MATERI PROFESIONAL
A. Perawatan Berkala Mesin Kendaraan Ringan
1. Merawat berkala mekanisme katup
a. Bagian-Bagian Mekanisme Katup
Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan berada di samping blok motor
serta poros kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana,
mesin pendek/tidak memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang
bakar kurang menguntungkan bagi proses pembakaran yang ideal dan
penyetelan celah katup sulit.
b. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)
Pada konstruksi SOHC atau OHC, poros kam berada di kepala silinder dan
langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B).
Keuntungannya sedikit komponen/ bagian-bagian yang bergerak, berarti
kelembaman massa kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi.
Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas
ayun
b. Dua Poros Kam Di Kepala (Double Over Head Camsaft atau DOHC)
c) Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya d)Tenaga mesin
berkurang.
2) Celah terlalu kecil
b)Gerak gunting juga lebih lama, kerugian gas baru yang keluar bersama gas
buang besar. Akibatnya : putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)
b)Ada kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang, tenaga motor
berkurang
c) Pembakaran dapat merambat ke karburator
b. Spesifikasi Kualitas
melewati saringan
- Sistem Pendinginan
a. Kegunaan Pendinginan
Jika kedalaman leher pengisi pendek, gunakan karet pada pengetes seperti
pada gambar berikut. Jika kedalaman leher pengisi panjang, karet pengetes
harus dipasang terbalik.
Tuas pompa
Karet adaptor
Slang yang retak harus diganti. Pemasangan klem dan slang juga
harus diperiksa.
Katup-katup
Pengunci
Gambar 2. 20 Pemeriksaan Tutup Radiator
Pasang alat pengetes pada tutup radiator. Pilih leher pipa adaptor
yang kedalamannya sesuai dengan tutup radiator.
Pompalah alat pengetes sehingga terdapat tekanan pada tutup radiator
sampai katup pelepas mulai membuka. Bersamaan dengan membukanya
katup pelepas, bacalah tekanan pada alat dan bandingkan tekanan alat
tersebut dengan tekanan yang tertulis pada tutup.
Jika tekanan untuk membuka katup pelepas lebih rendah atau lebih tinggi dari
yang tertulis pada tutup radiator, maka tutup radiator harus diganti baru.
- Sistem pengapian
Sudut Pengapian
Sudut putar kam distributor mulai dari saat kontak pemutus membuka (A)
sampai kontak pemutus mulai membuka pada tonjolan kam berikutnya (C)
360
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑖𝑎𝑛 = ; 𝑍 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟
𝑧
360
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 4 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 ∝= = 900 𝑝. 𝑘 ( 𝐷𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 𝑘𝑎𝑚
4
60% x 360
z
(dengan toleransi ± 20)
360 360
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑖𝑎𝑛 = = = 900 𝑝𝑘
𝑧 4
Satuan sudut dwell adalah dalam derajat poros kam distributor (op.k). (2o p.e = 1o
p.k, oleh karena 2 putaran poros engkol = 1 putaran poros kam).
Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer. Untuk mencapai arus
primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup,
dan hal itu sangat ditentukan oleh waktu menutup kontak pemutus yang cukup.
1). Sudut dwell terlalu kecil
Dengan sudut dwel terlalu besar, maka waktu penutupan kontak pemutus
lama, akibatnya arus primer dapat mencapai maksimum yang seharusnya dan
kemampuan pengapian menjadi baik (bunga api pada busi kuat). Kelemahannya
karena waktu mengalir arus terlalu lama, maka kontak
pemutus menjadi panas dan konntak pemutus cepat aus.
Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai
pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Saat pengapian diukur dalam
derajat poros engkol ( 0p.e ) dan terjadi sebelum atau sesudah TMA.
Waktu mulai terjadi pengapian sampai proses pembakaran campuran bahan bakar
dan udara selesai, diperlukan waktu tertentu. Waktu rata – rata yang
diperlukan selama proses pembakaran sekitar 2 ms ( mili second/mili detik ).
Keterangan :
1. Saat pengapian
3. Akhir pembakaran
1). Tekanan di dalam silinder mesin jika tidak terjadi pengapian
Jika terjadi pengapian (1), maka terjadi pembakaran mulai dari (1)
sampai selesai di (3). Agar tekanan pembakaran maksimum (2)
berada dekat sesudah TMA, maka saat pengapian harus
ditempatkan sebelum TMA.
Dengan demikian maka tekanan pembakaran maksimum pada
posisi yang tepat untuk menghasilkan langkah usaha yang paling
efektif. Jika saat pengapian terjadi terlalu maju atau terlalu
mundur dari saat pengapian yang seharusnya, maka tekanan
pembakaran maksimum tidak pada posisi yang tepat, tidak dalam
posisi dekat setelah TMA, sehingga tidak menghasilkan langkah
usaha (power) yang optimal.
c. Saat Pengapian dan Daya Motor
Gambar 3. 32 Saat Pengapian dan Daya Motor
1). Saat pengapian terlalu awal (a)
Saat pengapian terlalu awal adalah saat pengapian yang terlalu awal atau maju atau
cepat dari saat pengapian yang standar / yang seharusnya (b). Saat pengapian
terlalu awal menghasilkan pembakaran yang tekanannya seperti pada grafik A.
Mengakibatkan detonasi / knoking, daya motor berkurang, motor menjadi
panas dan menimbulkan kerusakan ( pada torak, bantalan dan busi ).
Saat pengapian yang tepat adalah saat pengapian yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan pabrik pembuat motor, setiap motor memiliki saat pengapian
sendiri-sendiri. Umumnya saat pengapian yang tepat be-rada beberapa
derajat poros engkol sebelum TMA. Saat pengapian yang tepat menghasilkan
langkah usaha yang ekonomis, sehingga daya motor maksimum.
Saat pengapian lebih lambat atau mundur dari saat pengapian standar.
Menghasilkan langkah usaha yang kurang ekonomis / tekanan pembakaran
maksimum jauh sesudah TMA, sehingga daya motor berkurang, dan boros
bahan baker.
Supaya tekanan maksimum pembakaran dekat sesudah TMA, maka saat pengapian
harus 1 ms sebelum TMA. Untuk menentukan saat pengapian yang tepat sehingga
selalu didapatkan tekanan maksimum pembakaran dekat sesudah TMA, maka
harus memperhatikan kecepatan putaran motor.Supaya tekanan maksimum
pembakaran tetap dekat setelah TMA,maka saat pengapian harus disesuaikan dengan
putaran motor (saat pengapian dimajukan jika rpm motor naik).
1). Pengisian silinder kurang, sehingga tekanan dan temperatur hasil kompresi
rendah.
2). Aliran gas dalam silinder pelan, sehingga olakan (turbulensi) campuran
bahan bakar dan udara kurang. Akibat dari hal tersebut diatas, maka
pembentukan campuran setelah langkah kompresi masih kurang homogen,
sehingga waktu bakar campuran menjadi lebih lama dari pada waktu bakar
ketika beban penuh.
Analog dengan perhitungan yang ada pada halaman sebelumnya, jika waktu
bakar campuran bahan bakar dan udara semakin lama, dan putaran motor /
engine tetap, maka sudut putar poros engkol yang ditempuh semakin
panjang. Artinya jika pada beban rendah tidak ada perubahan saat pengapian
atau saat pengapian tetap, akibatnya akhir pembakaran akan berada jauh
setelah TMA, karena waktu bakar semakin lama, sehingga langkah usaha
(power) yang dihasilkan tidak optimal.
Kesimpulan
Agar tekanan maksimum pembakaran tetap dekat sesudah TMA, maka pada
beban rendah saat pengapian harus lebih awal / lebih cepat daripada saat
pengapian waktu beban penuh.
2. Perawatan Berkala Chasis, Pemindah Tenaga dan Listrik Kendaraan Ringan.
Pada saat kaki pengemudi tidak menekan pedal kopling, maka tuas pembebas pada
unit kopling tidak tertarik, akibatnya pegas penekan diafragma menekan plat
penekan sehingga plat penekan terhubung / tertekan dan kanvas kopling terjepit
diantara roda gaya dan plat penekan, sehingga putaran motor pada roda gaya
dimana terdapat dudukan pelat kopling, akan diteruskan atau dipindahkan ke
poros kopling.
