Anda di halaman 1dari 30

TUNE UP MESIN BENSIN KONVENSIONAL

DISUSUN OLEH :
DEDI IRWAN E.P DAN DRS. EFI SUYANTO

TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SMKN 1 LINTAU BUO
BATERAI
FUNGSI BATERAI :
Pada saat mesin mati :
sebagai sumber tegangan untuk mengoperasikan lampu dan aksesoris

Pada saat mesin di start :


Sebagai sumber arus untuk motor stater dan tetap menyediakan arus yang memadai untuk sistem
pengapian

Pada saat mesin hidup :


Membantu sistem pengisian menyuplai tegangan pada saat beban kelistrikan besar
Konstruksi Baterai
Konstruksi dasar diperlihatkan pada gambar. Di dalam baterai terdapat sel. Setiap sel terdiri dari
plat positif dan plat negatif.
Plat positif terbuat dari PbO2 dan plat negatif terbuat dari Pb. Kedua plat tersebut di rendam di
dalam elektrolit. Elektrolit terdiri dari H₂SO₄ (36%) dan H₂O (64%)
REAKSI KIMIA BATERAI
PENANGANAN BATERAI

1. Lepaskan braket pengikat baterai


pada dudukan baterai
2. Pada saat melepas kabel baterai,
lepaskan kabel negatif (masa)
terlebih dahulu kemudian kabel
positif. Pada saat memasang, pasang
kabel positif pada baterai terlebih
dahulu kemudian kabel negatif.
3. Bersihkan terminal positif dan
negatif dengan sikat baja dan
pastikan terminal kabel terpasang
erat pada terminal baterai.
4. Bersihkan kotak baterai dengan air
atau kain
5. Pengukuran dengan hydrometer
tidak boleh diangkat dari baterai
6. Setelah dipasang pada kendaraan,
semprot terminal baterai dengan
anti karat
PEMERIKSAAN BATERAI

1. Periksa kotak baterai dari


kemungkinan retak atau kondisi
tidak normal (menggembung)
2. Periksa tegangan baterai (Open
Circuit Voltage) STD : min 12.60 V
3. Periksa ventilasi tutup baterai ( tidak
boleh tersumbat)
4. Periksa berat jenis elektrolit STD :
1.26 s/d 1.27 pada suhu 20⁰C
5. Periksa jumlah elektrolit ( diantara
Upper dan Lower)
SISTEM PENDINGINAN
Fungsi sistem pendinginan adalah untuk menjaga /mempertahankan temperatur kerja mesin
pada nilai yang optimal ( termperatur coolant 80 s/d 90⁰C )
Sistem pendingin terdiri dari :
Water jacket Saluran coolant di dalam engine block dan cylinder head
Radiator Berfungsi untuk melepaskan panas yang di bawa oleh coolant ke udara
Tutup radiator Berfungsi menjaga sistem pendingin pada tekanan tertentu (± 1 atm)
Pompa air Berfungsi mensirkulasi coolant di dalam sistem pendingin
Thermostat Berfungsi mempercepat tercapainya temperatur kerja engine
Kipas Membantu pelepasan panas yang di bawa coolant pada radiator
Hose
Reservoir Berfungsi sebagai tangki cadangan coolant dan menampung coolant pada
saat katup tekan (pressure valve) tutup radiator terbuka
Drive belt dan Mentransferkan tenaga putar dari crankshaft ke kipas
pully
RADIATOR CAP THERMOSTAT
PEMERIKSAAN SISTEM PENDINGIN

1. Jumlah coolant (diperiksa di reservoir : STD antara Full dan Low)


2. Selang reservoir ( tidak boleh tersumbat)
3. Fisik tutup radiator
4. Kualitas coolant
5. Kebocoran sistem pendinginan (STD : 1.2 Kg/cm²/ psi)
6. Periksa katup tekan tutup radiator ( STD : 0.75 s/d 1.05 Kg/cm² limit : 0.6 Kg/cm²)
7. Fisik tali kipas
8. Ketegangan tali kipas ( tekanan : 10Kg ; defleksi 7 -11 mm)

1
PEMERIKSAAN SISTEM PENDINGIN

3 4

5
6

8
7
SISTEM PELUMASAN
Fungsi sistem pelumas pada engine adalah :
•Membentuk oli film untuk mencegah terjadi kontak antara permukaan komponen yang bergerak
•Mendinginkan komponen engine
•Perapat piston dengan dinding silinder
•Membersihkan komponen engine dari partikel pengotor dan akan tersaring pada oil filter
•Mencegah karat
ENGINE OIL

SAE RATING API RATING


Pengelompokan berdasarkan tingkat kekentalan Pengelompokan berdasarkan
yang di ukur pada temperatur 100⁰C kemampuan/kualitas oli tersebut
Semakin besar angka ; semakin kental oli Untuk mesin bensin di tandai dengan huruf
SAE 30 SAE 10 “S” dan mesin diesel huruf “C”
Jika di akhir huruf “W” kekentalan di ukur pada Semakin besar huruf ke dua semakin baik
suhu -20⁰C kualitas oli tersebut
SAE 20 W Mesin bensin Mesin Diesel
Oli multi grade : SA CA
SAE 10W - 30 SB CF-4
SL CG-4
Kekentalan pada temp. 100⁰C SM CI
Kekentalan pada temp. -20⁰C SN Cj-4
PEMERIKSAAN SISTEM PELUMASAN

