi


Sistem Kemudi

Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan
melalui roda depan, dengan cara memutar roda kemudi.
1) Sistem Kemudi Rak dan Pinion
Penggunaan :
digunakan pada mobil – mobil
ringan
Keuntungan :
konstruksi sederhana
Kerugian :
ratio gigi kemudi terbatas

2) Sistem Kemudi Dengan Penguat Tenaga Kemudi (PowerSteering)

1. Reservoir
2. Unit pompa
3. Pipa pendingin
4. Unit pengatur sirkit aliran minyak
5. Rumah gigi kemudi
6. Saluran pembagi
3. Suspensi Aksel Rigid

Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan bodi kendaraan


dengan roda. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat
berjalan dengan nyaman dan aman
Untuk itu maka suspensi harus dapat :

Mengantar gerakan roda


Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
Mengabsorsi dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan
Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman

Gambar 2. 20 Suspensi Aksel Rigid

Sifat – sifat yang dimiliki :

Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain


Konstruksi sederhana, perawatan mudah
Gerakan pemegasan sedikilt mempengaruhi geometri roda
Memerlukan ruang pemegasan yang besar
Titik berat kendaraan tidak dapat rendah, maka kenyamanan kurang
Massa tak berpegas (aksel, roda) berat, maka kenyamanan kurang
Bodi sedikit miring pada saat belok.

Penggunaan :

Pada aksel belakang tanpa/dengan penggerak roda (kendaraan ringan dan


berat), dan pada aksel depan (kendaraan berat) tanpa / dengan penggerak.
4. Suspensi Independen

Sifat – sifat yang dimiliki secara umum :

Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain


Konstruksi agak rumit
Membutuhkan sedikit tempat
Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
Titik berat kendaraan dapat rendah ( nyaman dan aman )
Pegas dapat dikonstruksi lembut ( pegas tidak membantu mengantar
gerakan roda
Perawatan lebih sulit

Gambar 2. 21 Suspensi Independen

Penggunaan :
Aksel depan dan belakang ( kendaraan penumpang / sedan )
Aksel depan saja ( kendaraan menengah dan berat )
Perawatan Berkala Sistem Rem, Peleg Dan Ban
a. Rem Kendaraan
Rem merupakan bagian kendaraan yang sangat penting dalam mendukung
aspek keamanan berkendaraan, maka rem harus :
o Dapat menghentikan kendaraan secepat mungkin
o Dapat melaksanakan pengereman sesuai kehendak sopir
1) FungsiRem
Rem kaki :
o Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan jalannya kendaraan
o Rem kaki harus berfungsi untuk semua roda
Rem tangan
o Untuk memacetkan putaran roda (misal pada saat parkir)
o Berfungsi juga sebagai rem cadangan (misal dalam perjalanan rem kaki
tidak berfungsi)
2) Macam – Macam Rem
1. Rem Tromol

Gambar 3. 1 Rem Tromol

2. Rem Cakram
Gambar 3. 2 Rem Cakram

Cara Kerja Rem Tromol


Pengereman terjadi saat pengemudi menginjak pedal rem. Pada saat pedal rem
diinjak, terbangunlah tekanan pada cairan rem dalam seluruh saluran hidraulis,
mulai dari silinder master, saluran sampai ke silinder roda.

Tidak bekerja
Tidak ada tekanan hidraulis,  torak
silinder roda tidak tertekan  tidak
terjadi pengereman

Bekerja
Tekanan hidraulis menekan torak silinder
roda  kanvas menekan tromol

Cara Kerja Rem cakram


Tidak Bekerja
Tekanan hidraulis tidak ada 
Nipel bleeding
torak tidak tertekan  balok
rem ( pad ) tidak menekan
piringan  tidak terjadi
Sil pengereman
Cairan rem

Kaliper
Torak Piringan cakram

Pad

Bekerja
Tekanan hidraulis menekan
torak, balok rem piringan
terjadi pengereman

Tekanan
Hidroulis

Rem Tangan
Ada dua cara untuk melaksanakan pengereman :
Pengereman Pada Roda

5
4
3
2
1

1. Tongkat
2. Batang tarik
3. Penyetel
4. Pengimbang
5. Kabel
Dengan ditariknya tongkat rem tangan, maka gaya tarik diteruskan ke tuas penghubung
ke penyeimbang ke kawat rem ke sepatu rem, maka roda blokir/ macet (terjadi
pengereman).

Pengereman Pada Poros Propeller


 Unit rem tangan
Transmisi Poros propeller
Dipasang di antara transmisi
dengan poros propeller

Unit rem tangan dipasang antara


transmisi dan poros propeller

1. Tongkat rem tangan


1 2. Kanvas rem
3. Anchor
3 2 4. Tromol
5. Mur Penyetel

4 5

Tongkat rem tangan ditarik tangan, sehingga tuas rem tertarik yang
mengakibatkan kanvas rem mengembang, akibatnya tromol tertekan
kanvas/terjepit . Oleh karena tromol rem berhubugan rigid dengan poros
propeller, maka putaran roda belakang akan tertahan propeller atau terjadi
pengereman.

PERBAIKAN MESIN KENDARAAN RINGAN


1. Perbaikan Blok Motor dan Mekanisme Engkol
Blok Silinder
Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian pokok sebuah motor. Bentuk dan
konstruksi blok silinder tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
Jumlah silinder, susunan silinder, susunan katup, jenis pendinginan, letak poros
kam, tempat dudukan motor, bahan serta cara pembuatannya.

Gambar 1.1 Blok Silinder


Persyaratan Blok Silinder

Kaku, pembebanan tekan tidak boleh mengakibatkan perubahan


elatisitas pada bentuknya, ringan dan kuat. Konstruksi blok dan
silinder harus memperoleh pendinginan yang merata. Pemuaian
panas harus sesuai dengan bagian-bagian yang terpasang pada blok
tersebut (misal: poros engkol, kepala silinder)

Silinder harus memenuhi persyaratan

Sifat luncur yang baik pada permukaan luncurnya dan tahan aus.
Kuat terhadap tekanan tinggi. Tidak boleh mengalami perubahan
bentuk akibat waktu pemakaian yang lama. Konstruksi silinder harus
memperoleh pendinginan yang merata. Mudah di overhaul atau
diganti .
Poros Engkol :
1.) Fungsi :
Merubah gerak lurus bolak-balik torak (translasi) menjadi gerak
putar, dengan perantaraan batang torak.
2.) Pembebanan pokok
Pembebanan yang terjadi pada poros engkol:
Beban puntir
Beban bengkok

Gambar 1.25 Pembebanan Poros Engkol

3.) Pelumasan bantalan poros engkol


a) Bantalan luncur
Gambar 1.26 Bantalan Luncur
Pelumasan bantalan batang torak berlangsung melalui saluran-saluran oli pada
poros engkol.
Aliran oli : dari saluran utama menuju alur pelumas pada bantalan poros engkol
kemudian menuju saluran penghubung selanjutnya bantalan pangkal batang torak

PERBAIKAN KEPALA SILINDER DAN MEKANISME KATUP


Kepala Silinder
Kegunaan
Untuk menutup blok silinder dan sebagai ruang bakar Sebagai dudukan dari katup-katup,
busi, injektor, poros kam, saluran gas masuk dan keluar, saluran air pendinginan dan
pelumasan

Gambar 2.1 Kepala Silinder


Bagian-bagiannya :

1. Pegas katup

2. Batang katup

3. Pengatur katup

4. Ruang pendingin (air)

5. Busi

6. Saluran masuk

7. Dudukan katup

8. Ruang bakar

9. Paking kepala silinder

Gambar 2.2 Bagian-bagian Kepala Silinder

Macam-macam bahan kepala silinder :

1) Besi tuang
- Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi
- Keras
- Dapat meredam getaran dan suara
- Pemuaian kecil
2) Campuran aluminium
- Dapat memindahkan panas dengan baik
Maka : Kecenderungan knoking berkurang Perbandingan kompresi
dapat ditinggikan Daya motor bisa lebih besar
- Pemuaian besar

Masalah : kerapatan paking kepala silinder berkurang. Dudukan dan


penghantar katup harus dibuat dari logam yang keras, untuk
mengatasi keausan, Ringan .

Macam-macam pendingin kepala silinder

Kepala silinder harus didinginkan, karena kepala silinder langsung


bersinggungan dengan pembakaran motor.
1) Pendinginan udara
Sifat-sifat pendinginan udara
Sirip-sirip pendingin akan memperluas bidang permukaan
Suara keras akibat getaran sirip
Biasanya terdapat pada sepeda motor, ada juga pda mobil
(VW)
2) Pendinginan air
Sifat-sifat pendinginan air
Melalui saluran-saluran, air dapat bersirkulasi dari blok silinder
motor kesaluran pendingin pada kepala silinder, kemudian ke
radiator
Dapat meredam suara motor
Pendingin merata

Mekanisme Katup

Bagian-bagian mekanisme katup standar


Gambar 2.3 Bagian-bagian Mekanisme Katup Standar

Kegunaan mekanisme katup;


Mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder
Mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang

a. Mekanisme katup dengan poros kam di bawah

Katup di samping (Side Valve)

Katup berdiri

Poros kam terletak di bawah

Katup di samping blok motor

Keuntungan Tidak
berisik Konstruksi
sederhana
Tinggi motor menjadi pendek

Kerugian

Bentuk ruang bakar kurang


menguntungkan
Penyetelan celah katup sulit
Gambar 2.4 Katup Samping (Side Valve)

Katup di kepala silinder (Over

Head Valve)

Katupnya menggantung
Poros kam terletak di bawah
Katupnya di kepala silinder
Keuntungan

Bentuk ruang bakar baik


Kerugian
Banyak bagian-bagian yang
bergerak, kelembaman massa besar,
tidak ideal untuk putaran tinggi

Gambar 2.5 Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve/OHV)

b. Mekanisme katup dengan poros kam di atas

Satu poros kam di kepala ( Over

Head Camshaft )

Poros kam langsung menggerakkan tuas


katup (Gb A) atau tuas ayun katup (Gb
B)
Keuntungan

Sedikit bagian-bagian yang bergerak


Kelembaman massa kecil, baik untuk
putaran tinggi

Kerugian

Konstruksi motor menjadi tinggi (ada


mekanisme tuas ayun)
Gambar 2.6 Satu Poros Kam di Kepala (Over Head Camshaft)
Dua poros kam di kepala (Double
Over Head Camsaft)

Kam langsung menggerakkan mangkok


penumbuk.
Keuntungan

Bentuk ruang bakar baik

Susunan katup-katup menguntungkan

(bentuk V)

Kelembaman massa paling kecil, baik


untuk putaran tinggi
Kerugian

Konsrtuksi mahal, lebih berat

Penyetelan celah katup lebih sulit


Gambar 2.7 Dua Poros Kam di Kepala
Diagram Sudut Pengantar Katup Motor 4 Tak

KHB = Katup Hisap


Buka KIT = Katup
Hisap Tutup KBB =
Katup Buang Buka KBT
= Katup Buang Tutup

Langkah hisap dimulai dari KIB s.d


KIT

Langkah kompresi dimulai dari KIT


s.d saat pengapian
Langkah usaha dimulai
setelah pembakaran s.d KBB
Langkah buang dimulai dari KBB s.d
KBT

Gambar 2.8 Diagram Sudut Pengatur Katup Motor 4 Tak

Kesimpulan:

- Katup hisap mulai membuka sebelum TMA dan menutup


sesudah TMB
- Katup buang mulai membuka sebelum TMB dan menutup
sesudah TMA

Maka :
- Sudut pengatur katup melebihi sudut langkah kerja motor

- Akibat kelebihan sudut pembukaan katup, terjadi 2 katup yang


membuka secara bersamaan itu dinamakan overlap/gerak
gunting

Besar sudut pengatur katup (contoh)

Gambar 2.9 Contoh Besar Sudut Pengatur Katup

Sudut pembukaan katup hisap = 150 + 1800 + 600 = 2550


pe Sudut pembukaan katup buang = 150 + 1800 + 600 = 2550

pe Sudut gerak gunting = 150 + 150 =

300 pe

Pada umumnya sudut pembukaan katup hisap/buang adalah antara

2400 – 2800 pe, sudut gerak gunting antara 200 – 800 pe

Bagian-bagian Sistem Pengatur Katup

1) Sistem standar

Gerakan poros kam dipindahkan ke katup melalui penumbuk,


batang penumbuk dan tuas katup.

Penumbuk mangkok Penumbuk jamur


Gambar 2.14 Penumbuk Mangkok dan Penumbuk Jamur

Penumbuk Mangkok Penumbuk Jamur


Paling ringan. Dapat dilepas Lebih kecil. Untuk melepas,
tanpa mengeluarkan poros kam poros kam harus
dari blok motor dikeluarkan dari blok motor.

Pada kebanyakan motor letak kam sedikit tergeser dari arah pusat
penumbuk (offset). Supaya penumbuk akan ikut berputar, sehingga
keausan kecil dan merata.
Bahan penumbuk: Besi tuang khusus yang diperkeras
2) Batang penekan :

Fungsi : Memindahkan gerakan penumbuk ketuas katup


Persyaratan : Batang harus ringan dan tahan terhadap lengkungan
Konstruksi umum

Gambar 2.15 Konstruksi Umum Batang Penekan


Untuk memperkecil massa, batang penekan selalu terbuat dari pipa Pada
motor besar, bagian pipa sering terbuat dari campuran aluminium
3) Tuas katup
Fungsi : Memindahkan gerakan dari batang penekan ke katup
Persyaratan : Tuas harus ringan dan tahan terhadap bengkokan

f. Pegerak Katup OHC (Over Head Camshaft)

1) Penggerak katup DOHC (Double Over Head Camshaft) dengan


penumbuk mangkok
Gambar 2.16 Penggerak Katup DOHC (Motor balap Ford Cosworth Formula 1)
Keuntungan
Ringan dan kuat
Kam tergeser dari arah pusat penumbuk (seperti motor OHV)
sehingga mangkok ikut berputar.
Celah katup tidak berubah untuk waktu yang lama (Keausan kecil)
Kerugian
Penyetelan celah katup sulit, waktu lama
2) Penggerak katup OHC dengan tuas katup

Gambar 2.17 Penggerak Katup OHC dengan Tuas Katup


Keuntungan
Sedikit bagian-bagian yang bergerak
Kelembaman massa kecil, baik untuk motor putaran tinggi
Penyetelan katup mudah
3) Penggerak katup OHC dengan tuas ayun (Mercedes, Opel, Nissan)

Gambar 2.18 Penggerak katup OHC dengan tuas ayun (Mercedes, Opel, Nissan)
Keuntungan

o Sedikit bagian-bagian yang bergerak

o Kelembaman massa kecil

o Konstruksi terbaik untuk penyetelan celah katup


Kerugian

o Konstruksi motor lebih tinggi

3. Katup dengan Perlengkapannya


Gambar 2.19 Katup dengan Perlengkapannya

1. Katup 5. Penjamin pegas

2. Dudukan katup 6. Pengunci

3. Pengantar katup 7. Sil katup

4. Pegas katup
a. Katup

Kegunaan katup: Untuk mengatur pemasukan gas baru ke dalam


silinder dan pengeluaran gas bekas.

Bagian-bagiannya :

1. Batang katup

2. Pengunci

3. Dudukan daun katup

4. Daun katup
gesek

Margin / Ketebalan

Gambar 2.20 Katup

Pembebanan
o Pada daun katup, terjadi tumbukan dengan dudukannya

o Keausan pada batang katup karena gesekan

o Pembebanan panas pada katup buang sampai 8000 C

b. Kontruksi katup

Katup hisap

o Diameter daun katup masuk lebih besar daripada katup buang,


dengan memperbaiki pengisian silinder
o Terbuat dari satu logan (baja khrom-silikon)

o Bagian dudukan dan ujung batang katup diperkeras untuk


mengurangi/ memperkecil keusan
Katup buang

o Terbuat dari dua logam :

Batang katup dari baja yang mempunyai sifat luncur yang baik

Daun katup dari baja yang tahan panas (temperatur sampai

8000 C)

o Katup buang berisi natrium (mis. Mercedes-Benz )

Kegunaan

Isi natrium menurunkan


temperatur kerja katup.

Cara
kerja

Pada temperatur kerja,


natrium mencair dan akan
dikocak – kocak.
Dengan demikian, natrium
memindahkan panas dari
daun katup ke
batangnya
Untuk memperbaiki
pemindahan panas,
pengantar katup tersebut
dari brons (tembaga)

Gambar 2.21 Kontruksi katup Buang


c. Pegas Katup
Kegunaan : Getaran teredam karena terdapat daun pegas dengan
frekuensi getaran diri yang berbeda

Pegas katup tunggal Pegas katup ganda

Untuk meredam getaran, Getaran teredam karena


kisar lilitan sering tidak sama terdapat daun pegas dengan
frekuensi getaran diri yang
berbeda Jika salah satu pegas
putus, katup tidak
masuk ke ruang bakar

Gambar 2.22 Pegas Katup Tunggal dan Pegas Katup Ganda

Pegas katup lemah

Katup akan bergetar, pada putaran tinggi katup tidak akan menutup
rapat, melainkan akan melompat-lompat, sehingga daya motor
berkurang
Pegas katup terlalu kuat

Keausan pada penggerak katup akan besar

Tuas-tuas katup bisa patah


d. Sil katup

Kegunaan : Untuk mencegah minyak pelumas mengalir ke saluran


masuk atau buang

Konstruksi umum

Sil karet terpasang pada


ujung pengantar katup

Jalan oli

Gambar 2.23 Konstruksi Umum Sil


Katup e. Penghantar katup

Kegunaan :

Mengantar batang katup pada kepala silinder

Memindahkan panas dari katup ke kepala silinder


Bahan :

Besi tuang khusus atau campuran


tembaga (brons)
Keausan pada batang dan pengantar
katup menyebabkan :
Daun katup tidak rapat lagi (kocak)
Pemakian oli boros (oli akan terisap
melalui pengantar katup)

Gambar 2.24 Penghantar Katup


f. Bentuk Daun Katup dan Cincin Dudukannya

Gambar 2.25 Bentuk Daun Katup dan Cincin Dudukannya

Daun katup

Sudut daun katup : 450, jarang 300

Cincin dudukan katup

Sudut cincin dudukan : sesuai sudut daun katup

Lebar dudukan katup : 1 – 2 mm pada sedan

2 – 3 mm pada truk

Dudukan katup harus di tengah tengah daun katup


g. Celah Katup dan Penyetelnya

Fungsi celah katup


Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada
semua keadaan temperatur

Gambar 2.26 Celah Katup dan Penyetelnya

Mengapa celah katup harus distel ?

Jika keausan pada sistem penekan katup maka Celah menjadi besar Jika
keausan pada daun katup dan dudukannya maka celah menjadi kecil

Karena keausan-keausan tersebut tidak merata, celah katup berubah


dan perlu distel, setiap 20.000 km
1) Celah katup terlalu besar

Gambar 2.27 Celah Katup Terlalu Besar

Penggerak katup berisik (karena ada suara pukulan-pukulan)


Bagian penggerak katup bisa patah (karena pukulan dan kejutan)

2) Celah terlalu kecil

Gambar 2.28 Celah Katup Terlalu Kecil


Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya

Gerak gunting juga lebih lama, mengakibatkan kerugian gas baru


besar
Akibatnya : putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)
(a) Penyetel Celah Katup Automatis

Contoh : Penumbuk hidrolis pada motor OHV

Fungsi : Mengatur celah katup sehingga tetap sesuai, celah


katup tidak berubah akibat keausan pada bagian penggerak

Bagian-bagiannya

1. Badan penumbuk

2. Plunyer (torak)

3. Dudukan batang penumbuk

4. Cincin pengunci

5. Batang penekan

6. Pegas plunyer pada ruang tekan

7. Katup peluru
Gambar 2.29 Penumbuk Hidrolis pada Motor OHV'

Keuntungan Kerugian

Celah katup kostan Lebih berat dari pada penumbuk


biasa, kelembaman massa
Tidak berisik bertambah sehingga kemampuan
motor berkurang
Gambar 2.30 Prinsip Kerja Penekan Hidrolis

Prinsip kerja penekan hidrolis

Panjang penumbuk hidrolis diatur oleh tekanan oli motor,


sehingga celah katup mendekati nol

Gambar
1

Selama penumbuk tidak tertekan, oli mengalir melalui lubang


badan penumbuk ke bagian dalam plunyer. Tekanan oli
tersebut menekan katup peluru dan mengalir ke ruang tekan
sehingga celah katup mendekati nol

Gambar 2 &
3

Selama penumbuk tertekan, maka plunyer menerima gaya


reaksi dari batang penekan. Akibatnya tekanan oli pada ruang
tekan melebihi tekanan oli motor dan katup peluru menutup.
Dengan demikian posisi plunyer dalam badan penekan tidak
dapat bergerak lagi dan katup akan di buka seperti pada penekan
biasa.

4. Macam-macam Bentuk Kam

a. Kam lancip

Katup dibuka relatif cepat dan


ditutup dengan lambat
Katup terbuka penuh dalam
waktu yang relatif lama

Gambar 2.31 Kam


Lancip b. Kam cembung

Katup dibuka relatif lambat


dan ditutup dengan cepat
Gambar 2.32 Kam Lancip Katup terbuka penuh dalam
waktu yang relatif singkat
c. Besar sudut pengatur katup

Masalah :

Pada umumnya besar sudut pengatur pembukaan katup hisap dan

buang adalah 2400 – 2700 tetapi sudut langkah hisap dan

buang adalah 1800. Mengapa demikian ?

Kecepatan buka dan tutup katup

Jika katup di buka dengan cepat, terjadi kelebihan tinggi


angkat katup sehingga katup bisa bertumbukan dengan
torak
Jika katup di tutup dengan cepat, terjadi tumbukan dengan
dudukan katup sehingga katup melompat-lompat maka
dudukan katup cepat rusak

Kesimpulan : katup harus dibuka dan ditutup dengan relatif


lembut

Sudut pengatur katup (contoh katup hisap)

Jika kita membuka katup hisap pada TMA (mulai langkah hisap)
dan menutup pada TMB (akhir langkah hisap), pembukaan
maksimumnya hanya diperoleh dalam waktu yang singkat,
karena pembukaan/penutupannya harus dengan lembut.
Akibatnya pengisian silinder kurang maka daya motor juga
kurang
Kesimpulan:

Untuk mendapat daya motor yang tinggi, pengisian silinder harus


baik, oleh karena itu katup hisap mulai membuka beberapa derajat
sebelum TMA dan akan menutup beberapa derajat setelah TMB .

PERBAIKAN SISTEM PELUMASAN


1. Pelumasan

a. Fungsi pelumasan

Pelumas Pendingin

Untuk megurangi keausan dan Untuk mendingkan dengan


gesekan bagian-bagian yang menghanyutkan panas
bergerak

Perapat Pembersih
Untuk menyumbat dengan baik Untuk membantu
rongga-rongga yang terdapat pada membersihkan bidang-bidang
cincin-cincin torak dengan dinding lumas
silinder

Gambar 4.1 Fungsi Pelumasan

Pengukur tekanan

(1)Persyaratan dan fungsi


Tekanan oli minimum dalam idle = 50 kpa /
0,5 bar

Tekanan oli minimum pada beban penuh =150 kpa /


1,5 bar

Jika tekanan oli kurang dari yang tercantum diatas, motor


menjadi rusak oleh karena itu, motor dilengkapi sistem
kontrol untuk tekanan oli.
Bagian-bagian utama sistem kontrol tekanan oli
Pengirim
- Dipasang pada sluran oli
setelah saringan halus
- Jenis pengirim adalah
berupa tahanan geser
- Jenis lainnya berupa
kontak
( seperti gambar )
Penerima

Penerima

Tekanan langsung Lampu isyarat

Sistem kontrol dengan lampu isyarat


Tekanan oli kurang dari  50 kpa / 0,5 bar
 kontak pengirim berhubungan
 Lampu isyarat menyala
Catatan  PENTING
Bila lampu isyarat mulai menyala berarti tekanan oli lebih rendah dari tekanan
minimum yang diperbolehkan  motor menjadi rusak karena kurangnya
pelumasan pada sistem
Tekanan sakelar dipilih begitu rendah, karena tekanan oli dalam saat idle dapat
menjadi kurang dari 100 kpa, dan tidak dinginkan lampu nyala pada kondisi
tersebut.

Oli Motor
Persyaratan dan Tuntutan
Susunan oli motor
Oli motor terdiri dari :
a) Oli pelumas yang diproses dari minyak mentah ( Base oil )
b) Bahan tambahan yang meningkatkan kemampuan minyak pelumas ( Additive )
Bahan-bahan tambahan

Oli pelumas murni tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan motor. Oleh


karena itu ditambah zat-zat yang memperbaiki prestasinya antara lain :
Anti karat
Untuk melindungi motor dari karatan
Detergen
Untuk melepas kerak-kerak sisa pembakaran
Anti oksidasi ( pelindung hangus )
Untuk memperpanjang umur oli
Penahan tekanan tinggi
Untuk mencegah lapisan oli menjadi pecah akibat tekanan tinggi
Pengental
Untuk menahan oli menjadi encer akibat suhu yang tinggi
Klaksifikasi oli

Pada oli motor tercantum dua klaksifikasi yang diukur menurut standar
tertentu, yaitu :
 Klaksifikasi SAE : Viskositas ( kekentalan )
Contoh : SAE 20, SAE 30, SAE 40 (single grade)
(-10 – 80) (-5 – 100) (0 – 120) (5 – 140)
Semakin tinggi SAE, semakin kental oli tersebut. Oli dengan dua
batas indeks disebut “ Oli Multigrade “SAE 20W/50
 Klaksifikasi API : Mutu ( petunjuk penggunaan )
Contoh : SA, SB, .............SJ, .........CA,CB,
.............CF
Huruf pertama Huruf kedua
S : Motor bensin / service A  C  D  J
C : Motor Diesel / commercial Tugas ringan  Tugas sedang  Tugas berat
Catatan :
Huruf ke dua A............E............J, dapat juga
digunakan berdasarkan tahun pembuatan motor
yang besangkutan

Klaksifikasi Viskositas SAE


( SAE : Society of Automotiv Engineers )

Indeks Keterangan
SAE 10 Encer sekali, digunakan untuk sistem hidrolis
SAE 20
SAE 30
Umumnya digunakan untuk kendaraan
SAE 40

SAE 50 Digunakan pada motor yang bekerja pada temperatur tinggi

Oli Multigrade
Viskositas oli bukan tetap, semakin tinggi temperatur semakin encer oli
motor.
Pada oli multigrade diberi zat tambahan yang mengatasi efek ini
sitas saat panas

50w
40w
30w
Oli SAE 20
n
Klaksifikasi mutu API
( API : American Proteleum Institute )
Indeks mutu API merupakan petunjuk penggunaan oli motor
Motor bensin

Indeks Keterangan

SA........SD Tugas ringan, untuk motor daya rendah

SE....... SF Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan

SG........SJ Tugas berat, untuk motor daya tinggi

Motor diesel

Indeks Keterangan

CA........CB Tugas ringan, untuk motor daya rendah

CC.......CD Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan

CE.......CF Tugas berat, untuk motor “ Turbo “


Contoh penggunaan
Toyota Corrola GL ’84 : SE - Dyna Diesel : CC - CD
SF Colt Diesel : CB - CD
Colt L 300 ’90 : SF – Bus : CE - CF
SG Truk Besar : CE - CF
BMW - MERCEDES : SH - SJ

Catatan
Berdasarkan hasil penelitian dari pabrik, maka tiap beberapa tahun sekali
akan muncul oli baru yang lebih baik mutunya, dan huruf ke dua juga akan
meningkat.