Gambar 1. 3 Posisi Kopling Terhubung dan Terlepas
Selanjutnya pada saat kaki pengemudi menekan pedal kopling, maka tuas
pembebas pada unit kopling akan tertarik, akibatnya pegas penekan diafragma
mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas dari
penekanan. Akibatnya kanvas kopling bebas dari penekan/jepitan, maka
tenaga, torsi dan putaran motor tidak dapat diteruskan/dipindahkan ke poros
kopling.
Transmisi Manual
1) Lengan
F1 x l1 = F2 x l2
Maka : F2 = 16 x 2 / 8 = 4 kg
Kesimpulan :
Pasangan roda gigi seperti gambar memiliki kesamaan dengan prinsip dasar kerja
lengan. Roda gigi penggerak akan mengungkit roda gigi yang digerakkan. Gaya
atau momen pada roda gigi dengan diameter yang lebih kecil bisa berubah
menjadi gaya atau momen yang semakin besar pada roda gigi dengan diameter
yang lebih besar dengan putaran yang lebih lambat.
Gambar 1. 9 Prinsip Pengungkit Pada Roda Gigi Transmisi
Posisi Gigi 1 :
Roda gigi A dihubungkan dengan roda gigi D, maka roda gigi C lepas dengan roda gigi
B, hasilnya putaran output lebih rendah / lambat daripada putaran input.
Posisi Gigi 2 :
Roda gigi B dihubungkan dengan roda gigi C, maka roda gigi D lepas dengan roda
gigi A, hasilnya putaran output lebih tinggi / cepat daripada putaran input
2) Dengan Gigi Tetap (Constant Mesh)
Posisi Gigi 1 :
Kopling geser dihubungkan ke roda gigi D, maka aliran putaran dari putaran
input - roda gigi A (diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar), hasilnya
putaran output rendah/lambat.
Posisi Gigi 2 :
Kopling geser dihubungkan ke roda gigi C, maka aliran putaran dari putaran
input - roda gigi B (diameter besar) - roda gigi C (diameter kecil), hasilnya
putaran output tinggi/cepat.
a) Cara Kerja Transmisi Biasa Dengan Roda Gigi Geser (Gambar 1.12)
Gambar 1. 12 Transmisi Dengan Roda Gigi Geser
Nama komponen :
Posisi Gigi 1 :
Roda gigi geser C dihubungkan dengan roda gigi F, maka roda gigi A – D dan roda
gigi F - C berhubungan, akibatnya aliran putaran dari putaran input - roda gigi A
(diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar) – poros (3) - roda gigi F (diameter
kecil) - roda gigi C (diameter besar), hasilnya putaran output rendah/lambat.
Posisi Gigi 2 :
Roda gigi geser B dihubungkan dengan roda gigi E, C – F di lepas, maka roda gigi
A – D dan roda gigi E - B berhubungan, akibatnya aliran putaran dari putaran
input - roda gigi A (diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar) – poros (3) - roda
gigi F (diameter kecil) - roda gigi C (diameter besar), hasilnya putaran output
tinggi/cepat.
Posisi Gigi 3 :
Roda gigi geser B dihubungkan dengan roda gigi A, C – F di lepas, maka poros output
dan input seporos, sehingga putaran output dan input sama.
Posisi Gigi R :
Roda gigi geser C dihubungkan dengan roda gigi H (B dilepas), maka berhubungan
roda gigi A – D – poros (3) - dan roda gigi G - H - C, akibatnya aliran putaran
dari putaran input - roda gigi A (diameter kecil) - roda gigi D (diameter besar) – poros
(3) - roda gigi G (diameter kecil) - roda gigi H (diameter lebih kecil) roda gigi C
(diameter besar), hasilnya putaran output lebih lambat dengan arah putaran terbalik
(mundur).
c. Transmisi Dua Poros
Disebut transmisi dua poros, karena untuk menghasilkan sejumlah posisi gigi maju
(pada gambar 1.19 menghasilkan 3 posisi maju) diperlukan 2 poros. Untuk posisi gigi
mundur diperlukan satu poros lagi.
1. Kedudukan Gigi pada Poros
Pada poros input terdapat roda – roda gigi tetap (permanen) dan pada poros output
terdapat roda – roda gigi terhubung dan dapat digeser sepanjang alur pada poros
tersebut.
Putaran poros input akan menghasilkan putaran poros output, jika salah satu roda
gigi poros output digeser dan berhubungan dengan roda gigi poros input. Demikian
juga untuk posisi gigi mundur, dengan menggeser gigi mundur pada porosnya, maka
akan diperoleh posisi gigi mundur.
Transmisi dua poros umumnya digunakan pada kendaraan ringan dan
kendaraan dengan penggerak roda depan.
(1) Aliran Tenaga Transmisi Dua Poros Penggerak Depan
1 3
5
6 4 2
Posisi Gigi 1
Posisi Gigi 2
Posisi Gigi 3
Posisi Gigi 4
Posisi Gigi R
Gambar 1. 14 Aliran Tenaga Transmisi Dua Poros Penggerak Depan
Aliran tenaga, torsi dan putaran mulai dari poros input - pasangan roda gigi –
dan poros output tergambar dalam diagram diatas.
Nama komponen :
6 4 3
7
8
2
Posisi 1
Posisi 2
Posisi 3
Posisi 4
Posisi 5
Aliran tenaga, torsi dan putaran mulai dari poros input - pasangan roda gigi –
poros bantu - pasangan roda gigi – dan poros output.
Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan
melalui roda depan, dengan cara memutar roda kemudi.
1) Sistem Kemudi Rak dan Pinion
Penggunaan :
digunakan pada mobil – mobil
ringan
Keuntungan :
konstruksi sederhana
Kerugian :
ratio gigi kemudi terbatas
1. Reservoir
2. Unit pompa
3. Pipa pendingin
4. Unit pengatur sirkit aliran minyak
5. Rumah gigi kemudi
6. Saluran pembagi
3. Suspensi Aksel Rigid
Penggunaan :
Penggunaan :
Aksel depan dan belakang ( kendaraan penumpang / sedan )
Aksel depan saja ( kendaraan menengah dan berat )
Perawatan Berkala Sistem Rem, Peleg Dan Ban
a. Rem Kendaraan
Rem merupakan bagian kendaraan yang sangat penting dalam mendukung
aspek keamanan berkendaraan, maka rem harus :
o Dapat menghentikan kendaraan secepat mungkin
o Dapat melaksanakan pengereman sesuai kehendak sopir
1) FungsiRem
Rem kaki :
o Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan jalannya kendaraan
o Rem kaki harus berfungsi untuk semua roda
Rem tangan
o Untuk memacetkan putaran roda (misal pada saat parkir)
o Berfungsi juga sebagai rem cadangan (misal dalam perjalanan rem kaki
tidak berfungsi)
2) Macam – Macam Rem
1. Rem Tromol
2. Rem Cakram
Gambar 3. 2 Rem Cakram
Tidak bekerja
Tidak ada tekanan hidraulis, torak
silinder roda tidak tertekan tidak
terjadi pengereman
Bekerja
Tekanan hidraulis menekan torak silinder
roda kanvas menekan tromol
Kaliper
Torak Piringan cakram
Pad
Bekerja
Tekanan hidraulis menekan
torak, balok rem piringan
terjadi pengereman
Tekanan
Hidroulis
Rem Tangan
Ada dua cara untuk melaksanakan pengereman :
Pengereman Pada Roda
5
4
3
2
1
1. Tongkat
2. Batang tarik
3. Penyetel
4. Pengimbang
5. Kabel
Dengan ditariknya tongkat rem tangan, maka gaya tarik diteruskan ke tuas penghubung
ke penyeimbang ke kawat rem ke sepatu rem, maka roda blokir/ macet (terjadi
pengereman).
4 5
Tongkat rem tangan ditarik tangan, sehingga tuas rem tertarik yang
mengakibatkan kanvas rem mengembang, akibatnya tromol tertekan
kanvas/terjepit . Oleh karena tromol rem berhubugan rigid dengan poros
propeller, maka putaran roda belakang akan tertahan propeller atau terjadi
pengereman.
Sifat luncur yang baik pada permukaan luncurnya dan tahan aus.
