Anda di halaman 1dari 16

Level 1

Bahwa setiap Tenaga teknik yang mempunyai Kompetensi level ini,mampu


melaksanakan tugas / pekerjaan yang bersifat rutin berdasarkan pemahaman
prosedur / instruksi kerja dibawah pengawasan atasan langsung

 Pemahaman pekerjaan rutin sesuai SOP dibawah pengawasan atasan langsung

Memahami Operasi Peralatan kondensor sesuai SOP

 Mengetahui Fungsi dan cara kerja Sistim Pengaman Peralatan kondensor

 Mengetahui Fungsi kerja Peralatan Mekanik nya

 Mengetahui Fungsi kerja Peralatan Elektrik nya

 Mengetahui Fungsi kerja Peralatan Instrumen nya

1. Apakah UU K2 itu dan apakah kepanjangan nya, Adalah Undang Undang Pemerintah
No 30 Tahun 2009 kepanjanganya Keselamatan ketenagaan Listrikan

2. Apakah Tujuan K2 Adalah :

 Menciptakan Aman dan Handal untuk Instalasi


 Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainya
 Ramah Lingkungan

3. Bagaimanakah saudara mengimplementasikan K2 dalam pekerjaan saudara se hari


hari, Jawab :

dalam melaksanakan tugas pengoperasian peralatan pendingin diterapkan berdasarkan


standar perusahaan ( SOP ), memakai APD yang sesuai,

4. Apakah yang dimaksud Aman dan handal bagi Instalasi , Jawab : aman adalah tidak
mengalami kerusakan dan tidak membahayakan pada personil dan lingkungan pada
saat kondensor operasi

 Untuk menciptakan Aman :


 Konensor dioperasikan sesuai SOP
 Personil nya memakai APD yang sesuai pekerjaanya
 Kondensornya harus dilengkapi pengaman yang handal sesuai setting nya
 Untuk Mewujudkan handal : Handal adalah kondensor beroperasi secara kontinu
tanpa ada gangguan, dengan cara sbb
 Melakukan monitoring dengan seksama
 Dilakukan patrol cek
 Dilakukan FLM ( first line maintenance )

5. Sebutkan peralatan utama dan peralatan bantu pada kondensor, Jawab

 PERALATAN UTAMA

 Water box dengan masing-masing inlet dan oulet sea water

 Condenser tube : Sarana heat transfer antara uap bekas turbin dan air pendingin
utama ( sea water )

 Condenser Hotwell.

 PERALATAN BANTU TURBIN


 Sistem vacuum( air ejector ) : untuk membuang gas yang tidak terkondensasi
didalam kondensor
 Vacuum priming pump : membuang gas yang ada didalam inlet dan outlet water
box kondensor
 Control valve dan level control : untuk mengendalikan level didalam hotwell
kondensor sesuai setting
 Ball cleaning sistem : untuk membersihkan kotoran bagian dalam tube kondensor

6. Jelaskan prinsip kerja kondensor yang saudara ketahui, Jawab :

Kondenser sebagai tempat pembuangan uap dan air juga sebagai alat untuk
mengkondensasikan uap bekas dari turbin tekanan rendah , panas laten yang masih
terdapat pada steam exhaust akan dipindahkan ke sistim air pendingin dengan
media air laut (circulating water) yang dialirkan kebagian dalam pipa-pipa condenser
Kondenser mempunyai sistim penampungan air kondensat yang dinamakan
Condenser Hotwell.