Penggantian oli
Alasan
Dalam waktu pemakaian yang sedikit lama, mutu oli akan berkurang, hal tersebut
disebabkan :
1. Oksidasi
Di timbulkan karena reaksi oksigen dengan hidrogen yang tergantung dalam
minyak pelumas  timbul lumpur / endapan
2. Kelemahan bahan tambahan
Bahan tambahan tidak menambah daya pelumasan secara permanen, tapi hanya
memberi bahan tambahan dalam kurun waktu pemakaian tertentu.
3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas 
timbul gumpalan karbon
Interval Penggantian Oli Motor
Motor bensin : 5.000 – 10.000 km ( tergantung oli motor yang digunakan )
Motor Diesel : 3.000 – 6.000 km ( tergantung oli motor yang digunakan )
Informasi
Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa pemakaian
oli motor juga akan berbeda.
Pemakaian oli
Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu dilumasi !
Akibatnya, sebagian kecil oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar.
Kehilangan oli : 0,1 – 1 liter / 1000 km
Kehilangan oli : 0,2 – 2 liter / 1000 km
Alasan untuk pemakaian oli motor yang boros
1. Kelebihan oli dalam panci
Terjadi cipratan oleh poros engkol  dikaburkan  penghisapan melalui
vebtilasi karter
2. Kebocoran keluar motor
Misal pada paking kepala silinder,sil-sil poros engkol, sakelar lampu isyarat
dsb
3. Kebocoran menuju ruang bakar ( oli ikut terbakar )

1. Perbaikan sistem pendinginan


Perlunya pendinginan:
Untuk mengurangi panas yang diserap oleh bagian-bagian motor sehingga
tidak terjadi kerusakan
Fungsi sistem pendinginan
Untuk memperoleh temperatur kerja motor yang tetap (900C)
Sistem Pendinginan Air Sirkulasi Pompa
1. Kantong air
2. Pompa air
3. Slang radiator bagian atas
4. Ventilator
5. Slang radiator bagian bawah
6. Tutup radiator
7. Radiator
8. Reservoir air
9. Termostat
a. Pompa Air Radiator
1. Poros pompa air
2. Unit gelinding dengan
perapat dan pengisian vet
permanen
3. Impeler
4. Saluran masuk ( dari bagian
bawah radiator )
5. Saluran buang ( ke blok
motor )
6. Sil pompa air
7. Lubang pelepas
8. Flens puli penggerak
b. Radiator
1. Tabung air atas
2. Kisi-kisi
3. Tabung air bawah
4. Sirip-sirip
5. Sambungan slang atas
6. Tutup radiator
7. Sambungan slang bawah
8. Kran pembuanng

c. Termostat
Fungsi :
Untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin pada saat motor masih
dingin, serta mengatur peredaraan air pendingin yang menuju ke radiator
(pada saat motor panas)
1) Termostat jenis lilin
Motor dingin Motor pada temperatur Motor panas
kerja

Termostat mulai Termostat terbuka penuh


Termostat tertutup bila air pendingin panas
membuka bilatemperatur
bila temperatur air sekali (90–1000C),
air pendingin antara75–
pendingin rendah, jumlah airpendingin
900 C air pendinginmulai
aliran air menuju yang mengalir ke
mengalirmenuju radiator
radiator terputus radiator banyak
2) Termostat dengan katup pengatur by pass
Motor dingin Motor pada Motor panas
temperatur kerja

Termostat terbuka
Termostat tertutup katup Termostat mulai
penuh katup pengatur
pengatur by pass terbuka terbuka sebagian air
by pass menutup
sehingga air mengalir mengalir
saluran by pass
melalui saluran by pass menujuradiatordan
sehingga semua air
kembalikeblok silinder sebagian mengalir mengalirmenuju
melalui radiator
saluran by pass
d. Tutup Radiator dan Reservoir Air
Fungsi :
 Menutup radiator
 Mengatur dan menaikkan tekanan dalam sistem pendinginan

e. Sistem Ventilator
1) Ventilasi dengan penggerak rigid ( penggerak kaku )
 Kipas digerakkan oleh sabuk penggerak
 Hasil ventilasi tergantung pada putaran motor
2) Ventilator dengan kopling fluida /Visco Fan
Kopling fluida dipasang diantara penggerak dan kipas
3) Kipas listrik
3. Perbaikan Sistem Rem (Brake System)
1. Menelaah Sistem Rem
a. Dasar Sistem Rem
Keberadaan energi kinetik terasa bila kendaraan bergerak, dan
transmisi berada pada posisi netral. Kendaraan tersebut tidak langsung
berhenti, melainkan bergerak agak sedikit jauh untuk kemudian
berhenti. Dalam hal ini, energi yang disimpan diubah secara perlahan
dan digunakan untuk menggerakkan kendaraan terhadap resistansi yang
berlawanan dengan gerakan kendaraan.
Jika kendaraan hanya mengandalkan resistansi ini untuk
memperlambat gerakan kendaraan bisa menimbulkan banyak
persoalan, jadi diperlukan adanya sebuah resistansi tambahan yang
kita sebut dengan rem untuk mengubah energi dalam tingkatan yang
lebih cepat.
Rem kendaraan dirancang untuk memperlambat dan menghentikan
kendaraan dengan mengubah energi kinetik (energi gerak) menjadi
energi panas. Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan
kinetik untuk mengubah energi dari kendaraan yang bergerak menjadi
panas . Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan statis
untuk menahan kendaraan ketika sedang diparkir
Panas yang timbul dalam pengereman dapat mencapai suhu 600º F
(316º C) dalam kondisi nomal, dan panas ini harus disebarkan ke udara
secepat mungkin. Kampas rem dan materi bidang gesek rem harus
memiliki karakteristik khusus, antara lain:
1) Rem tromol atau cakram harus dapat membuang panas dengan
mudah
2) Menahan bentuknya di bawah panas yang sangat tinggi
3) Menahan perubahan suhu yang cepat, menahan kebengkokan dan
distorsi
Semakin berat kendaraan yang bergerak, semakin banyak energi
kinetik yang dimilikinya. Sistem rem harus mengubah energi kinetik
menjadi panas, sehingga setiap peningkatan berat kendaraan semakin
besar permintaan gaya rem.
Titik dimana kontak ban kendaraan dengan jalan disebut jejak
ban. Faktor yang mempengaruhi jejak ban :
1) Semakin besar diameter ban, semakin besar telapak
2) Berat kendaraan berlebihan dapat mendistorsi telapak ban dan
dengan demikian mengurangi pegangan ban di jalan
3) Untuk mengontrol kendaraan, cengkeraman harus tetap ada pada
tapak ban
b. Rem Tromol
Sebuah unit rem tromol terdiri dari dua sepatu rem yang terpasang
pada backing plateKetika pedal rem ditekan, silinder roda hidrolik
akan mendorong sepatu keluar untuk menekan tromol yang berputar
dan menimbulkan gesekan sehingga memperlambat kendaraan.Ketika
pedal dibebaskan, pegas pengembali menarik sepatu rem kembali
keposisi semula.
1. Tromol
2. Silinder roda
3. Pegas sepatu rem
4. Nipel pembuang udara
(bleeding)
5. Backing plate
6. Penyetel rem
7. Kampas rem
8. Pin penekan
9. Pegas pengembali
10. Sepatu rem

 Tromol
Tromol berputar bersama-sama dengan roda. Dalam beberapa
sistem rem, tromol merupakan hub roda dan bantalan roda. Tromol
harus bulat sempurna dan konsentris dengan poros. Tromol juga
harus dapat menyerap dan meng- hilangkan sejumlah panas yang
timbul akibat gesekan.

 Jenis-jenis tromol
Pada umumnya terdapat 2 jenis tromol rem, yaitu tipe internal
(permukaan gesek sepatu remnya terletak pada lingkaran dalam
tromol ) dan tipe eksternal (sepatu dan kampas remnya dipasang
secara melingkar pada permukaan gesek tromol rem bagian luar)
 Bahan tromol
- Tromol dari besi tuang
- Tromol dari aluminium
 Pendingin Teromol
Untuk membuang panas ke udara sekitar, luas permukaan luar
dari tromol dapat ditingkatkan dengan menggunakan sirip atau
rusuk pendingin
 Tanda keausan tromol
Batas keausan biasanya terletak pada bagian depan tromol. Jika
batas keausan terlampaui, maka tromol akan terlalu tipis untuk
menyerap panas dengan baik, dan gaya pengereman akan
berkurang
 Sepatu Rem
Sepatu rem berbentuk busur
menyesuaikan dengan permukaan tromol
rem

 Kampas rem (brake lining)


a) Bahan tambah kampas rem
Komposisi bahan tambah kanvas rem dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu Abrasives dan Pembentuk film gesekan
b) Pengisi
Bahan pengisi bisa dari logam, paduan, keramik, atau bahan
organik
c) Bahan pengikat
Bahan pengikat yang tipikal adalah resin fenolik
d) Kode tepi
Kode huruf pertama merupakan
“koefisien gesekan normal”, yang
kedua disebut “koefisien gesekan
panas”.
 Silinder roda (wheel cylinder)
1. Cylinder
2. Pistons
3. seal piston
4. Expander spring assembly
5. protective dust covers
6. Actuating pin(some models)
7. Bleeder valve
 Anchor pin
Anchor adalah bagian sistem rem tromol terpasang pada backing
plate menjadi tumpuan dari sepatu rem. Anchor menanggung
semua kekuatan sepatu rem tromol
 Backing plate
Backing Plate adalah cakram baja yang terpasang ke rumah poros
atau axle housing dan tidak bisa berputar.
 Pegas sepatu rem (Brake Shoe Springs)
A. Tension pin
B. Retainer spring
C. Retainer
D. Sepatu rem

 Pegas pengembali sepatu rem


Pegas pengembali sepatu rem selalu jenis pegas coil. Fungsi pegas
pengem- bali sepatu rem adalah untuk mengembalikan sepatu rem
ke posisi dimana silinder roda tidak memperoleh tekanan hidrolik
 Pegas anti getar (Anti Rattle Springs)
Pegas anti getar yang digunakan dalam majelis rem tromol
adalah untuk mengurangi getaran dan suara mengeklik. Caranya
yaitu dengan memberikan sedikit tegangan pegas antara dua bagia
 Unit Penyetel

 Self Energizing Effect (Gaya Penguatan Sendiri)


Ketika sepatu menekan tromol pada saat tromol berputar, gesekan
pada titik di mana kontak bidang gesek tromol dengan kanvas
sepatu rem akan mencoba untuk menarik sepatu rem ke dalam
tromol. Hal ini akan berakibat sepatu rem akan semakin kuat
menekan tromol. Semakin cepat kendaraan bergerak, semakin
besar tromol rotasi, dan semakin besar efek penekanan. Kondisi ini
dinamakan self-energizing effect pada rem tromol
 Jenis – jenis rem tromol
a) Rem tromol Non servo.
Rem tromol non-servo digunakan pada kendaraan yang lebih
kecil, dengan front- wheel drive. Sepatu depan terdapat self
energizing karena mendapat pengaruh dari putaran tromol
(gerakan sepatu rem searah dengan putaran tromol) disebut
dengan sepatu rem primer atau leading
Two Dual Two
Leading-Trailing/Simplek
Leading/Duplek Leading (Duo
Duplek)

semua sepatu
saat tromol
rem memiliki
Gesekan berputar ke arah
self-energizing
tromol menarik sepatu ren mundur maka
effect, baik
yang depan (leading) sehingga kedua sepatu
kendaraan
akan lebih kuat menekan rem menjadi
bergerak maju
tromol yang merupakan trailing/sekunder
atau mundur
kekuatan bantuan pada silinder semua , saat
roda.Sepatu sekunder tidak maju menjadi
terdapat self-energizing leading semua
sehingga tidak memberikan
gaya pengereman tambahan
pada silinder roda
b) Rem tromol Servo
Pada rem servo kedua sepatu primer dan sekunder berkontribusi
terhadap proses pengereman. Sistem rem servo menggunakan
piston silinder roda pis- ton tunggal (servo) atau menggunakan
slinder roda dengan piston ganda (duoservo), yang terpasang di
bagian atas dari backing plate
c) Rem tromol uni servo
Self-energizing effect akan muncul pada kedua sepatu rem pada
saat ken- daran berjalan maju, sedangkan pada saat kendaraan
bergerak mundur maka kedua sepatu rem menjadi sekunder
d) Rem tromol duo servo
Tipe duo servo menggunakan silinder roda dengan dua piston
dengan demikian baik kendaraan bergerak maju atau mundur
self-energizing effect akan muncul pada kedua sepatu rem
 Rem parkir
Standar Keselamatan Kendaraan mengharuskan rem parkir mampu
menahan kendaraan berhenti pada tingkat kemiringan 30 derajat.
Rem parkir beroperasi secara independen dari sistem rem
hidrolik. Ketika mengaktifkan tuas/pedal, kabel meregang
(mengencang) erat ke rem belakang dan mengunci rem terhadap
permukaan gesek tromol.
A. Tipe stick
B. Tipe center lever
C. Tipe pedal

Rem parkir tromol


Ketika sopir menerapkan rem parkir pada kendaraan yang
dilengkapi dengan rem tromol, pada dasarnya menarik kabel yang
melekat pada tuas aktuator dan struts di dalam mekanisme rem
tromol
c. Rem Cakram
Rem cakram yang digunakan pada kendaraan modern umumnya pada
roda depan, sementara ada juga yang menggunakan rem cakram untuk
rem roda depan dan belakang.
Keuntungan dari rem cakram dibanding dengan rem tromol adalah:
1) Pendinginan yang baik
2) Mengurangi rem monting.
3) Penyetelan secara otomatis
Komponen rem cakram
1) Cakram (disc)
Rotor/cakram terbuat dari besi cor, berbentuk solid atau
berventilasi. Jenis cakram utuh dipakai pada rem cakram roda
belakang atau pada rem cakram roda depan pada kendaraan model
lama. Cakram jenis ketiga adalah cakram yang dikombinasi dengan
rem tromol. Pada jenis ini, cakram difungsikan sebagai rem kaki
sedangkan tromol dipakai sebagai rem tangan atau rem parkir
a) Pengukuran run out cakram
Cakram harus dipelihara karena toleransi keolengan yang sangat
kecil.
b) Mengukur variasi ketebalan rotor.
Cakram harus diukur untuk variasi ketebalan jika pelanggan
mengalami masalah dengan pedal rem bergetar atau berdenyut
2) Kaliper
Kaliper, disebut juga silinder atau rumah piston, dan terpasang pada
steering knuckle atau pembawa roda
a) Kaliper tetap
Desain ini mampu menahan beban pengereman yang lebih besar.
b) Kaliper luncur (floating caliper)
Kaliper luncur (floating caliper) didesain tidak hanya lebih
ekonomis dan lebih ringan tetapi juga memerlukan sedikit
komponen dibanding dengan kaliper tetap
3) Pad (kanvas rem)
Pertimbangan dalam pemakaian Pad (kanvas rem) adalah:
a) Koefisien gesekan harus tetap konstan pada berbagai suhu
b) Pad (kanvas rem) tidak cepat habis
c) Pad (kanvas rem) harus tahan suhu tinggi tanpa terjadi penurunan
koe- fisien gesek dan harus mampu bekerja tanpa kebisingan
4) Rem parkir
Banyak kendaraan rem roda belakang yang dilengkapi dengan rem
cakram memerlukan aplikasi rem parkir
a) Rem parkir tipe Screw-and-nut.
b) Rem parkir tipe Ball-and-Ramp
5) Gabungan tromol dan cakram
Beberapa kendaraan model sekarang dengan keempat-rodanya
rem cakram, maka sistem rem parkirnya menggunakan rem tromol
yang lebih kecil berada di tengah-tengah cakram, yang dinamakan
“tromol in-hat”.
d. Sistem Hidrolik Rem
Sebuah prinsip penting dari hidrolik adalah hukum Pascal. Rem
pada dasarnya bekerja memanfaatkan tekanan yang ditransmisikan
melalui sistem hidrolik. Silinder master mengkonversi gerakan pedal
rem ke dalam tekanan hidrolik untuk mengoperasikan rem. Sistem
sirkuit hidrolis yang digunakan antara lain :
a) Sistim diagonal digunakan pada kendaraan penggerak roda depan
Dalam sistem hidrolik diagonal, rem kiri depan(LF) dan kanan
belakang (RR) terhubung ke satu saluran dari master silinder,
sedangkan rem kanan depan (RF) dan kiri-belakang (LR) yang
terhubung ke saluran lain dari master silinder
b) Sistem aksial digunakan pada kendaraan penggerak roda belakang
Dalam sistem sirkuit hidrolik aksial, kedua rem roda depan
bekerja bersama dalam satu saluran sedangkan rem roda belakang
bekerja bersama pada sistem yang terpisah
e. Silinder Master
Silinder master berfungsi mengkonversi kekuatan mekanik dari pedal
rem ke tekanan hidrolik pada minyak rem.
1) Komponen Silinder Master
Silinder master berisi piston, seal piston, pegas pengembali dan
reservoir.
a) Lubang kompensasi
Lubang kompensasi adalah lubang kecil yang menghubungkan
antara master silinder dengan ruang kerja (sisi depan dari piston
master silinder).
b) Lubang Penambahan (Bypass Ports)
Lubang penambahan seperti ubang kompensasi, adalah
merupakan saluran di antara reservoir dan ruang master silinder
2) Cara kerja silinder master
a) Saat bebas
ada dua piston (primer dan
sekunder) dan dua pegas di
dalam master silinder. Pada
saat pedal rem posisi bebas
piston dan seal master
silinder berada di antara lubang kompensasi dan lubang
penambahan, dengan demikian maka minyak rem berhubungan
dengan ruang kerja dan ruang tekanan rendah di belakang piston
b) Saat pedal diinjak
Ketika pedal rem ditekan, push rod
bergerak mendorong piston utama
ke depan yang memulai untuk
membangun tekanan di dalam ruang
utama dan disaluran.

Ketika pedal rem ditekan lebih jauh, tekanan fluida antara


piston primer dan sekun- der terus meningkat, kemudian
memaksa piston sekunder depan dan me- naikkan tekanan di
sirkuit sekunder. Jika rem beroperasi dengan benar, tekanan
akan sama di kedua sirkuit

c) Saat pedal dilepas


Pegas pengembali mendorong piston
master silinder kembali ke posisi
semula lebih cepat dari pada cairan
rem kembali melalui saluran
hidrolik

d) Jika terjadi kebocoran sirkuit


Jika ada kebocoran di salah satu
sirkuit rem, sirkuit tidak mampu
mempertahankan tekanan sehingga
daya pengereman akan berkurang

3) Balance Control Systems


Banyak kendaraan model akhir dilengkapi dengan rem cakram depan
dan belakang rem tromol dan umumnya beban lebih berat di depan
dari pada di belakang. Akibatnya, tekanan yang berbeda kadang-
kadang diperlukan anta- ra depan dan belakang untuk memastikan
gaya pengereman
f. Saluran Hidrolis
1) Pipa baja
Karena sistem rem menggunakan tekanan, maka hanya pipa
berdinding baja ganda digunakan pada saluran hidrolis rem
2) Selang karet
Selang hidrolis rem dirancang untuk mendistribusikan fluida rem
bertekanan tinggi ke silinder roda. Mereka juga harus
memungkinkan untuk gerakanvertikal dari suspensi dan gerakan
horisontal ke sisi roda depan saat kendaraan belok
g. Minyak Rem dan Sistem Bleeding Rem
Spesifikasi untuk semua cairan rem otomotif berdasarkan standar
Department ofTransportation (DOT) harus memiliki spesifikasi
kualitas minyak rem seperti:
1) Bebas mengalir pada temperatur rendah dan tinggi
2) Titik didih lebih dari 400 derajat F (204 derajat C)
3) Titik beku yang rendah
4) Non-korosif terhadap bagian logam atau karet rem
5) Kemampuan untuk melumasi bagian logam dan karet
6) Higroskopis (Kemampuan untuk menyerap kelembaban yang masuk
sistem hidrolik)
Ketiga cairan rem saat ini menurut DOT adalah DOT 3, DOT
4 dan DOT 5. DOT 3 dan DOT 4 adalah campuran polialkilena-glyco-
eter sedangkan DOT 5 berbahan dasar silikon
h. Dasar membleeding sistem hidrolis rem
Setiap kali sistem rem hidrolik dibuka ke atmosfer untuk
perbaikan atau karena kebocoran, maka sistem harus dibleeding untuk
mengeluarkan udara
1) Bleding dengan tekanan
Membleeding dengan tekanan adalah metode yang disukai untuk
membleeding sistem rem karena satu orang dapat melaku- kan
pekerjaan sendiri dan master cylinder tidak harus berulang kali diisi
ulang selama proses tersebut
2) Bleeding secara manual
Proses bleeding manual sistem rem membutuhkan dua teknisi dan
tingkat cairan dalam master silinder harus sering diperiksa. Teknisi 1
bertugas me- nekan pedal rem untuk membangun tekanan fluida,
kemudian berlanjut untuk memberikan tekanan stabil pada pedal
rem sementara teknisi 2 mem- buka katup bleeding dan mengamati
cairan rem dan gelembung udara yang dikeluarkan
i. Boster
Kendaraan moderen dilengkapi dengan boster untuk membantu
pengemudi ketika menginjak pedal rem. Sebagian besar jenis yang
umum dari boster merupakan jenis kevakuman

1) Jenis-jenis boster
a) Boster vakum
Boster dipasang antara pushrod pedal rem dan master silinder dan
mene- rima kevakuman melalui selang dan katup (valve satu
arah). Katup mempertahankan tekanan vakum selama mesin mati
dan menjamin boster akan memiliki kevakuman cadangan untuk
2-3 kali pengereman
b) Boster hidrolis (tekanan)
Boster ini dipakai pada kendaraan yang tidak memungkinkan
digunakanya boster vakum. Cara kerja boster jenis tekanan
hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis dari sistem power
steering. Tekanan pompa power steering digunakan un- tuk
mengoperasionalkan boster rem jenis ini
2) Cara kerja boster
Saat belum bekerja Saat bekerja

Pada saat
Ketika pedal rem pada posisi
pedal rem diinjak, pushrod bergerak
bebas, port vakum internal
maju dan akan me- nutup vakum port
terbuka yang memungkinkan
dan membuka air inlet valve. Dengan
kevakuman mengalir dari
demikian ruang di bagian belakang
ruang di depan piston (ruang diafragma terputus dengan ruangan di
vakum) menuju ruang di depan diafragma dan pada saat yang
belakang piston (ruang vari- sama memungkinkan tekanan udara
abel). Dengan demikian pada atmosfer untuk melewati katup inlet
kedua sisi diafragma menjadi udara masuk ke ruang bagian belakang
vakum diafragma. Hal ini akan menggerakkan
Pegas diafragma menekan piston piston maju dan pushrod akan menekan
kearah dasar, sehingga pushrod piston silinder master sehingga rem
tidak menekan piston master bekerja
silinder
j. ABS (Antilock Braking System)
ABS adalah terobosan untuk sistem pengereman anti penguncian.
ABS terintegrasi dengan sistem pengereman konvensionalABS adalah
sis- tem pengereman yang dikontrol secara elektrolik .Sistem ini
menggunakan suatu unit komputer actuator yang gunanya untuk
mengendalikan tekanan hidrolik yang menuju ke disc brake caliper
semua roda mobil
Prinsip Dasar Rem ABS:
1) Gaya Ban
Gaya ban terdiri dari komponen berikut:
 Driving force (FD) karena pengendalian
 Lateral force (FS) karena steering dan
 Normal force (FN) karena berat kendaran
Lateral force (FS) mentransfer gerakan pengemudian terhadap
jalan dan membuat kendaraan belok. Normal force (FN) ditentukan
oleh berat kendaraan dan muatannya, karena itu berat komponen
bertindak sebagai garis tegak lurus di atas ban. Besarnya suatu gaya
dapat dipengaruhi oleh gaya gesekan antara roda dan permukaan
jalan.
2) Hubungan
Hubungan antara gaya gesek, gaya menyamping, gaya
pengereman dan gaya pengemudian dapat dijelaskan dengan
siklus gesek (friction circle). Saat berbelok pada kecepatan tetap,
semua gaya gesek pada roda tertumpu pada sisi dimana roda
berbelok. Saat berbelok dilakukan pengereman, sebagian dari gaya
gesek ban dipakai sebagai gaya pengereman, sehingga mengurangi
gaya buang ke samping. Akibatnya, dengan memutar kemudi saat
melakukan pengereman maka gaya pengeremannya akan berkurang
karena bagian ban yang bergesekan menjadi menyudut.
3) Gaya Gesek
Gaya gesek FR adalah sebanding sama dengan gaya normal
FN : FR = µ B x FN
4) Slip
Perbedaan ratio antara kecepatan body dan kecepatan roda-roda
disebut “slip ratio”.

5) Lateral Force (Side Force)


Gaya menyamping adalah dasar daya yang terjadi saat mobil
berbelok. Gaya ini mendorong ban kesamping menahan permukaan
jalan, sehingga disebut dengan gaya samping (Side force). Dan
gerakan yang dibangkitkan oleh perubahan ban tersebut disbut
dengan “Over turning moment”.
6) Understeering dan Oversteering
Dengan menambah kecepatan pada titik ini, dapat mengakibatkan
mobil bergerak keluar dari lingkaran dikarenakan adanya
“Understeering”, atau bergerak ke dalam lingkaran dikarenakan
“Oversteering”. Karakter dari actual steering (Understeering atau
Over- steering) ini tergantung dari kendaraan itu sendiri yang
dihubungkan dengan distribusi berat antara roda depan dan belakang,
spesifikasi ban, karakteristik suspensi dan cara pengendaraannya
Komponen ABS:
1) Hidrolic Unit
sebagai penghasil dan pengatur tekanan minyak rem sesuai sinyal
yang diterima dari ABS control unit
2) ABS control unit (ECU)
sebagai penerima dan pengolah data computer yang diperoleh dari
wheel speed sensor dan selanjutnya akan ditentukan besar kecilnya
tekanan minyak rem untuk masing-masing roda
3) ABS wheel speed sensor dan rotor
sebagai penghitung ke- cepatan roda. Dengan cara memberikan
sinyal elektrolis ke ABS control unit, ABS wheel speed sensor
dipasangkan pada keempat roda mobil
Cara Kerja ABS :
Fase
Fase menaikkan Fase menurunkan
mempertahankan
tekanan tekanan
tekanan

