1. Apakah UU K2 itu dan apakah kepanjangan nya, Adalah Undang Undang Pemerintah
No 30 Tahun 2009 kepanjanganya Keselamatan ketenagaan Listrikan
4. Apakah yang dimaksud Aman dan handal bagi Instalasi , Jawab : aman adalah tidak
mengalami kerusakan dan tidak membahayakan pada personil dan lingkungan pada
saat kondensor operasi
PERALATAN UTAMA
Condenser tube : Sarana heat transfer antara uap bekas turbin dan air pendingin
utama ( sea water )
Condenser Hotwell.
Kondenser sebagai tempat pembuangan uap dan air juga sebagai alat untuk
mengkondensasikan uap bekas dari turbin tekanan rendah , panas laten yang masih
terdapat pada steam exhaust akan dipindahkan ke sistim air pendingin dengan
media air laut (circulating water) yang dialirkan kebagian dalam pipa-pipa condenser
Kondenser mempunyai sistim penampungan air kondensat yang dinamakan
Condenser Hotwell.
Parameter dan fungsi Instrument atau alat ukur baik electrical dan mecanical
diidentifikasi sesuai prinsip kerja dan batasan operasinya.
Hasil pembacaan Instrument atau alat ukur dibandingkan dengan limitasi yang
ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku diperusahaan
Siapkan auxiliary power sistem dan service water system.
Buka water box inlet kondensor valve sisi A dan sisi B
Buka water box outlet kondensor sisi A dan sisi B
Buka semua katup vent pada sisi water box kondensorsisi A dan sisi B
TENTANG CONTOH MATERI SYSTEM MINYAK PELUMAS TURBIN
Sistem pelumasan pada turbin diperlukan untuk memasok minyak pelumas yang bersih
dengan tekanan dan temperatur guna :
• Meredam getaran
• Mengurangi gesekan antar material
• Mengurangi keausan
• Mencegah timbulnya korosi
• Pendingin metal
• Menaikkan kekuatan transmisi (power transmission)
Peralatan penting yang ada dalam sistem pelumasan turbin generator adalah:
Tangki pelumas berfungsi sebagai reservoir guna memasok kebutuhan minyak bagi
sistem pelumasan dan lainnya serta menampung minyak yang kembali dari system
pelumasan. Didalam tangki dilengkapi dengan filter untuk menyaring kotoran. Dalam
tangki juga dilengkapi dengan vapour extractor untuk menghisap uap minyak yang
terbentuk serta saluran drain untuk membuang kotoran/lumpur yang terbentuk
dalam minyak. Untuk melihat level minyak dalam tangki secara visual disediakan
gelas duga dan tongkat pengukur (deep stick)
EXTRACTION STEAM
Extraction steam ialah uap pengambilan dari turbin yang kemudian digunakan
sebagai pemanas air kondensate pada condensate water line, dan juga pemanas
pada heater tekanan tinggi / high pressure feed water heater
Apabila satu heater out off service dalam rangka perbaikan atau pemeliharaan,
maka beban turbin generator dapat bertambah, namun overall efficiency menjadi
turun
START UP TURBIN
Sebagaimana prosedur mengoperasikan boiler, maka sebelum mengoperasikan
turbin semua peralatan atau sistem yang merupakan bagian dari turbin harus
dioperasikan.
Persyaratan untuk mengoperasikan peralatan atau sistem adalah pemeriksaan dan
persiapan.
Penjelasan mengenai pemeriksaan dan persiapan peralatan atau sistem untuk
komponen turbin telah dibahas di paragraf sebelumnya, seperti sistem pelumas dan
sistem air pendingin.
Dibawah ini pengoperasian peralatan atau sistem yang harus dilakukan sebelum
turbin beroperasi.
Kondensor utama
Sistem air pendingin utama sudah beroperasi dan air pendingin telah mengalir
melalui kondensor.
Minyak pelumas
Pompa minyak pelumas telah beroperasi dengan tekanan yang cukup dan
temperatur dalam batas operasi normal. Semua bagian yang bantalan teraliri minyak
yang ditunjukkan dengan adanya aliran minyak pada sight glass.
Turning gear
Bila dilengkapi dengan jacking oil jalankan jacking oil untuk mengangkat poros,
kemudian jalankan turning untuk memutar poros. Bila tidak dilengkapi dengan
jacking oil, jalankan langsung turning gear setelah sistem pelumas beroperasi.
Saluran uap utama
Lakukan pemanasan saluran uap utama, apabila temperatur dan tekanan uap
keluar boiler sudah cukup, dengan cara :
Buka semua katup drain yang tersedia (drain main steam dsb).
Buka katup bypass BSV (boiler stop valve)
Periksa tekanan dan temperatur sebelum dan sesudah BSV, tunggu hingga
keduanya mendekati sama.