7. Jelaskan persiapan pengoperasian kondensor, Jawab :

 Parameter dan fungsi Instrument atau alat ukur baik electrical dan mecanical
diidentifikasi sesuai prinsip kerja dan batasan operasinya.
 Hasil pembacaan Instrument atau alat ukur dibandingkan dengan limitasi yang
ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku diperusahaan
 Siapkan auxiliary power sistem dan service water system.
 Buka water box inlet kondensor valve sisi A dan sisi B
 Buka water box outlet kondensor sisi A dan sisi B
 Buka semua katup vent pada sisi water box kondensorsisi A dan sisi B
TENTANG CONTOH MATERI SYSTEM MINYAK PELUMAS TURBIN

Sistem pelumasan pada turbin diperlukan untuk memasok minyak pelumas yang bersih
dengan tekanan dan temperatur guna :

• Melumasi bantalan turbin, generator dan exciter

• Sistem proteksi turbin

• Sitem kontrol dan hidrolik

• Sistem jacking turbin generator

Fungsi minyak pelumas sebagai media pelumas dalam turbin adalah :

• Meredam getaran
• Mengurangi gesekan antar material
• Mengurangi keausan
• Mencegah timbulnya korosi
• Pendingin metal
• Menaikkan kekuatan transmisi (power transmission)
Peralatan penting yang ada dalam sistem pelumasan turbin generator adalah:

• Tangki minyak pelumas


• Pompa pelumas
• Saringan (strainer)
• Pendingin minyak pelumas (lube oil cooler)
• Regulator
• Pemurni minyak (purifier)

Tangki pelumas (Main Oil Tank)

Tangki pelumas berfungsi sebagai reservoir guna memasok kebutuhan minyak bagi
sistem pelumasan dan lainnya serta menampung minyak yang kembali dari system
pelumasan. Didalam tangki dilengkapi dengan filter untuk menyaring kotoran. Dalam
tangki juga dilengkapi dengan vapour extractor untuk menghisap uap minyak yang
terbentuk serta saluran drain untuk membuang kotoran/lumpur yang terbentuk
dalam minyak. Untuk melihat level minyak dalam tangki secara visual disediakan
gelas duga dan tongkat pengukur (deep stick)

Pompa pelumas (Lube Oil Pump)


Pompa-pompa pelumas berfungsi untuk menjamin kontinuitas aliran dan tekanan
minyak dalam sistem pelumasan.Dalam sistem pelumasan turbin generator terdapat
5 buah pompa pelumas yaitu :
Main oil pump
• Main oil pump merupakan pompa sentrifugal yang yang terpasang di pedestal turbin
dan digerakkan oleh poros turbin, artinya pompa ini dioperasikan dalam keadaan
turbin sudah beroperasi normal (putaran 90%).
• Main oil pump ini memasok kebutuhan minyak untuk :
Sistem pelumasan turbin

Auxiliary lube oil pump


• Pompa ini digerakkan oleh motor AC. Berfungsi sebagai pemasok minyak manakala
Main oil pump belum bisa menjalankan tugasnyamisal saat putaran turbin rendah
atau saat start turbin. Ini dipergunakan saat Start unit, shutdown ataupun masalah
lain pada MOP.Berfungsi sebagai.,
Sistem pelumasan turbin
Turning gear oil pump
• Pompa ini digerkkan oleh motor AC, dan hanya berfungsi sebagai pelumas saja ketika
turbin diputar dengan Turning Gear.
Emergency oil pump
• Pompa ini digerakkan dengan arus DC yang dipasok dari baterai. Ini bekerja saat
pasokan listrik AC tidak ada, misal saat kondisi blackout ataupu pasokan minyak dari
pompa lain tidak ada.
Jacking Oil pump
• Minyak dapat disuplai kedalam bantalan hanya akan memberikan lapisan minyak (oil
film) apabila poros berputar. Bila poros coba diputar dari keadaan diam maka akan
sulit karena beratnya rotor. Untuk itulah didesain jacking oil pump yang berfungsi
untuk mengangkat poros turbin (jack) dengan tujuan menghindari terjadinya
gesekan static antara poros dengan bantalan ketika poros turbin akan mulai berputar
dari keadaan diam (stand still). Pompa ini menghasilkan tekanan pompa yang sangat
tinggi.