Kuat terhadap tekanan tinggi. Tidak boleh mengalami perubahan
bentuk akibat waktu pemakaian yang lama. Konstruksi silinder harus
memperoleh pendinginan yang merata. Mudah di overhaul atau
diganti .
Poros Engkol :
1.) Fungsi :
Merubah gerak lurus bolak-balik torak (translasi) menjadi gerak
putar, dengan perantaraan batang torak.
2.) Pembebanan pokok
Pembebanan yang terjadi pada poros engkol:
Beban puntir
Beban bengkok
1. Pegas katup
2. Batang katup
3. Pengatur katup
5. Busi
6. Saluran masuk
7. Dudukan katup
8. Ruang bakar
1) Besi tuang
- Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi
- Keras
- Dapat meredam getaran dan suara
- Pemuaian kecil
2) Campuran aluminium
- Dapat memindahkan panas dengan baik
Maka : Kecenderungan knoking berkurang Perbandingan kompresi
dapat ditinggikan Daya motor bisa lebih besar
- Pemuaian besar
Mekanisme Katup
Katup berdiri
Keuntungan Tidak
berisik Konstruksi
sederhana
Tinggi motor menjadi pendek
Kerugian
Head Valve)
Katupnya menggantung
Poros kam terletak di bawah
Katupnya di kepala silinder
Keuntungan
Head Camshaft )
Kerugian
(bentuk V)
Kesimpulan:
Maka :
- Sudut pengatur katup melebihi sudut langkah kerja motor
300 pe
1) Sistem standar
Pada kebanyakan motor letak kam sedikit tergeser dari arah pusat
penumbuk (offset). Supaya penumbuk akan ikut berputar, sehingga
keausan kecil dan merata.
Bahan penumbuk: Besi tuang khusus yang diperkeras
2) Batang penekan :
Gambar 2.18 Penggerak katup OHC dengan tuas ayun (Mercedes, Opel, Nissan)
Keuntungan
4. Pegas katup
a. Katup
Bagian-bagiannya :
1. Batang katup
2. Pengunci
4. Daun katup
gesek
Margin / Ketebalan
Pembebanan
o Pada daun katup, terjadi tumbukan dengan dudukannya
b. Kontruksi katup
Katup hisap
Batang katup dari baja yang mempunyai sifat luncur yang baik
8000 C)
Kegunaan
Cara
kerja
Katup akan bergetar, pada putaran tinggi katup tidak akan menutup
rapat, melainkan akan melompat-lompat, sehingga daya motor
berkurang
Pegas katup terlalu kuat
Konstruksi umum
Jalan oli
Kegunaan :
Daun katup
2 – 3 mm pada truk
Jika keausan pada sistem penekan katup maka Celah menjadi besar Jika
keausan pada daun katup dan dudukannya maka celah menjadi kecil
Bagian-bagiannya
1. Badan penumbuk
2. Plunyer (torak)
4. Cincin pengunci
5. Batang penekan
7. Katup peluru
Gambar 2.29 Penumbuk Hidrolis pada Motor OHV'
Keuntungan Kerugian
Gambar
1
Gambar 2 &
3
a. Kam lancip
Masalah :
Jika kita membuka katup hisap pada TMA (mulai langkah hisap)
dan menutup pada TMB (akhir langkah hisap), pembukaan
maksimumnya hanya diperoleh dalam waktu yang singkat,
karena pembukaan/penutupannya harus dengan lembut.
Akibatnya pengisian silinder kurang maka daya motor juga
kurang
Kesimpulan:
a. Fungsi pelumasan
Pelumas Pendingin
Perapat Pembersih
Untuk menyumbat dengan baik Untuk membantu
rongga-rongga yang terdapat pada membersihkan bidang-bidang
cincin-cincin torak dengan dinding lumas
silinder
Pengukur tekanan
Penerima
Oli Motor
Persyaratan dan Tuntutan
Susunan oli motor
Oli motor terdiri dari :
a) Oli pelumas yang diproses dari minyak mentah ( Base oil )
b) Bahan tambahan yang meningkatkan kemampuan minyak pelumas ( Additive )
Bahan-bahan tambahan
Pada oli motor tercantum dua klaksifikasi yang diukur menurut standar
tertentu, yaitu :
Klaksifikasi SAE : Viskositas ( kekentalan )
Contoh : SAE 20, SAE 30, SAE 40 (single grade)
(-10 – 80) (-5 – 100) (0 – 120) (5 – 140)
Semakin tinggi SAE, semakin kental oli tersebut. Oli dengan dua
batas indeks disebut “ Oli Multigrade “SAE 20W/50
Klaksifikasi API : Mutu ( petunjuk penggunaan )
Contoh : SA, SB, .............SJ, .........CA,CB,
.............CF
Huruf pertama Huruf kedua
S : Motor bensin / service A C D J
C : Motor Diesel / commercial Tugas ringan Tugas sedang Tugas berat
Catatan :
Huruf ke dua A............E............J, dapat juga
digunakan berdasarkan tahun pembuatan motor
yang besangkutan
Indeks Keterangan
SAE 10 Encer sekali, digunakan untuk sistem hidrolis
SAE 20
SAE 30
Umumnya digunakan untuk kendaraan
SAE 40
Oli Multigrade
Viskositas oli bukan tetap, semakin tinggi temperatur semakin encer oli
motor.
Pada oli multigrade diberi zat tambahan yang mengatasi efek ini
sitas saat panas
50w
40w
30w
Oli SAE 20
n
Klaksifikasi mutu API
( API : American Proteleum Institute )
Indeks mutu API merupakan petunjuk penggunaan oli motor
Motor bensin
Indeks Keterangan
Motor diesel
Indeks Keterangan
Catatan
Berdasarkan hasil penelitian dari pabrik, maka tiap beberapa tahun sekali
akan muncul oli baru yang lebih baik mutunya, dan huruf ke dua juga akan
meningkat.
Penggantian oli
Alasan
Dalam waktu pemakaian yang sedikit lama, mutu oli akan berkurang, hal tersebut
disebabkan :
1. Oksidasi
Di timbulkan karena reaksi oksigen dengan hidrogen yang tergantung dalam
minyak pelumas timbul lumpur / endapan
2. Kelemahan bahan tambahan
Bahan tambahan tidak menambah daya pelumasan secara permanen, tapi hanya
memberi bahan tambahan dalam kurun waktu pemakaian tertentu.
3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas
timbul gumpalan karbon
Interval Penggantian Oli Motor
Motor bensin : 5.000 – 10.000 km ( tergantung oli motor yang digunakan )
Motor Diesel : 3.000 – 6.000 km ( tergantung oli motor yang digunakan )
Informasi
Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa pemakaian
oli motor juga akan berbeda.
Pemakaian oli
Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu dilumasi !
Akibatnya, sebagian kecil oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar.
Kehilangan oli : 0,1 – 1 liter / 1000 km
Kehilangan oli : 0,2 – 2 liter / 1000 km
Alasan untuk pemakaian oli motor yang boros
1. Kelebihan oli dalam panci
Terjadi cipratan oleh poros engkol dikaburkan penghisapan melalui
vebtilasi karter
2. Kebocoran keluar motor
Misal pada paking kepala silinder,sil-sil poros engkol, sakelar lampu isyarat
dsb
3. Kebocoran menuju ruang bakar ( oli ikut terbakar )
c. Termostat
Fungsi :
Untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin pada saat motor masih
dingin, serta mengatur peredaraan air pendingin yang menuju ke radiator
(pada saat motor panas)
1) Termostat jenis lilin
Motor dingin Motor pada temperatur Motor panas
kerja
Termostat terbuka
Termostat tertutup katup Termostat mulai
penuh katup pengatur
pengatur by pass terbuka terbuka sebagian air
by pass menutup
sehingga air mengalir mengalir
saluran by pass
melalui saluran by pass menujuradiatordan
sehingga semua air
kembalikeblok silinder sebagian mengalir mengalirmenuju
melalui radiator
saluran by pass
d. Tutup Radiator dan Reservoir Air
Fungsi :
Menutup radiator
Mengatur dan menaikkan tekanan dalam sistem pendinginan
e. Sistem Ventilator
1) Ventilasi dengan penggerak rigid ( penggerak kaku )
Kipas digerakkan oleh sabuk penggerak
Hasil ventilasi tergantung pada putaran motor
2) Ventilator dengan kopling fluida /Visco Fan
Kopling fluida dipasang diantara penggerak dan kipas
3) Kipas listrik
3. Perbaikan Sistem Rem (Brake System)
1. Menelaah Sistem Rem
a. Dasar Sistem Rem
Keberadaan energi kinetik terasa bila kendaraan bergerak, dan
transmisi berada pada posisi netral. Kendaraan tersebut tidak langsung
berhenti, melainkan bergerak agak sedikit jauh untuk kemudian
berhenti. Dalam hal ini, energi yang disimpan diubah secara perlahan
dan digunakan untuk menggerakkan kendaraan terhadap resistansi yang
berlawanan dengan gerakan kendaraan.