Setelah sama, buka penuh katup BSV
Tutup katup bypass BSV
Katup drain main steam, biasanya ditutup ketika generator sudah sinkron
Unit pembuat vakum (pembuang udara/gas)
Sebelum menjalankan turbin mengalirkan uap kedalam turbin yang akan memutar
turbin begitu masuk kondensor langsung terkondensasi.
Prosedur untuk membuat vakum kondensor dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Alirkan uap perapat poros turbin menggunakan uap bantu.
Buka drain Gland steam condenser, kemudian tutup kembali
Jalankan exhaust fan gland stem condenser
Buka katup uap untuk Starting (hooging) ejektor udara, perhatikan tekanan
uapnya
Buka katup drain ejektor beberapa saat, kemudian tutup kembali
Buka katup sisi udara
Tutup katup vacuum breaker
Periksa kenaikan vakum nya
Pada saat mengalirkan uap perapat periksa sisi tekanan rendah silinder turbin
tekanan rendah, tidak menjadi panas akibat aliran uap perapat ini.
Apabila tidak tersedia ejektor, penaikan vakum dilakukan dengan menggunakan
pompa vakum atau pompa udara.
Naikkan vakum hingga mencapai sekitar 600 mmHg, setelah itu naikkan vakum
hingga mencapai sekitar 700 mmHg dengan menggunakan ejektor utama (main
ejector) dan mematikan starting ejector.
Mengoperasikan Turbin
Turbin dirancang untuk memikul beban pada kecepatan tertentu dengan
tekanan dan temperatur uap tertentu pula. Turbin akan bekerja dengan normal
apabila tercapai kondisi yang stabil, yaitu gradien panas yang benar mulai dari sisi
masuk hingga sisi keluar. Semua clearance dalam keadaan normal, ekspansi harus
benar-benar bebas dan kelurusan poros harus berada dalam batas yang telah
ditentukan.
Bila hampa kondenser telah mencapai lebih dari 600 mmHg, pompa pelumas
bantu dapat dijalankan dan turbin di reset. tetapi untuk dapat mengalirkan uap
kedalam turbin, temperatur dan tekanan uap harus sesuai dengan temperatur
tingkat pertama metal turbin tekanan tinggi. Apabila temperatur uap telah sesuai,
maka uap dapat dialirkan untuk memutar turbin.
Bagaimana persyaratan dan aturan memasukan uap untuk memutar turbin ????
Batasan dan syarat syarat type start turbin ini tergantung dari type pabrikan turbin
tapi tujuannya sama untuk mengoperasikan turbin secara aman sehingga life time
turbin sesuai dengan perhitungan desainnya
Contoh :
T < 150 ºCC : cold state
150 ºC ≤ T<300 ºC : warm state
300 ºC ≤ T<400 ºC : hot state
400 ºC ≤ T : extreme hot state
Yang dimaksud “T” adalah Temperatur metal sudu turbin pertama yang harus
diperhatikan sebelum memasukan uap ke turbin seperti contoh curva sbb :
Sebelum menaikan putaran ke tahap berikutnya , lakukan pemeriksaan parameter
dibawah ini untuk memastikan bahwa minyak mengalir ke semua bantalan dan
distribuasi panas berlangsung dengan baik.
Eksentrisitas silinder turbin tekanan tinggi dan tekanan menengah
Perbedaan pemuaian dalam silinder tekanan tinggi, menegah, dan rendah
Posisi rotor
Vibrasi bantalan
Tekanan minyak bantalan dan temperatur minyak keluar pendingin
Temperatur uap pada stop valve turbin
Temperatur metal turbin
Bila terdapat kelainan pada parameter diatas, maka penyebabnya harus dicari hingga
dapat ditetapkan apakah akan dilanjutkan atau dibatalkan start turbin ini.
Tahap kenaikan putaran dan waktu yang diperlukan untuk menjalankan mesin
hingga putaran kerja akan berbeda-beda sesuai dengan jenis start dan tipe
mesinnya.
Pada saat melewati putaran kritis jangan berhenti atau memperlambat putaran,
karena pada saat itu vibrasinya cukup tinggi. Pada putaran sekitar 2850 rpm terjadi
transfer katup governor bergerak menutup ke posisi minimum sedang katup
penutup turbin (TSV) membuka penuh. Kontrol putaran turbin kini dipegang oleh
katup governor.
Pada saat putaran mencapai 3000 rpm, pompa pelumas bantu dapat di stop, karena
pompa pelumas utama sudah berfungsi. Lakukan pemeriksaan lagi kondisi operasi
turbin sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu memparalel generator.
Selama proses start turbin temperatur uap masuk turbin tidak boleh turun-naik,
temperatur ini harus diusahakan cenderung naik secara perlahan dengan mengatur
pembakaran di boiler. Kenaikan dan penurunan temperatur uap masuk turbin akan
menyebabkan terjadinya pemuaian dan penyusutan metal turbin.
Melaksanakan pengujian keandalan operasi unit.