Pendingin minyak (Oil Cooler)


• Oil cooler berfungsi untuk menyerap panas minyak pelumas yang keluar dari
bantalan turbin. Terdapat 2 cooler dimana yang satu standby. Jika cooler yang satu
kotor maka cooler yang lain akan berjalan (standby). Arti standby disini saluran
cooler dalam minyak benar-benar bebas dari udara dan saluran minyak telah terisi
penuh dengan minyak. Untuk membuang udara yang ada dalam sauran minyak maka
dilakukan venting pada saluran tersebut, dan dalam waktu yangh bersamaan minyak
pelumas menalir dan mendorong udara keluar dari cooler. Bila saluran venting telah
keluar minyak, maka udara telah habis dan venting harus segera ditutup.
Temperatur minyak ini diatur karena berhubungan dengan voiscositas pelumas yang
membentuk lapisan (film) saat melumasi bantalan.

Pemurni minyak (Oil Purifier)


• Pemurni minyak ini berfungsi untuk membersihkan kotoran-kotoran minyak pelumas
dari air dan benda-benda asing. Minyak yang diambil dari pemanas pada main oil
tank dengan temperatur sekitar 77oC dilewatkan ke purifier ini.
Filter (Strainer)
• Fungsi dari strainer adalah untuk menyaring kotoran dan partikel-partikel kecil yang
ada dalam minyak pelumas.

EXTRACTION STEAM
Extraction steam ialah uap pengambilan dari turbin yang kemudian digunakan
sebagai pemanas air kondensate pada condensate water line, dan juga pemanas
pada heater tekanan tinggi / high pressure feed water heater
Apabila satu heater out off service dalam rangka perbaikan atau pemeliharaan,
maka beban turbin generator dapat bertambah, namun overall efficiency menjadi
turun
START UP TURBIN
Sebagaimana prosedur mengoperasikan boiler, maka sebelum mengoperasikan
turbin semua peralatan atau sistem yang merupakan bagian dari turbin harus
dioperasikan.
Persyaratan untuk mengoperasikan peralatan atau sistem adalah pemeriksaan dan
persiapan.
Penjelasan mengenai pemeriksaan dan persiapan peralatan atau sistem untuk
komponen turbin telah dibahas di paragraf sebelumnya, seperti sistem pelumas dan
sistem air pendingin.
Dibawah ini pengoperasian peralatan atau sistem yang harus dilakukan sebelum
turbin beroperasi.
Kondensor utama
Sistem air pendingin utama sudah beroperasi dan air pendingin telah mengalir
melalui kondensor.
Minyak pelumas
Pompa minyak pelumas telah beroperasi dengan tekanan yang cukup dan
temperatur dalam batas operasi normal. Semua bagian yang bantalan teraliri minyak
yang ditunjukkan dengan adanya aliran minyak pada sight glass.
Turning gear
Bila dilengkapi dengan jacking oil jalankan jacking oil untuk mengangkat poros,