2. Mendiagnosis Kerusakan SistemRem


Beberapa gangguan pada rem :
a. Pedal rem rendah dan ringan
disebabkan oleh tipisnya sepatu rem atau jarak sepatu rem dengan
tromol terlalu jauh
b. Rem menarik
Disebabkan oleh penyetelan tinggi sepatu rem yang tidak sama satu
sama atau salah satu silinder roda bocor
c. Rem bergetar
Disebabkan oleh sepatu rem yang sudah keras dan kena oli atau gemuk
d. Pedal rem keras tetapi rem tidak pakem
Penyebabnya sepatu rem ada gemuk/oli atau silinder roda macet
e. Suara ketukan atau gesekan
Kalau bunyi dari roda depan disebabkan oleh bergesernya indikator
ketebalan brake pad. Bunyi dari roda belakang dapat disebabkan karena
habisnya sepatu rem
f. Lampu rem menyala terus
Penyebabnya karena switch rem yang terpasang menyatu dengan
master silinder rem rusak
g. Rem Tidak Bekerja Dengan Baik
h. Timbul Bunyi Pada Saat Pengereman
Pemeriksaan pada rem :
a. Pemeriksaan rem tromol
Pemeriksan semua komponen rem tromol, meliputi : Masa
pakai,Hot spot atau cek panas ,Keolengan, Perubahan bentuk dan Retak
1) Mengukur rem tromol
 Mengukur diameter maksimum
 Membubut permukaan gesek tromol
2) Pemeriksaan dan diagnosa rem tromol
a) Pemeriksaan visual rem tromol
 Lepaskan tromol rem sebelum melakukan inspeksi visual
 Memeriksa tingkat cairan dalam master silinder dan
memeriksa sistem rem hidrolik
 Gunakan alat angkat yang tepat untuk menaikkan kendaraan
 Angkat roda
b) Pemeriksaan sistem rem
 Mengidentifikasi sumber kebocoran
 Periksa kampas rem
 Periksa backing plate dari retak dan distorsi
 Periksa pegas pengembali sepatu rem dari retak dan
distorsi.Pastikan pegas terhubung pada kedua ujungnya
 Pastikan pegas pemegang sepatu rem tidak terdistorsi dan
pin tidak bengkok
 Poin inspeksi rem , Pastikan tuas roda gigi bintang tidak bulat
(slek)., Periksa anchor pin
 Periksa kebocoran di sekitar penutup debu silinder roda
 Periksaan rem tromol
b. Pemeriksaan rem cakram
1) Memeriksa sistem rem cakram secara visual
a) Memeriksa ketinggian minyak rem dalam master silinder
b) memeriksa sistem rem hidrolik
c) menaikkan kendaraan
d) Lepaskan roda
e) memeriksa komponen rem dan mencatat setiap indikasi
kebocoran
f) Mengidentifikasi sumber manapun kebocoran
g) Periksa kanvas rem
2) Periksa ketebalan kanvas rem
a) Jika kanvas rem terpaku ke pad , kepala paku keling harus
minimal
b) 1/16 di bawah permukaan lapisan untuk mencegah kontak
dengan permukaan cakram
c) Kanvas rem yang melekat pada pad setidaknya setebal plat pad itu
sendiri
d) Ganti pad yang tidak memenuhi standar ketebalan
3) Indikator pemakaian pad
a) indikator keausan mekanis atau suara
menggunakan strip logam melekat pada pad rem dan
diposisikan untuk membuat kontak dengan cakramrem ketika pad
mencapai tingkat yang telah ditentukan. Strip logam menggosok
terhadap cakram menghasilkan suara memekik untuk
mengingatkan pengemudi
b) indikator keausan pad secara listrik / elektronik
menggunakan bantalan dengan konektor listrik tertanam dalam
bahan pad rem. Ketika bantalan pakai ke titik yang telah
ditentukan
konektor listrik di pad terhubung dengan permukaan cakram
(terhubung pada ground). rangkaian antara konektor pad akan
menyalakan lampu peringatan rem pada panel instrumen
4) Menentukan penyebab pedal rem berdenyut
Sebuah cakram yang terlalu tipis dapat menyebabkan pedal
rem berdenyut
a) mengangkat kendaraan
b) Gunakan mikrometer , mengukur ketebalan cakram pada 12 titik
berbeda
c) Bandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasi ketebalan
minimal dicantumkan pada cakram. Jika ketebalan kurang dari
spe- sifikasi, ganti cakram
d) Periksa cakram terhadap alur
5) Prosedur untuk menentukan apakah cakram sejajar
Cakram yang tidak sejajar dapat menyebabkan pedal rem berdenyut
atau gaya pengereman menurun.Gunakan mikrometer, ukur
ketebalan cakram di 12 lokasi yang berbeda. Catat setiap
pengukuran. Jika salah satu hasil pengukuran melebihi 0.001 in dari
yang lain dengan demikian cakram tidak sejajar
6) Prosedur mengukur run-out cakram
a) Kendaraan disangga dengan benar dan roda bebas
b) Kencangkan dasar dial indikator ke spindle, knucle, atau
beberapa tempat lainnya
c) Sesuaikan dial indikator
d) Putar cakram sambil melihat dial indikator
e) Hentikan jika dial indicator menunjukkan angka nol
kemudian putar cakram
f) Hentikan jika dial indikator di angka tertinggi
g) Kurangi pembacaan terendah dari yang tertinggi,
perbedaannya adalah run-out cakram
c. Pemeriksaan Hidrolis Rem
1) Pemeriksaan silinder master
a) memeriksa kebocoran eksternal master silinder
 Bersihkan dan keringkan bagian luar master silinder
 Pompa pedal rem setidaknya 10 kali dan kemudian mencari
tanda- tanda kebocoran di sekitar saluran rem, pisto cup, atau
boster jika ada
b) memeriksa master silinder untuk kebocoran internal
Ketika kendaraan berhenti, tahan pedal rem. Perhatikan apakah
pedal per- lahan-lahan kehilangan tekanan. Jika pedal kehilangan
tekanan meskipun sudah ditekan berulang-ulang kali, mungkin
ada kebocoran didalam master silinder
c) memeriksa kerja silinder master
 Buka tutup reservoir pada master silinder
 Perintahkan asisten untuk memompa pedal rem setidaknya 10
kali dan tahan tekanan
 Lepaskan tutup dari reservoir dan bebaskan pedal rem.
Cairan harus menyembur sampai (sekitar 1/4 in) dari reservoir.
Jika cairan tidak menyembur, berarti ada udara didalam sistem
hidrolis, sehingga perlu di bleeding
2) Memeriksa dan Menyetel tinggi bebas dan panjang langkah
Pedal rem
a) mengatur dan menyetel dengan benar rem parkir
b) Ukur tinggi bebas pedal rem dengan mistar baja
c) Ukur jarak antara ujung pedal terhadap lantai mobil dimana temat
pedal rem jatuh
d. Memeriksa dan Menyetel Rem Parkir (rem tromol)
1) Prosedur untuk memeriksa rem parkir
a) Pastikan hubungan kabel dengan komponen lain bebas dan berada
dalam kondisi yang baik
b) periksa kabel terutama keutuhannya tidak berumbai
c) tidak menunjukkan ada tanda-tanda keausan berlebihan
d) pastikan komponen dirakit dengan benar
e) Periksa komponen dari rem parkir
f) Periksa semua permukaan gesekan dari masing-masing sepatu
rem untuk ketebalan dan kontaminasi dari kotoran
2) Prosedur untuk menyetel rem parkir (tromol)
a) Lepaskan rotor / drum dari poros roda belakang
b) Periksa komponen rem parkir
c) Periksa semua permukaan gesekan dari masing-masing sepatu
rem untuk ketebalan dan kontaminasi dari kotoran dan minyak
d) Perbaiki komponen yang diperlukan
e. Memeriksa dan Menyetel Rem Parkir (rem Cakram)
1) Melepas caliper
2) Pengujian Kinerja Rem Parkir.
f. Memeriksa dan Mengganti Saluran Hidrolis Rem dan Selang
Periksa semua saluran hidrolis rem dari retak, penyok, korosi, dan
kebo- coran sekitar fitting. Korosi dapat "matikan" mur flare. Oleskan
minyak me- nembus ke mur sebelum membukanya. Jika mur tidak
mudah dilepas , potong saluran hidrolis, dan ganti seluruh saluran
g. Mendiagnosis Boster
1) Boster vakum
a) Periksa sistem rem secara umum
b) mengukur kevakuman
c) Periksa katup dengan meniup di kedua arah
d) Gunakan pompa vakum tangan untuk menguji kerja boster.
2) Boster hidrolik
a) Periksa sistem rem secara umum
b) Periksa kekuatan sabuk puli pompa power steering (longgar atau
slip).
c) Periksa tekanan fluida power steering
d) Periksa kebocoran eksternal dalam sistem rem hidrolik
h. Memeriksa dan Mengganti Saluran Hidrolis Rem
Periksa semua saluran rem logam untuk retak, penyok, korosi, dan
kebo- coran sekitar fitting . Ganti pipa jika rusak . Korosi dapat "
memacetkan" mur flare pad saluran hidrolis rem . Oleskan minyak
menembus ke mur sebelum mencoba untuk melepasnya. Jika mur tidak
dapat dengan mudah dilepas , potong saluran , dan ganti seluruh saluran
i. Memeriksa dan Memperbaiki Bearing Roda Depan
1) Bantalan roda non sealed.
2) Bantalan roda sealed
j. Mendiagnosis Kerusakan pada ABS
ABS adalah sistem four-wheel yang mencegah roda
mengunci-up secara otomatis modulasi tekanan rem selama berhenti
darurat. Dengan mencegah roda dari penguncian, ini memungkinkan
pengemudi untuk mempertahankan kontrol kemudi dan menghentikan
dalam jarak yang sesingkat mungkin di bawah kondisi yang paling
ekstrim
Prosedur dalam mendiagnosis kerusakan pada ABS, dilakukan
dengan
memeriksa kerusakan mekanis terlebih dahulu. Jika gangguan
mekanis sudah teratasi, maka pemeriksaan dilanjutkan pada komponen
elektronis. Pemeriksaan elektronis dilakukan dengan menggunakan
scantool, osciloscop, dengan merujuk pada buku pedoman dari pabrik
pembuat kendaraan
3. Memperbaiki Sistem Rem
a. Pemeriksaan dan perbaikan rem tromol
 Jika rem belakang pada kendaraan penggerak roda belakang
ter- kontaminasi dengan pelumas, ganti seal poros serta sepatu rem
 Jangan gunakan pelarut mesin pada bagian rem . Gunakan hanya
pelarut dibuat khusus untuk rem
 Pelarut mesin atau bensin akan mencemari bagian rem dan dapat
menye- babkan kegagalan rem
 Periksa ketebalan kampas rem
 Periksa kampas rem dari retak, paku keling longgar, hilang atau
kawasan yang rusak , atau masalah lainnya
 Ganti sepatu yang tidak memenuhi standar ketebalan
 Periksa backing plate dari retak dan distorsi
 Periksa pegas pengembali sepatu rem dari retak dan distorsi
 Periksa penyetel roda bintang
 Periksa apakah tromol oval atau berlekuk, juga perhatikan juga
apakah tromol retak atau bintik-bintik
 Periksa daerah yang menjadi persinggungan dengan sepatu rem
dari tanda-tanda keausan
1) Memeriksa sistem rem tromol dengan pengukuran
Ukur diameter tromol
2) Prosedur perawatan silinder roda
a) Lepas baut pengikat silinder roda dari backing plate
b) Dorong keluar semua komponen dalam roda silinder - piston,
pegas, seal
c) membersihkan silinder roda dan dua piston dengan pelarut yang
d) direkomendasikan untuk sistem rem
e) Setelah menghoning silinder roda, cuci silinder dengan larutan
pembersih rem
f) Pastikan bahwa semua bagian dilumasi dengan minyak rem bersih
atau pembersi lain yang disetujui rem perakitan pelumas
g) Pasang seal baru dan pegas baru
h) Pasang kedua piston dengan sisi datar menghadap ke arah seal
i) Pasang boot dan harus bisa memegang piston
j) Pasang baut bleeding
k) Pasang silinder roda pada backing plate
3) Perbaikan silinder master
a) Melepas silinder master
 Lepaskan penutup silinder dan tiriskan minyak rem dari master
silinder
 Lepaskan baut penyetop torak 2 sekunder piston
 Lepaskan ring penjamin ( snap ring ) dengan menekan torak
dan melepas snap ring, keluarkan torak 1 dan 2
 Lakukan penghoninngan dengan alat honing (menggunakan
bor tangan ) Saat menghoning silinder dilumasi dengan air
Setelah halus, bersihkan dengan udarakompresor.
b) Pemasangan adalah kebalikan pembongkaran
 Lumasi sil – sil dengan vet silikon atau
 Glikol ( pada tanda panah ) Memasang torak harus tegak lurus.
Agar sil tidak rusak, bantulah dengan kawat pengepas
4) Membleeding
a) Membuang udara secara manual
b) Membuang udara dengan menggunakan tekanan
5) Penyetelan dan perbaikan rem parkir
a) Pastikan rem parkir pada posisi off
b) Sesuaikan sepatu rem (memastikan clearance yang benar).
c) Minta tolong pada seseorang untuk menggerakkan tuas rem
tangan
d) Perik- sa apakah sepatu rem dapat ditekan dan kembali ke
posisi semula
e) Tarik tuas rem parkir (handle) lima takik (klik).
f) Kurangi atau tambah kete- gangan kabel rem parkir dengan me-
mindahkan equalizer naik atau turun dari batang penyetel
g) Putar mur equalizer satu putaran untuk menambah atau
mengurangi ketegangan kabel
h) Bebaskan tuas rem parkir dan pastikan roda dapat berputar bebas
6) Pemeriksaan dan perbaikan boster
a) Periksa dan setel panjang push rod
b) Menguji kerja boster
c) Tes kebocoran boster
b. Pemeriksaandanperbaikan remcakram
1) Memeriksa dan mengganti balok rem (pad).
2) Pemeliharaan rem cakram
3) Pemeriksaan ketebalan kampas, sepatu rem dan balok rem
4) Perbaikan disc brake
5) Perbaikan komponen caliper
6) Periksa busing, batang dan tabung pengantar
c. PemeriksaanABS
1) Memeriksa kerjanya ABS Hydraulic Unit
2) ABS Hydraulic Unit
3) ABS Control Module
4) Speed Sensor Roda Depan
5) Speed Sensor Roda Belakang
6) ABS Fail - Safe Relay
7) ABS Pump Motor Relay

4. Perbaikan Sistem Penerangan, Tanda Pengaman dan Penghapus Kaca


1. Identifikasi Komponen Sistem Kelistrikan Bodi Standart Dan
Pengaman
Menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama
yaitu:
1. Untuk melihat (pengemudi)
2. Yang terlihat orang lain
3. Macam-macam Lampu Pijar
Terdiri dari :
1) Lampu pijar biasa
Fungsi: Apabila filamen menjadi panas walfram akan memijar dan
mengeluarkancahaya sekitar 10 – 18 lumen/watt.
2) Lampu pijar halogen
Fungsi :Lampu halogen menyala lebihterang dari pada lampu pijarbiasa karena
filamen lebihpanas.
3) Lampu Kepala
Fungsi : lampu kepala untuk membungkus berkas cahaya untuk
memberikankuat penerangan kuatpenerangan yang cukup pada arah yang kita
inginkan.
Lampu kepala pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 :
1) Lampu kepala pijar
Konstruksi

Lampu kepala denganlampu pijar


Keterangan
1 = Lampu pijar
2 = Reflektor
3 = Kaca bias
4 = Pemeganglampu kepala
5 = Tutup lampu pijar
Reflektor : reflektor merupakan cermin cekung yangberbentuk
parabolafungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar
2) Lampu kepala dengan sealed beam
Suatu lampu kepala yang menggunakan filamen reflektor dan kacabias
dirakitmenjadi satu tidak bisa dibuka-buka. Kalau satu filamen rusak semua
unit perludiganti. Kaca bias di sini berfungsi untuk melindungi filamen dan
penyebarcahaya.
4) Kaca bias
Fungsi :Dengan adanya kaca bias,maka cahaya yang datingakan dibagi-bagi
menjadibeberapa fokus baru, yangmenyebarkan sinar supayapenerangan di
atas jalanlebih sempurna.
5) Aturan Sinar Lampu Kepala perlu distel
Lampu kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak
mengganggupengemudi lawan arah.

Gambar 1.8 Arah penyinaran yang salah

Gambar 1.9 Arah penyinaran yang betul


6) Proyeksi sinar pada jalan raya dan papan penyetel
Supaya sistem ini berfungsidengan baik, lampu harusdipasang serendah
mungkin.Proyeksi sinar lampu pada papanpenyetel berbentuk empat
persegipanjan.

Gambar Proyeksi sinar pada papan penyetel


2. Sistem Lampu Tanda Belok, Klakson
Lampu tanda belok berfungsi untuk :
a. Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan kita
akan membelok
b. Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi
pada jalur yang berbeda
c. Memberi tanda berhenti sementara pada salah satu sisi jalan.
Macam-macam pengedip
1) Model bimetal
Setiap pengedip mempunyai 2 atau 3 terminalpenghubung kabel-
kabelrangkaian
Keuntungan dan kerugian flasher bimetal
Keuntungan :
1) Bentuk lebih sederhana
2) harga lebih murah
Kelemahan:
1) Sangat berpengaruh terhadap perubahan arus dan
tegangan
2) Kelebihan beban akan mempercepat kedipan lampu
 Klakson
Klakson berfungsi untuk : memberi tanda/isyarat dengan bunyi.
Sedangkanbunyi itu timbul karena adanya getaran.Agar klakson dapat
didengar dengan baik dan sesuai dengan peraturan,maka klakson harus
mempunyai frekuensi getaran antara 1800 – 3550 Hz.
Pada umumnya klakson dapat dibagi dalam beberapa macam antara lain :
1) Klakson listrik :
a. Arus bolak-balik (AC)
Pada magnet listrik akan terjadi pergantian kutub-kutub utara dan
selatan sesuai dengan frekuensi listrik, akibatnya membran bergetar.
Klakson ini dipakai pada kendaraankendaraan jenis kecil dengan
pembangkit
listrik memakai dinamo AC, tanpa. Kerugian klakson ini frekuensi
klakson turun bila putaran motor turun, karena frekuensi listrik
tergantung dari putaran motor.
b. Arus searah (DC)
Klakson ini ada dua macam :
a. Model piringan
Klakson piringan tidak memakaicorong resionansi. Tapimenggunakan plat
resonansi agarsuara lebih harmonisJenis klakson ini
merupakanperlengkapan standar pada setiapkendaraan baru

b. Model siput (spiral)


Memakai corong resonansi agarsuara lebih harmonis

Perbedaan dengan model piringan dengan model siputhanya corongresonansi


dan suara yang dihasilkan.
1) Pada model piringan suara yang terdengar akan lebih jauh dan lurus ke
depan
2) Pada model siput suara akan terdengar lebih menyebar
3) Panjang corong resonansi pada model siput harus disesuaikan dengan
frekuensi yang biasanya lebih rendah dari model piringan
a. Klakson udara
Untuk menimbulkan suara pada klakson udara kita perlukansistem udara
tekan,yang diperoleh dari kompresor listrik atau katup elektro pneumatis
(kompresorrem angin)
a. Dengan kompresor listrik
Agar klakson dapat bekerja lebih cepat, maka penempatan motor listrik
haruslebih dekat dengan klakson.

Motor listrik D akan menggerakkan kompresor E dan menghasilkan


udara tekan. Relai B akan memberikan arus listrik pada motor listrik
bila sakelar
klakson C digunakan.
b. Memakai katup elektro pneumatis (dengan kompresor rem angin)

A = Klakson
B = Katub relai elektro
pneumatis
C = Sakelar klakson
D = Baterai
E = Tangki udara tekan
F = Kompresor
Klakson udara dengan sistem ini banyak dipakai pada kendaraan besar
yang memakai sistem rem angin
1) Kompresor (F) yang digerakkan oleh tenaga motor kendaraan itu
sendiri mengisi tangki udara tekan(E).
2) Bila sakelar klakson (C) dihubungkan, maka katup relai elektro
pneumatis (B) akan membuka saluran udara ke klakson. Udara tekan
akan menggerakkan plat getar hingga klakson berbunyi.
Untuk menimbulkan suara pada klakson udara kita perlukan sistem
udaratekan, yang diperoleh dari kompresor listrik atau katup elektro
pneumatic(kompresor rem angin)
3. Relay, Lampu Rem Dan Lampu Mundur
a. Konstruksi dan cara kerja relay
Fungsi relai memperkecil rugi (kehilangan) teganganpada rangkaian
listriksehingga komponen kelistrikan dapat bekerja dengan optimal.
Bila arus listrik mengalir ke terminal 86, magnet listrik dan massa, maka
magnet listrik menarik kontak.Rugi tegangan dapat diperkecil, karena arus
utama dapat dihubungkanlangsung dari baterai ke pemakai, tanpa
melewati sakelar-sakelar, stekerterminal dan kabel yang panjang.
b. Macam-macam relay
 Relai menutup
Relai ini sama seperti contoh konstruksi dasar, kontak pemutus dalam
posisi menutup bila relai bekerja. Penggunaan relai ini antara lain pada
rangkaian sistem penerangan
 Relai membuka
Relai ini kebalikan dari relai menutup, magnet listrik berfungsi
memutuskanhubungan arus utama ke pemakai. Dipakai pada rangkaian-
rangkaian pengaman seperti pada kipas pendingindengan listrik atau
pada sistem AC.
 Relai kombinasi
Pada relai ini terdapat terminal arus utama untukdihubungkan ke
pemakai (terminal 87 & 87a)dengan dua terminal ini relai dapat
dijadikan relaimembuka atau relai menutup serta kombinasikeduanya
Pada relai ini terdapat terminal arusutama untuk dihubungkan ke
pemakai (terminal87 & 87a) dengan dua terminal ini relai dapatdijadikan
relai membuka atau relai menutupserta kombinasi keduanya
 Relai 2 langkah
Pada relai 2 langkah mempunyai kontak pemutus dan 2 terminal arus
utama kepemakai (56a, 56b), arus utama 30 juga dijadikan arus
pengendali. Relai inidipakai untuk lampu kepala dengan lampu blit (dim)
c. Kegunaan lampu rem dan lampu mundur
 Lampu rem
Lampu rem berfungsi untuk memberi tanda pada pengendara lain,
bahwakendaraan kita sedang melakukan pengereman.
Sakelar lampu rem ada 2 macam
1) Sakelar mekanis: dipasang pada pedal rem, sakelar menghubung
bila pedal rem ditekan
2) Sakelar hidraulis: dipasang pada silinder utama, sakelar
menghubung pada saat tekanan minyak rem sudah mencapai 0,5–
1,5 bar
 Lampu kontrol rem
Terletak pada ruang panel berfungsi untuk memberi tanda pada
pengemudi,bahwa ada masalah pada rem hidraulis atau rem mekanis
(rem parkir) masihbekerja.Biasanya satu lampu yang menyala dengan
warna merah dihubungkandengan sakelar-sakelar pengontrol rem
mekanis, pengontrol permukaan dantekanan minyak rem.
4. Perlengkapan Pengaman Kelistrikan Bodi Dan Jenis-Jenis
Pengaman Kelistrikan
Kegunaan Perlengkapan Pengaman Kelistrikan Bodi Jenis –Jenis Pengaman
Kelistrikan
Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem. Karena
beberapafactor sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan,misal:
hubungan singkatyang dapat menyebabkab kerusakan pada komponen sistem
kelistrikan tertentu.Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat
melindungi (pengaman) sirkuitkelistrikan pada kendaraan.Sekring/fuse, fusible
link dan circuit breaker , insulating kabel, clam kabel, dankonector yang
digunakan sebagai komponen komponen yang melindungi sirkuit.
 Sekring ( fuse )
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus
yangberlebihan melalui sirkuit,maka sekring akan berasap atau terbakar
yangmenandakan elemen dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit
terbuka danmencegah komponen komponen lain darikerusakan yang
disebabkab oleh arusyang berlebihan.
 Fusible link
Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan
sekring.Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan untuk arus
yang lebihbesar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang
lebih tebal.Seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya
melebihikapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru
 Circuit breaker
Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi
darikesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan
sirkuitpemanas (heater)
a) Tipe circuit breaker
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga)
tipe,yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting type
Mechanical dan
Automatically reset solid state type.
b) Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan
Automatic resetting type Mechanical terdiri dari sebuah lempengan
bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya
bersentuhan
c) Cara kerja
Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit
breaker,maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan
membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan memutuskan
aliran arus.
Tipe penyetelan
Circuit breaker dapat disetel. penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe
biasa.
a. Tipe penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus
untuk melindungi rangkaian dari selenoid door lock (system 12V) yang
membuka
karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika
temperatur dari lempengan bimetal turun.
b. Tipe penyetelan biasa
Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical)
dilengkapi untuk system 12 V dan 24 V. Ukuran arusnya adalah
10A,14A,20A dan 30A
5. Sistem Penghapus Kaca/ Pembersih Kaca
a. Penghapus / pembersih kaca
Fungsinya untuk : membersihkan kaca mobil dari air dan kotoran yang
menempelpada kaca depan, belakang atau kaca lampu kepala.
Penghapus laca belakang dan lampu kepala, gerakkan motor dibuat berayun
(seperti bandul), sehingga gerakkan motor dapat diberikan langsung pada
bagian lengan penghapus kaca, tanpa mekanisme penggerak lainnya.
Macam-macam gerakan lengan penghapus kaca depan
a. Gerakan 2 lengan searah
b. Gerakan satu lengan
c.Gerakan lengan berlawanan
d.Gerakan satu lengan diatur
Gerakan lengan penghapus yang terbaik, karena hampir mengenai
keseluruhan permukaan kaca.
a. Motor listrik DC
1. Dengan magnet permanen
1) Dengan magnet permanen
Pada rangkaian ini ada satu kecepatan saja pada motor, bila
sakelardihubungkan, arus listrik mengalir dari terminal 15 ---- 53
sikat dan massa (31)kecepatan (dengan tiga sikat)Sakelar dimatikan,
arus pada terminal 53 a akan diputuskan oleh nok melaluisakelar
pemberhentian.
2) Dengan magnet listrik
Gulungan T (yang paralleldengan jangkar), berfungsiuntuk
membuat putaran motortetap.Arus listrik mengalir ke terminal
53b,gulungan T dan U massa, serta dariterminal 53 ke gulungan
jangkar motorgulungan U ----- massa. Gulungan T akan
memperlambatputaran motor. Dua kecepatan dan rem listrikSistem
penghapus kacadengan kelembaban massayang besar,
memakaigulungan rem (R)

b. Pengatur waktu (interval)


Sakelar interval dipakai bila ada hujan gerimis kecil-kecil dan kita
tidakmemerlukan penghapus kaca yang bergerak terus menerus.Semua
sistem penghapus kaca yang memakai sakelar pemberhentian terakhirbisa
dilengkapi dengan interval.
Pengatur waktu (interval)/sakelar interval

Ada 2 macam sistem :


1) Dengan pompa mekanik ( sudah jarang dipakai )
2) Dengan pompa listrik

6. Merangkai Sistem Kelistrikan Bodi Standar Dan Wiring


Kelistrikan
Simbol kelistrikan secara umum menurut stándar DIN Simbol-simbol
yang digunakan pada sistem penerangan. Simbol-simbol yang digunakan
pada sistem: Starter, generator dan regulator,pengapian konvensional,
pengapian elektronik.
Peraturan umum dalam gambar listrik:
a. Penghantar meliputi: Vertical, Horizontal, Rangkaian tertentu, Sejajar
dan tebalnya sama.
b. Sambungan:Yang tidak bisa dilepas dan yang bisa dilepas
c. Garis:
Rangkaian sederhana terdiri dari:
a. Rangkaian menggunakan sekering
b. Untuk merangkai lampu kota memerlukan komponen
c. Untuk merangkai lampu kepala memerlukan komponen
d. Lampu-lampu yang menyala bersama lampu
e. Lampu-lampu yang menyala bersama lampu kota
f. .Lampu jauh tambahan digunakan agar lampu jauh menyala lebih
terang
g. Lampu kepala sealed beam pada posisi horisontal lampu dekat di
bagian dalam Lampu bagian luar terdapat dua filamen yaitu untuk
filamen Lampu jauh dan filamen Lampu dekat.
7. Merangkai Sistem Kelistrikan Bodi Standar
a. Arus listrik akan mengalir pada rangkaian tertutup dari terminal
baterai + ke rangkaian pemakai kemudian lewat massa kembali ke
baterai
b. Untuk kabel massa pergunakan kabel hitam
c. Untuk kabel plus pergunakan kabel merah
Pengabelan sederhana
a. Pengabelan rangkaian lampu kota
b. Pengabelan rangjaian lampu kepala
c. Pengabelan rangkaian lampu rem
d. Pengabelan lampu kepala dekat/jauh dan blit
e. Pengabelan rangkaian lampu kepala menggunakan relai pemindah 2
langkah
Rangkaian lampu tanda belok dan hazard
a. Rangkaian lampu tanda belok dengan lampu kontrol 1 biji
b. Rangkaian lampu tanda belok dengan lampu kontrol 2 biji
c. Rangkaian hazard dan lampu tanda belok menggunakan dioda
d. Rangkaian hazard dan lampu tanda belok
e. Rangkaian hazard dan lampu tanda belok menggunakan flasher
elektronik
Klakson, Lampu Rem dan Lampu Mundur
a. Rangkaian klakson sederhana
b. Rangkaian 2 dua klakson
c. Rangkaian 2 klakson dengan relai
d. Rangkaian 3 klakson dengan relai
e. Rangkaian lampu rem dan lampu kontrol rem tangan
f. Rangkaian lampu mundur
8. Diagnosis Kerusakan Dan Perbaikan Sistem Penerangan, Tanda
Dan Penghapus Kaca/ Pembersih Kaca
 Bola lampu yang terbakar kacanya mudah pecah : Untuk mengganti,
lindungi jari dengan lap.
 Pengontrolan bagian depan dan belakang mobil harus dengan satu
orang yang membantu memeriksa :
a. Lampu menyala atau tidak
b. Terang cahaya lampu
c. Kondisi kaca bias dan reflektor
d. Frekuensi tanda belok
 Mengganti bola lampu
Jika lampu tidak hidup walaupun filamennya tidak putus, kontrol
rangkaian listrik dengan cara menghubungkan lampu kontrol antara
terminal plus dan tabung soket.
Perhatikan : Jangan sampai terjadi hubungan singkat !
Bersihkan harus “Off” terlebih dahulu !
 Penghapus kaca
Kontrol kondisi karet dan kelonggaran pada engsel dan bantalan
lengan penghapus !
 Nosel pembasuh
Kontrol / stel arah semprotan nosel pembasuh ! Dengan jarum (kawat
yang digerinda pada ujungnya) Sakelar kombinasi (kanan & kiri roda
kemudi) berfungsi untuk menyalakan:
a. Lampu kota tingkat 1
b. Lampu jauh/dekat, tingkat 2
c. Lampu blitGanti posisi jauh/dekat
d. Lampu tanda belok
e. Motor penghapus kaca
f. Pembasuh/penyemprot air
 Macam-macam simbol lampu kontrol waktu Kunci kotak “ON”
a. Lampu kontrol pengisian
b. Lampu kontrol Tekanan oli
c. Lampu kontrol Rem tangan & kerusakanrem kaki
d. Lampu kontrol Pemanas mula (Diesel)
e. Lampu kontrol Lampu jauh
f. Lampu kontrol Tanda belok
g. Lampu kontrol Pemanas kaca jendela belakang
h. Lampu kontrol Kontrol pintu belakang
 Persyaratan penyetelan pada mobil
a. Pemasangan lampu tidak boleh longgar atau terputar.

b. Reflektor dan kaca bias harus bersih, tanpa kotoran, korosi dan air
c) Ban tidak boleh kempis
c. Mobil harus tanpa beban e) Lantai yang rata
d. Roda depan harus lurus
e. Tempatkan mobil tegak lurus terhadap papan penyetel
 Ukuran tinggi pusat lampu pada papan penyetel, kemudian stel tali
horisontal pada papan 10% kurang tinggi (t).
 Tempatkan tanda-tanda vertikal pada papan penyetel segaris dengan
sumbu lampu-lampu kendaraan.
 Dengan baut penyetel yang terletak di atas lampu, kita stel lampu ke
atas/bawah Dengan baut penyetel yang terletak di samping lampu, kita
stel lampu ke kanan/ kiri.
9. Perbaikan Rangkaian Sistem Penerangan, Tanda Dan
Pengaman
Ada dua jenis sekering dilihat dari bentuknya yaitu type blade/pipih dan
cartridge/tabung.
Langkah – langkah mengganti sekering.
Langkah – langkah mengganti bola lampu kepala
Memperbaiki Rangkaian Kabel
Langkah perbaikan Memperbaiki Kerusakan Konektor Kabel
10. Diagnosis Dan Perbaikan Sistem Penghapus Kaca/ Pembersih
Kaca
Rangkaian penghapus kaca dengan dua kecepatan dan posisi mati
automatis.
Rangkaian penghapus kaca dua kecepatan yang dilengkapi dengan
interval tetap
Rangkaian penghapus kaca yang dilengkapi dengan penyemprot air
5. Perbaikan Sistem Pengapian, Sistem Starter dan Pengisian
1. Sistem Pengapian Konvensional
Fungsi dasar system pengapian adalah untuk membangkitkan bunga api
yang dapat membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi ;
a. Bunga api yang kuat
b. Saat pengapian yang tepat
c. Ketahanan yang cukup
Prinsip pembangkitan tegangan tinggi
1. Self induction effect
Yaitu, Jika arus mulai mengalir ke kumparan atau bila arus diputuskan, maka
kumparan membangkitkan EMF, yang bekerja melawan perubahan gaya
magnet pada kumparan.
2. Mutual induction effect
Yaitu, jika dua kumparan dalam satu garis dan besarnya arus yang mengalir
pada satu kumparan/kumparan primer dirubah, maka EMF akan bangkit pada
kumparan lainnya/kumparan sekunder dengan arah melawan perubahan garis
gaya magnet pada kumparan primer.
Adapun besarnya EMF ditentukan oleh ;
a. Banyaknya garis gaya magnet
b. Banyaknya gulungan kumparan
c. Tingkat dimana garis gaya magnet berubah
Untuk memperoleh EMF yang besar dari mutual inductance/tegangan
sekunder yang dibangkitkan, maka arus yang masuk pada kumparan
primer harus sebesar mungkin dan pemutusan arus harus secepat
mungkin.
Berikut komponen-komponen system pengapian konvensional ;
1. Baterai
Sebagai penyedia atau sumber arus listrik DC
2. Kunci kontak
Untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke
rangkaian primer pada system pengapian
3. Koil
Untuk mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi antara
5000 sampai 25000 Volt
4. Kontak pemutus/breaker point
Menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan
tinggi pada rangkaian sekunder pada system pengapian
5. Kondensator
- Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat
kontak mulai membuka
- Mempercepat pemutusan arus primer sehingga tegangan induksi yang
timbul pada rangkaian sekunder tinggi
6. Distributor
Untuk membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busi sesuai
dengan urutan pengapian
7. Busi
Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi didalam ruang
bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai
8. Saat pengapian
Saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai pembakaran, saat
pengapian diukur dalam derajat poros engkol sebelum atau sesudah TMA
9. Advance sentrifugal/governor
Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin digunakan
sentrifugal
Berikut rangkaian aliran arus ignition circuit