Jika kendaraan hanya mengandalkan resistansi ini untuk
memperlambat gerakan kendaraan bisa menimbulkan banyak
persoalan, jadi diperlukan adanya sebuah resistansi tambahan yang
kita sebut dengan rem untuk mengubah energi dalam tingkatan yang
lebih cepat.
Rem kendaraan dirancang untuk memperlambat dan menghentikan
kendaraan dengan mengubah energi kinetik (energi gerak) menjadi
energi panas. Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan
kinetik untuk mengubah energi dari kendaraan yang bergerak menjadi
panas . Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan statis
untuk menahan kendaraan ketika sedang diparkir
Panas yang timbul dalam pengereman dapat mencapai suhu 600º F
(316º C) dalam kondisi nomal, dan panas ini harus disebarkan ke udara
secepat mungkin. Kampas rem dan materi bidang gesek rem harus
memiliki karakteristik khusus, antara lain:
1) Rem tromol atau cakram harus dapat membuang panas dengan
mudah
2) Menahan bentuknya di bawah panas yang sangat tinggi
3) Menahan perubahan suhu yang cepat, menahan kebengkokan dan
distorsi
Semakin berat kendaraan yang bergerak, semakin banyak energi
kinetik yang dimilikinya. Sistem rem harus mengubah energi kinetik
menjadi panas, sehingga setiap peningkatan berat kendaraan semakin
besar permintaan gaya rem.
Titik dimana kontak ban kendaraan dengan jalan disebut jejak
ban. Faktor yang mempengaruhi jejak ban :
1) Semakin besar diameter ban, semakin besar telapak
2) Berat kendaraan berlebihan dapat mendistorsi telapak ban dan
dengan demikian mengurangi pegangan ban di jalan
3) Untuk mengontrol kendaraan, cengkeraman harus tetap ada pada
tapak ban
b. Rem Tromol
Sebuah unit rem tromol terdiri dari dua sepatu rem yang terpasang
pada backing plateKetika pedal rem ditekan, silinder roda hidrolik
akan mendorong sepatu keluar untuk menekan tromol yang berputar
dan menimbulkan gesekan sehingga memperlambat kendaraan.Ketika
pedal dibebaskan, pegas pengembali menarik sepatu rem kembali
keposisi semula.
1. Tromol
2. Silinder roda
3. Pegas sepatu rem
4. Nipel pembuang udara
(bleeding)
5. Backing plate
6. Penyetel rem
7. Kampas rem
8. Pin penekan
9. Pegas pengembali
10. Sepatu rem
Tromol
Tromol berputar bersama-sama dengan roda. Dalam beberapa
sistem rem, tromol merupakan hub roda dan bantalan roda. Tromol
harus bulat sempurna dan konsentris dengan poros. Tromol juga
harus dapat menyerap dan meng- hilangkan sejumlah panas yang
timbul akibat gesekan.
Jenis-jenis tromol
Pada umumnya terdapat 2 jenis tromol rem, yaitu tipe internal
(permukaan gesek sepatu remnya terletak pada lingkaran dalam
tromol ) dan tipe eksternal (sepatu dan kampas remnya dipasang
secara melingkar pada permukaan gesek tromol rem bagian luar)
Bahan tromol
- Tromol dari besi tuang
- Tromol dari aluminium
Pendingin Teromol
Untuk membuang panas ke udara sekitar, luas permukaan luar
dari tromol dapat ditingkatkan dengan menggunakan sirip atau
rusuk pendingin
Tanda keausan tromol
Batas keausan biasanya terletak pada bagian depan tromol. Jika
batas keausan terlampaui, maka tromol akan terlalu tipis untuk
menyerap panas dengan baik, dan gaya pengereman akan
berkurang
Sepatu Rem
Sepatu rem berbentuk busur
menyesuaikan dengan permukaan tromol
rem
semua sepatu
saat tromol
rem memiliki
Gesekan berputar ke arah
self-energizing
tromol menarik sepatu ren mundur maka
effect, baik
yang depan (leading) sehingga kedua sepatu
kendaraan
akan lebih kuat menekan rem menjadi
bergerak maju
tromol yang merupakan trailing/sekunder
atau mundur
kekuatan bantuan pada silinder semua , saat
roda.Sepatu sekunder tidak maju menjadi
terdapat self-energizing leading semua
sehingga tidak memberikan
gaya pengereman tambahan
pada silinder roda
b) Rem tromol Servo
Pada rem servo kedua sepatu primer dan sekunder berkontribusi
terhadap proses pengereman. Sistem rem servo menggunakan
piston silinder roda pis- ton tunggal (servo) atau menggunakan
slinder roda dengan piston ganda (duoservo), yang terpasang di
bagian atas dari backing plate
c) Rem tromol uni servo
Self-energizing effect akan muncul pada kedua sepatu rem pada
saat ken- daran berjalan maju, sedangkan pada saat kendaraan
bergerak mundur maka kedua sepatu rem menjadi sekunder
d) Rem tromol duo servo
Tipe duo servo menggunakan silinder roda dengan dua piston
dengan demikian baik kendaraan bergerak maju atau mundur
self-energizing effect akan muncul pada kedua sepatu rem
Rem parkir
Standar Keselamatan Kendaraan mengharuskan rem parkir mampu
menahan kendaraan berhenti pada tingkat kemiringan 30 derajat.
Rem parkir beroperasi secara independen dari sistem rem
hidrolik. Ketika mengaktifkan tuas/pedal, kabel meregang
(mengencang) erat ke rem belakang dan mengunci rem terhadap
permukaan gesek tromol.
A. Tipe stick
B. Tipe center lever
C. Tipe pedal
1) Jenis-jenis boster
a) Boster vakum
Boster dipasang antara pushrod pedal rem dan master silinder dan
mene- rima kevakuman melalui selang dan katup (valve satu
arah). Katup mempertahankan tekanan vakum selama mesin mati
dan menjamin boster akan memiliki kevakuman cadangan untuk
2-3 kali pengereman
b) Boster hidrolis (tekanan)
Boster ini dipakai pada kendaraan yang tidak memungkinkan
digunakanya boster vakum. Cara kerja boster jenis tekanan
hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis dari sistem power
steering. Tekanan pompa power steering digunakan un- tuk
mengoperasionalkan boster rem jenis ini
2) Cara kerja boster
Saat belum bekerja Saat bekerja
Pada saat
Ketika pedal rem pada posisi
pedal rem diinjak, pushrod bergerak
bebas, port vakum internal
maju dan akan me- nutup vakum port
terbuka yang memungkinkan
dan membuka air inlet valve. Dengan
kevakuman mengalir dari
demikian ruang di bagian belakang
ruang di depan piston (ruang diafragma terputus dengan ruangan di
vakum) menuju ruang di depan diafragma dan pada saat yang
belakang piston (ruang vari- sama memungkinkan tekanan udara
abel). Dengan demikian pada atmosfer untuk melewati katup inlet
kedua sisi diafragma menjadi udara masuk ke ruang bagian belakang
vakum diafragma. Hal ini akan menggerakkan
Pegas diafragma menekan piston piston maju dan pushrod akan menekan
kearah dasar, sehingga pushrod piston silinder master sehingga rem
tidak menekan piston master bekerja
silinder
j. ABS (Antilock Braking System)
ABS adalah terobosan untuk sistem pengereman anti penguncian.