kemudian jalankan turning untuk memutar poros. Bila tidak dilengkapi dengan
jacking oil, jalankan langsung turning gear setelah sistem pelumas beroperasi.
Saluran uap utama
Lakukan pemanasan saluran uap utama, apabila temperatur dan tekanan uap
keluar boiler sudah cukup, dengan cara :
 Buka semua katup drain yang tersedia (drain main steam dsb).
 Buka katup bypass BSV (boiler stop valve)
 Periksa tekanan dan temperatur sebelum dan sesudah BSV, tunggu hingga
keduanya mendekati sama.
 Setelah sama, buka penuh katup BSV
 Tutup katup bypass BSV
Katup drain main steam, biasanya ditutup ketika generator sudah sinkron
Unit pembuat vakum (pembuang udara/gas)
Sebelum menjalankan turbin mengalirkan uap kedalam turbin yang akan memutar
turbin begitu masuk kondensor langsung terkondensasi.
Prosedur untuk membuat vakum kondensor dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Alirkan uap perapat poros turbin menggunakan uap bantu.
 Buka drain Gland steam condenser, kemudian tutup kembali
 Jalankan exhaust fan gland stem condenser
 Buka katup uap untuk Starting (hooging) ejektor udara, perhatikan tekanan
uapnya
 Buka katup drain ejektor beberapa saat, kemudian tutup kembali
 Buka katup sisi udara
 Tutup katup vacuum breaker
Periksa kenaikan vakum nya
Pada saat mengalirkan uap perapat periksa sisi tekanan rendah silinder turbin
tekanan rendah, tidak menjadi panas akibat aliran uap perapat ini.
Apabila tidak tersedia ejektor, penaikan vakum dilakukan dengan menggunakan
pompa vakum atau pompa udara.
Naikkan vakum hingga mencapai sekitar 600 mmHg, setelah itu naikkan vakum
hingga mencapai sekitar 700 mmHg dengan menggunakan ejektor utama (main
ejector) dan mematikan starting ejector.
Mengoperasikan Turbin
Turbin dirancang untuk memikul beban pada kecepatan tertentu dengan
tekanan dan temperatur uap tertentu pula. Turbin akan bekerja dengan normal
apabila tercapai kondisi yang stabil, yaitu gradien panas yang benar mulai dari sisi
masuk hingga sisi keluar. Semua clearance dalam keadaan normal, ekspansi harus
benar-benar bebas dan kelurusan poros harus berada dalam batas yang telah
ditentukan.
Bila hampa kondenser telah mencapai lebih dari 600 mmHg, pompa pelumas
bantu dapat dijalankan dan turbin di reset. tetapi untuk dapat mengalirkan uap
kedalam turbin, temperatur dan tekanan uap harus sesuai dengan temperatur
tingkat pertama metal turbin tekanan tinggi. Apabila temperatur uap telah sesuai,
maka uap dapat dialirkan untuk memutar turbin.
Bagaimana persyaratan dan aturan memasukan uap untuk memutar turbin ????