2. Sistem Pengapian Elektronis


a. Sistem pengapian transistor.
Kelemahan utama pada mesin mobil yang menggunakan kontak
pemutus/breaker point yang mempunyai silinder banyak dan berputar cepat,
maka frekuensi pemutusan kontak pemutus lebih tinggi.
Frekuensi pemutusan kontak pemutus/breaker pointtinggi, waktu penutupan
kontak pemutus menjadi pendek, arus yang mengalir pada kumparan primer
tidak mencapai maksimum, kemampuan pengapian menjadi berkurang.
Karena hal tersebut maka dikembangkan system pengapian elektronis.
Pada system pengapian transistor, signal generator dipasang didalam
distributor untuk menggantikan breaker point dan cam. Signal generator
membangkitkan tegangan untuk mengaktifkan transistor pada igniter untuk
memutus arus primer pada ignition coil.
Berikut komponen pada system pengapian elektronis ;
a. Signal Generator.
Semacam generator AC yang menghasilkan arus bolak-balik berfungsi
untuk power transistor didalam igniter untuk memutuskan arus primer
pada coil pengapian pada saat pengapian yang tepat.
b. Signal Rotor.
Mempunyai gigi sebanyak jumlah silinder.
c. Igniter.
Terdiri dari sebuah detector yang mendeteksi EMF yang dibangkitkan
oleh signal generator, signal amplifier dan power transistor, yang
melakukan pemutusan arus primer ignition coil pada saat yang tepat
sesuai dengan signal yang diperkuat. Pengaturan dwell angle untuk
mengoreksi primary signal sesuai dengan bertambahnya putaran mesin
disatukan didalam igniter.
d. Current limiting control
Suatu system yang mengontrol aliran arus pada kumparan primer,
sehingga arus primer dipertahankan konstan pada setiap saat, mulai dari
kecepatan rendah sampai pada kecepatan tinggi dan memungkinkan untuk
menghasilkan tegangan sekunder yang konstan.
e. Pick up coil
Generator yang berfungsi untuk menghasilkan arus maupun tegangan
untuk mengaktifkan ignitor.
f. Magnet permanen
Sebagai sumber induksi
Keistimewaan dari system pengapian elektronis antara lain,
- Tidak terjadi keausan pada system pengapian, karena tidak menggunakan
kontak pemutus/breaker point.
- Saat pengapian perlu disetel sekali saja.
- Tegangan pengapian lebih stabil jika dibandingkan pengapian
konvensional, pada putaran tinggi maupun rendah.
- System rangkaian elektronik mampu dialiri arus listrik sampai 8 amper
- Tidak terjadi pentalan.
3. Sistem Starter
Karena mesin tidak dapat hidup dengan sendirinya, walaupun campuran udara
dan bahan bakar dapat disalurkan kedalam ruang bakar. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu system yang dapat merubah energy listrik menjadi energy
mekanik yang berupa gerak putar. Untuk memutar poros engkol dari mesin,
sehingga mesin bias hidup. Kecepatan minimum dibutuhkan untuk menstart
mesin. Dalam hal ini motor starter digunakan untuk memutar motor pertama
kali sampai tercapai putaran tertentu dalam usaha memulaipembakaran sehingga
motor bias hidup.
Motor starter sebagai penggerak mula pada mesin, maka harus dapat mengatasi
hambatan-hambatan seperti ;
- Tekanan kompresi mesin.
- Gesekan dari bagian-bagian yang bergerak.
- Minyak pelumas.
- Mekanik katup dan lainnya.
Mengapa mesin tidak dapat hidup sampai kecepatan putarnya mencapai tingkat
tertentu ;
- Bahan bakar tidak teratomasi sepenuhnya pada putan rendah.
- Temperatur yang terlalu rendah.
- Karakter motor starter semakin rendah putarannya, akan mengambil arus
listrik yang lebih besar dari baterai.

Bagian-bagian starter dapat digolongkan dalam 3 bagian ;


- Bagian yang menghasilkan momen putar/motor listrik
- Bagian pinion, kopling jalan bebas dan system penggerak pinion.
- Bagian solenoid/saklar magnet
Motor starter sekrup adalah ; pinion dalam melakukan gerakan, menyekrup
maju dan gerakan mundur, pada poros
berulir panjang yang diputar oleh
angker. Dimana gerakan menyekrup
maju gigi pinion untuk berhubungan
dengan roda gaya , sehingga poros
engkol berputar.
Fungsi utama dari saklar magnit,
untuk menghubungkan dan
melepaskan starter clutch dengan roda
gigi pada flyweell, dan sekaligus
mengalirkan arus listrik yang besar ke
motor starter melalui terminal utama.
Atau sebagai relay dan penggerak tuas pendorong.
Macam starter ;
- Starter angker dorong.
Starter model ini gerakan dorong aksial pinion dilakukan langsung oleh angker
itu sendiri. Oleh sebab itu komutatornya lebig panjang dari pada starter lainnya.
Dan model starter angker dorong mempunyai tiga kumparan, yaitu ; kumparan
penarik/pull in coil, kemparan penahan/hold in coil dan kumparan seri/utama.
- Starter batang dorong pinion.
Starter model ini biasanya digunakan pada kendaraan yang diesel bertenaga
besar, generator bertenaga besar, dan lain-lain, karena daya motor starter bias
mencapai antara 6 sampai 18 HP.
Solenoid system starter model batang dorong pinion berfungsi untuk ;
- Mendorong gigi pinion hingga mengait dengan roda gaya.
- Menghubungkan arus utama untuk memutarkan jangkar atau angker.

4. Sistem Pengisian Memperbaiki Sistem Pengisian


Fungsi system pengisian pada kendaraan adalah ; untuk memberikan tenaga
listrik dalam jumlah cukup pada bagian-bagian kelistrikan mobil, seperti ; system
starter, kelistrikan body, system AC, asesoris, system pengapian maupun mengis
kembali baterai.
Atau system pengisian memproduksi tenaga listrik untuk mengisi baterai serta
untuk memberikan arus listrik yang dibutuhkan oleh bagian-bagian kelistrikan
yang selama mesin bekerja.
Adapun komponen utama dari system pengisian adalah ;
1. Alternator
Yaitu berupa kumparan 3 phase yang menghasilkan arus bolak-balik.
Komponen alternator meliputi;
- Rotor, untuk membangkitkan medan magnet.
- Stator, untuk membangkitkan arus listrik bolak-balik.
- Rectifier/diode, untuk merubah arus AC menjadi DC
- Diode holder, untuk meradiasikan panas.
- Pulley, menerima tenaga mekanis dari mesin untuk memutar rotor
- End frame, untuk memegang bagian-bagian alternator.
2. Regulator
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator tergantung putaran mesin,
makin cepat putarannya, makin tinggi tegangan yang dihasilkan. Pengatur
tegangan berfungsi untuk mencegah kenaikan tegangan yang berlebihan,
mengatur tegangan pada putaran rendah dan putaran tinggi supaya stabil,
proses ini pada umumnya dinamakan meregulasi tegangan.
Untuk itu digunakanlah regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan
output alternator agar tetap konstan

Regulator konvensional terdiri atas,


- Voltage regulator , untuk mengatur tegangan
- Voltage relay, untuk mematikan lampu CHG ( charging )
Beikut rangkaian kelistrikannya,

Regulator elektronik.
Regulator elektronik menggantikan regulator konvensional dengan
hasil yang lebih baik.
Keuntungan regulator elektronik dibandingkan dengan regulator
konvensional pada system pengisian antara lain,
- Meregulasi tegangan pengisian lebih teliti.
- Meregulasi tegangan sangat peka
- Konstruksi lebih kecil, hemat tempat.
- Bebas korosi pegas, bebas keausan kontak.
6. Perbaikan Sistem Kemudi, Suspensi dan Wheel Aligment
1. Sistem Kemudi
a. Fungsi Sistem Kemudi
Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk : Merubah arah gerak
kendaraan melalui roda depan, dengan cara memutar roda kemudi
sehingga tercapai tujuan pengemudi sesuai keinginannya.
b. Komponen utama sistem kemudi dan fungsinya :
1) STEERING WHEEL berfungsi untuk mengendalikan arah roda
depanmelalui lengan penghubung .
2) STEERING COULUMN berfungsiuntuk meneruskan arah putarandari
kemudi ke steering gear .
3) STEERING GEAR ( Gearbox steering ) berfungsi untuk memungkinkan
roda depan dapat diarahkan sesuai dengan arah putaran kemudi yang
diinginkan atau Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan
dan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar
pengemudian menjadi lebih ringan
4) STEERING LINGKAGE berfungsi sebagai penghubung untukmemindahkan
tenaga putar dari steering wheel ke roda depan.
c. Sistem Kemudi Rack & Pinion
Rack & pinion dirancang memiliki kelebihan sangat besar yaitu
kemudi langsung bereaksi menggerakkan roda apabila roda kemudi
diputar.
a. Rangkaian Jenis Kemudi Rack & Pinion

b. Komponen – Komponen Kemudi Jenis Rack & Pinion

d. Sistem Kemudi Worm & Roll dan Kemudi Recirculating Balls


Desain sistem kemudi yang lebih tua menggunakan dua jenis utama,
yaitu jenis Worm & Roll ( Cacing dan rol ) dan jenis Screw & Nut atau
jenis Recirculating balls. Kedua jenis ditingkatkan dengan
mengurangi gesekan, untuk screw & nut itu adalah mekanisme bola
bersirkulasi, yang masih ditemukan di truk dan kendaraan angkutan
lainnya.
e. Power Steering ( Penguat Tenaga Kemudi )
Power steering membantu meringankan pengemudi untuk
mengarahkan kendaraan dengan memutar rroda kemudi. Untuk
meringankan pengemudian ini produsen mobil telah mengembangkan
sistem power steering, ada dua jenis sistem power steering yaitu
hydraulic power steering (HPS ) dan elektronik power steering ( EPS
).
Komponen Power Steering
a. Pompa Power Steering
Pompa power steering berfungsi untuk membangkitkan tekanan
hidrolis pada sistem power steering.
b. Katup pengatur aliran
Katup pengatur aliran mempunyai fungsi untuk mengatur aliran
tekanan hidrolis ke saluran yang diinginkan, agar pada saat belok
kekiri maupun kekanan pengemudian bisa menjadi ringan.
c. Katup Pengatur Volume “ Sebanding Putaran Mesin”
d. Sambungan Kemudi
2. Memperbaiki Roda
a. Peleg ( Velg )
RIM adalah tepi luar peleg yang memegang ban. Kebanyakan orang
menyebut RIM istilah lain dari peleg. Peleg adalah bagian dari roda
yang berfungsi untuk menerima berat dan semua beban kendaraan
serta gaya yang ditimbulkan oleh kondisi jalan.
 Jenis–Jenis Pelek Menurut Bahannya
1) Pelek Baja (besi)
Pelek ini dibuat dari baja yang dipres (dari lembaran baja yang
digulung dan dipres)
Sifat-Sifatnya :
a) Daya tahan pemakaian tinggi
b) Tingkat kualitas pelek dapat dibuat seragam
c) Perawatan sangat mudah
d) Murah
2) Pelek Alumunium Paduan
Kebanyakan pelek jenis ini dibuat dari paduan aluminium dan
magnesium. Jenis pelek ini selain tampilannya bagus dan menarik
juga menyerap panas lebih baik
 Ukuran kode peleg
Sebuah peleg tertera kode sebagai berikut : 7½ x 17 ; 4 x 114.3
dan ET+40.
 Offset Peleg
Adapun kode ET merupakan ukuran offset peleg. Peleg memiliki
dua tanduk yaitu tanduk luar dan tanduk dalam.
 Peleg Terbagi
Dikatakan peleg terbagi karena pada peleg ini ada ring pengunci
sebagai pengunci pada saat memasang atau mengganti ban. Peleg
terbagi kebanyakan digunakan pada kendaraan berat, seperti truck
dan bus.
 Mur , Baut dan Pemasangan Roda (Peleg)
Untuk memasang peleg atau roda pada hub mobil maka diperlukan
mur sebagai penguncinya. Akan tetapi ada beberapa mobil yang
menggunakan baut untuk mengunci roda, contohnya : Mercedes ,
dan BMW serta Peugeot.
b. Ban
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian
penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi
getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan,
melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan
antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan
mempermudah pergerakan.
 Fungsi Ban
 Menahan beban
 Meredam guncangan
 Meneruskan tenaga dari mesin
 Konstruksi Ban
1) Ban Bias ( Diagonal )
Ban bias adalah ban yang dibuat dengan susunan dua atau lebih
benang yang melingkar dari bead ke bead dengan membentuk
sudut 40 derajat hingga 65 derajat terhadap garis tengah lingkaran
ban.
2) Ban Radial
Ban radial adalah sejenis desain banotomotif. Ban radial memiliki
konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat terhadap
keliling lingkaran ban.
Nama dan Fungsi Bagian Ban Radial
Tread adalah lapisan karet luar bagian telapak ban yang
berfungsi untuk melindungi carcass ban terhadap keausan ,
benturan, kerusakandan tusukan obyek dari luar yang dapat
merusak ban.
Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang ( pada ban Bias
terbuat dari tekstil, sedangkan pada ban Radial terbuat dari kawat
baja ) yang diletakkan di antara tread dan carcass / casing
Carcass / Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan
merupakan rangka ban yang keras, berfungsi untuk menahan
udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup flexibel untuk
meredam perubahan beban dan benturan.
Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang
keras dan berfungsi berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari
rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja.
Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping
ban dan berfungsi untuk melindungi carcass terhadap kerusakan
dari luar.
Kode Ukuran ban Radial
Ban Radial dengan kodenya, yaitu : 205 / 65 R 15 94 H Angka
205 dari rangkaian kode 205 / 65 R 15 94 H merupakan lebar ban
dalam satuan milimeter , kemudian angka 65 adalah aspek rasio
ban dalam satuan prosentase terhadap lebar ban, dan huruf R
merupakan konstruksi Radial serta angka 15 merupakan diameter
RIM dalam satuan inchi kemudian angka 94 merupakan load
index atau indek beban dalam satuan KG maksimum sedangkan
huruf H merupakan kode simbol indek kecepatan (speed index )
dalam satuan KM / jam.
c. Jenis – jenis Ban Menurut Penggunaannya
 Tube Type
Ban tube type adalah ban yang memiliki ban dalam, artinya dalam
penggunaannya harus memakai ban dalam
 Ban Tubeless
Ban tubeless lebih keras dibanding ban biasa, hal tersebut karena
struktur karet lebih tebal dan padat. Tujuannya adalah pada saat
dipasang pada peleg tidak akan bocor ban tersebut melalui
poripor
 RFT ( Run-Flate Tire )
Fungsi Run Flat Tire , yaitu jenis ban yang aman karena mobil
masih bisa berjalan dengan kecepatan 80 Km/jam dengan jarak 80
Km walaupun tekanan angin ban nol.(b) Konstruksi RFT yaitu
ada tambahan karet penguat disidewallnya sehingga mampu
menahan beban yang tinggi walapun tekanan angin nol.
3. Sistem Suspensi
a. Sistem Suspensi
Suspensi adalah kumpulan komponen kendaraan yang berfungsi
meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat
permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan
kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
Untuk itu maka suspensi harus dapat :
Mengantar gerakan roda
Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
Mengabsorsi dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan
Ada dua jenis utama suspensi yaitu :
 Sistem suspensi dependen atau aksel rigid
Sistem Suspensi dependen adalah roda dalam satu poros dan
dihubungkan dengan poros kaku ( aksel rigid ), poros kaku
tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas,
peredam kejut dan lengan kontrol ( control arm ).
Macam – Macam konstruksi Suspensi Aksel Rigid
1) Aksel Canggah
Aksel dibuat menyerupai canggah yang dihubungkan King Pin
dengan spindel. Aksel semacam ini sering digunakan pada mobil
2) Aksel Kepalan Tinju
Pada suspenssi jenis ini aksel dibuat menyerupai kepalan tinju
yang dihubungkan oleh King-Pin dan Spindel.
3) Aksel Pipa Rigid Berpegas Koil
Konstruksi aksel rigid dengan pegas koil lebih rumit karena harus
dilengkapi dengan lengan melintang ( lateral rod / panhard rod )
dan lengan memanjang, tetapi pemegasan lebih nyaman dan
suspensi menjadi lebih ringan.
4) Aksel Rigid Berpegas Daun
Pegas daun yang dipakai pada suspensi ini adalah pegas daun
yang berlapis yang dibentuk setengah elips. Lapisan pegas
berbentuk elips berfungsi agar pemegasan terjadi bertahap sesuai
berat / beban mobil dan gaya yang ditimbulkan oleh roda.
5) Aksel De – Dion
Kedua Roda dihubungkan tetap melalui aksel pipa arah
melintang. Rumah differensial dipasang langsung pada bodi,
dengan demikian massa tak berpegas menjadi ringan.
 Suspensi Independen
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara
langsung,masing-masing roda (kiri dan kanan) terhubung ke bodi
atau rangkadengan lengan suspensi (suspension arm), pegas dan
peredam kejut.
1) Suspensi Tipe Mc Pherson
Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi
dari suspensi tipe strut adalah : lower arm, strut bar, stabilizer
bardan strut assembly. Ujung lower arm dipasang pada
suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak
naik turun.
2) Suspensi Mc Pherson Strut dengan Lower arm “ L” type
Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk
menopang roda dan bodi kendaraan. Diantaranya adalah bentuk
lower arm berbentuk L.

3) Suspensi Double Wishbones


Bagi banyak perancang suspensi, suspensi Double Wishbones
atau istilah lainnya “A-arms adalah suspensi paling ideal.
Suspensi indipenden ini dapat digunakan untuk roda depan dan
belakang. Selain itu, Double Wishbones juga memiliki kontrol
camber yang hampir sempurna.
4) WishboneSistem “ Honda “ ( Suspensi Lengan Melintang )
Suspensi ini tergolong “ Suspensi Wishbone “ atau lengan
menlintang yang dikembangkan dari suspensi Mac Pherson oleh
Honda.
a) Suspensi Double Wishbone Dengan Pegas Koil
Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan
mobil penumpang dan truck kecil. Konstruksinya adalah
rodadipasang pada body melalui dua lengan suspensi ( upper dan
lower arm ).
b) Suspensi Double Wishbone Dengan Pegas Torsi
Torsion Bar Salah satu ujung batang terpasang pada sasis
sementara ujung lainnya melekat pada tuas lengan suspensi,
dengan baut penyetel torsi tegak lurus dengan lengan yang
melekat pada lengan suspensi, spindle, atau poros.
c) Suspensi Trailing-Arm
Suspensi ini biasanya digunakan pada roda belakang mobil kecil
dengan penggerak roda depan. Pada jenis ini bagian belakang
lengan suspensi dihubungkan dengan jalan dilas pada axle beam.
d) Suspensi Semi-Trailing Arm
Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan
tidak memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan
pada kendaraan roda belakang dan mobil penumpang. Jenis ini
dirancang untuk meningkatkan kekakuan dengan memperlihatkan
beban dari samping dan memperkecil alignment yang terjadi pada
saat roda bergerak ke atas dan bawah.
 Pegas Dan Stabilisator
a. Pegas
Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang
ditimbulkan oleh pukulan jalan pada roda. Selain itu juga
menjamin roda tetap menapak pada jalan. Pemegasan pada
kendaraan dihasilkan oleh : ban, pegas suspensi dan pegas tempat
duduk.
Ada 3 macam pegas yang umum digunakan pada sistem suspensi,
1) Pegas Daun
Pegas ini biasanya dibuat dari plat baja yang memiliki ketebalan 3
– 6 mm. susunan pegas daun terdiri atas 3 – 10 lembar plat yang
diikat menjadi satumenggunakan baut atau klem pada bagian
tengahnya. Pada ujung plat terpanjang dibentuk mata pegas untuk
pemasangannya.

2) Pegas Koil
Pegas Koil atau sering disebut juga coil spring dan sering juga
disebut per keong atau pegas ulir dan pegas spiral.. Pegas sepiral
ini terdiri atas sebuah uliran batang baja dalam bentuk melingkar
seperti rumah siput atau keong.
3) Pegas Batang Torsi ( Puntir )
Hampir sama dengan kedua pegas sebelumnya, pegas ini dibuat
dari batang baja tetapi bersifat elastis terhadap puntiran. Dengan
puntiran inilah pegas ini dapat menyerap kejutan dan getaran
yang diakibatkan oleh permukaan jalan.

b. Stabilisator :
Stabilisator atau Stabilizer bar merupakan komponen utama pada
sistem suspensi yang berfungsi untuk mengurangi kemiringan
kendaraan akibat gaya sentrifugal saat kendaraan membelok atau
mengurangi efek rolling bodi kendaraan dan memperbaiki sifat jalan
c. Peredam Getaran ( Shock Absorber )
Shock Absorber (shock breaker) yang jika diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia berarti peredam kejut, merupakan salah satu
komponen utama dalam sistem suspensi, Shock absorber
berkolaborasi dengan pegas (spring.
a. Fungsi Peredam Getaran :
Di dalam suspensi terdapat pegas yang berfungsi untuk menyerap
kejutan dan getaran agar tidak diteruskan ke body kendaraan.
b. Cara Kerja Shock Absorber
Pada saat kompresi / turun (gambar 3.48), maka piston bergerak turun
dan katup tarik terbuka sehingga minyak dapat mengalir dengan
lancar, sehingga tidak terjadi peredaman. Pada saat naik (expansi),
maka piston juga bergerak naik dan katup tarik tertutup, katup tekan
membuka. Sehingga minyak akan melalui orifice (lubang kecil) pada
katup tekan, pada saat inilah terjadi peredaman oskilasi yang
diakibatkan oleh pegas.

4. Wheel Alignment
Wheel alignment (kelurusan roda) adalah suatu penyetelan yang meliputi
komponen suspensi dan steering, roda dan rangka kendaraan. Produsen
pembuat kendaraan menentukan sudut penyetelan whell alignment ini
berdasarkan kontruksi kendaraan dan kegunaannya.
a. Camber
Camber angle adalah sudut yang dibentuk oleh roda kendaraan yaitu
sudut antara sumbu vertikal roda yang digunakan untuk kemudi
dengan sumbu vertikal kendaraan bila dilihat dari depan atau
belakang.
 Camber Positif ( + )
Apabila roda kendaraan bagian atas miring keluar terhadap garis
vertikal jika dilihat dari depan kendaraan, maka dinamakan sudut
camber positif (+ ).

 Camber negatif ( - )

 Camber Nol ( 0 )

Fungsi Camber
Fungsi Camber positif ( + )
Dengan adanya rolling camber, gaya untuk memutar kemudi menjadi
lebih ringan oleh karena itu hampir semua jenis kendaraan angkutan
menggunaan camber positif.
Fungsi Camber negatif ( - )
Camber negatif menyebabkan pengemudian semakin berat.
Pengemudian yang relatif berat pada kendaraan berjalan dengan
kecepatan tinggi sangat diperlukan, karena kendaraan pada kecepatan
tinggi pengemudian menjadi ringan.

b. Caster
Sudut caster merupakan sudut yang dibentuk dari sumbu vertikal roda
dengan sumbu putar kemudi pada mobil, sepeda motor, dan sepeda.
Untuk mobil balap kadang-kadang sudut caster disesuaikan untuk
mengoptimalkan penanganan karakteristik mobil dalam situasi
pengemudian tertentu.
Macam-macam Sudut Caster
Caster Positif
Caster positif adalah kemiringan sumbu putar kemudi ( steering axis )
bagian atas miring ke belakang terhadap garis vertikal roda , apabila
roda dilihat dari samping kendaraan.
Caster Negatif
Caster Negatif apabila sumbu putar kemudi ( steering axis ) bagian
atas berada di depan garis vertikal dari sumbu tengah roda jika dilihat
dari samping kendaraan. Caster negatif tersebut hampir tidak mungkin
diterapkan pada kendaraan atau mobil. Hal ini sangat berbahaya pada
kendaraan yang berjalan pada kecepatan tinggi , maka mobil bisa
terasa melayang , stabilitas pengemudian tidak ada.
Fungsi Sudut Caster
Dari uraian diatas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Sudut Caster
positif membuat pengemudian stabil dan roda bisa mengambil sikap
lurus dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan gaya yang bekerja pada
suspensi dengan caster positif pada saat jalan lurus.
Pengaruh Caster Terhadap Pengemudian
Caster positif
Penyetelan caster positif yang benar akan memberikan keuntungan :
Roda tetap stabil dalam posisi lurus
Keausan ban rata dan ban menjadi lebih awet.

c. Toe
Selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda bagian belakang
jika dilihat dari atas kendaraan, atau kemiringan sikap roda terhadap
garis memanjang kendaraan ( geometric centerline ) jika dilihat dari
atas kendaraa.
Toe mudah sekali berubah, perubahan ini dikarenakan banyak faktor
antara lain :
Perubahan kondisi rangka atau bodi
Kerusakan pada komponen sistem suspensi independen
Perbaikanpada komponen sistem suspensi independen
Kerusakan pada komponen sambungan-sambungan kemudi
Pergantian pada komponen sambungan kemudi
a. Toe – In ( Toe Positif )
Selain Toe nol atau roda kiri dan roda kanan paralel , ada juga yang
jarak roda depan bagian depan dengan roda depan bagian belakang.
Kondisi toe yang demikian itu dinamakan Toe Positif ( + ) dan hampir
semua kendaraan kategori kendaraan angkutan menggunakan
spesifikasi toe positf dan besarnya tergantung dari data spesifikasi
masing-masing merk
b. Toe-Out ( Toe-Negatif )
Toe Negatif atau toe out adalah jika jarak roda depan bagian depan
lebih panjang dari pada roda depan bagian belakang, atau roda bagian
depan miring keluar terhadap geometri centerline jika dilihat dari atas
kendaraan.

c. Fungsi Toe
Sebagai Koreksi Camber ( Saat Jalan Lurus )
Pada saat kendaraan berjalan lurus , reaksi rolling camber positif
menyebabkan roda menggelinding ke arah luar oleh sambungan
kemudi ( steering linkage ) roda dipaksa bergerak lurus ke arah
jalannya kendaraan. Akibatnya roda menggelinding dengan ban
menggosok pada permukaan jalan.