ABS terintegrasi dengan sistem pengereman konvensionalABS adalah
sis- tem pengereman yang dikontrol secara elektrolik .Sistem ini
menggunakan suatu unit komputer actuator yang gunanya untuk
mengendalikan tekanan hidrolik yang menuju ke disc brake caliper
semua roda mobil
Prinsip Dasar Rem ABS:
1) Gaya Ban
Gaya ban terdiri dari komponen berikut:
Driving force (FD) karena pengendalian
Lateral force (FS) karena steering dan
Normal force (FN) karena berat kendaran
Lateral force (FS) mentransfer gerakan pengemudian terhadap
jalan dan membuat kendaraan belok. Normal force (FN) ditentukan
oleh berat kendaraan dan muatannya, karena itu berat komponen
bertindak sebagai garis tegak lurus di atas ban. Besarnya suatu gaya
dapat dipengaruhi oleh gaya gesekan antara roda dan permukaan
jalan.
2) Hubungan
Hubungan antara gaya gesek, gaya menyamping, gaya
pengereman dan gaya pengemudian dapat dijelaskan dengan
siklus gesek (friction circle). Saat berbelok pada kecepatan tetap,
semua gaya gesek pada roda tertumpu pada sisi dimana roda
berbelok. Saat berbelok dilakukan pengereman, sebagian dari gaya
gesek ban dipakai sebagai gaya pengereman, sehingga mengurangi
gaya buang ke samping. Akibatnya, dengan memutar kemudi saat
melakukan pengereman maka gaya pengeremannya akan berkurang
karena bagian ban yang bergesekan menjadi menyudut.
3) Gaya Gesek
Gaya gesek FR adalah sebanding sama dengan gaya normal
FN : FR = µ B x FN
4) Slip
Perbedaan ratio antara kecepatan body dan kecepatan roda-roda
disebut “slip ratio”.
A = Klakson
B = Katub relai elektro
pneumatis
C = Sakelar klakson
D = Baterai
E = Tangki udara tekan
F = Kompresor
Klakson udara dengan sistem ini banyak dipakai pada kendaraan besar
yang memakai sistem rem angin
1) Kompresor (F) yang digerakkan oleh tenaga motor kendaraan itu
sendiri mengisi tangki udara tekan(E).
2) Bila sakelar klakson (C) dihubungkan, maka katup relai elektro
pneumatis (B) akan membuka saluran udara ke klakson. Udara tekan
akan menggerakkan plat getar hingga klakson berbunyi.
Untuk menimbulkan suara pada klakson udara kita perlukan sistem
udaratekan, yang diperoleh dari kompresor listrik atau katup elektro
pneumatic(kompresor rem angin)
3. Relay, Lampu Rem Dan Lampu Mundur
a. Konstruksi dan cara kerja relay
Fungsi relai memperkecil rugi (kehilangan) teganganpada rangkaian
listriksehingga komponen kelistrikan dapat bekerja dengan optimal.
Bila arus listrik mengalir ke terminal 86, magnet listrik dan massa, maka
magnet listrik menarik kontak.Rugi tegangan dapat diperkecil, karena arus
utama dapat dihubungkanlangsung dari baterai ke pemakai, tanpa
melewati sakelar-sakelar, stekerterminal dan kabel yang panjang.
b. Macam-macam relay
Relai menutup
Relai ini sama seperti contoh konstruksi dasar, kontak pemutus dalam
posisi menutup bila relai bekerja. Penggunaan relai ini antara lain pada
rangkaian sistem penerangan
Relai membuka
Relai ini kebalikan dari relai menutup, magnet listrik berfungsi
memutuskanhubungan arus utama ke pemakai. Dipakai pada rangkaian-
rangkaian pengaman seperti pada kipas pendingindengan listrik atau
pada sistem AC.
Relai kombinasi
Pada relai ini terdapat terminal arus utama untukdihubungkan ke
pemakai (terminal 87 & 87a)dengan dua terminal ini relai dapat
dijadikan relaimembuka atau relai menutup serta kombinasikeduanya
Pada relai ini terdapat terminal arusutama untuk dihubungkan ke
pemakai (terminal87 & 87a) dengan dua terminal ini relai dapatdijadikan
relai membuka atau relai menutupserta kombinasi keduanya
Relai 2 langkah
Pada relai 2 langkah mempunyai kontak pemutus dan 2 terminal arus
utama kepemakai (56a, 56b), arus utama 30 juga dijadikan arus
pengendali. Relai inidipakai untuk lampu kepala dengan lampu blit (dim)
c. Kegunaan lampu rem dan lampu mundur
Lampu rem
Lampu rem berfungsi untuk memberi tanda pada pengendara lain,
bahwakendaraan kita sedang melakukan pengereman.
Sakelar lampu rem ada 2 macam
1) Sakelar mekanis: dipasang pada pedal rem, sakelar menghubung
bila pedal rem ditekan
2) Sakelar hidraulis: dipasang pada silinder utama, sakelar
menghubung pada saat tekanan minyak rem sudah mencapai 0,5–
1,5 bar
Lampu kontrol rem
Terletak pada ruang panel berfungsi untuk memberi tanda pada
pengemudi,bahwa ada masalah pada rem hidraulis atau rem mekanis
(rem parkir) masihbekerja.Biasanya satu lampu yang menyala dengan
warna merah dihubungkandengan sakelar-sakelar pengontrol rem
mekanis, pengontrol permukaan dantekanan minyak rem.
4. Perlengkapan Pengaman Kelistrikan Bodi Dan Jenis-Jenis
Pengaman Kelistrikan
Kegunaan Perlengkapan Pengaman Kelistrikan Bodi Jenis –Jenis Pengaman
Kelistrikan
Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem. Karena
beberapafactor sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan,misal:
hubungan singkatyang dapat menyebabkab kerusakan pada komponen sistem
kelistrikan tertentu.Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat
melindungi (pengaman) sirkuitkelistrikan pada kendaraan.Sekring/fuse, fusible
link dan circuit breaker , insulating kabel, clam kabel, dankonector yang
digunakan sebagai komponen komponen yang melindungi sirkuit.
Sekring ( fuse )
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus
yangberlebihan melalui sirkuit,maka sekring akan berasap atau terbakar
yangmenandakan elemen dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit
terbuka danmencegah komponen komponen lain darikerusakan yang
disebabkab oleh arusyang berlebihan.
Fusible link
Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan
sekring.Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan untuk arus
yang lebihbesar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang
lebih tebal.Seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya
melebihikapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru
Circuit breaker
Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi
darikesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan
sirkuitpemanas (heater)
a) Tipe circuit breaker
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga)
tipe,yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting type
Mechanical dan
Automatically reset solid state type.
b) Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan
Automatic resetting type Mechanical terdiri dari sebuah lempengan
bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya
bersentuhan
c) Cara kerja
Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit
breaker,maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan
membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan memutuskan
aliran arus.
Tipe penyetelan
Circuit breaker dapat disetel. penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe
biasa.
a. Tipe penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus
untuk melindungi rangkaian dari selenoid door lock (system 12V) yang
membuka
karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika
temperatur dari lempengan bimetal turun.
b. Tipe penyetelan biasa
Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical)
dilengkapi untuk system 12 V dan 24 V. Ukuran arusnya adalah
10A,14A,20A dan 30A
5. Sistem Penghapus Kaca/ Pembersih Kaca
a. Penghapus / pembersih kaca
Fungsinya untuk : membersihkan kaca mobil dari air dan kotoran yang
menempelpada kaca depan, belakang atau kaca lampu kepala.
Penghapus laca belakang dan lampu kepala, gerakkan motor dibuat berayun
(seperti bandul), sehingga gerakkan motor dapat diberikan langsung pada
bagian lengan penghapus kaca, tanpa mekanisme penggerak lainnya.
Macam-macam gerakan lengan penghapus kaca depan
a. Gerakan 2 lengan searah
b. Gerakan satu lengan
c.Gerakan lengan berlawanan
d.Gerakan satu lengan diatur
Gerakan lengan penghapus yang terbaik, karena hampir mengenai
keseluruhan permukaan kaca.
a. Motor listrik DC
1. Dengan magnet permanen
1) Dengan magnet permanen
Pada rangkaian ini ada satu kecepatan saja pada motor, bila
sakelardihubungkan, arus listrik mengalir dari terminal 15 ---- 53
sikat dan massa (31)kecepatan (dengan tiga sikat)Sakelar dimatikan,
arus pada terminal 53 a akan diputuskan oleh nok melaluisakelar
pemberhentian.