1. Jumlah oli ; spesifikasi berada diantara tanda L dan F


2. Kualitas oli ; spesifikasi periksa dari kemungkinan tercampur air atau bensin atau berubah warna

2
1
SISTEM INDUKSI
Sistem induksi terdiri dari air filter dan intake manifold.
Air filter atau saringan udara pada engine berfungsi untuk :
1. Membersihkan udara dari debu dan kotoran
2. Mengurangi terjadinya suara berisik pada intake
3. Menangkap nyala api jika terjadi backfire

PEMERIKSAAN SARINGAN UDARA

1. Bersihkan saringan udara dengan udara bertekanan dan


disemprot dari arah dalam ke arah luar saringan
2. Bersihkan rumah saringan udara dengan udara bertekanan
dan lap dengan kain.
SISTEM BAHAN BAKAR-KARBURATOR

Sistem bahan bakar berfungsi untuk menyuplai bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin.
Sistem bahan bakar terdiri komponen : Tangki bahan bakar, saringan bahan bakar, pompa bahan bakar
dan karburator
Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat di dalam bahan bakar yang
akan masuk ke dalam karburator
Karburator berfungsi untuk mencampurkan bahan bakar dan udara dengan perbandingan yang sesuai
dengan kebutuhan operasi mesin .
PEMERIKSAAN SISTEM BAHAN BAKAR
1. Bersihkan saringan udara dengan meniup dengan udara bertekanan
2. Periksa katup throttle terbuka penuh saat pedal gas di injak penuh
3. Periksa pompa percepatan menyemprotkan bensin saat katup throttle dibuka mendadak.
4. Periksa katup choke terbuka penuh saat tombol choke ditarik
1 2

3 4
SISTEM PENGAPIAN-TIPE CONTACT POINT/PLATINA

Sistem pengapian berfungsi untuk menyediakan percikan bunga api yang kuat di busi pada saat yang
tepat.
Komponen sistem pengapian terdiri dari baterai, ignition switch, ignition coil, distributor dan busi.
Pada distributor terdapat contact point, vacuum advancer, governor advancer dan dipasangkan kabel
busi dan kabel tegangan tinggi.
PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN

1. Periksa tahanan kabel busi dan kabel tegangan tinggi; Standart < 25 KΩ
2. Periksa kondisi fisik tutup distributor dari kemungkinan retak, terbakar atau kondisi abnormal
lainnya.
3. Periksa kondisi fisik rotor
4. Periksa celah breaker point dengan mengukur sudut dwell ; standar sudut dwell 52±6⁰
5. Periksa waktu pengapian ; standart (toyota 4K) : 8⁰BTDC pada rpm max 950
6. Periksa governor advancer
7. Periksa vacuum advancer
8. Bersihkan dan periksa celah elektroda busi
1 2
6
1

5
PENYETELAN WAKTU PENGAPIAN

1. Sebelum pemeriksaan saat pengapian maka kita harus


memeriksa apakah posisi octan selector sudah standard?
Bila belum lakukan penyetelan
2. Atur putaran mesin pada putaran idle
3. Pada saat pemeriksaan saat pengapian saringan udara (air
filter) harus terpasang
4. Apabila menggunakan vacuum ganda maka selang ke idle
advancer dilepaskan dulu dan disumbat
SISTEM MEKANIKAL MESIN ( CELAH KATUP & TEST KOMPRESI)

Penyetelan celah katup bertujuan agar katup


berkaitan dengan sempurna dengan valve
seat sehingga menjadi kompresi menjadi
optimal.
Celah terlalu besar akan berakibat :
• Suara tidak normal pada mekanisme katup
• Mekanisme mendapat beban kejut
Celah katup terlalu kecil berakibat :
• Waktu pembukaan katup lebih lama
• Overlap katup lebih lama
PENYETELAN CELAH KATUP

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


• Panas engine hingga temperatur kerja
• Kencangkan baut kepala silinder dan baut
penunjang rocker arm sesuai spesifikasi

• Posisikan piston no 1 di posisi TMA dan


lakukan penyetelan katup seperti yang
ditunjuk panah A
• Posisikan piston no 4 pada posisi TMA dan
lakukan penyetelan katup seperti yang
ditunjukkan panah B
PEMERIKSAAN KOMPRESI

Hal yang harus dieperhatikan :


• Mesin dalam keadaan panas
• Sistem pengapian harus di non
aktifkan.
• Muatan baterai dalam keadaan
penuh
• Katup throttle dibuka lebar
• Jika hasil pengukuran berada
dibawah spesifikasi, tuangkan sedikit
oili ke dalam lubang busii
PENYETELAN CAMPURAN IDLE DAN PUTARAN IDLE