4. Sudut Belok dan Toe Out On Turns.


a. Sudut Belok
Sudut belok adalah sudut roda untuk membelokkan kendaraan, dalam
hal ini dilayani oleh sistem sambungan kemudi. Dan sambungan
kemudi ( steering linkage ) yang umum digunakan pada kendaraan
adalah sambungan Kemudi Lengan Trapesium yang dikenal dengan
prinsip Ackermman.
5. Toe Out On Turns ( TOOT )
Toe Out On Turns adalah pengaturan toe relatif dari roda depan, pada
saat berbelok ke kiri, atau berbelok kanan. Ketika kendaraan
melakukan sebuah belokkan,setiap roda harus memutar dengan
gerakan menggelinding dengan benar, yang harus bebas dari ban
menggosok pada permukaan jalan.
6. Sudut King – Pin
a. Definisi
Sudut king-pin adalah : Kemiringan sumbu king – pin ( Steering axis)
terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan kendaraan. Pada wheel
alignment sudut king pin merupakan sudut analisa , jadi bukan
sudututama dari sistem wheel alignment. Oleh karena itu pada sudut
king pintidak ada penyetelan dan tidak diperbolehkan merubah sudut
king pin.
b. Fungsi Sudut King – Pin
Pada saat roda kemudi diputar untuk belok kanan suspensi terangkat
ke atas dan saat belok kiri juga terangkat. Gerakan ke atas suspensi
diteruskan ke body kendaraan dengan menahan beban kendaraan.
7. Offset
a. Difinisi Offset :
Jarak antara titik temu, garis tengah roda terhadap permukaan jalan
dengan titik temu perpanjangan garis sumbu king – pin terhadap
permukaan jalan disebut “ OffSet “.
b. Pengaruh jarak offset
Offset positif
Jarak offset diperlukan saat roda dibelokkan agar supayaban tidak
menggosok pada permukaan jalan, karena roda akan
bergerakmengelilingi sumbu putar kemudi (steering axis).
Offset Negatif Saat Di Rem
Pada saat kendaraan lewat pada jalan yang jelek atau bila koefisien
gesek tidak sama , maka sifat pengereman dapat dikurangi. Sehingga
pada saat dilakukan pengereman kendaraan cenderung lurus walaupun
gaya pengereman kiri dan kanan berbeda.
8. Thrust Angle
Thrust angle mengacu pada semua keempat roda dan hubungan
mereka satu sama lain , selain hubungan keempat roda ke garis tengah
imajiner yang membentang dari masing-masing pasang roda di
tengah-tengah kendaraan.
9. Hal-hal yang diperhatikan sebelum melakukan spooring
a. Pemeriksaan sistem kemudi
Periksa kebebasan gigi kemudi, luruskan roda dan gerakkan roda
kemudi ke kiri dan ke kanan sambil memperhatikan roda
mulaibergerak
Periksa sambungan kemudi, karet penutup debu dan sebagainya
Gerakkan roda kemudi dan perhatikan kelonggaran pada joint-joint
sambungan kemudi.Periksa komponen sambungan kemudi dari
kerusakan / kebengkokan Jika ada yang bengkok maka perbaiki / ganti
komponen sambungan kemudi. Periksa panjang tie – rod kiri dan
kanan. Periksa kelurusan roda kemudi terhadap roda depan Luruskan
roda dan perhatikan posisi roda kemudi.
b. Pemeriksaan suspensi
Periksa bantalan karet dan klem pengikatan satabilisator, bila ada yang
kendor / rusak maka perbaiki / ganti
c. Pemeriksaan roda
Jika keausan ban melebihi batas maka ganti bannya dengan ukuran
yang sama. Jika keausan ban masih dalam batas toleransi, keausan ban
kiri dan kanan harus sama Perilksa tekanan ban
d. Pemeriksaan body
Perilksa kemiringan body dan tinggi body

7. Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin dan Diesel


1. Sistem Pengaliran Bahan Bakar Bensin
2. Karburator
c. Bagian Bagian Utama pada Karburator
 Saluran masuk bensin
 Ruang pelampung
 Pelampung
 Ventilasi ruang pelampung
 Pipa pengabut ( nosel )
 Venturi
 Katup gas
b. Prinsip kerja :
Pada saat torak/piston langkah hisap, maka terjadi aliran udara yang cepat
pada venturi sehingga bensin akan terhisap oleh turunnya tekanan ( vakum
) dan bercampur dengan udara masuk kedalam silinder mesin.
c. Tugas dan jenis jenis karburator

d. Perbandingan campuran
Kegunaan :
1. Pembakaran dapat terjadi bila terdapat bahan bakar, udara, dan api (
panas )
2. Tetapi tiga syarat tersebut, tidak menjamin terjadinya pembakaran
sempurna
Perbandingan campuran udara / bensin yang dapat terbakar
mempunyai batas batas perbandingan campuran. Jika terlalu kaya atau
terlalu miskin tidak dapat terbakar.
Perbandingan campuran udara/bensin ideal
15 Kg udara dengan 1 Kg bensin atau 9000 liter udara dengan 1 liter
bensin
Pembakaran motor tidak pernah sempurna, maka pada gas hasil
pembakaran selalu terdapat sisa oksigen dan bahan bakar Pada praktek
perbandingan campuran akan disesuaikan dengan keadaan motor,
yaitu :
Campuran sedikit kaya untuk menghasilkan daya motor tinggi pada
beban penuh ( katup gas terbuka penuh )
Campuran sedikit kurus untuk menghasilkan pemakaian bensin yang
irit pada beban rendah ( katup gas terbuka sedikit )
e. Dasar Karburator
 PUTARAN RENDAH
Pada saat mesin berputar rendah Kevacuuman dibawah katup throtlle
lebih besar dibandingkan diatas katup throtlle, sehingga bahan bakar
keluar melalui saluran yang ada dibawah katup throtlle
Pada putaran rendah, throtle valve belum terbuka,
Pada saat seperti ini kevacuuman akan terjadi dibawah katup throtle
sehingga bahan bakar akan keluar melalui “ Idle Port “
Pada putaran rendah, throtle valve terbuka sedikit,
Udara yang masuk kedalam silinder bertambah, kevacuuman dibawah
throtle berkurang
Bahan bakar disuplai melalui “ Idle Port & Slow Port “
1. Pada saat kecepatan lambat (throttle valve dibuka sedikit)

Sistem kerja karburator pada saat kecepatan lambat


Ketika throttle valve dibuka sedikit dari pada keadaan stationer,
maka jumlah udara yang mengalir akan bertambah. Hal ini tentu
akan membuat kevakuman dibawah throttle menjadi berkurang,
bahan bakar yang keluar dari idle port pun akan berkurang,
sementara itu dari main nozzle belum keluar. Tentu ini akan
membuat kekurangan bahan bakar, untuk mengatasinya maka
karburato ditambah dengan sistem kecepatan lambat, pada saat ini
pasokan bahan bakar akan bertambah dan keluar dari slow port.
 Sekrup penyetel campuran idle
Untuk mengatur perbandingan antara udara dan bahan dibuat
sekrup penyetel campuran idle, sekrup ini akan mengatur
campuran udara dan bahan bakar ketika putaran idle. Kita dapat
menyetelnya dengan cara memutarnya.
 Slow Jet
Jumlah bahan bakar yang disupplya untuk primary low speed
circuit, diatur oleh slow jet. Bahan bakar akan melalui slow jet,
ini kemudian akan m elewati sekrup penyeterl campuran idle dan
bahan bakar akan keluar melalui idle port.
 Air Bleeder
Air bleeder ini berguna untuk membantu atomisasi bahan bakar
dan bercampur dengan udara.
 Economizer Jet
Economizer jet ini berguna untuk menambah keceppatan aliran
bahan bakar sehingga diperoleh campuran yang baik antara udara
dan bahan bakar dari air bleeder.
3. Sistem Injeksi Bensin
a. Pengertian EFI
EFI singkatan dari Electronic Fuel Injection, maksudnya adalah
sebuah sistem penyemprotan (injeksi) bahan bakar yang dalam
kerjanya dikendalikan secara elektronik (oleh ECU) agar didapatkan
nilai perbandingan campuran bahan bakar yang sesuai dengan
kebutuhan motor.
b. Keistimewaan EFI
Dibandingkan dengan sistem karburator, beberapa kelebihan dari
sistem EFI antara lain :
a. Perbandingan udara dan bahan bakar yang tepat dapat diperoleh
pada semua tingkat putaran mesin sehingga daya optimal dan gas
buang ramah lingkungan (dikontrol secara elektronik)
b. Efisiensi pemasukan campuran bahan bakar lebih baik (desain
intake manifold)
c. Respon yang baik sesuai dengan perubahan katup gas (injektor
dekat silinder)
d. Sistem koreksi campuran (saat start dingin lebih mudah dan
penghentian bahan bakar saat deselerasi) dan lain-lain.
Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakarnya sistem injeksi bensin
dibagi dua, yakni:
(1) Injeksi langsung
Bahan bakar diinjeksikan langsung ke dalam silinder sesuai dengan
kebutuhan mesin. Untuk mendapatkan pemakaian bahan bakar yang
ekonomis, penyemprotan dilakukan pada akhir langkah kompresi,
sedang untuk mendapatkan tenaga yang optimal penyemprotan
dilakukan pada langkah hisap.
(2) Injeksi tak langsung
Bahan bakar diinjeksikan ke dalam intake manifold di dekat katup
masuk oleh sebuah injektor. Percampuran antara udara dan bahan
bakar terjadi di luar silinder.
c. Sistem Aliran Bahan Bakar
Bahan bakar disuplai oleh pompa bensin listrik dan tekanan diatur ≈ 2.5 –
3,5 bar oleh sebuah regulator tekanan. Injektor menginjeksikan bahan
bakar kedalam intake manifold sesuai dengan signal yang dikendalikan oleh
kontrol unit (ECU)
d. Komponen-komponen basic EFI
Tiap-tiap type atau jenis sepedamotor memiliki design masing-masing
tetapi dengan cara garis besar ada komponen-komponen tersebut.
1. ECU – Electrical Control Unit
Pusat pengolah data keadaan pemakaian mesin, memperoleh
masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya lalu berikan
keluaran/output untuk waktu serta jumlah injeksi, waktu pengapian.
2. Fuel Pump
Membuahkan desakan BBM yang siap diinjeksikan.
3. Pressure Regulator
Mengatur keadaan desakan BBM senantiasa terus (55~60psi).
4. Temperature Sensor
Berikan input ke ECU keadaan suhu mesin, keadaan mesin dingin
memerlukan BBM semakin banyak.
5. Inlet Air Temperature Sensor
Berikan input ke ECU keadaan suhu angin yang bakal masuk ke
mesin, angin dingin O2 lebih padat, memerlukan BBM semakin
banyak.
6. Inlet Air Pressure Sensor
Berikan input ke ECU keadaan desakan angin yang bakal masuk ke mesin,
angin bertekanan (pada jenis sepedamotor ini hulu saluran masuk ada di
antara dua lampu depan) O2 lebih padat, memerlukan BBM semakin
banyak.
Atmospheric Pressure Sensor berikan input ke ECU keadaan desakan angin
lingkungan seputar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih
padat, memerlukan BBM semakin banyak.
7. Crankshaft Sensor
Berikan input ke ECU posisi serta kecepatan putaran mesin, putaran
tinggi memerlukan buka INJECTOR yang lebih cepat.
8. Camshaft Sensor
Berikan input ke ECU posisi langkah mesin, cuma langkah hisap yang
memerlukan buka INJECTOR.
9. Throttle Sensor
Berikan input ke ECU posisi serta besarnya bukaan aliran angin,
bukaan besar memerlukan buka INJECTOR yang lebih lama.
10. Fuel Injector/Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, manfaat utama
menyemprotkan BBM ke dalam mesin, buka serta tutup menurut
perintah dari ECU.
11. Speed Sensor
Berikan input ke ECU keadaan kecepatan sepedamotor, memainkan
gas di lampu merah di banding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR
tidak sama.
12. Vehicle-down Sensor
Berikan input ke ECU keadaan sepedamotor, bila motor terjatuh dengan
keadaan mesin hidup maka ECU bakal menghentikan kerja FUEL PUMP,
IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan serta keselamatan.
e. Penempatan komponen sistem bahan bakar injeksi efi
System Bahan Bakar Komponen-komponen yang dipakai untuk
menyalurkan bahan bakar ke mesin terbagi dalam tangki bahan bakar
(fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar
(fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur desakan bahan
bakar (fuel pressure regulator), serta injektor/penyemprot bahan bakar.
Sistem bahan bakar efi berperan untuk menaruh, bersihkan,
menyalurkan serta menyemprotkan/menginjeksikan bahan bakar.
Adapun manfaat masing-masing komponen pada system bahan bakar
itu yaitu seperti berikut :
 Fuel suction filter ; menyaring kotoran supaya tak terisap pompa
bahan bakar.
 Fuel pump module ; memompa serta mengalirkan bahan bakar dari
tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya mesti
semakin banyak dibanding dengan keperluan mesin agar desakan
dalam system bahan bakar dapat dipertahankan setiap saat meskipun
keadaan mesin berubah¬ubah.
 Fuel pressure regulator ; mengatur desakan bahan bakar didalam
system aliran bahan bakar supaya terus/konstan. Misalnya pada Honda
Supra X 125 PGM-FI desakan dipertahankan pada 294 kPa (3, 0
kgf/cm2, 43 psi). Apabila bahan bakar yang dipompa menuju injektor
terlampau besar ( desakan bahan bakar melebihi 294 kPa (3, 0
kgf/cm2, 43 psi)) pressure regulator kembalikan bahan bakar ke dalam
tangki.
 Fuel feed hose ; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki
menuju injektor. Slang dirancang mesti tahan desakan bahan bakar
disebabkan dipompa dengan desakan minimum sebesar desakan yang
dihasilkan oleh pompa.
 Fuel Injector ; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake
manifold) sebelum saat, umumnya sebelum saat katup masuk, tetapi
ada juga yang ke throttle body. Volume penyemprotan sesuai oleh saat
pembukaan nozel/injektor. Lama serta banyak penyemprotan ditata
oleh ECM (Electronic/Mesin Control Module) atau ECU (Electronic
Control Unit).
4. Sistem Injeksi Diesel
Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel mencakup rangkaian komponen-
komponen yang berhubungan dengan bahan bakar, yang berfungsi mengisap
bahan bakar dari tangki bahan bakar, memompakan bahan bakar, sampai bahan
bakar tersebut diinjeksikan ke dalam ruang bakar silinder mesin dalam rangka
memperoleh tenaga.
a. Fungsi Sistem Injeksi Bahan Bakar
Berdasarkan pengertian sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel di atas,
maka fungsi sistem injeksi bahan bakar mesin diesel yaitu:
1. Menyimpan bahan bakar.
2. Menyaring bahan bakar.
3. Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder
mesin.
4. Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
5. Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.
6. Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan
penyaluran bahan bakar.
7. Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.
Persyaratan
1) Tekanan udara (kompresi) + 15 – 40 bar / 1,5 – 4,0 Mpa.(40 bar/ 40
kg/cm2 sehingga temperatur udara naik menjadi + 700 – 900 C
2) Bahan bakar harus terkabut dengan halus,untuk mengabutkan bahan
dengan halus digunakan pompa injeksi (tekanan pompa injeksi + 1000 bar
/ 100 Mpa)
3) Bahan bakar yang mempunyai sifat-sifat sbb :
a) Mudah dinyalakan (nilai centan tinggi)
b) Bersih
c) Bersifat melumasi (pompa injeksi)
b. Komponen-komponen Sistem Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel
Secara umum komponen-komponen injeksi bahan bakar mesin diesel adalah:
1. Tangki bahan bakar (fuel tank)
Tangki bahan bakar berfungsi menyimpan atau menampung bahan bakar
2. Saringan bahan bakar (fuel filter)
Saringan bahan bakar ini berfungsi untuk menyarik kotoran yangterkandung
dalam bahan bakar
3. Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
Pompa pemindah bahan bakar ini berfungsi untuk mengisap bahan bakar dari
tangki dan menekan bakar melalui saringan bahan bakar ke ruang pompa injeksi
4. Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)
Pompa injeksi bahan bakar berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan
tekanan yang cukup melalui kerja elemen pompa
5. Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)
6. Injektor (fuel injector)
Injektor bahan bakar kadangkala disebut juga dengan pengabut atau ada yang
menyebut dengan nosel (nozzle). Disebut injector karena tugas dari komponen
ini adalah menginjeksi, dan disebut pengabut karena bahan bakar keluar dari
komponen ini dalam bentuk kabut, sedangkan disebut nosel karena ujung
komponen ini luas penampangnya makin mengecil
7. Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)
Di samping komponen-komponen utama di atas, komponen sistem injeksi
tambahan yang lain adalah:
8. Pengatur kecepatan (governor)
pengatur kecepatan berfungsi untuk menyuplai bahan bakar pada saat mesin
dalam putaran tinggi agar bahan bakar tidak terlambat
Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi satu kesatuan dan
saling berhubungan dan saling membantu dalam rangka penginjeksian bahan
bakar ke dalam silinder mesin dengan saat yang tepat dengan jumlah yang tepat
pula.
8. Perbaikan Sistem Kopling, Transmisi dan gardan
1. Sistem kopling
a. Prinsip Dasar Kopling
Sebuah kopling adalah bagian dari sistem pemindah tenaga yang
digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan antara poros
penggerak ke poros yang digerakkan, sehingga poros yang digerakkan
dapat berputar atau berhenti
b. Jenis-jenis Kopling
1) Positive clutch (Dog clutch)
alur dibuat sedemikian
rupa sehingga poros
driving dapat
berhubungan denga
poros driven
2) Friction clutch (kopling gesek)
gaya gesek digunakan untuk kopling pada posisi terhubung atau
terputus
Jenisnya :
a) Cone clutch (kopling konis).
b) Single plate clutch (kopling plat tumggal).
c) Multi-plate clutch (kopling plat banyak)
d) Diaphragm clutch (kopling pegas disfragma).
3) Hydraulic clutch (Kopling hidrolis)
Kopling ini menggunakan cairan hidrolik untuk mengirimkan torsi.
Jenisnya:
a) Fluid coupling (Kopling fluida)
Dalam jenis kopling fluida tidak ada hubungan mekanis antara
driving dan driven. Sebuah pompa impeller sebagai driving
dan turbin runner sebagai driven. Kedua unit di atas disatukan
dan diisi dengan cairan
b) Hydraulic torque converter
Tujuan utama dari converter torsi adalah untuk
menhubungkan diving ke driven dan meningkatkan torsi
driven. Dalam torque converter, sebuah impeller sebagai
driving, turbin sebagai driven dan stasioner guide vane
ditempatkan di antara driving dan driven tersebut
4) Menurut metode hubungan
a) Spring types clutch (Tipe kopling pegas).
b) Centrifugal clutch (Kopling sentrifugal).
c) Semi-centrifugal clutch
d) Electro-magnetic clutch (Kopling elektro magnet).
c. Komponen Kopling.
1) Clutch disc (Plat kopling).
Plat kopling terhubung ke poros input transmisi, dan terletak di
antara roda gaya dan unit penutup kopling. Roda gaya terhubung ke
crankshaft mesin dan unit penutup kopling terpasang pada roda
gaya
2) Flywheel (Roda gaya).
Roda gaya terhubung ke crankshaft mesin. Sebuah roda gaya
adalah sangat mirip dengan cakram pada sistem rem. Ini adalah
pirngan logam besar yang menyimpan dan melepaskan energi dari
putaran crankshaft
3) Clutch cover assembly (Unit penutup kopling).
Clutch Cover Assembly terpasang pada roda gaya dan memberikan
tekanan yang diperlukan untuk memegang plat kopling pada roda
gaya untuk menyalurkan daya yang tepat
4) Clutch release bearing (Bantalan pembebas kopling).
Tujuan dari bantalan pembebas kopling adalah untuk mentransfer
gerakan garpu pembebas kopling ke dpegas diafragma, untuk
membebaskan plat kopling
5) Clutch release fork (Garpu pembebas kopling).
d. Sistem Penggerak Kopling
1) Sistem Hidrolis
Master silinder menyimpan cairan hidrolik di reservoir dan
memberikan tekanan untuk operasi sistem. Ketika pedal kopling
ditekan, tekanan dibangun di master silinder memaksa cairan ke
silinder pembebasan, yang menyebabkan garpu pembebas kopling
untuk bergerak. Garpu pembebas dan bantalan pembebas menekan
pegas diafragma untuk membebaskan plat kopling

a) Master Cylinder.
b) Clutch Release Cylinder.
2) Sistem mekanik
Sistem kopling mekanik terdiri dari
a) Pedal kopling dan tuas pembebas
b) Kabel pembebas kopling
c) Garpu pembebas
d) Bantalan pembebas
e. Kopling Sistem Tarik
Clutc cover unit (unit penutup kopling) terbuat dari besi cor untuk
meningkatkan kekuatan dan kekakuan. Dengan output daya mesin
yang tinggi, diperlukan tekanan pegas diafragma yang lebih besar.
Dengan menggunakan mekanisme pembebasan model tarik, rasio tuas
pegas diafragma dapat ditingkatkan untuk meminimalkan kekuatan
pedal tambahan yang diperlukan untuk membebaskan plat kopling
f. Peredam Roda Gaya
Peredam roda gaya kadang-kadang disebut sebagai penyerap energi
roda gaya, ataudual mass flywheel(DMF), dirancanguntuk
mengisolasi lonjakan torsi pada crankshaft, ini terjadi pada mesin
dengan rasio kompresi tinggi. Dengan memisahkan massa pada roda
gaya antara mesin dan transmisi,lunjakan torsidapatdiisolasi,
sehinggadapat menghilangkan potensi kerusakan pada gigi gigi
transmisi
Roda gaya dengan perdam

g. Pemeriksaan Komponen Kopling.


Meliputi :
1) Pemeriksaan roda gaya
2) Clutch Cover Assembly Inspection
3) Pemeriksaan plat kopling.
4) Runout plat kopling
5) Release Bearing (bantalan pembebas).
h. Penyetelan Pedal Kopling.
Pelayanan yang normal untuk kopling adalah memeriksa sistem
sambungan mekanik, tinggi pedal kopling dan jarak bebas (free play),
dan memeriksa tinggi cairan pada sistem hidrolik

PenyetelanJarak BebasSistemHidrolis.

Penyetelan Pedal Kopling.

i. Diagnosa dan Perbaikan Kerusakan Kopling


1) Pemeliharaan preventif.
Memeriksa jarak bebas pedal, memeriksa tingkat cairan hidrolis,
dan melakukan penyetelan yang diperlukan untuk memastikan
operasi sistem yang benar
2) Diagnosis masalah
Menentukan penyebab untuk menentukan prosedur perbaikan yang
tepat
3) Perbaikan
Melakukan perbaikan atau penggantian komponen yang sesuai
untuk mencapai operasi kendaraan yang tepat
Meliputi :
a) Kopling selip
b) Kopling berbunyi.
c) Kopling menarik (tidak mau bebas).
d) Memeriksa suara pada unit kopling.
j. Perbaikan Unit Kopling.
1) Melepas unit kopling.
2) Memasang kopling.
3) Memasang unit tansmisi.
2. Transmisi
Transmisi adalah bagian dari sistem pemindah tenaga yang mengatur
perbandingan putaran mesin dengan poros penggerak aksel sehingga
menghasilkan momen puntir dan putaran yang diinginkan
a. Jenis Transmisi
1) Transmisi manual.
a) Transmisi dua poros, dimana transmisi dua poros ini digunakan
untuk kendaraan penggerak roda depan
b) Transmisi untuk penggerak roda depan dan juga roda belakang
(empat roda penggerak) atau yang sering disebut dengan Four
Wheel Drive (4WD)
Transmisi manual adalah hal yang penting dalam driveline pada
kendaraan. Transmisi manual menggunakan roda gigi yang
ukurannya berbeda-beda untuk memberikan keuntungan mekanis
pada mesin atas roda pebggarak. Prinsip dasar transmisi manual.
1. Transmisi Roda Gigi Geser.
2. Transmisi Roda Gigi Tetap.
3. Komponen transmisi manual.
4. Synchronizers unit.
5. Shaft (Poros).
6. Gear (Roda Gigi).
7. Synchronizer Hub Sleeve & Splines.
2) Transmisi otomatis.
a) Transmisi otomatis tipe gigi Helikal.
b) Transmisi otomatis tipe gigi Planetari.
c) Transmisi otomatis tipe Continusly Variable Transaxle (CVT).
b. Prinsip Dasar Transmisi
1) Ketentuan tantang transmisi
a) Salah satu tujuan utama dari transmisi adalah memperbesar torsi
yang dihasilkan oleh mesin
b) Torsi, dalam arti sederhana adalah usaha untuk memutar
c) Daya adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan
d) Daya berhubungan dengan waktu. Semakin cepat kerja yang
dilakukan, semakin besar kekuatan yang terlibat
e) Power flow, adalah aliran tenaga dari mesin ke roda
untuk menggerakkan kendaraan
f) Tujuan dari roda gigi dalam transmisi atau transaxle adalah
untuk mengirimkan gerakan berputar
g) Gigi dan poros bekerja satu sama lain
h) Unit set roda gigi dapat digunakan untuk
memperbanyak torsi, mengurangi torsi, menurunkan
kecepatan, meningkatkan kecepatan dan, transfer torsi dan atau
mengubah arah torsi
i) Aturan dasar roda gigi yang berlaku adalah dua buah roda gigi
eksternal yang bertautan akan berputar dalam arah saling
berlawanan
j) Peraturan dasar lain adalah bahwa ketika gigi ke tiga
ditambahkan, arahputaran output dari gear set adalah sama
dengan input
2) Desain Roda Gigi.
a) Spur gear
Spur gear (gigi lurus) adalah desain sederhana yang digunakan
dalam transmisi manual / transaxels. Umumnya digunakan pada
gigi mundur
b) Helical gear.
Gigi dipotong dengan sudut tertentu terhadap sumbu rotasi roda
gigi. Hal ini memungkinkan dua atau lebih gigi terkait penuh
setiap saat selama operasi Umumnya digunakan untuk semua
kecepatan gigi maju, dan dalam beberapa kasus juga untuk
mundur
c) Spur Bevel Gears
digunakan sebagai gigi pinion dan gigi samping pada unit
diferensial
3) Posisi roda gigi terhadap poros pada transmisi manual.
a) Roda gigi geser.
b) Roda gigi bebas.
c) Roda gigi tetap.
 Jenis-jenis bearing pada transmisi.
 Bantalan rol jarum.
 Bantalan bola.
 Bantalan rolling.
 Plain bushings.
4) Perbandingan gigi.
a) Perbandingan gigi tetap.
b) Perbandingan gigi reduksi.
c) Perbandingan gigi overdrive.
3. Gardan
Poros aksel belakang yang digunakan pada roda
belakang kendaraan adalah merupakan akhir dari sistem pemindah
tenaga, hal ini sering disebut final drive. Poros aksel belakang sering
keliru disebut diferensial, padahal diferensial hanya bagian dari poros
aksel belakang
Secara umum fungsi dari penggerak eksel (roda belakang) adalah :
 Memperbesar momen mesin
 Mengubah arah putaran 90 derajat
 Menyeimbangkan putaran antar roda kiri dan roda kanan pada
saat kendaraan melintasi belokan

Konstruksi Penggerak Aksel

Konstruksi Deferential.
Diferensial terdiri dari banyak komponen, gigi cincin (Ring Gear), roda
gigi pinion (Pinion Gear), bantalan pinion, tumah diferensial,
Planetary Gear dan gigi samping (side Gear), dan bantalan sisi.
a. Cara Kerja
1) Kendaraan bergerak lurus

2) Kendaraan berbelok (ke kiri)

3) Perbedaan traksi roda

b. Pengunci Deferensial
1) Pengunci deferensial manual.
a) Saat pengunci bebas diferensial bekerja seperti biasa
b) Pengunci bergerak ke kiri dan menghubung ke rumah diferensial
c) Putaran poros penggerak terhubung dengan rumah
diferensial oleh pengunci
d) Poros Penggerak kanan dan kiri berputar bersama - sama dengan
rumah diferensial
e) Untuk melepas lengan didorong ke kanan maka pengunci akan
bergerak ke kiri melepas hubungan
2) Pengunci diferensial otomatis
a) Kopling plat banyak
Ketika kendaraan bergerak lurus ke depan, diferensial bekerja
dengan cara yang sama sebagai diferensial standar
b) Ratchet
Diferensial ratchet, menggunakan serangkaian Cams dan ramps
untuk mengarahkan daya ke roda dengan traksi yang kecil. Cara
kerja tergantung pada kecepatan relatif roda, bukan pada traksi
roda
c) Diferensial torsi
Torsen diferensial adalah penguncian diferensial
menggunakan gear sets yang kompleks. Prinsip mekanis dasar
diferensial ini adalah bahwa sementara worms dapat memutar
worm wheel, worm wheel tidak bisa memutar worm
d) Pengunci diferensial hidrolik
Beberapa kendaran model akhir memiliki penguncian
deferensial yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik, yang
disebut Hydra-Lock, Vari-lock, atau sistem Georotor. Sebuah
penguncian diferensial hidrolik terdiri dari pompa dengan gigi
internal dan gigi eksternal, tekanan diafragma berbentuk cincin,
dan plat-plat kopling seperti yang digunakan dalam penguncian
diferensial konvensional
c. Rumah Aksel Belakang
1) Suspensi belakang axle rijid
Rumah poros roda belakang terdiri dari rumah diferensial, dan
poros tabung, yang didalamnya terdapat poros penggerak
terhubung dengan roda belakang. (Kendaraan dengan suspensi
belakang independen tidak akan memiliki tabung poros.)
Rumah poros roda belakang memiliki ventilasi untuk
mengurangi penumpukan tekanan dan juga memiliki saluran
minyak
2) Suspensi belakang axle indipenden
Pada kendaraan yang memiliki suspensi belakang
independen, rumah poros belakang yang digunakan dimodifikasi.
Perhatikan bahwa rumah tidak memiliki tabung poros. Poros
penggerak roda dapat memindahkan daya dengan sudut
bervariasi beberapa derajat, Desain ini memungkinkan
setiap roda untuk bergerak secara bebas ke permukaan jalan
d. Poros Penggerak Roda Belakang
Poros penggerak roda belakang berfungsi mentransfer daya dari
diferensial ke roda belakang. Ada dua jenis utama desain dari poros
penggerak. Salah satunya adalah poros penggerak solid dan yang
kedua adalah poros penggerak indipenden