2) Dengan magnet listrik
Gulungan T (yang paralleldengan jangkar), berfungsiuntuk
membuat putaran motortetap.Arus listrik mengalir ke terminal
53b,gulungan T dan U massa, serta dariterminal 53 ke gulungan
jangkar motorgulungan U ----- massa. Gulungan T akan
memperlambatputaran motor. Dua kecepatan dan rem listrikSistem
penghapus kacadengan kelembaban massayang besar,
memakaigulungan rem (R)
b. Reflektor dan kaca bias harus bersih, tanpa kotoran, korosi dan air
c) Ban tidak boleh kempis
c. Mobil harus tanpa beban e) Lantai yang rata
d. Roda depan harus lurus
e. Tempatkan mobil tegak lurus terhadap papan penyetel
Ukuran tinggi pusat lampu pada papan penyetel, kemudian stel tali
horisontal pada papan 10% kurang tinggi (t).
Tempatkan tanda-tanda vertikal pada papan penyetel segaris dengan
sumbu lampu-lampu kendaraan.
Dengan baut penyetel yang terletak di atas lampu, kita stel lampu ke
atas/bawah Dengan baut penyetel yang terletak di samping lampu, kita
stel lampu ke kanan/ kiri.
9. Perbaikan Rangkaian Sistem Penerangan, Tanda Dan
Pengaman
Ada dua jenis sekering dilihat dari bentuknya yaitu type blade/pipih dan
cartridge/tabung.
Langkah – langkah mengganti sekering.
Langkah – langkah mengganti bola lampu kepala
Memperbaiki Rangkaian Kabel
Langkah perbaikan Memperbaiki Kerusakan Konektor Kabel
10. Diagnosis Dan Perbaikan Sistem Penghapus Kaca/ Pembersih
Kaca
Rangkaian penghapus kaca dengan dua kecepatan dan posisi mati
automatis.
Rangkaian penghapus kaca dua kecepatan yang dilengkapi dengan
interval tetap
Rangkaian penghapus kaca yang dilengkapi dengan penyemprot air
5. Perbaikan Sistem Pengapian, Sistem Starter dan Pengisian
1. Sistem Pengapian Konvensional
Fungsi dasar system pengapian adalah untuk membangkitkan bunga api
yang dapat membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi ;
a. Bunga api yang kuat
b. Saat pengapian yang tepat
c. Ketahanan yang cukup
Prinsip pembangkitan tegangan tinggi
1. Self induction effect
Yaitu, Jika arus mulai mengalir ke kumparan atau bila arus diputuskan, maka
kumparan membangkitkan EMF, yang bekerja melawan perubahan gaya
magnet pada kumparan.
2. Mutual induction effect
Yaitu, jika dua kumparan dalam satu garis dan besarnya arus yang mengalir
pada satu kumparan/kumparan primer dirubah, maka EMF akan bangkit pada
kumparan lainnya/kumparan sekunder dengan arah melawan perubahan garis
gaya magnet pada kumparan primer.
Adapun besarnya EMF ditentukan oleh ;
a. Banyaknya garis gaya magnet
b. Banyaknya gulungan kumparan
c. Tingkat dimana garis gaya magnet berubah
Untuk memperoleh EMF yang besar dari mutual inductance/tegangan
sekunder yang dibangkitkan, maka arus yang masuk pada kumparan
primer harus sebesar mungkin dan pemutusan arus harus secepat
mungkin.
Berikut komponen-komponen system pengapian konvensional ;
1. Baterai
Sebagai penyedia atau sumber arus listrik DC
2. Kunci kontak
Untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke
rangkaian primer pada system pengapian
3. Koil
Untuk mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi antara
5000 sampai 25000 Volt
4. Kontak pemutus/breaker point
Menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan
tinggi pada rangkaian sekunder pada system pengapian
5. Kondensator
- Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat
kontak mulai membuka
- Mempercepat pemutusan arus primer sehingga tegangan induksi yang
timbul pada rangkaian sekunder tinggi
6. Distributor
Untuk membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busi sesuai
dengan urutan pengapian
7. Busi
Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi didalam ruang
bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai
8. Saat pengapian
Saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai pembakaran, saat
pengapian diukur dalam derajat poros engkol sebelum atau sesudah TMA
9. Advance sentrifugal/governor
Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin digunakan
sentrifugal
Berikut rangkaian aliran arus ignition circuit
Regulator elektronik.
Regulator elektronik menggantikan regulator konvensional dengan
hasil yang lebih baik.
Keuntungan regulator elektronik dibandingkan dengan regulator
konvensional pada system pengisian antara lain,
- Meregulasi tegangan pengisian lebih teliti.
- Meregulasi tegangan sangat peka
- Konstruksi lebih kecil, hemat tempat.
- Bebas korosi pegas, bebas keausan kontak.
6. Perbaikan Sistem Kemudi, Suspensi dan Wheel Aligment
1. Sistem Kemudi
a. Fungsi Sistem Kemudi
Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk : Merubah arah gerak
kendaraan melalui roda depan, dengan cara memutar roda kemudi
sehingga tercapai tujuan pengemudi sesuai keinginannya.
b. Komponen utama sistem kemudi dan fungsinya :
1) STEERING WHEEL berfungsi untuk mengendalikan arah roda
depanmelalui lengan penghubung .
2) STEERING COULUMN berfungsiuntuk meneruskan arah putarandari
kemudi ke steering gear .
3) STEERING GEAR ( Gearbox steering ) berfungsi untuk memungkinkan
roda depan dapat diarahkan sesuai dengan arah putaran kemudi yang
diinginkan atau Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan
dan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar
pengemudian menjadi lebih ringan
4) STEERING LINGKAGE berfungsi sebagai penghubung untukmemindahkan
tenaga putar dari steering wheel ke roda depan.
c. Sistem Kemudi Rack & Pinion
Rack & pinion dirancang memiliki kelebihan sangat besar yaitu
kemudi langsung bereaksi menggerakkan roda apabila roda kemudi
diputar.
a. Rangkaian Jenis Kemudi Rack & Pinion
2) Pegas Koil
Pegas Koil atau sering disebut juga coil spring dan sering juga
disebut per keong atau pegas ulir dan pegas spiral.. Pegas sepiral
ini terdiri atas sebuah uliran batang baja dalam bentuk melingkar
seperti rumah siput atau keong.
3) Pegas Batang Torsi ( Puntir )
Hampir sama dengan kedua pegas sebelumnya, pegas ini dibuat
dari batang baja tetapi bersifat elastis terhadap puntiran. Dengan
puntiran inilah pegas ini dapat menyerap kejutan dan getaran
yang diakibatkan oleh permukaan jalan.
b. Stabilisator :
Stabilisator atau Stabilizer bar merupakan komponen utama pada
sistem suspensi yang berfungsi untuk mengurangi kemiringan
kendaraan akibat gaya sentrifugal saat kendaraan membelok atau
mengurangi efek rolling bodi kendaraan dan memperbaiki sifat jalan
c. Peredam Getaran ( Shock Absorber )
Shock Absorber (shock breaker) yang jika diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia berarti peredam kejut, merupakan salah satu
komponen utama dalam sistem suspensi, Shock absorber
berkolaborasi dengan pegas (spring.
a. Fungsi Peredam Getaran :
Di dalam suspensi terdapat pegas yang berfungsi untuk menyerap
kejutan dan getaran agar tidak diteruskan ke body kendaraan.
b. Cara Kerja Shock Absorber
Pada saat kompresi / turun (gambar 3.48), maka piston bergerak turun
dan katup tarik terbuka sehingga minyak dapat mengalir dengan
lancar, sehingga tidak terjadi peredaman. Pada saat naik (expansi),
maka piston juga bergerak naik dan katup tarik tertutup, katup tekan
membuka. Sehingga minyak akan melalui orifice (lubang kecil) pada
katup tekan, pada saat inilah terjadi peredaman oskilasi yang
diakibatkan oleh pegas.
4. Wheel Alignment
Wheel alignment (kelurusan roda) adalah suatu penyetelan yang meliputi
komponen suspensi dan steering, roda dan rangka kendaraan. Produsen
pembuat kendaraan menentukan sudut penyetelan whell alignment ini
berdasarkan kontruksi kendaraan dan kegunaannya.
a. Camber
Camber angle adalah sudut yang dibentuk oleh roda kendaraan yaitu
sudut antara sumbu vertikal roda yang digunakan untuk kemudi
dengan sumbu vertikal kendaraan bila dilihat dari depan atau
belakang.