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :


•Saringan udara dalam keadaan terpasang
•Temperatur mesin pada suhu kerja
•Katup choke terbuka penuh
•Semua saluran vacuum terpasang
•Waktu pengapian tepat
•Transmisi pada posisi Netral
PENYETELAN CAMPURAN IDLE DAN PUTARAN IDLE
Langkah penyetelan :
• Sekrup penyetel diputar ke arah luar, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 1 pada diagram).
• Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 2
pada diagram).
• Untuk ini, putar sekrup penyetel tahap demi tahap dengan ½ putaran.
• Setiap ½ putaran, tunggu sedikit dan perhatikan reaksi pada motor.
• Pada saat terdengar / terasa* putaran mulai turun, kendorkan sekrup penyetel  ½ putaran
untuk mendapat penyetelan campuran yang benar.
• Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak sesuai, penyetelan katup gas dan
penyetelan campuran perlu diulangi
URUTAN PEKERJAAN TUNE UP
Kunci pas-ring 10, 12, 14. kunci double ring 14/15 dan
19/21. Obeng Phillip dan standart. Kunci socket 12, 14 dan
21, ratchet dan extensionnya. Tang lancip dan kombinasi,
sikat kawat, kunci busi, pray bar

Persiapkan hand tools, alat


ukur dan bahan yang
diperlukan Feeler gauge, hydrometer, voltmeter, radiator & radiator
cup tester, timing light, tachometer, compression tester,
vacuum gauge dan torque wrench

Coolant, air suling (air aki lunak), amplas, kain lap,


carburator cleaner dan anti karat

Pasang fender cover, seat


cover, dan floor cover
URUTAN PEKERJAAN TUNE UP
Lepas baterai dari braketnya Pasang kabel baterai, kabel
Pemeriksaan baterai dan kabel batterai (kabel negatif terakhir dipasang
negatif terlebih dahulu)

Bersihkan baterai dan pastikan


Bersihkan dengan kain kotak terminal baterai terpasang erat
baterai dan terminal baterai dan semprot terminal baterai
dengan sikat kawat dengan anti karat

Periksa kondisi kotak baterai Pasang tutup baterai

Periksa tegangan baterai : Periksa jumlah elektrolit:


STD 12.60 Volt Spesifikasi : antara upper
dan lower

Periksa berat jenis baterai :


Periksa kondisi tutup baterai STD 1.26 s/d 1.27
Pemeriksaan sistem Periksa jumlah coolant di Periksa ketegangan tali kipas
pendingin reservoir Tekanan STD 10 kg ; defleksi
7 -11 mm

Periksa saluran reservoir Periksa fisik tali kipas

Periksa fisik tutup radiator Periksa tekanan katup tekan


tutup radiator Limit : 8.5 Psi

Periksa kebocoran sistem


Periksa kualitas coolant dengan radiator tester ;
tekanan std ; 17 psi
Lepaskan rumah saringan udara dari
Catat hasil pemeriksaan sebagai
mesin, saringan udara dan saringan
pedoman untuk penyetaln nantinya.
bahan bakar

Semprot saringan udara, saringan bahan


Ukur sudut dwell, waktu pengapian dan
bakar dan mesin di sekitar busi dan
putaran mesin
distributor

Semprot bodi luar karburator dengan


carburator cleaner dan tiup dengan Start mesin dan hidupkan beberapa saat
blowgun

Periksa jumlah dan kualitas minyak


periksa pompa percepatan karburator pelumas
Lepaskan tutup distributor, kabel busi Periksa tekanan kompresi STD :
dan kabel tegangan tinggi coil 11kg/cm² limit 9 kg/cm²

Bersihkan tutup distributor dan Periksa Lakukan pemeriksaan dan penyetelan


fisik tutup distributor celah busi

Periksa tahanan kabel busi dan kabel Lepaskan busi, urutkan, bersihkan, dan
tegangan tinggi coil : STD < 25 kΩ periksa fisik

Pasang kabel busi dan kabel tegangan


Bersihkan rotor dan periksa governor
tinggi, hidupkan mesin dan ukur sudut
advancer
dwell, jika belum sesuai setel ulang

Setel celah platina berdasarkan data


Periksa vacuum advancer
sudut dwell sebelumnya
Lepas tutup kepala silinder, kencangkan Lakukan penyetelan campuran idle dan
baut kepala silinder dan baut penunjang putaran idle
rocker arm

Posisikan piston silinder 1 di TMA dan


Lepaskana fender, seat dan floor cover
stel celah sesuai urutan

Posisikan piston silinder 4 di TMA dan Bersihkan peralatan, alat ukur, dan area
stel celah sesuai urutan kerja

Pasang busi, tali busi, kabel tegangan


tinggi, tutup kepala silinder dan rumah
saringan udara SELESAI
Hidup mesin beberapa saat dan lakukan
penyetelan waktu pengapian

Anda mungkin juga menyukai