9. Perbaikan Sistem Air Conditioning (AC) dan Accecoris


1. Konsep Pendinginan AC
Fungsi AC pada mobil adalah sebagai berikut :
a. Memberikan udara sejuk ke dalam ruangan kendaraan.
b. Menghindari udara kotor masuk ke dalam ruangan kendaraan.
c. Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu
hujan atau udara lembab
1. Zat pendingin yang
berbentuk gas diberi tekanan
oleh kompresor sehingga
beredar dalam sistem AC,
karena adanya tekanan
maka zat pendingin menjadi
panas
2. Kondensor akan mendinginkan zat pendingin tersebut
(kondensasi), sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi
dan berubah bentuk menjadi cair
3. Saringan atau filter akan menghisap uap air dan menyaring kotoran
dalam zat pendingin agar tidak beredar pada system
4. Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup
ekspansi berubah bentuk dari cair menjadi uap
5. Evaporator akan mengambil panas disekeliling evaporator
sehingga menyebabkan zat pendingin menguap menjadi gas
dan kembali ke kompresor
6. Proses ini akan berlanjut seperti semula.
Komponen AC dalam mobil :
1. Kompresor
2. Kondensor
3. Saringan
4. Slang AC
5. Katup ekspansi
6. Evaporator
7. Pemanas ruangan

2. Nama, Komponen, Fungsi dan Cara Kerja Sistem AC


a. Kompresor
Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi energi
pneumatic oleh kompresor sehingga zat pendingin beredar dalam
instalasi sistem AC.
Jenis Kompresor
1) Kompresor model torak
Jenisnya :
a) Kompresor torak gerak tegak lurus
b) Kompresor torak gerak memanjang
c) Kompresor torak gerak aksial (berlawanan).
d) Kompresor Torak Gerak Radial
e) Kompresor gerak torak menyudut
2) Kompresor model rotary
Kelebihan :
Karena setiap putaran menghasilkan langkah langkah hisap
dan tekan secara bersamaan maka momen putar lebih merata
akibatnya getaran/kejutan lebih kecil. Ukuran dimensinya dapat
dibuat lebih kecil dan menghemat tempat.
Kelemahan :
Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja
sebab pada volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar
pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan gesekan
b. Kondensor
Kondensor ditempatkan didepan radiator, kondensor berfungsi
untuk mendinginkan gas refrigeran sehingga terkondensasi menjadi
cair dengan tekanan yang tinggi, setelah cair refrigeran mengalir ke
receiver dehidrator, pendinginan yang dilakukan kondensor berasal
dari aliran udara oleh kipas radiator
c. Saringan/Filter
Saringan disebut juga receiver dryer dikonstruksi berupa
tabung silinder yang di dalamnya terdapat sel silica yang menyerap
uap air pada zat pendingin, pada bagian atas saringan kebanyakan
dilengkapi dengan kaca pengontrol untuk melihat zat pendingin yang
beredar dalam sistem
Receiver dryer berfungsi untuk menampung refrigeran cair,
receiver dryer dilengkapi dengan filter, desiccant, sight glass dan
fusible plug.
d. Kopling Magnet.
Supaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat
diputuskan dan dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan
dimatikan), maka kita perlukan sebuah kopling magnet yang
dipasang pada poros kompresor bersama roda puli. Kopling magnet
berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin ke puli
kompresor.
1. Sakelar
2. Pelat penekan
3. Roda puli
4. Poros Kompresor
5. Gulungan maknet listrik
6. Kompresor
7. Pegas pelat pengembali
8. Baterai

e. Evaporator
Evaporator berfungsi sebagai pendingin udara. Suhu evaporator
mempengaruhi efisiensi pendinginan, jika suhu evaporator lebih
rendah dari 0oC akan terjadi pembekuan pada pipa pipa evaporator,
pembekuan tersebut mengurangi efisiensi pendinginan, suhu
evaporator yang normal antara0,5oC sampai 15, 6oC.
f. Katup Ekspansi
Katup ekspansi berfungsi untuk mengatur zat pendingin yang masuk
ke evaporator, katup ekspansi dilengkapi pegas katup, bola termal
dan diafragma
Jenis- jenis katup ekspansi :
1) Katup ekspansi bentuk siku
2) Katup ekspansi bentuk blok
g. Komponen Pengaman
Komponen pengaman merupakan bagian yang amat penting
karena bagaimanapun baiknya suatu mesin bekerja tidak menutup
kemungkinan terjadi kecelakaan, komponen pengaman berfungsi
untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi alat kerja,
tempat kerja serta pekerja dari musibah.
Jenis-jenis komponen pengaman pada kendaraan : Saklar
tekanan pengeluaran, Katup pembuang tekanan, Saklar panas, Saklar
kipas dan Alat pencegah beku
3. Instalasi Listrik Sistem AC
a. Kopling Magnet dan Motor Kipas Pendingin Kondensor
Kopling magnet yang
berfungsi untuk
menghubungkan dan
memutuskan poros
kompresor dengan poros
mesin, harus dapat
bekerja berdasarkan
temperatur evaporator
Instalasi listrik pada evaporator biasanya terbagi atas komponen
komponen sebagai berikut :
1) Saklar motor blower dan pengatur putaran
2) Termostat
Evaporator
1. Saklar termostat (saklar kontrol
temperatur)
2. Saklar motor blower

b. Sistem Kontrol (Pengaman)


1) Pengontrol Tekanan Tinggi
Komponen ini dipasang pada saluran tekanan tinggi atau pada
saringan dalam keadaan normal kontak akan terhubung, bila
tekanan zat pendingin sudah melebihi kira kira 23 bar kontak
akan terbuka, aliran listrik ke kopling maknet terputus/tidak
bekerja
2) Pengontrol Tekanan Rendah
Kontak akan memutuskan hubungan bila tekanan zat pendingin
dalam sistem kurang dari 1,5 bar, karena kebocoran atau pada
waktupengisian, volume yang masih kurang hal ini menyebabkan
kompresor cepat panas, pendinginan kompresor juga dilakukan
oleh zat pendingin yang kembali ke saluran hisap, karena tekanan
zat pendingin kecil maka pendingin kompresor juga akan sedikit,
sementara kompresor terus bekerja akan menimbulkan kerusakan
karena panas
3) Pengontrol Temperatur
Tekanan dan temperatur akan selalu berkaitan, tekanan yang
tinggi pada zat pendingin akan mengakibatkan temperaturnya
akan tinggi pula, biasanya sebagai ganti pengontrol tekanan tinggi
digunakan pengontrol temperatur, yang bekerja berdasarkan
temperatur, kontak akan memutuskan listrik ke kopling maknet
bila sudah mencapai temperatur tertentu pada zat pendingin.
c. Rangkaian Lengkap

Relai elektronika yang dapat menghubung dan memutuskan aliran


listrik ke kopling magnet berdasarkan induksi dari koil pengapian,
relai secara otomatis akan memutus aliran listrik ke kopling
magnet pada waktu putaran idle.Sistem idle up yang berfungsi
untuk meninggikan putaran stasioner motor pada saat sistem AC
dihidupkan.
4. Zat Pendingin / Refrigerant
Dalam sistem AC mobil zat pendingin yang digunakan saat ini
adalah zat pendingin 12 (diflourdichlormethan), yang diberi kode R-
12,namun akibat dampak negatip yang ditimbulakan R12 yang merusak
lapisan ozon dan menimbulkan pemanasan global diganti dengan R134a
(dimana R adalah singkatan dari refrigerant), sedangkan pada sistem AC
yang lain seperti AC pada gedung-gedung sering dipakai zat pendingin
22 atau R-22.
Refrigerant adalah nama dagang untuk komponen zat pendingin.
Refrigerantcukupbaikdigunakan sebagaizatpendingin sebab memiliki
sifat sifat :
 Tidak mengandung unsure yang dapat merusak makanan, tanaman
dan kain
 Tidak beracun
 Tidak mengganggu kesehatan
 Tidak dapat meledak
 Tidak berbau menyengat
 Titik didihnya ideal
a. PengisianZatpendingin
1) Mengisi Melalui Saluran Tekanan Tinggi
a) Tekanan zat pendingin pada tabung harus dinaikkan
b) Kran tekanan rendah ditutup dan tekanan tinggi dibuka
c) Tabung zat pendingin dibalik agar yang masuk ke dalam sistem
adalah zat pendingin cair
2) Mengisi Melalui Saluran Tekanan Rendah
a) Kran tabung zat pendingin dibuka, kran saluran tekanan tinggi
ditutup
b) Kran tekanan rendah manometer dibuka sedikit/pelan pelan saja
c) Tabung zat pendingin tidak boleh dibalik
b. Supaya penuhnya pengisian zat pendingin ke dalam sistem dapat
diketahuiada tigacara yang dapat dilakukan
1) Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan
2) Dengan manometer
3) Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam
sistem menurut buku manual
c. Pemeriksaan Pengisian Zat pendingin
Pemeriksaan pengisian zat pendingin dilakukan dengan
menghubungkan selang selang dari manometer ke katup-katup
kompresor, meter meter menunjukkan tekanan rendah dan tekanan
tinggi, jika pada saat mesin mati dan suhu ruang tekanan lebih kecil
dari 100 psi berarti zat pendingin telah keluar dari sistem (terdapat
kebocoran).
Hidupkan mesin dan sistem AC pada putaran 2000 rpm, posisikan
saklar kontrol temperatur AC pada kontrol maksimum, bandingkan
hasil pemeriksaan dengan tabel berikut :
Tekanan Tekanan
No Penyebabnya
tinggi rendah
1 Normal Normal SistemACnormal
2 Terlalutinggi Terlalutinggi Kipaspendingintidakberputar,udarasan
gatpanas, udarake kondensor
3 Terlalurendah Terlalurendah terhambat,zat pendingin terlalu banyak
Kurangzatpendingin,kebocoranzat
pendingin
4 Normal Terlalurendah Motorblowerberputarterlalu lambat,
tidaksampaivak ada pembekuandalamevaporator
5 Normal um
Terlalutinggi Katup ekspansi terbuka terus,pipa
kapiler katupekspansi tidak
menempelpada pipasaluran keluar
6 Normal Terlalurendah Filterjenuh
evaporator
dan bergetar
7 Normal Vakum Katup ekspansi menutup terus,
receivertersumbat.
Pemeriksaan melalui gelas pengintai (sight glass) :
1) Hidupkan mesin pada 2000 rpm.
2) Posisikan AC pada kontrol maksimum.
3) Lihat refrigeran melalui gelas pengintai.
4) Jika terdapat busa terus menerus berarti pengisian kurang.
5) Jika tidak terdapat busa sama sekali mungkin refrigeran penuh
atau kosong.
5. Mendiagnosa Gangguanpada Sistem AC
a. Mengontrol di dalam ruang kendaraan
 Pengontrolan aliran udara sejuk pada kendaraan
 Pengukuran temperatur udara yang dihembuskan oleh motor
blower
 Periksa kekendoran sabuk (V -belt ) antara roda puli kopling
magnet kompresor dengan roda puli poros engkol
b. Kontrol di ruang mesin
 Pemeriksaan ketegangan sabuk dengan alat khusus
 Pemeriksaan penyebab kebocoran pada pipa
 Pembersihan kondensor
 Periksa kebocoran oli pada poros kompresor dan pada sambungan
sambungan instalasi pipa
c. Diagnosa Gangguan dengan Manometer
Sistem AC bekerja normal jika tekanan pada saluran tekanan
rendah dan saluran tekanan tinggi mencapai:
1) TR = 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi)
2) TT=14,5 – 15 bar (200 – 213 psi)
TR = Kran manometer tekanan rendah
(warna biru)
TT = Kran manometer tekanan tinggi
(warna merah)

Kerusakan yang ditunjukkan manomater :


1) Penunjukan manometerpadasaatTR danTT rendah
Penyebab : Pengisian refrigerant masih kurang, Kebocoran
refrigerant
Perbaikan : Periksa kebocoran, Tambah isi refrigerant dalam
sistem
2) Penunjukan manometer padasaatTR vakumdanTT rendah
Penyebab : Pengisian refrigerant terlalu sedikit, Evaporator kotor,
aliran dari motor blower terhambat sehingga terjadi pembekuan dalam
evaporator
Perbaikan : Periksa kerja motor blower, Bersihkan dan vakum
system, Isi refrigerant kembali
3) Penunjukan manometer pada saat TR jadi vakum dan TT turun
Penyebab : Filter yang sudah tua tidak mampu lagi menyerap uap air,
akibatnya pipa evaporator tersumbat oleh es ,Evaporator yang kotor
akan menghambat aliran udara juga akan mengakibatkan hal yang
sama
Perbaikan : Ganti filter, Bersihkan evaporator, Periksa kerja motor
blower
4) Penunjukan manometer TR naik TT turun
Penyebab : Kerusakan pada kompresor,kebocoran katup-
katup,kebocoran torak, cincin torak dengan silinder kompresor
Perbaikan : Perbaiki atau ganti kompresor
5) Penunjukan manometer TR naik TT naik
Penyebab : Pengisian refrigerant terlalu banyak ,Pendinginan
kondensor kurang,Pemasangan kondensor salah (terbalik)
Perbaikan : Kurangi isi refrigerant, Bersihkan kondensor, periksa
kerja kipas listrik kondensor, periksa dan betulkan pemasangan
kondensor, Kurangi refrigerant
d. Diagnosa Gangguan Melalui Kaca Pengontrol Saringan
e. Mengontrol Kebocoran Zat pendingin
Kontrol kebocoran zat pendingin pada setiap sambungan instalasi pipa
dengan busa sabun atau dengan nyala api spritus,kebocoran zat
pendingin (refrigerant) penyebabkan nyala api kompor menjadi besar
dan berubah warna dari biru menjadi kuning kemerah-merahan. Slang
kontrol kompor harus didekatkan pada bagian bawah sambungan
instalasi pipa yang akan dikontrol, karena sifat gas zat pendingin
selalu turun
6. Memperbaiki sistem AC
Keselamatan kerja pada tabung zat pendingin: 1) Tabung zat pendingin
jangan ditempatkan pada panas matahari. 2) Letakkan tabung pada
tempat yang aman dengan temperatur di bawah 40oC, pengaruh kenaikan
tekanan akibat kenaikan temperatur cukup cepat pada zat pendingin,
menyebabkan tabung bisa meledak bila ditempatkan pada suhu dia atas
40oC
Hal-hal yang perlu diperiksa:
a. Filter/saringan,Kompresor dan kopling magnet
 Pasangkan selang manometer TR. ke katup pelayanan TR.
kompresor dan selang manometer TT. ke TT. Kompresor
 Kosongkan isi zat pendingin dari sistem AC sampai jarum
monometermenunjukkan angka “nol
 Lepas instalasi sambungan pipa saringan harus menggunakan dua
kunci pas
 Satu kunci pas digunakan untuk menahan saringan dan yang
satu lagi digunakan untuk membuka mur pengikat sambungan
instalasi pipa
 pada saringan, tanda pemasangan biasanya diberi kode inlet (in)
yakni menunjukkan sambungan pipa dari kondensor tanda panah
dihubungkan menuju saluran ke evaporator
 Jangan membuka tutup saringan sebelum pemasangan sambungan
instlasi pipa dilakukan
 Tutup saringan jangan terlalu lama terbuka menyebabkan sel silica
akan menyerap kelembaban yang mengakibatkan filter akan jenuh
 Pasangkan selang pompa vakum listrik dan vakum sistem AC
 Isi zat pendingin pada sistem AC
b. Pemeriksaaan pada ruang mesin
c. Pemeriksaan setelah kompresor dilepas dari sistem
d. Pemeriksaan Katup Ekspansi
e. Pemeriksaan Saringan/filter
f. Pemeriksaan Evaporator
g. Pemeriksaan Pipa kontrol katup ekspansi
Instalasi Listrik Sistem AC
Rangkaikan kopling maknet, termostat, sistem kontrol dan motor
kipas pendingin kondensor, Lakukan pemeriksaan komponen
komponen dibawah ini :
1) Motor kipas kondensor
2) Kopling magnet
3) Termostat:Termostat jenis mekanis
4) Termostat jenis elektronis
5) Sistem kontrol (Pengontrol tekanan).
6) Rangkaikan instalasi motor blower
7. Sistem Audio Vidio
a. Komponen Car Audio
1) Head Unit
Head unit adalah perangkat utama dari car audio video, karena
pada head unit inilah diolah dan dikeluarkan sinyal audio maupun
video yang selanjutnya dikirimkan ke komponen-komponen yang
lain seperti amplifier, speaker dan lain- lain.
2) Croos Over
Pada dasarnya crossover terbagi dua jenis yaitu aktif crossover dan
pasif crossover.Cross over berguna untuk pembagi frekuensi dalam
sound reinforcement. Crossover adalah perangkat penyaringan
yang membatasi frekuensi yang mencapai pembicara. Ia membagi
sinyal musik ke dalam rentang frekuensi terpisah dan
mengirimkannya ke speaker yang dirancang untuk mereproduksi
terbaik masing-masing rentang frekuensi
3) Speaker
Speaker pada car audio video system berfungsi untuk merubah
getaran sinyal audio yang berupa sinyal listrik menjadi suara
melalui membran sehingga suara dapat didengarkan
b. Pengeras suara dan desain kabinet
Subwoofer menggunakan perangkat individu pengeras suara yang
biasa berukuran diameter 8 dan 21 inci
1) Rentang Frekuensi dan Respon Frekuensi
Rentang frekuensi yang khas untuk subwoofer adalah antara 20-
200 Hz
2) Penguat
Subwoofer aktif termasuk penguat sendiri dalam kabinet
3) Proses pengaturan Tata Suara
Proses pengaturan tata suara dapat digunakan untuk mengatur
respon ruang sistem subwoofer
4) Tahap Kontrol
Tahap kontrol memungkinkan pendengar untuk mengubah waktu
kedatangan gelombang suara subwoofer terhadap frekuensi yang
sama dari speaker utama (yaitu di sekitar titik pindah silang untuk
subwoofer).
c. Kapasitor Bank
Kapasitor yang digunakan untuk menyimpan energi untuk
penguat untuk menggambar pada permintaan. Mereka datang dalam
berbagai ukuran mulai dari0,5 farad ke lebih dari 100 farad dan
fungsi dimaksud mereka adalah untuk menutupi tuntutan arus
pendek meledak dari sistem audio mobil yang telah melampaui
kemampuan listrik kendaraan umum sementara.
d. Amplifiers
Power adalah salah satu aspek yang paling penting yang harus
dipertimbangkan ketika Anda membeli audio amplifier. Kekuatan
amplifier berkisar dari sekitar 20 watt per channel hingga lebih
dari1000 watt per channel, sementara harga berkisar dari hal seperti
500 ribu sampai puluhan juta sesuai dengan kualitas, daya output, dan
fitur
e. Dasar Kombinasi Sub dan Amplifier
Kebanyakan dalam pembelian amplifier memilih hanya
mempertimbangkan seberapa besar daya yang dibutuhkan
subwoofer
f. Memasang dan setting system car audio video
Dalam pemasangan dan setting car audio video banyak hal-hal penting
yang harus diperhatikan antara lain:
 Pemilihan komponen harus disesuaikan dengan rencana sistem
yang akan dipasang,
 Usahakan semua jok dan karpet diangkat dahulu untuk
memudahkan pemasangan kabel dan komponen
 Tentukan desain penataan sebelum pemasangan komponen,
penggunaan boxspeaker dapat memanfaatkan box yang dapat
dengan mudah dibongkar pasang dari kendaraan
8. Global Positioning System (GPS)
a. Penghantar Global Positioning System (GPS)
Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi
berdasarkan keberadaan beberapa satelit . Dimanapun posisi titik
berada dibumi akan dapat diketahui dengan mudah jika menggunakan
GPS. Dengan GPS maka akan diketahui letak koordinat lintang dan
bujur dari suatu tempat.
Kegunaan GPS adalah untuk :
1) Kepentingan militer
2) Alat navigasi seperti kompas
3) Pelacak kendaraan
4) Memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam
setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk
memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik
ataupun tektonik.
5) Alat bantu penelitian (terutama sudah banyak berjalan untuk bidang
Biologi)
6) GPS juga sering diikut-sertakan dalam pembuatan peta, seperti
mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi (titik
kontrol/ titik pasti) pengukuran.
b. Bagaimana caranya?
1) Melalui Handphone
2) Website
3) Integrasi Software
Keuntungan Global Positioning System (GPS) adalah:
1) Memudahkan dalam memantau, mengelola dan meng-efisienkan
penggunaan seluruh armada kendaraan perusahaan.
2) Menekan penyalahgunaan operasional kendaraan.
3) Meningkatkan keamanan kendaraan, menghindar dari resiko
pencurian
4) Membantu memberikan informasi jika terjadi keadaan darurat
terhadap kendaraan Anda.
5) Memudahkan komunikasi antara perusahaan dan pemakai
kendaraan.
6) Peningkatan pelayanan pelanggan
7) Mengurangi biaya operasional
Cara Kerja GPS Tracking
1) Hardware