Camber Positif ( + )
Apabila roda kendaraan bagian atas miring keluar terhadap garis
vertikal jika dilihat dari depan kendaraan, maka dinamakan sudut
camber positif (+ ).
Camber negatif ( - )
Camber Nol ( 0 )
Fungsi Camber
Fungsi Camber positif ( + )
Dengan adanya rolling camber, gaya untuk memutar kemudi menjadi
lebih ringan oleh karena itu hampir semua jenis kendaraan angkutan
menggunaan camber positif.
Fungsi Camber negatif ( - )
Camber negatif menyebabkan pengemudian semakin berat.
Pengemudian yang relatif berat pada kendaraan berjalan dengan
kecepatan tinggi sangat diperlukan, karena kendaraan pada kecepatan
tinggi pengemudian menjadi ringan.
b. Caster
Sudut caster merupakan sudut yang dibentuk dari sumbu vertikal roda
dengan sumbu putar kemudi pada mobil, sepeda motor, dan sepeda.
Untuk mobil balap kadang-kadang sudut caster disesuaikan untuk
mengoptimalkan penanganan karakteristik mobil dalam situasi
pengemudian tertentu.
Macam-macam Sudut Caster
Caster Positif
Caster positif adalah kemiringan sumbu putar kemudi ( steering axis )
bagian atas miring ke belakang terhadap garis vertikal roda , apabila
roda dilihat dari samping kendaraan.
Caster Negatif
Caster Negatif apabila sumbu putar kemudi ( steering axis ) bagian
atas berada di depan garis vertikal dari sumbu tengah roda jika dilihat
dari samping kendaraan. Caster negatif tersebut hampir tidak mungkin
diterapkan pada kendaraan atau mobil. Hal ini sangat berbahaya pada
kendaraan yang berjalan pada kecepatan tinggi , maka mobil bisa
terasa melayang , stabilitas pengemudian tidak ada.
Fungsi Sudut Caster
Dari uraian diatas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Sudut Caster
positif membuat pengemudian stabil dan roda bisa mengambil sikap
lurus dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan gaya yang bekerja pada
suspensi dengan caster positif pada saat jalan lurus.
Pengaruh Caster Terhadap Pengemudian
Caster positif
Penyetelan caster positif yang benar akan memberikan keuntungan :
Roda tetap stabil dalam posisi lurus
Keausan ban rata dan ban menjadi lebih awet.
c. Toe
Selisih jarak antara roda bagian depan dengan roda bagian belakang
jika dilihat dari atas kendaraan, atau kemiringan sikap roda terhadap
garis memanjang kendaraan ( geometric centerline ) jika dilihat dari
atas kendaraa.
Toe mudah sekali berubah, perubahan ini dikarenakan banyak faktor
antara lain :
Perubahan kondisi rangka atau bodi
Kerusakan pada komponen sistem suspensi independen
Perbaikanpada komponen sistem suspensi independen
Kerusakan pada komponen sambungan-sambungan kemudi
Pergantian pada komponen sambungan kemudi
a. Toe – In ( Toe Positif )
Selain Toe nol atau roda kiri dan roda kanan paralel , ada juga yang
jarak roda depan bagian depan dengan roda depan bagian belakang.
Kondisi toe yang demikian itu dinamakan Toe Positif ( + ) dan hampir
semua kendaraan kategori kendaraan angkutan menggunakan
spesifikasi toe positf dan besarnya tergantung dari data spesifikasi
masing-masing merk
b. Toe-Out ( Toe-Negatif )
Toe Negatif atau toe out adalah jika jarak roda depan bagian depan
lebih panjang dari pada roda depan bagian belakang, atau roda bagian
depan miring keluar terhadap geometri centerline jika dilihat dari atas
kendaraan.
c. Fungsi Toe
Sebagai Koreksi Camber ( Saat Jalan Lurus )
Pada saat kendaraan berjalan lurus , reaksi rolling camber positif
menyebabkan roda menggelinding ke arah luar oleh sambungan
kemudi ( steering linkage ) roda dipaksa bergerak lurus ke arah
jalannya kendaraan. Akibatnya roda menggelinding dengan ban
menggosok pada permukaan jalan.
d. Perbandingan campuran
Kegunaan :
1. Pembakaran dapat terjadi bila terdapat bahan bakar, udara, dan api (
panas )
2. Tetapi tiga syarat tersebut, tidak menjamin terjadinya pembakaran
sempurna
Perbandingan campuran udara / bensin yang dapat terbakar
mempunyai batas batas perbandingan campuran. Jika terlalu kaya atau
terlalu miskin tidak dapat terbakar.
Perbandingan campuran udara/bensin ideal
15 Kg udara dengan 1 Kg bensin atau 9000 liter udara dengan 1 liter
bensin
Pembakaran motor tidak pernah sempurna, maka pada gas hasil
pembakaran selalu terdapat sisa oksigen dan bahan bakar Pada praktek
perbandingan campuran akan disesuaikan dengan keadaan motor,
yaitu :
Campuran sedikit kaya untuk menghasilkan daya motor tinggi pada
beban penuh ( katup gas terbuka penuh )
Campuran sedikit kurus untuk menghasilkan pemakaian bensin yang
irit pada beban rendah ( katup gas terbuka sedikit )
e. Dasar Karburator
PUTARAN RENDAH
Pada saat mesin berputar rendah Kevacuuman dibawah katup throtlle
lebih besar dibandingkan diatas katup throtlle, sehingga bahan bakar
keluar melalui saluran yang ada dibawah katup throtlle
Pada putaran rendah, throtle valve belum terbuka,
Pada saat seperti ini kevacuuman akan terjadi dibawah katup throtle
sehingga bahan bakar akan keluar melalui “ Idle Port “
Pada putaran rendah, throtle valve terbuka sedikit,
Udara yang masuk kedalam silinder bertambah, kevacuuman dibawah
throtle berkurang
Bahan bakar disuplai melalui “ Idle Port & Slow Port “
1. Pada saat kecepatan lambat (throttle valve dibuka sedikit)
a) Master Cylinder.
b) Clutch Release Cylinder.
2) Sistem mekanik
Sistem kopling mekanik terdiri dari
a) Pedal kopling dan tuas pembebas
b) Kabel pembebas kopling
c) Garpu pembebas
d) Bantalan pembebas
e. Kopling Sistem Tarik
Clutc cover unit (unit penutup kopling) terbuat dari besi cor untuk
meningkatkan kekuatan dan kekakuan. Dengan output daya mesin
yang tinggi, diperlukan tekanan pegas diafragma yang lebih besar.
Dengan menggunakan mekanisme pembebasan model tarik, rasio tuas
pegas diafragma dapat ditingkatkan untuk meminimalkan kekuatan
pedal tambahan yang diperlukan untuk membebaskan plat kopling
f. Peredam Roda Gaya
Peredam roda gaya kadang-kadang disebut sebagai penyerap energi
roda gaya, ataudual mass flywheel(DMF), dirancanguntuk
mengisolasi lonjakan torsi pada crankshaft, ini terjadi pada mesin
dengan rasio kompresi tinggi. Dengan memisahkan massa pada roda
gaya antara mesin dan transmisi,lunjakan torsidapatdiisolasi,
sehinggadapat menghilangkan potensi kerusakan pada gigi gigi
transmisi
Roda gaya dengan perdam
PenyetelanJarak BebasSistemHidrolis.
Konstruksi Deferential.