TURBINE PROTECTION
• Axial Displacement / Rotor Position
Untuk memonitor Posisi Shaft turbine (shaft position)
Alarm ≤-1,05mm ≥ +0,6mm
Trip ≤-1,65mm ≥ +1,2mm
• Shaft Vibration
Untuk memonitor vibrasi pada shaft turbine
Alarm ≥ 0,127 mm
Trip ≥ 0,250 mm
Bearing cover Vibration
Untuk memonitor vibrasi pada cover bearing (tutup bantalan)
Alarm ≥ 0,05mm
Trip ≥ 0,08mm
• HP/IP Differential Expantion
Untuk memonitor pemuaian pada Cylinder HP/IP akibat panas.
Alarm ≤-3mm ≥ +6mm
Trip ≤-4mm ≥ +7mm
• LP Differential Expantion
Untuk memonitor pemuaian pada Cylinder LP akibat panas.
Alarm ≥ +14mm
Trip ≥ +15mm
• HP Shell Absolute Expantion L/R
Untuk memonitor pemuaian pada HP turbin akibat panas, kenaikan tersebut saat
dilakukan pemanasan Reverse Warming dan interlayer heating
Rolling Turbin > 0 rpm ≥ +6.5 mm
Rolling Turbin 2000 rpm ≥ +10 mm
Rolling Turbin 3000 rpm ≥ +12 mm
• Speed
Untuk mengamankan peralatan( Turbin ) dari putaran lebih / Overspeed.
OSP = 103% (3090 RPM)
Electrical / DEH = 110% (3300 RPM)
Mechanical = 112% (3362 RPM)
• Eccentricity
Untuk memonitor shaft deflection( kelengkungan shaft )
Alarm ≥ +0,03mm
• Zero Speed
Untuk memonitor putaran Turbine pada saat posisi 0 RPM
• Condensor vacuum High
Untuk mengamankan Condensor dari tekanan lebih yang akan mengakibatkan
rusaknya tube – tube condenser
• Turbine Thrust bearing temperature high
Untuk pengaman trusht Bearing turbine dari suhu tinggi
Alarm : ≥ 100 ⁰C
Trip : ≥ 110 ⁰C
• Hp cylinder exhaust steam temperature high
Untuk pengaman Hp cylinder dari suhu tinggi
Alarm : ≥ 380 ⁰C
Trip : ≥ 420 ⁰C
• EH Oil level tank low
Untuk pengaman EH pump stop apabila level tank rendah
Alarm : ≤ 420 mm
T rip : ≤ 200 mm
• Eh Oil pressure low
Untuk pengaman minyak EH system ketika tekanan rendah maka pompa yang stand
by automatis
Set value : ≤ 11,2 Mpa
Control oil ( EH) pressure low
Untuk mengamankan peralatan turbine ( MSV, RSV,CV,ICV closed) akibat tekanan oil
rendah
Alarm : ≤ 11,2 Mpa
Trip : ≤ 7,8 Mpa
GENERATOR PROTECTION
• Generator negative phase sequence over current Relay
Pengaman phasa negative pada Generator dari arus tinggi, relay yang bekerja 46G
Setting : 7,20A
Pengaman eksitasi generator dari panas karena beban lebih, relay yang bekerja 49G
Setting : 8,54A
Setting : 130V
Setting : 3,77Ω
Pengaman Generator dari perbedaan arus, relay yang bekerja adalah 87G
Setting : 0,85A
Pengaman stator bila terjadi grounding (pertanahan), relay yang bekerja adalah 64S
Setting : 1,28A
Setting : 20KΩ
Pengaman Generator saat Exsitasi hilang, relay yang bekerja adalah 40G
Setting : 88V
Pengaman Generator saat exsitasi lebih (tegangan), relay yang bekerja adalah 97G
Setting : 1,15
Pengaman Generator Transformer dari perbedaan arus, relay yang bekerja adalah 87T
Setting : 1,42A
Pengaman Generatot Transformer 20KV ke 150KV (keseluruhan Trafo & Gen), relay yang
bekerja 87GT
Setting : 1,42A
Pengaman Generator Transformer dari arus lebih, relay yang bekerja 51GT
Setting : 4,91A
Diatur dalam undang undang mana : UU PP nomer 30 Th 2009 tentang Ketenaga Listrikan
Tujuan :
a. Menciptakan aman dan handal pada Instalasi ( Pembangkit tenaga listrik )
b. Aman dari bahaya bagi manusia dan machluk hidup lainya
c. Ramah lingkungan
Jawaban b
Mengoperasikan turbin sesuai SOP
Memakai APD yang sesuai
Memakai peralatan kerja yang sesuai
Jawaban c
Gambarkan siklus turbin uap dari uap keluar boiler melewati apa saja sampai masuk
turbin HP, IP, LP
Peralatan utama pada turbin uap, Peralatan bantu turbin uap, proteksi turbin uap
SOAL VI Tentang
Trouble shooting