2) Real Time Position


Fungsi
Untuk dapat memantau posisi kendaraan secara Real Time di
manapun keberadaannya di dalam Peta Digital dan menampilkan
status kendaraan dalam bentuk warna :
a) Abu-abu : Kendaraan dalam posisi berhenti & ACC Off
b) Biru : Kendaraan dalam posisi berhenti & ACC On
c) Merah : Kendaraan sedang berjalan
3) Tracking
Menampilkan historis perjalanan kendaraan melalui Peta Digital
4) Tracking route
Menampilkan historis perjalanan kendaraan dalam bentuk
Laporan Tertulis
5) Kilometer calculate
Menampilkan pencapaian jarak tempuh kendaraan dalam bentuk
LaporanTertulis
6) Over speed
Menampilkan Laporan Kecepatan Kendaraan yang melebihi batas
ketentuan
7) Standby record
Menampilkan Laporan Tertulis tentang di mana, kapan, lokasi
dan status kendaraan berhenti
8) Self point & area
Menampilkan nama-nama lokasi yang sudah diinput dalam
bentuk titik dan area
9) Real time report
untuk memantau posisi kendaraan secara waktu terkini dalam
bentuk laporan data
10) Google earth
Untuk dapat memantau posisi kendaraan di manapun
keberadaannya dalam bentuk foto dari satelit dengan bantuan
Program Google Earth
11) Daily operation report
Menampilkan laporan tertulis aktivitas harian kendaraan
12) Monthly management report
Menampilkan laporan tertulis aktivitas kendaraan dalam sebulan
13) Loading report
Menampilkan laporan tertulis aktivitas perjalanan suatu
kendaraan operasional dalam menjalankan tugasnya dalam sehari
dari tujuan ke tujuan yang lain, yang telah ditentukan perusahaan
c. Diagnosa gangguan pada GPS
1) Selective Availability
Selective Availability (SA) merupakan upaya Amerika Serikat
untuk memproteksi ketelitian posisi absolut yang tinggi secara real
time
2) Multipath
Multipath merupakan suatu fenomena yang disebabkan karena
adanya interferensi gelombang atau sinyal yang mencapai
antenna dipantulkan oleh muka tanah atau benda lain di sekitar
titik pengamatan
3) Bias atmosfer
Ketika melalui troposfer sinyal GPS akan mengalami refraksi yang
menyebabkan perubahan pada kecepatan dan arah dari sinyal
tersebut. Efek utama dari toposfer adalah terhadap kecepatan
dengan demikian berkaitan dengan hasil ukuran jarak
d. Perbaikan gangguan pada GPS
1) Pembersihan
 Gunakan sabun untuk menyeka GPS
 Bersihkan GPS secara berkala
2) Penyimpanan
 Keluarkan baterai GPS dari GPS
 Simpan GPS dalam wadah kedap udara
 Jangan disimpan pada suhu diatas 70° C atau di bawah 15°.
BAB III
PENYELESAIAN SOAL-SOAL
A. MATERI PEDAGOGIK
Perkembangan Peserta Didik
1. Dalamperspektifpsikologis, pesertadidikadalah….
A. Individuyangsedangdalamprosespertumbuhandan perkembangan
pembelajaran
B. individuyangsedangberada dalamprosespertumbuhan dan perkembangan
C. individuyangsedang dalamprosesperencanaanpendidikandan pengajaran
D. individuyangsedangberada dalamprosespendidikandan perkembangan
2. Perubahan–perubahanyangterjadipadaaspekfisik pesertadidikmeliputi….
A. perubahanukuranbadan,perubahanproporsitubuh, munculnya ciri-ciri
kelaminutama(primer) dancirikelaminkedua(skunder)
B. perubahan ukuran tubuh ,perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-
ciri kelamin utama(primer) dan ciri kelamin kedua(skunder)
C. perubahan bentuk badan ,perubahan proporsi tubuh, munculnya ukuran
kelamin utama(primer) dan ciri kelamin kedua(skunder)
D. perubahan tubuh ,perubahan proporsi tubuh, munculnya ukuran kelamin
utama(primer) dan ciri kelamin kedua(skunder)
3. Secara Umumkarakteristikpesertadidikadalah…………
A. gaya hidup individusecara umumyang dipengaruhi olehusia, gender,
dan latarbelakang yang telah dibawa sejaklahirdandari
lingkungansosialnya untuk menantukankualitas hidupnya
B. gaya hidup individusecara umumyang dipengaruhi olehlingkungan, dan,
latarbelakang yang telah dibawa sejaklahirdandari orang tuauntuk
menantukankualitashidupnya
C. gaya hidupkelompoksecaraumumyang dipengaruhi olehgender, dan
latarbelakang yang telah dibawa sejaklahirdandari lingkungansosialnya
untuk menantukankualitas hidupnya
D. gaya hidup individusecara umumyang dipengaruhi olehusia,dangender,
yangtelahdibawa sejak lahirdan darilingkungankeluarga untuk
menantukankualitashidupnya
4. Potensi peserta didik adalah ….
A. kapasitas ataukemampuandankarakteristiki
ndividuyangberhubungan dengansumberdayamanusia yang
memilikikemungkinan dikembangkan dan ataumenunjang
pengembanganpotensi lainyangterdapat dalamdiri pesertadidik
B. kapasitas danketerampilansertakarakteristikindividuyangberhubungan
dengansumberdaya alamyangmemilikikemungkinan dikembangkandan
ataumenunjang pengembanganpotensilain yang terdapat dalamdiri
pesertadidikindividuyang sedang dalamprosesperencanaan pendidikan dan
pengajaran
C. kapasitas ataukompetensi dankarakteristikindividuyangberhubungan
dengansumber daya alamyangmemilikikemungkinan dikembangkandan
ataumenunjang pengembanganpotensilain yang terdapat dalamdiri
pesertadidik
D. kapasitas ataukemampuandankarakteristikindividuyangberhubungan
dengansumberdaya alamyangmemilikikemungkinan dikembangkandan
ataumenunjang pengembanganpotensilain yang terdapat dalamdiri
pesertadidik
5. Kemampuan yangdimiliki seseorang yangdapat dikembangkandan
ditingkatkanapabila dilatih denganbaik. Kemampuan yang terlatih ini akan
menjadisuatukecakapan, keahlian, danketrampilandalambidang tertentu
adalah….
A. Potensi diri
B. Potensi individu
C. Potensikelompok
D. Potensi manusia
6. PengertianmenganalisiispengetahuanAwal pesertadidikadalah……………
A. Kegiatan menganalisispengetahuanawal dalam pengembangan
pembelajaranmerupakanpendekatanmenerimapeserta didik apa adanyadan
menyusunsistem pembelajaranatasdasar keadaanpeserta didik tersebut
B. Kegiatan menelaah pengetahuan awal dalampengembangan
pembelajaran merupakan pendekatan menerima peserta didik apa
adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan
peserta didik tersebut
C. Kegiatan mengidentifikasi pengetahuan awal dalampengembangan
pembelajaran merupakan pendekatan menerima peserta didik apa adanya
dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan peserta didik
tersebut
D. Kegiatan mengukur pengetahuan awal dalampengembangan pembelajaran
merupakan pendekatan menerima peserta didik apa adanya dan menyusun
sistem pembelajaran atas dasar keadaan peserta didik tersebut
7. Langkah-Langkahidentifikasi Pengetahuan Awal adalah……..
A. melakukanobservasi,tabulasi karakteristik,danpembuatandaftar
strategikarakteristikpesertadidik
B. melakukan pengamatan, tabulasi karakteristik, dan pembuatan daftar
strategi karakteristik peserta didik
C. melakukan dokumentasi, tabulasi karakteristik, dan pembuatan daftar
strategi karakteristik peserta didik
D. melakukansimulasi, tabulasikarakteristik, danpembuatandaftarstrategi
karakteristikpeserta didik
8. Sikapawal pesertadidikmenurut Gagne dikelompokkankedalam delapankelas
yaitu:
A. belajarlangsung,belajarstimulus,belajarmerantaikan, belajarasosiasi
verbal,belajar membedakan,belajarkonsep,belajardalil,dan belajar
memecahkanmasalah
B. belajarisyarat,belajarstimulus, belajarmerantaikan,belajarasosiasi
verbal,belajarmembedakan,belajarkonsep,belajardalil,dan belajar
memecahkanmasalah
C. belajar membedakan,belajarstimulus,belajar merantaikan, belajar asosiasi
verbal,belajar membedakan, belajarkonsep,belajardalil,dan belajar
memecahkanmasalah
D. belajardemonstrasi,belajarstimulus, belajarmerantaikan, belajar asosiasi
verbal,belajar membedakan, belajarkonsep,belajardalil,dan belajar
memecahkanmasalah
9. Apayangdimaksudkandengankesulitanbelajar…..
A. suatukeadaandimanapesertadidik tidakdapatmenyerappelajaran
dengansebagaimana mestinya
B. suatukeadaandimanapesertadidik tidakdapat menyerappengetahuan
dengansebagaimana mestinya
C. suatukeadaandimanapesertadidik tidakdapatmenyerapketerampilan
dengansebagaimana mestinya
D. suatukeadaandimanapesertadidik tidakdapatmenyerappengetahuan
danketerampilandengan sebagaimanamestinya
10. Aspekyang mempengaruhi kesulitanbelajarpesertadidikadalah……..
A. aspekfisiologis ,psikologis,aspeksosial dannonsosial
B. aspek lingkungan , gender, aspek sosial dan non sosial
C. aspek keturunan , psikologis, aspek sosial dan non sosial
D. aspek gender , psikologis, aspek sosial dan non sosial
Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran yang Mendidik
1. DuapendekatandalampembelajaranmenurutRoykillenadalah....
A. expository danexposition
B. discoverydaninquiri
C. student-centredapproachesdanteacher-centredapproaches
D. Problembasedlearningdan projectbasedlearning
2. Pendekatan dalam pembelajaran berpusat pada peserta didik menurunkan
strategi pembelajaran....
A. Expository
B. strategi pembelajarandeduktif
C. Directinstructionstrategy
D. Strategipembelajaran induktif
3. Pernyataanyangbukanmenjadikarateristikstudentcenteredapproachadalah ....
A. Guruhanya sebagai pembimbing, peserta didikyangaktif
B. Guruyangberperan aktif,pesertadidik menjadi pendengaryang
baik.
C. Pesertadidik memecahkan masalahsendiri,guruhanya akan
memberikan feed backdan memjelaskanpersoalanpersoalan
yangmelenceng
D. Kelas bising.
4. Dalampendekatanpembelajaransaintifiksepertiyangtertuangdalam
Permendikbud no 103 tahun 2014 dikenal dengan lima M.Halyang
dimaksudtersebutadalah.....
A. Mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, mengomunikasikan
B. Mengamati, menanya,mengumpulkaninformasi,
mencoba,mengomunikasikan
C. Mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan
D. Mengamati, menanya, mengasosiasi,mencoba, mengomunikasikan
5. Kegiatanbelajarmenanya dilakukandengancara .....
A. Pesertadidik mengajukan mengajukanpertanyaan tentang materi
pembelajaranyang tidakdipahami
B. Gurumengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi pembelajaranyang
telah disampaikan
C. peserta didik mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati
D. gurumengajukan pertanyaan tentang kepada peserta didik tentang materi
yang disampaikan guru
6. Strategi pembelajaran menurut Rowntree dikelompokkan sebagai berikut
.....
A. Strategipenyampaian,strategi pembelajarankelompok, dan strategi
pembelajaran individual
B. Strategi penyampaian, strategi pembelajaran, dan strategi
pembelajarandiskusi
C. Strategi penyampaian, strategi penilaian, dan strategi pembelajaran
kolaboratif
D. Strategi penyampaian, strategi penilaian, dan strategi pengadministrasian
7. Pembelajaranolehseorangpendidikdengansekelompokbesar(satu
kelas)pesertadidik;Pembelajaran olehseorangpendidikdengan
sekelompokkecil (5-7orang)pesertadidik,Pembelajaranolehseorang
pendidikterhadapseorangpesertadidik,Pembelajaranoleh satu tim
pendidikterhadap sekelompokbesar(satukelas)pesertadidik,
Pembelajaranolehsatu timpendidikterhadap sekelompokkecil(5-7
orang)pesertadidikmerupakan karakteristikstrategipembelajaran
berdasarkan.....
A. perananpendidikdanpesertadidikdalammengolah“pesan”ataumateri
B. perananpendidikdanpesertadidikdalampengelolaan pembelajaran
C. rasio pendidik dan peserta didik yang terlibat
D. pola hubunganpendidikdan peserta didik
8. Strategiyangmengarah padapengaktifanpesertadidikdalam mencari
danmenemukansendiri fakta,prinsip,dankonsepyangmereka butuhkan, disebut
....
A. Heuristik
B. Deduktif
C. Ekspositorik
D. Deduktif-induktif
9. Strategi pembelajaran berdasarkan pola hubungan pendidik dan
peserta didik dalam pembelajaran, terdapat tiga jenis strategi
pembelajaran, yaitu .....
A. Pembelajaran tatap muka, pembelajaran melalui buku,
pembelajaranmelalui media elektronik.
B. Pembelajaran tatap muka, pembelajaran melalui tekstual,
pembelajaran tatapmuka danmelalui tekstual.
C. Pembelajaran tatap muka, pembelajaran melalui bahan cetak,
pembelajaran melalui media elektronik.
D. Pembelajaran tatap muka, Pembelajaran melalui media,
pembelajaran tatap muka dan melalui media.
10. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan strategi
pembelajaran adalah sebagai berikut:
A. Tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pesertadidik, guru,
media.
B. Tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, peserta didik,waktu, guru.
C. Tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, peserta didik, guru,
tempatbelajar.
D. Tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, jumlah rombel,waktu,guru,
biaya.
11. Pengertianmetodepembelajaranadalah.....
A. Carayang digunakanuntuk mengimplementasikan rencana
yangsudahdisusun dalam kegiatannyataagar tujuanyangtelah disusun
tercapai secaraoptimal
B. Carayang digunakanuntuk mengimplementasikan tatapmuka
agarseluruhkompetensi yangadatidakada yang mencapai kurangdari KKM
C. Carayang digunakanuntuk melaksanakanpembelajaransesuai denganmateri
yangdisusunagarhasil belajarsesuai dengan tuntutan
D. Carayang digunakanuntuk merealisasikanpembelajarantepat waktu,
sehinggaseluruhsubstansitersampaikansesuai dengankurikulumyang
digunakan.
12. Menurut L. James Havery teknik adalah prosedur logis dan rasional untuk
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Teknik
pembelajaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari metode, sehingga
pengertian teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai ....
A. suatucara yangdilakukan seseorang dalampembelajaranyang lebih spesifik.
B. suatucara yangdilakukangurudalam mengimplementasikan strategi
pembelajaranyang lebih secaraspesifik
C. suatucara yangdilakukan seseorang dalammenyampaikanmateri
pembelajarandi dalam kelas
D. suatucara yangdilakukangurudalam
mengimplementasikansuatumetodesecara spesifikdalampembelajaran
13. Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada peserta
didik. Tahap pelaksanaan metode ceramah ada tiga langkah yang harus
dilakukan .....
A. Langkahpersiapanpembelajaran,
pelaksanaanpembelajaran,penutuppembelajaran
B. Langkahpembukaan, penyampaian materipembelajaran,
evaluasipembelajaran
C. Langkahpersiapan,pelaksanaanpembelajaran, refleksi,penutup
D. Langkah pembukaan, penyampaian materi pembelajaran,
mengakhiri atau menutup
14. Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat
erathubungannya dengan memecahkan masalah (problem
solving).Langkah dalam metode diskusi adalah .....
A. Langkahpersiapan,pelaksanaandiskusi, penutup diskusi
B. Memeriksapersiapan, memberipengarahan, melaksanakandiskusi, dan
mengendalikanpembicaraan
C. Merumuskan tujuan, menentukan masalah yang akan dibahas,
pelaksanaandiskusi, melaporkanhasil diskusi.
D. Pengaturan teknik diskusi, pemanduan diskusi, pelaporan hasildiskusi,
refleksi danpenutup.
15. Langkah metodedemonstrasimeliputiperencanaan,pelaksanaandan
evaluasi.Tidakandibawahberikutiniyangbukan termasukdalam
langkahpelaksanaanmetode demonstrasi adalah.....
A. Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta
didik(sambilmemperhatikanatensi pesertadidik)
B. Memberi tugas sebagi bentuk tindak lanjut dan mengadakan
evaluasi terhadap demonstrasi yang telah dilakukan.
C. Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya mengikuti
demonstrasi dengan baik
D. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif
memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnyadalam
bentuk mengajukan pertanyaan.
16. Metode kerja kelompok adalah metode mengajar dengan
mengkondisikan peserta didik dalam suatu group sebagai satu kesatuan dan
diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok. Langkah-langkah metode
kerja kelompok sebagai berikut: .....
A. KegiatanPersiapan,KegiatanPelaksanaan,KegiatanMengakhiriPelajaran
B. Kegiatan Persiapan, kegiatan Pelaksanaan, Kegiatan
IntiPelajaran, KegiatanMengakhiri Pelajaran
C. Kegiatanpembukaan,kegiatanPelaksanaan, Kegiatanevaluasi,
Kegiatanpenutup
D. Kegiatan pembukaan, kegiatanPelaksanaan, Kegiatan
penutup,Kegiatanevaluasi
17. Beberapa pernyataan di bawah merupakan langkah-langkah darimetode
karya wisata, antara lain:
1.Menetapkankompetensi yangakandicapai peserta didik,
2.Merencanakantujuan,
3.Merumuskankegiatanyang akandilakukan,
4.Melaksanakankegiatan,
5.Menilai kegiatan,
6.Melaporkanhasilkegiatan
Urutanyang tepat langkah-langkahmetodekarya wisataadalah.....
A. 1,3,2,4,5,6.
B. 1,2,3,4,5,6.
C. 1,3,2,4, 6, 5.
D. 1,2,3,4, 6, 5.
18. Langkah-langkah metode problem solving (Depdiknas, 2008) sebagai
berikut:
A. Mencaridanmengumpulkandata,mengidentifikasimasalahuntuk
dipecahkan,,menetapkanjawabansementara, menguji kebenaran
jawabansementara,menarikkesimpulan.
B. Mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan, mencari dan
mengumpulkan data, menyeleksi data, menetapkan jawaban, menarik
kesimpulan.
C. Mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan, mencari dan
mengumpulkan data, menetapkan jawaban sementara, menguji
kebenaran jawaban sementara, menarik kesimpulan.
D. Mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan, mencari dan
mengumpulkan data, menyeleksi data, menetapkan jawaban sementara,
menguji kebenaran jawaban sementara, menarik kesimpulan,
mengevaluasi.

19. Metode proyek dalam pembelajaran yang sebenarnya berawal


daripemikiran John Dewey tentang metode pemecahan masalah
merupakan bentuk pengembangan yang dilakukan oleh
Kilpatrick.Langkah-langkahnya metode proyek sebagai berikut: ....
A. Tahappersiapan,tahapperencanaan,tahappelaksanaan,tahap tindak lanjut,
tahappenilaian,tahaprefleksi.
B. Tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap tindak lanjut, pameran,
tahappenilaian.
C. Tahapperencanaan,tahappelaksanaan,tahaptindaklanjut,tahap
penilaian.
D. Tahappersiapan,tahapperencanaan,tahappelaksanaan,tahap tindak lanjut,
tahappenilaian.
20. Langkah-langkah pelaksanaan metode tanya jawab secara umummeliputi
persiapan dan pelaksanaan. Berikut ini urutkan prosedur bertanya yang
dilakukan oleh guru!
1. gurumengajukanpertanyaan
2. gurumemberi peluangkepada peserta didikuntukbertanya
3. gurumemberikanwaktuuntukberpikir
4. pesertadidik menjawab
5. gurumenyampaikan status jawabanpesertadidik
6. gurumemberikanpermasalahansebagai bahanapersepsi
Urutanprosedurbertanyaguruyang tepat adalah.....
A. 6,1,3,4,5,2.
B. 1,6,2,3,4,5.
C. 6,1,2,3,4,5.
D. 2,6,1,3,4,5.
21. Tahaptindaklanjut dalam metodeproyekdimaksudkanadalah......
A. Untukmemantapkanhasil
kegiatanbelajardilakukanpameran,dandapat
menjadisumberbelajarbagipelajaran lainnya
B. Untuk menilai hasil kegiatan belajar (hasil proyek) yang dilakukan oleh
guru dan peserta didik.
C. Untuk merencanakan kegiatan belajar berikutnya sehubungan dengan
pencapaian kompetensi berikutnya.
D. Untuk menetapkan tingkat keberhasilan pengerjaan proyek yangdilakukan
peserta didik oleh guru.
22. Metodebrainstorming dikenal jugadengan metodesumbang saranatau curah
gagasan bertujuan untuk menghimpun ide, pendapat, informasi,
pengalaman semua peserta didik yang sama atau berbeda. Langkah-langkah
metode brain storming sebagai berikut:
A. Pemberianinformasidan motivasi,identifikasi, klasifikasi,verifikasi,
konklusi.
B. Pemberianinformasidan motivasi,identifikasi, klasifikasi,verifikasi,
validasi,dankonklusi.
C. Pemberian informasi, motivasi,identifikasi,verifikasi, konklusi.
D. Pemberianinformasidan motivasi,identifikasi, klasifikasi,verifikasi,
konklusi,evaliasi,dan refleksi.
23. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang memberi pengaruhi
dalampemilihan metode pembelajaran, antara lain:
A. Pesertadidik,dinamikakelas, fasilitas pembelajaran, tujuan
pembelajaran, materi,waktu,guru.
B. Pesertadidik,dinamikakelas, fasilitas pembelajaran, tujuan
pembelajaran, materi,waktu,guru.
C. Pesertadidik,dinamikakelas, fasilitas pembelajaran, tujuan
pembelajaran, materi,waktu,guru.
D. Pesertadidik,dinamikakelas, fasilitas pembelajaran, tujuan
pembelajaran, materi,waktu,guru.
24. Teknik pembelajaran merupakan prosedur logis dan rasional untuk
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai satu kesatuan dalam
usahamencapaisuatutujuanyang telah ditentukan. Konsep pengertiantersebut
dinyatakanoleh....
A. John Dewey
B. Kilpatrick
C. Rowntree
D. L.JamesHavery
25. Yang termasuk teknik khususdalampembelajaran adalah .....
A. Teknik ceramah
B. Teknik tanya jawab
C. Teknik menulis
D. Teteknikdiskusi
ES
26. Jelaskan konsepsi pendekatan pembelajaran menurut Roykillen
Pendekatan pembelajaran menurut Roy Killen (dalam Sanjaya, 2008)
ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang
berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan pendekatan yang
berpusat pada peserta didik (student-centred approaches). Pendekatan
yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung
(direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran
ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri
serta strategi pembelajaran induktif.
27. Konsepsi strategi pembelajaran menurut Rowntree.
Menurut Rowntree dalam Sanjaya (2006), jenis strategi pembelajaran ada tiga
kelompok besar, pertama Expocitory Discovery Leaning (Strategi
Penyampaian Penemuan), yang kedua Group-Individual Learning ( Strategi
Pembelajaran Individual-Kelompok) dan stretegi Pembelajaran Aktif.
Pengembangan Kurikulum
1. Kurikulum dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran,
baik dalam perumusan tujuan, penentuan bahan pelajaran, metode dan media,
serta cara penilaian. Pernyataan tersebut merupakan kegunaan kurikulum bagi
a. Guru
b. Kepala Sekolah
c. Pengawas
d. Pengguna Lulusan
2. Kurikulum sebagai suatu sistem. Artinya, kurikulum itu terdiri dari banyak
komponen yang saling terkait dan bekerjasama untuk mencapai tujuan
kurikulum. Menurut H.H. Giles bahwa komponen kurikulum terdiri dari:
a. Komponen Tujuan, materi, bahan, dan komponen evaluasi
b. Komponen Tujuan, materi, bahan, dan komponen strategi
pembelajaran
c. Komponen tujuan, materi/lsi/bahan, strategi dan komponen evaluasi
d. Komponen Tujuan, strategi dan komponen evaluasi
3. Kurikulum harus relevan dengan tuntutan masyarakat, kebutuhan peserta
didik, tuntutan dunia kerja, dan tentunya dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek). Pernyataan tersebut merupakan
a. Prinsip relevansi dalam pengembangan kurikulum
b. Prinsip fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum
c. Prinsip kontinuitas dalam pengembangan kurikulum
d. Prinsip berorientasi pada tujuan dalam pengembangan kurikulum
4. Kurikulum sebagai suatu rencana pendidikan memiliki peran yang sangat
strategis dalam keseluruhan kegiatan pendidikan, sehingga
penyusunan/pengembangannya harus dilakukan secara cermat dan sempurna
yang didasari pada azas-azas tertentu sebagai penopangnya.
Berkaitan dengan hal tersebut sedikitnya ada empat azas yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, yaitu
a. Azas filosofis, psikologis, sosiologis, dan fleksibilitas
b. Azas filosofis, psikologis, sosiologis, dan organisatoris
c. Azas psikologis, sosiologis organisatoris, dan kontinuitas
d. Azas psikologis, sosiologis, organisatoris dan fleksibilitas
5. Model pengembangan kurikulum yang dikembangkan dari atas ke bawah,
dimana gagasan pengembangan kurikulum datang dari para administrator
pendidikan dan dengan menggunakan prosedur administrasi yang bersifat
sentralistik disebut dengan
a. Model Grass-Roots (dari bawah ke atas) desentralistrik
b. Model Adminstratif (dari atas ke bawah)
c. Model From the Bottom Up
b. Model Desentralistik
6. Menurut Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun2003
dinyatakan bahwa kurikulum adalah.
a. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan dan cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
b. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
c. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan dan isi serta bahan
pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
d. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
7. Kurikulum SMK dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan internal, tantangan eksternal, penyempurnaan pola pikir,
penguatan tata kelola kurikulum, dan penguatan materi.
b. Tantangan internal, tantangan eksternal, penyempurnaan pola pikir,
penguatan tata kelola kurikulum, dan penguatan metodologi.
c. Tantangan internal, penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, penguatan materi dan penguatan metodologi
d. Tantangan internal, tantangan eksternal, penyempurnaan pola pikir,
penguatan materi, dan penguatan metodologi.
8. Tantangan yang berkaitan dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Pernyataan tersebut merupakan rasional pengembangan
kurikulum berdasarkan pada faktor :
a. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
b. Penyempurnaan Pola Pikir
c. Tantangan Internal
d. Tantangan Eksternal
9. Tantangan yang berkaitan dengan penguatan pola pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk
memiliki kompetensi yang sama. Hal tersebut merupakan rasional
pengembangan kurikulum berdasarkan pada faktor
a. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
b. Penyempurnaan Pola Pikir
c. Tantangan Internal
d. Tantangan Eksternal
10. Landasan Pengembangan Kurikulum SMK 2013 Adalah :
a. Landasan Filosofis, Sosiologis, Psikopedagogis, dan
LandasanYuridis
b. Landasan Filosofis, Psikopedagogis, Teoritis dan
LandasanYuridis
c. Landasan Filosofis, Psikopedagogis, Teoritis dan
LandasanYuridis
d. Landasan Filosofis, Sosiologis, Psikopedagogis, Teoritis
danLandasan Yuridis
Soal Uraian
1. Mengapa cara memperoleh pengalaman belajar perlu kita identifikasi, coba
saudara jelaskan secara singkat menurut pengalaman mental, fisik, dan
pengalaman social?
Karena siswa belajar secara aktif ketika mereka terlibat secara terus- menerus
baik mental, fisik, maupun sosial. Keterlibatan fisik dapat diamati
diantaranya dalam bentuk kegiatan membaca, menulis, memperagakan, dan
mengukur. Sedangkan keterlibatan mental adalah kegiatan yang mengingat
kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan khazanah yang
dimiliki untuk memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil
eksperimen, membandingkan satu konsep dengan konsep lainnya.
Keterlibatan mental juga dapat berbentuk pengamatan terhadap suatu fakta
peristiwa dan memberi peluang terjadinya asimilasi atau akomodasi kognitif
terhadap pengetahuan baru tersebut. Selain itu terjadi keterlibatan secara
emosional yang berbentuk penghayatan terhadap perasaan, nilai, dan
sikap. Lalu membentuk latihan keterampilan intelektual seperti menyusun
suatu rencana atau program dan menyatakan gagasan. Implikasi mental-
intelektual- emosional yang semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar
mengajar akan mampu menimbulkan nilai yang berharga dan
meningkatkan gairah belajar
2. Jelaskan prosentase pemahaman belajar pada area modus verbal, modus
visual, dan modus berbuat menurut kerucut pengalaman belajar !
Kerucut pengalaman Dale tidak hanya mampu menyajikan keefektifan
pembelajaran yang disampaikan melalui media akan tetapi lebih pada
bagaimana suatu proses pembelajaran disajikan dalam metode pempelajaran
yang tepat. Dalam gambaran kerucut tersebut, Edgar Dale
menggambarkan pentingnya visualisasi dan verbalisasi dalam pengalaman
pembelajaran. Disini dikemukakan bahwa ada suatu kontinuum dari konkrit
ke abstrak antara pengalaman langsung, visual, dan verbal dalam
menanamkan suatu konsep,yaitu 10% dari apa yang mereka baca, 20% dari
apa yang mereka dengar,30% dari apa yangmereka lihat, 50% dari apa yang
mereka dengar dan lihat, 70% dari apa yang mereka kunjungi, meliputi
berbicara, mendengar, menulis, mengatakan, dan melihat, 90% dari apa
yang disimulasikan melalui pengalaman nyata yang diperoleh langsung
dengan melihat, meraba, merasakan sesuatu benda yang nyata
3. Jelaskan secara ringkas kerucut pengalaman belajar yang dikemukakan oleh
Edgar Dale.
Dengan penjelasan berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale, dapat ditarik
kesimpulan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang
dipengaruhi berbagai faktor seperti kegiatan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru, dan melakukan apa yang diinstruksikan. Seseorang
dapat dikatakan belajar apabila terjadi perubahan tertentu dalam dirinya, yaitu
proses belajar yang merupakan proses berubahnya tingkah laku tertentu
secara relatif tetap. Perubahan tingkah laku diakibatkan oleh adanya sejumlah
pengalaman yang disebabkan adanya interaksi individu dengan
lingkungannya.
Perubahan akibat dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk, seperti kecakapan, sikap, pengertian, dan apresiasi (penghargaan).
Perubahan tersebut dapat meliputi keadaan dirinya, pengetahuan, atau
perbuatannya. Perubahan pada diri siswa dapat berupa perubahan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan pengetahuan dan
keterampilan yang semakin berkembang dari sebelumnya dapat terjadi karena
interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami
sebelumnya
4. Bandingkan pengalaman belajar yang dikemukakan oleh Bruner dengan
pengalaman belajar yang saudara alami selama ini.
Menurut Bruner dalam Arsyad (2002:7) terdapat tiga tingkatan modus
belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar
(iconic), dan pengalaman abstrak. Klasifikasi pengalaman tersebut diikuti
secara luas oleh kalangan pendidik dalam menentukan alat bantu apa yang
seharusnya sesuai untuk pengalaman belajar tertentu
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
1. Fungsi TIK dalam pendidikan adalah ….
a. Untuk belajar lebih lanjut
b. Mengembangkan materi
c. Untuk proses manajemen dan Administrasi pendidikan
d. Menjadikan personal yang profesional
2. Prinsip pengunaan TIK dalam pembelajaran yaitu ….
a. Penyadaran dan membentuk kreativitas
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan
c. Sekedar menggunakan Komputer
d. Bisa mengoperasikan internet
3. Empat tahapan model integrasi TIK kedalam pendidikan, yaitu ….
a. Emerging, Applying, focusing, transforming
b. Emerging, Applying, infusing, transforming
c. Emerging, Applying, infusing, evaluating
d. Emerging, corecting, infusing, transforming
4. Mengapa e-learning itu perlu dilakukan dalam pembelajaran ?
a. Lebih ekonomis
b. Tidak perlu banyak kertas
c. Bisa dilakukan dimana saja
d. Semua benar
5. Bagaimana proses pembelajaran tidak langsung dengan pemanfaatan TIK ?
a. Pembelajaran mandiri (browsing)dengan internet atau intranet
b. Download materi lewat internet
c. Mengakses content online
d. Semua benar
6. Fungsi TIK dalam pendidikan adalah ….
a. Untuk belajar lebih lanjut
b. Mengembangkan materi
c. Menjadikan personal yang profesional
d. Untuk proses manajemen dan Administrasi pendidikan
7. Prinsip pengunaan TIK dalam pembelajaran yaitu ….
a. Bisa mengoperasikan internet
b. Sekedar menggunakan Komputer
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan
d. Penyadaran dan membentuk kreativitas
8. Empat tahapan model integrasi TIK kedalam pendidikan, yaitu ….
a. Emerging, Applying, infusing, evaluating
b. Emerging, Applying, Infusing, transforming
c. Emerging, Applying, focusing, transforming
d. Emerging, corecting, infusing, transforming
9. Bagaimana proses pembelajaran tidak langsung dengan pemanfaatanTIK ?
a. Semua benar
b. Mengakses content online
c. Download materi lewat internet
d. Pembelajaran mandiri (browsing)dengan internet atau intranet
10. Jaringan internet sudah menyebar di sebagian besar wilayah Nusantara
sehingga ketika guru ingin mengambil bahan ajar untuk mata pelajaran yang
diampu, layanan yang dapat dimanfaatkan guru adalah ….
a. SMS
b. e-mail
c. WhatsApp
d. unduh (download)
11. Saat ini internet sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
termasuk dunia pendidikan sehingga ketika guru ingin menayangkan materi
ajar untuk peserta didik tidak secara individual, layanan yang dapat
digunakan guru adalah….
a. chatting
b. browsing
c. unggah (upload)
d. unduh (download)
12. Guru dapat menggunakan internet untuk menyampaikan bahan ajar
kepada peserta didik yang berkepentingan secara perorangan, yaitu dengan
layanan ….
a. SMS
b. e-mail
c. browsing
b. tele-conference
13. Guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komputer untuk
melakukan pembelajaran jarak jauh. Model pembelajaran seperti ini dapat
dilakukan melalui layanan ….
a. chatting
b. browsing
c. e-learning
d. unduh (download)
14. Melalui teknologi informasi dan komputer, guru dapat mengontrol peserta
didik yang sedang melakukan program praktik kerja industri yang berjarak
ribuan kilometer, baik melalui tanya jawab maupun tatap muka. Strategi yang
dapat digunakan guru dalam hal ini adalah ....
a. e-mail
b. browsing
c. unggah (upload)
d. tele-conference
15. Untuk sekolah di daerah terpencil yang belum memiliki jaringan internet,
guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komputer dalam bentuk ....
a. Local Area Net
b. Global Area Net
c. Regonal Area Net
d. International Area Net
Pengembangan Potensi Peserta Didik
1. Tujuan identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik
berkaitandengan kegiatan ekstrakuriler adalah ….
a. Memastikan berbagai bakat peserta didik di sekolah
b. Mendata bakat dan minat peserta didik untuk kegiatan kurikuler
c. Menentukan bentuk kegiatan ektrakurikuler
d. Melaporkan ragam potensi peserta didik ke sekolah
2. Bentuk dan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh sekolah
berdasarkan hasil identifikasi digunakan untuk ….
a. Menetapkan kebutuhan sumber daya yang disediakan oleh sekolah
b. Menetapkan jenis kegiatan ekstrakurikuler
c. Memastikan sekolah melaksanakan laporan kegiatan ke pihak pihak terkat
d. Menanyakan kembali tentang keinginan peserta didik terhadap
minatnya
3. Waktu yang tepat dalam menyusun porgram kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah adalah ....
a. Saat sumber daya ekstrakurikuler yang ditetapkan sekolah tersedia
b. Saat berkoordinasi menganalisis kebutuhan peserta didik secara
intensif
b. Saat menganalisis potensi dan minat siswa berkaitan dengan kegiatan
kurikuler
c. Saat merancang kegiatan dan pendanaan untuk mendukung kegiatan
ekstrakurikuler
4. Tujuan program kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh sekolah secara
terkoordinasi adalah ....
a. Memberi ciri keunggulan bagi satuan pendidikan berkaitan dengan prestasi
yang disandangnya
b. Melibatkan seluruh peserta didik yang ada di sekolah
c. Memberikan kegiatan pada setiap peserta didik untuk melaksanakan
peraturan pemerintah
d. Mengembangkan potensi atau membina peserta didik secara optimal
5. Agar lebih terjamin keterlaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler, apa
seharusnya yang dilakukan sekolah saat melakukan perancangan kegiatan
tersebut ....
a. Konsisten melaksanakan program ekstrakurikuler
b. Tterbuka kepada semua pihak dalam berkoordinasi
c. Mengacu pada program ekstrakurikuler yang telah disusun
d. Menyesuiakan dengan ketersediaan dana
6. Kegiatan pembinaan dalam ekstrakurikuler yang disusun secara
terprogram dan melibatkan guru, dapat menghasilkan ....
a. Pengembangan kemampuan dan kreativitas, disiplin, jujur, suasana rilek,
dan kesiapan berkarir.
b. Pengembangan kemampuan dan kreativitas, rasa tanggungjawab sosial,
sabar, suasana rilek, dan kesiapan berkarir.
c. Pengembangan kemampuan dan kreativitas, rasa tanggungjawab sosial,
pengembangan semangat, dan kesiapan berkarir.
d. Pengembangan kemampuan dan kreativitas, rasa tanggungjawab
sosial, suasana rilek, dan kesiapan berkarir.
7. Ketersediaan program kegiatan ekstrakurikuler di sekolah begitu penting
disamping kegiatan kurikuler, bahkan oleh pemerintah diprogramkan
untuk wajib dilakukan berikut ini salah satu yang menjadi alasan .....
a. Meningkatkan kredibiltas sekolah
b. Memberikan kekhasan sekolah tentang nilai keunggulan
c. Menghindari kenakalan remaja
d. Mengurangi resiko stres, karena penatnya belajar
8. Program kegiatan ekstrakurikuler di sekolah merupakan bagian dari
Rencana Kerja Sekolah, oleh karena itu dalam menyusunnya paling tidak
sistematika penyusunannya memuat ....
a. Pendahuluan dan tujuan umum; deskripsi setiap kegiatan
ekstrakurikuler; pengelolaan; pendanaan; evaluasi
b. Rasional dan tujuan umum; deskripsi setiap kegiatan
ekstrakurikuler;pengelolaan; pendanaan; evaluasi
c. Pendahuluan, latar belakang, dan tujuan umum; deskripsi setiap
kegiatan ekstrakurikuler; pengelolaan; pendanaan; evaluasi
d. Rasional dan tujuan umum; deskripsi setiap kegiatan
ekstrakurikuler;pengelolaan; penanggungjawab, pendanaan; evaluasi.
9. Pengembangan bentuk kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilakukan dengan
mengacu pada prinsip ....
a. Terstruktur dan sistematis
b. Partisipasi aktif dan menyenangkan
c. Sistematis dan terpadu
d. Inovatif, kreatif, menyenangkan, produktif.
10. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program ekstrakurikuler,
selanjutnya sekolah menentukan rencana perbaikan dan tindak lanjut untuk
siklus kegiatan berikutnya, dalam rangka penyempurnaan program berikut.
Yang dilakukan secara periodik ....
a. Setiap akhir tahun ajaran
b. Setiap akhir semester
c. Setiap akhir bulan
d. Setiap akhir satu kegiatan
11. Nilai kegiatan ekstrakurikuler bagian dari laporan yang dituangkan dalam
rapor. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian kompetensi
peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih. Penilaian
dilakukan secara ....
a. Kuantitatif dan dideskripsikan
b. Kuantitatif dan kualitatif
c. Kualitatif dan dideskripsikan
d. Kualitatif, kuantitatif dan dideskripsikan
12. Untuk melaksanakan pengembangan dan pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler di tingkat satuan pendidikan diperlukan suatu daya yang
mendukung sehingga terjadi keefektifan program yang tepat dan baik. Daya
dukung pengembangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di satuan
pendidikan tersebut adalah ....
a. Ketetapan komite sekolah
b. Dorongan dan dukungan orangtua
c. Ketersediaan Pembina
d. Kebijakan Pemerintah Pusat.
Komunikasi Efektif, Empatik da Santun
1. Komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang
dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah
perilakunya adalah definisi komunikasi menurut.;
a. Wilbur Schramm
b. Mulyana
c. Sudjana
d. Evertt M. Rogers
2. Untuk memelihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau
keakraban. Melalui komunikasi kita berkeinginan untuk menjalin rasa cinta
dan kasih sayang adalah;
a. Prinsip komunikasi
b. Tujuan Komunikasi
c. Pengertian komunikasi
d. Alat komunikasi
3. Dibawah ini merupakan Jenis-jenis komunikasi;
a. Komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal,
komunikasi kelompok, komunikasi masa
b. Komunikasi intrapersonal, komunikasi internasisonal, komunikasi
kelompok, komunikasi masa
c. Komunikasi intrapersonal, komunikasi ekstrapersonal, komunikasi
kelompok, komunikasi masa
d. Komunikasi intrapersonal, komunikasi ekstrapersonal, komunikasi
intrapersonal, komunikasi masa
4. Lima tahapan hubungan interpersonal yang dikemukakan DeVito
(1986)berlangsung dalam beberapa tahap yaitu;
a. kontak, pendekatan, keakraban, perusakan dan pemutusan
b. kontak, pendekatan, keakraban, kerja sama dan pemutusan
c. kontak, keterlibatan, keakraban, pemulihan dan pemutusan
d. kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan dan pemutusan
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendengarkan efektif adalah :
1. Mendengarkan dengan menangkap ungkapan nonverbal sebaik isyarat
verbal.
2. Penerima pesan mengecek kembali (perception check) yaitu apa yang
terkandung dalam sebuah pesan yang diterimanya untuk mengerti
pesan apa yang sesungguhnya.
3. Memandang dengan kondisi yang ada terhadap lingkungannya
4. Gambaran perilaku (behavior descriptions) ini merupakan
gambaran individu yang sangat spesifik. Kegiatan pengamatan
kepada orang lain tanpa membuat keputusan atau mengeneralisasi tentang
apa latar belakang dan sifat-sifatnya.
Pernyataan di atas yang benar adalah….
a. 1,2,3
b. 2,3,4
c. 1,2,4
d. 1,3,4
6. Brownell menyatakan bahwa efektivitas mendengarkan dapat dimengerti
melalui indikator perilaku: seseorang merasa berhubungan dengan
mendengarkan secara efektif dalam enam unsur yang dikenal HURIER
Model
a. Hearing, Understanding, Remembering, Interupting, Evaluating, and
Responding.
b. Handling, Understanding, Remembering, Interpreting, Evaluating,
andResponding
c. Hearing, Understanding, Remembering, Interpreting, Evaluating,
and Responding
d. Hearing, Understanding, Remembering, Interpreting, Evaluating, and
researching
7. Teknik yang dapat digunakan dalam meningkatkan effektifitas penampilan
berbicara verbal adalah sebagai berikut:
a. Percaya diri, ucapan kata-kata dengan jelas dan berlahan, berbicara
wajar, menghindari suara monoton, mengatur nafas, membaca
paragraf yang dianggap penting, hindari sindrom(em,ah,anu,apa,dll).
b. Percaya diri, ucapan kata-kata dengan jelas dan berlahan, berbicara wajar,
menghindari tatapan peserta, mengatur nafas, membaca paragraf
yang dianggap penting, hindari sindrom(em,ah,anu,apa,dll).
c. Percaya diri, ucapan kata-kata dengan jelas dan berlahan, berbicara wajar,
menghindari suara monoton, mengatur nafas, membaca paragraf
yang dianggap penting, mengucapkan (em,ah,anu,apa,dll)jika lupa yang
akan disampaikan.
d. Percaya diri, ucapan kata-kata dengan jelas dan berlahan, berbicara wajar,
menghindari suara monoton, menahan nafas, membaca paragraf
yang dianggap penting, hindari sindrom(em,ah,anu,apa,dll).
8. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yang efektif:
a. Respect, emphaty, audible, Clearity, humble
b. Respect, emphaty, audible, Clarity, numble
c. Respect, aphatis, audible, Clarity, humble
d. Respect, emphaty, audible, Clarity, humble
9. Ada 5 aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang
efektif dalam pembelajaran, yaitu :
a. Kejelasan, ketepatan, konteks, alur, dan budaya
b. Kejelasan, Kecepatan, konteks, alur, dan budaya
c. Kejelasan, ketepatan, konteks, alur, dan konteks
d. Kejelasan, ketepatan, kecepatan, alur, dan konteks
10. Ada beberapa beberapa teknik pertanyaan umum yang dapat Anda
gunakan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi Anda.
a. Teknik Pertanyaan tertutup dan terbuka, teknik pertanyaan storitoris,
teknik pertanyaan menggali, teknik pertanyaan evaluatif, teknik
pertanyaan aplikatif
b. Teknik Pertanyaan tertutup dan terbuka, teknik Pertanyaan stories,
teknik pertanyaan mencari, teknik pertanyaan evaluatif, teknik
pertanyaan aplikatif
c. Teknik Pertanyaan tertutup dan terbuka, teknik Pertanyaan
retoris, teknik pertanyaan menggali, teknik pertanyaan evaluatif,
teknik pertanyaan aplikatif
d. Teknik Pertanyaan tertutup dan terbuka, teknik Pertanyaan retoris,
teknik pertanyaan menggali, teknik pertanyaan evaluatif, teknik
pertanyaan edukatif
11. Ekspresi wajah, mata, anggota badan adalah bagian dari komunikasi :
a. Verbal
b. Nonverbal
c. Langsung
b. Tidak langsung
B. MATERI BIDANG KEAHLIAN
1. Perawatan Berkala Mesin Kendaraan Ringan
1. Jelaskan fungsi mekanisme katup?
Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk
mengatur pemasukan gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara
optimal ke dalam silinder dan mengatur pembuangan gas bekas ke
saluran buang
2. Jelaskan mengapa katup pada mesin harus disetel secara periodik ?
Oleh karena pada saat mesin hidup dalam waktu tertentu terjadi beban
gesek dan beban panas, sehingga celah katup menjadi berubah
3. Apa akibat jika celah katup terlalu besar?
a. Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan logam)
b. Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)
c. Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya
d. Tenaga mesin berkurang.
4. Jelaskan cara mengencangkan baut kepala silinder