Batasan dan syarat syarat type start turbin ini tergantung dari type pabrikan turbin
tapi tujuannya sama untuk mengoperasikan turbin secara aman sehingga life time
turbin sesuai dengan perhitungan desainnya
Contoh :
 T < 150 ºCC : cold state
 150 ºC ≤ T<300 ºC : warm state
 300 ºC ≤ T<400 ºC : hot state
 400 ºC ≤ T : extreme hot state
Yang dimaksud “T” adalah Temperatur metal sudu turbin pertama yang harus
diperhatikan sebelum memasukan uap ke turbin seperti contoh curva sbb :
Sebelum menaikan putaran ke tahap berikutnya , lakukan pemeriksaan parameter
dibawah ini untuk memastikan bahwa minyak mengalir ke semua bantalan dan
distribuasi panas berlangsung dengan baik.
 Eksentrisitas silinder turbin tekanan tinggi dan tekanan menengah
 Perbedaan pemuaian dalam silinder tekanan tinggi, menegah, dan rendah
 Posisi rotor
 Vibrasi bantalan
 Tekanan minyak bantalan dan temperatur minyak keluar pendingin
 Temperatur uap pada stop valve turbin
 Temperatur metal turbin
Bila terdapat kelainan pada parameter diatas, maka penyebabnya harus dicari hingga
dapat ditetapkan apakah akan dilanjutkan atau dibatalkan start turbin ini.
Tahap kenaikan putaran dan waktu yang diperlukan untuk menjalankan mesin
hingga putaran kerja akan berbeda-beda sesuai dengan jenis start dan tipe
mesinnya.
Pada saat melewati putaran kritis jangan berhenti atau memperlambat putaran,
karena pada saat itu vibrasinya cukup tinggi. Pada putaran sekitar 2850 rpm terjadi
transfer katup governor bergerak menutup ke posisi minimum sedang katup
penutup turbin (TSV) membuka penuh. Kontrol putaran turbin kini dipegang oleh
katup governor.
Pada saat putaran mencapai 3000 rpm, pompa pelumas bantu dapat di stop, karena
pompa pelumas utama sudah berfungsi. Lakukan pemeriksaan lagi kondisi operasi
turbin sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu memparalel generator.
Selama proses start turbin temperatur uap masuk turbin tidak boleh turun-naik,
temperatur ini harus diusahakan cenderung naik secara perlahan dengan mengatur
pembakaran di boiler. Kenaikan dan penurunan temperatur uap masuk turbin akan
menyebabkan terjadinya pemuaian dan penyusutan metal turbin.
Melaksanakan pengujian keandalan operasi unit.
TURBINE PROTECTION
• Axial Displacement / Rotor Position
Untuk memonitor Posisi Shaft turbine (shaft position)
Alarm ≤-1,05mm ≥ +0,6mm
Trip ≤-1,65mm ≥ +1,2mm
• Shaft Vibration
Untuk memonitor vibrasi pada shaft turbine
Alarm ≥ 0,127 mm
Trip ≥ 0,250 mm
Bearing cover Vibration
Untuk memonitor vibrasi pada cover bearing (tutup bantalan)
Alarm ≥ 0,05mm
Trip ≥ 0,08mm
• HP/IP Differential Expantion
Untuk memonitor pemuaian pada Cylinder HP/IP akibat panas.
Alarm ≤-3mm ≥ +6mm
Trip ≤-4mm ≥ +7mm
• LP Differential Expantion
Untuk memonitor pemuaian pada Cylinder LP akibat panas.
Alarm ≥ +14mm
Trip ≥ +15mm
• HP Shell Absolute Expantion L/R
Untuk memonitor pemuaian pada HP turbin akibat panas, kenaikan tersebut saat
dilakukan pemanasan Reverse Warming dan interlayer heating
Rolling Turbin > 0 rpm ≥ +6.5 mm
Rolling Turbin 2000 rpm ≥ +10 mm
Rolling Turbin 3000 rpm ≥ +12 mm
• Speed
Untuk mengamankan peralatan( Turbin ) dari putaran lebih / Overspeed.
OSP = 103% (3090 RPM)
Electrical / DEH = 110% (3300 RPM)
Mechanical = 112% (3362 RPM)
• Eccentricity
Untuk memonitor shaft deflection( kelengkungan shaft )
Alarm ≥ +0,03mm
• Zero Speed
Untuk memonitor putaran Turbine pada saat posisi 0 RPM
• Condensor vacuum High
Untuk mengamankan Condensor dari tekanan lebih yang akan mengakibatkan
rusaknya tube – tube condenser
• Turbine Thrust bearing temperature high
Untuk pengaman trusht Bearing turbine dari suhu tinggi
Alarm : ≥ 100 ⁰C
Trip : ≥ 110 ⁰C
• Hp cylinder exhaust steam temperature high
Untuk pengaman Hp cylinder dari suhu tinggi
Alarm : ≥ 380 ⁰C
Trip : ≥ 420 ⁰C
• EH Oil level tank low
Untuk pengaman EH pump stop apabila level tank rendah
Alarm : ≤ 420 mm
T rip : ≤ 200 mm
• Eh Oil pressure low
Untuk pengaman minyak EH system ketika tekanan rendah maka pompa yang stand
by automatis
Set value : ≤ 11,2 Mpa
Control oil ( EH) pressure low
Untuk mengamankan peralatan turbine ( MSV, RSV,CV,ICV closed) akibat tekanan oil
rendah
Alarm : ≤ 11,2 Mpa
Trip : ≤ 7,8 Mpa