Diferensial terdiri dari banyak komponen, gigi cincin (Ring Gear), roda
gigi pinion (Pinion Gear), bantalan pinion, tumah diferensial,
Planetary Gear dan gigi samping (side Gear), dan bantalan sisi.
a. Cara Kerja
1) Kendaraan bergerak lurus
b. Pengunci Deferensial
1) Pengunci deferensial manual.
a) Saat pengunci bebas diferensial bekerja seperti biasa
b) Pengunci bergerak ke kiri dan menghubung ke rumah diferensial
c) Putaran poros penggerak terhubung dengan rumah
diferensial oleh pengunci
d) Poros Penggerak kanan dan kiri berputar bersama - sama dengan
rumah diferensial
e) Untuk melepas lengan didorong ke kanan maka pengunci akan
bergerak ke kiri melepas hubungan
2) Pengunci diferensial otomatis
a) Kopling plat banyak
Ketika kendaraan bergerak lurus ke depan, diferensial bekerja
dengan cara yang sama sebagai diferensial standar
b) Ratchet
Diferensial ratchet, menggunakan serangkaian Cams dan ramps
untuk mengarahkan daya ke roda dengan traksi yang kecil. Cara
kerja tergantung pada kecepatan relatif roda, bukan pada traksi
roda
c) Diferensial torsi
Torsen diferensial adalah penguncian diferensial
menggunakan gear sets yang kompleks. Prinsip mekanis dasar
diferensial ini adalah bahwa sementara worms dapat memutar
worm wheel, worm wheel tidak bisa memutar worm
d) Pengunci diferensial hidrolik
Beberapa kendaran model akhir memiliki penguncian
deferensial yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik, yang
disebut Hydra-Lock, Vari-lock, atau sistem Georotor. Sebuah
penguncian diferensial hidrolik terdiri dari pompa dengan gigi
internal dan gigi eksternal, tekanan diafragma berbentuk cincin,
dan plat-plat kopling seperti yang digunakan dalam penguncian
diferensial konvensional
c. Rumah Aksel Belakang
1) Suspensi belakang axle rijid
Rumah poros roda belakang terdiri dari rumah diferensial, dan
poros tabung, yang didalamnya terdapat poros penggerak
terhubung dengan roda belakang. (Kendaraan dengan suspensi
belakang independen tidak akan memiliki tabung poros.)
Rumah poros roda belakang memiliki ventilasi untuk
mengurangi penumpukan tekanan dan juga memiliki saluran
minyak
2) Suspensi belakang axle indipenden
Pada kendaraan yang memiliki suspensi belakang
independen, rumah poros belakang yang digunakan dimodifikasi.
Perhatikan bahwa rumah tidak memiliki tabung poros. Poros
penggerak roda dapat memindahkan daya dengan sudut
bervariasi beberapa derajat, Desain ini memungkinkan
setiap roda untuk bergerak secara bebas ke permukaan jalan
d. Poros Penggerak Roda Belakang
Poros penggerak roda belakang berfungsi mentransfer daya dari
diferensial ke roda belakang. Ada dua jenis utama desain dari poros
penggerak. Salah satunya adalah poros penggerak solid dan yang
kedua adalah poros penggerak indipenden
e. Evaporator
Evaporator berfungsi sebagai pendingin udara. Suhu evaporator
mempengaruhi efisiensi pendinginan, jika suhu evaporator lebih
rendah dari 0oC akan terjadi pembekuan pada pipa pipa evaporator,
pembekuan tersebut mengurangi efisiensi pendinginan, suhu
evaporator yang normal antara0,5oC sampai 15, 6oC.
f. Katup Ekspansi
Katup ekspansi berfungsi untuk mengatur zat pendingin yang masuk
ke evaporator, katup ekspansi dilengkapi pegas katup, bola termal
dan diafragma
Jenis- jenis katup ekspansi :
1) Katup ekspansi bentuk siku
2) Katup ekspansi bentuk blok
g. Komponen Pengaman
Komponen pengaman merupakan bagian yang amat penting
karena bagaimanapun baiknya suatu mesin bekerja tidak menutup
kemungkinan terjadi kecelakaan, komponen pengaman berfungsi
untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi alat kerja,
tempat kerja serta pekerja dari musibah.
Jenis-jenis komponen pengaman pada kendaraan : Saklar
tekanan pengeluaran, Katup pembuang tekanan, Saklar panas, Saklar
kipas dan Alat pencegah beku
3. Instalasi Listrik Sistem AC
a. Kopling Magnet dan Motor Kipas Pendingin Kondensor
Kopling magnet yang
berfungsi untuk
menghubungkan dan
memutuskan poros
kompresor dengan poros
mesin, harus dapat
bekerja berdasarkan
temperatur evaporator
Instalasi listrik pada evaporator biasanya terbagi atas komponen
komponen sebagai berikut :
1) Saklar motor blower dan pengatur putaran
2) Termostat
Evaporator
1. Saklar termostat (saklar kontrol
temperatur)
2. Saklar motor blower
a. Gambar a dan b
b. Gambar c dan d
c. Gambar b dan d
d. Gambar a dan c
10. Akibat tekanan pembakaran yang tidak merata antar silinder satu dengan yang
lainnya, maka untuk memperhalus variasi putaran poros engkol diperlukan
kelengkapan
a. Roda gaya
b. Peredam getaran yang dipasang pada bagian depan poros engkol
c. Bubut balans pada poros engkol
d. Bantalan aksial
11. Torak adalah merupakan bagian dari mekanisme engkol yang bentuknya :
a. Lonjong
b. Tirus
c. Lonjong dan tirus
d. Bulat dan silinderis
12. Diameter torak yang terbesar pada bagian :
a. Torak bagian atas
b. Torak bagian bawah
c. Bawah yang tegak lurus terhadap sumbu pena torak
d. Sejajar dengan sumbu pena torak
248
c. Supaya katup isap mulai membuka sebelum TMA dan akan menutup sebelum
TMB
d. Supaya proses pengisian sama dengan proses pembuangan
16. Keuntungan bahan kepala silinder dari campuran aluminium adalah :
a. Ringan
b. Pemuaian besar
c. Dapat meredam getaran
d. Lebih tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi
17. Keuntungan kepala silinder dari besi tuang adalah :
a. Berat
b. Pemuaian kecil
c. Dapat memindahkan panas dengan baik
d. Permukaan kepala silinder bisa digerinda
249
18. Salah satu fungsi pelumasan pada motor adalah :
a. Untuk perapat antara cincin torak dan dinding silinder
b. Untuk meredam getaran
c. Untuk mendinginkan air pendingin
d. Untuk mendinginkan ruang bakar
19. Oli yang digunakan pada motor harus memenuhi standar tertentu, misal : SAE 20,
SAE 30, SAE 40. Semakin tinggi angka dibelakang SAE, maka viskositas oli
tersebut adalah :
a. Semakin kental
b. Semakin encer
c. Semakin baik untuk pelumasan motor
d. Semakin jelek untuk pelumasan motor
250
Untuk mengatur celah rem serta memberikan celah rem yang tepat antara kanvas
rem dengan sepatu rem.
5. Sebutkan keuntungan rem cakram jika dibangdingkan dengan rem tromol!
• Efektif, karena disc brake terkena hembusan angin dan cepat menghilangkan
air.
• Aman, gaya henti yang aman dapat dipertahankan pada kecepatan tinggi.
6. Sebutkan macam-macam kaliper!
• Kaliper tetap
• Kaliper luncur
7. Apa perbedaan mendasar antara rem tangan tromol dan rem tangan disc brake?
Rem tangan tromol menggunakan sepatu rem atau band, sedangkan rem tangan
cakram menggunakan sepatu rem berukuran kecil yang terpasang di bagian dalam
rotor disc.
8. Apa fungsi boster mekanik?
Meningkatka gaya dorong pedal rem pada piston silinder master.
9. Sebutkan Komponen-komponen ABS dibawah ini!
251
Hasil saat pengereman terjadi adalah a. Roda tidak akan secara mendadak
b. Stabilitas mobil pada saat dilakkan pengereman tetap mantap
c. Kendaraan tetap dapat dikendalikan dengan baik sewakt
pengereman mendadak.
11. Jelaskan cara kerja sistem ABS saat pedal rem diinjak!
Ketika pedal rem diinjak, kecepatan roda akan berkurang selanjutnya roda
cenderung terkunci. Pada titik ini ABS control unit akan menghitung
perbedaan atau perbandingan kecepatan roda dengan kecepatan kendaraan.
Jika angka perbandingan tersebut besar, ABS control unit segera
memerintahkan untuk mengurangi tekanan minyak rem pada caliper. Ketika
tekanan hidrolik turun, kecepatan roda akan naik dan control unit akan segera
memantau kecepatan roda tersebut. Setelah kecepatan roda bertambah, control
unit akan menyimpulkan bahwa roda terlalu lama tidak terkunci dan selanjutnya
akan memerintahkan untuk menambah tekanan minyak rem.
252
253