5. Jelaskan fungsi dari sistem pelumasan


a. Memperkecil gesekan sehingga mengurangi keausan
b. Mendinginkan komponen (panas komponen berpindah ke oli)
c. Sebagai perapat, misal antara ring piston dengan dinding silinder
d. Sebagai pembersih dari keausan bidang lumas
6. Apakah yang dimaksud dengan oli “multigrade”
Oli “multigrade” adalah oli yang telah diberi bahan aditif yang
dapat meningkatkan kemampuan oli untuk tidak cepat encer bila suhunya
naik dan tidak cepat beku pada temperatur rendah
7. Apakah arti tulisan SAE 20W-50 pada kaleng oli?
Mesran super SAE 20W-50 artinya adalah pada temperatur dingin ( W =
Winter), kekentalan seperti oli biasa SAE 20, pada temperatur tinggi,
kekentalan sama seperti oli biasa SAE 50
8. Jelaskan kegunaan sistem pendinginan pada motor?
a. Menyerap panas pada bagian-bagian mesin/motor sehingga
mengurangi keausan dan kerusakan.
b. Untuk mendapatkan temperatur kerja mesin/motor yang tepat dan
merata
9. Apa akibatnya jika termostat tidak terpasang atau rusak terbuka
pada sistem pendinginan?
Jika termostat tidak terpasang atau rusak dalam kondisi selalu terbuka,
maka motor tidak dapat cepat mencapai temperatur kerja, oleh karena
meskipun air masih dingin tetapi dapat bersirkulasi melewati radiator,
maka air pendingin menjadi tetap relatif dingin sehingga tidak dapat
membantu air pendingin dan mesin/motor cepat panas mencapai
temperatur kerja. Hal ini dapat merugikan umur motor, juga pemakaian
bahan bakar menjadi boros. Termostat yang rusak harus diganti baru
karena tidak dapat diperbaiki
10. Apakah fungsi dari kondensator?
a. Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada
saat kontak mulai membuka.
b. Mempercepat pemutusan arus primer sehingga perubahan
kemagnetan pada koil menjadi cepat dan akibatnya tegangan induksi
yang timbul pada sirkuit sekunder tinggi.
11. Kapan terjadi loncatan bunga api listrik pada busi?
Loncatan bunga api listrik terjadi sesaat pada celah elektroda busi
terjadi saat kontak pemutus ( platina ) mulai membuka
12. Apakah guna dari kontak pemutus (platina) ?
Kontak pemutus ( platina ) berfungsi untuk menghubungkan
dan memutuskan aliran arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi
pada sirkuit sekunder
13. Apakah yang dimaksud dengan sudut dwel ?
Sudut dwel atau sudut tutup adalah sudut putar kam distributor mulai dari
saat kontak pemutus menutup (β) sampai dengan kontak pemutus mulai
membuka (α) pada tonjolan kam berikutnya, dalam satuan derajat poros
kam (o p.k).
14. Apakah yang dimaksud dengan nilai panas busi?
Nilai panas busi adalah suatu indeks yang menunjukkan jumlah panas
yang dapat dipindahkan oleh busi
15. Apakah fungsi koil?
Untuk mentransformasikan tegangan baterai (12 volt) menjadi tegangan
tinggi pada sistem pengapian (5000 s.d. 25000 volt).
16. Apakah yang dimaksud dengan saat pengapian
Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai
pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Saat pengapian diukur
dalam derajat poros engkol (0p.e) dan terjadi sebelum atau sesudah TMA
17. Jelaskan akibat saat pengapian yang terlalu awal terhadap tekanan hasil
pembakaran
Saat pengapian terlalu awal menghasilkan pembakaran yang tekanannya
naik tinggi. Mengakibatkan detonasi / knoking, daya motor berkurang,
motor tenjadi panas dan menimbulkan kerusakan (pada torak, bantalan
dan busi)
18. Apakah fungsi advans sentrifugal?
Fungsi advans sentrifugal (governor) untuk memajukan saat
pengapian berdasarkan putaran motor, sehingga meskipun gerakan
torak semakin cepat, tekanan pembakaran maksimum tetap berada dekat
setelah TMA
19. Jelaskan fungsi sistem bahan bakar bensin pada motor
a. Mengalirkan bahan bakar dari tangki ke alat pencampur bahan bakar
dan udara (karburator)
b. Mencampur bahan bakar dan udara sehingga campuran tersebut
dalam kondisi mudah terbakar
20. Jelaskan prinsip kerja venturi
Kecepatan udara pada venturi tergantung besarnya aliran udara.
Pada daerah venturi kecepatan udara semakin naik, sehingga tekanan
statis turun/vakum, akibatnya nosel utama mengeluarkan bensin karena
adanya perbedaan tekanan antara ujung nosel dengan tekanan atmosfir
yang menekan bensin dalam ruang pelampung
21. Jelaskan prinsip kerja karburator venturi variabel
Celah torak sebagai ruang venturi. Pada saat pengemudi menekan pedal
gas, torak karburator semakin naik, maka celah semakin lebar sehingga
karburator ini disebut karburator dengan venturi variabel, venturi yang
berubah. Karburator jenis ini juga disebut karburator
vakum/tekanan konstan, karena di daerah venturi
2. Perawatan Berkala Casis, Pemindah Tenaga dan Listrik
Kendaraan Ringan
1. Jelaskan fungsi dari sistem pemindah tenaga kendaraan
Sistem pemindah tenaga adalah sistem yang berfungsi untuk memindahkan torsi
dan tenaga mesin ke roda penggerak kendaraan untuk memenuhi kebutuhan
kendaraan mulai dari kendaraan mulai bergerak jalan, kendaraan berjalan
lambat-cepat dan sampai kendaraan menjadi berhenti kembali. Sistem
pemindah tenaga harus dapat menghasilkan berbagai kebutuhan torsi dan tenaga
roda kendaraan, sehingga kendaraan dengan kapasitas muatannya dapat berjalan
dengan baik pada berbagai kondisi jalan.
2. Sebutkan komponen dan fungsi dari dari sistem pemindah tenaga
kendaraan
a. Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran
/tenaga motor ke transmisi
b. Transmisi berfungsi untuk mengatur perbandingan putaran motor dengan
poros penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan
c. Poros penggerak (propeller shaft) berfungsi untuk meneruskan putaran/tenaga
dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi.
d. Penggerak aksel (gardan/differensial) berfungsi untuk penggerak sudut,
untuk memindahkan arah putaran poros penggerak kearah poros aksel.
Differensial, untuk menyeimbangkan putaran kedua roda pada saat belok
e. Poros aksel berfungsi untuk meneruskan putaran dari penggerak aksel ke roda.
f. Roda berfungsi untuk meneruskan tenaga dan torsi ke permukaan jalan
sehingga menjadi traksi yang menggerakkan kendaraan.
3. Jelaskan fungsi dari poros penggerak pada kendaraan
Poros penggerak berfungsi untuk meneruskan putaran / tenaga dari transmisi ke
penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi
4. Jelaskan kegunaan sambungan salip (joint) dan sambungan geser (luncur)pada
poros propeler
Kegunaan sambungan salip ( joint ) pada poros propeler adalah untuk
meneruskan putaran dengan sudut yang bervariasi pada batas – batas
tertentu dan kegunaan sambungan geser ( luncur ) pada poros propeler
adalah untuk mengatasi akibat gerakan aksel yang berpegang terjadi perubahan
jarak aksel dan transmisi
5. Jelaskan kemampuan sudut penghubung bola peluru (pot joint) dan
kemampuan sudut penghubung fleksibel (flexible joint)
Kemampuan sudut penghubung bola peluru ( pot joint ) dapat meneruskan tenaga
/ putaran pada sudut maximum 500 ( rata – rata 300 ), dan kemampuan
sudut penghubung fleksibel ( flexible joint ) dapat meneruskan tenaga / putaran
roda sudut maximal 150
6. Jelaskan fungsi sistem kemudi pada kendaraan.
Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak
kendaraan melalui roda depan, dengan cara memutar roda kemudi
7. Jelaskan fungsi sistem suspensi pada kendaraan.
Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan bodi
kendaraan dengan roda
8. Jelaskan sifat-sifat suspensi independen.
a. Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain b. Konstruksi agak
rumit
b. Membutuhkan sedikit tempat
c. Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
d. Titik berat kendaraan dapat rendah, nyaman dan aman
e. Pegas dapat dikonstruksi lembut, pegas tidak membantu mengantar gerakan
roda
f. Perawatan lebih sulit
9. Jelaskan fungsi dari rem kendaraan.
Rem merupakan bagian kendaraan yang sangat penting dalam mendukung aspek
keamanan berkendaraan,
maka rem harus :
o Dapat menghentikan kendaraan secepat mungkin
o Dapat melaksanakan pengereman sesuai kehendak sopir
10. Jelaskan fungsi rem kaki
o Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan jalannya kendaraan
o Rem kaki harus berfungsi untuk semua roda
11. Jelaskan fungsi rem tangan
o Untuk memacetkan putaran roda (misal pada saat parkir)
o Berfungsi juga sebagai rem cadangan (misal dalam perjalanan rem kaki tidak
berfungsi)
12. Jelaskan cara kerja rem cakram kendaraan.
Rem tidak bekerja Rem bekerja
Tidakada Terjadi tekanan
tekananpadacai pada cairan
ran rem,akibatnya
rem,akibatnya
tekanan hidraulis
toraktidakterte
menekan torak,
kan,sehingga
sehingga balok rem (pad) menekan
balokrem(pad)tidakmenekanpiringan,
piringan, maka terjadi pengereman
maka tidakterjadi pengereman
13. Cara mengontrol fungsi penguat tenaga rem (booster)
o Tekan pedal rem beberapa kali, pada saat motor mati.
o Hidupkan motor sewaktu pedal rem ditekan. Kalau penguat tenaga berfungsi,
pedal akan menurun sedikit, selama tahap tersebut.
o Matikan motor sewaktu pedal rem ditekan. Pada tahap ini, pada pedal tidak
boleh ada reaksi. Jika pedal akan terdorong kembali, katup anti-balik pada
penguat tenaga harus dibersihkan/diganti.
14. Jelaskan 3 macam cairan rem yang Anda ketahui
o DOT 3 & 4 : Cairan rem berdasar etilglikol yang masih umum digunakan.
Sifat : beracun, korosif, mengabsorbsi air, merusak cat.
o DOT 5 : Cairan rem berdasar oli silikon yang baru dipasarkan diAmerika dan
Europa. Pengganti DOT 3 & 4 bersifat anti karat.
o LHM & LHS : Cairan rem berdasar oli hidraulik. Digunakan hanya pada
mobil Citroen.
15. Apa yang dimaksud dengan aquaplaning?
Kalau mobil dengan ban yang aus berjalan pada jalan yang tergenang air , pada
kecepatan lebih dari 60 km/h ban mobil dapat mengapung di atas lapisan air ,
akibatnya mobil tidak daoat dikendalikan, maka akan terjadi slip.
3. Perbaikan Mesin Kendaraan Ringan
1. Apa kegunaan dari roda gaya pada mobil Toyota Kijang 5 K ?
Untuk memperhalus variasi putaran poros engkol
2. Apa fungsi utama dari blok motor pada mobil Toyota Kijang 5 K?
Tempat dudukan mekanisme engkol dan kelengkapannya
3. Jelaskan Fungsi dan cara kerja dari cincin torak
Sebagai perapat antara torak dan silinder dan sebagai pemindah panas
dari torak ke dinding silinder
4. Sekarang banyak kita jumpai mobil (bensin) yang blok silindernya terbuat
dari bahan campuran aluminium, mengapa? Jelaskan !
Lebih ringan
Lebih cepat memindahkan panas
PILIHAN GANDA
1. Fungsi sirip-sirip disekeliling silinder sepeda motor adalah :
a. Supaya bentuknya bagus
b. Untuk memperbesar bentuk motor
c. Supaya terhindar dari cipratan air
d. Untuk memperluas bidang pendinginan
2. Salah satu fungsi dari blok silinder adalah :
a. Tempat dudukan busi
b. Tempat dudukan mekanisme engkol
c. Tempat dudukan radiator
d. Tempat dudukan poros kam pada motor OHC
3. Mekanisme engkol berfungsi untuk :
a. Merubah gerak lurus torak menjadi gerak putar poros engkol
b. Merubah gerak lurus torak menjadi gerak aksial poros engkol
c. Merubah gerak hantar poros engkol menjadi gerak lurus torak akibat
tekanan pendahuluan
d. Merubah gerak lurus torak menjadi gerak lurus pada mekanisme engkol
4. Apakah yang dimaksud dengan overlaping?
a. Torak berada pada posisi TMA,dan kedua katup menutup
b. Torak berada pada posisi TMA,katup buang mau membuka dan katup isap
mau menutup
c. Torak berada pada posisi TMA, katup isap mau membuka dan katup buang
mau menutup
d. Torak berada pada posisi TMB, katup isap mau membuka dan katup buang
mau menutup
5. Batang torak berfungsi untuk :
a. Tempat dudukan dari poros engkol
b. Merubah gerak putar poros engkol menjadi gerak lurus torak
c. Sebagai penahan tekanan pembakaran
d. Merubah gerak lurus torak menjadi gerak putar pada poros engkol
6. Yang dimaksud dengan DOHC untuk motor 4 silinder adalah :
a. Penggerak katup dengan poros kam di kepala silinder, katup isap dan
katup buang berada dikepala silinder
b. Penggerak katup dengan poros kam di kepala silinder, 4 katup isap dan4
katup buang berada dikepala silinder
c. Penggerak katup dengan 2 poros kam di kepala silinder, 8 katup isap dan 8
katup buang berada dikepala silinder
d. Penggerak katup dengan 2 poros kam di kepala silinder, 6 katup isap dan 6
katup buang berada dikepala silinder
7. Penggerak katup dengan poros kam dibawah blok motor dan katup
isap/buang berdiri pada blok motor (SV), konstruksi tersebut kurang
menguntungkan karena :
a. Tinggi motor menjadi pendek
b. Bentuk ruang bakar tidak menguntungkan
c. Tidak berisik
d. Kelembapan massanya besar
8. Pada mobil sport, mekanisme katupnya sering menggunakan DOHC karena:
a. Kelembaman massanya kecil
b. Kelembaman massanya besar
c. Susunan katup-katupnya lebih besar
d. Jumlah katup-katupnya lebih banyak
9. Perhatikan gambar disamping, konstruksi pemasangan yang benar adalah :

a. Gambar a dan b
b. Gambar c dan d
c. Gambar b dan d
d. Gambar a dan c
10. Akibat tekanan pembakaran yang tidak merata antar silinder satu dengan yang
lainnya, maka untuk memperhalus variasi putaran poros engkol diperlukan
kelengkapan
a. Roda gaya
b. Peredam getaran yang dipasang pada bagian depan poros engkol
c. Bubut balans pada poros engkol
d. Bantalan aksial
11. Torak adalah merupakan bagian dari mekanisme engkol yang bentuknya :
a. Lonjong
b. Tirus
c. Lonjong dan tirus
d. Bulat dan silinderis
12. Diameter torak yang terbesar pada bagian :
a. Torak bagian atas
b. Torak bagian bawah
c. Bawah yang tegak lurus terhadap sumbu pena torak
d. Sejajar dengan sumbu pena torak

13. Tujuan pengukuran diameter torak adalah :


a. Untuk mengetahui celah antara cincin torak dengan tabung silinder
b. Untuk mengetahui celah antara torak dengan tabung silinder
c. Untuk mengetahui tingkat keausan antara cincin torak dengan tabung silinder
d. Untuk mengetahui celah antara alur torak dengan tebalnya cincin torak
14. Akibat pemakaian kendaraan yang terus menerus, maka celah oli antara jurnal utama
poros engkol dengan bantalannya adalah :
a. Semakin besar
b. Semakin kecil
c. Tetap standard sesuai spesifikasi
d. Bisa semakin kecil atau semakin besar tergantung pemakaian
15. Pada umumnya besar sudut pengatur pembukaan katup isap/buang adalah2400 -
2700Pe, tetapi sudut langkah isap dan buang adalah 1800. Mengapa demikian ?
a. Supaya katup bisa membuka dan menutup dengan lembut
b. Supaya katup bisa membuka dan menutup dengan relatif cepat

248
c. Supaya katup isap mulai membuka sebelum TMA dan akan menutup sebelum
TMB
d. Supaya proses pengisian sama dengan proses pembuangan
16. Keuntungan bahan kepala silinder dari campuran aluminium adalah :
a. Ringan
b. Pemuaian besar
c. Dapat meredam getaran
d. Lebih tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi
17. Keuntungan kepala silinder dari besi tuang adalah :
a. Berat
b. Pemuaian kecil
c. Dapat memindahkan panas dengan baik
d. Permukaan kepala silinder bisa digerinda

249
18. Salah satu fungsi pelumasan pada motor adalah :
a. Untuk perapat antara cincin torak dan dinding silinder
b. Untuk meredam getaran
c. Untuk mendinginkan air pendingin
d. Untuk mendinginkan ruang bakar
19. Oli yang digunakan pada motor harus memenuhi standar tertentu, misal : SAE 20,
SAE 30, SAE 40. Semakin tinggi angka dibelakang SAE, maka viskositas oli
tersebut adalah :
a. Semakin kental
b. Semakin encer
c. Semakin baik untuk pelumasan motor
d. Semakin jelek untuk pelumasan motor

4. Perbaikan Sistem Rem


A. Menelaah SistemRem
1. Sebutkan dan jelaskan dua tipe dasar rem tromol!
a) Tipe Internal, dimana permukaan bidang gesek kanvas rem di sekeliling
permukaan ingkaran bagian dalam pada tromol
b) tipe Eksternal, dimana kanvas rem yang terakit dengan band terpasang pada
permukaan bidang gesek tromol di lingkaran bagian luar
2. Sebutkan komponen-konponen rem tromol!
a) Backing plate
b) Silinder roda
c) Pegas pengembali
d) Penyetel (adjuster)
e) Pegas penekan sepatu rem
f) Sepatu rem
g) Anchor pin
3. Apakah fungsi silinder roda?
Mengubah tekanan hidrolik menjadi gaya (force) yang kemudian disalurkan ke
piston link dan sepatu rem.
4. Apakah fungsi adjuster?

250
Untuk mengatur celah rem serta memberikan celah rem yang tepat antara kanvas
rem dengan sepatu rem.
5. Sebutkan keuntungan rem cakram jika dibangdingkan dengan rem tromol!
• Efektif, karena disc brake terkena hembusan angin dan cepat menghilangkan
air.
• Aman, gaya henti yang aman dapat dipertahankan pada kecepatan tinggi.
6. Sebutkan macam-macam kaliper!
• Kaliper tetap
• Kaliper luncur
7. Apa perbedaan mendasar antara rem tangan tromol dan rem tangan disc brake?
Rem tangan tromol menggunakan sepatu rem atau band, sedangkan rem tangan
cakram menggunakan sepatu rem berukuran kecil yang terpasang di bagian dalam
rotor disc.
8. Apa fungsi boster mekanik?
Meningkatka gaya dorong pedal rem pada piston silinder master.
9. Sebutkan Komponen-komponen ABS dibawah ini!

1. ABS hydraulic unit (control module assembly)


2. Wheel speed sensors
3. Stop lamp switch
4. ABS warning lamp
5. EBD warning lamp (brake warning
6. Wheel speed sensor rings
7. Data link connector
10. Apakah tujuan dirancangnya Anti-lock Brake System serta apa hasil dari
pengereman yang terjadi?
Anti-LockBrake System (ABS) dirancang untuk mencegah terjadinya pengun-
cian roda (wheel lockup) saat pengereman mendadak di segala medan jalan.

251
Hasil saat pengereman terjadi adalah a. Roda tidak akan secara mendadak
b. Stabilitas mobil pada saat dilakkan pengereman tetap mantap
c. Kendaraan tetap dapat dikendalikan dengan baik sewakt
pengereman mendadak.
11. Jelaskan cara kerja sistem ABS saat pedal rem diinjak!
Ketika pedal rem diinjak, kecepatan roda akan berkurang selanjutnya roda
cenderung terkunci. Pada titik ini ABS control unit akan menghitung
perbedaan atau perbandingan kecepatan roda dengan kecepatan kendaraan.
Jika angka perbandingan tersebut besar, ABS control unit segera
memerintahkan untuk mengurangi tekanan minyak rem pada caliper. Ketika
tekanan hidrolik turun, kecepatan roda akan naik dan control unit akan segera
memantau kecepatan roda tersebut. Setelah kecepatan roda bertambah, control
unit akan menyimpulkan bahwa roda terlalu lama tidak terkunci dan selanjutnya
akan memerintahkan untuk menambah tekanan minyak rem.

252
253

Anda mungkin juga menyukai