GENERATOR PROTECTION
• Generator negative phase sequence over current Relay

Pengaman phasa negative pada Generator dari arus tinggi, relay yang bekerja 46G

Setting : 7,20A

• Generator thermal overload Relay

Pengaman eksitasi generator dari panas karena beban lebih, relay yang bekerja 49G

Setting : 8,54A

• Generator overvoltage Relay

Pengaman Generator dari tegangan lebih, relay yang bekerja 59

Setting : 130V

• Generator loss of step Relay

Pengaman peralatan saat syncron unit, relay yang bekerja 78

Setting : 3,77Ω

• Generator under / over frequency Relay

Pengaman generator dai frequency rendah / tinggi, relay yang bekerja 81

Setting : 49,5 / 50,5Hz

• Generator reverse power Relay

Proteksi generator terhadap daya balik, relay yang bekerja 32

Setting : 0,8% (4W)

PENGAMAN / PROTEKSI YANG TERPASANG DI GENERATOR- TRANSFORMER (G-T)

• Generator Current Differential Relay

Pengaman Generator dari perbedaan arus, relay yang bekerja adalah 87G

Setting : 0,85A

• Generator Stator Earthing fault Relay

Pengaman stator bila terjadi grounding (pertanahan), relay yang bekerja adalah 64S

Setting : 1,28A

• Generator impedance (Two stage phase to phase impedance)Relay


Pengaman Generator bila terjadi impedansi, relay yang bekerja adalah 21G

Setting : 20KΩ

• Generator Loss of Excitation Relay

Pengaman Generator saat Exsitasi hilang, relay yang bekerja adalah 40G

Setting : 88V

Generator Over Excitation Relay

Pengaman Generator saat exsitasi lebih (tegangan), relay yang bekerja adalah 97G

Setting : 1,15

• Generator Transformer Current Differential Relay

Pengaman Generator Transformer dari perbedaan arus, relay yang bekerja adalah 87T

Setting : 1,42A

• Generator Transformer Unit Current Differential Relay

Pengaman Generatot Transformer 20KV ke 150KV (keseluruhan Trafo & Gen), relay yang
bekerja 87GT

Setting : 1,42A

• Generator Transformer Over Current Relay

Pengaman Generator Transformer dari arus lebih, relay yang bekerja 51GT

Setting : 4,91A

CONTOH TANYA JAWAB DALAM UJI LISAN


SOAL I. Tentang K2 :

Diatur dalam undang undang mana : UU PP nomer 30 Th 2009 tentang Ketenaga Listrikan

Kepanjangan K2 : Keselamatan ketenaga Listrikan

 Tujuan :
a. Menciptakan aman dan handal pada Instalasi ( Pembangkit tenaga listrik )
b. Aman dari bahaya bagi manusia dan machluk hidup lainya
c. Ramah lingkungan

 IMPLEMETASI PADA SAAT BEKERJA :


Jawaban a
 Mengoperasikan turbin sesuai SOP
 Yakinkan sistem pengaman turbin bekerja dengan baik, line up dan lakukan test
 Melaksanakan monitoring
 Lakukan Patrolcek
 Lakukan FLM

Jawaban b
 Mengoperasikan turbin sesuai SOP
 Memakai APD yang sesuai
 Memakai peralatan kerja yang sesuai

Jawaban c

 Mengelola limbah dampak operasi turbin sesuai dengan SOP


 Menjaga dari : Kebisingan, getaran, kebocoran dll

SOAL II Tentang P & ID turbin uap :

Gambarkan siklus turbin uap dari uap keluar boiler melewati apa saja sampai masuk
turbin HP, IP, LP

SOAL III Tentang :

Peralatan utama pada turbin uap, Peralatan bantu turbin uap, proteksi turbin uap

SOAL IV Tentang Siklus Turbin uap :

 Siklus diagram Rankine


 Diagram start
SOAL V Tentang operasi Turbin uap
Syarat start TU :
 Persiapan start TU, persyaratan rolling dsb
 Diagram start turbin uap, sampai sinchron generator
 Proses pengaturan temperatur dan tekanan uap
 Kenapa semua persyaratan tsb harus terpenuhi
 Tekan uap, temp uap, Turning gear dll

SOAL VI Tentang

Trouble shooting

Anda mungkin juga menyukai